jenis motivasi

Upload: ira-ajha

Post on 16-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jenis motivasi

TRANSCRIPT

Jenis-Jenis Motivasi

Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Sardiman (2005:89-91), motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motifmotif (daya penggerak) yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.

b. Motivasi Ekstrinsik

Dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Menurut Mc Clelland dalam Amirullah (2002:154-155) mengemukakan tiga kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power). Orang dengan kebutuhan yang tinggi cenderung suka bertanggung jawab untuk memecahkan berbagai macam persoalan, mereka cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit untuk mereka sendiri dan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan untuk mencapai sasaran tersebut.

Lebih lanjut Mc Clelland dalam Handoko (1983:256) mengemukakan bahwa orang-orang yang berorientasi prestasi mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan, yaitu :

1. Menyukai pengambilan resiko yang layak (moderat) sebagai fungsi keterampilan, bukan kesempatan ; menyukai suatu tantangan ; dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai.

2. Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.

3. Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakannya.

4. Mempunyai keterampilan dalam perencanaan jangka panjang dan mempunayi kemampuan-kemampuan organisasional.

Menurut Maslow dalam Darsono (2000:101-102) mengemukakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

1) Kebutuhan jasmaniah, seperti : makan, minum, istirahat, seksual dan sebagainya.

2) Kebutuhan keamanan (rasa aman), seperti : ingin sehat, ingin terhindar dari bahaya, ingin menghilangkan kecemasan dan lain-lain.

3) Kebutuhan untuk memiliki dan dicintai, seperti : ingin berteman, ingin berkeluarga, ingin masuk dalam suatu kelompok dan lain lain.

4) Kebutuhan akan penghargaan diri (harga diri), seperti : ingin dihargai, dipercaya, dihormati oleh orang lain dan lain-lain.

5) Kebutuhan untuk aktualisasi diri, seperti : keinginan untuk mengembangkan potensi diri, bakat dan keterampilan, keinginan berprestasi, keinginan mencapai cita-cita dan sebagainya.

6) Kebutuhan untuk tahu dan mengerti, seperti : mencari ilmu atau menempuh pendidikan setinggi-tingginya yang didorong rasa ingin tahu.

7) Kebutuhan estetis, yaitu kebutuhan untuk mengungkapkan rasa seni dan keindahan.

Sedang menurut Morgan dalam Sardiman (2005:78-80)

mengemukakan bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan, yaitu :

1) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas

2) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain

3) Kebutuhan untuk mencapai hasil atau cita-cita

4) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai keinginan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Kebutuhan itu berasal dari diri sendiri yang menuntut untuk dipenuhi. Keinginan seseorang untuk dapat memenuhi semua kebutuhannya tersebut dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu yang mengarah pada pencapaian pemenuhan kebutuhan. Hal ini dapat menimbulkan motivasi pada diri seseorang guna membekali diri dengan hal hal yang diperlukan dalam mencapai tujuannya tersebut.

Salah satu bekal yang diperlukan adalah bekal pendidikan yang memadai sehingga pada akhirnya seseorang akan merasa perlu untuk melanjutkan sekolahnya sampai pada jenjang yang memungkinkan dirinya dapat memiliki bekal untuk memenuhi kebutuhan secara berkualitas.

3. Faktor-faktor motivasi belajar.

1) Faktor internal adalah faktor ynag ada dalam diri manusia itu sendiri yang berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman dan cita-cita.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri yang terdiri dari :

a) Lingkungan sosial, yang meliputi lingkungan masyarakat, tetangga, teman, orangtua/keluarga dan teman sekolah.

b) Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak sekolah, jarak tempat tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi orangtua dan lain-lain. (Muhidin Syah,

1995:108-115)

Sumanto (1990:108-115) menggolongkan faktor yang mempengaruhi belajar anak menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor-faktor stimulasi belajar

Yang dimaksud faktor stimulasi belajar adalah segala hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam penelitian ini mencakup materiil serta suasana lingkungan yang ada di sekitar siswa.

2) Faktor metode belajar

Metode yang dipakai guru sangat mempengaruhi belajar siswa. Metode yang menarik dapat menimbulkan rangsangan dari siswa untuk meniru dan mengaplikasikannya dalam cara belajarnya.

Pengertian Motivasi Belajarmotivasi INCLUDEPICTURE "http://statik.belajarpsikologi.com/wp-content/uploads/2010/07/8mnX4d51a990527ec.jpg" \* MERGEFORMATINET

Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.

Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Masih dalam artikel Siti Sumarni (2005), motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasiadalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.

Pengertian Motivasi Belajar AnakPengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertianmotivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Read more: http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/#ixzz1kQhWUpL4

definisi motivasi menurut para ahli1.Cropley, (1985) Motivasi dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melaluiperilaku tertentu2. Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkanatau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence)pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme.3. Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya,diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang diarahkan ketujuan tertentu.4. Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifatinternal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikapantusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.5.Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligusmerupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yangmendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuandari pada tingkah laku tersebut.6.McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diriseseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan.Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dankeinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbedakarena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis,dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.7. Wexley & Yukl adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal ataukeadaan menjadi motif.8.Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkanbahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yangmengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.9.T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorangyang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapaitujuan.10.A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisiyang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yangberubungandengan lingkungan kerja.11.H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorongatau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yangberlangsung secara sadar.12.Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi daripengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang padagilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.13.Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yangditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuanmanusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yangmemberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.Motivasi menurut para ahli :Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan tenteng motivasi, berikut pengertian motivasimenurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia diantaranya :

Menurut T. Hani Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah :Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukankegiatan tertentu guna mencapai tujuan.Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari motivasi adalah :Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatuperbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai motivasiadalah :kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yangberubungan dengan lingkungan kerja.Menurut Henry Simamora (2004:510), devinisi dari motivasi adalah :Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkantingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yangdikehendki.Menurut Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes (2002:177),menerangkan bahwa motivasi adalah :Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitandengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasimerupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakanseseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapatmencapai tujuannya.Menurut Peterson & Plowman yang dikutip oleh Drs. H. Malayu S.P Hasibuan(2003:142) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena hal-hal sebagai berikut :The Desire to Live (keinginan untuk hidup), dimana manusia bekerja untuk memenuhi

dan melanjutkan hidupnya.The Desire For Position (Keinginan untuk suatu posisi), dimana manusia bekerja untukmendapatkan posisi dalam pekerjaannya.The Desire For Power (Keinginan akan kekuasaan), keinginan selangkah diatas keinginanuntuk memiliki posisi.The Desire For Recognation (Keinginan akan penghargaan), setiap pegawai memilikimotif keinginan dan kebutuhan tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanyaSetelah membahas mengenai Motivasi Belajar Anak Remaja dan kaitannya dengan Prestasi Belajar Anak, maka pada kesempatan ini saya juga akan menyampaikan beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Karena begitu pentingnya motivasi belajar dalam proses perbaikan prestasi belajar, saya kira maka tips ini mungkin akan sangat bermanfaat.

Ada beberapa Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

2. Hadiah

Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.

3. Kompetisi

Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.

4. Ego-involvementMenumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar.

5. Memberi Ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.

6. Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:

a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

b) Hadiah.

Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

c) Saingan/kompetisi.

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

d) Pujian.

Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.

e) Hukuman.

Cara Meningkatkan Motivasi BelajarHukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.

f) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.

g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.

h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.

Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan..

i) Menggunakan metode yang bervariasi.

Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa.

j) Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berikut merupakan beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk meningkatkan motivasi belajar anda, semoga berhasil!!

Read more: http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/#ixzz1kQiho5UsBagaimana Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

5.6.11

Mencari motivasi khususnya motivasi belajar tidak selalu gampang. Namun dengan sedikit usaha kita dapat belajar bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar kita. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya.

Berikan Hadiah Pada Diri Anda Sendiri

Anda seharusnya memberikan hadiah atau semacam penghargaan kepada diri anda ketika anda menyelesaikan suatu tugas. Hadiahnya bisa berupa makanan kesukaan anda atau sesuatu yang lebih besar misalnya liburan.

Ingat bahwa anda harus menetapkan kondisi tepat yang perlu anda penuhi untuk menerima hadiah itu.

Ingat Akan Kesuksesan Di Masa Lalu

Anda perlu membentuk suatu gambaran positif dalam otak anda tentang belajar anda. Sebagian dari kita pastilah telah berhasil dalam beberapa kesempatan, ingatlah akan kesuksesan lama ini dan anda akan merasa lebih termotivasi untuk maju.

Tulislah Tujuan Anda

Jangan hanya memikirkannya, jangan hanya mengatakannya, tulislah tujuan anda. Kata-kata yang tertulis memiliki kekuatan besar, itulah mengapa beberapa salesman selalu ingin anda untuk menuliskan sesuatu sebelum anda melakukan suatu pembelian. Dengan menuliskan nama anda, anda dalam situasi memberikan dukungan anda untuknya. Jika kemudian diminta untuk melakukan pembelian anda akan merasa lebih cenderung untuk melakukan hal itu daripada jika anda tidak menandatangani kertasnya.

Lihatlah Tujuan Anda

Jangan hanya menulis dan membiarkannya begitu saja. Tempel di dinding, taruh catatan-catatan kecil di seluruh tempat. Anda harus selalu mengingatkan diri anda tentang tujuan di balik proses belajar anda dan hasil yang ingin anda capai.