jenis antibiotik

3
Jenis-jenis Antibodi 1. Immunoglobulin M (IgM) Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi dasar yang berada pada plasma B, serta terdiri atas lima molekul. IgM di hasilkan oleh tubuh secara alami ketika suatu infeksi terjadi dan merupakan antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa kehidupan janin serta berkembang secara fitogenetik (phylogenetic). IgM banyak terdapat di dalam darah tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan di dalam organ maupun jaringan. IgM berfungsi untuk merangsang fagositosis mikroba oleh makrofag. IgM merupakan antibodi dengan ukuran paling besar dan teredar segera setelah tubuh terpapar antigen sebagai respon imunitas awal (primary immune response) dengan rentang waktu paruh sekitar 5 hari. Bentuk monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit-B dan reseptor sel-B. Pada serum normal, IgM sering dijumpai mengikat antigen tertentu, meski tidak terdapat imunisasi sebelumnya. Oleh sebab itu IgM sering disebut sebagai antibodi alami. Hal ini kemungkinan memang disebabkan karena avidity IgM yang tinggi, sehingga dapat mendeteksi dan mengikat antigen kurang reaktif yang sering dijumpai. Sebagai contoh, IgM yang mengikat sel darah merah yang tercemar antigen A dan B dimungkinkan sebagai akibat dari paparan IgM terhadap substansi A dan B yang terdapat pada bakteri pada awal proses fitogenik. IgM juga bertanggung jawab terhadap penggumpalan sel darah merah setelah transfusi darah pada saat sel darah merah donor tidak sesuai dengan tipe sel darah merah penerima. 2. Immunoglobulin G (IgG) Immunoglobulin G (IgG) merupakan antibodi bermolekul tunggal dan merupakan antibodi pertama yang terlibat dalam respon imunitas lanjutan. Keberadaan IgG tertentu pada umumnya diartikan sebagai puncak respon antibodi terhadap antigen. IgG merupakan jenis antibodi yang paling umum yang membentuk respon antibodi sekunder yang bekerja lebih cepat dan berlimpah di bandingkan IgM yang membentuk respon antibodi primer, biasa ditemukan di dalam darah dan jaringan. IgG berfungsi untuk melindungi janin dan bayi baru

Upload: jenadi-binarto

Post on 01-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jenis-jenis Antibodi

1. ImmunoglobulinM(IgM)

ImmunoglobulinM(IgM)merupakan antibodi dasar yang berada pada plasma B, serta terdiri ataslimamolekul. IgM di hasilkan oleh tubuh secara alami ketika suatu infeksi terjadi dan merupakan antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa kehidupan janin serta berkembang secara fitogenetik (phylogenetic). IgM banyak terdapat di dalam darahtetapidalam keadaannormaltidak ditemukan di dalam organ maupunjaringan. IgM berfungsi untuk merangsang fagositosis mikroba oleh makrofag.

IgM merupakan antibodi dengan ukuran paling besar dan teredar segera setelah tubuh terpaparantigen sebagai responimunitasawal (primary immune response) dengan rentangwaktu paruhsekitar 5 hari. Bentuk monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit-B dan reseptor sel-B.

Padaserumnormal, IgM sering dijumpai mengikat antigen tertentu, meski tidak terdapatimunisasisebelumnya. Oleh sebab itu IgM sering disebut sebagai antibodi alami. Hal ini kemungkinan memang disebabkan karena avidityIgM yang tinggi, sehingga dapat mendeteksi dan mengikat antigen kurang reaktif yang sering dijumpai. Sebagai contoh, IgM yang mengikat sel darah merah yang tercemar antigen A dan B dimungkinkan sebagai akibat dari paparan IgM terhadap substansi A dan B yang terdapat padabakteri pada awal proses fitogenik. IgM juga bertanggung jawab terhadappenggumpalan sel darah merahsetelahtransfusi darahpada saat sel darah merah donor tidak sesuai dengan tipe sel darah merah penerima.

2. ImmunoglobulinG (IgG)

ImmunoglobulinG (IgG)merupakan antibodi bermolekul tunggal dan merupakan antibodi pertama yang terlibat dalam respon imunitas lanjutan. Keberadaan IgG tertentu pada umumnya diartikan sebagai puncak respon antibodi terhadap antigen. IgG merupakan jenis antibodi yang paling umum yang membentuk respon antibodi sekunder yang bekerja lebih cepat dan berlimpah di bandingkan IgM yang membentuk respon antibodi primer, biasa ditemukan di dalam darah danjaringan. IgG berfungsi untuk melindungi janin dan bayi baru lahirdaripenyakit hingga sistem kekebalan tubuh bayi dapat menghasilkan antibodi sendiri.

Kadar IgG paling tinggi dalam tubuh dan terdistribusi cukup merata di dalamdarahdancairan tubuhdengan rasio serum sekitar 75% pada manusiadan waktu paruh 7 hingga 23 hari bergantung pada sub-tipe.MolekulIgG dibentuk dan diedarkankanolehsel plasmadalam 4 sub-tipe IgG1, IgG2, IgG3, IgG4.

IgG dapat mengikat beragampatogen, sepertivirus,bakteri,fungidengan dua rantaiepitopdan melindungitubuhdengan caraaglutinasi danimmobilisasi dan immobilisasi serta aktivasisistem kekebalan komplemendenganlintasan klasik, menggunakanfragmen konstanmengikat patogen dalamopsonisasiuntuk ditelan makrofagadanneutrofildengan proses fagositosis, dan netralisasi toksin.

3. Immunoglobulin A (IgA)

Immunoglobulin A (IgA)merupakan antibodi dengan molekul ganda. Antibodi IgA ini mempunyai peranan penting sebagai sistem pertahanan tubuh tingkat pertama. Dimana mikroba patogen yang masuk akan di cegah, di ikat lalu di buang keluar tubuh.Immunoglobulin Aatau IgA ditemukan didalam darah,saliva, ASI, getah lambung, sekresi usussertapada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus.

IgA merupakan antibodi yang memainkan peran penting dalam imunitas mukosis (mucosal immune), yaitu: melindungi permukaanorgan tubuhyang terpapar dengan mencegah penempelanbakteridan viruskemembran mukosa.

4. Immunoglobulin E (IgE)

Immunglobulin E (IgE)merupakan antibodi bermolekul tunggal sama seperti IgG dan IgD. Antibodi IgE beredar dalamalirandarah dan dapat menyebabkan reaksi alergi akut (anafilaktik) terhadap serangan antigen. Jenis antibodi ini hanya dapat ditemukan padamamalia dan memiliki peran yang besar padaalergi terutama padahipersensitivitastipe 1.

Rasio IgE pada individu normal ("non-atopik") sekitar 0,002% terhadap total serum atau sekitar 0.05% terhadap IgG dengan waktu paruh 2 hari, meskipun demikian IgE memiliki kemampuan untuk mengaktivasi respon kekebalan yang paling dahsyat jika dibandingkan dengan IgG.

5. Immunoglobulin D (IgD)

Immunoglobulin D (IgD)juga merupakan antibodi bermolekul tunggal. Rasio antibodi IgG sangat sedikit di bandingkan jenis antibodi yang lain, hanya sekitar 0,25%. IgD dapat di temukan dalam darah, getah bening dan permukaan limfosit. IgD berperan dalam mengendalikan produksiautoantibodisel B.