jenis amine yang paling sering digunakan adalah.doc

6
Jenis amine yang paling sering digunakan adalah : Monoetanolamin (MEA) : adalah amine primer yang memiliki 2 atom hydrogen dan satu kelompok hidrokarbon yang terikat pada atom nitrogen. Dietanolamin (DEA) : adalah amine sekunder yang memiliki satu atom hidrogen dan 2 kelompok hidrokarbon yang terikat pada atom nitrogen. Trietanolamine (TEA) dan Metildietanolamine(MDEA) : adalah amine tersier yang memiliki tiga kelompok hidrokarbon dan tidak mengandung atom hydrogen yang terikat pada atom nitrogen. PROSES SWEETENING GAS ALAM DENGAN MDEA (METHYLDIETHANOLAMINE) A. Proses Alkanolamine Sweetening Gas Pada Amine Unit Proses pemurniaan gas alam oleh Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd menggunakan proses Alkanolamine Sweetening dengan menggunakan Methyl Di Ethanol Amine (MDEA) . 1. Prinsip pemisahan a) Gas bereaksi secara lambat dengan Methyl Di Ethanol Amine (MDEA) bila terdapat air. b) Kombinasi gas MDEA/H2 akan pecah bila dipanaskan sampai mendekati titik didih, sehingga akan membebaskan H2S c) H2S dibakar sehingga terbentuk SOx 2. Normal operation a) Lean MDEA di pompa kebagian atas amine contractor (V-104) dan mengalir kebawah dari tray berikutnya yang berlawanan arah dengan aliran gas yang mengalir dari bawah ke atas. Gas telah dibersihkan akan keluar melalui bagian atas amine contactor setelah melalui kira- kira 20 tray dan mist extractor.

Upload: abraham-umank-umank

Post on 01-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Jenis amine yang paling sering digunakan adalah :

Monoetanolamin (MEA) : adalah amine primer yang memiliki 2 atom

hydrogen dan satu kelompok hidrokarbon yang terikat pada atom nitrogen.

Dietanolamin (DEA) : adalah amine sekunder yang memiliki satu atom

hidrogen dan 2 kelompok hidrokarbon yang terikat pada atom nitrogen.

Trietanolamine (TEA) dan Metildietanolamine(MDEA) : adalah amine tersier

yang memiliki tiga kelompok hidrokarbon dan tidak mengandung atom

hydrogen yang terikat pada atom nitrogen.PROSES SWEETENING GAS ALAM DENGAN MDEA

(METHYLDIETHANOLAMINE)

A. Proses Alkanolamine Sweetening Gas Pada Amine Unit

Proses pemurniaan gas alam oleh Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd

menggunakan proses Alkanolamine Sweetening dengan menggunakan Methyl Di

Ethanol Amine (MDEA) .

1. Prinsip pemisahan

a) Gas bereaksi secara lambat dengan Methyl Di Ethanol Amine (MDEA)

bila terdapat air.

b) Kombinasi gas MDEA/H2 akan pecah bila dipanaskan sampai mendekati

titik didih, sehingga akan membebaskan H2S

c) H2S dibakar sehingga terbentuk SOx

2. Normal operation

a) Lean MDEA di pompa kebagian atas amine contractor (V-104) dan

mengalir kebawah dari tray berikutnya yang berlawanan arah dengan

aliran gas yang mengalir dari bawah ke atas. Gas telah dibersihkan akan

keluar melalui bagian atas amine contactor setelah melalui kira-kira 20

tray dan mist extractor.

b) Outlet Gas scrubber (V-105) digunakan untuk menangkap MDEA yang

terbawa aliran gas yang kemudian dipompakan kembali ke system.

c) Amine akan bereaksi secara kimiawi dengan gas asam dan rich amine

keluar melalui bagian bawah peralatan dan masuk ke sistem regenerasi,

biasanya temperatur meningkat bila larutan mengalir ke bawah menuju

accumulator (E-109), kenaikan temperatur di pengaruhi oleh presentase

gas yang mengalir. Selanjutnya gas keluar melalui bagian atas menara dan

menuju TEG Contactor Unit, untuk selanjutnya akan melalui proses

penyerapan kandungan air yang terdapat didalam gas.

d) Setelah meninggalkan Amine Contactor, rich amine masuk ke flash tank

(V-106) sehingga gas yang terlarut dapat dilepaskan yang kemudian

dikirim ke flare untuk dibakar. Waktu terjadinya pelepasan gas (retention

time) sangat bervariasi tetapi dengan waktu sekitar 2 menit sudah cukup

terjadi pemisahan gas.

e) Rich amine setelah dari flash tank masuk ke Heat Exchanger sistem (E-

503) dimana temperature aliran dinaikkan sampai mendekati suhu 2450F.

f) Gas asam (H2S dan CO2) dan MDEA memasuki stripper dan mengalir

kebawah dan melalui tray yang mirip dengan contactor. Pada saat jatuh

temperature MDEA akan meningkat akibat mengalami kontak dengan uap

yang di bangkitkan oleh Reboiler (E-503) temperature tinggi akan

merubah ikatan gas asam (H2S dan CO2) dan MDEA sehingga diperoleh

gas asam dan MDEA murni. Gas dan uap akan bergerak keatas sedangkan

MDEA jatuh kebawah. Selama perjalanan kebawah MDEA mengalami

beberapa kali pemurnian sehingga diharapkan pada saat pencapaian

diperoleh MDEA yang murni untuk digunakan kembali ke Amine

Contactor (V-104)

Peralatan yang digunakan dalam proses unit amine adalah:

1. Absorber

Absorber sering juga disebut amine contactor yang berbentuk silinder

vertical. Alat ini memiliki bubble tray dalam silinder, dengan jumlah yang

tergantung dari volume gas akan yang dimurnikan dalam unit amine proses

disebut amine contactor (V-104). Fasilitas ini digunakan untuk membersihkan gas

asam (H2S dan CO2) dan gas hidrokarbon atau dengan kata lain tempat terjadinya

proses gas dari sour gas menjadi sweet gas.

Prinsip kerja adalah aliran sour gas coalescing filter (F-900) masuk dari

bawah dan mengalir keatas melalui bubble cap dan metering yang tersusun secara

seri, sementara cairan kimia MDEA mengalir dari atas kebawah sehingga

memungkinkan terjadinya intimate contact yang kemudian terjadi reaksi antara

lean amine solution dengan H2S dan CO2. Reaksi absorbsi menjadikan sour gas

bersih dari unsur gas asam (H2S dan CO2) sweet gas terus mengalir keatas

meninggalkan amine contactor menuju sweet gas scrubber (V-105) yang kemudian keunit dehidrasi ( unit pengeringan gas dari unsur uap). Adapun reaksi

absorbsi menjadikan lean amine solution terkontaminasi dengan H2S dan CO2 dan

berubah menjadi rich amine, mengalir kebawah unit amine regenerator (V-108)

dengan cara di filter dan dipanaskan mencapai temperature 2450F untuk

memproduksi vapour dari unsur determineral water yang kemudian akan terjadi

pelepasan dengan H2S dan CO2 di refluks accumulator (E-504). Acid gas dibakar

melalui fasilitas amine head KO drum (V-116) menuju flash sistem.

2. Flash tank

Silinder horizontal dengan tekanan yang rendah, sehingga memungkinkan

terjadinya gas yang terlarut. Pada unit amine proses disebut Rich Amine Flash

Tank (V-106) dan berfungsi untuk melepaskan atau membersihkan hidrokarbon

yang terikut dalam rich amine.

3. Regenerator

Peralatan dengan bentuk dan dimensi yang sama dengan absorber,

perbedaannya terletak pada jumlah tray ayng digunakan, biasanya lebih banyak

dari yang dipasang pada absorber. Pada unit amine proses disebut amine

regenerator (V-108). Dan berfungsi utnuk memisahkan antara gas asam (H2S dan

CO2) yang terikut bersama dengan rich amine dan untuk memproduksi vapour

dari unsure demineral water agar dapat di gunakan kembali. Secara garis besar

metode pemisahan dijelaskan sebagai berikut :

1. Rich amine liquid dari (V-104) dan (V-105) dialirkan kedalam rich amine

flash tank (V-106) selain untuk menampung rich amine juga untuk

menurunkan tekanan sekitar 50 psia.

2. Dari V-106 rich amine liquid dialirkan melalui filter (F-903 dn F-904) yang

tujuannya untuk menyaring partikel-partikel dan fraksi-fraksi hidrokarbon

yang terikut. 3. Kemudian rich amine dimasukkan kedalam unit amine regenerator (V-108).

Dalam unit rich amine dipanaskan dengan menggunakan hot oil yang

dilewatkan dalam amine regenerator reboiler (E-503) dan diharapkan H2S

akan menguap (acid vapour) sedang amine yang titik didihnya lebih tinggi

akan kebawah dalam bentuk liquid.

4. Acid vapour, selain mengandung H2S juga amine, oleh karena itu dalam

amine reflux accumulator (V-109) dilakukan pemisahan antar gas H2S dengan

uap amine yang telah terkondensasi, karena terlebih dahulu diturunkan

temperaturnya pada amine over head condenser (E-504). Acid gas dari V-109

untuk dilanjutkan dibakar diflare sedangkan amine dipompakan kembali ke

dalam amine regenerator (V-108).

5. Lean amine liquid yang telah terpisah dengan gas H2S dalam V-108

dipompakan kedalam lean amine surge tank dengan mendinginkannya terlebih

dahulu dengan menggunakan lean amine cooler (E-502) selanjutnya lean

amine dipompakan kedalam unit contactor (V-104).

4. Reboiler

Berupa shell and tube silinder yang digunakan untuk melakuka

pemanasan. Pada unit amine proses disebut amine reboiler atau amino exchanger

(E-503).

5. Pompa

Ada bermacam macam pompa yang digunakan untuk amine proses

UnAmine Booster Pump (P-402 A/B), untuk memompa atau memindahkan

lean amine dari lean amine cooler (E-502 A/B) ke lean amine surge drum (V-

107)

Amine Reflux Pump (P-403 A/B), berfungsi untuk memindahkan sour gas

water reflux dari amine regenerator reflux accumulator (V-109) ke amine

regenerator (V-108)

Amine Charge Pump (P-401 A/B), berfungsi untuk memompakan lean amine

dari lean amine surge tank (V-107) kebagian atas amine contactor (V-104).

Masing masing pompa tersebut terdiri dari dua unit, dimana salah

satunya digunakan sebagai pompa cadangan (spare pump) bila ada kerusakan atau

pemeliharaan.

6. Cooler

Berfungsi sebagai pendingin. Ada dua cooler yang digunakan pada amine

proses dan disebut lean amine cooler (E-502 A/B).

7. Condensor

Berfungsi untuk memisahkan antara amine dengan liquid condens (H2S

dan CO2) yang kemungkinan masih terbawa. Terdapat dua unit condenser pada

unit proses, yang disebut amine over head condenser dan regenerator condenser

(E-504 A/B)

B. Analisa Kadar Lean dan Rich amine

1. pH Lean dan Rich Amine

Prinsip dasar :diantaranya :