jejak jejak basko

7
JEJAK-JEJAK MAKNA BASRIZAL KOTO (BASKO) OLEH: NANANG KOSIM YUSUF (MASTER TRAINER THE7AWARENESS) Tidak ada kata menyerah Tidak ada kata menyalahkan atas kemiskinannya Tidak ada kata kecewa dan keluhan Tidak ada kesombongan Tidak ada kebencian Tidak ada kedurhakaan kepada orang tua Tidak ada kata memanjakan anak-anaknya Tidak ada kata malas Tidak ada kata tidak bisa Tidak ada berhenti, terus berlari Tidak ada kata tidak layak Tidak ada kata nyaman Tidak ada kata ‘tidak bersyukur’ Kecuali kata “Terimakasih Ya Allah Atas Segalanya” Itulah gambaran dari seorang H. Basrizat Kota (Basko) H. Basrizal Koto lahir di Limau Puruik, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, 11 Oktober 1959. Ia adalah anak dari pasangan H. Ali Absar dan Hj. Djaninar. Basko sekarang telah menjadi seorang inspirator dalam dunia entrepreneur dan memiliki kerajaan bisnis sendiri bernama BASKO GROUP, yang berkantor pusat di Jakarta. Basko tidak tamat SD dan hanya bermodal “doa amak” dan “tulang ampek karek” (dua tangan dan dua kaki). Bagaimana dia bisa menjadi seperti sekarang ini? A. Menemukan One Minute Awareness One Minute Awareness (Satu menit yang Mencerahkan) dari seorang Basko adalah sebuah momen yang sangat berharga. Gabungan dari tangisan seorang amak (ibu) dan hinaan tetangga yang tidak mau meminjamkan beras membuat Basko melesat. Air mata amak adalah OMA (One Minute Awareness) bagi Basko. Bagaimana hinaan tetangga membuat sang Amak menangis dalam

Upload: beby

Post on 17-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

biografi

TRANSCRIPT

JEJAK-JEJAK MAKNA BASRIZAL KOTO(BASKO)OLEH: NANANG KOSIM YUSUF (MASTER TRAINER THE7AWARENESS)

Tidak ada kata menyerahTidak ada kata menyalahkan atas kemiskinannyaTidak ada kata kecewa dan keluhanTidak ada kesombonganTidak ada kebencianTidak ada kedurhakaan kepada orang tuaTidak ada kata memanjakan anak-anaknyaTidak ada kata malasTidak ada kata tidak bisaTidak ada berhenti, terus berlariTidak ada kata tidak layakTidak ada kata nyamanTidak ada kata tidak bersyukurKecuali kata Terimakasih Ya Allah Atas SegalanyaItulah gambaran dari seorang H. Basrizat Kota (Basko)

H. Basrizal Koto lahir di Limau Puruik, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, 11 Oktober 1959. Ia adalah anak dari pasangan H. Ali Absar dan Hj. Djaninar. Basko sekarang telah menjadi seorang inspirator dalam dunia entrepreneur dan memiliki kerajaan bisnis sendiri bernama BASKO GROUP, yang berkantor pusat di Jakarta. Basko tidak tamat SD dan hanya bermodal doa amak dan tulang ampek karek (dua tangan dan dua kaki). Bagaimana dia bisa menjadi seperti sekarang ini?

A. Menemukan One Minute AwarenessOne Minute Awareness (Satu menit yang Mencerahkan) dari seorang Basko adalah sebuah momen yang sangat berharga. Gabungan dari tangisan seorang amak (ibu) dan hinaan tetangga yang tidak mau meminjamkan beras membuat Basko melesat.Air mata amak adalah OMA (One Minute Awareness) bagi Basko. Bagaimana hinaan tetangga membuat sang Amak menangis dalam shalat malamnya dan berdoa hingga kata-kata tetangga tersebut terus terngiang di kepala Basko.Yang kemarin saja belum kau kembalikan, makan batu saja kau dengan anak-anakmu.Kata-kata itulah beserta tangisan Amaknya yang membuat Basko menemukan TITIK BALIK bagi hidupnya.

B. Keberanian dan KomitmenBasko merantau ke Pekanbaru dari desa kelahirannya ketika belum berumur 14 tahun. Tekadnya untuk menjadi pribadi yang layak untuk mengangkat harkat keluarga telah bulat. Dalam dirinya telah tersimpan impian-impian yang besar dan tak ada seorangpun yang bisa menghentikan impian tersebut. Sebelum berangkat merantau, Amak menitipkan sebuah pesan..Ketika kau merantau, ingatlah tiga hal...

3.KOMITMEN2.KESEMPATAN1.KOMUNIKASI

1. KomunikasiJangan bicara terllu tinggi di negeri orang. Yakni pelajaran untuk tidak sombong.2. KesempatanKesempatan bisa berubah menjadi hasil apabila kita menjadi pribadi yang rendah hati.Basko sangat berterimaksih kepada Bank Riau, karena telah mempercayainya untuk menjadi seorang entrepreneur sejati yang merangkak dari nol dan tidak punya apa-apa. Dalam membangun bisnis, yang dibutuhkan ada 2. Yaitu, percaya dan kepercayaan.3. KomitmenKomitmen menjadi kekuatan para pebisnis di zaman baru ini, zaman kebijaksanaan.

Setiap mengingat air mata Amaknya, Basko merasa seakan tidak ada lagi tantangan untuknya menjadi sukses. Ketika pertama kali merantau kePekanbaru, Basko memulai karirnya menjadi kernet ankot.Setiap Basko menjadi kernet, angkot yang dikernetinya selalu mendapat banyak penumpang. Tiga bulan bisa hidup mandiri, Basko menjemput amaknya untuk tinggal di pekanbaru dan ikut berjualan gorengan di Terminal Mayang Terurai tahun 1973.Keberanian Basko sangat besar sehingga ia sering disebut Urang Bagak. Siapa tak kenal anak kandung Presiden Soeharto Sigit? Mendengar namanya saja orang sudah ciut duluan. Tetapi, urang bagak satu ini malah memperkarakan Sigit ke pengadilan. Persoalannya, PT MEKATAMA RAYA milik Sigit Group bersengketa dengan Basko. Basko memiliki karakter yang keras dan berani mempertahankan haknya bila diganggu orang lain. Saat menjadi urang bagak di era orde baru, ia berprinsip, Jangankan kalah, seri saja ia tak mau.

C. Pantang MenyerahAda dua tipeorang ketika berhadapan dengan masalah, orang tipe pertama meyerah, dan tipe terakhir melesat menjadi bintang. Dan Basko adalah orang tipe terakir. Ketika Basko masih berusia 14 tahun dan harus menjadi tulang punggung keluarga (ayah Basko pergi meninggalkan keluarga), Basko pernah pulang dengan kondisi pucat dan terkulai lemas. Melihat ketidak berdayaan Basko, amak pun membawa Basko ke rumah sakit walaupun tak punya uang. Di rumah sakit, amak bertemu dengan Dokter Sugeng yang mengatakan bahwa penyakit yang diderita Basko cukup parah dan harus dirujuk ke rumah sakit tentara. Karena melihat kondisi keuangan keluarga Basko, dokter sugeng mengusulkan Amak untuk meminta surat keterangan miskin. Dengan surat itulah Basko akhirnya dapat di rawat di rumah sakit tentara hampir 1 bulan.

D. KhusnudzanSelalu berprasangka baik terhadap Allah SWT. Itulah Basko. Basko selalu yakin, tidak ada yang namanya kebetulan. Semua yang terjadi, semua yang ditemuinya dan semua pertemuannya dengan beribu wajah yang membentuk dirinya adalah hadiah dari Allah untuk memoles wajah kehidupannya menjadilebih baik lagi.

E. Menemukan Jalan AwalBanyak orang bertanya bagaimana seorang Basko yang tidak tama SD dapat menjadi seseorang yang sangat sukses. Basko selalu memberikan jawaban sederhana..Yang terpenting bukan bagaimana saya menggenggam kesuksesan, namun mengapa saya harus sukses itulah langkah pertama saya yang kuat. Langkah pertama Basko ketika masih kecil inilah yang menjadi jejak-jejak makna yang besar hari ini.

F. Keteguhan hatiBasko memiliki impian besar. Dan impian tersebut harus menjadi kebutuhan yang mendesak agar dapat dicapai. Basko memiliki alasan yang mendesak, yaitu amaknya yang dimarahi oleh tetangga yang tidak mau meminjami beras untuk ditanak dan dimakan bersama anak-anaknya pada waktu itu. Perisiwa itulah yang membuatnya tergugah dan menjadi cambuk ampuh yang mencetak seorang basko.

G. Selalu bersyukur dan MenerimaInilah rahasia dari hidup Basko, yaitu syukur dan terima. Sejak mengalami One Minute Awareness, Basko berubah. Ia percaya bahwa kemiskinan bukan sesuatu yang harus ditangisi atau diratapi. Bagi Basko, kemiskinan adalah teman yang medukung kita berteman dengan kekayaan sejati. Banyak orang yang menganggap kemiskinan sebagai musuh, namun baginya kemiskinan adalah teman yang harus menjadi faktor kesuksesan. Kekuatan Basko adalah membalikkan (mengubah) beban menjadi sebuah berkah dengan dua konsep, yaitu syukur dan menerima.

Basko menjinakkan kemiskinannya dengan kecerdasan. Tetapi tidak dengan kecerdasan intelektual karena Basko tidak tamat sekolah dasar. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan emosi dan spiritual. Basko memaksimalkan kecerdasan otak saya yang sederhana untuk mencari uang. Awalnya Basko menjadi kernet oplet di pekanbaru. Ketika rekan sopir oplet mengajaknya menjadi sopir oplet juga, Basko menolak karena cita-citanya bukan menjadi sopir oplet, melainkan pemilik oplet yang ada di pekanbaru. Basko melakoni berbagai profesi, seperti berdagang sayur, tukang jahit, makelar motor, membuka salon mobil, dsb itu hanya untuk mendapatkan banyak teman. Basko selalu berusaha memaksimalkan kecerdasan otaknya sehingga sekarang Basko memiliki 11 perusahaan besar di berbagai bidang mulai dari properti, supermarket, pendidikan, media massa, percetakan, transportasi, peternakan, dsb. Pertanyaannya adalah, apakah semua orang yang tidak bersekolah bisa secara maksimal menggunkan kecerdasannya? Jika jawabannya bisa, tentu saja tidak ada lagi orang miskin di dunia ini. Sementara, kemiskinan tetap saja ada dimana-mana. Setiap orang memiliki garis tangan masing-masing. Mungkin garis tangan Basko juga membuat Basko berani menantang kemiskinan dengan keras. Setiap Basko melihat kematian karena gizi buruk, tak punya beras, dan lainnya, hatinya menangis.

H. Mendapatkan KepercayaanKetika Basko telah menjadi seorang Bisnis Owner maka Basko mulai bekerjasama dengan perbankan. Aset dan omsetnya mencapai milyaran rupiah. Banyak bank yang telah meminjamkannya modal, namun yang paling berkesan adalah Bank RIAU. Kerna bank Riau adalah bank yang membantunya dari Basko masih menjadi pengusaha kecil (Self Employee). Selain Bank, basko juga mendapatkan kepercayaan dari banyak orang sehingga ia juga ditunjuk sebagai ketua IKMR (Ikatan Keluarga Minang Riau), Provinsi Riau.

I. Berani Gagal dan Menerima TantanganDi Pekanbaru, banyak tantangan yang yang telah ia lewati, tantangan yang dimaksud adalah tantangan bisnis. Ketika banyak orang meremehkannya ketika ia membuka usaha media cetak padahal ia tidak berpendidikan tinggi, itulah tantangan untuknya. Begitu pula, ketika ia berbisnis radio dan membuka peternakan sapi. Begitu ada tantangan baru, dirinya akan makin melangkah maju, bukannya semakin surut.

Basko terlahir dengan 6 saudara, kakak tertuanya bernama Jurniawati, dan Basko adalah adalah anak kedua, lalu Edi Zahar, Marniati, Epi, dan Yulidawati. Bagi Basko merekalah perekat kesuksesannya, baik di masa lalu maupun di masa depan.

Basko menikah dengan Mukhniarti pada tahun 1981 di Padang. Dan ditakdirkan menikah lagi pada 1986 dengan Erlita Siregar. Basko memiliki 10 orang anak dari kedua istrinya. Saat anak pertamanya dengan Mukhniarti lahir, Basko masih menganggur dan seluruh biaya persalinan diambil dari tabungan Mukhniarti. Menjalani hidup yang penuh dengan kesukseszan di masa lalu membuat Basko memiliki kearifan kepada anak-anaknya untuk bersikap rendah hati dan tidak sombong.

Basko menyadari pentingnya mempersiapkan generasi penerus bisnisnya kepada anak-anaknya. Untuk persiapan generasi yang matang, Basko percaya bahwa anak-anaknya adalah gabungan dua pendidikan utama, yaitu ketegasan dan kasih sayang.Basko sangat dekat dengan anak yatim. Sosok anak yatim selalu mengingatkannya dengan masa kecilnya diyakininya merupakan salah satu kunci kesuksesannya. Doa-doa merekalah yang pada akhirnya menjadikan dia dapat berdiri menjadi seorang entrepreneur yang mulia.

Basko adalah inspirator bangsa ini. Perjalanan hidupnya adalah teladan untuk mereka yang ingin mengubah diri menjadi manusia di atas rata-rata.Nanang Qosim Yusuf

Salam Amiruddin A