jd/71./s - repository.uinjkt.ac.id · bahasa indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa...
TRANSCRIPT
-
jD/71./s
PENERJElVIAHAN BAHASA JEPANG-INDONES!A
lVIEJ%-lGt-;UNAKAN NATURAL LAr~f~UAf~:E -P:R~OCESSING
DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT
FREE RECURSIVE DESCENT
Muhammad Hi.kmat
JllRllSAN TEKNIK INFORJ\.1ATIKA
FAKUL TAS SATJ'"~S DAr~ TEKNOLO(;I
SY ARIF HIUA Y ATULLAH JAKARTA
2005 M/1426 H
-
PENER.IEMAHAN BAHASA .JEPANG-I.NDONESIA Jl-1.ENGGllNAKAN
NATl11~AL L1\NGlT.4.GE l)l:tOCESSING DJ~i~GAi~
METOl)E PAUSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT
Oleh:
MUHAMMAD HIKMAT
101091023326
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat unluk Memperoleh Gelar Smjana Kompuler
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
.JURllSAN TEKNIK INFORMA TlKA
IJNIVERS.ITAS ISLAM NEGKRI
SY.ARIF H!D.4. Y_i\ 1~lILL.c4.H
.JAKARTA
.----2005 1"1/1426 ~
',:,, '-,
-
l'ENER.JEMAHAN BAHASA JEPANG-INDONESIA MENGGUNAKAN
N.
-
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis o! ,' ,,
Nama Muhammad Hikmal
NIM 101091023326
Program Studi: Teknik Informatika
Judul Skripsi : Pene~jemahan Bahasa Jepang-Indonesia Menggunakan
Natural Lru1guage Processi11g Denga.r1 iv1etode Parser
Context Free Recursive Descent
Dapat ditelima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kompuler pada Jurusan Teknik Inforrnalika, Fakul!as Sains dan Tekno!ogi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, Nopember 2005
Menyetujui,
J>embimbing Pembirnbing I l
Victor Anuizal, M. Kom Fitri Mintarsih,
l'vlengetahui,
Ketua Jurusan,
Ir. Bakri La Katjong, MT. M. Korn
-
PEUNYATAAN
DEN GAN lNl SA YA MENY ATAKAN BAHW A SKJUPSI INI BENAR-
BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIJU YAi'IG BELUM PER.NAH
DlAJUKAN SEBAGAl SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAI-I PADA
PER GURU AN TINGGI A TAU LEMBAGA MA.NA.PUN.
Jakaiia, Oktober 2005
Muhammad Hikmat
101091023326
-
"Dan sesungguhnya Kami teiah mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran (darinya)?"
(Al-Qamar: 17)
Dedicated to:
Ayah, /bu dan Keluargaku tercinta,
Ferawati 'flower in my heart',
dan sahabat-sahabat Tl-B FST UIN Jakarta Angkat:an 2001
Orang yang palhlg bahagia
Cfldak se!a!u memilfki hal-ba! yang lerbaik dalam bidupnya
Wereka hanya ben1saha menjadikan yang ferbaik
9Jari seliap ha! yang hadir dalam hidupn!Jt1 ..
Kehidupan adalah sebuah proses untuk menuJu sesuatu yang mulia
~;\aka hadapilah dengan rasa syukur, apapun itu ..
-
AUST RAK
MUHAMMAD I-IIKMA T (101091023326), Penerjemahan Bahasa Jepang Indonesia Menggunakan Natural Language Processing Dengan Metode Parser Context Free Recursive Descent. (Di bawah bimbingan Victor Amrizal, l\>1. Korn dan Fitri Mintarsih, .M. Korn).
iv1en1pelajari -bahasa merupakan hal yang penting dipelajari saat ini bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai bahasa yang banyak digunakan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dau seni, bahasa Jepang berpcran scbagai salah satu bahasa intcmasionaL Pencrjcmahan bahasa Jcpang kc bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa Jepang sekarang ini masih menggunakan cara manual dengan melihat kamus yang ada. Dengan cara manual ini, banyak pelajaT yang kurang efektif dalam mempelajari bahasa Jepang serta mereka masih sulit mene1jemahkan kata-kata dalam bahasa Jepang.
Untuk mengatasi ha! tersebut, penulis melalrnkan penelitian pada pene1jemahan bahasa Jepang - Indonesia menggunakan metode studi pustaka, wawancara, pembagian kuesioner dan metode RAD (Rapid Application Development) untuk membuat suatu sistem (perangkat !unak) sebagai alal bantu untuk mcncrjcmahkan kata-kata dalam bahasa Jcpang kc dalam bahasa Indonesia yang bersifat sementara. Tempat yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah kelas Bahasa .lepang di MAN 4 Model .Jakarta. Dalam aplikasi ini, dibuat suatu batasan masalah yaitu hurufyang dimasukkan ke dalam sistem dan diterjemahkan adalah HurufHiragana dan Katakan serta penerjemahan secara harfiah (perkata).
Pencrjcmahan bahasa Jcpang - Indonesia ini dilakukan dcngan menggunakan konsep natural language processing dengan metode context free recursive descent, suatu metode analisa sintak puncak ke bawah yang dilakukan dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara berulang (recursive). P
Perlu diketahui juga, bahwa sistem NLP yang berjudul Penerjemah Bahasa Jepang-Indonesia ini bukan sebagai pengganti seorang ahli Penerjemah bahasa Jepang, tetapi hanya memberikan pene1jemahan secara Harfiah dan umum dari kata-kata Jepang tersebut. Sistem Natural Language Processing ini bisa digunakan pada komputer pribadi di nunah sendiri untuk keluarga sebagai sa:rnna ilmu pengetahuan arti kata-kata dalam bahasa Jcpang.
-
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Segala puji bagi Allal1 SWT yang te!al1 melimpallkan hidayah, rahmah dan
maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
Selanjutnya shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang
te!ah membawa amanal1 Islam dan membawa wnalnya dari zaman kebodoha.Tl
yang gelap gulita menuju zaman yang penuh dengan cahaya hidayah Allah SWT.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan
bimbingan, banluan, dan dukw1ga.Tl selama penyusunan dan pembuatan skripsi ini
berlangsung. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:
l. Bapak Victor Am1izal, M.Kom dan lbu Fitri Mintarsih, M.Kom selaku
pe111bi111bi11g skripsi yai1g secara kooperatif, per1ul1 kesal>aran dan kerai11al1ari,
memberi nasihat dan saran-saran berharga yang secara bijak membantu dan
membimbing penulis dalam penyelesaian skiipsi ini.
2. Bapak DR. Syopiansyal1 Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Faku!tas Sains
-
5. Ferawati yang telah membeiikan motivasi dan dukungannya untukku. Teiima
kasih alas waktu dan kesabaran yang diluangkannya selama ini unluk
menemani penulis. Jazakallah khairan katsir, semoga Allah SWT membalas
kebaikannya. Syukron katsiron ya Ukhti. Ishbir Wastaqimu.
6. Bu Nia Kumiasih selaku guru bahasa Jepang di M.A . N' 4 Model Jakarta yang
telah membeiikan bimbingan bahasa Jepang kepada penulis.
7. Syaefal 'lpul' R. Sugianto, Rahmat 'Wijay' Wijaya, dan Singgih 'mas Wied'
Widodo sela.ku sahabal kosl yang senanliasa mernberikan masukan dan
dukungannya, terima kasih sahabat
8. Rusdiana yang turnt membantu penulis menyelesaikan sk1ipsi ini.
9. Keluarga besar penulis yang yang telah lurnl memolivasi unluk menyelesaikan
kuliah di UIN Jakarta.
l 0. Chandra Wirawan "chawir" yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan rnasa!ah selama di kuliah maupw1 masa!ah pribadi.
Terimakasih sudah mau direpotin.
11. Teman-teman Teknik lnfom1atika UIN Jakarta Angkatan 2001 ke!as B dan A
yang tak bisa penulis sebul.kan salu persatu yang tela11 penulis anggap sebagai
K.eluarga besar kedua bagi penulis. Terima kasih atas bantuan, dukungan
moril, nasihat, curhat, kejahilan, serta menemani dan menyemangati penulis
dalan1 menjalani masa-masa kulia11 di UIN Jakarta ini. Senmanya sangat
berkesan dan insya Allah tak terlupakan sampai akhir nanti. A.mien.
-
Pengalaman adalah gum yag paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah
awa!
-
DAFTARISI
Hal am an
Halaman Sampul ........................................................................................ .
Halaman Judul ........................................................................................... . 11
Halaman Persetujnan Pembimbing ........................................................... . Ill
Halaman Pengesaha.rt ................................................................................. . IV
Halaman Pernyataan .................................................................................. . v
Abstraksi .................................................................................................... . Vll
Kata Pengantar .......................................................................................... . Vlll
Daftar Isi .................................................................................................... . XI
Daftar Tabel ............................................................................................... . XV!l
Daftar Gambar ........................................................................................... . XV111
Daftar Lampiran ........................................................................................ . XXl
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... . 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... . !
! .2 Perumusan Masalah ............................................................. . ' .)
1.3 Batasan Masalah ................................................................... . 3
1.4 Tujua.r1 Per1ulisan .................................................................. . 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ . 5
1.6 Metode Penelitian .................................................................. . 6
1. 7 Sislemalika Penulisan ............................................................ . 8
-
BAB II TlNJAUAN PUSTAKA .............................................................. 10
2.1 Natura! Lm1guage Processing .............................................. 10
2.1.1 Pemahaman Kalimat ... .. . .. . .. ... . ... .. . .. ....... .. .. . .. .. . ... ... .... l 0
a. Analisa Leksika! .. .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. . .. . .. . .. 1 0
b. Analisa Sintak ...................................................... 12
c. pemrosesm1 sinlak ................................................. 14
d. Analisa Semantik ................................................... 15
e. Analisa Pragmatik .. ....... ..... ... ... .. ............ ...... ... ..... 16
f. Semantik Grammar ............................................... 17
2.2 CFG (Context Free Grammar) Recursive Descent .............. 18
2.3 Pa.rsi11g ................................................................................. 21
2.4 Algorittna Program ................. ............................................. 23
2.4.1 Pseudocode ............................................................... 23
2.4.2 Diagrmn Alur (Flow Char!) ..................................... 24
2.4.3 STD (State Transition Diagram)............................... 25
2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak ................................ 27
2.5.l Model Sekuensial Linear ........................................... 28
2.5.2 Model Prototipe ......................................................... 29
2.5 .3 iv:!odel F_A...D ............................. .................................. 30
2.5.4 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ............. 32
2.5.5 Model Formal ............................................................ 33
2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang ........................................... 33
2.6. l Huruf Jepang (Nihon no Jvloji/ Pl ;4:t7) ::JC:f:) ............ 34
-
1. Hiragana (:S:V:f&!fi) .............................................. . 34
2. Katakana(Jl-Oii:!fi) ............................................. . 35
o K .. ;,...+or::!::" .J. atlJltJ~+J ....................................................... . 36
4. Roomaji(P--YY) ........................................... . 37
2.6.2 I(elas Kata dalai11 Gra111atika Ba11asa Je1)ru1g .......... . 39
1. Dooshi (IR'l) ..................................................... . 39
2. Keiyooshi (%~1l0J) ............................................ . 40
3. Meishi (!ti i\PJ) ..................................................... . 41
4. Rentaishi (i!IH$'.~PJ) ............................................. . 41
5. Fukushi (1\%1'11:) 41
6. Onomatope .......................................................... 42
7. Kandooshi (~1lilJ1lPJ) ............................................ 42
8. Setsuzokushi (t1~1lPJ) ........................................ 42
9. Joshi (..k-1'-) ......................................................... 43
2.7 Sekilas Tentang Borland Delphi 8.0 .................................... 46
2.6.1 S~jarah Delphi .......................................................... 46
2.6.2 Mengenal IDE Delphi .............................................. 48
2.8 Pengenalan Database ........................................................... 54
2.8.1 Komponen Database ............................... ................... 54
a. Entity ....................................................................... 54
b. A tribute ........................................ ............................ 54
-
d. Record/Tuple ........................................................... 54
e. File ........................................................................... 55
2.8.2 Kegunaan database/syarat database ........................... 55
2.9 Sekilas Tentang Ms. Access ................................................ 55
BAB lll METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 58
3. l Tahapan Pendekatan Sistem ................................................ 58
a. Wawancara dan Observasi .............................................. 58
b. Membagikall Kuesioner ................................................ 58
c. Analisa Kebutnhan ........................................................ 59
d. ldentifikasi Sistem ......................................................... 59
3 .2 T ahapan Pengernbangan Sislem .......................................... 59
a. Perencanaan Syarat-syarat ............................................. 61
b. Workshop Design .......................................................... 61
c. Pelaksanaan ................................. .................................. 61
BAB IV ANALISA PERANCANGAN PROGRAM DAN
Il'vlPELEMENTASI .................................................................. 62
4.1 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnfom1asi ...... 62
4.1.! Analisa Hasil Observasi dan Wawancara ................ 62
4.1.2 Analisa Kebutuhan Masalah ................. ................... 69
4.2 Fase Perancangan ............................................................. 70
4.2.1 Perancangan Proses ................................................... 70
-
4.2.1.1 Translasi Bahasa Jepang ke Bahasa
Indonesia ...................................................... 70
4.2.1.2 Parser............................................................ 72
4.2.1.3 Analisa Leksikal ......................................... 72
4.2.1.4 Analisa Sintak .............................................. 74
4.2. l .5 Understander................................................ 75
4.2.2 Perancangan Algoritma Pene1jemahan Bahasa
Jepang - Indonesia .................................................. 76
4.2.3 Perancangan Database ............................................. 81
4.2.3.1 Tabel Ansi Jepang ...................................... 81
4.2.3.2 Tabel Kata Dasar ......................................... 82
4.2.3.3 Tabel Stoplist .............................................. 84
4.2.3.4 Tabel Diet ................................................... 85
4.2.4 Perancangan Antarmuka ....................... .................... 86
4.3 Fase Konslruksi ................................................................ 90
4.4 Fase Pelaksanaan ............................................................... 93
4.4. l Sarana-sarnna Pendnkung Sistem Apliksi
Penerjemah .............................................................. 93
4.4.2 Rancangan Form ........................................................ 94
4.5 Pengujian Sistem Aplikasi ............................................... 99
4.6 Tanggapan User................................................................. 105
-
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 106
5.2 Saran-saran........................................................................ 107
DAFTAR PUSTAlCA................................................................................... 108
LAMPlRAN .. . .. . . . .. . .. ... ........ ... ... ... ... .. ... ... ............................ ... . .. . .. ... ... ......... 110
-
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1: Tabel Terminologi dari simbo!-simbo! pada contoh grammar
Simbol-simbol Flowchart .................................................... 13
TAB EL 22: Tabel Tem1inologi dari simbol-simbo! pada contoh grammar
ta ta bah as a Indonesia............................................................ ! 9
TABEL 2.3: Simbol-simbol Flowchart. .. ............................ . 25
TABEL 2.4 Daftar Si!abel daJam BaJiasa Jepang ..................................... 37
TABEL 4.1: Angket Penelitian ................................................................ 63
T ABEL 4.2: Keterangan simbol dari aturan produksi Jepang - lndone8fa; 71
TABEL 4.3: Kata - kata yang termasuk Stoplist daJam
Penerjemal1an Jepang- Indonesia....................................... 74
T ABEL 4.4: Angket penelitian Lanjutan ............................... .................... 105
-
DAFTAR GAMllAR
Hal am an
GAMBAR 2.1: Sualu aluran alau grammar ................................................. 12
GAMBAR 2.2: Contoh Parse tree dari kalimat "The child runs quickly".... 13
GAMBAR 2.3: Proses yang te1jadi pada penerjemahan Jepang- lndonesia 15
GAJv1BAR 2.4: Grammar sederhana ............................................................ 19
GAMBAR 2.5: Parse tree dari suatu kalimat ............................................... 20
G.AJv1BAR 2.6: Top Down Parsing .............................................................. 22
GAMBAR 2.7: Contoh pernbahan slale ...................................................... 26
GAMBAR 2.8: Notasi Modul .............................................. ....................... 27
GAMBAR 2.9: Nolasi Tampilan ................................................................. 27
GAMBAR 2.10: Notasi Tindakan ................................................................. 27
GAMBAR 2.1 l.a: F ase lingkaran pemecahan masalah ........ ...... ... ...... ........ 28
GAMBAR 2.11.b: Afodel Sekuensial Linear ............................................... 29
GAMBAR 2.12: Prototipe paradigma ......................................................... 30
G~AMBAR 2.13: 1,fotlel R.4.D ........................................................................ 32
GAMBAR 2.14: Tampilan Borland Delphi 8.0 ............................................ 48
GAMBAR2.15: SpeedBarpadaIDEDelphi ................................................ 49
GAMBAR 2.16: Tool Palette........................................................................ 50
GAMBAR 2.17: Code Editor pada IDE Delphi............................................ 51
GAMBAR 2.18: Object Inspector pada IDE Delphi..................................... 52
GAMBAR 2.19: Project Manager ................................................................. 53
-
GAMBAR 2.20: Jendela Kerja Ms. Access ........................... ..................... 45
GAMBAR 2.21: Tampilan tabel yang dibual Ms. Access ............................ 4 5
GAMBAR 3.1: Siklus Pengembaugau Sistem Model RAD ......................... 48
GAMBAR 4.1: Diagram Alir Penerjernah Jepang- lndonesia .................... 71
GAi\i!BA ... R. 4.2: Interaksi antara penganalisis leksikal dan pengurai............. 72
GAMBAR 4.3: Hasil Analisa Sintak ........................................................... 75
GAMBAR 4.4: Flowchart pemisahan kalimat dan kata...... .......................... 80
GA.MRAR 4.5: Spesifikasi tabel AnsiHiragana ........................................... 82
GAMBAR 4.6: Spesifikasi tabel KataDasar ................................................. 84
GAMBAR 4.7: Spesifikasi tabel Stoplist ..................................................... 85
GAMBAR 4.8: Spesifikasi label Diet .......................................................... 86
GAMBAR 4.9: Raucaugau Form Menu Pene1jemah Jepaug - Indonesia .... 87
GAMBAR4.10: STD Form Penerjemah ...................................................... 88
GAMBAR 4.11: Rancangan Form Input Kala-Dasar ................................... 89
GAMBAR 4.12: STD Form Input Kata-Dasar ............................................. 89
GAMBAR 4.13: Rancangan Form Input Hurnf ............................................ 90
GAMBAR 4.14: STD Form Input Dictionary ............................................... 90
GAMBAR 4.15: Parse tree dari kalimat :bi:::.lAi fc_A'.;l:;\..,7':::..................... 91
GAMBAR 4.16: Parse tree dari kalimat :bfc\..,fj: ;lb\..,fc_ il'-'.J:::.5.r-....
lt "~;J;:-1.tiv ...................................................................... 92
GAMBAR 4.17: Tampilan menu u!ama Penerjemahan bahasa Jepang
- Indonesia 95
.. _ OQ
-
GAMBAR 4. 19: Tampilan menu input tabel Diet (Dictionary) ................... 99
Giu'v1BAR 4.20: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
Language bar Windows XP ............................................... I 00
GAMBAR 4.21: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
Language bar Windows XP .............................................. 100
GAMBAR 4.22: Tampilan Form penerjemahan yang coba
diinput dengan kalimat bahasa Jepang
unluk dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia.............. l 01
GAMBAR 4.23: Tampilan Form penerjemahan yang coba diinput
dengan kalimat yang salah. ................................................ 102
G./\MBAR 4.24: Tampilan Form Input ........................................................ 104
GAMBAR 4.25: Tampilan penolakan Input kata ......................................... 104
-
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman
A. Kam us Data ............ ........................................... ... ... ......... .................... 110
B. Surat Keterangan Penelitian dari MAN 4 Model Jakarta...................... 113
C. Source Code.......................................................................................... ! 14
D. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 136
-
BAH I
I. Latar Behilrnng Masalah
Mempelajari bahasa merupa_lrnn hal yang penting dipelajari saat m1
bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai
bal1asa yar1g bar1yak digw1a..1:ar1 di bidang ilmu pengetaJ1uan, tel
-
perlu dilakukan penelitian untuk membantu dan rnendukung pembuatan
111 .. T .. 1.Tj---. - -l]d prograrn perH:1Jernan oanasa Jepang Ke 1nL011es1a guna rnen1peri-11uua.1 an
memperlancar pengetahuan siswa aiaupun masyarakat terhadap bahasa Jepang.
Dengan ada11ya perkerHbangan tersebut~ n1ak_a dalan1 kese111patan
i11orne11 skripsi ir1i penulis rr1e11coba rnernbuat progratn pene1jen1ah tn1hasa
Jepang ke bahasa Indonesia dengan menggunakan sistem NLP (Naiural
L,c1nguc1,ge f-,rocessing). Dala111 sisten1 NLP ini n1asalal1 yang dibahas bersitat
spesifik Jan n-ier11iliki ruang 1ir1gkup yang lerbatas, untuk itula11 pe.rnili!1an
judui "Penei:jemah Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural Language
Processing dengan Metode parser context free recursive descent", yang
bahasa Jepang yang masih sangat awam dengan perbendaharaan arti kata-kata
bahasa Jepang.
bal1\va sister11 NLP yang be1judul Pene1je111al1
Bahasa Jepang-lndonesia 1111 bukan sebagai pengganti seorang ahli
Pene1jen1ah bal1asa Je1Jang~ tetapi ban.ya n1en1berikan_ pene1:je111al1an secara
1--iarfia11
-
2. Perumusan Masalah
Masalah yang dihadapi dalam implementasi Nat,U'al Language
Processing ini adalah:
a. Bagaimana membangun alman-aluran (rule-rule) dari sualu input
kalimat bahasa Jepang agar dapat dibaca dengan menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 8.0.
b. Bagaimana memecah sualu masukan kalimal menjadi beberapa kala
agar dapat dicek tata bahasanya menggunakan aturan-aturan yang ada
pada setiap bagian yang telah dibentuk atau disebwt Production Rule.
c. Bagaimana sete!ah aluran-aturan tersebul ada dan kata sudah diperoleh,
maka diperlukan adanya parser untnk membaca setiap kalimat, kata
demi kata, untuk menentukan apa yang dimaksud.
3. Batasan Masalah
Berdasarka11 })e11elitia11 yru1g pe11ulis lak1lka11~ ba11yak seka!i ii.u11t1sru1
kaidah pada tata bahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam
mengembangkan sistem ini. Untnk itu penulis membatasi ruang lingkup
skripsi ini pada penerjemahan arti kata dalam kalimat bahasa Jepang ke
bahasa Indonesia secara harfiah atau per kata, serta penulisan kalimat bahasa
Jepang hanya menggunakan huruf Kata.1'.ana dan Hiragana, sedangkan hmuf
Kanji tidak dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Pembatasan masalah ini dibuat
mengingat penulisan kata dalam bahasa Jepang menggunakan lmruf Kanji
-
sangat terlalu banyak sehingga menyulitkan penulis disamping jumlah
l1urufnya ya..11g be1jumlah ribuai1.
Kata-kata yang ada pada program ini pun masih terbatas karena waktu
yang terbatas untuk menyelesaikan penginputan kata pada sistem aplikasi.
Tetapi kata-kata yang ada dapat ditan1bah ke dalrun datifbase yang ada dengru1
cara meng-updalenya dengan input kata-kata terjemahan yang barn. Batasan
objek, subjek dan tempat penelitian yang dijadikan penelitian skripsi ini pun
lerbalas pada pembelajaran ba.l:!asa Jepa.rig lingkat SMU karena pada level ini
bahasa Jepang dipelajari secam mendasar. Tempat yang dijadikan penelitian
oleh penulis adalah Kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta.
ivietode ya11g digunaka.!1 dalrun l'
-
memiliki tujuan untuk terciptanya sebuah aplikasi yang dapat mene1jemahkan
kata-l
-
Membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dan menambah
pe.ngetal1uar1 da..11 pe1nft.hrunru1 terhadap 1'1atura1 Lf:t..!1guage
Programming.
3. Ma11faat bagi U11iversitas:
e Memberikan sumbangan ilmiah bagi pengembangan NLP (Natural
Language Programming) dengan metode Parser Context-Free
l?.ecursive Descent.
Memberikan sumbangan pengertian tentang; pemahaman kata-kata
bahasa Jepang ke baliasa Indonesia dalam suatu kalimat.
6. Metode Penelitian
6. l. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, ada beberapa
metode yang penulis lakukan:
a. Studi Pusla..ka
Y aitu pengumpulan data dan infommsi dengan cara membaca buku-
buku referensi yang dapal dijadikan acuan pembahasan yang
berhnbnngan dengan judul skripsi ini.
b. Wawancara & Observasi
Melakukan penelilian yang berupa wawancara dan observasi dengan
pihak-pihak yang cukup memiliki pemahaman mendasar tentang
bahasa Jepang. Dalam skripsi ini penulis melakukan wawancara dan
observasi kepada gum/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4
Model Jakarta. Hal ini untuk mengetahui bagaimana cara pengajaran
-
bahasa Jepang yang diajarkan kepada para siswa, materi apa saja
yang
-
7. Sistematika Penulisan
lfr1t11k ir1elakuk.a11 pen11lisa11 skripsi ini~ pe11ulis n1e111bagi laporan ini
menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah penelitian,
tujuar1 penelitan, batasar1 masalal1, rnanfaat p(~nelitian, n1etodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 11 LANDASAN TEORl
Dalar11 bab inl berisi urairu1 te11tang lru1dasa.n teri y~_ng berl1ubru1gan
dengan mateti yang penulis buat. Teori-teori tersebut antara lain
adalah Natma! Language Processing, eontexl-free recursive descent,
parsing, Bahasa Jepang, dan Borland Delphi 8.0.
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini barisi maian tentang metodo!ogi pengembangan sistem
yang penulis gunakan pada sistem aplikasi prototype pene1jemah.
BAB IV 1''\l'fALISA R.ANCANG./\N ALGORITMA PROGR.AM DAN
lMPLEMENTASl
Dalam bab ini, penulis menjelaskan analisa kebutuhan sistem, konsep
penerjemahan kalimat bahasa Jepang ke bahasa Indonesia,
perar1caI1gar1 sistern yang 1r1eliputi perar1cangan proses, perancangan
database, peraneangan masukan dan perancangan keluaran serta
spesifikasi sistem yang akan diterapkan. Juga diuraikan tentang
-
implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji
coba terhadap program yang te!ah dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang kesimpulan-kesimpulan yang
didapat penulis serta mengemukakan saran yang dianggap per!u.
-
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Natural Language Processing
Salah satu bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligent) adalah
Natural Language Processing. Studi tentang bahasa alami (natural language) ini
menjadi bagian yang sangal penting da!am bidang kecerdasan bnatan. Ada dna hal
tujuan penting dalam penelitian terhadap bahasa alami inL Tujuan pertama disebut
tujuan secara teoritikal, adalah untuk mengetahui bagaimana kita menggunakan
ba!1asa sebagai sarana berkon1UI1ikasi.
Tujuan yang kedua yang disebut sebagai tujuan secara teknologi, adalah
untuk membangun antarmuka yang pintar di masa menda1ang, di mana balmsa
ala.mi memegang peranan penling bagi inleraksi anlara manusia dengan kompuler
atau yang lebih sering dikenal sebagai man-machine interaction.
2.1.1 Pemahaman kalimat
Bagian dari pemahaman adalah menggabungkan kata-kata untuk
membentuk suatu kalimat yang memiliki arti. Karena begitu banyak hal
yang lerkait dengan proses pemahaman suatu kalimat, di antaranya:
a. Analisa Leksikal
Menganalisa secara leksikal mernpakan fase pertama yang
dilakukan oleh sualn kompilator (program yang mengnbal1 bal1asa
sumber ke bahasa tujuan dengan melakukan proses compiling). Tugas
utamanya adalah membaca karakter input dan mengubalmya ke dalam
-
rangkaian dari token yang akan dianalisis oleh parser untuk
melakukan analisa sinla.ks. Barisan dari karakler input yang
membentuk suatu token tertentu disebut lexeme. Penganalisis leksikal
dapat memisahkan suatu pengurai dari representasi lexeme untuk
token. Mula-mula akan diberikan daftar dari beberapa fw1gsi yang
mungkin diperlukan oleh suatu penganalisa leksikal untuk melakukan
fongsinya.
Dalam membicarakan sualu proses analisa .ieksikal, ma.ka benluk
"token", "pola", "lexeme" digunakan dengan arti yang spesifik.
Berikut ini adalah contoh yang populer yang dapat menggambarkan
kesulilan ya.rig dihadapi oleh suatu penganalisis leksikal dalam
mengenal bentuk token DO dari perinta!i FORTRAN. Pada perintah:
DO 5 I= 1.25
Tidak dapat dikatakan DO bukan mernpakan suatu kata-kunci
sebelum titik desimal diketemukan, karena yang benar adalali
diketemukannya suatu ideni[fier DOSI. Di lain pihak perintah:
DO 5 I= 1,25
Mempunyai tujuh buali token yaitu kata kunci DO, label 5,
idenl[/ier I, operator =, konslanla 1, landa koma dan konslanta 25.
dalam '4ilal ini tidak dapat diputuskan ba!iwa DO adalah suatu token
untuk kata kunci DO sebelum perintah ini dibaca sampai dengan tanda
koma. Untuk mengurangi ketidakpastian ini maka dalam FORTRAN
77 dimungkinkan untuk mennliskan koma di antara label dan indeks
-
dari perintah DO. Penggunaan dali koma ini sangat diat\jurkan karena
ha! ini membanlu perLt1tah DO lebih jelas dan mudah dibaca.
b. Analisa Sintak
Analisa sintak digunakan untuk menentukan detail strnktur dali
suatu kalimaL Ini dilakukan melalu proses yang disebut Parsing.
Untuk memparsing suaiu kalimat, adalah penting untuk menggunakan
Grammar (aturan tata bahasa) yang menggambarkan struktur dari
slri11g-stri11g dalru11 sebual1 ba..hasa.
Dengan adanya grammar, suatu parser (progratn yang
melakukan proses parsing) dapat menentukan struktur kalimat
grarnatikal yru1g ia parsi11g. Stru..ktur i11i
-
Keterangan sirnbol (keterangan lengkap lihat pada Lampiran):
'T" I I t>:f!Jl!J10HJCTI l( eteranga11
I -~ - e- -- '
1s Sentence (kalimat) ~ I NP Noun Phrase (Frasa kata benda)
VP Verb Phrase (Frasa kata kerja)
I Determiner Kata bantu 1------- ,- ------ -Adjective Kata sifat 1--------~---~~- ------- 1 1'-~oun Kata benda
I Preposition Preposisi (imbuhan)
~I _v_cr_b ____ __,l_K_a_i_a_kv_~r_ja ______ ~JI I Adverb I Kata keterangan
Tabel 2.1 Tabel Tem1inologi daii sirnbol-sirnbol pada contoh grammar
Gambar 2.2 menunjukkan analisa sintak yang membuat suatu
ana!isa sintak lerslruklur pohon urai (parsee lree) dari grammar pada
contoh gambar 2. I di atas, berupa kalimat "The child runs quickly".
s
/~ / ""' ~
NP VP A A
/ ""
/' / ~/ ""la / 'la /f/C
Determiner Noun Verb Adverb
I I I
j I j ' l 1 the child runs quickly
-
Uraian dari kata-kata yang ditransformasikan ke dalarn strnktur
InenUI1ju..Uru1 !1ubunga11 antara kata yar1g satt1
-
Input kalirnat Jepang
menganalisa suatu kalimat sesuai dengan tata bahasa yang ada. Untuk
menyalakan sualu tata bahasa dapal digunakan CFG (Context Free
Gammar).
Di bawah ini terdapat gambar yang menjelaskan proses yang
le1jadi dalam pene1jemahan Jepm1g - Indonesia dengan mialisa
leksikal dan analisa sintak yang dilakukan pada tahap awal parsing. Di
sini juga dilakukan pemrosesan sintak.
Parser ~ Understander 1-[ Generator I . I Indonesia
i I ' Analisa lexical
I t
! Knowledge I'.::] t I
Analisa Sintak
Gambar 2.3 Proses yang terjadi pada penerjemahan Jepang - Indonesia
d. Analisa Semantik
Menghasilkan sintak dari suatu kalimat hanya merupakan
langkah maju pertama dalam pemahaman kalimat. Satu cara untuk
inlerpretasi semm1tik suatu kalimat adalah dengan menghasilkm1
interpretasi sintak yang lengkap dan memberikan struktur tersebut
kepada semantic inte1preter secara terpisah.
Kesulitm1 besar dengm1 menggunakm1 pendekatm1 ini ada!ah
biasanya tidak mungkin untuk menghasilkan interpretasi sintak yang
-
benar tanpa mempertimbangkan beberapa infom1asi semantik.
Struktw kalimat dimana tidak ada pemetaan lentang bagaimana
hubungan antar objek kemungkinan akan ditolak. Contoh, kalimat
"Helpless white minded touch greatly" akan ditolak karena interpretasi
sintak yang tidak sesuai dengan grammar yang dibentuk pada analisa
leksikal dan analisa sintak.
e. Analisa Pragmatik
Struktur kalimat yang diinterpretasikan untuk mengetalmi apa
maksud sebenamya. Sebagai contoh, kalimat "what is your name?"
harus diartikan sebagai tata bahasa dalam bentuk perlanyaan ..
f. Semantik Grammar
Semantik grammar merupakan basil proses keseluruhan dari
analisa dan aturan-atw-an yang lela11 dibuat pada analisa leksika!,
sintak, semantik dan analisa pragmatik. Salah :mtu contoh semantik
grammar adalah bahasa bebas konteks (context .free grammar). Suatu
a!uran bebas konleks (free context) di mana pilihan dari non-terminal
dan aturan produksi diatur oleh semantik sebagaimana fungsi sintaksis.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai beberapa istilah penting
yang dignnakan pada lata ba!1asa bebas konleks (free context) di
antaranya terminal, non terminal, simbol awal, dan produksi-produksi:
1. Terminal, merupakan simbol dasar dari suatu rangkaian yang
terbentuk. Kata "token" merupakan persama:m dari "terminal" jika
-
kita berbicara dalam bahasa program. Contohnya pada produksi
lala bahasa berikul:
stmt --> if expr then stml else slmt
Masing-masing kata kunci if, then dan else ada!ah terminal.
2. Non-terminal adalah variabel sintatik yang menyatakan
kumpulan dari rangkaian. Pada conloh tata. bahasa:
stmt ---> if expr then stmt else stmt
stmt dan expr adalah non-tenninal. Non-tenminal mendefinisikan
kumpula'l dari rangkaian yang membantu bahasa yang dibentnk
oleh tata bahasanya. Non-terminal jnga memberikan struktur
hirarki pada suatu bahasa yang sangat bermanfaat dalan1 proses
analisis sintak dan lranslasi.
3. Dalam suatu tata bahasa, satu non-tenninal berfungsi sebagai
simbol awa!, illu1 kumpulan rangkaian yang dinyatakannya
merupakan bahasa yang didefinisikan oleh tata bahasa itu.
4. Produksi-produksi da1an1 suatu tata bahasa menentukan p1ilaku
di mana terminal
-
ex pr --> expr op ex pr
ex pr ---+ (expr)
op --> id
op -> +
op --+ -
op --> *
op -> ' I
op -+ '!
Da!am tata bahasa ini, simbol terminalnya adalah id + - * I ? ( ).
Sedangkan simbol non-terminalnya adalah exp1r dan op, expr juga
merupakan simbol awaL
Salah satu kegunaan dari suatu semantic grammar dijelaskan
dalam (Burton, 1976] adalah menyediakan interface bagi sebuah
ir1!elligenf cv1npu!er-ttidetl instruction >yslem (SOPHIE), yang
mengajarkan bagaimana men-debug sirkuit elektronik.
2.2 CFG (Context Free Gammar) recursive-descent
CFG merupakan suatu cara untuk menyatakan stn.Lktur dari suatu
tata bahasa. CFG ini mempunyai aturan sebagai berikut:
-fr , di mana n >= 1
harus merupakan simbol bukan terminal, sedangkan , ,
... dapat merupakan simbol tenninal atau bukan terminal. Bentuk
di atas mempunyai arti dapat diganti dengan
-
.. ., contoh tata bahasa Indonesia yang sederhana, dapat
diberikan aturan - aturan sebagai berikut:
S -7 FBFK
FB -7 benda
FB -7 benda sifat
FK -7 kerja FB
Gambar 2.4 Grammar sederhana
Keterangan simbol:
I Terminologi I Keterangan J s Sentence (kalimat) ' I '
FB I Frasa kata Benda
,FK Frasa Kata Kerja I _J
Tabel 2.2 Tabel Terminologi dari simbol-simbol pada contoh grammar
tata bahasa Indonesia
S adalah simbol awal, FB (Frasa Benda) dan FK (Frasa Ke1ja)
disebul simbol bukan terminal, sedangkan sifal, benda dan kerja merupa-kan
simbol tem1inal. Simbol terminal ini, umumnya menunjukkan kategori dari
suatu kata, contoh untuk kalimat "an di makan roti", kalimat ini diuraikan
sesuai dengan lata bahasa di alas.
-
Contoh berikut adalah analisa stmktur dari sebuah tata bahasa
Indonesia, di mana conoth aturan yang telah dibuat di alas dibuat pohon
urainya (parse tree) dan dicontohkan dalam kalimat "andi makan roti".
s /~
FB FK I I ~ i i "" benda kerja FB l l l
benda 1
l I c__~~~~~~~~-rol~
an di makan
Gambar 2.5 Parse Tree dari suatu kalimat "andi makan roti"
Keterangan simbol:
I Tcrn1!ilofogi fKctcrangan ---- -
I S I Sentence (kalimat)
I FB I Frasa kata Benda u!
IFK Frasa Kata Kerja Ll~~~~~--L~~~~~~~~~-~'
Parser Recursive descent menggunakan kumpulan mtin rekursif di
mana menurunkannya melalui prududiun rule sampai ka!imat selesai
ditelusuri seluruhnya. Parsing turun-berulang (recursive-descent parsing)
mempakan suatu metode analisis sintak puncak-ke-bawah yang dilakukan
-
dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara bemlang
(recursive) unluk memproses input. Unlnk membentuk parser context-free
recursive-descent dibutuhkan beberapa vocabulary database.
2.3 Parsing
Ada dua cara yang mmun di!akukan lmtuk melakukan pengunuan
suatu kalimat yaitu Top Down Parsing dan Bottom Up Parsing. Untuk
pembahasan pada judul skripsi Program Pene1jemah Bahasa Jepang-Indonesia
ini menggunakan Top Down Parsing. Hal ini dibuat dikarenakan sebagai
usaha untuk mencari de1ivasi paling kiri (leftmost) dari suatu rangkaian token.
Dengan mencapai derivasi paling kiri maka akan dikel.emukan simbol a..khir
yang dicari.
Top Down Parsing dimulai dari simbol awal (S), kemudian diuraikan
misalnya menjadi bagia..ll kanannya, yaitu: FB dan FK. Simbol ini kemudian
diuiraikan kembali menjadi bagian kanannya sampai ditemukan simbol
tem1inal yang kemudian akan diperiksa dengan kategori kata yang ada.
Top Down Parsing ini juga dikenal dengan penguraian dari kiri ke
kanan (left to right parsing), yaitu dimulai dari bagian kiri, kemudian
diuraikan terns simbol bukan tem1inal sampai dipero!eh simbol terminal. Pada
gambar 2.6 lerdapal conloh lop down pmsing untuk kalimal"m1di makan roli":
-
s 7 FB FK I ~ benda FK I
' an di kerja FB 7
7 an di makan benda
7 an di makan roti
Gambar 2.6 Top Down Parsing
Keterangan simbol:
I Tcm1inologi ! Kctcrangan
Is Sentence (kalimat) ' I I
I FB Frasa kata Benda - -------~~
IFK Frasa Kata Ketja
Penurnnan Top down parsing dari contoh di atas adalah
sebagai berikul:
I. Simbol awal (non-terminal) diuraikan me:njadi FB (Frasa kata
Benda) dan FK (Frasa kata Kerja ). Karena FB dan FK
merupakan simbol non-terminal maka harus dibuat uraiam1ya
(ditu!"!lllkan) untuk mendapatkan simbol terminal
2. lalu FB diturunkan ( diuraikan) menjadi benda, sedangkan FK
akan dimaikan selanjutnya
3. FK diturunkan (diuraikan) menjadi ketja dan FB
4. lalu token benda diturunkan (diuraikan) menjadi andi
-
5. lalu token kerja diturunkan (menjadi) makan
6. selaqjulnya FB yang masih simbol non-terminal harus diuraikan
menjadi benda
7. benda lalu ditunmkan menjadi roti.
2.4 Algoritma Program
Algoritma program terdiri dari dua macam, yaitu pseudocode
dan flow chart (diagram alur).
2.4.l Pscudoceode
Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dan
code menunjuk.1\.an dari prograrn , berarti psendocode adalah
kode yang mirip dengan instruksi kode program yang
sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman
yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTA1"1 a.tau PASCAL,
sehingga lebih tepat digunakan umuk menggambarkan
algmitma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.
Pseudocode akan memudahkan programmer untuk
memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan kode-
kode program sebenamya. Pseudocodle menjelaskan juga
tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka
dan menutup file, subscript atau tipe-1.ipe data yang digunakan
(misalnya real, integer, boolean).
-
2.4.2 Diagram Alur (Flow Chart)
Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka
bahasa pemrograman bukan mempakan alat yang boleh
dikatakan baik unluk merancang sebuah algorilma awal.
Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma
adalah diagram alur atau flow chart. Diagram alur dapat
menunjukkan secara jelas ams pengenda!ian algoritma, yakni
bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram
alur memberikan gambaran dua dimensi bempa simbol-simbol
grafis. Masing-masing sirnbol te!ah ditetapkan ter!ebih dahulu
fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk
menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian.
Dianlara simbol-simbol yang akan dipergunakan sebagai
berikut:
SIMBOL
l~ Simbol proses
I CJ I Simbol input-output
KEGUNAAN
Simbol yang menunjukkan pengolahan [
, yang dilakukan oleh komputer I
I . I rimbol yang mcnyatakan proses input
I dan output tanpa tergantung dengan jenis
[ peralatannya. I
I Simbol untuk kondisi yang akan I menghasiikan beberapa kemungkinan I
-
-------~-- ----------------T -----------~------- I Simbol decision jawaban/aksi. I
Simbol untuk permulaan atau akhir dari j
I suatu program. I
Simbol terminal I I --- ------~- _____ ,__ Simbol untuk k:cluar atau masuk prosedur
0 atau proses dalam lembar yang sama. Simbol connector
I Menunjukkan bagan instruksi selanjutnya
D Simbol document
I
Simbol untuk rnenyatak:an input berasal I
dari dokumen dalam bentuk kertas atau I output dicetak di kertas. I
1----------------11,_B_e_ri_s_i -c-a-ta-t-an_s_u_p.aya mudab dimengerti I
I isi/tujuan algoritma atau uraian data yang
Sirnbol calatan/kelenmgan I akan diproses.
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart
2.4.3 STD (State Tmnsition Diagram)
State Transition Diagram mempak:an suatu diagram
yang menggambarkan bagaimana state yang lain pada satu
\:Vaklu. St1fe Transiiion Dit1gru1n n:le11ggan1barkan suatu s!ttle
yang mempunyai kondisi dirnana dapat menyebabkan
-
pembahan satu state ke state yang lain (Hoffer, George, dan
Valacich, 1996, hal. 364).
Stale Transi/ion Diagram pada dasarnya merupakan
sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau
perpindalian :;fate. Transisi atau perpindahan state. Transisi
atau perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi di
antara kedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu
kondisi. Kondisi a
-
0 Gambar 2.8. Notasi Modui
b. Tampilan Kondisi
Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau
atribut, untuk memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu
yang mewa.kili suatu bentuk keberadaan atau kondisi terlentu,
disimbolkan dengan gambar kotak (Gambar 2.9).
Gambar 2.9. Notasi Tampilan
c. Tindakan (state transition)
Mcnggunakan simbol anak panab (Gambar 2.10) discrtai
keterangan tindakan yang dilakukan.
Gambar 2.10. Notasi Tindakan
2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak
UnttLk menye!esaikan masalah yang ada dalam sebuah
perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau
paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan
proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta
-
penyampaian yang dibutuhkan. Roger S. Pressman [Pressman, 1992)
menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, di
antaranya:
2.5. l Model Sekuensial Linear
Model sekuensial linear mengusulkan sebuah
pendekatan kepada perkembangan p
-
Pemodelan sistem informasi
an~li:is ,JH ---~~~~i:."._J
Gambar 2.11.b Afodel Sekuensial Linear
2.5.2 Model Prototipe
Pruiu!ypi.11g p
-
l\.1endcngarkan pclanggan
Uji pclanggan Mcngcndalikan
Market
:mbangun cmpcrbaiki Market = ,~~,~~
): ! _,,::::f ~/
Gambar 2.12 Prototipe paradigma
2.5.3 Model RAD (Rapid Application Development)
Rapid Application Development (Kti.D) adalah sebual1
model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial
linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat
pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaplasi
"kecepatan tinggi" dari model sekuensial linear di mana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model
pendekalan konslruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan
dipabami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan "sistem fungsional yang utuh"
dalam waklu periode yang sangal pendek (kira-kira 60
sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi
sistem konstrnksi, pendekatan RAD meliputi fase-fase:
l. Fase Perencanaan Syaral. Da!am fase ini, pengguna dan
penganalisis bertemu untuk mengidetifikasi tujuan-
-
tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi
syaral-syaral informasi yang dilimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut
2. Workshop Desain RAD. Fase ini ada!ah fase untuk
merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkat1
sebagai workshop. Terdiri dari fase perancangan dan
fase konstruksi.
3. Fase implementasi. Dalam gambar 2.13 ditw1jukkan
bahwa Anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja
dengan pengguna secara intens selama workshop untuk
merancang aspek-aspek bisnis dat1 nonteknis dari
perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui
dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem
barn atau bagian dari sistem diujit coba dan kemudian
diperkenalkan kepada organisasi.
-
I I
I
Fase Perencanaan Syarat-syarat
Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnformasi
Umpan Halik
Pengguna Fasc Pcrancangan Fase Konstmksi
I Bekerja dengan I
I Membangun I I
Pengguna untuk L Sislem 11 Sistcm Pcrancangan .
1 Menggunakan masukan dari Pengguna
Memperkenalkan Sistem
Fase Pelaksanaan
Gambar 2.13 Model RAD
~-
__ _j
2.5.4 Model
Model evo!usioner adalah adalah model iteralif. Model
itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mengembang..kan vers1
perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.
Terdiri dari model Pertambahan, model Spiral, model
Rakitan Komponen dan model Perkembangan Konkuren.
-
2.5.5 Model Fonnal
Mode! metode formal mencakup sekumpulan aktivitas
yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat
lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa
perangkal !unak unlnk mengl
-
diakhiri dengan bunyi vokal tertentu kecuali apabila ada
penambahan bunyi ha!suon (bunyi/suara penyebutan pada huruf
konsonan Jepang) pada silabel tersebut.
2.6. l Huruf Jepaug (Nihon no Moji I 13 ;2f>:O) :le~)
Huruf
-
= watashi (saya), !~!l!v = Nihon (Jepang), kyokusenteki
artinya dalam menulis huruf Hiragana ditulis dengan cara
melengkung dan bukm1 membuat garis lurus. Digunakm1
untuk menulis kata-kata asli bahasa Jepang. Juga
digunakan untuk mengganti tu1isan kata-kata ym1g ditu1is
dengM huruf kMji. Selain itu juga untuk menulis kata
bantu/partikel, kata bantu atau kata ke1ja atau yang
berkm~j ngasi dengml kala keija dan s1~bagainya. Penu!isan
Hiragana didasarkM atas suku kata dan aturan tersendiri.
2. Katakana (Jlfli1J)
Katakana terbentuk dari ga.ris-garis atau coretm1-
coretltl1 yang lurus (chokusenleki). Contoh: ;:I\ T !L' =
hoteru (hotel), ti,-!: 7 = kamera (kamera), ;( > F *'YT
= Indoneshia (Indonesia), 17 > '7 > = wan-wan (suara
anjing). chokusenteki artinya dalam menulis Katakana kita
seperti menulis hurnf dengan membuat garis lurus yang
ka.1.:u da.'l tidak melengknng.
KatakMa digunakM untuk menulis kata-kata yMg
berasal dari bahasa asing seperti nama orang asing, nama
negara dan kola asing (kecuali pada beberapa negara),
benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi
sekarang ini banyak pula kata-kata Jepang asli yang juga
-
bersifat sebagai penegasan saja. Selain itu juga digunakan
unluk menulis onomu!ope (benluk kata yang menirukan
suatu bunyi/suara, baik manusia, hewan atau benda).
3. Kanji (~Of:)
Digunakan untuk menulis kala-kata asli bahasa
Jepang yang telah ditetapkan dengan tulisan Kanji. Jumlah
yang ditetapkan secara resmi dan digunakan pada
pendidikan di Jepang sekarang adalah sekitar 1850 huruf
(tooyoo kanji). Selain itu juga untuk menulis kata-kata
yang berasal dari Cina. Humf Kanji disampaikan ke
Jepang kira-kira pada abad ke-4 pada Zanian Kan di negeri
Cina. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan
Kanji yang berarti huruf negara Kan (Sudjianto, 2004: 56).
Dalam sebuah kata bahasa Jepang bisa terdiri dari 1 kanji,
2 kanji atau lebih. Contoh: f.l = watashi (saya), 13 ;;js:: =
nihon (Jepang), ll!llfl!ii'U = yuuhinkyoku (kantor pos), Cf::'E
= gakusei (siswa). Huruf Km1ji memi.liki aturm1 penu1ism1
tersendiri yang lebih sulit dari huruf Kana.
Dalam pembuatan skripsi ini, huruf Kanji tidak
penulis mastLlcka.'1 ke dalam sistem. Pembatasart masalah
ini dibuat, karena huruf Kanji memiliki tingkat kerumitan
yang tinggi dalam pemahaman tulisan, banyaknya jumlah
-
memiliki bentuk yang sama tetapi arti yang berbeda. Di
dalan1 Daikunwa Jilen yang merupakan kamus (Kanwu
Jiten) terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira
50.000 huruf kanji (Sudjianto, 2004: 5 7).
Adalah huruf latin (a - z). Terdapat dua macam
sistem ejaan bahasa Jepang dalam burnf roomaji (latin)
yang dignnakan da!am penulisan, yaitn:
Sistem "Kunreishiki"
Pada penulisan bunyi panjang/vokal pan1ang ditulis
secara !engkap. Contoh: okaasan (ibu), oneesan
(kakak perempuan}, kookoo (SMU)
Sistem "Hepburn"
Pada pennlisan bunyi panjang/vokal panjang ditulis
tanda "-"di atas vokal tersebut.
Berikul adalal1 daflar si!abel katakana dan hiragana yang
ada:
Tabel 2.4 Daftar Silabel dalan1 Bahasa Jepang
J? (7) a lt \ ({) i "' ( '/) u I f(.. (.::r:.) e ;Jo (~-) 0 ./ iP ('fJ) ka ~ (~) ki < (~) ku rt (Ir) ke ~ ( :::i ) ko ~
1------ ~-~-. . .. ---------i 6 ('"!)-) sa L, (:/) shi -t (7-) SU it ('.r) se 1:: ( 1') so I t::.. ( -;'> ) la ... ('1-) chi -"::) (::!) tsu -c Cr) te l'. ( 1-) to ' ".)
f,t ( 7-) na (.: (.::::) ni lb. (9:) nu :P ur:.J ne (J) (/) no
-
I r tS-T1::'.Y11i -. ~--~~ . .. .. l:t (r-) 11a b (7) Im "' (.,,,) he Ii (;t>) ho
i * ("'.) mu I lJJ (,,!) me t (.:C) mo ' .._ ~~ ~ ( "17) ya 19) ( .:1.) yu f::, (7) ra ~) ( l) ) ri -~ (;l;) ru ;h, ( V) re ;;, (P) ro
I ;b ( '7) wa ~o '
::::_ ( ::f) go I iJ". (jJ) ga I f!i' ( ::lf'.) gi (7) pu .,..Z (-- ( :'\'-\') kya 2' ' ( :'\' .:1) kyu ' 2' J: ("fs) kyo
i \..., .'(> (Vz) sha \..., ajl '
(-:,/ '1) shu \..., J:: (Vs) sho I
I t.J'v (T"\') cha ti vJ> (7.::z.) elm + '? J: ('J""l) cho
I~-\~ (:::: 'f) nya I~ (- \ -::i) nyu ~._ J:: I - =< \ ,-,-_.,, nyo ' .
0-'(> ( 1:: -\') hya V'P (!::'./) hyu OJ: (l::s) hyo ' . I J.;...'1:;> ('2.-\') mya J.;.. t
(::lf'.01) gyu ~- J: (:;lf'.3) gyo .
' ["\' (~/-\') ja t:: ! I -. "'' '\ t:: J:: ( -- \ jo ' \'/.::Z.) JU :.-/a J I I [;) .'(> ( 7-f) dya [;j vp (7.::i.) dyu [;) J: ('i"s) dyo ' '
a-'1i:' ( ,_.,, ) bya (J1')l ( !::" ;:L) byu a J: c~ s) byo 1- ;y I ' (}J(o ( !:: '{) pya lJ:J> ( !:: .1) pyu I V:J:
(t:"s) pyo I ' ' Iv (.:./) [n] I '
-
-------------------
I Daftar HurufKatakana Tambahan
( :/ :r.) she (7 :r.) che ( :)' :r.) je
ye I
;
' (1) yi (1 ;;r:)
' ( r/)
~-J WI w \ ./ .::r: I we / WO
---- -
I I (7) ti ('/) tu ' I '
(77) fa (7 ,f) 1i (7 .:re) fe (7 ;;a-) fo
( 'J") di (;/) du
' I (r.)'7) va ( r/'' .-{ ) VI I
( ~/) vu ( r'f ) / ,:r: ve (ij;;a-) VO
Catatan:
1. Silabel yang herada dalam tanda kurung adalah silahel katakana,
sedangkan yang tidak adalah hiragana,
2, Lambang bunyi ::\::' (wo) diucapkan sama dengan ~to (o], narnun
lambang bunyi ::\::' hanya dipakai untuk pengucapan partikel bagi
objek-objek tertentu yang ada pada bagian sebelumnya dalam
sebuah kalimaL
3, Lambang bunyi hatsuon lv ( /) [n] hanya terbentuk dari
sebuah konsonan tidak mengandung bunyi vokal, dengan
sendirinya hanya membentuk sebuah mooralhaku (mora), tidak
berdiri sebagai sebuah silabeL
2,6.2 Keias Kata dalam Gramatika Bahasa Jcpang
1.Doos/ti (fill)
Dooshi (verba/kata ke1ja) adalah salah satu kelas kata dalam
-
keberadaan, atau keadaan sesuatu. Dalam bahasa Jepang, ada yang
men1bagi Doushi rnenjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1) Jidooshi. Jenis kata ini menunjukkan kelompok dooshi yang
tidak mempengamhi pihak lain. Contoh: iku 'pergi', kuru
'datar1g', !leru 'keluar', ukiru 'bangun'., neru 'tidur', shimaru
'tertutup', deru 'keluar', nagareru 'mengalir', dan sebagainya.
2) Tadooshi. Jenis kata ini memmjukkan kelompok dooshi yang
rne11yatakru1 arti n1e1npengarul1i pil1ak lain. Co11tol1: ukusu
'membangungkan', shimeru 'menutup', nekasu 'menidurkan',
dasu 'mengeluakan', nagasu 'mengalirkan', dan sebagainya.
3) Shodoshi. Kelompok dooshi yang memasukkan pe1iimbangan
pembicara, tidak dapat diubah ke dalarn bentuk pasif atau
kausatif.
2. Keiyooslti (m~ll"J)
Keiyooshi (adjectiva/kata sifat) adalah kata yang
mengungkapkan situasi atau sifat suatu benda. Kata sifat dalam
bahasa Jepang dibagi rne-njadi dua, yaitu i-kei;1uushi dru1 net-
kezyooshi.
l) Setiap kata yang tennasuk i-keiyooshi selalu diakhili silabel Iii
dalan1 benltLk kamusnya. Conlohnya !akcti 'tinggi/malml', nagai
'panjang', dan lain-lain.
2) Sedangkan na-keiyooshi senng disebut dengan keiyoodooshi,
yailu kala sifat yang tidak diakhiri dengm1 silabel Iii. Kelas kala
-
ini dengan sendirinya dapat membentuk sebuah bunsetsu, dan
dapat bembah bentuknya, dan di akhir benlLLlmya berakhir
dengan da atau desu. Contohnya adalah kireida
'indah/cantik/bersih', kiraida 'benci', dan sebagainya.
3. Me!Sili (;:g, 11iiJ)
.Veishi (Nomina) adalah kata-kata yang menyatakan orang,
benda, peristiwa, dan sebagainya, tidak mengalami konjugasi.
Conlolmya adalal1 J'L!!l'!lt 'gun.llilg', .hurt 'buku', C.huugukit 'Ci11a',
Fufisan 'Gunung Fuji', dan sebagainya.
4. Rentaisili (:i!l!f;l;;~llJ)
Renluishi (prenomina) adalah kelas kata yang tidak mengenal
konjugasi yang digunakan hanya untuk menerangkan nomina. Oleh
karena itu kelas kata ini tidak dapat menjadi :mbjek atau predikat.
Cor1to!mya adala11 konu 'ini', tuiu 'itu', t.tru 'suatu',
-
6. Onomatope (giseigo/giongo atau gitaigo)
Adverbia yang menggambarkan bunyi atau suara disebut
giseigo, sedangkan adverbia yang menyatakan suatu keadaan disebut
gitaigo. Kedua istilah ini (giseigo dan gilaigo) ini biasa disebut
onomalope. Kala-kala seperti wanwan, ga!agulu, kall'hinkalchin,
dan sebagainya disebut giseigo (giongo ). Kata-kata tersebut
menunjukkan bunyi atau suara dengan cara menim bunyi yang
dikeluarkan oleh sualu benda atau suara manusia alau binalang.
7.Kandooshi (Jnterjeksi)
Kandooshi adalah kelas kata yang tidak dapat bembah
bentuknya, tidak dapat menjajungsi/ka!a swnbung)
Adalah kelas kata yang tidak mengalami pembahan, tidak
dapat menjadi subjek, objek, predikat ataupun kata yang
menerangkan kala lain Setsuzukushi
menyambungkan suatu kalimat dengan kalimat lain atau
menghubungkan bagian kalimat dengan bagian kalimat lain. Contoh:
Sorede 'oleh sebab itu', Demo 'lelapi', Soshite 'lalu', Tsmnari
'yaitu', Tatoeba 'misalnya', dan sebagainya.
-
miinya ini adalah buku milik saya/buku saya. Te1jemahan
dengan kala banlu No adalah kebalikan dengan baliasa Indonesia.
e. Ga (;ii>)
Seperti kata bantu Wa, namun kata bm1tu Ga lebih menekankan
da edl.kam r t. h *-Ji~ it-. VJ ..._.:i::-J- /l,.on n rl'M.rJC''j"J pa pr .. ya. ~on o 'T-"' U'/ a:.. ) o v g.,. a, z,, . ..,,, <
;{_{.::. ;;j;::;iJ> t') fJ j:--90 (tsuk:ue ni hon ga arimasu) artinya di
meja ada buku.
g. To ( c1:'.)
Menyebutkan dua atau lebih kata benda. To bisa berarti dan.
ada buku dan pena).
h. Ya (..Z)
Seperti pada To, yakni menyebutkan dua atau lebih kata benda,
namun selain benda yang disebutkm1, rnasih ada benda yang lain.
Ya bisa berarti dan ... dan lain-lain. Contohnya: "::> < ;:'U.:: ;;J;::..Z
-~>7.i> ;liJ fJ 1 ~-0 (tsuk:ue ni hon ya pen ga arimasu) artinya
di meja ada buku dan pena dan lain-lain.
-
Contoh f.L t:l: tlJ, l!3E T l-' !:::'' ~ Jl '! To (watashi wa
maiban terebi o mimasu) aitinya saya tiap haii melihat TV.
n. E ('"-)
Sebagai kata bantu obyek tujuan. E (-'"-) dapat berarti ke. Kata
bai1tu E dalam Hiragaiia ditulis dengai1 humf He ( ""-). Contoh ;fj,
f;J: ;liJ L. f;:_ 7- 7 / \ -t" ''- 1T 2: ;:]: -9 o ( waiashi wa ashita
Surabaya e ikimasu) artinya Saya besok pergi ke Surabaya.
o. De CC:')
Sebagai kata bantu suatu saiana/alat atau sebagai kata bantu
suatu kegiatmlfgerakan/aktifitas di suatu tempat. De (C') bisa
berarti dengan atau di. Contoh /\7 C' fr~ ;t-t"0 (basu de
ikimasu) artinya pergi dengan bus.
p. Yori(J: IJ)
Menyatakan suatu perbandingan. Yori ( J: ~J ) bisa berarti
lebih. .. daripada .. ., contoh 7 :::. ~ lv tl 1) -;- ~.Iv J:: IJ 2: iT
v 'C'T o (Rani-san wa Rina san Yori kirei desu)artinya Rani
lebih cantik daripada Rina.
2.7 Sekilas Tentang Borland .Delphi 8.0
2. 7.l Sejarah Delphi
Ide munculnya Delhpi sebenarnya berasal dari bahasa
-
sendiri telah dibuat pada talmn 1971 oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu
Niklaus Wirth. Na.ma Pascal diambil dari ahli matematika dan filsafal
dari Perancis, yaitu Blaise Pascal (1623 - 1622).
Sejak saal itu, mw1cu! beberapa versi Pascal di anlaranya Tw-bo
Pascal yang dirilis oleh Borland Internasional Incorporation tahun
1983. Turbo Pascal ini memiliki sedikit perbedaan dengan pascal
slandar, anlara lain dalam hal pengolahan string, penambahan
beberapa prosedure, fungsi dan sebagainya.
Tubo Pascal yang muncul pe1iama kali hanya dapat dijalankan
di sislem operasi DOS. Namw1 dalam ha! perkembangan se!anjulnya,
Borland Internasional Incotporation juga merilis Turbo Pascal yang
berjalan di Windows 3.X, yaitu Turbo Pascal for Windows.
Pada lahw1 1992, Borland Inlemasional menggabungkan Turbo
Pascal For DOS dan Turbo Pascal For Windows menjadi satu paket
bahasa pemrograman yang dikenal dengan nama Borland Pascal Versi
7. Karena pemrograman Windows dengan Borland Pascal masih
dirasa cukup sulit, sejak tahun 1993 Borland Internasional
mengembangkan bahasa pascal yang bersifat visual. Hasil dari
pengembangan ini adalal1 dirilisnya Borland Delphi 1 pada lalmn
1995.
Perkembangan Delphi tidak hanya sampai di situ. Satu talmn
berikutnya, pada lal1un 1996, Borland Internasional merilis Delphi 2
-
yang sudah bersifat 32 bit. Dengan kata lain Delphi 2 hanya bisa
dija!ankan pada Windows 95 dan Windows NT.
Pada tahun 1997, 1998, dan 1999, Borland Intemasional yang
berganti narna rnenjadi lnprise Corporation berturut-turut kembali
merilis dengan menyempnrna.1'.an Delphi, yaitn 3, 4, dan 5. Sampai
sekarang pertengahan 2005, Borland Internasional telah merilis
Borland Delphi 8.
2.7.2 Mcngenal !DE Delphi
Pada dasarnya IDE milik Delphi dibagi menjadi enam bagian
utama, (Henky Alexander: 2004, 16) yaitu Menu, Speed bar, Tool
palette, Form designer, Code editor, Object Inspector, dan Project
Manager. Lihat Gan1bar 2.12 untuk lebih jelasnya.
!Speed!luttonl
~-: El-'dfon ~
"""" /L-Jl-'--1-"-..... ....._.,____....'(. t_ em~r,bat1'lS'\'l_J1m~ng1_U 0
Parenl:Shol'ltl!nt TrU
Project Manager
ShowHirJ: Fill"" LO (TSlcccon>tr
-
a. Menu
Menu pada Delphi rnemiliki kegunaan seperti menu pada aplikasi
Windows lainnya. Dari menu ini, kita bisa memanggil atau
menyunpan program, membuka projek dan menulupnya,
menjalankan dan melacak bug program, dan sebagainya.
Singkatnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE Delphi,
dapal anda lakukan dari Menu ini.
b. Speed Bar
Speed bar atau senng Juga disebut Toolbar, berisi kumpulan
tombol yang tidak Iain adalah pengganti beberapa item menu yang
sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada speed bar
menggantikan salah satu item menu ini. sebagai contoh, tombol di
sebelah kiri alas adalah New Item, pengganti dari menu File I
New, lalu tombol di sebelah kanannya, adalah tombol Open
Project, pengganti daii menu File I Open, clan seterusnya.
Gambar 2.15 Speed Bar pada IDE Delphi
c. Tool Palette
Tool Palette betisi kumpulan ikon yang melambangkan
kornponen-kornponen pada VCL (Visual Component Library).
V CL adalah pustaka komponen milik Delphi yang dapat
digunakan untuk membangun sebuah aplikasi. Pada Tool Palette,
-
terdapat beberapa tab, yaitu Standard, Additionals, Data Access,
dan selerusya. Untuk lebihjelasnya perhalikan Gambar 2.14.
I Categories v I ~
'-: Standard -__ " __ ., __________ .,__________ I~
@:~~~~~~~==:~~=:-=:-~-~=-=2-~.:=~-~--~JI I TMainMenu I ;
' ' ' I TPopupMenu I , ! ""' Tlabel i .J I Ll!i TEdit I
I ,I~ TMemo I '"'" TButton I
j i:;:z TCheckBox j
I G:; TRadioButton I
TListBox ' ' I TComboBox I v '
Gambar 2.16 Tool Palette
d. Form Designer
Sesuai namanya, Fom1 Designer merupakan tempat di mana kita
merancang jendela dari aplikasi Windows ki la. Perancangan form
dilakukan dengan meletakkan komponen-komponen yang diambil
dari Tool Palette.
e. Code Editor
Code Editor adalah tempat di mana kita menuliskan program. Di
sini kita dapat meletakkan pernyataan-pcmyataan dalam bahasa
object pascal. Pemrograman Borland Pascal pasti tidak asing Iagi
dengan code editor karena sangat sempa dengan editor milik
-
Borland Pascal. Yang perlu kita perhatikan pada code editor
adalah kita tidak perlu menu!is selmuh kode sumber. Delphi telah
menuliskan semacam kerangka untuk anda. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Gambar 2.14.
Ji
-
jPro_perties_ . .,I E=v=e=nt=s=\ ===== "l31A~ti~~~,,,----------- -- -'"- . --~--i
' ~ I Action ' >>\Caption iri k_ita __ i:nta_i!} iEnabled !True iHe1pContext !o !Hint IParentShowHint '.True lshowHint )False
)visible !True a;neip and Hints j
:He[pContext !o
1
j iHelpKeyword l iHelpType ;htcontext
I Hint , 1 !ParentShowHint i True I jshowHint !False .~I'
El!Input I Enabled !True
B:Layout !I~ Anchors 11\Constraints
(Height
!Left !Top [Width
Elilinkage
)PopupMenu l'""I! ---1-
![ akleft,akT op] l{TSizeConstratr
!33 196 i126 i273
Gambar 2.18 Object inspector pada IDE Delphi
Pada tab Properties kita dapat mengubag prope1ii dari
komponen program yang kita buat. Secara mudah, properti dapat
dijelaskan sebagai data yang menentukan karakteristik komponen.
Kita lihat properti-properti milik sebuah form, seperti Action, Help
and Hints, Input, Layout, Miscellaneous dan lain-lain.
Pa
-
keyboard, penutupan jendela, dan sebagainya. Kita bisa melihat
beberapa kejadian, seperli Action, onDblClick, onClick,
onMouseDown, dan sebagainya.
g. Project Manager
Terdiri dari Tab Project Manaeger, Model View dan Data
Explorer. Tab Project manager berfungsi untuk melihat Fonn atau
Unit-unit yang kita buat. Tab Model View untuk melihat Project
Unit dalani benluk mode!nya. Sedar1gkan tab Data Explorer
berfungsi untuk menyambungkan project yang kita buat dengan
program-program database yang ada, seperti Ms Access, DB2,
Inlerbase, dari lain-lain.
UinputParser Unit! Unit2 Unit3
Unit4 d:i Unit5
lR~Projett ... I ~Model ... i "fdD-ataE ... i
Gambar 2.19 Project Manager
-
2.8 Pengenalan Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut
biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada, mempunyai kaitan
antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data
untnk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu
[Kristan to, 1994].
2.8.1 Komponen database
a. Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang
infonnasinya disimpan a.tau direkam.
b. Atribnte
Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili
suatu entity. Atribule juga disebut sebagai data demen, data field,
data item.
c. Data value (nilai atau isi database)
Data value adalah data aktua! a.tau informasi yang disimpan pada
tiap data elemen atau atribute.
d. Record(fnple
Kumpulan elemen-e!emen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang entity secara lengkap. Satu recod
mewak:ili salu data a.tau informasi tentang seseorang, misalnya
nomor karyawan, nama karyawan, kota, dan tanggal masuk
-
e. File
Kumpulan record-record sejenis yang mempm1yai panjang elemen
yang sama, atribute yang sama, namun berbeda-beda data
valuenya.
2.8.2 Kegunaan database/syarat database
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-
masalah pada penyusunan data yaitu:
e Redundansi dan inkonsistensi data
Kesulitan pengaksesan data
Isolasi data da.r1 standarisasi
" Multiple user (banyak pemakai)
e Masalah keamanan (security)
Masalah integra~i (kesatuan)
Masalah data independence (kebebasan data)
Pada skripsi ini penulis menggunakn aplikasi database Microsoft
Acces, dikarenakan kemudahan dalam pemakairnmya, dan dapat
berhubungan dengan berbagai aplikasi lainnya, lermasuk aplikasi
pemrograman.
2.9 Sekilas Tentang Ms. Access
Ms. Access (Microsoft Access) adalah sebuah program database bawaan
Microsoft Office buatan perusahaan Microsoft. Penulis memilih Ms. Access
unluk program penyimpan database dikarenakan Ms. Access
-
mensupport/mendukung untuk peny1111pana11 data berfommt teks bahasa
Jepar1g. Bagian-bag!an dari ivis. !~ccess terdiri sebagai lJerikut;
I. Menu
Menu pada Ms. Access memiliki kegunaan seperti menu pada
program database lainnya. Dari menu ini kila bisa membuka file
database yang ada, memanggil dan menyimpan tabel, membuat tabel
barn dan lain-lain.
2. Toolbar
Toolbar berisi tombol-tombol yang berfangsi untuk membuka
label, menyimpan label, membual label yang baru,, mencetak dokumen,
dan lain-lain. Toolbar merupakan cara cepat dalam mengakses suatu
menu yang telah ada.
3. Database Window (Jendela Database)
Pada jendela ini, kita dapat membuat objek yang kita butuhkan.
Diantaranya membuat tabel barn, membuat Queries barn, membuat
Form bari, membuat Report baru, dan lain-lain.
-
esign view
T.:ibles: '';:;:;';J ' sing wizard \~es 4'!J Create table by entering data
_j AnsiJepang Fonns
..J Diet Reports: a -Pages 4 KataDasarl ~
,,z i'iiacros Stop!ist
Ready NUM
Gambar 2.20 . .Jendela Kerja Ms. Access
Elle g_dit ~.ew Insert FQ.rmat B_ecords Iools Lindow ttelp
Datnsheet Vlew
5 io 6 jp
7 !?!' 8 < 9 tt
10;::. 11 ~
E 0 Ka Ki Ku Ke Ko sa
al n9d2 ~s 1label -tabel yang a1 s.1 s3 a dibuat dalam Ms. aagaru n Access aaitda antarB aaiisileru aakinauu aaku aamaru aanata
aku cinta kamu berdagang terbuka leb!h [berat] kamu [Anda] mencuci
ada (untuk benda ntati) --"'"""be""rialan kaki
1 ..U.! l'-1 of. 397
NUM
-
BABUI
METODOLOGI PENELITIAN
Seperti yang telah dibahas pada bab I, dalarn pengembangan sistem
aplikasi pene1jemahan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, ada beberapa taliapan
yang dilaknkan di antaranya:
3.1 Tahapan Pendekatan Sistem
Tahapan ini di!ak1Lkan sebelmu tal1ap pengembangan sistem. Pada taliap
ini dilakukan analisis kebutuhan dan identifikasi sistem.
a. Wawancara dru1 Observasi
Melakukan penelitian yang berupa wawancara dan observasi dengan
piha.k-pihak yang cukup merniliki pemal1aman mendasar lenlang baliasa
Jepang. Dalarn skripsi ini penulis melakukan wawancara dan observasi
kepada guru/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakatia. Hal
ini unluk mengetalmi bagaimana cara pengajaran baliasa Jepang yang
diajarkan kepada para siswa, materi apa saja yang diajarkat1, se1ia
kesulitan apa saja yang dihadapi pengajar dalam mengajarkan bahasa
Jepang.
b. Membagikan Kuesioner
Melakukati penelitian berupa pembagiati kuesioner kepada para
siswa yang sedang mempelajari bal1asa Jepang. Hal ini unluk mengelalmi
sejauh mana para siswa mempelajati bahasa Jepang, serta kesulitan apa
saja yang dihadapi siswa dalam mempelajari bahasa Jepang.
-
c. Analisa Kebutuhan
Pada tahap ini, ditenlukan pengguna dan kcbutuhannya terhadap
sistem. Pengguna dari sistem aplikasi yang akan dibangun adalah pihak
pengguna yang masih awam atau dasar dengan perbendaharaan arti kata
bahasa Jepang dalam sebuah kalimal.
d. Identifikasi Sistem
Penerjemahan bahasa Jepang-Indonesia ini mempakan salah satu
benluk proses pene1jemalmn balmsa Jepang ke bahasa Indonesia yang
bersifat sementara, karena dalam penerjemahan ini hanya bersifat harfiah
atau per kata yang masih membutuhkan keterangan sempurna dari seorang
allli da!am bidang pene1jemal1an balmsa Jepang-Indonesia.
Pembuatan sistem aplikasi ini diperlukan, karena sistem
penerjemahan sekarang masih bersifat manual. Dengan sistem ini
diharapkan pengguna dapal mene1jemahkan arli kala dalam kalimal bal1asa
Jepang secara efektif melalui sistem aplikasi prototype program
penerjemah ini.
3.2 Tahapan Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan tiga ta1mp
siklus pengembangan model R_AD (Rapid Application Development), yaitu
fase perencanaan syaral, fase workshop desain (perancangan dan konstruksi),
dan fase implementasi .. Model RAD penulis gunakan untuk melakukan
pendekatan berorientasi ob_jek terhadap pengembangan sistem yang
-
mencakup suatu metode pengembangan perangkat-perangkat lunak. Tttjuan
yar1g lair1 adalai1 rlH:Jnpersingkat \.val.:tu penge1jaan aplil~asi serta proses yang
dihasilkan didapatkan secara cepat dan tepat. Syarat-syarat menggtmakan
RAD adalah pihak perekayasa perangkat lunak telah mengetahui dengan jelas
kebutul1ar1 user (pe11gguna) der1gar1 tepat, me11getahui proses-proses apa saja
yang ada dalam perangkat lunak yang dibuat, dan input-output yang
dihasilkan.
Kendall & Kendall (2003: 327), mengiluslrasikan model RAD seperli
pada Gambar 3.1 berikut:
Fase Perancangan
I Bekerja dengan Peugguna uuluk
Sistem Perancangan
Fase Perencanaan Syarat-syarat
Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnfonnasi
Umpan Halik Pengguna
Menggunakan mastLlcan dari
Pengguna
Memperkenalkan Sistem
Fase Pelaksanaan
Fase Konstruksi
r---l -~M-c-m-~b-an-gu~n~~--' Sistem
-
a. Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dmi tujuari-
tujuan tersebut. Hal ini penulis uraikan sebagai analisa terhadap sistem
yang be1:jalan dan sistem yang akan diterapkan.
b. Vv"' orksl1op Desig11
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu perancangan
proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem, perancangan basis data
yailu perm1cangm1 label-tabe! ym1g akan digunakm1, perancangan
antannuka yaitu perancangan antarmuka masnkan dan antarmuka
keluaran, serta dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang
te!ah didefinisikmi.
c. Pelaksanaan (implementasi)
Pada lahap ini dilakukan pengujimi lerhadap sistem dm1 melakukm1
pengenalan terhadap sistem. Dalmn hal ini sistem aplikasi penerjemahan
ini diuji dan dikenalkan kepada para siswa di kelas bahasa Jepang MAN 4
Mode! Ja.lcarla.
-
BAU IV
1Ul!ALISA PE~l'lfCANGAN PROGRAM DAN lMJ~LEMENTASI
Dalam perancangan dan pengembangan ap!ikasi penerjemahan bahasa
Jepang- Indonesia ini penulis menggunakan melode RAD (Rapid Application
Development), yang terdiri dari empat tahap yaitu: Fase Menentukan Tujuan dan
Syarat-syarat Infom1asi, Fase Perancangan, Fase Konstmksi, dan Fase
Pelaksanaan.
4.1 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnforma1si
4.1.1 Analisa Hasil Observasi dan Wawancara
Dati hasil observasi dan wawancara terhadap pelajar dan gum di
kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta diperoleh kendala yang
dihadapi yaitu sulitnya menerjemahkan kosa kata dalam bahasa Jepang
ke dalam bahasa Indonesia, hurnfuya yang terlalu banyak serta sulit
untuk dilafalka11. Untuk itu sistem pene1jemah yang dibuat agar dapat
menerjemahkan kosa kata bahasa Jepang yang ada serta pelafalannya.
Pelaksanaan perumusan masalah dilaksanakan dengan metode
penyebaran kuesioner kepada 35 siswa di kelasa Bahasa Jepang MAN 4
Model Jakarta untuk mengetahui apa sebenarnya masalah yang dihadapi
serta wawancara kepada pengajar bahasa Jepang guna mengetahui
bagairnana pengajaran bahasa Jepang yang disampaikan serta kesulitan
yang dihadapi. Kemudian angket (kuesioner) dianalisa dengan
-
I.
menghitung persentase jumlah jawaban dari responden untuk setiap
pertanyaan yang dipilih.
Tabel 4.1 Angket penelitian
I Pertanyaan - - --~-- - 1 (Jj::::a:e~:~:::se 1
rApakah anda setuju bahwa bahasaJepanipenting II
1 untuk dipelajari saat ini?
'l
lll ~ ::~~:t setuju c) Kurang setuju
d} Tidak setuju
a) lnggris
b) Arab
c) Mandarin
d) Jennan
a) lngin belajar saja/suka bahasajepang
I Menurnt anda mengapa bahasa Jepang perlu I ct i t 9 I 1pe.aJan saa mi.
I a) Sudah menjadi bahasa intemasional.
I b) Bcberapa pcrusahaan mensyaratkan
I
penguasaan bahasa Jepang bagi pelamar
kei:janya/karya,Nannya.
c) Untuk memperlancar pergaulan dan
kerjasruna bisnis/ekonomi.
23 %
0%
86,1 %
8,3 %
30.5 %
25%
8,3 %
-
I '
< J.
7.
1
1
d) Jepang sebagai pengembang utama sains dan
teknologi, perlu dipelajari bahasanya agar
membantu kita mengembangkan sains dan
tekno!ogi di Indonesia agar lebih maju.
52,8%
' I e) Lainnya I o 8,3 % Apa yang anda lakukan untuk mempelajari bahasaf----------1
I Jepang? 1
a) Bclajar dcngan tcman yang sudah bisa
I
I ~)) Belajar dari buku _ Belajar di tempat kursus bahasa Jepang
d) Kuliah di jurusan bahasa Jepang
c) Lainnya
Saat anda membeli buku bahasa Jepang, apa
, pcrtimbangan awal anda? '
a) Harga buku
b) lsi/conient buku yang sesuai dengan yang
anda cari
c) Penerbit dan pengarang buku
d) Kemudahan membacanya
50%
I I
41,7 %
33~3 %
11,l %
I: 16,7 ~'O 83,3 % I . 2,8 o/o
8,3 ~~
e) Lainnya !3~9 %
I Apa kesulitan kamu dalam mempelajari bahasa 1 i Jepang? (boieh lebih dari satu jawaban) ,
'
I, a) Tulisan/hurufnya yang banyak dan rumil II ~ b) Pengucapan/pelafalannya yang tidak mudah w
I II
diucapkan
I : :::::::~~:":::~, I : I ke bahasa Indonesia I , c) Kurangnya rcfcrcnsi dan biaya pcndidikan , =
44,4%
30,6 %
58,3 o/o
30,6%
I yang relatif tinggi I 1 f) Lainnya 1 e ll,1~10 ' _j _________ _,
-
-- --rlnempelajari bahasa Jepang (yang dipilih di atas)
, terhadap prestasi belajar atau penguasaan bahasa '
- I
I
9.
10.
! jepang anda?
I a) Prestasi belajar/akademik menurun (tidak bagus)
b) Kurang memahami bahasa Jepang (kosakata
yang dikuasai sedikit)
c) Tidak diterima di perusahaan asing/tidak
diterima beke1ja
d) Lainnya
I
Apakah kamu hafal dengan huruf-huruf katakana
dan hiragana?
a) Ya, tapi tidak semua
b) Ya. semuanya
I c) Tidak I Bagaimana cara baca hurufHiragana berikut
(boleh dikosongkan jika Anda tak tahu artinya):
, Contoh: bit. L = watashi, artinya: saya ! I a) '/J>J.;.. = ............................ ..
artinya: ........................... .
b) ICf;ilv= ........................... .,
artinya: ........................... .
c) -Jbf.ttc = ...... .,
artinya: ........................... .
d) '/J>fi/v = . .,
artinya: ........................... .
e) ::.v'Vl:= ......................... ,
1 e 16~7 % '
100%
e 2,8 %
1 I, 1 '?-'ti
I: 75 % 30,6 fjQ ' I ' 0% I '
I ' I
!00%
I I !00%
e
100%
100%
- I '--~~!>--~-a-rt-in_y_a'_______________~~~~~~l~~b-l_._l~% I
11. I Bcrapa hurufKanji yang kamu hafal (kctahui)? -
I a) 5-25 huruf 75 % I I b) 25-75 huruf 1 2,8 % I' I _ I
-
I 12. .
13.
14.
. T(!) 150-200 huruf l c 5,6%
I e) di atas 200 huruf I 2,8% ' f) Tidakada I 2,8% Bagaimana earn baca burufKanji berikul (boleh
II dikosongkai'.jik~ Anda lak !aim arlinya): Contoh: T~, = watash1, artmya: saya
a) 'f.&~ = ........................... , 11, l %
arlinya: .............................. .
b) S;;j
-
i-- - --r-a) Katakana - -------- -- ------- r
I I b) Hiragana II : I
c) Kanji I 1 d) Semuanya ! ' '
Jika program ini dibuat, apakah akan membantu 1 kamu dalam mempelajari dan memahami babasa
17.
I I ' @
a) Sangal membantu
b)
jepang?
Cukup membantu
c) Kurang membaotu I
5,6%
27,8 %
13,9%
52,8 %
61,1 %
36,1 %
2,8 %
1----+---d_J_T_id_a_k_n_1_en_1_b_a1_11_u __________ _j_ __ 2,_s_'Yc_o_ 18 , Apa kesusahan/kesulitas terbesar kamu dalam I
. I mempelajari bahasa Jepang'I I
1
1 menghafa1 hun1f ah!u kosa kata I
" sulit menerjemabkan dari babasa Jepang ke I I bahasa Indonesia I I e kosakata yang dimiliki sedikit I " i ' pelafalannya yang tidak mudah diucapkan I
" cara membaca buruf serta banyaknya huruf Jcpang
I " kesulitan menulis hurnf I ! lain - lain ' I Apa saran - saran Anda untuk membantu para
I pelajar yang hendak mempelajari/menguasai
bahasa Jepang?
f ikut kursus bahasa Jepang
I I. I I ..
-1
I I "
41,7?/o
41,7%
16,7 %
13,8 %
25%
27,8%
8,3 %
44,4%
.. belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh dalam mempelajari bahasa Jepang
.. 50%
raj in membaca dan menu I is bahasa Jepang
banyak menghafal kosakata dan huruf
Jepang
.. 44,4 %
1
.. 25%
I -
-
1- -----r--- atau pelajaran - -------------1---------------- -1 I I " rajin berkomunikasi atau menggunakan I l 9,4 % I
I I ::::~:;:::::::::m, '"dID> I . 11, 1% I I menguasai I I e lain - lain e l6,7 o/o
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat be:berapa masalah yang
dihadapi siswa yang belajar bahasa Jepang. Selain itu juga dila.li;ukan
wawancara dengan pihak pengajar. Masalah yang ada yaitu:
Kesulitan terbesar adalah sulit mene~jemahkan tulism1 bahasa
Jepang ke bahasa Indonesia,
kesulitan terbesar berikutnya adalab menghafal humf dan kosakata
dikmenakm1 lrnrufnya ym1g terlalu banyak dan mmit.
Dari basil wawancara dengan pihak pengajar diperoleb basil
bahwa siswa kesulitan mengembangkan kemampuan berbabasa
Jepangnya dikmenakm1 Jarangnya melakukan
komunikasi/pembicaraan menggunakan bahasa Jepang serta tidak
adanya lawan bicara yang dapat melatib kemampuan percakapan
berbahasa Jepang mereka.
Serta diperoleh keterangan bahwa ragam bahasa lisan Jepang tidak
semudab ragam bahasa tulisan Jepang. Berdasarkan bal tersebut
maka sislem Peue1jemal1 ym1g dibuat diharapkan mmnpu
membantu s1swa dalam menerjemahkan kata bahasa Jepang
-
4.1.2 Analisa Kebutuban Masalab
Bahasa Jepang adalah salal1 satu balmsa yang sangat sulit untuk
dimengerti dan dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh orang
awam. Hal ini dikarenakan dalam menerjem81lkan ke dalam bahasa
Indonesia memerlukan pemahaman buku-buku yang menjelaskan
tentang tata cara penerjemahannya. Proses sepe1ii :lni tidak semua orang
bisa melakukannya. Banyak siswa yang ingin mengerti suatu kala dalam
bahasa Jepang tetapi mereka tidak bisa mene1jemahkannya ke dalam
bahasa Indonesia.
Berdasarkan masalah yang diperoleh, maka perlu dibual sualu
sistem yang mampu menerjemahkan bahasa Jepang ke ballasa Indonesia.
Sistem ini dapat menyimpan pengetalluan (tata cara pene1jemal1an)
seorang ahli penerjemah bahasa Jepang, sehingga orang awam pun
mampu menerjemahkan bahasa Jepang ke ballasa Indonesia sesuai tata
cara dalam buku tanpa hams mempelajari terlebih dalmlu tata cara
terse but.
Pada sistem aplikasi 1m, masih dibutuhkan seorang ahli
penerjemah unluk menyempurnaka pene1jemahan dari sistem aplikasi
penterjemah ini, karena pada sistem aplikasi ini hanya menerjemallkan
secara perkata saja.
-
4.2 Fase Perancangan
4.2.1 Perancangan Proses
4.2.1.l Translasi Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia
Sebagaimana disebutkan di atas, pembuatan sistem
penerjernah bahasa Jepang - Indonesia, memerlukan tata cara
yang selama ini digunakan secara manual oleh para ahli. Tata
cara tersebut berupa aturan yang diambil dari buku-buku yang
menjelaskan tentang aturan tata bahasa Jepang. Adapun aturan-
aturan tersebut penulis deiinisikan ke dalam benluk produksi