jd/71./s - repository.uinjkt.ac.id · bahasa indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa...

292
jD/71./s PENERJElVIAHAN BAHASA JEPANG-INDONES!A lVIEJ%-lGt-;UNAKAN NATURAL DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT Muhammad Hi.kmat JllRllSAN TEKNIK INFORJ\.1ATIKA FAKULTAS TEKNOLO(;I SY ARIF HIUA Y ATULLAH JAKARTA 2005 M/1426 H

Upload: vanhanh

Post on 09-Sep-2018

250 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • jD/71./s

    PENERJElVIAHAN BAHASA JEPANG-INDONES!A

    lVIEJ%-lGt-;UNAKAN NATURAL LAr~f~UAf~:E -P:R~OCESSING

    DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT

    FREE RECURSIVE DESCENT

    Muhammad Hi.kmat

    JllRllSAN TEKNIK INFORJ\.1ATIKA

    FAKUL TAS SATJ'"~S DAr~ TEKNOLO(;I

    SY ARIF HIUA Y ATULLAH JAKARTA

    2005 M/1426 H

  • PENER.IEMAHAN BAHASA .JEPANG-I.NDONESIA Jl-1.ENGGllNAKAN

    NATl11~AL L1\NGlT.4.GE l)l:tOCESSING DJ~i~GAi~

    METOl)E PAUSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT

    Oleh:

    MUHAMMAD HIKMAT

    101091023326

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat unluk Memperoleh Gelar Smjana Kompuler

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    .JURllSAN TEKNIK INFORMA TlKA

    IJNIVERS.ITAS ISLAM NEGKRI

    SY.ARIF H!D.4. Y_i\ 1~lILL.c4.H

    .JAKARTA

    .----2005 1"1/1426 ~

    ',:,, '-,

  • l'ENER.JEMAHAN BAHASA JEPANG-INDONESIA MENGGUNAKAN

    N.

  • Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis o! ,' ,,

    Nama Muhammad Hikmal

    NIM 101091023326

    Program Studi: Teknik Informatika

    Judul Skripsi : Pene~jemahan Bahasa Jepang-Indonesia Menggunakan

    Natural Lru1guage Processi11g Denga.r1 iv1etode Parser

    Context Free Recursive Descent

    Dapat ditelima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

    Kompuler pada Jurusan Teknik Inforrnalika, Fakul!as Sains dan Tekno!ogi

    Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

    Jakarta, Nopember 2005

    Menyetujui,

    J>embimbing Pembirnbing I l

    Victor Anuizal, M. Kom Fitri Mintarsih,

    l'vlengetahui,

    Ketua Jurusan,

    Ir. Bakri La Katjong, MT. M. Korn

  • PEUNYATAAN

    DEN GAN lNl SA YA MENY ATAKAN BAHW A SKJUPSI INI BENAR-

    BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIJU YAi'IG BELUM PER.NAH

    DlAJUKAN SEBAGAl SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAI-I PADA

    PER GURU AN TINGGI A TAU LEMBAGA MA.NA.PUN.

    Jakaiia, Oktober 2005

    Muhammad Hikmat

    101091023326

  • "Dan sesungguhnya Kami teiah mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran (darinya)?"

    (Al-Qamar: 17)

    Dedicated to:

    Ayah, /bu dan Keluargaku tercinta,

    Ferawati 'flower in my heart',

    dan sahabat-sahabat Tl-B FST UIN Jakarta Angkat:an 2001

    Orang yang palhlg bahagia

    Cfldak se!a!u memilfki hal-ba! yang lerbaik dalam bidupnya

    Wereka hanya ben1saha menjadikan yang ferbaik

    9Jari seliap ha! yang hadir dalam hidupn!Jt1 ..

    Kehidupan adalah sebuah proses untuk menuJu sesuatu yang mulia

    ~;\aka hadapilah dengan rasa syukur, apapun itu ..

  • AUST RAK

    MUHAMMAD I-IIKMA T (101091023326), Penerjemahan Bahasa Jepang Indonesia Menggunakan Natural Language Processing Dengan Metode Parser Context Free Recursive Descent. (Di bawah bimbingan Victor Amrizal, l\>1. Korn dan Fitri Mintarsih, .M. Korn).

    iv1en1pelajari -bahasa merupakan hal yang penting dipelajari saat ini bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai bahasa yang banyak digunakan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dau seni, bahasa Jepang berpcran scbagai salah satu bahasa intcmasionaL Pencrjcmahan bahasa Jcpang kc bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa Jepang sekarang ini masih menggunakan cara manual dengan melihat kamus yang ada. Dengan cara manual ini, banyak pelajaT yang kurang efektif dalam mempelajari bahasa Jepang serta mereka masih sulit mene1jemahkan kata-kata dalam bahasa Jepang.

    Untuk mengatasi ha! tersebut, penulis melalrnkan penelitian pada pene1jemahan bahasa Jepang - Indonesia menggunakan metode studi pustaka, wawancara, pembagian kuesioner dan metode RAD (Rapid Application Development) untuk membuat suatu sistem (perangkat !unak) sebagai alal bantu untuk mcncrjcmahkan kata-kata dalam bahasa Jcpang kc dalam bahasa Indonesia yang bersifat sementara. Tempat yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah kelas Bahasa .lepang di MAN 4 Model .Jakarta. Dalam aplikasi ini, dibuat suatu batasan masalah yaitu hurufyang dimasukkan ke dalam sistem dan diterjemahkan adalah HurufHiragana dan Katakan serta penerjemahan secara harfiah (perkata).

    Pencrjcmahan bahasa Jcpang - Indonesia ini dilakukan dcngan menggunakan konsep natural language processing dengan metode context free recursive descent, suatu metode analisa sintak puncak ke bawah yang dilakukan dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara berulang (recursive). P

    Perlu diketahui juga, bahwa sistem NLP yang berjudul Penerjemah Bahasa Jepang-Indonesia ini bukan sebagai pengganti seorang ahli Penerjemah bahasa Jepang, tetapi hanya memberikan pene1jemahan secara Harfiah dan umum dari kata-kata Jepang tersebut. Sistem Natural Language Processing ini bisa digunakan pada komputer pribadi di nunah sendiri untuk keluarga sebagai sa:rnna ilmu pengetahuan arti kata-kata dalam bahasa Jcpang.

  • KATA PENGANTAR

    Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

    Segala puji bagi Allal1 SWT yang te!al1 melimpallkan hidayah, rahmah dan

    maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

    Selanjutnya shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang

    te!ah membawa amanal1 Islam dan membawa wnalnya dari zaman kebodoha.Tl

    yang gelap gulita menuju zaman yang penuh dengan cahaya hidayah Allah SWT.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan

    bimbingan, banluan, dan dukw1ga.Tl selama penyusunan dan pembuatan skripsi ini

    berlangsung. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:

    l. Bapak Victor Am1izal, M.Kom dan lbu Fitri Mintarsih, M.Kom selaku

    pe111bi111bi11g skripsi yai1g secara kooperatif, per1ul1 kesal>aran dan kerai11al1ari,

    memberi nasihat dan saran-saran berharga yang secara bijak membantu dan

    membimbing penulis dalam penyelesaian skiipsi ini.

    2. Bapak DR. Syopiansyal1 Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Faku!tas Sains

  • 5. Ferawati yang telah membeiikan motivasi dan dukungannya untukku. Teiima

    kasih alas waktu dan kesabaran yang diluangkannya selama ini unluk

    menemani penulis. Jazakallah khairan katsir, semoga Allah SWT membalas

    kebaikannya. Syukron katsiron ya Ukhti. Ishbir Wastaqimu.

    6. Bu Nia Kumiasih selaku guru bahasa Jepang di M.A . N' 4 Model Jakarta yang

    telah membeiikan bimbingan bahasa Jepang kepada penulis.

    7. Syaefal 'lpul' R. Sugianto, Rahmat 'Wijay' Wijaya, dan Singgih 'mas Wied'

    Widodo sela.ku sahabal kosl yang senanliasa mernberikan masukan dan

    dukungannya, terima kasih sahabat

    8. Rusdiana yang turnt membantu penulis menyelesaikan sk1ipsi ini.

    9. Keluarga besar penulis yang yang telah lurnl memolivasi unluk menyelesaikan

    kuliah di UIN Jakarta.

    l 0. Chandra Wirawan "chawir" yang telah membantu penulis dalam

    menyelesaikan rnasa!ah selama di kuliah maupw1 masa!ah pribadi.

    Terimakasih sudah mau direpotin.

    11. Teman-teman Teknik lnfom1atika UIN Jakarta Angkatan 2001 ke!as B dan A

    yang tak bisa penulis sebul.kan salu persatu yang tela11 penulis anggap sebagai

    K.eluarga besar kedua bagi penulis. Terima kasih atas bantuan, dukungan

    moril, nasihat, curhat, kejahilan, serta menemani dan menyemangati penulis

    dalan1 menjalani masa-masa kulia11 di UIN Jakarta ini. Senmanya sangat

    berkesan dan insya Allah tak terlupakan sampai akhir nanti. A.mien.

  • Pengalaman adalah gum yag paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah

    awa!

  • DAFTARISI

    Hal am an

    Halaman Sampul ........................................................................................ .

    Halaman Judul ........................................................................................... . 11

    Halaman Persetujnan Pembimbing ........................................................... . Ill

    Halaman Pengesaha.rt ................................................................................. . IV

    Halaman Pernyataan .................................................................................. . v

    Abstraksi .................................................................................................... . Vll

    Kata Pengantar .......................................................................................... . Vlll

    Daftar Isi .................................................................................................... . XI

    Daftar Tabel ............................................................................................... . XV!l

    Daftar Gambar ........................................................................................... . XV111

    Daftar Lampiran ........................................................................................ . XXl

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... . 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... . !

    ! .2 Perumusan Masalah ............................................................. . ' .)

    1.3 Batasan Masalah ................................................................... . 3

    1.4 Tujua.r1 Per1ulisan .................................................................. . 4

    1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ . 5

    1.6 Metode Penelitian .................................................................. . 6

    1. 7 Sislemalika Penulisan ............................................................ . 8

  • BAB II TlNJAUAN PUSTAKA .............................................................. 10

    2.1 Natura! Lm1guage Processing .............................................. 10

    2.1.1 Pemahaman Kalimat ... .. . .. . .. ... . ... .. . .. ....... .. .. . .. .. . ... ... .... l 0

    a. Analisa Leksika! .. .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. . .. . .. . .. 1 0

    b. Analisa Sintak ...................................................... 12

    c. pemrosesm1 sinlak ................................................. 14

    d. Analisa Semantik ................................................... 15

    e. Analisa Pragmatik .. ....... ..... ... ... .. ............ ...... ... ..... 16

    f. Semantik Grammar ............................................... 17

    2.2 CFG (Context Free Grammar) Recursive Descent .............. 18

    2.3 Pa.rsi11g ................................................................................. 21

    2.4 Algorittna Program ................. ............................................. 23

    2.4.1 Pseudocode ............................................................... 23

    2.4.2 Diagrmn Alur (Flow Char!) ..................................... 24

    2.4.3 STD (State Transition Diagram)............................... 25

    2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak ................................ 27

    2.5.l Model Sekuensial Linear ........................................... 28

    2.5.2 Model Prototipe ......................................................... 29

    2.5 .3 iv:!odel F_A...D ............................. .................................. 30

    2.5.4 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ............. 32

    2.5.5 Model Formal ............................................................ 33

    2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang ........................................... 33

    2.6. l Huruf Jepang (Nihon no Jvloji/ Pl ;4:t7) ::JC:f:) ............ 34

  • 1. Hiragana (:S:V:f&!fi) .............................................. . 34

    2. Katakana(Jl-Oii:!fi) ............................................. . 35

    o K .. ;,...+or::!::" .J. atlJltJ~+J ....................................................... . 36

    4. Roomaji(P--YY) ........................................... . 37

    2.6.2 I(elas Kata dalai11 Gra111atika Ba11asa Je1)ru1g .......... . 39

    1. Dooshi (IR'l) ..................................................... . 39

    2. Keiyooshi (%~1l0J) ............................................ . 40

    3. Meishi (!ti i\PJ) ..................................................... . 41

    4. Rentaishi (i!IH$'.~PJ) ............................................. . 41

    5. Fukushi (1\%1'11:) 41

    6. Onomatope .......................................................... 42

    7. Kandooshi (~1lilJ1lPJ) ............................................ 42

    8. Setsuzokushi (t1~1lPJ) ........................................ 42

    9. Joshi (..k-1'-) ......................................................... 43

    2.7 Sekilas Tentang Borland Delphi 8.0 .................................... 46

    2.6.1 S~jarah Delphi .......................................................... 46

    2.6.2 Mengenal IDE Delphi .............................................. 48

    2.8 Pengenalan Database ........................................................... 54

    2.8.1 Komponen Database ............................... ................... 54

    a. Entity ....................................................................... 54

    b. A tribute ........................................ ............................ 54

  • d. Record/Tuple ........................................................... 54

    e. File ........................................................................... 55

    2.8.2 Kegunaan database/syarat database ........................... 55

    2.9 Sekilas Tentang Ms. Access ................................................ 55

    BAB lll METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 58

    3. l Tahapan Pendekatan Sistem ................................................ 58

    a. Wawancara dan Observasi .............................................. 58

    b. Membagikall Kuesioner ................................................ 58

    c. Analisa Kebutnhan ........................................................ 59

    d. ldentifikasi Sistem ......................................................... 59

    3 .2 T ahapan Pengernbangan Sislem .......................................... 59

    a. Perencanaan Syarat-syarat ............................................. 61

    b. Workshop Design .......................................................... 61

    c. Pelaksanaan ................................. .................................. 61

    BAB IV ANALISA PERANCANGAN PROGRAM DAN

    Il'vlPELEMENTASI .................................................................. 62

    4.1 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnfom1asi ...... 62

    4.1.! Analisa Hasil Observasi dan Wawancara ................ 62

    4.1.2 Analisa Kebutuhan Masalah ................. ................... 69

    4.2 Fase Perancangan ............................................................. 70

    4.2.1 Perancangan Proses ................................................... 70

  • 4.2.1.1 Translasi Bahasa Jepang ke Bahasa

    Indonesia ...................................................... 70

    4.2.1.2 Parser............................................................ 72

    4.2.1.3 Analisa Leksikal ......................................... 72

    4.2.1.4 Analisa Sintak .............................................. 74

    4.2. l .5 Understander................................................ 75

    4.2.2 Perancangan Algoritma Pene1jemahan Bahasa

    Jepang - Indonesia .................................................. 76

    4.2.3 Perancangan Database ............................................. 81

    4.2.3.1 Tabel Ansi Jepang ...................................... 81

    4.2.3.2 Tabel Kata Dasar ......................................... 82

    4.2.3.3 Tabel Stoplist .............................................. 84

    4.2.3.4 Tabel Diet ................................................... 85

    4.2.4 Perancangan Antarmuka ....................... .................... 86

    4.3 Fase Konslruksi ................................................................ 90

    4.4 Fase Pelaksanaan ............................................................... 93

    4.4. l Sarana-sarnna Pendnkung Sistem Apliksi

    Penerjemah .............................................................. 93

    4.4.2 Rancangan Form ........................................................ 94

    4.5 Pengujian Sistem Aplikasi ............................................... 99

    4.6 Tanggapan User................................................................. 105

  • BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan .......................................................................... 106

    5.2 Saran-saran........................................................................ 107

    DAFTAR PUSTAlCA................................................................................... 108

    LAMPlRAN .. . .. . . . .. . .. ... ........ ... ... ... ... .. ... ... ............................ ... . .. . .. ... ... ......... 110

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    TABEL 2.1: Tabel Terminologi dari simbo!-simbo! pada contoh grammar

    Simbol-simbol Flowchart .................................................... 13

    TAB EL 22: Tabel Tem1inologi dari simbol-simbo! pada contoh grammar

    ta ta bah as a Indonesia............................................................ ! 9

    TABEL 2.3: Simbol-simbol Flowchart. .. ............................ . 25

    TABEL 2.4 Daftar Si!abel daJam BaJiasa Jepang ..................................... 37

    TABEL 4.1: Angket Penelitian ................................................................ 63

    T ABEL 4.2: Keterangan simbol dari aturan produksi Jepang - lndone8fa; 71

    TABEL 4.3: Kata - kata yang termasuk Stoplist daJam

    Penerjemal1an Jepang- Indonesia....................................... 74

    T ABEL 4.4: Angket penelitian Lanjutan ............................... .................... 105

  • DAFTAR GAMllAR

    Hal am an

    GAMBAR 2.1: Sualu aluran alau grammar ................................................. 12

    GAMBAR 2.2: Contoh Parse tree dari kalimat "The child runs quickly".... 13

    GAMBAR 2.3: Proses yang te1jadi pada penerjemahan Jepang- lndonesia 15

    GAJv1BAR 2.4: Grammar sederhana ............................................................ 19

    GAMBAR 2.5: Parse tree dari suatu kalimat ............................................... 20

    G.AJv1BAR 2.6: Top Down Parsing .............................................................. 22

    GAMBAR 2.7: Contoh pernbahan slale ...................................................... 26

    GAMBAR 2.8: Notasi Modul .............................................. ....................... 27

    GAMBAR 2.9: Nolasi Tampilan ................................................................. 27

    GAMBAR 2.10: Notasi Tindakan ................................................................. 27

    GAMBAR 2.1 l.a: F ase lingkaran pemecahan masalah ........ ...... ... ...... ........ 28

    GAMBAR 2.11.b: Afodel Sekuensial Linear ............................................... 29

    GAMBAR 2.12: Prototipe paradigma ......................................................... 30

    G~AMBAR 2.13: 1,fotlel R.4.D ........................................................................ 32

    GAMBAR 2.14: Tampilan Borland Delphi 8.0 ............................................ 48

    GAMBAR2.15: SpeedBarpadaIDEDelphi ................................................ 49

    GAMBAR 2.16: Tool Palette........................................................................ 50

    GAMBAR 2.17: Code Editor pada IDE Delphi............................................ 51

    GAMBAR 2.18: Object Inspector pada IDE Delphi..................................... 52

    GAMBAR 2.19: Project Manager ................................................................. 53

  • GAMBAR 2.20: Jendela Kerja Ms. Access ........................... ..................... 45

    GAMBAR 2.21: Tampilan tabel yang dibual Ms. Access ............................ 4 5

    GAMBAR 3.1: Siklus Pengembaugau Sistem Model RAD ......................... 48

    GAMBAR 4.1: Diagram Alir Penerjernah Jepang- lndonesia .................... 71

    GAi\i!BA ... R. 4.2: Interaksi antara penganalisis leksikal dan pengurai............. 72

    GAMBAR 4.3: Hasil Analisa Sintak ........................................................... 75

    GAMBAR 4.4: Flowchart pemisahan kalimat dan kata...... .......................... 80

    GA.MRAR 4.5: Spesifikasi tabel AnsiHiragana ........................................... 82

    GAMBAR 4.6: Spesifikasi tabel KataDasar ................................................. 84

    GAMBAR 4.7: Spesifikasi tabel Stoplist ..................................................... 85

    GAMBAR 4.8: Spesifikasi label Diet .......................................................... 86

    GAMBAR 4.9: Raucaugau Form Menu Pene1jemah Jepaug - Indonesia .... 87

    GAMBAR4.10: STD Form Penerjemah ...................................................... 88

    GAMBAR 4.11: Rancangan Form Input Kala-Dasar ................................... 89

    GAMBAR 4.12: STD Form Input Kata-Dasar ............................................. 89

    GAMBAR 4.13: Rancangan Form Input Hurnf ............................................ 90

    GAMBAR 4.14: STD Form Input Dictionary ............................................... 90

    GAMBAR 4.15: Parse tree dari kalimat :bi:::.lAi fc_A'.;l:;\..,7':::..................... 91

    GAMBAR 4.16: Parse tree dari kalimat :bfc\..,fj: ;lb\..,fc_ il'-'.J:::.5.r-....

    lt "~;J;:-1.tiv ...................................................................... 92

    GAMBAR 4.17: Tampilan menu u!ama Penerjemahan bahasa Jepang

    - Indonesia 95

    .. _ OQ

  • GAMBAR 4. 19: Tampilan menu input tabel Diet (Dictionary) ................... 99

    Giu'v1BAR 4.20: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di

    Language bar Windows XP ............................................... I 00

    GAMBAR 4.21: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di

    Language bar Windows XP .............................................. 100

    GAMBAR 4.22: Tampilan Form penerjemahan yang coba

    diinput dengan kalimat bahasa Jepang

    unluk dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia.............. l 01

    GAMBAR 4.23: Tampilan Form penerjemahan yang coba diinput

    dengan kalimat yang salah. ................................................ 102

    G./\MBAR 4.24: Tampilan Form Input ........................................................ 104

    GAMBAR 4.25: Tampilan penolakan Input kata ......................................... 104

  • DAFT AR LAMPIRAN

    Halaman

    A. Kam us Data ............ ........................................... ... ... ......... .................... 110

    B. Surat Keterangan Penelitian dari MAN 4 Model Jakarta...................... 113

    C. Source Code.......................................................................................... ! 14

    D. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 136

  • BAH I

    I. Latar Behilrnng Masalah

    Mempelajari bahasa merupa_lrnn hal yang penting dipelajari saat m1

    bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai

    bal1asa yar1g bar1yak digw1a..1:ar1 di bidang ilmu pengetaJ1uan, tel

  • perlu dilakukan penelitian untuk membantu dan rnendukung pembuatan

    111 .. T .. 1.Tj---. - -l]d prograrn perH:1Jernan oanasa Jepang Ke 1nL011es1a guna rnen1peri-11uua.1 an

    memperlancar pengetahuan siswa aiaupun masyarakat terhadap bahasa Jepang.

    Dengan ada11ya perkerHbangan tersebut~ n1ak_a dalan1 kese111patan

    i11orne11 skripsi ir1i penulis rr1e11coba rnernbuat progratn pene1jen1ah tn1hasa

    Jepang ke bahasa Indonesia dengan menggunakan sistem NLP (Naiural

    L,c1nguc1,ge f-,rocessing). Dala111 sisten1 NLP ini n1asalal1 yang dibahas bersitat

    spesifik Jan n-ier11iliki ruang 1ir1gkup yang lerbatas, untuk itula11 pe.rnili!1an

    judui "Penei:jemah Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural Language

    Processing dengan Metode parser context free recursive descent", yang

    bahasa Jepang yang masih sangat awam dengan perbendaharaan arti kata-kata

    bahasa Jepang.

    bal1\va sister11 NLP yang be1judul Pene1je111al1

    Bahasa Jepang-lndonesia 1111 bukan sebagai pengganti seorang ahli

    Pene1jen1ah bal1asa Je1Jang~ tetapi ban.ya n1en1berikan_ pene1:je111al1an secara

    1--iarfia11

  • 2. Perumusan Masalah

    Masalah yang dihadapi dalam implementasi Nat,U'al Language

    Processing ini adalah:

    a. Bagaimana membangun alman-aluran (rule-rule) dari sualu input

    kalimat bahasa Jepang agar dapat dibaca dengan menggunakan bahasa

    pemrograman Borland Delphi 8.0.

    b. Bagaimana memecah sualu masukan kalimal menjadi beberapa kala

    agar dapat dicek tata bahasanya menggunakan aturan-aturan yang ada

    pada setiap bagian yang telah dibentuk atau disebwt Production Rule.

    c. Bagaimana sete!ah aluran-aturan tersebul ada dan kata sudah diperoleh,

    maka diperlukan adanya parser untnk membaca setiap kalimat, kata

    demi kata, untuk menentukan apa yang dimaksud.

    3. Batasan Masalah

    Berdasarka11 })e11elitia11 yru1g pe11ulis lak1lka11~ ba11yak seka!i ii.u11t1sru1

    kaidah pada tata bahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam

    mengembangkan sistem ini. Untnk itu penulis membatasi ruang lingkup

    skripsi ini pada penerjemahan arti kata dalam kalimat bahasa Jepang ke

    bahasa Indonesia secara harfiah atau per kata, serta penulisan kalimat bahasa

    Jepang hanya menggunakan huruf Kata.1'.ana dan Hiragana, sedangkan hmuf

    Kanji tidak dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Pembatasan masalah ini dibuat

    mengingat penulisan kata dalam bahasa Jepang menggunakan lmruf Kanji

  • sangat terlalu banyak sehingga menyulitkan penulis disamping jumlah

    l1urufnya ya..11g be1jumlah ribuai1.

    Kata-kata yang ada pada program ini pun masih terbatas karena waktu

    yang terbatas untuk menyelesaikan penginputan kata pada sistem aplikasi.

    Tetapi kata-kata yang ada dapat ditan1bah ke dalrun datifbase yang ada dengru1

    cara meng-updalenya dengan input kata-kata terjemahan yang barn. Batasan

    objek, subjek dan tempat penelitian yang dijadikan penelitian skripsi ini pun

    lerbalas pada pembelajaran ba.l:!asa Jepa.rig lingkat SMU karena pada level ini

    bahasa Jepang dipelajari secam mendasar. Tempat yang dijadikan penelitian

    oleh penulis adalah Kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta.

    ivietode ya11g digunaka.!1 dalrun l'

  • memiliki tujuan untuk terciptanya sebuah aplikasi yang dapat mene1jemahkan

    kata-l

  • Membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dan menambah

    pe.ngetal1uar1 da..11 pe1nft.hrunru1 terhadap 1'1atura1 Lf:t..!1guage

    Programming.

    3. Ma11faat bagi U11iversitas:

    e Memberikan sumbangan ilmiah bagi pengembangan NLP (Natural

    Language Programming) dengan metode Parser Context-Free

    l?.ecursive Descent.

    Memberikan sumbangan pengertian tentang; pemahaman kata-kata

    bahasa Jepang ke baliasa Indonesia dalam suatu kalimat.

    6. Metode Penelitian

    6. l. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, ada beberapa

    metode yang penulis lakukan:

    a. Studi Pusla..ka

    Y aitu pengumpulan data dan infommsi dengan cara membaca buku-

    buku referensi yang dapal dijadikan acuan pembahasan yang

    berhnbnngan dengan judul skripsi ini.

    b. Wawancara & Observasi

    Melakukan penelilian yang berupa wawancara dan observasi dengan

    pihak-pihak yang cukup memiliki pemahaman mendasar tentang

    bahasa Jepang. Dalam skripsi ini penulis melakukan wawancara dan

    observasi kepada gum/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4

    Model Jakarta. Hal ini untuk mengetahui bagaimana cara pengajaran

  • bahasa Jepang yang diajarkan kepada para siswa, materi apa saja

    yang

  • 7. Sistematika Penulisan

    lfr1t11k ir1elakuk.a11 pen11lisa11 skripsi ini~ pe11ulis n1e111bagi laporan ini

    menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah penelitian,

    tujuar1 penelitan, batasar1 masalal1, rnanfaat p(~nelitian, n1etodologi

    penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB 11 LANDASAN TEORl

    Dalar11 bab inl berisi urairu1 te11tang lru1dasa.n teri y~_ng berl1ubru1gan

    dengan mateti yang penulis buat. Teori-teori tersebut antara lain

    adalah Natma! Language Processing, eontexl-free recursive descent,

    parsing, Bahasa Jepang, dan Borland Delphi 8.0.

    BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam bab ini barisi maian tentang metodo!ogi pengembangan sistem

    yang penulis gunakan pada sistem aplikasi prototype pene1jemah.

    BAB IV 1''\l'fALISA R.ANCANG./\N ALGORITMA PROGR.AM DAN

    lMPLEMENTASl

    Dalam bab ini, penulis menjelaskan analisa kebutuhan sistem, konsep

    penerjemahan kalimat bahasa Jepang ke bahasa Indonesia,

    perar1caI1gar1 sistern yang 1r1eliputi perar1cangan proses, perancangan

    database, peraneangan masukan dan perancangan keluaran serta

    spesifikasi sistem yang akan diterapkan. Juga diuraikan tentang

  • implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji

    coba terhadap program yang te!ah dibuat.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini berisi uraian tentang kesimpulan-kesimpulan yang

    didapat penulis serta mengemukakan saran yang dianggap per!u.

  • BABU

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Natural Language Processing

    Salah satu bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligent) adalah

    Natural Language Processing. Studi tentang bahasa alami (natural language) ini

    menjadi bagian yang sangal penting da!am bidang kecerdasan bnatan. Ada dna hal

    tujuan penting dalam penelitian terhadap bahasa alami inL Tujuan pertama disebut

    tujuan secara teoritikal, adalah untuk mengetahui bagaimana kita menggunakan

    ba!1asa sebagai sarana berkon1UI1ikasi.

    Tujuan yang kedua yang disebut sebagai tujuan secara teknologi, adalah

    untuk membangun antarmuka yang pintar di masa menda1ang, di mana balmsa

    ala.mi memegang peranan penling bagi inleraksi anlara manusia dengan kompuler

    atau yang lebih sering dikenal sebagai man-machine interaction.

    2.1.1 Pemahaman kalimat

    Bagian dari pemahaman adalah menggabungkan kata-kata untuk

    membentuk suatu kalimat yang memiliki arti. Karena begitu banyak hal

    yang lerkait dengan proses pemahaman suatu kalimat, di antaranya:

    a. Analisa Leksikal

    Menganalisa secara leksikal mernpakan fase pertama yang

    dilakukan oleh sualn kompilator (program yang mengnbal1 bal1asa

    sumber ke bahasa tujuan dengan melakukan proses compiling). Tugas

    utamanya adalah membaca karakter input dan mengubalmya ke dalam

  • rangkaian dari token yang akan dianalisis oleh parser untuk

    melakukan analisa sinla.ks. Barisan dari karakler input yang

    membentuk suatu token tertentu disebut lexeme. Penganalisis leksikal

    dapat memisahkan suatu pengurai dari representasi lexeme untuk

    token. Mula-mula akan diberikan daftar dari beberapa fw1gsi yang

    mungkin diperlukan oleh suatu penganalisa leksikal untuk melakukan

    fongsinya.

    Dalam membicarakan sualu proses analisa .ieksikal, ma.ka benluk

    "token", "pola", "lexeme" digunakan dengan arti yang spesifik.

    Berikut ini adalah contoh yang populer yang dapat menggambarkan

    kesulilan ya.rig dihadapi oleh suatu penganalisis leksikal dalam

    mengenal bentuk token DO dari perinta!i FORTRAN. Pada perintah:

    DO 5 I= 1.25

    Tidak dapat dikatakan DO bukan mernpakan suatu kata-kunci

    sebelum titik desimal diketemukan, karena yang benar adalali

    diketemukannya suatu ideni[fier DOSI. Di lain pihak perintah:

    DO 5 I= 1,25

    Mempunyai tujuh buali token yaitu kata kunci DO, label 5,

    idenl[/ier I, operator =, konslanla 1, landa koma dan konslanta 25.

    dalam '4ilal ini tidak dapat diputuskan ba!iwa DO adalah suatu token

    untuk kata kunci DO sebelum perintah ini dibaca sampai dengan tanda

    koma. Untuk mengurangi ketidakpastian ini maka dalam FORTRAN

    77 dimungkinkan untuk mennliskan koma di antara label dan indeks

  • dari perintah DO. Penggunaan dali koma ini sangat diat\jurkan karena

    ha! ini membanlu perLt1tah DO lebih jelas dan mudah dibaca.

    b. Analisa Sintak

    Analisa sintak digunakan untuk menentukan detail strnktur dali

    suatu kalimaL Ini dilakukan melalu proses yang disebut Parsing.

    Untuk memparsing suaiu kalimat, adalah penting untuk menggunakan

    Grammar (aturan tata bahasa) yang menggambarkan struktur dari

    slri11g-stri11g dalru11 sebual1 ba..hasa.

    Dengan adanya grammar, suatu parser (progratn yang

    melakukan proses parsing) dapat menentukan struktur kalimat

    grarnatikal yru1g ia parsi11g. Stru..ktur i11i

  • Keterangan sirnbol (keterangan lengkap lihat pada Lampiran):

    'T" I I t>:f!Jl!J10HJCTI l( eteranga11

    I -~ - e- -- '

    1s Sentence (kalimat) ~ I NP Noun Phrase (Frasa kata benda)

    VP Verb Phrase (Frasa kata kerja)

    I Determiner Kata bantu 1------- ,- ------ -Adjective Kata sifat 1--------~---~~- ------- 1 1'-~oun Kata benda

    I Preposition Preposisi (imbuhan)

    ~I _v_cr_b ____ __,l_K_a_i_a_kv_~r_ja ______ ~JI I Adverb I Kata keterangan

    Tabel 2.1 Tabel Tem1inologi daii sirnbol-sirnbol pada contoh grammar

    Gambar 2.2 menunjukkan analisa sintak yang membuat suatu

    ana!isa sintak lerslruklur pohon urai (parsee lree) dari grammar pada

    contoh gambar 2. I di atas, berupa kalimat "The child runs quickly".

    s

    /~ / ""' ~

    NP VP A A

    / ""

    /' / ~/ ""la / 'la /f/C

    Determiner Noun Verb Adverb

    I I I

    j I j ' l 1 the child runs quickly

  • Uraian dari kata-kata yang ditransformasikan ke dalarn strnktur

    InenUI1ju..Uru1 !1ubunga11 antara kata yar1g satt1

  • Input kalirnat Jepang

    menganalisa suatu kalimat sesuai dengan tata bahasa yang ada. Untuk

    menyalakan sualu tata bahasa dapal digunakan CFG (Context Free

    Gammar).

    Di bawah ini terdapat gambar yang menjelaskan proses yang

    le1jadi dalam pene1jemahan Jepm1g - Indonesia dengan mialisa

    leksikal dan analisa sintak yang dilakukan pada tahap awal parsing. Di

    sini juga dilakukan pemrosesan sintak.

    Parser ~ Understander 1-[ Generator I . I Indonesia

    i I ' Analisa lexical

    I t

    ! Knowledge I'.::] t I

    Analisa Sintak

    Gambar 2.3 Proses yang terjadi pada penerjemahan Jepang - Indonesia

    d. Analisa Semantik

    Menghasilkan sintak dari suatu kalimat hanya merupakan

    langkah maju pertama dalam pemahaman kalimat. Satu cara untuk

    inlerpretasi semm1tik suatu kalimat adalah dengan menghasilkm1

    interpretasi sintak yang lengkap dan memberikan struktur tersebut

    kepada semantic inte1preter secara terpisah.

    Kesulitm1 besar dengm1 menggunakm1 pendekatm1 ini ada!ah

    biasanya tidak mungkin untuk menghasilkan interpretasi sintak yang

  • benar tanpa mempertimbangkan beberapa infom1asi semantik.

    Struktw kalimat dimana tidak ada pemetaan lentang bagaimana

    hubungan antar objek kemungkinan akan ditolak. Contoh, kalimat

    "Helpless white minded touch greatly" akan ditolak karena interpretasi

    sintak yang tidak sesuai dengan grammar yang dibentuk pada analisa

    leksikal dan analisa sintak.

    e. Analisa Pragmatik

    Struktur kalimat yang diinterpretasikan untuk mengetalmi apa

    maksud sebenamya. Sebagai contoh, kalimat "what is your name?"

    harus diartikan sebagai tata bahasa dalam bentuk perlanyaan ..

    f. Semantik Grammar

    Semantik grammar merupakan basil proses keseluruhan dari

    analisa dan aturan-atw-an yang lela11 dibuat pada analisa leksika!,

    sintak, semantik dan analisa pragmatik. Salah :mtu contoh semantik

    grammar adalah bahasa bebas konteks (context .free grammar). Suatu

    a!uran bebas konleks (free context) di mana pilihan dari non-terminal

    dan aturan produksi diatur oleh semantik sebagaimana fungsi sintaksis.

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai beberapa istilah penting

    yang dignnakan pada lata ba!1asa bebas konleks (free context) di

    antaranya terminal, non terminal, simbol awal, dan produksi-produksi:

    1. Terminal, merupakan simbol dasar dari suatu rangkaian yang

    terbentuk. Kata "token" merupakan persama:m dari "terminal" jika

  • kita berbicara dalam bahasa program. Contohnya pada produksi

    lala bahasa berikul:

    stmt --> if expr then stml else slmt

    Masing-masing kata kunci if, then dan else ada!ah terminal.

    2. Non-terminal adalah variabel sintatik yang menyatakan

    kumpulan dari rangkaian. Pada conloh tata. bahasa:

    stmt ---> if expr then stmt else stmt

    stmt dan expr adalah non-tenninal. Non-tenminal mendefinisikan

    kumpula'l dari rangkaian yang membantu bahasa yang dibentnk

    oleh tata bahasanya. Non-terminal jnga memberikan struktur

    hirarki pada suatu bahasa yang sangat bermanfaat dalan1 proses

    analisis sintak dan lranslasi.

    3. Dalam suatu tata bahasa, satu non-tenninal berfungsi sebagai

    simbol awa!, illu1 kumpulan rangkaian yang dinyatakannya

    merupakan bahasa yang didefinisikan oleh tata bahasa itu.

    4. Produksi-produksi da1an1 suatu tata bahasa menentukan p1ilaku

    di mana terminal

  • ex pr --> expr op ex pr

    ex pr ---+ (expr)

    op --> id

    op -> +

    op --+ -

    op --> *

    op -> ' I

    op -+ '!

    Da!am tata bahasa ini, simbol terminalnya adalah id + - * I ? ( ).

    Sedangkan simbol non-terminalnya adalah exp1r dan op, expr juga

    merupakan simbol awaL

    Salah satu kegunaan dari suatu semantic grammar dijelaskan

    dalam (Burton, 1976] adalah menyediakan interface bagi sebuah

    ir1!elligenf cv1npu!er-ttidetl instruction >yslem (SOPHIE), yang

    mengajarkan bagaimana men-debug sirkuit elektronik.

    2.2 CFG (Context Free Gammar) recursive-descent

    CFG merupakan suatu cara untuk menyatakan stn.Lktur dari suatu

    tata bahasa. CFG ini mempunyai aturan sebagai berikut:

    -fr , di mana n >= 1

    harus merupakan simbol bukan terminal, sedangkan , ,

    ... dapat merupakan simbol tenninal atau bukan terminal. Bentuk

    di atas mempunyai arti dapat diganti dengan

  • .. ., contoh tata bahasa Indonesia yang sederhana, dapat

    diberikan aturan - aturan sebagai berikut:

    S -7 FBFK

    FB -7 benda

    FB -7 benda sifat

    FK -7 kerja FB

    Gambar 2.4 Grammar sederhana

    Keterangan simbol:

    I Terminologi I Keterangan J s Sentence (kalimat) ' I '

    FB I Frasa kata Benda

    ,FK Frasa Kata Kerja I _J

    Tabel 2.2 Tabel Terminologi dari simbol-simbol pada contoh grammar

    tata bahasa Indonesia

    S adalah simbol awal, FB (Frasa Benda) dan FK (Frasa Ke1ja)

    disebul simbol bukan terminal, sedangkan sifal, benda dan kerja merupa-kan

    simbol tem1inal. Simbol terminal ini, umumnya menunjukkan kategori dari

    suatu kata, contoh untuk kalimat "an di makan roti", kalimat ini diuraikan

    sesuai dengan lata bahasa di alas.

  • Contoh berikut adalah analisa stmktur dari sebuah tata bahasa

    Indonesia, di mana conoth aturan yang telah dibuat di alas dibuat pohon

    urainya (parse tree) dan dicontohkan dalam kalimat "andi makan roti".

    s /~

    FB FK I I ~ i i "" benda kerja FB l l l

    benda 1

    l I c__~~~~~~~~-rol~

    an di makan

    Gambar 2.5 Parse Tree dari suatu kalimat "andi makan roti"

    Keterangan simbol:

    I Tcrn1!ilofogi fKctcrangan ---- -

    I S I Sentence (kalimat)

    I FB I Frasa kata Benda u!

    IFK Frasa Kata Kerja Ll~~~~~--L~~~~~~~~~-~'

    Parser Recursive descent menggunakan kumpulan mtin rekursif di

    mana menurunkannya melalui prududiun rule sampai ka!imat selesai

    ditelusuri seluruhnya. Parsing turun-berulang (recursive-descent parsing)

    mempakan suatu metode analisis sintak puncak-ke-bawah yang dilakukan

  • dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara bemlang

    (recursive) unluk memproses input. Unlnk membentuk parser context-free

    recursive-descent dibutuhkan beberapa vocabulary database.

    2.3 Parsing

    Ada dua cara yang mmun di!akukan lmtuk melakukan pengunuan

    suatu kalimat yaitu Top Down Parsing dan Bottom Up Parsing. Untuk

    pembahasan pada judul skripsi Program Pene1jemah Bahasa Jepang-Indonesia

    ini menggunakan Top Down Parsing. Hal ini dibuat dikarenakan sebagai

    usaha untuk mencari de1ivasi paling kiri (leftmost) dari suatu rangkaian token.

    Dengan mencapai derivasi paling kiri maka akan dikel.emukan simbol a..khir

    yang dicari.

    Top Down Parsing dimulai dari simbol awal (S), kemudian diuraikan

    misalnya menjadi bagia..ll kanannya, yaitu: FB dan FK. Simbol ini kemudian

    diuiraikan kembali menjadi bagian kanannya sampai ditemukan simbol

    tem1inal yang kemudian akan diperiksa dengan kategori kata yang ada.

    Top Down Parsing ini juga dikenal dengan penguraian dari kiri ke

    kanan (left to right parsing), yaitu dimulai dari bagian kiri, kemudian

    diuraikan terns simbol bukan tem1inal sampai dipero!eh simbol terminal. Pada

    gambar 2.6 lerdapal conloh lop down pmsing untuk kalimal"m1di makan roli":

  • s 7 FB FK I ~ benda FK I

    ' an di kerja FB 7

    7 an di makan benda

    7 an di makan roti

    Gambar 2.6 Top Down Parsing

    Keterangan simbol:

    I Tcm1inologi ! Kctcrangan

    Is Sentence (kalimat) ' I I

    I FB Frasa kata Benda - -------~~

    IFK Frasa Kata Ketja

    Penurnnan Top down parsing dari contoh di atas adalah

    sebagai berikul:

    I. Simbol awal (non-terminal) diuraikan me:njadi FB (Frasa kata

    Benda) dan FK (Frasa kata Kerja ). Karena FB dan FK

    merupakan simbol non-terminal maka harus dibuat uraiam1ya

    (ditu!"!lllkan) untuk mendapatkan simbol terminal

    2. lalu FB diturunkan ( diuraikan) menjadi benda, sedangkan FK

    akan dimaikan selanjutnya

    3. FK diturunkan (diuraikan) menjadi ketja dan FB

    4. lalu token benda diturunkan (diuraikan) menjadi andi

  • 5. lalu token kerja diturunkan (menjadi) makan

    6. selaqjulnya FB yang masih simbol non-terminal harus diuraikan

    menjadi benda

    7. benda lalu ditunmkan menjadi roti.

    2.4 Algoritma Program

    Algoritma program terdiri dari dua macam, yaitu pseudocode

    dan flow chart (diagram alur).

    2.4.l Pscudoceode

    Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dan

    code menunjuk.1\.an dari prograrn , berarti psendocode adalah

    kode yang mirip dengan instruksi kode program yang

    sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman

    yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTA1"1 a.tau PASCAL,

    sehingga lebih tepat digunakan umuk menggambarkan

    algmitma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.

    Pseudocode akan memudahkan programmer untuk

    memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan kode-

    kode program sebenamya. Pseudocodle menjelaskan juga

    tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka

    dan menutup file, subscript atau tipe-1.ipe data yang digunakan

    (misalnya real, integer, boolean).

  • 2.4.2 Diagram Alur (Flow Chart)

    Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka

    bahasa pemrograman bukan mempakan alat yang boleh

    dikatakan baik unluk merancang sebuah algorilma awal.

    Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma

    adalah diagram alur atau flow chart. Diagram alur dapat

    menunjukkan secara jelas ams pengenda!ian algoritma, yakni

    bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram

    alur memberikan gambaran dua dimensi bempa simbol-simbol

    grafis. Masing-masing sirnbol te!ah ditetapkan ter!ebih dahulu

    fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk

    menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian.

    Dianlara simbol-simbol yang akan dipergunakan sebagai

    berikut:

    SIMBOL

    l~ Simbol proses

    I CJ I Simbol input-output

    KEGUNAAN

    Simbol yang menunjukkan pengolahan [

    , yang dilakukan oleh komputer I

    I . I rimbol yang mcnyatakan proses input

    I dan output tanpa tergantung dengan jenis

    [ peralatannya. I

    I Simbol untuk kondisi yang akan I menghasiikan beberapa kemungkinan I

  • -------~-- ----------------T -----------~------- I Simbol decision jawaban/aksi. I

    Simbol untuk permulaan atau akhir dari j

    I suatu program. I

    Simbol terminal I I --- ------~- _____ ,__ Simbol untuk k:cluar atau masuk prosedur

    0 atau proses dalam lembar yang sama. Simbol connector

    I Menunjukkan bagan instruksi selanjutnya

    D Simbol document

    I

    Simbol untuk rnenyatak:an input berasal I

    dari dokumen dalam bentuk kertas atau I output dicetak di kertas. I

    1----------------11,_B_e_ri_s_i -c-a-ta-t-an_s_u_p.aya mudab dimengerti I

    I isi/tujuan algoritma atau uraian data yang

    Sirnbol calatan/kelenmgan I akan diproses.

    Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart

    2.4.3 STD (State Tmnsition Diagram)

    State Transition Diagram mempak:an suatu diagram

    yang menggambarkan bagaimana state yang lain pada satu

    \:Vaklu. St1fe Transiiion Dit1gru1n n:le11ggan1barkan suatu s!ttle

    yang mempunyai kondisi dirnana dapat menyebabkan

  • pembahan satu state ke state yang lain (Hoffer, George, dan

    Valacich, 1996, hal. 364).

    Stale Transi/ion Diagram pada dasarnya merupakan

    sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau

    perpindalian :;fate. Transisi atau perpindahan state. Transisi

    atau perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi di

    antara kedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu

    kondisi. Kondisi a

  • 0 Gambar 2.8. Notasi Modui

    b. Tampilan Kondisi

    Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau

    atribut, untuk memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu

    yang mewa.kili suatu bentuk keberadaan atau kondisi terlentu,

    disimbolkan dengan gambar kotak (Gambar 2.9).

    Gambar 2.9. Notasi Tampilan

    c. Tindakan (state transition)

    Mcnggunakan simbol anak panab (Gambar 2.10) discrtai

    keterangan tindakan yang dilakukan.

    Gambar 2.10. Notasi Tindakan

    2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak

    UnttLk menye!esaikan masalah yang ada dalam sebuah

    perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau

    paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan

    proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta

  • penyampaian yang dibutuhkan. Roger S. Pressman [Pressman, 1992)

    menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, di

    antaranya:

    2.5. l Model Sekuensial Linear

    Model sekuensial linear mengusulkan sebuah

    pendekatan kepada perkembangan p

  • Pemodelan sistem informasi

    an~li:is ,JH ---~~~~i:."._J

    Gambar 2.11.b Afodel Sekuensial Linear

    2.5.2 Model Prototipe

    Pruiu!ypi.11g p

  • l\.1endcngarkan pclanggan

    Uji pclanggan Mcngcndalikan

    Market

    :mbangun cmpcrbaiki Market = ,~~,~~

    ): ! _,,::::f ~/

    Gambar 2.12 Prototipe paradigma

    2.5.3 Model RAD (Rapid Application Development)

    Rapid Application Development (Kti.D) adalah sebual1

    model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial

    linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat

    pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaplasi

    "kecepatan tinggi" dari model sekuensial linear di mana

    perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model

    pendekalan konslruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan

    dipabami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim

    pengembangan menciptakan "sistem fungsional yang utuh"

    dalam waklu periode yang sangal pendek (kira-kira 60

    sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi

    sistem konstrnksi, pendekatan RAD meliputi fase-fase:

    l. Fase Perencanaan Syaral. Da!am fase ini, pengguna dan

    penganalisis bertemu untuk mengidetifikasi tujuan-

  • tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi

    syaral-syaral informasi yang dilimbulkan dari tujuan-

    tujuan tersebut

    2. Workshop Desain RAD. Fase ini ada!ah fase untuk

    merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkat1

    sebagai workshop. Terdiri dari fase perancangan dan

    fase konstruksi.

    3. Fase implementasi. Dalam gambar 2.13 ditw1jukkan

    bahwa Anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja

    dengan pengguna secara intens selama workshop untuk

    merancang aspek-aspek bisnis dat1 nonteknis dari

    perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui

    dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem

    barn atau bagian dari sistem diujit coba dan kemudian

    diperkenalkan kepada organisasi.

  • I I

    I

    Fase Perencanaan Syarat-syarat

    Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnformasi

    Umpan Halik

    Pengguna Fasc Pcrancangan Fase Konstmksi

    I Bekerja dengan I

    I Membangun I I

    Pengguna untuk L Sislem 11 Sistcm Pcrancangan .

    1 Menggunakan masukan dari Pengguna

    Memperkenalkan Sistem

    Fase Pelaksanaan

    Gambar 2.13 Model RAD

    ~-

    __ _j

    2.5.4 Model

    Model evo!usioner adalah adalah model iteralif. Model

    itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan

    perekayasa perangkat lunak mengembang..kan vers1

    perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.

    Terdiri dari model Pertambahan, model Spiral, model

    Rakitan Komponen dan model Perkembangan Konkuren.

  • 2.5.5 Model Fonnal

    Mode! metode formal mencakup sekumpulan aktivitas

    yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat

    lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa

    perangkal !unak unlnk mengl

  • diakhiri dengan bunyi vokal tertentu kecuali apabila ada

    penambahan bunyi ha!suon (bunyi/suara penyebutan pada huruf

    konsonan Jepang) pada silabel tersebut.

    2.6. l Huruf Jepaug (Nihon no Moji I 13 ;2f>:O) :le~)

    Huruf

  • = watashi (saya), !~!l!v = Nihon (Jepang), kyokusenteki

    artinya dalam menulis huruf Hiragana ditulis dengan cara

    melengkung dan bukm1 membuat garis lurus. Digunakm1

    untuk menulis kata-kata asli bahasa Jepang. Juga

    digunakan untuk mengganti tu1isan kata-kata ym1g ditu1is

    dengM huruf kMji. Selain itu juga untuk menulis kata

    bantu/partikel, kata bantu atau kata ke1ja atau yang

    berkm~j ngasi dengml kala keija dan s1~bagainya. Penu!isan

    Hiragana didasarkM atas suku kata dan aturan tersendiri.

    2. Katakana (Jlfli1J)

    Katakana terbentuk dari ga.ris-garis atau coretm1-

    coretltl1 yang lurus (chokusenleki). Contoh: ;:I\ T !L' =

    hoteru (hotel), ti,-!: 7 = kamera (kamera), ;( > F *'YT

    = Indoneshia (Indonesia), 17 > '7 > = wan-wan (suara

    anjing). chokusenteki artinya dalam menulis Katakana kita

    seperti menulis hurnf dengan membuat garis lurus yang

    ka.1.:u da.'l tidak melengknng.

    KatakMa digunakM untuk menulis kata-kata yMg

    berasal dari bahasa asing seperti nama orang asing, nama

    negara dan kola asing (kecuali pada beberapa negara),

    benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi

    sekarang ini banyak pula kata-kata Jepang asli yang juga

  • bersifat sebagai penegasan saja. Selain itu juga digunakan

    unluk menulis onomu!ope (benluk kata yang menirukan

    suatu bunyi/suara, baik manusia, hewan atau benda).

    3. Kanji (~Of:)

    Digunakan untuk menulis kala-kata asli bahasa

    Jepang yang telah ditetapkan dengan tulisan Kanji. Jumlah

    yang ditetapkan secara resmi dan digunakan pada

    pendidikan di Jepang sekarang adalah sekitar 1850 huruf

    (tooyoo kanji). Selain itu juga untuk menulis kata-kata

    yang berasal dari Cina. Humf Kanji disampaikan ke

    Jepang kira-kira pada abad ke-4 pada Zanian Kan di negeri

    Cina. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan

    Kanji yang berarti huruf negara Kan (Sudjianto, 2004: 56).

    Dalam sebuah kata bahasa Jepang bisa terdiri dari 1 kanji,

    2 kanji atau lebih. Contoh: f.l = watashi (saya), 13 ;;js:: =

    nihon (Jepang), ll!llfl!ii'U = yuuhinkyoku (kantor pos), Cf::'E

    = gakusei (siswa). Huruf Km1ji memi.liki aturm1 penu1ism1

    tersendiri yang lebih sulit dari huruf Kana.

    Dalam pembuatan skripsi ini, huruf Kanji tidak

    penulis mastLlcka.'1 ke dalam sistem. Pembatasart masalah

    ini dibuat, karena huruf Kanji memiliki tingkat kerumitan

    yang tinggi dalam pemahaman tulisan, banyaknya jumlah

  • memiliki bentuk yang sama tetapi arti yang berbeda. Di

    dalan1 Daikunwa Jilen yang merupakan kamus (Kanwu

    Jiten) terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira

    50.000 huruf kanji (Sudjianto, 2004: 5 7).

    Adalah huruf latin (a - z). Terdapat dua macam

    sistem ejaan bahasa Jepang dalam burnf roomaji (latin)

    yang dignnakan da!am penulisan, yaitn:

    Sistem "Kunreishiki"

    Pada penulisan bunyi panjang/vokal pan1ang ditulis

    secara !engkap. Contoh: okaasan (ibu), oneesan

    (kakak perempuan}, kookoo (SMU)

    Sistem "Hepburn"

    Pada pennlisan bunyi panjang/vokal panjang ditulis

    tanda "-"di atas vokal tersebut.

    Berikul adalal1 daflar si!abel katakana dan hiragana yang

    ada:

    Tabel 2.4 Daftar Silabel dalan1 Bahasa Jepang

    J? (7) a lt \ ({) i "' ( '/) u I f(.. (.::r:.) e ;Jo (~-) 0 ./ iP ('fJ) ka ~ (~) ki < (~) ku rt (Ir) ke ~ ( :::i ) ko ~

    1------ ~-~-. . .. ---------i 6 ('"!)-) sa L, (:/) shi -t (7-) SU it ('.r) se 1:: ( 1') so I t::.. ( -;'> ) la ... ('1-) chi -"::) (::!) tsu -c Cr) te l'. ( 1-) to ' ".)

    f,t ( 7-) na (.: (.::::) ni lb. (9:) nu :P ur:.J ne (J) (/) no

  • I r tS-T1::'.Y11i -. ~--~~ . .. .. l:t (r-) 11a b (7) Im "' (.,,,) he Ii (;t>) ho

    i * ("'.) mu I lJJ (,,!) me t (.:C) mo ' .._ ~~ ~ ( "17) ya 19) ( .:1.) yu f::, (7) ra ~) ( l) ) ri -~ (;l;) ru ;h, ( V) re ;;, (P) ro

    I ;b ( '7) wa ~o '

    ::::_ ( ::f) go I iJ". (jJ) ga I f!i' ( ::lf'.) gi (7) pu .,..Z (-- ( :'\'-\') kya 2' ' ( :'\' .:1) kyu ' 2' J: ("fs) kyo

    i \..., .'(> (Vz) sha \..., ajl '

    (-:,/ '1) shu \..., J:: (Vs) sho I

    I t.J'v (T"\') cha ti vJ> (7.::z.) elm + '? J: ('J""l) cho

    I~-\~ (:::: 'f) nya I~ (- \ -::i) nyu ~._ J:: I - =< \ ,-,-_.,, nyo ' .

    0-'(> ( 1:: -\') hya V'P (!::'./) hyu OJ: (l::s) hyo ' . I J.;...'1:;> ('2.-\') mya J.;.. t

    (::lf'.01) gyu ~- J: (:;lf'.3) gyo .

    ' ["\' (~/-\') ja t:: ! I -. "'' '\ t:: J:: ( -- \ jo ' \'/.::Z.) JU :.-/a J I I [;) .'(> ( 7-f) dya [;j vp (7.::i.) dyu [;) J: ('i"s) dyo ' '

    a-'1i:' ( ,_.,, ) bya (J1')l ( !::" ;:L) byu a J: c~ s) byo 1- ;y I ' (}J(o ( !:: '{) pya lJ:J> ( !:: .1) pyu I V:J:

    (t:"s) pyo I ' ' Iv (.:./) [n] I '

  • -------------------

    I Daftar HurufKatakana Tambahan

    ( :/ :r.) she (7 :r.) che ( :)' :r.) je

    ye I

    ;

    ' (1) yi (1 ;;r:)

    ' ( r/)

    ~-J WI w \ ./ .::r: I we / WO

    ---- -

    I I (7) ti ('/) tu ' I '

    (77) fa (7 ,f) 1i (7 .:re) fe (7 ;;a-) fo

    ( 'J") di (;/) du

    ' I (r.)'7) va ( r/'' .-{ ) VI I

    ( ~/) vu ( r'f ) / ,:r: ve (ij;;a-) VO

    Catatan:

    1. Silabel yang herada dalam tanda kurung adalah silahel katakana,

    sedangkan yang tidak adalah hiragana,

    2, Lambang bunyi ::\::' (wo) diucapkan sama dengan ~to (o], narnun

    lambang bunyi ::\::' hanya dipakai untuk pengucapan partikel bagi

    objek-objek tertentu yang ada pada bagian sebelumnya dalam

    sebuah kalimaL

    3, Lambang bunyi hatsuon lv ( /) [n] hanya terbentuk dari

    sebuah konsonan tidak mengandung bunyi vokal, dengan

    sendirinya hanya membentuk sebuah mooralhaku (mora), tidak

    berdiri sebagai sebuah silabeL

    2,6.2 Keias Kata dalam Gramatika Bahasa Jcpang

    1.Doos/ti (fill)

    Dooshi (verba/kata ke1ja) adalah salah satu kelas kata dalam

  • keberadaan, atau keadaan sesuatu. Dalam bahasa Jepang, ada yang

    men1bagi Doushi rnenjadi beberapa jenis sebagai berikut:

    1) Jidooshi. Jenis kata ini menunjukkan kelompok dooshi yang

    tidak mempengamhi pihak lain. Contoh: iku 'pergi', kuru

    'datar1g', !leru 'keluar', ukiru 'bangun'., neru 'tidur', shimaru

    'tertutup', deru 'keluar', nagareru 'mengalir', dan sebagainya.

    2) Tadooshi. Jenis kata ini memmjukkan kelompok dooshi yang

    rne11yatakru1 arti n1e1npengarul1i pil1ak lain. Co11tol1: ukusu

    'membangungkan', shimeru 'menutup', nekasu 'menidurkan',

    dasu 'mengeluakan', nagasu 'mengalirkan', dan sebagainya.

    3) Shodoshi. Kelompok dooshi yang memasukkan pe1iimbangan

    pembicara, tidak dapat diubah ke dalarn bentuk pasif atau

    kausatif.

    2. Keiyooslti (m~ll"J)

    Keiyooshi (adjectiva/kata sifat) adalah kata yang

    mengungkapkan situasi atau sifat suatu benda. Kata sifat dalam

    bahasa Jepang dibagi rne-njadi dua, yaitu i-kei;1uushi dru1 net-

    kezyooshi.

    l) Setiap kata yang tennasuk i-keiyooshi selalu diakhili silabel Iii

    dalan1 benltLk kamusnya. Conlohnya !akcti 'tinggi/malml', nagai

    'panjang', dan lain-lain.

    2) Sedangkan na-keiyooshi senng disebut dengan keiyoodooshi,

    yailu kala sifat yang tidak diakhiri dengm1 silabel Iii. Kelas kala

  • ini dengan sendirinya dapat membentuk sebuah bunsetsu, dan

    dapat bembah bentuknya, dan di akhir benlLLlmya berakhir

    dengan da atau desu. Contohnya adalah kireida

    'indah/cantik/bersih', kiraida 'benci', dan sebagainya.

    3. Me!Sili (;:g, 11iiJ)

    .Veishi (Nomina) adalah kata-kata yang menyatakan orang,

    benda, peristiwa, dan sebagainya, tidak mengalami konjugasi.

    Conlolmya adalal1 J'L!!l'!lt 'gun.llilg', .hurt 'buku', C.huugukit 'Ci11a',

    Fufisan 'Gunung Fuji', dan sebagainya.

    4. Rentaisili (:i!l!f;l;;~llJ)

    Renluishi (prenomina) adalah kelas kata yang tidak mengenal

    konjugasi yang digunakan hanya untuk menerangkan nomina. Oleh

    karena itu kelas kata ini tidak dapat menjadi :mbjek atau predikat.

    Cor1to!mya adala11 konu 'ini', tuiu 'itu', t.tru 'suatu',

  • 6. Onomatope (giseigo/giongo atau gitaigo)

    Adverbia yang menggambarkan bunyi atau suara disebut

    giseigo, sedangkan adverbia yang menyatakan suatu keadaan disebut

    gitaigo. Kedua istilah ini (giseigo dan gilaigo) ini biasa disebut

    onomalope. Kala-kala seperti wanwan, ga!agulu, kall'hinkalchin,

    dan sebagainya disebut giseigo (giongo ). Kata-kata tersebut

    menunjukkan bunyi atau suara dengan cara menim bunyi yang

    dikeluarkan oleh sualu benda atau suara manusia alau binalang.

    7.Kandooshi (Jnterjeksi)

    Kandooshi adalah kelas kata yang tidak dapat bembah

    bentuknya, tidak dapat menjajungsi/ka!a swnbung)

    Adalah kelas kata yang tidak mengalami pembahan, tidak

    dapat menjadi subjek, objek, predikat ataupun kata yang

    menerangkan kala lain Setsuzukushi

    menyambungkan suatu kalimat dengan kalimat lain atau

    menghubungkan bagian kalimat dengan bagian kalimat lain. Contoh:

    Sorede 'oleh sebab itu', Demo 'lelapi', Soshite 'lalu', Tsmnari

    'yaitu', Tatoeba 'misalnya', dan sebagainya.

  • miinya ini adalah buku milik saya/buku saya. Te1jemahan

    dengan kala banlu No adalah kebalikan dengan baliasa Indonesia.

    e. Ga (;ii>)

    Seperti kata bantu Wa, namun kata bm1tu Ga lebih menekankan

    da edl.kam r t. h *-Ji~ it-. VJ ..._.:i::-J- /l,.on n rl'M.rJC''j"J pa pr .. ya. ~on o 'T-"' U'/ a:.. ) o v g.,. a, z,, . ..,,, <

    ;{_{.::. ;;j;::;iJ> t') fJ j:--90 (tsuk:ue ni hon ga arimasu) artinya di

    meja ada buku.

    g. To ( c1:'.)

    Menyebutkan dua atau lebih kata benda. To bisa berarti dan.

    ada buku dan pena).

    h. Ya (..Z)

    Seperti pada To, yakni menyebutkan dua atau lebih kata benda,

    namun selain benda yang disebutkm1, rnasih ada benda yang lain.

    Ya bisa berarti dan ... dan lain-lain. Contohnya: "::> < ;:'U.:: ;;J;::..Z

    -~>7.i> ;liJ fJ 1 ~-0 (tsuk:ue ni hon ya pen ga arimasu) artinya

    di meja ada buku dan pena dan lain-lain.

  • Contoh f.L t:l: tlJ, l!3E T l-' !:::'' ~ Jl '! To (watashi wa

    maiban terebi o mimasu) aitinya saya tiap haii melihat TV.

    n. E ('"-)

    Sebagai kata bantu obyek tujuan. E (-'"-) dapat berarti ke. Kata

    bai1tu E dalam Hiragaiia ditulis dengai1 humf He ( ""-). Contoh ;fj,

    f;J: ;liJ L. f;:_ 7- 7 / \ -t" ''- 1T 2: ;:]: -9 o ( waiashi wa ashita

    Surabaya e ikimasu) artinya Saya besok pergi ke Surabaya.

    o. De CC:')

    Sebagai kata bantu suatu saiana/alat atau sebagai kata bantu

    suatu kegiatmlfgerakan/aktifitas di suatu tempat. De (C') bisa

    berarti dengan atau di. Contoh /\7 C' fr~ ;t-t"0 (basu de

    ikimasu) artinya pergi dengan bus.

    p. Yori(J: IJ)

    Menyatakan suatu perbandingan. Yori ( J: ~J ) bisa berarti

    lebih. .. daripada .. ., contoh 7 :::. ~ lv tl 1) -;- ~.Iv J:: IJ 2: iT

    v 'C'T o (Rani-san wa Rina san Yori kirei desu)artinya Rani

    lebih cantik daripada Rina.

    2.7 Sekilas Tentang Borland .Delphi 8.0

    2. 7.l Sejarah Delphi

    Ide munculnya Delhpi sebenarnya berasal dari bahasa

  • sendiri telah dibuat pada talmn 1971 oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu

    Niklaus Wirth. Na.ma Pascal diambil dari ahli matematika dan filsafal

    dari Perancis, yaitu Blaise Pascal (1623 - 1622).

    Sejak saal itu, mw1cu! beberapa versi Pascal di anlaranya Tw-bo

    Pascal yang dirilis oleh Borland Internasional Incorporation tahun

    1983. Turbo Pascal ini memiliki sedikit perbedaan dengan pascal

    slandar, anlara lain dalam hal pengolahan string, penambahan

    beberapa prosedure, fungsi dan sebagainya.

    Tubo Pascal yang muncul pe1iama kali hanya dapat dijalankan

    di sislem operasi DOS. Namw1 dalam ha! perkembangan se!anjulnya,

    Borland Internasional Incotporation juga merilis Turbo Pascal yang

    berjalan di Windows 3.X, yaitu Turbo Pascal for Windows.

    Pada lahw1 1992, Borland Inlemasional menggabungkan Turbo

    Pascal For DOS dan Turbo Pascal For Windows menjadi satu paket

    bahasa pemrograman yang dikenal dengan nama Borland Pascal Versi

    7. Karena pemrograman Windows dengan Borland Pascal masih

    dirasa cukup sulit, sejak tahun 1993 Borland Internasional

    mengembangkan bahasa pascal yang bersifat visual. Hasil dari

    pengembangan ini adalal1 dirilisnya Borland Delphi 1 pada lalmn

    1995.

    Perkembangan Delphi tidak hanya sampai di situ. Satu talmn

    berikutnya, pada lal1un 1996, Borland Internasional merilis Delphi 2

  • yang sudah bersifat 32 bit. Dengan kata lain Delphi 2 hanya bisa

    dija!ankan pada Windows 95 dan Windows NT.

    Pada tahun 1997, 1998, dan 1999, Borland Intemasional yang

    berganti narna rnenjadi lnprise Corporation berturut-turut kembali

    merilis dengan menyempnrna.1'.an Delphi, yaitn 3, 4, dan 5. Sampai

    sekarang pertengahan 2005, Borland Internasional telah merilis

    Borland Delphi 8.

    2.7.2 Mcngenal !DE Delphi

    Pada dasarnya IDE milik Delphi dibagi menjadi enam bagian

    utama, (Henky Alexander: 2004, 16) yaitu Menu, Speed bar, Tool

    palette, Form designer, Code editor, Object Inspector, dan Project

    Manager. Lihat Gan1bar 2.12 untuk lebih jelasnya.

    !Speed!luttonl

    ~-: El-'dfon ~

    """" /L-Jl-'--1-"-..... ....._.,____....'(. t_ em~r,bat1'lS'\'l_J1m~ng1_U 0

    Parenl:Shol'ltl!nt TrU

    Project Manager

    ShowHirJ: Fill"" LO (TSlcccon>tr

  • a. Menu

    Menu pada Delphi rnemiliki kegunaan seperti menu pada aplikasi

    Windows lainnya. Dari menu ini, kita bisa memanggil atau

    menyunpan program, membuka projek dan menulupnya,

    menjalankan dan melacak bug program, dan sebagainya.

    Singkatnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE Delphi,

    dapal anda lakukan dari Menu ini.

    b. Speed Bar

    Speed bar atau senng Juga disebut Toolbar, berisi kumpulan

    tombol yang tidak Iain adalah pengganti beberapa item menu yang

    sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada speed bar

    menggantikan salah satu item menu ini. sebagai contoh, tombol di

    sebelah kiri alas adalah New Item, pengganti dari menu File I

    New, lalu tombol di sebelah kanannya, adalah tombol Open

    Project, pengganti daii menu File I Open, clan seterusnya.

    Gambar 2.15 Speed Bar pada IDE Delphi

    c. Tool Palette

    Tool Palette betisi kumpulan ikon yang melambangkan

    kornponen-kornponen pada VCL (Visual Component Library).

    V CL adalah pustaka komponen milik Delphi yang dapat

    digunakan untuk membangun sebuah aplikasi. Pada Tool Palette,

  • terdapat beberapa tab, yaitu Standard, Additionals, Data Access,

    dan selerusya. Untuk lebihjelasnya perhalikan Gambar 2.14.

    I Categories v I ~

    '-: Standard -__ " __ ., __________ .,__________ I~

    @:~~~~~~~==:~~=:-=:-~-~=-=2-~.:=~-~--~JI I TMainMenu I ;

    ' ' ' I TPopupMenu I , ! ""' Tlabel i .J I Ll!i TEdit I

    I ,I~ TMemo I '"'" TButton I

    j i:;:z TCheckBox j

    I G:; TRadioButton I

    TListBox ' ' I TComboBox I v '

    Gambar 2.16 Tool Palette

    d. Form Designer

    Sesuai namanya, Fom1 Designer merupakan tempat di mana kita

    merancang jendela dari aplikasi Windows ki la. Perancangan form

    dilakukan dengan meletakkan komponen-komponen yang diambil

    dari Tool Palette.

    e. Code Editor

    Code Editor adalah tempat di mana kita menuliskan program. Di

    sini kita dapat meletakkan pernyataan-pcmyataan dalam bahasa

    object pascal. Pemrograman Borland Pascal pasti tidak asing Iagi

    dengan code editor karena sangat sempa dengan editor milik

  • Borland Pascal. Yang perlu kita perhatikan pada code editor

    adalah kita tidak perlu menu!is selmuh kode sumber. Delphi telah

    menuliskan semacam kerangka untuk anda. Untuk lebih jelasnya

    perhatikan Gambar 2.14.

    Ji

  • jPro_perties_ . .,I E=v=e=nt=s=\ ===== "l31A~ti~~~,,,----------- -- -'"- . --~--i

    ' ~ I Action ' >>\Caption iri k_ita __ i:nta_i!} iEnabled !True iHe1pContext !o !Hint IParentShowHint '.True lshowHint )False

    )visible !True a;neip and Hints j

    :He[pContext !o

    1

    j iHelpKeyword l iHelpType ;htcontext

    I Hint , 1 !ParentShowHint i True I jshowHint !False .~I'

    El!Input I Enabled !True

    B:Layout !I~ Anchors 11\Constraints

    (Height

    !Left !Top [Width

    Elilinkage

    )PopupMenu l'""I! ---1-

    ![ akleft,akT op] l{TSizeConstratr

    !33 196 i126 i273

    Gambar 2.18 Object inspector pada IDE Delphi

    Pada tab Properties kita dapat mengubag prope1ii dari

    komponen program yang kita buat. Secara mudah, properti dapat

    dijelaskan sebagai data yang menentukan karakteristik komponen.

    Kita lihat properti-properti milik sebuah form, seperti Action, Help

    and Hints, Input, Layout, Miscellaneous dan lain-lain.

    Pa

  • keyboard, penutupan jendela, dan sebagainya. Kita bisa melihat

    beberapa kejadian, seperli Action, onDblClick, onClick,

    onMouseDown, dan sebagainya.

    g. Project Manager

    Terdiri dari Tab Project Manaeger, Model View dan Data

    Explorer. Tab Project manager berfungsi untuk melihat Fonn atau

    Unit-unit yang kita buat. Tab Model View untuk melihat Project

    Unit dalani benluk mode!nya. Sedar1gkan tab Data Explorer

    berfungsi untuk menyambungkan project yang kita buat dengan

    program-program database yang ada, seperti Ms Access, DB2,

    Inlerbase, dari lain-lain.

    UinputParser Unit! Unit2 Unit3

    Unit4 d:i Unit5

    lR~Projett ... I ~Model ... i "fdD-ataE ... i

    Gambar 2.19 Project Manager

  • 2.8 Pengenalan Database

    Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut

    biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada, mempunyai kaitan

    antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data

    untnk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu

    [Kristan to, 1994].

    2.8.1 Komponen database

    a. Entity

    Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang

    infonnasinya disimpan a.tau direkam.

    b. Atribnte

    Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili

    suatu entity. Atribule juga disebut sebagai data demen, data field,

    data item.

    c. Data value (nilai atau isi database)

    Data value adalah data aktua! a.tau informasi yang disimpan pada

    tiap data elemen atau atribute.

    d. Record(fnple

    Kumpulan elemen-e!emen yang saling berkaitan

    menginformasikan tentang entity secara lengkap. Satu recod

    mewak:ili salu data a.tau informasi tentang seseorang, misalnya

    nomor karyawan, nama karyawan, kota, dan tanggal masuk

  • e. File

    Kumpulan record-record sejenis yang mempm1yai panjang elemen

    yang sama, atribute yang sama, namun berbeda-beda data

    valuenya.

    2.8.2 Kegunaan database/syarat database

    Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-

    masalah pada penyusunan data yaitu:

    e Redundansi dan inkonsistensi data

    Kesulitan pengaksesan data

    Isolasi data da.r1 standarisasi

    " Multiple user (banyak pemakai)

    e Masalah keamanan (security)

    Masalah integra~i (kesatuan)

    Masalah data independence (kebebasan data)

    Pada skripsi ini penulis menggunakn aplikasi database Microsoft

    Acces, dikarenakan kemudahan dalam pemakairnmya, dan dapat

    berhubungan dengan berbagai aplikasi lainnya, lermasuk aplikasi

    pemrograman.

    2.9 Sekilas Tentang Ms. Access

    Ms. Access (Microsoft Access) adalah sebuah program database bawaan

    Microsoft Office buatan perusahaan Microsoft. Penulis memilih Ms. Access

    unluk program penyimpan database dikarenakan Ms. Access

  • mensupport/mendukung untuk peny1111pana11 data berfommt teks bahasa

    Jepar1g. Bagian-bag!an dari ivis. !~ccess terdiri sebagai lJerikut;

    I. Menu

    Menu pada Ms. Access memiliki kegunaan seperti menu pada

    program database lainnya. Dari menu ini kila bisa membuka file

    database yang ada, memanggil dan menyimpan tabel, membuat tabel

    barn dan lain-lain.

    2. Toolbar

    Toolbar berisi tombol-tombol yang berfangsi untuk membuka

    label, menyimpan label, membual label yang baru,, mencetak dokumen,

    dan lain-lain. Toolbar merupakan cara cepat dalam mengakses suatu

    menu yang telah ada.

    3. Database Window (Jendela Database)

    Pada jendela ini, kita dapat membuat objek yang kita butuhkan.

    Diantaranya membuat tabel barn, membuat Queries barn, membuat

    Form bari, membuat Report baru, dan lain-lain.

  • esign view

    T.:ibles: '';:;:;';J ' sing wizard \~es 4'!J Create table by entering data

    _j AnsiJepang Fonns

    ..J Diet Reports: a -Pages 4 KataDasarl ~

    ,,z i'iiacros Stop!ist

    Ready NUM

    Gambar 2.20 . .Jendela Kerja Ms. Access

    Elle g_dit ~.ew Insert FQ.rmat B_ecords Iools Lindow ttelp

    Datnsheet Vlew

    5 io 6 jp

    7 !?!' 8 < 9 tt

    10;::. 11 ~

    E 0 Ka Ki Ku Ke Ko sa

    al n9d2 ~s 1label -tabel yang a1 s.1 s3 a dibuat dalam Ms. aagaru n Access aaitda antarB aaiisileru aakinauu aaku aamaru aanata

    aku cinta kamu berdagang terbuka leb!h [berat] kamu [Anda] mencuci

    ada (untuk benda ntati) --"'"""be""rialan kaki

    1 ..U.! l'-1 of. 397

    NUM

  • BABUI

    METODOLOGI PENELITIAN

    Seperti yang telah dibahas pada bab I, dalarn pengembangan sistem

    aplikasi pene1jemahan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, ada beberapa taliapan

    yang dilaknkan di antaranya:

    3.1 Tahapan Pendekatan Sistem

    Tahapan ini di!ak1Lkan sebelmu tal1ap pengembangan sistem. Pada taliap

    ini dilakukan analisis kebutuhan dan identifikasi sistem.

    a. Wawancara dru1 Observasi

    Melakukan penelitian yang berupa wawancara dan observasi dengan

    piha.k-pihak yang cukup merniliki pemal1aman mendasar lenlang baliasa

    Jepang. Dalarn skripsi ini penulis melakukan wawancara dan observasi

    kepada guru/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakatia. Hal

    ini unluk mengetalmi bagaimana cara pengajaran baliasa Jepang yang

    diajarkan kepada para siswa, materi apa saja yang diajarkat1, se1ia

    kesulitan apa saja yang dihadapi pengajar dalam mengajarkan bahasa

    Jepang.

    b. Membagikan Kuesioner

    Melakukati penelitian berupa pembagiati kuesioner kepada para

    siswa yang sedang mempelajari bal1asa Jepang. Hal ini unluk mengelalmi

    sejauh mana para siswa mempelajati bahasa Jepang, serta kesulitan apa

    saja yang dihadapi siswa dalam mempelajari bahasa Jepang.

  • c. Analisa Kebutuhan

    Pada tahap ini, ditenlukan pengguna dan kcbutuhannya terhadap

    sistem. Pengguna dari sistem aplikasi yang akan dibangun adalah pihak

    pengguna yang masih awam atau dasar dengan perbendaharaan arti kata

    bahasa Jepang dalam sebuah kalimal.

    d. Identifikasi Sistem

    Penerjemahan bahasa Jepang-Indonesia ini mempakan salah satu

    benluk proses pene1jemalmn balmsa Jepang ke bahasa Indonesia yang

    bersifat sementara, karena dalam penerjemahan ini hanya bersifat harfiah

    atau per kata yang masih membutuhkan keterangan sempurna dari seorang

    allli da!am bidang pene1jemal1an balmsa Jepang-Indonesia.

    Pembuatan sistem aplikasi ini diperlukan, karena sistem

    penerjemahan sekarang masih bersifat manual. Dengan sistem ini

    diharapkan pengguna dapal mene1jemahkan arli kala dalam kalimal bal1asa

    Jepang secara efektif melalui sistem aplikasi prototype program

    penerjemah ini.

    3.2 Tahapan Pengembangan Sistem

    Pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan tiga ta1mp

    siklus pengembangan model R_AD (Rapid Application Development), yaitu

    fase perencanaan syaral, fase workshop desain (perancangan dan konstruksi),

    dan fase implementasi .. Model RAD penulis gunakan untuk melakukan

    pendekatan berorientasi ob_jek terhadap pengembangan sistem yang

  • mencakup suatu metode pengembangan perangkat-perangkat lunak. Tttjuan

    yar1g lair1 adalai1 rlH:Jnpersingkat \.val.:tu penge1jaan aplil~asi serta proses yang

    dihasilkan didapatkan secara cepat dan tepat. Syarat-syarat menggtmakan

    RAD adalah pihak perekayasa perangkat lunak telah mengetahui dengan jelas

    kebutul1ar1 user (pe11gguna) der1gar1 tepat, me11getahui proses-proses apa saja

    yang ada dalam perangkat lunak yang dibuat, dan input-output yang

    dihasilkan.

    Kendall & Kendall (2003: 327), mengiluslrasikan model RAD seperli

    pada Gambar 3.1 berikut:

    Fase Perancangan

    I Bekerja dengan Peugguna uuluk

    Sistem Perancangan

    Fase Perencanaan Syarat-syarat

    Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnfonnasi

    Umpan Halik Pengguna

    Menggunakan mastLlcan dari

    Pengguna

    Memperkenalkan Sistem

    Fase Pelaksanaan

    Fase Konstruksi

    r---l -~M-c-m-~b-an-gu~n~~--' Sistem

  • a. Perencanaan Syarat-syarat

    Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

    mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

    mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dmi tujuari-

    tujuan tersebut. Hal ini penulis uraikan sebagai analisa terhadap sistem

    yang be1:jalan dan sistem yang akan diterapkan.

    b. Vv"' orksl1op Desig11

    Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu perancangan

    proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem, perancangan basis data

    yailu perm1cangm1 label-tabe! ym1g akan digunakm1, perancangan

    antannuka yaitu perancangan antarmuka masnkan dan antarmuka

    keluaran, serta dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang

    te!ah didefinisikmi.

    c. Pelaksanaan (implementasi)

    Pada lahap ini dilakukan pengujimi lerhadap sistem dm1 melakukm1

    pengenalan terhadap sistem. Dalmn hal ini sistem aplikasi penerjemahan

    ini diuji dan dikenalkan kepada para siswa di kelas bahasa Jepang MAN 4

    Mode! Ja.lcarla.

  • BAU IV

    1Ul!ALISA PE~l'lfCANGAN PROGRAM DAN lMJ~LEMENTASI

    Dalam perancangan dan pengembangan ap!ikasi penerjemahan bahasa

    Jepang- Indonesia ini penulis menggunakan melode RAD (Rapid Application

    Development), yang terdiri dari empat tahap yaitu: Fase Menentukan Tujuan dan

    Syarat-syarat Infom1asi, Fase Perancangan, Fase Konstmksi, dan Fase

    Pelaksanaan.

    4.1 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnforma1si

    4.1.1 Analisa Hasil Observasi dan Wawancara

    Dati hasil observasi dan wawancara terhadap pelajar dan gum di

    kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta diperoleh kendala yang

    dihadapi yaitu sulitnya menerjemahkan kosa kata dalam bahasa Jepang

    ke dalam bahasa Indonesia, hurnfuya yang terlalu banyak serta sulit

    untuk dilafalka11. Untuk itu sistem pene1jemah yang dibuat agar dapat

    menerjemahkan kosa kata bahasa Jepang yang ada serta pelafalannya.

    Pelaksanaan perumusan masalah dilaksanakan dengan metode

    penyebaran kuesioner kepada 35 siswa di kelasa Bahasa Jepang MAN 4

    Model Jakarta untuk mengetahui apa sebenarnya masalah yang dihadapi

    serta wawancara kepada pengajar bahasa Jepang guna mengetahui

    bagairnana pengajaran bahasa Jepang yang disampaikan serta kesulitan

    yang dihadapi. Kemudian angket (kuesioner) dianalisa dengan

  • I.

    menghitung persentase jumlah jawaban dari responden untuk setiap

    pertanyaan yang dipilih.

    Tabel 4.1 Angket penelitian

    I Pertanyaan - - --~-- - 1 (Jj::::a:e~:~:::se 1

    rApakah anda setuju bahwa bahasaJepanipenting II

    1 untuk dipelajari saat ini?

    'l

    lll ~ ::~~:t setuju c) Kurang setuju

    d} Tidak setuju

    a) lnggris

    b) Arab

    c) Mandarin

    d) Jennan

    a) lngin belajar saja/suka bahasajepang

    I Menurnt anda mengapa bahasa Jepang perlu I ct i t 9 I 1pe.aJan saa mi.

    I a) Sudah menjadi bahasa intemasional.

    I b) Bcberapa pcrusahaan mensyaratkan

    I

    penguasaan bahasa Jepang bagi pelamar

    kei:janya/karya,Nannya.

    c) Untuk memperlancar pergaulan dan

    kerjasruna bisnis/ekonomi.

    23 %

    0%

    86,1 %

    8,3 %

    30.5 %

    25%

    8,3 %

  • I '

    < J.

    7.

    1

    1

    d) Jepang sebagai pengembang utama sains dan

    teknologi, perlu dipelajari bahasanya agar

    membantu kita mengembangkan sains dan

    tekno!ogi di Indonesia agar lebih maju.

    52,8%

    ' I e) Lainnya I o 8,3 % Apa yang anda lakukan untuk mempelajari bahasaf----------1

    I Jepang? 1

    a) Bclajar dcngan tcman yang sudah bisa

    I

    I ~)) Belajar dari buku _ Belajar di tempat kursus bahasa Jepang

    d) Kuliah di jurusan bahasa Jepang

    c) Lainnya

    Saat anda membeli buku bahasa Jepang, apa

    , pcrtimbangan awal anda? '

    a) Harga buku

    b) lsi/conient buku yang sesuai dengan yang

    anda cari

    c) Penerbit dan pengarang buku

    d) Kemudahan membacanya

    50%

    I I

    41,7 %

    33~3 %

    11,l %

    I: 16,7 ~'O 83,3 % I . 2,8 o/o

    8,3 ~~

    e) Lainnya !3~9 %

    I Apa kesulitan kamu dalam mempelajari bahasa 1 i Jepang? (boieh lebih dari satu jawaban) ,

    '

    I, a) Tulisan/hurufnya yang banyak dan rumil II ~ b) Pengucapan/pelafalannya yang tidak mudah w

    I II

    diucapkan

    I : :::::::~~:":::~, I : I ke bahasa Indonesia I , c) Kurangnya rcfcrcnsi dan biaya pcndidikan , =

    44,4%

    30,6 %

    58,3 o/o

    30,6%

    I yang relatif tinggi I 1 f) Lainnya 1 e ll,1~10 ' _j _________ _,

  • -- --rlnempelajari bahasa Jepang (yang dipilih di atas)

    , terhadap prestasi belajar atau penguasaan bahasa '

    - I

    I

    9.

    10.

    ! jepang anda?

    I a) Prestasi belajar/akademik menurun (tidak bagus)

    b) Kurang memahami bahasa Jepang (kosakata

    yang dikuasai sedikit)

    c) Tidak diterima di perusahaan asing/tidak

    diterima beke1ja

    d) Lainnya

    I

    Apakah kamu hafal dengan huruf-huruf katakana

    dan hiragana?

    a) Ya, tapi tidak semua

    b) Ya. semuanya

    I c) Tidak I Bagaimana cara baca hurufHiragana berikut

    (boleh dikosongkan jika Anda tak tahu artinya):

    , Contoh: bit. L = watashi, artinya: saya ! I a) '/J>J.;.. = ............................ ..

    artinya: ........................... .

    b) ICf;ilv= ........................... .,

    artinya: ........................... .

    c) -Jbf.ttc = ...... .,

    artinya: ........................... .

    d) '/J>fi/v = . .,

    artinya: ........................... .

    e) ::.v'Vl:= ......................... ,

    1 e 16~7 % '

    100%

    e 2,8 %

    1 I, 1 '?-'ti

    I: 75 % 30,6 fjQ ' I ' 0% I '

    I ' I

    !00%

    I I !00%

    e

    100%

    100%

    - I '--~~!>--~-a-rt-in_y_a'_______________~~~~~~l~~b-l_._l~% I

    11. I Bcrapa hurufKanji yang kamu hafal (kctahui)? -

    I a) 5-25 huruf 75 % I I b) 25-75 huruf 1 2,8 % I' I _ I

  • I 12. .

    13.

    14.

    . T(!) 150-200 huruf l c 5,6%

    I e) di atas 200 huruf I 2,8% ' f) Tidakada I 2,8% Bagaimana earn baca burufKanji berikul (boleh

    II dikosongkai'.jik~ Anda lak !aim arlinya): Contoh: T~, = watash1, artmya: saya

    a) 'f.&~ = ........................... , 11, l %

    arlinya: .............................. .

    b) S;;j

  • i-- - --r-a) Katakana - -------- -- ------- r

    I I b) Hiragana II : I

    c) Kanji I 1 d) Semuanya ! ' '

    Jika program ini dibuat, apakah akan membantu 1 kamu dalam mempelajari dan memahami babasa

    17.

    I I ' @

    a) Sangal membantu

    b)

    jepang?

    Cukup membantu

    c) Kurang membaotu I

    5,6%

    27,8 %

    13,9%

    52,8 %

    61,1 %

    36,1 %

    2,8 %

    1----+---d_J_T_id_a_k_n_1_en_1_b_a1_11_u __________ _j_ __ 2,_s_'Yc_o_ 18 , Apa kesusahan/kesulitas terbesar kamu dalam I

    . I mempelajari bahasa Jepang'I I

    1

    1 menghafa1 hun1f ah!u kosa kata I

    " sulit menerjemabkan dari babasa Jepang ke I I bahasa Indonesia I I e kosakata yang dimiliki sedikit I " i ' pelafalannya yang tidak mudah diucapkan I

    " cara membaca buruf serta banyaknya huruf Jcpang

    I " kesulitan menulis hurnf I ! lain - lain ' I Apa saran - saran Anda untuk membantu para

    I pelajar yang hendak mempelajari/menguasai

    bahasa Jepang?

    f ikut kursus bahasa Jepang

    I I. I I ..

    -1

    I I "

    41,7?/o

    41,7%

    16,7 %

    13,8 %

    25%

    27,8%

    8,3 %

    44,4%

    .. belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh dalam mempelajari bahasa Jepang

    .. 50%

    raj in membaca dan menu I is bahasa Jepang

    banyak menghafal kosakata dan huruf

    Jepang

    .. 44,4 %

    1

    .. 25%

    I -

  • 1- -----r--- atau pelajaran - -------------1---------------- -1 I I " rajin berkomunikasi atau menggunakan I l 9,4 % I

    I I ::::~:;:::::::::m, '"dID> I . 11, 1% I I menguasai I I e lain - lain e l6,7 o/o

    Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat be:berapa masalah yang

    dihadapi siswa yang belajar bahasa Jepang. Selain itu juga dila.li;ukan

    wawancara dengan pihak pengajar. Masalah yang ada yaitu:

    Kesulitan terbesar adalah sulit mene~jemahkan tulism1 bahasa

    Jepang ke bahasa Indonesia,

    kesulitan terbesar berikutnya adalab menghafal humf dan kosakata

    dikmenakm1 lrnrufnya ym1g terlalu banyak dan mmit.

    Dari basil wawancara dengan pihak pengajar diperoleb basil

    bahwa siswa kesulitan mengembangkan kemampuan berbabasa

    Jepangnya dikmenakm1 Jarangnya melakukan

    komunikasi/pembicaraan menggunakan bahasa Jepang serta tidak

    adanya lawan bicara yang dapat melatib kemampuan percakapan

    berbahasa Jepang mereka.

    Serta diperoleh keterangan bahwa ragam bahasa lisan Jepang tidak

    semudab ragam bahasa tulisan Jepang. Berdasarkan bal tersebut

    maka sislem Peue1jemal1 ym1g dibuat diharapkan mmnpu

    membantu s1swa dalam menerjemahkan kata bahasa Jepang

  • 4.1.2 Analisa Kebutuban Masalab

    Bahasa Jepang adalah salal1 satu balmsa yang sangat sulit untuk

    dimengerti dan dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh orang

    awam. Hal ini dikarenakan dalam menerjem81lkan ke dalam bahasa

    Indonesia memerlukan pemahaman buku-buku yang menjelaskan

    tentang tata cara penerjemahannya. Proses sepe1ii :lni tidak semua orang

    bisa melakukannya. Banyak siswa yang ingin mengerti suatu kala dalam

    bahasa Jepang tetapi mereka tidak bisa mene1jemahkannya ke dalam

    bahasa Indonesia.

    Berdasarkan masalah yang diperoleh, maka perlu dibual sualu

    sistem yang mampu menerjemahkan bahasa Jepang ke ballasa Indonesia.

    Sistem ini dapat menyimpan pengetalluan (tata cara pene1jemal1an)

    seorang ahli penerjemah bahasa Jepang, sehingga orang awam pun

    mampu menerjemahkan bahasa Jepang ke ballasa Indonesia sesuai tata

    cara dalam buku tanpa hams mempelajari terlebih dalmlu tata cara

    terse but.

    Pada sistem aplikasi 1m, masih dibutuhkan seorang ahli

    penerjemah unluk menyempurnaka pene1jemahan dari sistem aplikasi

    penterjemah ini, karena pada sistem aplikasi ini hanya menerjemallkan

    secara perkata saja.

  • 4.2 Fase Perancangan

    4.2.1 Perancangan Proses

    4.2.1.l Translasi Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia

    Sebagaimana disebutkan di atas, pembuatan sistem

    penerjernah bahasa Jepang - Indonesia, memerlukan tata cara

    yang selama ini digunakan secara manual oleh para ahli. Tata

    cara tersebut berupa aturan yang diambil dari buku-buku yang

    menjelaskan tentang aturan tata bahasa Jepang. Adapun aturan-

    aturan tersebut penulis deiinisikan ke dalam benluk produksi