jbungan konsep diri dengan...

99
JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN MEROKOK REMAJA AWAL DI PONDOK PESANTREN RIYADLUL JANNAH, CISEENG-BOGOR Oleh: ZORA KRISPRIANA NIM: 103070029124 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI NIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAlrULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: ngodien

Post on 05-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKU

MEROKOK REMAJA AWAL DI PONDOK

PESANTREN RIYADLUL JANNAH,

CISEENG-BOGOR

Oleh:

ZORA KRISPRIANA

NIM: 103070029124

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

NIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAlrULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

PE.NGESAHAN PANITIA UJIAN ..

ipsi yang berjudul "HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ROKOK PADA r;;EMAJAAWAL DI PONDOK PESA1..JTREN RIYADLUL • JNAH, CISEf::NG-BOGOR." telah diujikan dalam sidang munaqasyah ultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada mal 18 Maret 2008. Skri·)si ini telah diterima sebagai salah satu syarat Jk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

artc1, 18 Maret 2008

Sidang Munaqasyah

iguji I

nggota,

ihayah, M.Si 73

valJ~iine.l.Suaidy, M.Si,Psi

Anggota:

Sekretaris M(1kap Anggota

Dra. Zahr~t~. M.Si NIP. 150 238 7

Penguji II

~ \

Yunita Faela Nisa1, M.Psi NIP. 150 368 784

Dr. Achmad Sl)'alf NIP : 150 2.67 :i.Bo

Page 3: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGA.N

'ERILAKU MEROKOK PADA REMAJA AWAL

)I PONDOK PESANTREN RIYADLUL Jt~NNAH

CISEENG-BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Evangelin

Oleh:

ZORA KRISPRIANA

NIM: 103070029124

Di Bawah Bimbingan

Pe bimbin II

~~ Dr. Achmad Sta~---..,__ NIP : 150 267 ?J.~

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 4: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

MOTTO

f.;CI cCl cCI VJ ..

l>Cl ve T uv' Cl ve"1A.-< Cl VlA.CI t V1A.uliCI .

yClveg teLCln "1A.evegcijClviWV1 rlevegcive peveci. i>ici telci Vi V1A.eveg oj Cl vk?,Cl ve lzepCI rl ci "1A.Ci vetASiCl

;\pci l::I Cl veg t.ic:\Cl lz rl i!zetci Vi uiveW<

(>u'<-at c"fl:L c"fl:La2:J,4,5)

1SClrCl vegs icipci l::I Cl veg V1A.evew vi j Cl Lei ve Ke ClYCln iLV1A.IA pevegetcihucivc (k?,eisLCIV1A.&lvc)

M&lk?,Ci ALL&ln CliWve "1;\.eV\,\,UciClnRClve bcigivct:JCI

PClciet jcilcivi. V1A.evec01A .s1::1uvgCl.

(cftadlt•)

AIZet pllziv Cl iz,, V1A.Cl VlA.'f>IA ..

AIZet tClnw cik?,ct VlA.l1V1A.pct ..

l>Ci ve " Ar<tA pcisti bisci 111

(unknown)

PersicipCI ve Vici vc ivci V1A.evcevettAIW vc

Pevcwpeticive rli Vietvi esok?,.

{Cfh.oma> j:di•on)

setitik karya (skripsi) ini kupersembahkan untuk yang tercinta

Ma & Pa, Mbah. Cha, Yoga dan sahabat-sahabatku ...

Page 5: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

) Fakultas Psikologi I Maret 2008 ) Zora Krispriana

ABSTRAK

) Hubungan Konsep Diri dengan Perilaku Merokok pada Remaja Awai di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Ciseeng - Bogor.

) 79 halaman (belum termasuk lampiran) I Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Perilaku merokok adalah suatu tindakan menghisap rokok untuk mencapai kenikmatan, mulai dilakukan secara sadar dan lam bat laun secara tidak sadar sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang meningkat. (Kisyanto&Mansjoer, 1984)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku merokok pada remaja awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Sampel penelitian ini berjumlah 66 orang santri SMP Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Ciseeng Bogor. lnstrumen pengumpulan data menrnJunakan skala model Likert berupa skala konsep diri yang terdiri dari 22 item dan skala perilaku merokok yang terdiri dari 30 item seteiah sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Pengolahan dan analisis data dalam skripsi ini menggunakan program SPSS 11,5. Pada uji validitas menggunakan korelasi Product Moment Pearson, sedangkan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Untuk uji hipotesis penelitian menggunakan Contingency coeficient.

Dari hasil analisis contingency coeficient terhadap hip6tesis yang diajukan diperoleh has ii X2hitung (14, 127) > X2tabel (23,7) Has ii terse but menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan perilaku merokok pada remaja awal.

) Daftar bacaan : 25 buah (1980-2007)

Page 6: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

sudah membantu dalam pembuatan skripsi ini, dan semua anak-anak yayasan, semoga bisa menjadi yayasan yang bisa dijadil<an panutan oleh r.1asyarakat. Ananda Yoga Pratama ... "terima kasih alas kesabarannya selama ini, kasih sayang, dukungan, bantuan dan semua perbedaan yang diberikan ... " Keluarga kedua ku ... Mam dan Pap, Dimas, Wina, mba Eni ... terima kasih sudah menerimaku menjadi bagian dari keluarga ini. Sahabatku tersayang : si dewasa "Ajeng", si cuek "Ndien", si ndut "Lietha", si panik "Ina", si jutek "Fany", si centil "Nia" dan lbunya anak-anak "Bu Wul", kangen kaliann .... Sahabatku semester I: Ary, Fakih, Yuris, Unik, Dian, Wink, Nurul ... sahabat sejatiku anak-anak Selone, BT + Palaia : Viol, Zie, Dewi, dll. Temen-temen KKL plus minus : lndah+Fikih, Joni, Dedy, Fatma, Meda, Titi. Juga temen-temen Chinam, terima kasih alas dukungan dan kerjasama yang baik, mudah-mudahan ini jadi awal persaudaraan kita.

). Teman-teman angkatan 2003 l<hususnya kelas C yang sudah mendukung dan membantu penulis, memberi semangat untuk menyelesaikan skripfi ini : Herly, Aay, lryn, Ira, Lucky, lka, Ayu, lnong, lis, Wulan, Dini, Novi, lntan, Don, Deni, Angga, Acil dan semuanya ... Juga untuk Fira, Resti, Tika, Adang, Ciul, dan semua teman-teman yang selalu mendukung penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

I. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

3nulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh ~bab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk ~rbaikan di masa mendatang.

<hir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak hak terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Ciputat, ·1 s Maret 2008

Penulis

Page 7: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

!\LAMAN JUDUL !\LAMAN PERSETUJUAN !\LAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISi

OTTO................................................................................................... iv 3STRAKSI ........................................................................................... v l\TA PENGANTAR .............................................................................. vi l\FT AR ISi . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . viii C\FTAR TABEL ................................................................................... x l\FTAR GAMBAR ........................................................ :....................... xi

l\B 1 : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 2. ldentifikasi Masalah ........................................................................... 1 O 3. Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian ............................. 11

1.3.1 Pembatasan Masalah Penelitian ............................ 11 1.3.2 Perumusan Masalah Penelitian ............................. 12

4. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12 5. Manfaat Penelitian.... ............... ........................................................ .. .. 12

1.4.2 Manfaat Teoritis ...................................................... 12 1.4.3.Manfaat Praktis ....................................................... 13

3. Sistematika Penulisan ....................................................................... 14

!\B 2 : KAJIAN PUST AKA 1. Konsep Diri .......................................................................... ............. 15

2.1.1. Definisi konsep diri .................................... ............. 15 2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ....... 17 2.1.3. Dimensi-dimensi konsep diri..................................... 21 2.1.4. Konsep diri positif dan konsep diri negatif................. 25 2.1.5. Konsep diri dalam pandangan Islam........................ 29

~. Perilaku Merokok ................................................................................ 31 2.2.1. Sejarah rokok .......................................................... 31 2.2.2. Definisi merokok ..................................................... 32 2.2.3. Bahaya merokok . ... . .. ... . .. . .. . ... .. . .. . .. . ... .. . .. . .. . .. . .. 33 2.2.4. Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok.... ... ..... 34 2.2.5. Tahapan merokok ............................................. 36 2.2.6. Tipe-tipe perilaku merokok .................................. 37 2.2.7. Merokok dalam pandangan Islam ........................ 38

~. Remaja Awai....................................................................................... 39 2.3.1. Definisi remaja . . .. .. . . . . .. .. . . . . .. . . . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. 39 2.3.2. Tugas perkembangan remaja ...... , ....................... 41

Page 8: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

2.3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok ... 41 4. Kerangka Berpikir .............................................................................. 43 5. Hipotesis ..................................................... ..................................... 44

AB 3 : METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian ..................................... ....................... ...................... 45

3.1.1. Pendekatan Penelitian ........................................... 45 3.1.2. Metode Penelitian .................................................. 4 '5

.2. Definisi konseptual dan operasional variabel ..................................... 46 3.2.1. Definisi konseptual Variabel ................................... 46 3.2.2. Definisi operasional variabel .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 46

.3. Populasi dan Sampel ......................................................................... 47 3.3.1. Populasi ...... ........................ ..... .... .......................... 4 7 3.3.2. Sampel .................................................................... 48 3.3.3. Teknik pengambilan sampel .................................... 48

.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 49 3.4.1. Teknik uji instrumen (try out) .................................. 51

.5. Hasil Uji lnstrumen Penelitian ............................................................. 51 1

3.5.1. Uji validitas ska la ...... .......... .................................... 52 3.5.2. Uji reliabilitas skala .................................................. 56 3.5.3. Teknik analisa data ................................................... 58

.6. Prosedur penelitian ............................................................................ 59

iAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .1. Gambaran Umum suoyek penelitian .................................................. 61 .2. Uji Persyaratan ........................ .......................................................... 63

4.2.1. Uji Normalitas .......................................................... 63 .3. Uji Hipotesis ............................................. ........................................... 66 .4. Has ii utama penelitian ..................................... .................................. 70

iAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN .1. Kesimpulan ........................................................................................ 71 .2. Diskusi .... . ...................................................................... .... ............... 72 .3. Saran................................................................................................. 74 IAFT AR PUST AKA .... ...... .... .................................................... ............... 77 .AMP I RAN

Page 9: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

ibel 1 ibel 2 ibel 3 ibel 4 ibel 5 ibel 6 ibel 7 ibel 8 ibel 9 ibel 10 ibel 11

ibel 12 3bel 13 3bel 14 3bel 15 3bel 16

DAFTAR TABEL

Blue Print Skala Konsep Diri.................... ............................... 49 Blue Print Skala Perilaku Merokok ......................................... 50 Skar Kategori Jawaban .......................................................... 51 Hasil Uji lnstrumen Valid Skala Konsep Diri ........................... 53 Blue Print Skala Konsep Diri pasca Uji lnstrumen ................. 54 Hasil uji lnstrumen valid skala perilaku merokok .................... 55 Blue print skala perilaku merokok pasca uji instrumen .......... 56 Kaidah reliabilitas Guilford ..................................................... 58 Gambaran umum responden berdasarkan usia ....... _............... 61 Gambaran umum responden berdasarkan perilaku merokok.. 62 Gambaran umum responden berdasarkan banyaknya rokok yang dikonsumsi perhari ........................................................ 62 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tipe Perilaku Merokok... 65 Skar Konsep Diri .................................................................... 67 Ta be I fo................................................................................... 68 Ta be I fh................................................................................... 69 Tabel kerja untuk menghitung chi-square............................... 69

Page 10: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

DAFTAR GAMBAR

imbar 1 Diagram kerangka berpikir ............. ........................ .... ....... ...... 44 imbar 2 Q-Q Plot Konsep diri ................................................. ............. 64 imbar 3 Q-Q Plot perilaku merokok . . . .. . . . .. . . . .. . . . . . .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. . . . .. . . . . . . .. 65

Page 11: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di tengah berkembangnya konsumerisme dan gaya hidup mewah, salah satu

kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah remaja. Mereka

banyak mengikuti gaya hidup masyarakat di sekitamya. C?aya hidup tersebut

menuntut para remaja untuk meniru apa yang mereka lihat melalui berbagai

media, seperti televisi, majalah, dan internet. Media-media tersebut banyak

memberikan pengaruh-pengaruh pada diri remaja dan menguat pada remaja

awal usia 12-15 tahun, orang menyebutnya sebagai masa puber. Masa

remaja adalah masa yang labil karena merupakan peralihan dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa sehingga remaja mengalami banyak

perubahan, baik secara fisik maupur. psikis (i\gustiani, 2006:28).

Banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri remaja. Menurut Hurlock

(1980: 192), perubahan-perubahan tersebut terlihat dalam sikap dan

perilal<unya, yaitu pada rnasa pubertas biasanya remaja menarik diri dari

teman-teman dan dari berbagai kegiatan keluarga. Remaja mulai bosan

Page 12: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

dengan kegiatan yang sebelumnya amat digemari. Akibatnya prestasinya di

berbagai bidang menurun. Pertumbuhan pesat dan tidak :seimbang

mempengaruhi keadaan dirinya sehingga remaja merasa kikuk dan janggal

selama beberapa waktu. Pada masa tersebut, remaja seringkali tidal<. mau

bekerja sama, sering membantah dan menentang. Kemurungan, merajuk,

ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis merupakan ciri awal

masa puber.

2

Selciin itu, perubahan pada fisik membuat remaja menjadi kurang percaya diri

dan peka terhadap kritik baik dari orangtua maupun teman-teman.

Perubahan inilah yang menyebabkan remaja menjadi sangat hati-hati dalam

segala penampilannya karena takut orang lain memperhatikan perubahan

yang di alami dan memberi komentar yang buruk. Remaja juga dituntut untuk

mampu menampilkan perilaku sosial yang pantas dan se:suai dengan dunia

orang dewasa yang akan di masuki, yaitu penyesuaian diri dengan

meningkatnya pengaruh teman sebaya, perubahan dalam perilaku sosial,

pengelompokkan sosial yang baru, nilai-nilai dalam seleksi persahabatan,

nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru

dalam seleksi pemimpin (Hurlock, 1980:203). Karena remaja sudah di

anggap mampu untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan

lingkungan. Dalam keluarga pun orangtua berharap agar remaja dapat

Page 13: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

melakukan hal yang henar dan mau menghabiskan waktu bersama keluarga

(Santrock, 2003: 191 ). Namun sebaliknya yang terjadi tidak seperti itu,

mereka lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman daripada

bersama dengan keluarga, bergaya dewasa tapi kekanakan.

3

Erik Erikson (dalam Kristanda, 1995:5) menerangkan bahwa salah satu

proses perkembangan psikososial yang penting pada masa remaja adalah

proses pencarian identitas diri (the search of identity), pencarian identitas diri

ini di mulai dengan menunjukkan kemampuan dirinya, cenderung

menampilkan perilaku yang di tampilkan oleh orang dewasa. Remaja juga

sering meniru apa yang di lakukan oleh lingkungan, hal ini sesuai dengan

pendapat Amaryllia (2007:7) yang menyatakan bahwa proses seseorang

memasuki usia remaja bukanlah ha! yang mudah, ada proses pencarian

identitas, dimana pencarian identitas tersebut di lakukan melalui proses untuk

mendekatkan diri dengan orang lain atau kelompok masyarakat tertentu.

Penting halnya mereka mendapatkan contoh yang sesuai dan dapat di

jadikan teladan oleh remaja itu sendiri. Namun perilaku yang mereka tiru dari

orang dewasa, terkadang bukan sesuatu yang positif, salah satunya adalah

perilaku merokok.

Page 14: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

4

Merokok adalah perilaku orang dewasa yang paling mudah untuk ditiru dan

merupakan perilaku yang paling nyata untuk menunjukkan keciewasaan.

Perilaku tersebut di tampilkan untuk membuktiki'ln bahwa remaja ingin diakui

keberadaannya oleh lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, mereka tidak

ingin dianggap anak kecil lagi. Karena pada masa ini remaja sedang dalam

proses pencarian identitas diri, sehingga rasa ingin tahu mereka sangat besar

untuk mencoba hal-hal yang baru seperti merokok. Mereka meniru bukan

hanya dari orang-orang sekitar tetapi juga mereka tiru dari model atau iklan­

iklan yang ada di berbagai media. Remaja mulai mencoba-coba untuk

merokok dan dikuatkan dengan komentar dari orang-oran~1 bahwa dengan

merokok mereka terlihat gagah, lalu mereka jadi terbiasa clan mulai

kecanduan untuk merokok.

Perilaku merokok bisa menjadi gerbang awal (first step) te1·hadap perilaku

lain, seperti minum alkohol dan penggunaan napza. Remaja mulai merokok

pada masa remaja awal atau tingkat SMP. Hal ini di dukung oleh penelit!an­

penelitian sebagai berikut, yaitu menurut Escobedo,dkk. Jumlah remaja yang

mulai merokok meningkat tajam setelah usia 10 tahun dan mencapai

puncaknya pada usia 13-14 tahun (dalam Santrock,2003:550). Menurut

Susenas tahun 1995, sebanyak 23% penduduk berusia 10 tahun ke alas

mempunyai kebiasaan merokok setiap hari. Hasil survey yang dilakukan LM3

Page 15: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

5

pada tahun 1998 di 14 propinsi di Indonesia menyatakan bahwa sebanyak

59,04% laki-laki usia 10 tahun keatas dan 4,83 penduduk perempuan usia 10

tahun keatas adalah perokok (Fawrita, 1998:14 ). Menu rut Nerry A. Sani, ketua

Yayasan Jantung Indonesia. Usia merokok kini sudah di rnulai pada usia 10

tahun sebanyak 33%. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil Global Youth

Tobacco Survey WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

Amerika Serikat (CDC) (Galra,2006:70).

Survey kebiasaan merokok oleh Yayasan Jantung Indonesia dari Depkes RI

menyatakan bahwa di kalangan pelajar SMP (12-·J 6 tahun) di Jakarta, di

temukan 49% pelajar pria dan 8,8% pelajar wanita yang merokok.

Sedangkan di kalangan pelajar SD (6-12 tahun) menunjukkan 41 % pria dan

10% wanita (Kristanda, 1995: 14 ).

Hal-hal yang mempengaruhi perilaku merokok remaja disebabkan oleh

karakter remaja yang masih dipengaruhi oleh lingkungan clan kelompoknya,

agar mereka bisa diterima dalam kelompoknya tersebut. Mereka lebih banyak

menghabiskan waktu yang lebih lama dengan teman-ternan, lebih suka

nongkrong di warung, di halte, atau di mall, dan rnereka nyaman dengan

perilaku tersebut. Sesuai dengan Philiph Rice (dalam Gadis, 2001 :36)

kebutuhan untuk berada dalam suatu kelompok paling besar terjadi pada

masa remaja, artinya remaja hampir selalu ingin masuk ke dalam suatu

Page 16: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

kelompok tertentu sehingga mau tidak mau remaja .di~untut untuk punya

pandangan yang sama dengan anggota kelompok yang lain mengenai

berbagai hal. Hal ini menyebabkan remaja cenderung untuk mengikuti apa

yang dilakukan oleh kelompoknya tersebut. Misalnya saat sebagian besar

remaja mengetahui bahwa bila mereka memakai model pakaian yang sama

dengan anggota kelompok yang populer. maka kesempatan bagi mereka

untuk diterima oleh kelompoknya lebih besar (Littrell,dkk dalam

Hurlock, 1980:213). Karena pada masa ini pengaruh teman-teman sebaya

pada sikap, pembicaraan. minat. penampilan, dan perilaku lebih besar dari

pengaruh keluarga (Hurlock, 1980:213).

6

Kondisi demikian bukan hanya terjad1 di kalangan remaja siswa sekolah

umum, tetapi terjadi juga pada santri-santri yang tinggal di pondok pesantren.

Remaja yang memiliki latar belakang agama juga mempunyai harapan­

harapan yang sama dengan siswa di sekolah umum, yaitu mereka mau

melakukan apa saja untuk di terima oleh kelompoknya. Pada remaja di

sekolah umum. mereka mempunyai kesempatan yang besar untuk

melakukan perilaku merokok, karena mereka hanya diawasi oleh guru saat di

sekolah dan diawasi orangtua saat di rumah. Pada saat mereka di luar

sekolah dan di luar rumah itulah kesempatan mereka untuk melakukan

perilaku merokok. Tetapi pada remaja pesantren, mereka mempunyai

Page 17: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

kesempatan yang k.ecil untuk melakukan perilaku merokok, karena setiap

saat mereka selalu diawasi oleh pengurus pondok pesantren.

7

Dari hasil wawancara pencarian kebutuhan dengan seorang santri di salah

satu pondok pesantren mengatakan bahwa ia merokok untuk memenuhi rasa

ingin tahunya dan hanya sekedar coba-coba karena di ajak oleh teman.

Setiap ia akan merokok, ia dan teman-temannya mencari tempat yang sepi

untuk bisa merokol< agar tidak terlihat oleh pengurus pesantren. Tapi

akhirnya ia memutuskan untuk berhenti merokok karena ia menyadari bahwa

merol<ol< itu sangat merugikan dirinya sendiri dan tidal< ada manfaatnya.

Menurut para pengajar di beberapa pesantren, bila ada anak yang merokok,

ada yang langsung dikeluarkan, ada yang dinasihati saja, tetapi ada juga

pesantren yang membebaskan santrinya untuk merokok, semua tergantung

pada peraturan yang ada di pesantren tersebut.

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak semua

remaja terpengaruh oleh kelompoknya. Ada hal-hal yang membuat remaja

bertahan untuk tidak mengikuti kelompoknya, remaja sebenarnya sudah

dapat membedakan mana yang benar dan salah, mereka mempunyai

penilaian tersendiri untuk bisa mengikuti perilaku apa saja yang pantas ditiru

dan tidak, remaja dapat mempertahankan prinsip-p.rinsip tertentu yang dianut

Page 18: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

dan bersedia mempertahankan walaupun harus menghadapi pendapat

kelompok yang kuat. Hal ini terdapat pada konsep diri mereka.

8

Konsep diri adalah pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya.

Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan

seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan

pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

konsep diri yang terbentuk. Pengaruh yang paling kuat adalah bila orangtua

sendiri yang menjadi figur contoh sebagai perokok berat, maka anak-anaknya

akan mungkin sekali untuk mencontohnya (Ardiningtyas,2006:6).

Hal ini sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh Zakiah (1975:119)

yaitu apabila remaja dibesarkan dalam keluarga yang selalu menjalankan

ajaran agama dengan baik dan segala aspek kehidupannya tidak

menyimpang dari ketentuan agama, maka pendidikan agama dalam l<eluarga

akan terjadi dengan baik dan kepribadian remaja akan kaya dengan unsur

agama. Dengan pembiasaan inilah konsep diri yang terbentuk menjadi positif.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa perilaku merokok berkaitan

dengan konsep diri remaja yang negatif, yaitu menurut Bolvin & Mc.Allister

(dalam Dina,2001 :67) menyebutkan bahwa salah 1 faktor yang menyebabkan

Page 19: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

9

seseorang merokok adalah karena konsep diri yang ne9atif. Feldman (dalam

Marselino,2003:72) ju9a menyebutkan bahwa perilaku rnerokok berkaitan

dengan konsep diri remaja. Remaja perokok memiliki konsep diri yan9

mengandung beberapa unsur yang berbeda dengan remaja bukan perokok.

Sedangkan menurut penelitian Layyinah (2001 :75) yang berjudul konsep diri

pengguna narkoba, mengatakan bahwa konsep diri remaja pengguna

narkoba mempunyai tingkat yang lebih rendah dibandingkan deng<m remaja

bukan pengguna narkoba. Hal ini dapat dilihat dari satu faktor yang

membentuk konsep diri remaja, yaitu karena adanya interaksi individu

dengan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan menu1·ut penelitian Zakiah

(2007:83) yang berjudul Pengaruh pendidikan Agama dalam ke/uarga

terhadap konsep diri pada remaja, mengatakar. bahwa semakin tinggi

pendidikan agama seseorang yang didapat dalam keluarga, maka semakin

positif konsep diri seseorang dan sebaliknya semakin rendah pendidikan

agama seseorang yang didapat dalam keluarga, maka semakin negatif

konsep dirinya.

Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya ticlak /uput dari

perubahan. Ada aspek-aspek yang bisa bertahan dalam jangka waktu

tertentu, namun ada pula yang mudah sekali berubah sesuai dengan situasi

sesaat. Konsep cliri yang positif akan men9emban9kan alternatif yang

Page 20: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

10

menguntungkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik dan lebih

berpeluang untuk menampilkan tingkah laku yang lebih produktif. Sedangkan

remaja dengan konsep diri negatif biasanya takut untuk mencoba, sehingga

dapat menghambat proses pengembangan dirinya. Konsep diri yang negatif

tersebut dapat memberi dampak pada remaja untuk melakukan perilaku

merokok.

Berdasarkan uraian di atas, hal ini yang membuat penulis tertarik untuk

mengkaji lebih dalam mengenai "Hubungan Konsep Diri dengan Perilaku

Merokok Pada Remaja awn\ di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah."

1.2. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masa\ah yang telah dikemukakan di atas, maka

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah :

1. Apakah terdapat hubungan antara konsep diri dengan perilaku

merokok pada remaja?

2. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi konsep di1·i negatif dengan

perilal<u merokok pada remaja?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja?

Page 21: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini akan dibatasi pada :

11

1. Konsep diri. Yang dimaksud dengan konsep diri adalah gambaran

yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui

pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan

lingkungan. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat-saat

dini kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah

lakunya dikemudian hari (Agustiani,2006:138).

2. Perilaku merokok. Yang dimaksud dengan perilaku merokok adalah

suatu tindakan menghisap rokok untuk mencapai kenikmatan, mulai

dilakukan secara sadar dan lambat laun secara tidak sadar sehingga

akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang meningkat

(Kisyanto&Mansjoer, 1984:8).

3. Remaja. Remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan

masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah

tingkat orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang

sama (Hurlock, 1980:206)

Page 22: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

12

1.3.2. Perumw;;an Masalah

Perumusan masalah pada skripsi ini adalah apakah ada hubungan yang

signifikan antara konsep diri dengan perilaku merokok rernaja awal di pondok

pesantren Riyadlul Jannah?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubun[Jan konsep diri

dengan perilaku merokok pada remaja awal di pondok pesantren Riyadlul

Jannah.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan literatur mengenai teori konsep diri dan

perkembangan remaja.

Dapat dijadikan referensi tambahan untuk dapat membantu para

remaja yang teriibat dalam perilaku merokok untuk melakukan

antisipasi/pencegahan.

Page 23: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

1.5.2. Manfaat Praktis

Bagi para guru/pendidik serta orang tua :

• Oapat membentuk, membina dan mengarahkan konsep diri remaja

untuk tidak melakukan perilaku merokok.

• Agar dapat memahami gambaran hidup remaja saat ini.

13

• Dapat melakukan program pencegahan agar remaja tidak melakukan

perilaku merokok.

Bagi remaja :

• Menambah pengetahuan dan informasi tambahan tentang akibat yang

ditimbulkan bila seorang remaja merokok.

• Dapat dijadikan referensi bagi remaja untuk dapat mengenal dirinya,

bagaimana lingkungannya sehingga remaja dapat bergaul s0cara

sehat.

• Dapat dijadikan pertimbangan bagi para remaja untuk tidal< merokok.

Page 24: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

14

1.5. Sistimatika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, masalah penelitian yang

terdiri dari identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian dan sistimatika penulisan.

Bab 2 Kajian Pustaka

Pada bab ini merupakan kerangka berpikir yang berisi teori-teori dari

penelitian ini diantaranya teori tentang konsep diri, perilaku merokok,

serta teori tentang remaja awal.

Bab 3 Metode Penelitian

Meliputi Pendekatan dan Metode Penelitian, Populasi, Sampel dan

Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Metode

Pengolahan Data.

Bab 4 Presentasi dan analisis data

Meliputi gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, hasil uji

validitas skala konsep diri dan skala perilaku merokok, serta hasil uji

reliabilitas konsep diri dan perilaku merokok.' Uji persyaratan yang

terdiri dari uji normalitas dan uji hipotesis serta hasil utama penelitian.

Bab 5 Kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 25: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini, akan di uraikan secara rinci mengenai kajian konsep diri,

perilaku merokok dan remaja awal.

2.1. Konsep Diri

2.1.1. Definisi Konsep Diri

Menurut Chaplin (2002:451 ), self concept atau konsep diri adalah evaluasi

individu mengenai diri sendiri ; penilaian atau penaksiran mengenai diri

sendiri oleh individu yang bersangkutan.

Hurlock (1980:234) mengartikan konsep diri sebagai gambaran seseorang

tentang dirinya. Gambaran ini merupakan gabungah kepercayaan orang

tersebut mengenai diri sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis,

sosial, emosi, aspirasi dan prestasi. Menurutnya pandan(Jan seseorang

mengenai dirinya sendiri secara keseluruhan sebagai hasil observasi

terhadap dirinya di masa lalu dan pada saat sekarang ini Setiap individu

mempunyai konsep diri yang sesungguhnya dan konsep diri yang ideal.

15

Page 26: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

16

Konsep diri yang sesungguhnya adalah konsep seseorang dari siapa dan

apa dia itu.

Rogers (dalam Santrock,2005:491) mendefinisikan self concept sebagai:

''An individuals' overall perceptions and assessments of their abilities,

behavior, and personalities ".

(konsep diri adalah keseluruhan persepsi dan penilaian terhadap

kemampuan, tingkah laku dan kepribadian mereka).

Sedangkan Brooks (dalam Rakhmat,2005:99) menambal1kan definisi konsep

diri sebagai :

" Those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we

have derived from experiences and our interaction with others".

Jadi konsep diri adalah pandangan fisik, sosial dan persepsi dari diri kita

yang tercipta dari pengalaman dan hasil interaksi kita dengan orang Jain.

William H. Fitts (dalam Agustiani,2006: 139) menjelaskan konsep diri secara

fenomenologis, dan mengatakan bahwa ketika individu mempersepsikan

dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberikan artLc:l<:m2.enilaian serta - -, -"~~ ... ~~ ..... ~,

--~·~-,,.

i ~.,_.,-, - "'-·-·-~" .. ...,._,

membentuk abstraksi tentang dirinya, berarti ia/~~n~RJURR$1til§'\J~tuuri.c\t~,,} i

Page 27: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

kesadaran diri (self awereness) dan kemampuan untuk keluar dari dirinya

sendiri untuk melihat dirinya seperti yang ia lakukan terhadap dunia di luar

dirinya. Diri secara keseluruhan (total self) seperti yang cli alami incliviclu

disebut juga diri fenomenal. Diri fenomenal ini adalah diri yang diamati, di

alami, dan cli nilai oleh individu sendiri, yaitu diri yang ia sadari.

17

Berdasarkan uraian di alas dapat diambil kesimpulan bahwa definisi konsep

diri adalah totalitas pikiran dan perasaan individu berdasarkan keyakinan

persepsi atau pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri dan penilaian

orang lain, secara keseluruhan baik secara psikologis, sosial dan fisik

meliputi kecerdasan dan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertai persepsi

itu yang merupakan refleksi tingkah laku individu terhaclap dirinya.

2.1.2 Faktor-fak:tor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Dalam perkembangannya, konsep diri selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor

tertentu. Di antaranya seperti yang di kemukakan oleh Fitts (dalam Agustiani,

2006:139), yaitu :

a. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan

perasaan positif dan perasaan berharga.

Page 28: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

18

b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.

c. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang

sebenarnya.

Rakhmat (2005:1 OIJ) juga menjelasl<an bahwa konsep diri manusia

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Orang lain

Rakhmat (2005:100) mengutip pernyataan Gabriel Marcel mengenai

peranan orang lain dalam memahami diri kita, "Kita mengenal diri kita

dongan mengenal orang lain /ebih dahu/u ". Bagaimana anda menilai diri

saya, akan membentuk konsep diri saya.

Harry Stack Sullivan menjelaskan bahwa jika kita di terima orang lain, di

hormati, dan di senangi karena keadaan diri kita, kita akan cenderung

bersil<ap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya, bila orang lain

selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita, kita akan

cenderung tidak akan menyenangi diri kita (dalam Rakhmat,2005:101 ).

b. Kelompok rujukan

Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertentu. Ada kelompok yang

secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan

konsep diri kita. lni disebut kelompok rujukan.

Page 29: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Rini (2000:2) turut mengemukakan faktor-faktor yang ikut mempengaruhi

konsep diri, yaitu :

a. Pola asuh orang tua

19

Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan

konsep dan pemikiran ynng positif serta sikap menghargai diri sendiri.

Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan

menimbulkan asumsi bahwa dirinya 1.idak cukup berharga untuk di kasihi,

untuk di sayangi dan di hargai; dan semua itu akibat kekurangan yang

ada padanya sehingga orang tua tidal< sayang.

b. Kegagalan

Kegagalan yang terus menerus di alami seringkali menimbulkan

pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa

3emua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat

orang merasa dirinya tidak berguna.

c. Depresi

Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang

cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya,

termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral

akan dipersepsi secara negatif.

Page 30: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

20

d. Kritik internal

Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu­

rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita di terima

oleh masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.

Selain itu, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan konsep

diri seperti yang di kemukakan oleh Hurlock (1980:235) adalah :

1 . Usia kematangan

1. Penampilan diri

2. Kepatutan seks

3. Nama julukan

4. Hubungan keluarga

5. Teman-teman sebaya

6. Kreativitas

7. Cita-cita.

Dari beberapa rumusan di atas maka secara umum dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep dir·i adalah penilaian orang

lain 'erhadap kita, pengalaman, pola asuh orang tua, dan suasana hati.

Page 31: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

21

2.1.3. Dimensi-dimensi Konsep Diri

Konsep diri memiliki bagian-bagian atau dimensi-dimensi yang saling

berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan yang utuh, sehingga kita dapat

mengatakannya sebagai konsep diri.

Fitts (1971) mengemukakan bahwa aspek penting dalam diri seseorang,

karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan (Frame of

reference) dalam berinteraksi dengan lingkungan. Fitts mengatakan bahwa

konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Dengan

mengetahui konsep diri seseorang, kita akan lebih mudah meramalkan dan

memahami tingkah laku orang tersebut. Pada umumnya tingkah laku individu

berkaitan dengan gagasan-gagasan tentang dirinya sendiri (dalam Agustiani,

2006:138).

Fitts (dalam Agustiani,2006:139) membagi konsep diri dalam dua dimensi

pokok, yaitu sebagai berikut :

1. Dimensi Internal

Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal (internal

frame of reference) adalah penilaian yang di lakukan individu, yakni penilaian

Page 32: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

22

yang di lakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasa1·kan dunia di dalam

dirinya. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk :

a. Diri identitas (identity self)

Bagian diri ini mengacu pada pertanyaan, "Siapakah saya?" dalam

pertanyaan tersebut tercakup label-label dan simbol-simbol yang di

berikan pada diri (self) oleh individu yang bersangkutan untuk

menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya, misalnya

"Saya Ila".

b. Diri pelaku (beliavioral self)

Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingl<ah lakunya, yang

berisikan segala kesadaran mengenai "Apa yang dilakukan oleh diri".

c. Diri penerimaan/penilai (judging self)

Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan

evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara (mediator) antara

diri identitas dan diri pelaku. Diri penilai menentukan kepuasan

seseorang akan dirinya atau seberapa jauh seseorang menerima

dirinya.

Ketiga bagian internal ini mempunyai peranan yang berbeda-beda, namun

saling melengkapi dan berinteraksi membentuk suatu diri yang utuh dan

menyeluruh.

Page 33: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

23

2. Dimensi Eksternal

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan

aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya.

Fitts membedakannya dalam lima bentuk, yaitu :

a. Diri fisik (physical self)

Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya

secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang mengenai

kesehatan dirinya, penampilan dirinya (cantik, jelek, menarik, tidak

menarik) dan keadaan tubuhnya (tinggi, pendek, gemuk, kurus).

b. Diri etik-moral (moral-ethical self)

Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya di lihat dari

standar pertimbangan nilai moral dan etika. Hal ini menyangkut

persepsi seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan, kepuasan

seseorang akan kehidupan keagamaannya dan nilai-nilai moral yang

di pegangnya, yang meliputi batasan baik dan buruk.

c. Diri pribadi (personal self)

Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang

keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau

hubungan dengan orang lain, tetapi di pengaruhi oleh sejauh mana

Page 34: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana ia

merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.

d. Diri keluarga (family self)

24

Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam

kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian ini menunjukkan

seberapa jauh seseorang merasa adekuat terhadap dirinya sebagai

anggota keluarga, serta terhadap peran maupun fungsi yang di

jalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.

e. Diri sosial (social self)

Bagian ini merupakan penilaian individunya terhadap interaksi dirinya

dengan orang lain maupun lingkungan di sekitarnya.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dimensi-dimensi yang membentuk

konsep diri secara garis besar dibagi menjadi dimensi internal dan eksternal.

Dimensi internal meliputi aspek-aspek diri pribadi, sedan£1kan dimensi

eksternal meliputi aspek-aspek yang berhubungan dengan lingkungan.

Page 35: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

25

2.1.4. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif

Konsep diri seseorang akan selalu menjadi acuan dalam bertingkah laku.

Kualitas konsep diri terbagi menjadi konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Perbedaan kualitas konsep diri ini akan menjadi penentu dalam keberhasilan

seseorang bertingkah laku. Rogers (dalam Santrock,200!i:491) mengatakan

bahwa:

Self concept plays an important role in personality because it influences

our behaviors, feelings, and thoughts. For example, if you have a positive

self-concept, you will tend to act, communicate, feel and think

optimistically and constructively; if you have a negative self concept, you

wi!I tend to act, feel, and think pessimistically and destructively.

(Konsep diri memiliki peran yang penting dalam kepribadian karena dapat

mempengaruhi tingkah laku, perasaan dan pikiran kita. Misalnya, apabila

anda memiliki konsep diri yang positif, anda akan berperilaku, berkomunikasi

dan berpikir secara optimis dan membangun. Apabila anda memiliki konsep

diri yang negatif, anda akan berperilaku, merasakan dan berpikir secara

pesimis dan merusak).

Brooks dan Emmert (Rakhmat, 2005: 105) juga mengatakan bahwa ada lima

tanda orang yang memiliki konsep diri negatif.

Page 36: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

26

1. la peka pada kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang di

terimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi orang ini, koreksi

seringkali di persepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.

2. Orang yang memiliki konsep diri negatif, responsif sekali terhadap

pujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak

dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian.

3. Bersamaan dengan kesenangannya terhadap pujian, mereka pun

bersikap hiperkritis terhadap orang lain. ia selalu mengeluh, mencela,

atau meremehkan apa pun dan siapa pun.

4. Orang yang konsep dirinya negatif, cenderung merasa tidak di senangi

orang lain. ia merasa tidak diperhatikan. Karena itulah ia bereaksi

pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidal< dapat melahirkan

kehangatan dan keakraban persahabatan.

5. Orang yang konsep dirinya negatif, bersikap pesirnis terhadap

kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing

dengan orang lain dalam membuat prestasi.

Sebaliknya, orang yang memiliki konsep diri positif ditanclai dengan lima hal :

1. la yakin akan kemampuannya mengatasi masalah;

2. la merasa setara dengan orang lain;

Page 37: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

3. la menerima pujian tanpa rasa malu;

4. la menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya di setujui masyarakat;

5. la mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan

aspek-aspek kepribadian yang tidak di senanginya dan berusaha

mengubahnya.

27

Sependapat dengan Brooks dan Emmert, Rini (2002:2) rnengatakan bahwa

seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan

memandang bahwa clirinya lemah, ticlak berclaya, ticlak dapat berbuat apa­

apa, tidak kompeten, gaga!, malang, tidak menarik, tidak disukai dan

kehilangan daya tarik terhadap hidup. Orang dengan konsep diri negatif akan

cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang

dihadapinya.

Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih

optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala

sesuatu, juga terhadap kegagalan yang di alaminya. Oran!~ dengan konsep

diri yang positif akan mampu menghargai dirinya clan melihat hal-hal yang

positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan clatang.

Page 38: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

D.E Hamachek (Rakhmat,2005:106) menyebutkan 11 karakteristik orang

yang mempunyai konsep diri positif :

1. la sangat menyakini nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu yang di anut

serta bersedia mempertahankannya walaupun menghadapi pendapat

kelompok yang kuat. Tetapi dia juga merasa cukup tangguh untuk

mengubah prinsip-prinsip itu bila pen~ialaman dan bukti-bukti baru

menunjukkan ia salah.

2. la mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa menyesali

tindakannya jika ada orang lain tidak setuju.

28

3. la tidak menghabiskc:n waktu hanya untuk mencemaskan apa yang terjadi

di masa lalu, masa sekarang dan masa depan.

4. la yakin pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, atau saat

mengalami kegagalan.

5. la merasa sama dengan orang lain, tidak tinggi atau rendah meskipun

terdapat banyak perbedaan.

6. la tahu dan yakin bahwa dirinya bermanfaat bagi orang lain.

7. la menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, karena tahu bahwa ia

telah memberikan yang terbaik.

8. la cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.

Page 39: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

9. la dapat mengakui segala yang sedang ia rasakan baik susah maupun

senang kepada oran9 !ain.

29

10. la mampu menikmati dirinya secara utuh dalam melakukan kegiatannya.

11. la peka pada kebutuhan orang lain dan tidak akan bersenang-senang di

atas penderitaan mereka.

Sedangkan orang yang memiliki konsep diri negatif adalah kebalikan dari

ciri-ciri konsep diri positif diatas.

2.1.5. Konsep Diri dalam pandangan Islam

Allah SWT berfirman :

"Bertakwalah kepada Allah menurut ukuran kemampuanmu." (QS. At­

Taghabun:16)

lni berarti bahwa Allah mengetahui bahwa potensi i:nanusia itu terbatas, dan

kita harus mendekatkan diri kepada Allah dalam keterbatasan itu.

Page 40: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Nabi Muhammad juga SAW bersabda :

"Allah merahmati seseorang yang mengetahui kadar kemampuan

dirinya."

30

Dengan mengetahui kadar kemampuan diri sendiri, kita bisa memposisikan

diri secara tepat dalarn berbagai situasi kehidupan. Kesalahan orang dalam

bergaul adalah karena ketidakmampuan dalam memposisikan dirinya dalam

kehidupan sosial.

Artinya konsep diri akan membantu kita dalam memposisikan diri dalam

kehidupan sosial. Konsep diri juga membantu kita untuk bersifat tawadhu.

Tawadhu berarti kemampuan memposisikan diri sewajarnya. Konsep diri juga

merupakan salah satu langkah untuk menyerap Islam ke clalam diri.

Ada 3 langkah dalam memahami diri menurut Islam, yaitu :

a. Memiliki konsep diri yang jelas.

b. Memahami Islam sebagai pengisi wadah tersebut.

c. Melakukan pengadaptasian antara konsep diri dengan konsep Islam.

Menurut lbnul Qayyim ada 2 pengetahuan terpenting dalam pengenalan diri

yaitu Ma'rifatul!ah dan Ma'rifatunnafs. Maksudnya, mengetahui Allah berarti

Page 41: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

mengetahui tujuan hidup; mengetahui diri sendiri berarti mengantar

bagaimana sampai ke tujuan (Fahruroji, 2005:2).

2.2. Perilaku Merokok

2.2.1. Sejarah Rokok

Danusantoso (1990:3) mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat yang

diketahui sebagai yang pertama kali menghisap tembakau yang dibakar

(melalui pipa) adaiah bangsa Indian dari Amerika S.erikat. Menurut mereka

merokok memberikan semangat dan kekuatan yang tidak di ketahui

sumbernya. Merokok kemudian di gunakan dalam pergaulan sehari-hari

sampai akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang menyebar keberbagai

pelosok dunia.

31

Mengingat bahwa menghisap pipa itu tidak begitu praktis, maka dicarilah hal

yang lebih praktis untuk menghisap tembakau yaitu dengan cara

membungkus rajangan daun tembakau dengan gulungan kertas yang

kemudian diberi nama cigarette (rokok). Dengan demikian, makin luaslah

penyebaran kebiasaan merokok (Danusantoso, 1990:4 ).

Page 42: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

32

2.2.2. Definisi Merokok

Merokok adalah suatu tindakan menghisap rokok untuk mencapai

kenikmatan, mula-mula di lakukan secara sadar dan lambat laun secara tidak

sadar sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang meningkat. (Kisyanto

& Mansjoer, 1984:8)

Dalam kamus The World Book Encyclopedia (dalam Marselino,2003:22)

definisi smoking (merokok) adalah :

"the drawing of tobacco smoke from a cigarette, a cigar, or a pipe into the

mouth-and often into the lungs-and puffing it out".

Dari definisi tersebut terlihat ada proses menghisap tembakau dari rokok atau

pipa yang di masukkan ke dalam mulut hingga masuk ke dalam tubuh dan

membuangnya keluar.

Sitepoe (dalam Marselino 2003:22) juga berpendapat sama, merokok adalah

membakar tembakau yang kemudian di hisap asapnya, baik menggunakan

rokok matipun pipa.

Menu rut l<ardinah (dalam Kristanda, 1985:34 ), rnerokok adalah tindakan yang

berbahaya bagi jiwa manusia, baik si perokok atau orang yang berada di

sekitarnya. Merokok tidak hanya berbahaya terhadap jasmani seseorang

tetapi juga rohaninya.

Page 43: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa merokol< adalah

proses memasukkan asap l<edalam tubuh dan membahayal<an bagi jiwa

manusia.

2.2.3. Bahaya Merokok

Akibat perilaku merokok banyak faktor-faktor yang merugikan baik dari segi

kesehatan, ekonomi, dan sosial.

33

1. Dari segi kesehatan : Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang

berbahaya dan setidal<nya 200 di antaranya dinyatakan berbahaya

bagi kesehatan. Asap rokok terdiri dari 3 komponen utama, yaitu

nikotin, gas karbon monoksida (CO), dan tar.

a. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan

peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen dan mampu memicu

yang rnematikan.

b. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan

menempel pada paru-paru.

c. Karban monoksida adalah zat yang mengikat haemoglobin dalam

darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

(Danusantoso, 1990:9)

Page 44: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

34

2. Dipandang dari segi ekonomis, perilaku merokok merupakan

pemborosan. Sedangkan dari segi sosial, menurut Kardinah (dalam

Kristanda, 1995:26) asap rokok dapat mencemari udara di sekitar

perokok. Asap rokok yang di hembuskan oleh perokok, mengandung

komponen kimia lebih tinggi daripada asap yang di hisap oleh

perokoknya sendiri. perilaku merokok dapat mengganggu dan

merugikan orang lain sedang asapnya dapat membahayakan

kesehatan orang yang berada di sekitarnya.

2.2.4. Zat-Zat Kimia yang Terkandung dalam Rokok

Danusantoso (1991 :9) menjelaskan tentang kandungan bahan kimia pada

rokok, antara lain :

1. Aero/in, merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehyde.

2. Karban Monoksida, sejenis gas yang tidak berbau yang dihasilkan

oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang/karbon.

3. Nikotin, cairan yang berminyak dan tidal< berwarna. Nikotin

menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya S<3seorang bisa

merasakan tidak lapar karena merokok.

4. Ammonia, merupakan gas tidak berwarna yang terdiri dari hidrogen

dan nitrogen.

Page 45: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

5. Formic Acid, cairan yang tidak berwarna, baunya sangat menusuk.

6. Hydrogen Cyanide, seje11is gas tidak berbau dan tidak mempunyai

rasa.

7. Nitrous Oxide, sejenis gas tidak berwarna, bila dihisap dapat

mengakibatkan rasa sakit.

8. Formaldehyde, gas berwarna dengan bau yang sangat tajam.

35

9. Phenol, campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari destilasi

beberapa zat organik, seperti kayu dan arang.

10.Acetol, di hasilkan dari pemanasan aldehyde, mudah menguap

dengan alkohol.

11. Pyridine, cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam, terdapat pada

tembakau.

12. Hydrogen Sulfide, gas beracun yang gampang terbakar dengan bau

yang keras yang menghalangi oksidasi enzim.

13. Methyl Chloride, campuran dari zat-zat bervalensa satu, mudah

terbakar, merupakan campuran organis yang beracun.

14. Methanol, cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar,

di peroleh dari penyulingan bahan kayu.

15. Tar, sejenis cairan kental berwarna coklat tua/hitam yang di peroleh

dengan cara destilasi dari kayu/arang.

Page 46: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

2.2.5. Tahapan Merokok

Tahapan seseorang menjadi perokok tetap menurut Lave11thal & Cleary

(dalam Ardiningtyas,2006:1):

1. Persiapan : sebelum seseorang mencoba rokok, melibatkan

perkembangan perilaku dan intensi tentang merokok dan bayangan

tentang seperti apa rokok itu.

36

2. lnisiasi (initiation) : reaksi tubuh saat seseorang mencoba rokok pertama

kali berupa batui<, berkeringat.

3. Menjadi perokok: melibatkan suatu proses 'concept formation', seseorang

belajar kapan dan bagaimana merokok dan memasukkan aturan-aturan

perokok ke dalam konsep dirinya.

4. Perokok tetap : terjadi saat faktor psikologi dan mekanisme biologis

bergabung yang semakin mendorong perilaku merokok.

Dari tahapan di alas dapat disimpulkan bahwa waktu yan!~ dibutuhkan

seseorang untuk menjadi perokok tetap membutuhkan waktu yang relatif

lama. Oleh karena itu, tindakan preventif yang seharusnya dilakukan untuk

mencegah para perokok pemula menjadi perokok tetap s13baiknya dilakukan

pada saat seseorang berada dalam tahapan yang pertama dan kedua,

Page 47: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

37

karena jika seseorang telah mengalami kecanduan akan jauh lebih sulit untuk

menghentikan kebiasaan perilaku merokok.

2.2.6. Tipe-tipe perilaku merokok

Menurut Tomkins (dalam Ardiningtyas,2006:4) mengatakan bahwa ada 4 tipe

perilaku merokok berdasarkan Management of affect theo1y, di antaranya

adalah:

1. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif (Positive affect

smokers) adalah orang yang merokok untuk memperoleh perasaan positif

dimana dengan merokok seseorang merasakan adanya penambahan

perasaan yang bersifat positif misalnya untuk mendapatkan rasa nyaman

dan untuk membentuk image-image yang di inginkan. 1\da 3 sub tipe ini :

a. Pleasure Relaxation, yaitu perilaku merokok hanya untuk menambah

atau meningkatkan kenikmatan yang sudah di dapat, misalnya merokok

setelah minum kopi atau makan.

b. Stimulation to pick them up, yaitu perilaku merokok hanya dilakukan

sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

c. Pleasure of handling cigarette, yaitu kenikmatan yang diperoleh dengan

memegang rokok. Perokok lebih senang berlama-lama untuk

memainkan rokok dengan jari-jarinya.

Page 48: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

38

2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif (Negative affect

smokers), yaitu orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi

perasaan yang kurang menyenangkan. Misalnya kead<rnn cemas/marah.

3. Perilaku merokok yang adiktif (Addictive smokers), yaitu seseorang yang

sudah tergantung pada rokok akan cenderung terus menambah dosis

rokok yang akan digunakan setiap saat setelah efek rokok yang telah di

hisapnya hilang.

4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan (Pure habits smokers),

yaitu dalam hal ini perilaku merokok sudah menjadi l<ebiasaan dalam

individu, merokok sudah menjacli kebiasaan/perilaku yang bersifat

otomatis cli lakukan tanpa kesadaran.

2.2.7. Merokok Dalam Pandangan Islam

Para ulama memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang perilaku

merokok. Penggunaan tembakau dalarn bentuk rokok boleh dijaclikan salah

satu contoh perkara samar dimana tidak clitemui nash yan9 khas menetapkan

hukumnya. Hadits Rasulullah SAW :

"halal itu jelas, haram itu pun jelas, dan antara keduanya ada beberapa

perkara yang syubhat (samar) yang banyak dari manusia tidak

mengetahuinya. Maka barangsiapa memelihara dirinya dari segala

kesamaran, sesungguhnya ia memelihara bagi agama dan kehormatannya.

Page 49: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

39

Dan barangsiapa jatuh kedalam perkara kesamaran jatuhlah ia kedalam

haram."(H.R. Muslim)

Menurut Rizki (2006:7), ulama-ulama yang mengharamkan rokok beralasan

bahwa merokok itu dapat membuat ketagihan (iskar) dan terdapat racun

didalamnya. Al Quran menyatakan :

"dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik dan diharamkan alas mereka

apa-apa yang buruk (kotoran)."

Rasulullah juga melarang setiap yang memabukkan dan melemahkan,

seperti dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud dari Ummu

Salamah ra, berkata :

"Rasu/ul/ah SAW melarang setiap yang memabukkan dan melemahkan."

Jadi dapat di simpulkan bahwa dalam Islam, merokok itu hukumnya haram

karena rokok termasuk perkara yang samar dan di dalam rokok banyak

terdapat racun yang dapat merusak tubuh manusia.

2.3. Remaja Awai

2.3.1. Definisi Remaja

, Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1980:206), remaja adalah masa dimana

individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi

Page 50: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

merasa di bawah tingl<at orang-orang yang lebih tua, melainkan berada

dalam tingkatan yang sama.

40

Menurut Agustiani (2006:28) remaja merupakan masa transisi atau peralihan

dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu

mengalami banyak perubahan, baik fisik maupun psikis.

WHO dalam Sarlito (2005:9) memberikan definisi tentang remaja

berdasarkan 3 kriteria, yaitu biologis, psikologis dan sosial ekonomi. Remaja

adalah suatu masa ketika :

1. lndividu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai sacit ia mencapai kematangan seksual.

2. lndividu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa

peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan

perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikis.

Page 51: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

41

2.3.2. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Santrock (2003:15), ada/ah:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya, karena pada masa ini terjadi

perubahan tubuh dan seksua/ yang cepat.

2. Memperlihatkan minat yang semakin besar pada citra tubuhnya.

3. Mampu membina hubungan bail< dengan an9gota kelompok yan9

berlainan jenis.

4. Mencapai kemandirian emosional.

5. Mengemba119ka11 peri/aku tang9un9 jawab sosial yang di perlukan

untuk memasuki usia dewasa.

2.3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi remajn merokok

Menurut Sarafino (dalam Marselino,2003:29), ada faktor-faktor psikososial

sebagai penguat yan9 menyebabkan remaja merokok, yaitu :

1 . Modelling

Modelling yang dimaksud adalat; meniru perilaku orang yang di anggap

sebagai panutan seperti orangtua, saudara, teman, maupun artis. Orang­

orang ini sangat berperan dalam proses pencarian identitas remaja artinya

orangtua yang dijadikan panutan oleh anak jika mereka merokok, sangat

Page 52: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

42

mungkin ditiru oleh remaja. Keputusan untuk mencoba sendiri sangat

disokong oleh perilaku mrn::el yang mudah diimitasi oleh remaja.

2. Peer pressure

Peer pressure adalah tekanan-tekanan yang datang dari teman-teman

sebaya. Biasanya bagi remaja diterima dalam kelompok merupakan

penghargaan. Untuk masuk menjadi anggota kelompok kadang-kadang

harus mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan kelompok. Di

kalangan remaja, rokok di jadikan sebagai instrumen pergaulan, jika ajakan

teman yang memberikan rokok ditolak dan diartikan sebagai bentuk

penolakan, karena itu mereka di juluki "katro, kuper, banci,dsb.

3. Smokers image

Diasosiasikan dapat memberi daya tarik/ketertarikan antara lawan jenis,

terlihat matang, glamour, dewasa, gagah dan menggairahkan. Kesan -

kesan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja sehingga mereka ingin

mencoba sekalipun pada awalnya menderita batuk-batuk den bisa

mencapai tahap regular smoking.

4. Personal characteristics

f<arakteristik seseorang seperti suka menentang/memberontak dan suka

mengambil resikc• terlihat sebagai salah satu faktor yang menyebabkan

seseorang merokok. Ciri-ciri suka menentang clan memberontak

merupakan karakter yang melekat pada anak-anak remaja.

Page 53: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

43

2.4. Kerangka Berpikir

Masalah remaja me ·upakan periode yang paling penting dan rawan dalam

masa perkembangan manusia. Gejolak remaja yang bergelora selalu

membangkitkan rasa keingintahuannya terhadap sesuatu hal tentang dirinya

dan lingkungannya.

Salah satunya adalah perilaku merokok, perilaku merokok di kalangan remaja

meningkat drastis dari waktu ke waktu, perbedaan terjadi apabila banyak

remaja yang melakukan perilaku merokok dan sebaliknya, ada juga remaja

yang tidak berperilaku merokok. Apakah yang membedakan hal tersebut?

Bisa jadi karena adanya konsep diri yang berbeda clari masing-masing

incliviclu.

Konsep diri yang dimaksud adalah penilaian seseorang terhadap clirinya

sendiri, artinya sejauh mana inclividu tersebut dapat men9hargai dirinya yang

clapat dilihat dari perilakunya sehari-hari. Apabila seseorang mempunyai

konsep diri positif, maka ia dapat menilai mana yan~1 baik dan buruk bagi

dirinya sehingga ia tidak akan terpengaruh untuk melakukan perilaku

merokok. Dan apabila seseorang yang mempunyai konsep diri negatif,

mungkin ia kurang dapat mengontrol dirinya sehingga melakukan perilaku

merokok. Oleh karena itu, penulis berasumsi adanya hubungan antara

konsep diri dengan perilaku merokok µada remaja awal.

Page 54: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

44

Gambar 2.1

Diagram Kerangka Berpikir

Positif Rend ah

Konsep Diri Perilaku Merokok

Dimensi internal : 1. Dipengaruhi perasaan

1. Identity self positif

2. Behavioral self a. Pleasure relaxation

lEMAJA 3. Judging self b. Stimulation to pick AWAL

Dimensi eksternal : them up

1. Physical self c. Pleasure of

2. Mnral-etl1ical self handling cigarette

3. Personal self 2. Dipengaruhi perasaan

4. Family self negatif

5. Social self 3. Adiktif

4. l<et>iasaan

Negatif

2.5. Hipotesis

Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini :

Hipotesis alternatif (Ha) = ada hubungan yang signifikan antara konsep

diri dengan perilaku merokok remaja.

Hipotesis nol (Ho) = tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep

diri dengan perilaku merokok remaja.

Page 55: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

BAB 3

METODE PENELITIAN

45

Dalam bab ini, akan dijelaskan tentang pendekatan, metode, populasi, teknik

sampling, instrumen, dan tahapan-tahapan yang akan digunakan dalam

penelitian ini.

3.1. Jenis Penelit1an

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang informasinya atau

data-datanya dikelola dengan statistik. Pada umumnya penelitian kuantitatif

banyak dituntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran, serta dari hasil penelitiannya (Arikunto, 2002:10).

3.1.2. Metode Penelititan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adaiah metode korelasional.

Menurut Gay (dalam Sevilla, et al., 1993:71) metode korelasional adalah

Page 56: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel­

variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pengukuran dengan metode

korelasi ini digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan antara

satu variabel dengan variabel lain.

3.2. Definisi konseptual dan operasional variabel

3.2.1. Definisi konseptual variabel

46

Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian

(Arikunto,2002:104 ). Variabel dibagi alas dua macam, yaitu : independent

variable (variabel be bas) dan dependent variable (variabel terikat). Variabel

bebas adalah variabel yang dipandang sebagai sebab kemunculan,

sedangkan variabel terikat adalah konsekuensi atau yang dipandang sebagai

akibatnya. Dalam penelitian ini :

Variabel bebas (independent variable)= konsep diri

Variabel terikat (dependent variable)= perilaku merokok

3.2.2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 57: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

1. Konsep Diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang

dirinya,yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang di

peroleh dari interaksi dengan lingkungan. Mengacu pada teori Fitts

(1971) yang membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu :

dimensi internal yang terdiri dari tiga bentuk, yaitu identity self,

behavioral self, judging self. Sedangkan dimensi eksternal yang

terdiri alas lima bentuk, yaitu physical self, moral-ethical self,

personal self, family self, social self.

2. Perilaku Merokok adalah suatu tindakan menghisap rokok untuk

mencapai kenikmatan, mulai di lakukan secara sadar dan lambat

laun secara tidak sadar sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan

yang meningkat. Mengacu pada Tomkins (1992) yang membagi 4

tipe perilaku merokok, yaitu Positive affect smokers:, Negative affect

smokers, Addictive smokers, Pure habits srnokers.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

47

Populasi adalah jumlah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002:108).

Dalam penelitian ini populasinya adalah santri di pondok pesantren Riyadlul

Jannah yang berjumlah 66 orang.

Page 58: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

48

3.3.2. Sampel

Ferguson (dalam Sevilla, 1993:160), menyatakan bahwa sampel adalah

beberapa bagian kecil atau cuplikan yang di tarik dari populasi atau porsi dari

suatu populasi.

Subyek yang menjadi responden penelitian ini adalah mereka yang memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Santri di pondok pesantren Riyadlul Jannah.

2. Jenis kelamin laki-laki.

3. Remaja awal, usia 12-15 tahun.

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penel.itian ini

menggunakan teknik total sampling atau studi populasi yaitu meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto,2002:108). Karena

jumlah populasi di pondok pesantren Riyadlul Jannah hanya 66 orang

sehingga sepe1ii dalam Arikunto (2002:112) apabila subyeknya kurang dari

100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi.

Page 59: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

49

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode skala, yaitu metode pengumpulan data yang

berisi pernyataan atau pertanyaan yang disusun dan disebarkan secara

tertulis kepada subyek berupa angket, dengan tujuan untuk mengarahkan

jawaban responden kepada pembahasan masalah dan mempermudah

analisis hasil penelitian. Angket pengumpulan data menggunakan skala Likert

yang merupal<an metode pensl<alaan pernyataan sikap yang menggunakan

distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Skala ini dibuat oleh

peneliti sendiri dimana penulisan dan penyusunan item dengan

menggunakan 2 instrumen sebagai alat pengumpulan data, yaitu :

1. Skala konsep diri, didasarkan pada dimensi-dimensi konsep diri

(Fitts, 1971) sebagai berikut:

Tabel 3.1 Blue Print Skala Konsep Diri

Di men si konsep diri Item Jurnlah Favorable unfavorable

Dimensi inter nal Identity self 1, 3, 5, 7 2,4,6,8,9 9 Behavioral self 10, 12, 14, 11, '.13, 15, 14

16, 18, 20, 17, '19, 21, 22 23 - --

Judging self 24, 26, 28, 25, 27, 29, 8 30 31

Page 60: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

50

2. Dimensi eksternal Physical self 32, 34, 36, 32., 35, 37' 9 38 39,40

-· . Moral-ethical self 41, 43, 45, 42, 44, 46, 13

47,50,52 48, 49, 51, 52,

Personal self 54, 56,58 55, 57, 59 6 --

Family self 60, 62, 64, 61, 63, 65, 10 66, 68 67,69

-Social self 70, 72, 74, 71, 73, 75, 8

76 77 jumlah 37 40 77

2. Skala perilaku merokok (Tomkins,1992) sebagai berikut:

Tabel 3.2 Blue Print Skala Perilaxu Merol<ol<

--·-No. Tipe perilal<u merol<ol< item Jumlah

Favorable unfavorable 1. Positive affer;t Pleasure 1, 3, 4, 6 2,5 6

smokers relaxation Stimulation to 7, 9, 10, 8, 13, 15 9 pick them up 11,12,14 Pleasure of 16, 18, 19 17,20 5 handling the

ciqarette 2. Negative affect 21, 23, 25, 22,24 6

smokers 26 3. Addictive 27,29, 31 28,30,32 6

smokers 4. Pure habits 33, 35, 37, 34, 36, 38, 8

smokers 39 40 Jumlah 24 16 40 ---

Page 61: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

51

Kedua skala ini menggunakan bentuk skala model Likert dengan variasi

jawaban sebanyak 4 kategori jawaban dan masing-masing kategori memiliki

nilai tertentu, baik untuk pernyataan favorable maupun unfavorable. Setiap

orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang

di anggap salah. Adapun pilihan jawaban yang tersedia yaitu sangat setuju

(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Empat

alternatif jawaban tersebut dipilih karena peneliti hendak menghilangkan

angka netral atau mengurangi pengaruh "kecanderungan sentral" dan

mendorong responden untuk memutuskan sendiri apakah positif atau negatif.

(Sevilla, 1993:226)

Adapun cara penilaian untuk pernyataan yang favorable dan unfavor:tble

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Skor kategori jawaban

Respon SS s TS s Favorable 4 3 2

Unfavorable 1 2 3

3.4.1. Teknik uji instrumen (try out)

Peneliti melakukan uji instrumen kepada 30 orang santri Pondok Pesantren

Al Matiin tingkat SMP (Tsanawiyah). Hal ini dikarenakan santri Pondok

Pesantren Al Matiin memiliki karakteristik yang sama den9an santri Pondok

Page 62: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

52

Pesantren Riyadlul Jannah dalam usia dan tugas perkembangannya. Tujuan

dari pelaksanaan inslrumen ini adalah :

1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam

menyelesaikan pengisian instrumen.

2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-

item yang diberikan.

3. Mengetahui validitas instrumen.

4. Menghindari atau menghilangkan pernyataan yang kurang jelas

maknanya.

5. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk

mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.

3.5. Teknik Uji lnstrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas Skala

Validitas sebuah tes menyangkut apa yang di ukur tes dan seberapa baik tes

itu dapat mengukur (Anastasi dan Urbina,2003:105). Perhitungan ini

dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item skor total dengan

menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu :

r xy = f[ MX2 -(LX) ][ (NZY2 -(LY)2 j

Page 63: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

).

-

53

rxy = Koefisien korelasi variabel X dengan variabel Y

2:xy = Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y

2:x = Jumlah nilai tiap butir

LY = Jumlah nilai skor total

N = Jumlah subyek penelitian

Berdasarkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Product Moment

pada skala Konsep diri terhadap 30 orang santri Pondok Pesantren Al

Matiin, dari 77 item yang diujicobakan terdapat 55 item yang gugur atau

tidak valid. Banyaknya item yang gugur ini dikarenakan pernyataan yang

kurang jelas atau kurang dipahami oleh responden. Sedangkan item yang

valid atau yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya sebanyak 22

item.

Tabel 3.4

Hasil uji insffumen item yang valid (*) dari 'skala Konsep Diri

Dimensi konsep diri item Jumlah

Favorable unfavorable

~· Dimensi internal Identity self 1, 3, 5, 7 2,4,6,8,9 9

Behavioral self 10*, 12*, 11*, 13, 15, 14

14, 16*, 17*, 19, 21*,

18,20,22* 23* f-·

Judging self 24, 26, 28, 25, 27, 29*, 8

30 31*

Page 64: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

54

Dimensi eksternal Physical self 32, 34, 36, 33, 2.5, 37*, 9

38 39*, 40 ~·

Moral-ethical self 41,43,45, 42, 44*, 46, 13

47*, 50, 52 48*, 49, 51,

53

Personal self 54*, 56*, 55*, 57, 59 6

58

Family self 60, 62, 64, 61, 63, 65*, 10

66,68 67*, 69 -·

Social self 70, 72*, 7·1, 73, 75, 8

74, 76 77*

jumlah 37 40 77

Tabel 3.5 Blue Print Skala Konsep Diri pasca Uji lnstrumen

---0. Dimensi konsep diri Item Jumlah

Favorable unfavorable -

I. Dimensi internal ldentitv self - - 0 --Behavioral self 10, 12, 16, 11,17,21, 8

22 23 Judqinq self - 29, :31 2

~. Dimensi eksternal Physical self - 37,39 2

Moral-ethical self 47 44, 48 3

Personal self 54, 56 55 3

Family self - '65, 67 2

Social self 72 77 2

jumlah 8 14 22

Page 65: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

55

Sedangkan untuk uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Product

Moment pada skala Perilaku Merokok terhadap 30 orang santri Pondok

Pesantren Al Matiin, dari 40 item yang diujicobakan terdapat 10 item yang

gugur atau tidak valid. Banyaknya item yang gugur ini dikarenakan

pernyataan yang kurang jelas atau kurang dipahami oleh responden.

Sedangkan item yang valid atau yang dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya sebanyak 30 item.

Tabel 3.6 Hasil uji instrumen item yang valid (*) dari skala Perilaku Merokok

----·-------------). Tipe perilaku merokok Item Jumlah

Favorable unfavorable - ----

Positive affect Pleasure 1*,3*,4*, 2*, 5 6 smokers relaxation 6*

Stimulation to 7*, 9*, 10*, 8, 13, 15 9 pick them up 11*, 12*,

14 Pleasure of 16*, 18*, 17, 20* 5 handling the 19*

ciqarette Negative affect 21*, 23*, 22,2:4* 6

smokers 25*, 26* ---Addictive 27*, 29*, 28, 3:0*, 32 6 smokers 31* -- -----

Pure habits 33*, 35*, 34*, 36*, 38, 8 smokers 37*, 39* 40* Jumlah 24 16 40

Page 66: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

56

Tabel 3.7 Blue Print Skala Perilaku Merokok pasca Uji lnstrumen

0. Tipe perilaku merokok Item Jumlah Favorable Unfavorable

I. Positive affect Pleasure 1, 3, 4, 6 2 5 smokers relaxation

Stimulation to 7, 9, 10, - 5 pick them up 11, 12 Pleasure of 16, 18, 19 20 4 handling the

___<dQarette 2. Negative affect 21, 23, 25, 24 5

smokers 26 3. Addictive 27,29, 31 30 4

smokers t Pure habits 33, 35, 37, 34,36,40 7

smokers 39 Jumlah 23 7 30

3.S.2. Uji Reliabilitas Skala

Menurut Azwar (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek

yang sama di peroleh hasil yang relatif sama. Dari definisi tersebut dapat di

artikan bahwa reliabilitas adalah sejauhmana instrumen menghasilkan

pengukuran yang relatif sama meskipun dilakukan dalam waktu yang

berbeda.

Page 67: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

57

Dalam penelitian ini untuk menguji reliabililas rumus yang digunakan adalah

Alpha Cronbach dengan leknik komputer program SPSS versi 11,5 for

windows. Data ini diperoleh dari satu kali pengujian. Dengan cara ini

permasalahan yang muncul pada pendekatan tes ulang dapat dihindari

(Azwar,2003), dengan rumus sebagai berikut:

u = [-k ] [i -2:Sj,'] k -1 Sx -

Keterangan :

a = Reliabililas instrumen

k = Jumlah belahan tes

Sj 2 = Jumlah varians dari skor item

Sx 2 = Jumlah varians dari skor les

Berdasarkan data tty out di peroleh beberapa item yang valid kemudian diuji

reliabilitasnya dengan rumus di alas, unluk skala konsep d1ri diperoleh hasil

koefisien reliabilitas 0.812 yang berarti data tersebul reliabel. Hal ini dapat

dilihat dari label 3.8 lenlang kaidah reliabilitas Guilford. Sedangkan untuk

skala Perilaku Merokok di peroleh hasil koefisien reliabililas 0.868 yang

berarti skala tersebut reliabel.

Page 68: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

58

Tabel 3.8 Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien Kriteria < 0,2 Tidak Reliabel

0,2- 0,4 Kurang Reliabel 0,4-0,7 Cukup Reliabel 0,7 -0,9 Reliabel

> 0,9 Sanaat Reliabel

3.5.2 Teknik Analisis Data

Dalam penelilian ini teknik korelasi yang digunakan adalah Contingency

coefficient C (koefisien kontingensi). lni digunakan karena variabel yang

dikorelasikan berbenluk kategori (gejala ordinal) (Suharsimi. 2002:73). C atau

Contingency sangat erat hubungannya dengan Chi-kuadrat dan dihitung

dengan label kontingensi.

Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan sistem kompulerisasi SPSS

versi 11,5. Hasil penelilian akan di inlerpretasikan dengan menunjuk pada

label Chi-Square, dan mengacu pada kelompok signifikan sebesar 5%.

Jika chi-square hilung > dari chi-square label, maka korelasi dianggap lidak

signifikan alau Ho dilolak dan Ha diterima. Namun, jika Chi-square hitung <

chi-square label, maka Ho di terima dan Ha dilolak.

Page 69: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

3.6. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah

yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan

variabel penelitian, melakukan studi kepustakaan untuk

mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat.

Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan di

gunakan dalam penelitian ini yaitu skala konsep diri dan skala

perilaku merokok. Menentukan lokasi dan menyelesaikan

administrasi perizinan.

2. Pengujian alat ukur (try out)

59

Pengujian alat ukur ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

item-item pernyataan yang telah dibuat dapat meng9ali dan mewakili

data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Try out di

laksanakan di Pondok Pesantren Al Matiin Ciputat dengan 30

Page 70: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

responden usia 12-15 tahun. Kemudian data dihitun~1 untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut.

3. Pelaksanaan penelitian

Setelah melakukan proses persiapan penelitian, dan kedua alat ukur

memenuhi standar validitas, maka skala tersebut disebarkan sesuai

dengan responden penelitian. Yaitu santri Pondok Pesantren SMP

Riyadlul Jannah, Ciseeng Bogor usia 12-15 tahun.

4. Pengolahan data dan penulisan laporan

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi

11,5 for windows. Peneliti melakukan skoring untuk setiap skala

yang didapat, kemudian di lakukan uji asum$i statistik yaitu dengan

menggunakan uji normalitas. Lalu di buatlah hipotesis atau

kesimpulan akhir dan penulisan laporan tentang penelitian ini.

60

Page 71: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

61

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden dalam penelitian ini akan diuraikan secara rinci

di bawah ini berdasarkan usia, perilaku merokok, serta banyaknya rof:ok

yang di konsumsi perhari. Subyek dalam penelitian ini adalah 66 santri SMP

Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Ciseeng-Bogor.

Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan usia

usia Frekuensi Presentase (%) 12 tahun 12 orana 18, 19% 13 tahun 29 orang 43,93% -14 tahun 21 orana 31,82% 15 tahun 4 orana 6,06%

Total 66 orana 100%

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini berdasarkan

usia, diperoleh 43,93% responden berusia 13 tahun, 31,82% responden

Page 72: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

62

berusia 14 tahun, 18, 19% responden berusia 12 tahun dan 6,06% responden

berusia 15 tahun.

Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan perilaku merokok

Data Frekuensi Presentase (%) Merokok 18 oranq 27,27%

Tidak merokok 48 oraf'!.9_ 72,73% ·-.

Total 66 oranq 100% .

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini berdasarkan

perilaku merokok, diperoleh 72,73% responden tidak melakukan perilaku

merokok dan 27,27% responden melakukan perilaku merokok.

Tabel 4.3 Gambaran umum responden berdasarkan banyaknya rokok yang

dikonsumsi perhari.

Data Frekuensi P'resentase (%) < 5 batang 14 orang 77,78% 5-10 batang 1 orang 5,56% >10 batang 3 orang 16,66%

Total 18 orang 100% ·-

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini berdasarkan

banyaknya rokok yang dikonsumsi perhari dari 18 orang, di peroleh 77,78%

responden melakukan perilaku merokok kurang dari 5 batang rokok perhari,

dan 16,66% responden melakukan perilaku merokok antara lebih dari 10

Page 73: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

batang rokok perhari dan 5,56% responden melakukan perilaku merokok

antara 5-10 batang perhari.

4.2. Uji Persyaratan

4.2.1. Uji Normalitas

63

Data-data hasil suatu pengukuran pada wmumnya mengikuti asumsi distribusi

normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas.

Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji

normalitas terhadap data yang bersangkutan.

Dengan demikian, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di peroleh nilai uji

normalitas data pada skala Konsep diri sebesar 0,761 den9an menggunakan

taraf signifikansi alpha 5%, maka di ketahui bahwa nilai probabilitas skala

konsep diri 0,761 >0,05 (sig > 0,05) sehingga dapat di simpulkan bahwa data

berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot dari SPSS

versi 11,5:

Page 74: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

64

Gambar4.1

Q-Q Plot Konsep Diri

80--------

" "

70

'?--

" ,,

60·

50 ~-~--------~ so 60 70 80

Undefined error #62210 * Cannot open text file "D:\spss'

Dari gambar di alas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel konsep diri

berada disekitar garis uji yang mengarah kekiri alas, dengan demikian data

tersebut dapat dikatakan normal.

Sedangkan hasil uji normalitas data pada skala Perilaku Merokok di peroleh

angka probabilitas sebesar 0,931 dengan menggunakan taraf signifikansi

alpha 5%, maka di ketahui bahwa nilai probabilitas 0,931 > 0,05 (sig > 0,05)

sehingga dapat di simpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini

adalah gambar diagram Q-Q plot dari SPSS versi 11,5 :

Page 75: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Gambar4.2

Q-Q Plot Perilaku Merokok

100~------------~

90

80

70

60

50

40

0

0

-" / 0

/ 0

0

30 °

'°+-~-~-----~---~---< 20 30 40 ~ 60 70 00 90 100

Undefined error #62210 - Cannot open text file "O:\sps!

Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel perilaku

merokok berada di sekitar garis uji yang mengarah kekiri atas, dengan

demikian data tersebut dapat di katakan normal.

4.2.2. ldentifikasi Skor Tipe Perilaku Merokok

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tipe Perilaku Merokok

Tipe perilaku merokok Frekuensi presentase

Positive affect smokers 9 1 :l,64 Negative affect smokers 14 2·1,21

Addictive smokers 18 2~1 ,27

Pure habits smokers 25 3?,88 ~-

Total 66 100%

65

Page 76: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

66

Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa ha! yang

paling dominan terjadi pada remaja merokok karena faktor kebiasaan,

sehingga merokok merupakan perilaku yang mereka lakukan secara otomatis

mereka lakukan tanpa kesadaran.

Pengidentifikasian tipe perilaku merokok diperoleh dari nilai masing-masing

tipe perilaku merokok yang dominan, hasil skor skala tipe perilaku merokok

distandarisasikan dengan menggunakan Z-score dan T-score, setiap

responden memiliki empat nilai T yang mewakili tipe perilaku merokok yang

diteliti.

4.3. Uji Hipotesis

Rumusan statistik yang di gunakan untuk menguji hipotesis. penelitian ini,

peneliti menganalisis skor konsep diri dan skor perilaku merokok dengan

menggunakan rumus korelasi kontingensi. Koefisien kontingensi digunakan

apabila variabel yang dikorelasikan berbentuk kategori (gejala ordinal).

Koefisien kontingensi sangat erat kaitannya dengan chi-kuadrat dan dihitung

dengan tabel kontingensi. Untuk mengllitung koefisien kontingensi, terlebih

dahulu dihitung nilai chi-kuadrat.

Rumus chi-kuadrat digunakan untuk menguji signifikan perbedaan frekuensi

yang diobservasi fo (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data), dengan

Page 77: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

67

frekuensi yang diharapkan fh. Apabila dari perhitungan ternyata harga x2

sama atau lebih besar dari harga kritik x2 yang tertera dalarn label, sesuai

dengan taraf sginifikansi yang telah ditetapkan dapat ditarik kesimpulan

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara fo dengan fh atau sebaliknya

(Ari ku nto ,2002 :259 ).

Sebelum melakukan penghitungan dengan koefisien kontingensi terlebih

dahulu dilakukan pengklasifikasian pada konsep diri dimana dikelompokkan

ke dalam kecenderungan masing-masing tipe perilaku merokok seperti pada

label berikut :

No Positive

1 72 2 55 3 64 4 75 5 69 6 56 7 68 8 63 9 67 10 11 12 13 14 15

.

16 17 18 19

Tabel 4.5 Skor Konsep Diri

Tipe perilaku merokok --

ne!lative addictive Pure habits --77 95 56 92 79 52 --63 77 47 88 71 51 85 69 64 79 73 45 81 91 67 65 88 51 71 57 51 --57 61 46 52 66 '67 57 64 44 85 66 47 --50 60 48

63 51 74 50 48 52 --61 47 --

57

Page 78: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

68

~---- --20 50 --21 40 22 56 23 46

·-24 47 ·-25 51

Total 589 1002 1263 1283 --

mean 117,8 133,6 132,94 98,139

Dari data di alas, kemudian konsep diri dikelompokkan ki> dalam dimensi

internal dan eksternal dengan menggunakan tolok ukur mean teoritis yaitu

sebesar 66, 106. Bila skor dari konsep diri > mean, maka responden termasul<

kedalam tingkatan konsep diri positif sedangkan skor konsep diri yang < dari

mean maka responclen digolongkan ke dalam tingkatan yang negatif. Data

hasil pengelompokkan tersebut dapat dilihat pada tabel fo berikut :

Tipe perilaku merokok

Positive affect smokers Negative affect smokers

Addictive smokers Pure habits smokers

L:

Tabel 4.6 Tabel fo

Positif

5 8 9 2

24

Konsep Diri Negatif L:

4 9 6 14 9 18

23 25 42 66

Page 79: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

69

Dari tabel fo di atas kemudian dilanjutkan dengan tabel fh sebagai berikut :

Tipe perilaku merokok

Positive affect smokers Neqative affect smokers

Addictive smokers Pure habits smokers

L:

Tabel 4.7 Tabel fh

Positif 3,34 5,07 6,52 9,07 24

Kons~iri Negatif I

5,72 9,06 8,92 13,99 11,4!5 17,97 15,9'1 24.98

42 66

Berdasarkan tabel yang ada, yaitu tabel fo dan tabel fh dapat dihitung nilai

chi-kuadrat seperti pada label berikut ini :

Tabel 4.8 Tabel kerja untuk rnenghitung chi-square

Tipe perilaku klasifikasi Fo fe fo-fe (fo-fe )2 (fo-merokok fe)2/fe

Positive affect Positif 5 3,34 1,66 2,7556 0,825 smokers Negatif 4 5,72 -1,72 2,9584 0,517

Negative affect Positif 8 5,07 2,93 8,5849 1,693 smokers Neaatif 6 8,92 -2,92 8,5264 0,955

Addictive affect Positif 9 6,52 2,48 (3, 1504 0,943 smokers Negatif 9 11,45 -2,45 G.0025 0,524

Pure habits Positif 2 9,07 -7,07 49,9849 5,511 smokers Negatif 23 15,91 7,09 50,2681 3,159

I 66 66 ~-

0 132,2312 14, 127

Berdasaran perbandingan chi-kuadrat hitung dengan label chi-kuadr2.t

berlaku aturan berikut: jika chi-square hitung >chi-square tabel, maka Ha

diterima dan jika chi-square hitung < chi-square label, maka Ha ditolak. Dari

Page 80: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

70

penghitungan yang dilakukan diperoleh nilai X2hitung = 14, 127 dari nilai X2tabel

yaitu sebesar 23,7

Dari hasil penghitungan juga diperoleh nilai kefisien kontingensi antara tipe

perilaku merokok dengan konsep diri sebesar 0,419. dengan demiki<in Ho

diterima yang artinya tidal< ada hubungan yang signifikan antara konsep diri

dengan tipe perilaku merokok remaja.

4.4. Hasil Utama Penelitian

Dari uji hipotesis yang telah dilakukan pada skala konsep diri dengan perilaku

merokok remaja diperoleh nilai koefisien chi-kuadrat sebeHar 0,419 dan nilai

koefisien korelasi kontingensi sebesar 14, 127. nilai koefisien korelasi

kontingensi yang diperoleh lebih kecil dari nilai X2 tabel pada taraf signifikansi

5% yaitu 23,7. maka hasil tersebut dapat dianalisis bahwa Ho yang

menyatal<an "tidal< ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan

perilaku merokok remaja" diterima. Sehingga Ha yang berbunyi "ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan perilaku merokok remaja

ditolak.

Page 81: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan kesimpulan hasil penelitian men1ienai hubungan

antara konsep diri dan perilaku merokok pada remaja. Selanjutnya pada

subbab diskusi akan membahas hasil penelitian, dan akan di tutup dengan

saran-saran yang berkaitan dengn penelitian ini.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil ke:simpulan bahwa

nilai chi-kuadrat hitung yang dihasilkan 0,419. Sementra nilai chi-kuadrat

label pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 23,7. De:ngan demikian,

hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara konsep diri dan perilaku merokok remaja ditolak. Sementara

itu, hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara konsep diri dengan perilaku rnerokok rernaja diterima.

Page 82: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

n

5.2. Diskusi

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada santri di pondok pesantren Riyadlul

Jannah, menunjukkan bahwa dari 66 orang santri hanya 18 orang yang

melakukan perilaku merokok. Walaupun demikian, hal tersebut tidak dapat

diabaikan karena dapat berpengaruh pada remaja lain yan9 tidak melakukan

perilaku merokok, karena pembentukan karakter pada remaja masih

dipengaruhi oleh lingkungan dan kelompoknya. Hal ini sesuai dengan

pendapat Philiph Rice (dalam Gadis, 2001 :36) bahwa kebutuhan untuk

berada dalam suatu l<elompok paling besar terjadi pada m<:1sa remaja, artinya

remaja hampir selalu ingin masuk ke dalam suatu kelompok tertentu

sehingga mau tidak mau remaja di tuntut untuk punya panclangan yang sama

dengan anggota kelompok yang lain mengenai berbagai hal.

Begitu juga berdasarkan banyaknya rokok yang dikonsumsi, dari 18 orang

santri terdapat 14 orang yang merokok kurang dari 5 batang perhari. Hal

tersebut terlihat biasa, tetapi di usia mereka yang masih muda, dapat

diprediksi bahwa apabila mereka sudah terbiasa untuk melakukan perilaku

merokok, lama-kelamaan mereka akan tergantung pada rokok dan akan

cenderung terus menambah dosis rokok yang akan digunakan. Hal ini yang

membuat remaja sulit untuk menghentikan perilaku merokoknya tersebut.

Page 83: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

73

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Feldman (dalam Marnelino,2003:72)

menyebutkan bahwa perilaku merokok berkaitan dengan konsep diri remaja.

Remaja perokok mEimiliki konsep diri yang mengandung beberapa unsur

yang berbeda dengan remaja bukan perokok hal ini juga didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Botvin & Mc.Allister (dalam Dina,2001 :67)

menyebutkan bahwa salah 1 faktor yang menyebabkan seseorang merokok

adalah karena konsep diri yang negatif. Jadi penelitian ini memperkuat teori

sebelumnya karena seseorang yang mempunyai konsep diri positif dapat

berpengaruh pada seluruh perilakunya. Suatu tingkah laku akan selalu diikuti

oleh konsekuensi-konsekuensi tertentu, baik yang berasal dari dalam diri,

luar diri ataupun keduanya. Konsekuensi tingkah laku akan menentukan

apakah perilaku itu cenderung di pertahankan atau.tidak. Dalam konsep diri

terdapat dua dimensi yang relevan dalam berperilaku merokok, yaitu dimensi

internal dan eksternal (Fitts, 1971 ).

Pertama, dimensi internal yaitu penilaian yang dilakukan individu terhadap

dirinya sendiri. Seseorang dengan konsep diri positif, akan menilai dirinya

sendiri apakah merokok itu bagus untuk kesehatannya atau tidak?

Kedua, dimensi eksternal yaitu individu menilai dirinya melalui hubungan dan

aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya.

Faktor-faktor yang menyebabkan remaja merokok yaitu adanya modelling

Page 84: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

74

atau meniru tingkah laku orang yang menjadi panutan remaja, selain itu

adanya tekanan-tekanan yang datang dari teman-teman sebaya agar remaja

bisa diterima dalam pergaulan. Dengan merokok, remaja ingin mendapat

pengakuan bahwa mereka terlihat dewasa dan gagah.

Dalam penelitian yang dilakukan Zakiah tentang Pengaruh pendidikan

Agama dalam keluarga terhadap konsep diri pada remaja, menyimpulkan

bahwa semakin tinggi pendidikan agama seseorang :1ang clidapat dalam

keluarga. maka semakin positif konsep diri seseorang dan sebaliknya

semakin rendah pendidikan agama se~eorang yang didapat dalam keluarga,

maka semakin negatif konsep dirinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pendiclikan agama juga berperan dalam pembentukan konsep diri yang positit

pada remaja.

5.3. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyadari

bahwa penelitian ini masih perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.

Untuk itu peneliti memberikan beberapa saran yang bisa di pertimbangkan

sebagai penyempurnaan berbagai hal yang berkaitan den•Jan penelitian,

yaitu:

Page 85: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Saran teoritis

1. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk mengidentifikasi lebih

jauh hal-hal yang mempengaruhi konsep diri sehingga dapat terlihat

dengan jelas pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi dalam diri

seseorang.

75

2. Pada penelitian berikutnya, disarankan untuk mengambil sampel yang

lebih beragam, baik berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan dan lingkungan, sehingga hasilnya dapat

digeneralisasikan.

3. Perilaku merokok tidak hanya terjadi pada masa remaja saja tetapi

semua usia, sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk

meneliti orang-orang yang sudah kecanduan rokok.

4. Dalam penelitian selanjutnya menggunakan ·penelitian kualitatif,

supaya hasil/data yang didapatkan lebih lengkap dan lebih mendalam.

Saran praktis

1. Agar remaja tidak melakukan perilaku merokok karena lebih banyak

kerugian yang di dapat daripada manfaatnya.

2. Agar para remaja dapat membangun rasa percaya diri, meningkatkan

potensi yang ada dalam dirinya, sehingga remaja dapat memilih untuk

melakukan hal yang positif.

Page 86: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

3. Perlu menciptakan suasana lingkungan bebas rokok dengan

memberikan penerangan mengenai bahaya rokok pada remaja agar

tidak terlanjur menjadi pecandu rokok.

76

4. Tokoh-tokoh panutan (orangtua, guru,dll) yang tidak merokok perlu

ditonjolkan agar remaja menyadal'i bahwa masih banyak orang-orang

di tengah mereka yang tidak merokok karena sadar akan bahaya

rokok terhadap kesehatan.

5. Untuk orangtua, agar menjalin hubungan yang efektif dengan remaja

sehingga remaja dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

Page 87: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

77

DAFTAR PUSTAKA

Aang, Fahruroji. (2005). Ber/slam dalam keterbatasan yang kita mi/iki.

Jakarta : www. blogger.com

Agustiani,Hendriati. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi

kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri'pada remaja. Bandung :

Refika Aditama.

Alwisol. (2004 ). Psikologi kepribadian. Malang : UMM Press.

Anastasi, Urbina. (2003). Tes psikologi. Jakarta : lndeks Gramedia Group

Ardiningtyas, P. (2006). Moral exclusion dan rokok. www. e-psikologi.com

Aries, dkk. (2006). Perokok ingusan bertambah. Gatra, vol.12, no.9, 14

Januari 2006, 70.

Azwar, S. (2003). Penyusunan ska/a psiko/ogi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Chaplin, J.P. (2002). Karnus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Danusantoso,Halim. (1990). Seri kesehatan populer: Rokoi'c dan perokok.

Jakarta : Arcan.

Dina, R,Y. (2001 ). Sikap remaja terhadap peri/aku merokok dan gambaran

konsep diri pada remaja perokok. Skripsi fakultas Psikologi Universitas

Indonesia.

Fawrita, C. (1998). Seminar sehari tanpa tembakau. Jakarta : Biro hukum dan

humas setjen depkes RI.

Page 88: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Hurlock, E. (1980). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan edisi kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.

78

!cha. (2001 ). Fanatik? Pikir-pikir dulu deh. Gadis. No.27, ·t 7-29 Agustus 2001,

36-37.

Jacinta, F. Rini. (2005). Konsep diri positif dan negatif. Jaka:ia :

www. e-psikologi.com

Puspasari, Amaryllia. (2007). Mengukur konsep diri anak. Jakarta : Elex

Media Komputindo.

Rakhmat,Jalaluddin. (2005). Psikologi komunikasi. Bandun£1 : Remaja Rosda

Karya.

Kisyanto & Mansjoer. ( 1984 ). Merokok sebagai resiko jantung koroner.

Jakarta : buku peringatan ultah ke IV yayasan jantung koroner.

Kristanda. (1995). Seminar sehari hidup sehat tanpa rokok. Jakarta : Unika

Atmajaya.

Layyinah. (2001 ). Konsep diri pengguna narkoba. Skripsi fakultas psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Marselino. (2003). Hubungan perasaan rendah diri'dan intensitas merokok

pada remaja awal. Skripsi fakultas psikologi Universitas Indonesia.

Rizki. (2006). Himpunan fatwa haram merokok. Jakarta :

www. halalguide. Info

Page 89: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Santrock, J.W. (2003). Adolecsence: perkembangan remaja edisi keenam.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sarlito, W. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta : Raja grafindo persada.

Sevilla, et.al. (1993) pengantar metode penelitian. Jakarta : UI Press.

Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

79

Page 90: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

ampiran

Tabel Nilai Z-Score

~---·

Positif Negatif Addictive Pure Habits Konsep Diri

2,444 5, 181 0,998 ·0,870 -0,504 4,941 6,013 5,055 -0,352 0,970 5,226 6,013 6,069 0,165 0,355 3,557 1,853 0,998 -3,461 -0,627 -0,337 -0,642 -2,043 -1,907 0,724 0,775 1,021 -1,029 -1,389 0,232 3,835 5,181 4,041 0,683 -0,135 2,722 2,685 3,027 0,165 -0, 135 ·-3,008 4,349 4,041 1,201 -0,873 3,008 1,021 3,027 -0,352 -0,258 1,610 1,021 2,013 -0,352 -0,996 1,331 -0,642 2,013 0,165 -0, 135 1,610 1,853 2,013 0, 165 -0,504 2,722 4,349 3,027 -0,870 0,355 1,610 0,189 0,998 -2,943 -0,258 3,835 4,349 6,069 1,719 0,970 4,113 3,517 5,055 0,683 0,109 2,722 1,021 2,013 -0,352 0,109 ---2,562 -1,474 0,998 1,719 1,584 -2,006 -1,474 -1,029 -0,352 0,601 -2,562 -3,970 -2,043 0,165 0,109 -2,562 -1,474 -1,029 0,165 0.724 2,444 6,013 -0,015 1,201 -0,873 -3, 118 0,189 3,027 1',201 0,970 --0,058 1,021 -0,015 1,201 -0,627 -2,562 -3,970 -4,072 0,165 0,109 -0,337 -2,306 -0,015 4,310 -0,873 -0,058 0,189 0,015 -0,870 -0,750 -2,006 -1,474 -1,029 -0,870 0,232 -0,615 -3,970 -4,072 -0,352 -0,504 -3, 118 -1,474 -4,072 0,165 -0,996 0,497 1,021 2,013 -0,870 -0,135 -0,058 0,189 0,998 0,165 -0,627 0,219 0,189 0,998 0,683 0,258 0,219 0,189 0,998 1,201 -0,627 -2,562 -3, 138 -4,072 -0,870 0,847 -2,006 -3,970 -4,072 0,165 0,109 -0,337 2,685 -0,015 0,165 -0,258

Page 91: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

-0,337 f--

1,021 0,015 -0,352 - -0,0'13 -2,006 -3, 138 -3,057 -0,352 1,215

--2,562 -3,970 -1,029 1,719 0,109 -----2,006 -3, 138 -3,057 0,683 0,109 0,219 -1,474 0,998 0,165 -0,381 -2,006 -2,306 -1,029 0, 165 0,478 -2,562 -3, 138 -3,057 0,165 -0,970 0,775 2,685 0,998 0,683 -1,856 ----- -1,610 0,189 -1,029 0,683 -0,013 1,053 2,685 3,027 0,683 0,232 -2,006 0,189 -0,015 0,683 0,109 -0,615 -1,474 -1,029 -0,352 0,724 ---2,284 -2,306 -2,043 0,165 0,232 ---0,337 -1,474 ___ _:2,043 _____

-~·~-·

-0,870 --- -0,62l f.--·------

-3,396 -3,970 -4,072 -0,870 0,109 2, 166 1,021 -1,029 -1,389 -1,119 -2,006 -2,306 -2,043 -1,389 -0,013 --1, 171 -1,474 -3,057 1,201 0,109 -2,562 0,189 -2,043 0,165 0,478 -0,893 1,021 -1,029 -1,389 -0,258 3,00 4,349 3,027 1,719 -0,750 -

0,497 0,189 -0,015 -0,870 -0,381 1,888 0, 189 -0,015 -1,389 -1,119 -2,006 1,021 -3,057 -0,870 0,970 -2,284 -3,970 -4,072 0, 165 0,847 -2,562 -3,970 -2,043 0,165 0,232 -2,562 -1,474 -1,029 0,165 1,584 -0,615 -1,474 2,013 0,165 -0, 135

Page 92: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

~mpiran

Tabel Nilai T-Score

positif negatif Addictive Pure habits Konsep diri

74,44 101,81 59,98 41,3 44,96 99,41 110,13 100,55 46,48 59,7 102,26 110, 13 110,69 51,65 53,55 85,57 68,53 59,98 15,39 43,73 --46,63 43,58 29,57 30,93 57,24 57,75 60,21 39,71 36, 11 52,32 88,35 101,81 90,41 56,83 48,65 77,22 76,85 80,27 51,65 48,65

80 93,49 90,41 62,01 41,27 80 60,21 80,27 46,L.-8 47,42

66, 1 60,21 70,13 46,48 40,04 -

63,31 43,58 70,13 51,65 48,65 -66, 1 68,53 70,13 51,65 44,96

77,22 93,49 80,27 41,3 53,55 66, 1 51,89 59,98 20,57 47,42

88,35 93,49 110,69 67,19 59,7 91,13 85,17 100,55 56,83 51,09 77,22 60,21 70,13 46,48 51,09 24,38 35,26 59,98 67,19 65,84 29,94 35,26 39,71 46,48 56,01 24,38 10,3 29,57 51,65 51,09 24,38 35,26 39,71 51,65 57,24 74,44 110, 13 49,85 62,01 41,27 18,82 51,89 80,27 62,01 59,7 49,42 43,58 49,85 62,01 43,73

·-24,38 10,3 9,28 51,65 51,09 46,63 26,94 49,85 93,1 41,27 49,42 51,89 49,85 41,3 42,5 29,94 35,26 39,71 41,3 52,32 ----43,85 10,3 9,28 46,48 44,96 18,82 35,26 9,28 51,65 40,04 54,97 60,21 70,13 41,3 48,65 49,42 51,89 59,98 51,65 43,73 52,19 51,89 59,98 56,83 47,42 52,19 51,89 59,98 62,01 43,73 24,3a 18,62 9,28 41,3 58,47 29,44 10,3 9,28 51,65 51,09 46,63 76,85 49,85 51,65 47,42

Page 93: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

46,63 43,58 49,85 46,48 49,87 29,44 18,62 19,43 46,48 62,15 24,38 10,3 39,71 67,19 51,09 29,44 18,62 19,43 56,83 51,09 52,19 35,26 59,98 51,65 46,19 29,44 26,94 39,71 51,65 54,78 24,38 18,62 19,43 51,65 59,7 57,75 76,85 59,98 56,83 31,44 66, 1 51,89 39,71 56,83 49,87

60,53 76,85 80,27 56,83 52,32 29,44 51,89 49,85 56,83 51,09 43,85 35,26 39,71 46,48 57,24 27,16 26,94 29,57 51,65 52,32 46,63 35,26 29,57 41,3 43,73 16,04 10,3 9,28 41,3 51,09 71,16 60,21 39,71 36,11 38,81 29,44 26,94 29,57 36,11 49,87 38,29 35,26 19,43 62,01 51,09 24,38 51,89 29,57 51,65 53,78 41,07 60,21 39,71 36,11 47,42

80 93,49 80,27 67,19 42,5 54,97 51,89 49,85 41,3 46,19 68,88 51,89 49,85 36,11 38,81 29,44 43,58 19,43 41,3 59,7 -27,16 10,3 9,28 51,65 58.47 24,38 10,3 29,57 51,65 52,32 24,38 35,26 39,71 51,65 65,84 43,85 35,26 70,13 51,65 48,65

Page 94: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov..Smlrnov Test

i...,..~-----------------+k"'o"n'"'s~jiri N 00 Normal Parametersa,b Mean 66,1:?.64

Std. Deviation 5,45721 Most Extreme Absolute ,094 Differences Positive ,094

Negative -,063

Kolmogorov-Smirnov Z ,7'61

Asymp. Sig. (2-tailed) ,609 '"--'-----·~-------------'-----a. Test distribution is Nonna!.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov..Smirnov rest

N

perilaku merokok ·-----------+-=·-()6

Normal Parameters•.b

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Absolute Positive

Negative

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

62,62'i2

13,679fi9

'115 ,115 ~,Oi'2

.9~11

.3~i2 ---.....L---~~-

Page 95: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

alidity Skala Konsep Diri

**** Method l (space sa1er) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y

atistics f::>r SCALE

Mean 219,5667

em-total Statistics

ROOOJl R00002 R00003 R000(4 ROC·005 R00006 R00007 R00008 R00009 ROOOlO ROOOll R00012 ROOOl.3 R00014 ROOOlb R00016 R00017 R00018 ROOOJ.9 R00020 R00021 R00022 R00023 R00024 R00025 f00026 0 00027 I' 00028 R00029 R00030 f<.00031 R00032 R00033 R00034 R00035 R00036 f00037

Scale Mean

.i.f lt:ern Deleted

216,5333 216, 6667 216,6333 217,1667 215,9333 21.7,5000 216,6333 21.7,7000 217,3333 216,6333 216,'1667 216,1333 216,9000 2l6,ll667 217' 1000 216,2333 216,5333 216,5667 216, 3667 216,1333 216,6333 217,7000 216' 1667 216,2667 217,3667 216,2333 217,3000 216,3000 .'216, 6..,')_. 216, 8667 216,6000 217' J.667 216,9333 216,9667 217' 0000 217,5000 216,1000

A N ~ L Y S I S S C A I, E

V....1riance 227,4264

Scale Varjance if Item Deleted

222,2575 221,2644 230, 7920 226, 6264 226, 2023 :n1, 2931 221,7575 220,3552 22215747 215,6885 216,6023 221,4299 227,8862 222,4644 223, 0586 221,2195 212,2575 22f;,8747 225,4816 220,0506 2J.4,5851 241, 1138 218,9023 220,2023 231,4816 222,0471 221,3207 220,7000 217,7575 231,7747 215,6966 221,4540 222,2023 227,4816 22:), 2'114 235, 913f3 218,8517

N of Std Dev Variables 15,0807 77

Corrected ltem­Tota.l

Correlat.ion

'2613 '2670

- ' 161 J ,0056 I OS4 7

- 'll178 ,2520 ,3015 '1.348 ,4824 ,3856 ,3828

-,0501 / 2336 I 1510 ,3633 ,6160 ,0033 'J.156 ,29~)2

'39'/3 -,4842

,3734 f 27 97

- , 2001 ,2299 ,2351 ,2812 ,3479

- ' 164 4 ,3263 '174 7 ,1776

-,0235 '04't6

-,313l1 ,4879

(A I, P H 1-\)

A·~pha

if !tern Deleted

,7859 ,7855 ,7957 , 7916 ,7896 ,7959 ,7859 ,7847 , 7L188 ,7801 ,7819 ,71345 ,7952 ,7863 ,7881 ,7845 ,7765 , 7910 , 'i882 ,7847 ,7809 ,8061 ,7831 ,7850 ,7959 ,7863 ,7861 . 71151 ,7830 '7991 ,7829 ,7877 , 78i 4 / 7912 t 7 9-15 f ff016 ,7B21

Page 96: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

ROOOJ8 216,2333 222,5299 ,1251 ,7893 R00039 216,4667 216,5333 ,3883 ,7818 R00040 216,6000 220,1793 ,2747 ,7850 R00041 215, 9667 220,1023 '3166 ,7814 R00042 216,4333 219,2885 ,2751 ,7848 R00043 215,9000 221,2655 '2673 ,7855 R00044 215,9667 220,2402 ,3361 ,7842 R00045 216, 3667 222,1023 '2092 '7867 R00046 216,6333 218,7920 ,3068 '7841 R00047 216,6000 215,8345 ,4350 '7808 R00048 217,3667 211,6195 , 6471 ,7758 R00049 216,4000 220,1793 , 2819 '7F.:40 ROOOSO :!.J.Ei, .'.)333 2/.B,2~i'7~> -,0611 ,7953 R00051 216,8333 230,1)885 -,1410 '7960 .R00052 217, 066'7 220,9609 /~!004 '') :· 69 .R00053 217,1333 233, 4'199 - , 2 67 2 I '7 981 R00054 215,9333 219,4437 ,4658 ,7827 R00055 216 '7333 215,5816 ,4553 ,7004 R00056 2lti,7000 217,1138 ,4904 ,7009 .R00057 217,t,OOO 223,5586 ,1780 ,71!74 .R00058 216, 1333 223,0161 , 164 9 ,7B77 ,R00059 217,4667 226, 395£! '0093 '7'l19 .R00060 216,2667 ?.24,8230 ' 17 0·1 '71378 ,R00061 :~16, 4 333 221,3575 'l"ll":tl

It:. I U"1 , '7ll54 .R00062 216,2667 221,6506 ,2175 '7865 ,R0·)063 216,5333 221, '.123(J r 21J 6~ ,71158 ,R00064 216,2333 221, "1713 ,2651 , ·71357 R00065 217,0000 :?13,5862 ,4968 '7787 ,RQ0066 216,9333 219,6506 , ;~ 971 I 784 5 .R00067 216,5667 219,4954 ,3353 ,7839 lR00068 217,6667 221,8851 '1918 ,7871 .R00069 217,3000 219,1138 '2424 , 785. 7 ,RQ0070 216,8667 219,6368 ,2859 ,78-17 .ROOG7J. 217,0000 224,4828 I 0929 '7895 '1<00072 216,9667 218,0333 ,3633 ,7828 lR00073 217,3333 r3,9195 -,0859 ,79~1 .R0007 4 216,6000 218' ') 310 '3002 ,784~ lR0007 5 216,8667 223,3609 '1702 ' 7876 IR00076 216,9333 2?2, 4('92 ,2101 '7867 >R000'/7 216,6667 217,3333 ,4254 ''1817

•liability Coefficients

of Cases 30,0 N of T '. ;ms n

.pha = ,7893

Page 97: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

~eliability Skala Konsep Diri

***** Method 1 (space saver) ~ill be used for this analysis ****•~

E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S

:tatistics for SCALE

Mean 65, 6667

tern-total. Stati3tics

Scale Ml'!i.lfl

if I te1n Deleted

'AROOOJO 62' 7333 'AROCOll 62' 5667 'AR00012 62,2333 'AR00016 62,3333 'AROOOl 7 62. 6333 'AR00021 62,7333 'AR00022 63,8000 AR00023 62, •. v67 AR00029 62,7333 'AR00031 62,1000 AR00037 62,2000 'AR0003' 62, 5667 'AR00044 62' 0667 'ARO OD 4'7 62' 1000 'AROG04 B 63,4667 AR00054 62,0333 'AR00055 62,ll333 'AR00056 62,8000 AR00065 63,1000 AR00067 f.2,6667 'AR00072 63,0667 AR00077 62, 7667

e.iability Coeffi ·nts

30,0

.lpha ~ ,8121

Variance 62,5747

scale Va r:iaHCl!

if Item Del(:~ted

56,7540 55,5644 60,1161 59,3333 55,1368 58,4782 68' 3034 57,7885 55,7885 54,8379 58,3034 55,0Bl6 59,3747 S6,2172 54,8092 5~,, 1368 56,2126 57,1310 56, 3897 58,0230 56,0644 56, 1161

S C A L E

Std Dev 7' 9104

N o1 Variables

22

Corrected I t.en1-Total

Coe relation

,4401 '4721 1 2821 '34 94 '5648 I 1976

- I 41 SO

'3872 '4 650 ,4016 I 4 521 / 51 lQ '2 640 ,4419 / s 9~; 0 I 3658 ,4532 ,4814 / 35~'.G I 353~)

,4800 I Sl 7 4

N of Items ~ 22

(A L P H •.)

A Lplii' if Item DeJ.~~ted

'8012 ,7990 , 8DB7 ,8064 '7946 ,8159 ,8483 '8039 ,7~94

,8037 ,8025 '7968 '8093 , BOOS '7929 ,8057 ,8002 '80Q(J '8057 f 80fJ4 ,7990 '') 97 6

Page 98: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

'AR00038 82,1333 130, 8092 -,3033 '71362 ~00039 83,8000 118 ,3724 ,5762 ,7578 'AR00040 81,7667 139,2195 -,7330 ,81l06

eliabili ty Coefficients

of Cases 30,0 N of Items 40

lpha = ,7704

Page 99: JBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PEF~ILAKUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9176/1/ZORA... · Ar

,liabilitas Skala Porila!<u Merokok

*** Method 1 (space saver) will be used for tl1is analysis ******

: E L I A B I L I T y A N A L 'I 3 I s s c A L E: (A L p H A)

N of ttistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 57,2667 133,8575 11,5697 30

!In-total Statistics

Scale Sea.le Corrected Mean Variance ::tern- Alpha

if Item if Ite1n Total if Item Deleted Deleted Correlatic-n Deleted

:oooo l 55,!3333 123,5230 '7925 I fJ SE 1 :OOC02 54,1333 151,7747 - '7867 ,89!'5 :00003 55,6667 115,6092 '8312 I 8515 :00004 55,5667 115,6333 '8119 ,8519 :0000(' 55,61567 118, 6437 ,d715 ,8~32 :COCO/ 55,7667 119,1506 ,8316 ,B541 :00009 55,6667 120,2989 '6:-03 I 85'75 :00010 55,8000 124,3034 '5982 ,8604 :OOOli '.')5, 7000 121, '.i27 6 '6473 ,85iJ2 :00012 55,7000 120,2862 '8l 6f3 ,85~)1

:00016 55,7000 123,1828 ,7399 ,8582 :00018 55,7CJO 124,0793 '5004 '8618 :00019 55,2333 125, 4264 '3181 '8 67 (l :00020 54,1667 144,143"1 -,5669 ,8859 :00021 55,6667 119,7471 ,8020 ,8549 :00023 55,5000 115,8448 ,8513 ,8513 :00024 5!0,2333 .121,4954 ,4455 ,8633 :00025 55, 5667 118, 3920 , no1 ,8543 :OOC26 55, 6667 118,0920 '8541 ,8529 :00027 55,7333 118, 4092 '8287 ,8535 :00029 55,8333 123,3851 ,8039 ,8579 :00030 ~)5,1000 125,5414 '2723 '8692 :00031 55, •jQQO 121, (17!)9 I ~)87fl ,e591 :00033 b5,4000 123,4207 ,4206 '8638 :00034 54,2333 146, 1161 -,~·.,349 I t~894 :0003~ ~-):), ~1667 121,l~iOb I 6')06 I B ~-) "/ 3 1·'0036 53,8667 147,9126 -,7436 ,8898 :00037 55, 7667 125, 9782 I 5293 ' t1622 .00039 55,8667 125, 2920 / 6541 I H606 tJ0040 53, 8: ., "} 150,0747 -,8433 '8919

.iability Coeffic:~ents

)f Cases 30,0 fl of [tt'.!mS 30

'ho = RhA"-i