jbptunikompp gdl s1 2006 sitiaryant 3022 bab ii

Upload: taufikrachman

Post on 03-Mar-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    1/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anggaran

    Tujuan didirikannya perusahaan yang paling utama adalah untuk

    memperoleh laba yang sebesar-besarnya baik itu memproduksi barang maupun

    jasa yang akan dijual kepada konsumen. Untuk mencapai tujuan terebut

    diperlukan adanya perencanaan yang matang terhadap sumber daya yang tersedia

    agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan adanya kondisi tersebut, maka

    diperlukan adanya suatu perangkat yang dapat membantu manajemen untuk

    melaksanakan tujuannya. Salah satunya adalah dengan anggaran, karena anggaran

    dapat berfungsi sekaligus menyusun perencanaan dengan baik sehinggaa kegiatan

    pun akan berjalan dengan semestinya. Anggaran pada dasarnya merupkan prediksi

    perusahaan mengenai perolehan dan pembelanjaan sumber daya moneter untuk

    waktu tertentu biasanya satu tahun!.

    2.1.1 Pengertian Anggaran

    "engertian anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya #Akuntansi

    Manajemen yaitu $

    Anggaran meru!akan suatu ren"ana kerja yang dinyatakan se"ara

    kuantitati#$ yang diukur dalam satuan m%neter standar dan satuan

    ukuran yang lain$ yang men"aku! jangka &aktu satu ta'un.

    (2))1*+,,-

    %&

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    2/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Sedangkan pengertian anggaran menurut %/ert N. Ant'%ny dan 0ijay

    %indarajan yang diterjemahkan oleh Kurnia&an Tjakra&ala dalam bukunya

    Sistem Pengendalian Manajemenyaitu $

    Anggaran meru!akan /agian yang !enting untuk !eren"anaan

    e#ekti# jangka !endek dan k%ntr%l dalam %rganisasi. Penyelenggaraan

    anggaran /iasanya meli!uti &aktu satu ta'un dan menyatakan

    !emasukan dan !engeluaran selama satu ta'un itu.

    (2))3*1-

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana

    kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka yaitu secara kuantitatif diukur

    dalam satuan moneter, satuan lain dan kontrol. Dalam suatu organisasi biasanya

    menyatakan pemasukan dan pengeluaran yang isinya beupa angka-angka dan

    merupakan kegiatan yang dijalankan selama jangka waktu satu periode biasanya

    satu tahun.

    2.1.2 Karakteristik Anggaran

    'enurut %/ert N. Ant'%ny dan 0ijay %indarajan yang

    diterjemahkan oleh Kurnia&an Tjakra&ala dalam bukunya Sistem

    Pengendalian Manajemenanggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut $

    1. Anggaran mem!erkirakan keuntungan yang !%tensial dari unit!erusa'aan.

    2. 4inyatakan dalam istila' m%neter$ &alau!un jumla' m%neter

    mungkin didukung dengan jumla' n%n5m%neter ("%nt%' * unit

    yang terjual atau di!r%duksi-.

    3. Biasanya meli!uti &aktu selama satu ta'un.

    +. Meru!akan !erjanjian manajemen$ /a'&a manajer setuju

    untuk /ertanggung ja&a/ untuk !en"a!aian tujuan dari

    anggaran.

    6. Usulan anggaran di!eriksa dan disetujui %le' !eja/at yang le/i'

    tinggi dari !em/uat anggaran.

    %(

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    3/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    7. Sekali disetujui$ anggaran 'anya da!at diu/a' dalam k%ndisi

    tertentu.

    8. Se"ara /erkala kinerja keuangan aktual di/andingkan dengananggaran dan !er/edaannya dianalisis dan dijelaskan.

    (2))3*1-

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan

    karakteristik yaitu$ dinyatakan dalam satuan keuangan atau istilah moneter,

    biasanya jangka waktu satu tahun, berisi komitmen atau kesanggupan manajemen

    untuk setuju menerima tanggung jawab yang telah ditetapkan dalam anggaran,

    disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran, sekali disetujui

    anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu dan secara berkala kinerja

    keuangan sesungguhnya yang aktual. Anggaran yang baik memiliki karakteristik

    yaitu$ disusun berdasarkan program, karakteristik pusat pertanggungjawaban yang

    dibentuk dalam organisasi perusahaan, mempunyai fungsi sebagai alat

    perencanaan dan alat pengendalian.

    Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya #Akuntansi Manajemen

    anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut $

    1. Anggaran disusun /erdasarkan !r%gram.

    2. Anggaran disusun /erdasarkan karakteristik !usat

    !ertanggungja&a/an yang di/entuk dalam %rganinsasi

    !erusa'aan.

    3. Anggaran /er#ungsi se/agai alat !eren"anaan dan alat!engendalian.

    (2))1*611-

    )erikut uraian mengenai karakteristik anggaran $

    %. Anggaran disusun berdasarkan program

    "roses manajemen perusahaan dimulai dengan perencanaan stratejik strategic

    planning! yang di dalamnya terjadi proses penetapan tujuan perusahaan dan

    %*

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    4/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan perusahaan

    ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih, proses

    manajemen perusahaan kemudian diikuti dengan penyusunan program-

    program untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam

    perencanaan stratejik.

    "enyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai

    program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dan penaksiran sumber yang

    dialokasikan kepada setiap program tersebut. "rogram merupakan rencana

    jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam

    perencanaan stratejik.

    +encana jangka panjang yang dituangkan dalam program memberikan

    arah ke mana kegiatan perusahaan ditujukan dalam jangka panjang. Anggaran

    merinci pelaksanaan program, sehingga anggaran yang disusun setiap tahun

    memiliki arah seperti yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang. ika

    anggaran tidak disusun berdasarkan program, pada dasarnya perusahaan

    seperti berjalan tanpa tujuan yang jelas.

    . Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang

    dibentuk dalam organisasi perusahaan

    'enurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban

    dalam perusahaan dapat dibagi menjadi ( golongan $ pusat biaya, pusat

    pendapatan, pusat laba dan pusat inestasi.

    "roses pengendalian pusat biaya kebijakan dimulai dengan pembuatan

    anggaran biaya yang disetujui oleh manajemen puncak. Anggaran biaya ini

    %/

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    5/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    merupakan batas atas pengeluaran biaya yang dapat dilakukan oleh manajer

    pusat biaya yang bersangkutan. Anggaran biaya ini bukan merupakan tolak

    ukur efisiensi, namun untuk memberikan pedoman agar biaya sesungguhnya

    tidak melebihi jumlah yang telah disetujui dalam anggaran.

    "usat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya

    diukur kinerjanya berdasarkan pendapatannya. 'anajer pusat pendapatan

    tidak dimintai mengenai masukannya, karena dia tidak dapat mempengaruhi

    pemakaian masukan tersebut. 0ontoh pusat pendapatan ini adalah departemen

    pemasaran. Departemen pemasaran bertanggung jawab terhadap pencapaian

    pendapatan yang ditargetkan tanpa harus dibebani tanggung jawab atas biaya

    yang terjadi di departemennya, karena biaya seringkali tidak mempunyai

    hubungan dengan pendapatan yang diperoleh departemen tersebut. 1arena

    pada umumnya biaya-biaya yang terjadi dalam pusat pendapatan merupakan

    biaya kebijakan, maka pusat pendapatan umumnya juga merupakan pusat

    biaya kebijakan.

    "usat laba adalah pertanggungjawaban yang manajernya diukur dari

    selisih antara pendapatan dengan biaya untuk memperoleh pendapatan

    tersebut. 2leh karena itu dalam pusat laba, baik masukan maupun keluarannya

    diukur dalam satuan rupiah untuk menghitung laba, yang dipakai sebagai

    pengukur kinerja manajernya.

    1arena tiap-tiap tipe pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam

    organisasi memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, penyusunan

    anggaran yang tidak didasarkan pada karakteristik pengendalian masing-

    %3

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    6/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    masing tipe pusat pertanggungjawaban akan menghasilkan tolak ukur kinerja

    yang tidak sesuai dengan karakteristik kegiatan pusat pertanggungjawaban

    yang diukur kinerjanya. 4al ini akan mengakibatkan perilaku yang tidak

    semestinya dysfunctional behavior! pada manajer pusat pertanggungjawaban

    dalam melaksanakan anggarannya.

    &. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian

    Agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan anggaran yang dapat

    berfungsi sebagai alat pengendalian, proses penyusunan anggaran harus

    mampu menanamkan #sense of commitment dalam diri penyusunnya. "roses

    penyusunan anggaran yang tidak berhasil menanamkan sense of

    commitment dalam diri penyusunnya berakibat anggaran yang disusun tidak

    lebih hanya sebagai alat perencanaan belaka5 yang terjadi penyimpangan

    antara realisasi dari anggarannya, tidak satu pun manajer yang merasa

    bertanggung jawab.

    Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat

    perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran

    harus memenuhi syarat berikut ini $

    a. "artisipasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses

    penyusunan anggaran.

    b. 2rganisasi anggaran.

    c. "enggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat

    pengirim peran dalam proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur

    kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.

    %6

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    7/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.3 9ungsi Anggaran

    'enurut Mulyadi dalam bukunya #Akuntansi Manajemen anggaran

    mempunyai fungsi sebagai berikut $

    1. Anggaran meru!akan 'asil ak'ir !r%ses !enyusunan ren"ana

    kerja.

    2. Anggaran meru!akan "etak /iru aktiitas yang akan

    dilaksanakan !erusa'aan di masa yang akan datang.

    3. Anggaran /er#ungsi se/agai alat k%munikasi intern yang

    meng'u/ungkan /er/agai unit %rganisasi dalam !erusa'aan

    dan yang meng'u/ungkan manajer /a&a' dengan manajer atas.

    +. Anggaran /er#ungsi se/agai t%lak ukur yang di!akai se/agai!em/anding 'asil %!erasi sesunggu'nya.

    6. Anggaran /er#ungsi se/agai alat !engendalian yang

    memungkinkan manajemen menunjuk /idang yang kuat dan

    lema' /agi !erusa'aan.

    7. Anggaran /er#ungsi se/agai alat untuk mem!engaru'i dan

    mem%tiasi manajer dan karya&an agar senantiasa /ertindak

    se"ara e#ekti# dan e#isien sesuai dengan tujuan %rganisasi.

    (2))1*6)2-

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari anggaran yaitu $

    disusun untuk pekerjaan dari hasil akhir selama kegiatan berlangsung yang

    merupakan kegiatan yang dilaksanakan perusahaan di masa yang akan datang

    untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi. Selain itu berfungsi sebagai

    alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam

    perusahaan yang menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas. Untuk itu

    diperlukan adanya tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil dari

    kegiatan operasional yang sesungguhnya, serta sebagai alat pengendalian yang

    memungkinkan manajemen menunjuk bidang yang kuat maupun lemah bagi

    perusahaan untuk mempengaruhi dan memotiasi manajer dan karyawan agar

    menjalankan tugasnya dengan baik, serta bertindak secara efektif dan efisien

    sesuai dengan tujuan organisasi.

    %7

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    8/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.+ Kegunaan dari Anggaran

    "ersiapan pelaksanaan anggaran menurut %/ert N. Ant'%ny dan 0ijay

    %indarajan yang diterjemahkan oleh Kurnia&an Tjakra&ala dalam bukunya

    Sistem Pengendalian Manajemenmempunyai ( prinsip tujuan, yaitu $

    1. Untuk menyesuaikan !eren"anaan stratejik

    2. Untuk mem/antu mengk%%rdinasi kegiatan dari /e/era!a /agian

    dari %rganisasi.

    3. Untuk mem/erikan tanggung ja&a/ ke!ada manajer$ guna

    meng%t%risasi jumla' yang da!at mereka gunakan$ dan untuk

    mem/erita'ukan mereka 'asil yang di'ara!kan.+. Untuk men"a!ai kerja sama yang meru!akan dasar untuk

    mengealuasi kinerja aktual dari manajer.

    (2))3*3-

    Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan di bawah ini $

    %. Untuk menyesuaikan perencanaan stratejik

    "erencanaan stratejik mempunyai karakteristik sebagai berikut $

    dipersiapkan pada awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi terbaik

    yang tersedia pada saat itu, persiapannya melibatkan beberapa manajer dan

    dinyatakan dalam tahapan yang lebih luas. Anggaran yang telah selesai

    sebelum permulaan tahun anggaran, didasarkan padajudgmentperamalan di

    semua leel dalam organisasi. #"enggolongan pertama8 dari anggaran

    mungkin menyatakan kinerja organisasi secara keseluruhan, atau dari suatu

    unit bisnis dalam organisasi, yang mana mungkin tidak memuaskan. )ila

    demikian, maka penyusunan anggaran menyediakan pula peluang untuk

    membuat keputusan yang akan memperbaiki kinerja sebelum dibuatnya suatu

    komitmen akan suatu cara khusus dari pengoperasian anggaran sepanjang

    tahun tersebut.

    9

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    9/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    . Untuk membantu mengkoordinasi kegiatan dari beberapa bagian dari

    organisasi.

    Setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam organisasi

    berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, tatkala staf

    mengumpulkan #berbagai potongan8 anggaran menjadi suatu anggaran induk,

    maka inkonsistensi mungkin mencuat. "enyebab yang paling umum dari

    inkonsistensi ini adalah adanya kemungkinan bahwa berbagai rencana

    produksi organisasi tidak selaras dengan olume penjualan yang dianggarkan,

    baik secara total maupun menurut lini produksi tertentu. Selama proses

    penyusunan anggaran, berbagai inkonsistensi diidentifikasi dan dicari

    solusinya.

    &. Untuk memberikan tanggung jawab kepada manajer, guna mengotorisasi

    jumlah yang dapat mereka gunakan, dan untuk memberitahukan mereka hasil

    yang diharapkan.

    Anggaran yang telah disetujui seyogyanya mempertegas tanggung

    jawab setiap manajer terkait. Anggaran tersebut juga mengotorisasai para

    manajer pusat pertanggungjawaban guna membelanjakan sejumlah dana

    tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu

    persetujuan dari pejabat yang lebih tinggi.

    *. Untuk mencapai kerja sama yang merupakan dasar untuk mengealuasi

    kinerja aktual dari manajer.8

    Anggaran mencerminkan suatu komitmen dari pembuatnya dengan

    atasannya. 2leh karena itu, anggaran menjadi tolok ukur benchmark! di mana

    %

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    10/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    kinerja aktual kelak akan dibandingkan terhadapnya. 1omitmen dapat berubah

    bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah, namun demikian,

    anggaran merupakan titik awal yang paling baik dalam menilai kinerja.

    Anggaran menetapkan pertanggungjawaban pada setiap pusat tanggung jawab

    di organisasi. "ada leel atas, anggaran meringkas penetapan tanggung jawab

    pada pusat laba indiidual. Dalam pusat laba, anggaran menetapkan tanggung

    jawab pada pusat pertanggungjawaban indiidual seperti kantor penjualan

    regional dalam organisasi marketing.

    2.1.6 Klasi#ikasi Anggaran

    Anggaran di :ndonesia, diklasifikasikan menjadi beberapa macam dengan

    tujuan untuk mempermudah penyusunan, pelaksanaan dan pengawasannya.

    'enurut Ari#in Sa/eni dalam bukunya #P%k%k5P%k%k Akuntansi

    Pemerinta'antujuan dari klasifikasi yaitu $

    1. Untuk mem!ermuda' !enyusunan anggaran se'ingga

    mem!ermuda' !ula !erumusan sasaran !em/angunan.

    2. Untuk mem!ermuda' !elaksanaan anggaran se'ingga mam!u

    meningkatkan e#ektiitas !en"a!aian sasaran5sasaran

    !em/angunan.

    3. Untuk mem!ermuda' !emeriksaan realisasi anggaran se'ingga

    !enga&asan anggaran da!at ditingkatkan. (2))1*++-

    1lasifikasi anggaran pada umumnya ada / jenis, yaitu $

    1. Klasi#ikasi %rganik

    2. Klasi#ikasi %/yek

    3. Klasi#ikasi #ungsi%nil

    +. Klasi#ikasi ek%n%mis

    6. Klasi#ikasiperformance

    7. Klasi#ikasi !r%gram

    (2))1*++-

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    11/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    )erikut ini akan diuraikan mengenai keenam jenis klasifikasi anggaran $

    1. 1lasifikasi 2rganik

    1lasifikasi ini menintikberatkan pada organisasi negara baik ;embaga

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    12/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    "enyusunan anggaran dengan menggunakan klasifikasi organik ini akan

    lebih mudah, karena data-data akan diakumulasi dari tingkat-tingkat

    organisasi, yaitu dimulai dari tingat ketiga, tingkat kedua, dan baru dihimpun

    pada tingkat pertama.

    enis klasifikasi organik ini sampai saat ini masih tetap digunakan

    mengingat masih adanya Departemen=;embaga

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    13/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    pengeluaran ini dibagi lagi ke dalam sub-sub jenis pengeluaran yang disebut

    dengan #'ata Anggaran8.

    1lasifikasi ini memudahkan pengawasan, baik pengawasan yang

    bersifat preentif maupun yang bersifat represif dan tujuan dari pengawasan

    ini adalah untuk menjamin agar pengeluaran-pengeluaran dilaksanakan sesuai

    dengan proporsi yang sebenarnya dan tidak menyimpang dari jenis-jenis

    pengeluaran dan hak-hak masing-masing Departemen=;embaga

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    14/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    1ebaikan klasifikasi obyek ini adalah $

    Sebagai suatu alat untuk mempermudah perencanaan, pelaksanaan

    pengeluaran, pengawasan dan mengadakan ealuasi pengeluaran, tiap-tiap

    mata anggaran.

    1elemahan klasifikasi ini adalah $

    Tidak mempunyai kaitan yang erat antara biaya yang dikeluarkan

    dengan prestasi yang akan dicapai dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi

    suatu Departemen=;embaga

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    15/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    b. Subsektor pengairan.

    %! "rogram irigasi.

    ! "rogram pembangunan DAS Daerah Aliran Sungai!.

    1ebaikan klasifikasi fungsionil adalah $

    a. 'enghilangkan terjadinya tumpang tindih overlapping! pengeluaran

    anggaran antara satu departemen dengan departemen yang lain.

    b. 'empermudah pengendalian dan pengealuasian setiap pengeluaran

    pemerintah pada masing-masing sektor tertentu.

    c. 'engetahui dengan mudah berapa jumlah kebutuhan yang sebenarnya dari

    suatu fungsi pemerintah.

    1elemahan klasifikasi fungsionil adalah $

    a. Sulitnya melakukan rincian jenis-jenis program yang tersebar pada tiap-

    tiap Departemen=;embaga

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    16/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    %. Departemen 1euangan, mendirikan Sekolah Tinggi Akuntansi . Departemen 4ankam, mendirikan A1':;, A1"2;, AA;.

    &. Departemen Dalam

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    17/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    ! "engeluaran yang berakibat pada pembentukan #Human apital8,

    seperti $ pendidikan, lokakarya, seminar dan sebagainya.

    1ebaikan dari klasifikasi ekonomis ini adalah $

    a. 'empermudah penentuan sasaran pembangunan.

    b. 'empermudah penentuan prioritas pembangunan.

    1elemahan dari klasifikasi ekonomis ini adalah $

    a. 1adang-kadang terjadi kesulitan dalam menentukan alokasi biaya yang

    bersifat ekonomis dan nonekonomis.

    b. Sering terjadi pemborosan biaya dalam pelaksanaan loka-karya,

    seminar dan sebagainya.

    !. 1lasifikasiperformance

    1lasifikasi performance ini adalah merupakan bentuk perwujudan

    sistem anggaran yang menitikberatkan dalam unsur pengendalian anggaran

    management control! yang dilaksanakan secara efektif dan efisien serta telah

    ditetapkannya suatu standar untuk mempermudah penilaian hasil pelaksanaan

    pekerjaan.

    1lasifikasi ini berdasarkan pada pembandingan antara biaya-biaya yang

    telah dikeluarkan cost! dengan manfaat=hasil yang telah dicapai benefit!.

    Dengan berdasarkan kepada cost benefit analisis ini, dapat mempermudah

    dalam ealuasi suatu pekerjaan bukan hanya menitikberatkan pada segi

    keuangannya saja, tetapi juga pada segi hasilnya.

    Dengan adanya klasifikasi performance ini dapat diketahui apakah

    proyek-proyek yang dibangun telah sesuai dengan rencana yang telah

    7

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    18/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    ditetapkan oleh suatu Departemen=;embaga

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    19/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    disusun suatu strategi untuk mengarahkan kegiatan dan ditentukan pula

    sumber dananya.

    "elaksanaan klasifikasi program di negara kita, dijumpai dalam

    anggaran belanja rutin pembangunan dengan menggunakan Daftar :sian

    1egiatan D:1! dan Daftar :sian "royek D:"!. Dalam D:1=D:" tersebut

    dirinci mengenai pengeluaran-pengeluaran dengan ditentukan pula alokasi-

    alokasinya dan menyebutkan pula sumber-sumber dananya sumber

    pembiayaan!.

    Untuk pelaksanaan D:", dilakukan dengan cara mengelompokkan jenis-

    jenis pengeluaran ke dalam proyek-proyek, dan dari proyek dikelompokkan ke

    dalam program, dan dari program-program ini dihimpun menjadi sub-sektor,

    dari subsektor dihimpun menjadi sektor, dari sektor dihimpun ke dalam

    bidang.

    1ebaikan klasifikasi program ini adalah $

    a. 'empermudah penetapan prioritas pembangunan.

    b. 'empermudah pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program-

    program yang telah ditetapkan.

    1elemahan klasifikasi program ini adalah $

    a. Adanya prosedur pelaksanaan yang berbelit-belit.

    b. Untuk pengesahan D:" dan D:1, membutuhkan waktu yang lama,

    sedangkan rencana pelaksanaan anggaran tersebut harus segera dilakukan.

    &%

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    20/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.7 Sistem Penyusunan Anggaran

    Anggaran disusun dengan berbagai system-sistem yang dipengaruhi oleh

    pikiran-pikiran yang melandasi pendekatan tersebut.

    'enurut Ari#in Sa/eni dalam bukunya #P%k%k5P%k%k Akuntansi

    Pemerinta'an sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang sering

    digunakan adalah $

    1. Traditional budget system

    2. Performance budget system

    3. Planning, Programming, Budgeting System (PPBS)

    (2))1*+)-

    Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan di bawah ini $

    %. #raditional $udget %ystemSistem Anggaran Tradisionil!

    #raditional budget systemadalah suatu cara menyusun anggaran yang

    tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus

    dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. "enyusunannya lebih

    didasarkan pada kebutuhan untuk belanja=pengeluaran.

    Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada

    pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi

    pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya.

    "engelompokkan pos-pos anggaran didasarkan atas jatah tiap-tiap

    Departemen=;embaga.

    Sistem pertanggungjawabannya hanya menggunakan kuitansi

    pengeluaran saja, tanpa diperiksa dan diteliti apakah dana telah digunakan

    &

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    21/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    secara efektif=efisien atau tidak. 'ula-mula pemerintah memberi jatah dana

    untuk tiap-tiap Departemen ;embaga kemudian tiap-tiap

    Departemen=;embaga mengambil jatah tersebut dan menggunakannya untuk

    melaksanakan kegiatan sampai habis. Setelah dana tersebut habis dipakai,

    tiap-tiap Departemen=;embaga melaporkan bahwa dana tersebut sudah

    dipakai. adi tolok ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil

    kerja, maksudnya jika anggaran tersebut seimbang balance! maka anggaran

    tersebut dapat dikatakatan berhasil, tetapi jika anggaran tersebut deficit atau

    surplus, berarti anggaran tersebut gagal.

    elaslah di sini bahwa system anggaran tradisionil lebih menekankan

    pada segi pertanggungjawaban keuangan dana! dari sudut akuntansinya saja

    tanpa diuji efisien tidaknya penggunaan dana tersebut. Anggaran diartikan

    semata-mata sebagai alat dan sebagai dasar legitimasi pengabsahan! berapa

    besarnya pengeluaran negara dan berapa besarnya penerimaan yang

    dibutuhkan untuk menutup pengeluaran tersebut.

    2. &erformance budget system

    &erformance $udget %ystemberorientasi kepada pendayagunaan dana

    yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal dari kegiatan yang

    dilaksanakan. Sistem penyusunan anggaran ini tidak hanya didasarkan kepada

    apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi di dalam ##raditional

    $udget8, tetapi juga didasarkan kepada tujuan-tujuan=rencana-rencana tertentu

    yang untuk pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran

    &&

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    22/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    biaya yang cukup dan biaya=dana yang dipakai tersebut harus dijalankan

    secara efektif dan efisien.

    adi dalam sistem anggaran performance ini bukan semata-semata

    berorientasi kepada berapa jumlah uang yang dikeluarkan, tetapi sudah

    dipikirkan terlebih dahulu mengenai rencana kegiatan, apa yang akan dicapai,

    proyek apa yang akan dikerjakan dan bagaimana pengalokasian biaya agar

    digunakan secara efektif dan efisien.

    Sistem ini mulai menitikberatkan pada segi penatalaksanaan

    management control!, sehingga dengan sistem ini efisiensi penggunaan dana

    diperiksa, juga hasil kerjanya. "engelompokan pos-pos anggaran didasarkan

    atas kegiatan dan telah ditetapkan suatu tolok ukur berupa standar biaya dan

    hasil kerjanya. Salah satu syarat utama untuk penerapan sistem ini adalah

    digunakannya system akuntansi biaya sebagai alat untuk menentukan biaya

    masing-masing program dan akuntansi biaya sebagai alat untuk mengukur

    tingkat efisiensi pengeluaran dana.

    Tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah performance atau

    prestasidari tujuan atau hasil anggaran itu dengan menggunakan dana secara

    efisien.

    3. &lanning' &rogramming' $udgeting %ystem (&&$%)

    %. Dalam "")S ini, perhatian banyak ditekankan pada penyusunan rencana

    dan program. +encana disusun sesuai dengan tujuan nasional yaitu untuk

    kesejahteraan rakyat karena pemerintah bertanggung jawab dalam

    produksi dan distribusi barang-barang maupun jasa-jasa dan alokasi

    &(

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    23/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    sumber-sumber ekonomi yang lain. "engukuran manfaat penggunaan

    dana, dilihat dari sudut pengaruhnya terhadap lingkungan secara

    keseluruhan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

    "engelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas tujuan-tujuan yang

    hendak dicapai di masa yang akan datang.

    )eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam "")S ini adalah $

    . Untuk menerapkan sistem ini, dituntut kemampuan dalam menyusun

    rencana dan program secara terpadu.

    &. Dibutuhkan informasi yang lengkap, baik informasi masa lalu maupun

    informasi masa yang akan datang yang relean dengan kebutuhan

    penyusunan rencana dan program tersebut.

    (. "engawasan mulai dilaksanakan sebelum pelaksanaan sampai selesainya

    pelaksanaan rencana dan program.

    2.2 ealisasi

    "engertian realisasi menurut Kamus Besar Ba'asa Ind%nesiayaitu $

    ealisasi adala' !r%ses menjadikan nyata$ !er&ujudan$ "ak &ujud$

    kenyataan$ !elaksanaan yang nyata.

    (2))2*:37-

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi merupakan suatu

    proses yang harus diwujudkan untuk menjadi kenyataan dan dalam proses tersebut

    diperlukan adanya tindakan dan pelaksanaan yang nyata agar realisasi tersebut

    dapat sesuai dengan harapan yang diinginkan.

    &*

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    24/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.3 Pajak

    Sumber penerimaan penting bagi suatu negara adalah pajak yang akan

    digunakan untuk membiayai pengeluaran umum, baik itu pengeluaran rutin

    maupun pengeluaran pembangunan. "embangunan nasional adalah kegiatan yang

    berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk

    meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut

    perlu memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

    2.3.1 Pengertian Pajak

    Definisi atau pengertian pajak menurut%"'mat S%emitr% dalam bukunya

    Per!ajakan yaitu $

    Pajak adala' iuran rakyat ke!ada kas negara /erdasarkan undang5

    undang (yang da!at di!aksakan- dengan tiada menda!at jasa tim/al

    (k%ntra!restasi- yang langsung da!at ditunjukkan dan yang

    digunakan untuk mem/ayar !engeluaran umum.

    (2))2*1-

    Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur

    $

    %. :uran dari rakyat kepada kas negara. @ang berhak memungut pajak

    hanyalah negara. :uran tersebut berupa uang bukan barang!.

    . )erdasarkan undang-undang. "ajak dipungut berdasarkan atau dengan

    kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

    &. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung

    dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

    kontraprestasi indiidual oleh pemerintah.

    &/

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    25/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    (. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

    pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

    2.3.2 9ungsi Pajak

    'enurut Mardiasm%dalam bukunya #Per!ajakan ada dua fungsi pajak,

    yaitu $

    1. 9ungsi budgetair

    2. 9ungsi mengatur (regulerend-

    (2))3*1-

    )erikut penjelasan untuk masing-masing fungsi diatas $

    %. ungsi budgetair, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk

    membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

    . ungsi mengatur regulerend!, pajak sebagai alat untuk mengatur atau

    melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

    0ontoh $

    a. "ajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi

    konsumen minuman keras.

    b. "ajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk

    mengurangi gaya hidup konsumtif.

    c. Tarif pajak untuk ekspor sebesar 9B untuk mendorong ekspor produk

    :ndonesia di pasaran dunia.

    &3

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    26/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.3.3 Syarat Pemungutan Pajak

    'enurut Mardiasm% dalam bukunya #Per!ajakan pemungutan pajak

    harus memenuhi syarat sebagai berikut $

    1. Pemungut !ajak 'arus adil (Syarat Keadilan-

    2. Pemungutan !ajak 'arus /erdasarkan undang5undang (Syarat

    ;uridis-

    3. Tidak mengganggu !erek%n%mian (Syarat

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    27/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    (. "emungutan pajak harus efisien Syarat inansiil!

    Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga

    lebih rendah dari hasil pemungutannya.

    *. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

    Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong

    masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah

    dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.

    0ontoh $

    a. )ea 'aterai disederhanakan dari %/3 macam tarif menjadi macam tarif.

    b. Tarif ""< yang beragam disederhanakan menjadi hanya satu tarif, yaitu %9

    B.

    c. "ajak perseroan untuk badan dan pajak pendapatan untuk perseorangan

    disederhanakan menjadi pajak penghasilan ""h! yang berlaku bagi badan

    maupun perseorangan orang pribadi!.

    2.3.+ Te%ri5Te%ri ;ang Mendukung Pemungutan Pajak

    'enurut Mardiasm%dalam bukunya Per!ajakanbeberapa teori yang

    menjelaskan atau memberikan justifikasi pemberian hak kepada negara untuk

    memungut pajak, yaitu $

    1. Te%ri Asuransi

    2. Te%ri Ke!etingan

    3. Te%ri 4aya Pikul

    +. Te%ri Bakti

    6. Te%ri Asas 4aya Beli

    (2))3*3-

    &7

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    28/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    )erikut akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung

    pemungutan pajak diatas $

    %. Teori Asuransi

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    29/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Secara subjektif ""h untuk tuan A lebih kecil dari pada tuan ), karena

    kebutuhan materiil yang harus dipenuhi tuan A lebih besar.

    (. Teori )akti

    Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan

    negaranya. Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari

    bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.

    *. Teori Asas Daya )eli

    Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. 'aksudnya memungut

    pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah

    tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkannya kembali ke

    masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan

    demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.

    2.3.6 Kedudukan =ukum Pajak

    'enurut %"'mat S%emitr%dalam bukunya !er!ajakan hukum "ajak

    mempunyai kedudukan diantara hukum-hukum sebagai berikut $

    1. =ukum Perdata

    2. =ukum Pu/lik

    (2))3*+-

    )erikut penjelasan mengenai masing-masing hukum pajak diatas $

    %. 4ukum perdata, mengatur hubungan antara satu indiidu dengan indiidu

    lainnya.

    (%

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    30/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    . 4ukum publik, mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya.

    4ukum ini dapat dirinci lagi sebagai berikut $

    - 4ukum Tata ajib "ajak yang

    mengajukan keberatan terlebih dahulu membayar pajak, sesuai dengan yang telah

    ditetapkan. )erbeda dengan hukum pidana yang keputusannya dapat ditunda.

    2.3.7 Pengel%m!%kan Pajak

    'enurut %"'mat S%emitr%dalam bukunya !er!ajakan hukum "ajak

    mempunyai kedudukan diantara hukum-hukum sebagai berikut $

    1. Menurut g%l%ngannya

    2. Menurut si#atnya

    3. Menurut lem/aga !emungutannya

    (2))3*+-

    (

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    31/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    )erikut adalah penjelasan mengenai pengelompokan pajak $

    %. 'enurut golongannya

    a. "ajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh >ajib "ajak

    dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. 0ontoh$

    "ajak "enghasilan.

    b. "ajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan

    atau dilimpahkan kepada orang lain. 0ontoh $ "ajak "ertambahan

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    32/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    - "ajak 1abupaten atau 1ota, contoh $ "ajak 4otel, "ajak +estoran,

    "ajak 4iburan, "ajak +eklame dan "ajak "enerangan alan.

    2.3.8 Tata >ara Pemungutan Pajak

    'enurut Mardiasm% dalam bukunya Per!ajakan tata cara

    pemungutan pajak, yaitu $

    1. Stelsel Pajak

    2. Asas Pemungutan Pajak

    3. Sistem Pemungutan Pajak

    (2))3*7-

    )erikut akan dijelaskan mengenai tata cara pemungutna pajak diatas $

    %. Stelsel "ajak

    a. Stelsel nyata riel stelsel! yaitu pengenaan pajak didasarkan pada objek

    penghasilan yang nyata!, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan

    pada akhir tahun pajak, yaitu setelah penghasilan yang sesungguhnya

    diketahui. Stelsel nyata mempunyai kelebihan atau kebaikan dan

    kekurangan. 1ebaikan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih

    realistis. Sedangkan kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan

    pada akhir periode setelah penghasilan ini diketahui!.

    b. Stelsel anggapan fictieve stelsel! yaitu pengenaan pajak didasarkan pada

    suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang. 'isalnya, penghasilan

    suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal

    tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk

    ((

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    33/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    tahun pajak berjalan. 1ebaikan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar

    selama tahun berjalan tanpa harus menunggu pada akhir tahun. Sedangkan

    kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan

    yang sesungguhnya.

    c. Stelsel campuran yaitu merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan

    stelsel anggapan. "ada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan

    suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan

    dengan keadaan yang sebenarnya. )ila besarnya pajak menurut kenyataan

    lebih besar dari pada pajak menurut anggapan, maka >ajib "ajak harus

    menambah. Sebaliknya, jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta

    kembali.

    . Asas "emungutan "ajak

    a. Asas domisili asas tempat tinggal! yaitu negara berhak mengenakan pajak

    atas seluruh penghasilan >ajib "ajak yang bertempat tinggal di

    wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar

    negeri. Asas ini berlaku untuk >ajib "ajak dalam negeri.

    b. Asas sumber yaitu negara mengenakan pajak atas penghasilan yang

    bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat linggal >ajib

    "ajak.

    c. Asas kebangsaan yaitu pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan

    suatu negara. 'isalnya pajak bangsa asing di :ndonesia dikenakan pada

    setiap orang yang bukan berkebangsaan :ndonesia yang bertempat tinggal

    di :ndonesia. Asas ini berlaku untuk >ajib "ajak ;uar

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    34/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    &. Sistem "emungutan "ajak

    a. *fficial +ssessment %ystem yaitu suatu sistem pemungutan yang

    memberi wewenang kepada pemerintah fiskus! untuk menentukan

    besarnya pajak yang terutang oleh >ajib "ajak.

    0iri-cirinya $

    - >ewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

    fiskus.

    - >ajib "ajak bersifat pasif.

    - Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

    fiskus.

    b. %elf +ssessment %ystem yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang

    memberi wewenang kepada >ajib "ajak untuk menentukan sendiri

    besarnya pajak yang terutang.

    0iri-cirinya $

    - >ewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

    >ajib "ajak sendiri.

    - >ajib "ajak bersifat aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan

    melaporkan sendiri pajak yang terutang.

    - iskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

    c. ,ith Holding %ystem yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang

    memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan

    >ajib "ajak yang bersangkutan! untuk menentukan besarnya pajak

    yang terutang oleh >ajib "ajak.

    (/

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    35/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    0iri-cirinya $

    - >ewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada

    pihak ketiga, pihak selain fiskus dan >ajib "ajak.

    2.3., =am/atan Pemungutan Pajak

    'enurut Mardiasm% dalam bukunya Per!ajakan hambatan terhadap

    pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi $

    1. Perla&anan !asi#

    2. Perla&anan akti#

    (2))3*,-

    )erikut penjelasan dari masing-masing hambatan pemungutan pajak.

    %. "erlawanan pasif, masyarakat enggan pasif! membayar pajak, yang

    disebabkan antara lain $

    a. "erkembangan intelektual dan moral masyarakat.

    b. Sistem perpajakan yang mungkin! sulit dipahami masyarakat.

    c. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.

    . "erlawanan aktif, meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung

    ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak, antara lain $

    a. #a- avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar

    undang-undang.

    b. #a- evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar

    undang-undang menggelapkan pajak!.

    (3

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    36/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.+ Penda!atan Asli 4aera'

    'engingat kondisi keuangan daerah yang kurang menggembirakan saat

    ini, "endapatan Asli Daerah agar terus-menerus ditingkatkan melalui pemungutan

    pajak. 1esadaran masyarakat membayar pajak sangat menentukan "endapatan

    Asli Daerah dan kesadaran itulah yang harus selalu ditingkatkan melalui

    penyuluhan yang dilakukan secara umum. Administrasi pungutan harus

    disesuaikan dengan hukum yang berlaku. "ungutan yang membawa dampak biaya

    ekonomi yang tinggi agar dihapus dalam rangka mendorong inestasi dunia usaha

    dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam rangka meningkatkan

    "endapatan Asli Daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, Dinas

    "endapatan Asli Daerah dapat memungut pajak yang terdapat dalam wilayahnya

    sendiri berdasarkan undang-undang yang jelas yang nantinya akan dipergunakan

    untuk membiayai pembangunan.

    2.+.1 Pengertian Penda!atan Asli 4aera'

    'enurut 4inas Penda!atan 4aera' K%ta Bandung dalam bukunya

    Selayang Pandang 4i!enda yaitu*

    Penda!atan Asli 4aera' iala' Penerimaan yang di!er%le' 4aera'

    dari sum/er5sum/er dalam &ilaya'nya sendiri yang di!ungut

    /erdasarkan undang5undang.

    (2))6*21-

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dapat menentukan

    besarnya "endapatan Asli Daerah, penerimaan yang diperoleh berasal dari

    (6

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    37/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    anggaran yang telah direncanakan sebelumnya. "endapatan Asli Daerah

    merupakan pendapatan yang berasal dari daerah itu sendiri. Dinas "endapatan

    Daerah 1ota )andung mempunyai kewajiban untuk memungut pajak yang berasal

    dari pribadi maupun badan yang merupakan kegiatan dari sumber-sumber

    wilayahnya sendiri dan dari pendapatan pajak inilah kegiatan operasional dapat

    berjalan sehingga nantinya akan dapat dipergunakan untuk membiayai

    pembangunan daerah.

    2.+.2 Pr%sedur Penyusunan Anggaran Penda!atan Asli 4aera'

    Tahap :,

    Diadakan rapat internal yang dihadiri oleh masing-masing kepala subdinas dan

    kepala seksinya. +apat diadakan sebagai media untuk menyampaikan angka-

    angka atau potensi dari masing-masing jenis pajak, yaitu $

    %. "ajak hotel

    . "ajak restoran

    &. "ajak hiburan

    (. "ajak reklame

    *. "ajak penerngan jalan

    /. "ajak parkir

    3. "ajak rumah kost

    Angka-angka yang disampaikan tersebut sebagai bahan dasar untuk menetapkan

    target penerimaan pajak untuk tahun yang akan datang.

    (7

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    38/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Tahap ::

    4asil dari rapat internal berupa angka-angka atau target penerimaan pajak untuk

    tahun yang akan datang. Angka-angka tersebut kemudian disampaikan kepada tim

    anggaran eksekutif. Tim anggaran eksekutif terdiri dari $

    %. )apak Sekertaris Daerah yang bertindak sebagai ketua tim

    . )apeda )adan "erencanaan "embangunan Daerah!

    &. )agian 1euangan

    (. )agian "embangunan

    Tahap :::

    Setelah ditelaah, tim anggaran eksekutif menyampaikan angka-angka atau target

    untuk tahun anggaran yang akan datang kepada tim anggaran legislatif D"+!.

    Tahap :

    Setelah menelaah angka-angka atau target yang disampaikan secara internal, tim

    anggaran legislatif mengundang tim anggaran eksekutif. Dalam hal ini unit kerja

    yang terkait yaitu Dinas "endapatan Daerah untuk mengadakan rapat lebih lanjut.

    Tahap

    Sebagai tahap yang terakhir, tim anggaran legislatif mengadakan rapat panitia

    khusus, panitia musyawarah dan rapat paripurna untuk menetapkan besaran target

    "endapatan Asli Daerah untuk tahun yang akan datang.

    *9

  • 7/26/2019 Jbptunikompp Gdl s1 2006 Sitiaryant 3022 Bab II

    39/39

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Pr%sedur Anggaran Penda!atan Asli 4aera'

    Dipenda melaksanakan pendataan potensi masing-masing pajak dari mulai

    para subdin % pajak hotel sampai dengan 6 pajak rumah sewa. Setelah

    dilaksanakan pendataan potensi, kemudian menghitung besaran potensinya,

    berikut pajak yang harus dibayar. 4asil penghitung potensi tersebut dibawa ke tim

    anggaran yang terdiri dari$ )apeda, Dipenda, )agian 1euangan dan )agian

    "enyusunan "rogram. Setelah disepakati muncul rangka target atau penerimaan

    yang harus diperoleh Dipenda dihubungkan dengan rencana kegiatan yang akan

    dilaksanakan.

    4ana Perim/angan

    Dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang selanjutnya disebut

    dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan A")< yang

    dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

    pelaksanaan Desentralisasi.

    2.7 =u/ungan Anggaran Penda!atan Asli 4aera' 4engan ealisasi

    Penda!atan Asli 4aera'

    Anggaran "endapatan Asli Daerah merupakan rencana keuangan yang

    disusun selama periode satu tahun sedangkan realisasi "endapatan Asli Daerah

    merupakan penerimaan yang diperoleh dalam wilayahnya sendiri yang dipungut

    berdasarkan undang-undang, dengan demikian keduanya mempunyai hubungan

    dimana anggaran tidak akan tercapai tanpa adanya realisasi yang akan diwujudkan

    *%