jawaban uas amira

5
1. Coba Saudara cari dan buat inti sari dari prinsip-prinsip Kode Etik kedokteran yang ada di Indonesia. Dari kode etik tersebut, tunjukkan dan terangkan kode etik yang terkait dengan masing-masing sila dalam Pancasila! Prinsip Dasar Etik Kedokteran di Indonesia serta hubugannya dengna sila-sila Pancasila mencakup: 1) Menghormati martabat manusia Artinya, setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri sendiri). Seorang dokter juga berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada setiap individu yang otonominya berkurang atau hilang. Prinsip ini erat kaitannya dengan sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila ke-4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan) Pancasila. Pada  prinsip ini setiap dokter berkewajiban menghormati martabat manusia. Artinya dokter memperlakukan setiap individu (pasien) selayaknya manusia sehingga berkaitan langsung dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sisi lain, dokter juga tidak semena-mena mengambil tindakan. Walaupun berperan sebagai operator terhadap pasien, dokter tidak berhak melakukan tindakan di luar persetujuan pasien dan anggota keluarganya. Di sisi inilah prinsip ini berkaitan dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan di mana setiap individu harus menghormati  pendapat orang lain dan tidak bertindak semena-mena. 2) Berbuat baik Artinya, dokter harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya. “Berbuat baik” diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban.

Upload: amira-pradsnya-paramita

Post on 10-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Coba Saudara cari dan buat inti sari dari prinsip-prinsip Kode Etik kedokteran yang ada di Indonesia. Dari kode etik tersebut, tunjukkan dan terangkan kode etik yang terkait dengan masing-masing sila dalam Pancasila!

Prinsip Dasar Etik Kedokteran di Indonesia serta hubugannya dengna sila-sila Pancasila mencakup:

1) Menghormati martabat manusiaArtinya, setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri sendiri). Seorang dokter juga berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada setiap individu yang otonominya berkurang atau hilang.

Prinsip ini erat kaitannya dengan sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila ke-4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan) Pancasila. Pada prinsip ini setiap dokter berkewajiban menghormati martabat manusia. Artinya dokter memperlakukan setiap individu (pasien) selayaknya manusia sehingga berkaitan langsung dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sisi lain, dokter juga tidak semena-mena mengambil tindakan. Walaupun berperan sebagai operator terhadap pasien, dokter tidak berhak melakukan tindakan di luar persetujuan pasien dan anggota keluarganya. Di sisi inilah prinsip ini berkaitan dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan di mana setiap individu harus menghormati pendapat orang lain dan tidak bertindak semena-mena.

2) Berbuat baikArtinya, dokter harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya. Berbuat baik diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban.

Prinsip ini berhubungan erat dengan sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) Pancasila. Seorang dokter harus memperlakukan pasiennya sebagaimana ia ingin diperlakukan sebagai manusia. Artinya, seorang dokter tidak sebatas menyembuhkan dan merawat pasiennya tetapi diperlakukan aspek-aspek kemanusiaan sebagai seorang dokter yang bermoral dan beradab. Maka prinsip ini berkaitan erat dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

3) Tidak berbuat sesuatu yang merugikanArtinya, praktik kedokteran gigi harus memilih pengobatan yang paling kecil resikonya dan paling besar manfaatnya.

Prinsip ini erat kaitannya dengan sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) Pancasila. Seorang dokter wajib untuk tidak merugikan orang lain. Akan tetapi, mungkin juga seseorang tidak merugikan orang lain tetapi menimbulkan resiko kerugian pada orang lain. Walaupun begitu, seorang dokter harus berhati-hati dalam setiap tindakannya karena tindakannya langsung kepada manusia. Maka dari itu prinsip ini berkaitan erat dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

4) Berbuat adilArtinya, perbedaan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, dan faham kepercayaan, kebangsaan, dan kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan gender tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.

Prinsip ini erat kaitannya dengan sila ke-5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) Pancasila. Seorang dokter harus menjalankan kewajibannya untuk merawat, menjaga, dan menyembuhkan seseorang agar berada dalam keadaan sehat tanpa memandang apa pun. Seorang dokter tidak boleh menolak untuk melakukan kewajibannya dikarenakan perbedaan-perbadaan yang ada di masyarakat. Setiap orang yang hidup berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan setiap dokter berkewajiban memberikan pelayanan yang sesuai tanpa memandang apa pun pada diri pasien. Maka dari itu prinsip ini berkaitan dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

5) Berbuat jujurSeorang profesional memiliki kewajiban untuk jujur dan dapat dipercaya. Berdasarkan prinsip ini, dokter gigi memiliki kewajiban bertindak jujur dalam hubungan dokter pasien, berkata benar, tidak berlaku curang/bertipu muslihat, dan tetap menjaga integritas.

Prinsip ini erat kaitannya dengan sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) Pancasila. Seorang dokter harus bertindak jujur apa adanya terhadap pasien. Dokter harus menyampaikan apa yang peru disampaikan kepada pasiennya dan tidak boleh memanipulasi apa pun. Sebagai manusia berkeyakinan, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menuntut setiap manusia agar percaya terhadap Tuhan yang selalu ada mengawasi setiap perbuatan manusia. Dengan berbuat tidak jujur artinya ia tidak mempercayai adanya Tuhan yanng mengawasi.

2. Konsep dasar rumusan Pancasila adalah bahwa sila ke-1 menjiwai dan meliputi sila ke-2 sampai dengan sila ke-5. Coba terangkan bagaimana menerapkan konsep dasar tersebut jika Saudara melakukan praktek profesional Saudara sebagai dokterDi Indonesia, dikenal adanya Hirearkis Pancasila. Artinya, sila yang satu dengan yang lainnya berhubungan secara hirearkis. Apabila diibaratkan Piramida, yang menjadi dasar Piramida merupakan sila Ketuhanan yang Maha Esa, di atasnya sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dan seterusnya sampai sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Artinya, sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) mendasari sila ke-2, ke-3, ke-4, dan ke-5. Begitu pun sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) mendasari sila ke-3, ke-4, dan ke-5. Begitulah seterusnya hingga sila ke-5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Maka apabila sila ke-1 sudah dilanggar dan tidak dijalankan secara benar, sila-sila selanjutnya pun tidak akan diamalkan secara benar karena sila ke-1 mendasari sila-sila lainnya.Penerapan prinsip ini pada profesi kedokteran gigi sudah jelas. Seorang dokter gigi harus mempercayai adanya Tuhan yang mengawasi sesuai sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) sehingga harus mengamalkan kewajibannya sebagai dokter gigi secara optimal. Jika sila ke-1 saja sudah tidak dilaksanakan dengan baik, misalnya dengan berbuat tidak jujur, tentu sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) juga tidak dapat teramalkan secara benar karena dengan berbuat tidak jujur ia telah melakukan kebohongan kepada orang lain dan tidak menghargai keberadaan orang lain sebagai manusia atau individu lain. Dengan berbuat tidak jujur saja, berarti seorang dokter gigi telah melanggar seluruh sila pada Pancasila.3. Sebagai calon yang akan mengemban tugas profesi, Saudara juga memiliki posisi sebagai bagian dari warga negara. Tunjukkan dan terangkan hak-hak dan kewajjiban saudara sebagai warga negara yang langsung bersentuhan dengan tugas profesi Saudara.Hak saya sebagai seorang calon dokter gigi adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang sekiranya akan diperlukan kelak baik sebagai seorang individu (dokter gigi) juga sebagai warga negara. Ilmu pengetahuan ini merupakan bekal bagi seorang calon dokter gigi untuk menjadi dokter gigi kelak. Namun, ilmu pengetahuan seorang dokter tidak berhenti dicari sampai lulus jenjang perguruan saja karena seorang profesional akan terus mencari ilmu bahkan sampai ia meninggal dunia.Kewajiban saya sebagai seorang calon dokter gigi adalah untuk menanamkan nilai-nilai dan etika sebagai dokter gigi kelak. Adapun hak-hak dan kewajiban dokter atau dokter gigi menurut UU No. 29 Tahun 2004: UU tentang Praktik Kedokteran pasal 50 dan 51: Hak Dokter atau Dokter Gigi mencakup1) Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dengan standar profesi dan standar operasional,2) Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar operasional,3) Memperoleh informasi yag lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya, dan4) Menerima imbalan jasa. Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi mencakup1) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien,2) Merujuk pasien ke dokter atau ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan,3) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia,4) Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya, dan5) Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.Selain yang tertera di atas, menurut saya, dokter atau dokter gigi berkewajiban untuk meningkatkan kesehatan negaranya karena ia bukan hanya berperan sebagai individu (dokter atau dokter gigi) saja melainkan juga sebagai warga negara. Menjalani profesi dokter atau dokter gigi harus didasari dengan niat yang tulus untuk mewujudkan kesehatan yang menjadi hak setiap manusia.