jawaban tergugat

11
K E M E N T E R I A N D A L A M N E G E R I R E P U B L I K I N D O N E S I A SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta 10110 KESIMPULAN TERGUGAT DALAM PERKARA NOMOR 061/G.TUN/2009/PTUN.JKT Antara MENTERI DALAM NEGERI……………………………………….…. Sebagai Tergugat Melawan SOEKMANA SOMA, dkk. …...................................................… Sebagai Penggugat Jakarta, Agustus 2009 Kepada Yth. : Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Up. Majelis Hakim Dalam Perkara Nomor 061/G.TUN/2009/PTUN.JKT. di Gedung Pengadilan TUN Jakarta JaIan A. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang Jakarta Timur. Dengan hormat, Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 183/1269/SJ tanggal 28 Mei 2009 bertindak untuk dan atas nama Menteri Dalam Negeri sebagai Tergugat, berdomisili hukum di jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat, bersama ini dengan hormat menyampaikan Kesimpulan atas gugatan Para Penggugat sebagai berikut DALAM EKSEPSI

Upload: mindori-yasha

Post on 15-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jawaban

TRANSCRIPT

  • K E M E N T E R I A N D A L A M N E G E R I R E P U B L I K I N D O N E S I A

    SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta 10110

    KESIMPULAN TERGUGAT

    DALAM PERKARA NOMOR 061/G.TUN/2009/PTUN.JKT

    Antara

    MENTERI DALAM NEGERI.. Sebagai Tergugat

    Melawan

    SOEKMANA SOMA, dkk. ................................................... Sebagai Penggugat

    Jakarta, Agustus 2009 Kepada Yth. : Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Up. Majelis Hakim Dalam Perkara Nomor 061/G.TUN/2009/PTUN.JKT. di Gedung Pengadilan TUN Jakarta JaIan A. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang Jakarta Timur. Dengan hormat,

    Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 183/1269/SJ tanggal 28 Mei 2009 bertindak untuk dan atas nama Menteri Dalam Negeri sebagai Tergugat, berdomisili hukum di jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat, bersama ini dengan hormat menyampaikan Kesimpulan atas gugatan Para Penggugat sebagai berikut

    DALAM EKSEPSI

  • - 2 -

    1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Para Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui dalam kesimpulan ini ; Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang mengadili gugatan Para Penggugat dengan alasan bahwa substansi gugatan Para Penggugat yang diajukan kehadapan Persidangan adalah menguaraikan suatu peristiwa pidana atau dengan kata lain Majelis Hakim pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak dapat menilai bukti sepihak yang didasarkan hanya pada keterangan dari Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Jakarta Sub Dinas Pendidikan SMU DKI Jakarta yang menyangkut ijazah Sdr. Moch. Sahid selanjutnya gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat di hadapan persidangan ini juga mengatasnamakan diri sebagai Kelompok Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor yang notabene yang merupakan bagian dari masyarakat yang seharusnya gugatan tersebut diajukan kehadapan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri yang berkompeten untuk memeriksa dan mengadili a quo. Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, maka merujuk pada Surat Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Nomor 62/Td.TUN/IV/2008 yang ditujukan klepada Para Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Se-Indonesia perihal Check-list bagi pemeriksa perkara di PTUN diuraikan bahwa, Kalau Hakim mengetahui perihal wewenang absolut, maka ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili sengketa tersebut. Sehingga dengan demikian sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.

    2. Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa Para Penggugat tidak berkepentingan mengajukan gugatan terhadap persidangan ini dengan alasan keberadaan Penggugat I, Penggugat II, III dan IV dalam a quo ini jelas bertentangan dengan ketentuan pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Adapun kapasitas Para Penggugat a quo adalah menggunakan identitasnya sebagai kelompok Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor yang merupakan bagian dari organisasi masyarakat yang notabene yang tidak mempunyai kepentingan yang bersifat pribadi dan bersifat langsung akibat dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-347 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat (vide Bukti T-14) dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.32-348 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat (vide Bukti T-15). Selanjutnya eksistensi dari kelompok Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor a quo merupakan suatu organisasi yang tidak terdaftar pada Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Bogor sebagaimana diterangkan dalam surat pengantar Kasubbag Tata Usaha Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat tanggal 25 Juni 2009 yang ditujukan kepada Kepala Badan Kesbang dan Linmas Daerah Provinsi Jawa Barat dengan tembusan Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi yang ilegal. Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Para Penggugat ditolak untuk seluruhnya atau atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima.

    3. Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas/kabur (Obscuur Libel) dengan alasan bahwa Para Penggugat telah mencampuradukkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kelomnpok serta gugatan

  • - 3 -

    yang diajukan oleh Para Penggugat dihadapan persidangan ini antara pundamentum petendi dengan petitum tidak saling berhubungan satu sama lain dimana disatu hal Para Penggugat menguraikan suatu peristiwa pidana sedangkan dalam petitumnya Para Penggugat menuntut kepada Majelis Hakim agar menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa Keputusan Tergugat (obyek gugatan) a quo dan memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tergugat (obyek gugatan) a quo. Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, maka sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim menolak gugatan seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.

    DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan Para Penggugat, kecuali

    terhadap hal-hal yang diakui kebenarannya ;

    2. Bahwa memang benar Tergugat/Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Keputusan Nomor 131.32-347 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.32-348 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat ;

    3. Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya bahwa perbuatan hukum administrasi yang dilakukan oleh Tergugat tidak bertentangan dengan azas-azas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB) dengan alasan penerbitan Keputusan Tergugat (obyek gugatan) a quo telah sesuai dengan ketentuan pasal 53 ayat (2) huruf a Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dimana yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah keseluruhan peraturan umum yang bersifat mengikat sebagaimana disebut dalam TAP MPR No. III Tahun 2000 maupun segala macam bentuk keputusan Badan dan Pejabat TUN yang merupakan peraturan yang bersifat umum maupun perundang-undangan semu yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang diumumkan dalam rangka melaksanakan kebijakan pemerintah (lihat kertas kerja Indroarto, SH. Yang berjudul Azas-azas Hukum Tata Usaha Negara II halaman 63 alinea ke-6). Selanjutnya 2(dua) Keputusan Menteri Dalam Negeri a quo (obyek gugatan) yang dikeluarkan oleh Tergugat/Menteri Dalam Negeri tersebut merupakan pengejawantahan dari ketentuan : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Peraturan Pemerintahan Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan,

    Pengesahan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Selanjutnya perlu Tergugat tegaskan kembali dan untuk diketahui oleh Para Penggugat bahwa prosedur Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Periode 2009-2014 telah melalui tahapan-tahapan sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 10 sampai dengan pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah meliputi : 1. Pembentukan Kepanitiaan (berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Kota

    Bogor Nomor 123/Kep.Pim.DPRD/2008 tanggal 15 Oktober 2008 tentang Pembentukan Panitia Khusus Penyusunan Peraturan Tata Tertib Pemilihan Kepala Daerah Kota Bogor Masa Jabatan 2009-2014) ;

  • - 4 -

    2. Penyusunan Tata Tertib (Berdasarkan Keputusan DPRD Kota Bogor Nomor: 40 Tahun 2008 tentang Peraturan Tata Tertib Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Masa Jabatan 2009-2014) (vide Bukti T-2) ;

    3. Pengumuman jadwal Pemilihan ; 4. Pendaftaran Bakal Calon ; 5. Penyeringan Bakal Calon ; 6. Penetapan Pasangan Calon (berdasarkan keputusan DPRD Kota Bogor Nomor:

    44/Kep.DPRD/2009 tentang Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014) ;

    7. Rapat Paripurna Khusus Tahap I (telah menghasilkan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor terpilih masa jabatan 2009-2014 dengan perolehan suara terbanyak yaitu 21 suara dari 45 kartu suara untuk pasangan Drs. Diani Budiarto (sebagai Walikota terpilih) dan H. Mochamad Sahid (sebagai Wakil Walikota) dan dikukuhkan melalui Keputusan DPRD Kota Bogor Nomor: 45 Tahun 2009 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014) (vide Bukti T-11) ;

    8. Rapat Paripurna Khusus Tahap II (tidak dilakukan karena telah terpilih Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 dengan suara terbanyak) ;

    9. Pemilihan Ulang (tidak dilakukan) ; 10. Pengiriman berkas ; 11. Pengesahan. Berdasarkan uraian/argumentasi tersebut diatas, maka Keputusan DPRD Kota DPRD Kota Bogor Nomor 45 Tahun 2009 yang ditandatangani oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bogor tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014, yang menetapkan Sdr. Drs. Diani Budiarto dan H. Mochamad Sahid sebagai pasangan terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan Tahun 2009-2014 berdasarkan suara terbanyak telah sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan dan Pemberhentian Kepala Dan Wakil Kepala Daerah. Selanjutnya perlu diberitahukan kepada Majelis Hakim, bahwa bukti yang dimasukkan oleh Para Penggugat dalam gugatan ini sangatlah tidak berdasarkan hukum dimana surat Depdikbud DKI Jakarta dengan suratnya No. 164/1.851.3 tanggal 23 Januari 2009 yang menerangkan bahwa nomor ujian 3301851 bukan atas nama Moch. Sahid adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum !!! hal ini dapat dibuktikan bahwa foto copy Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama Dengan Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Umum Tingakat Atas (SMA) yang telah dilegalisir dan ditandatangani oleh Kepala Bidang Dikmenum Depdiknas DKI Jakarta (Bpk. Drs. H. Abdul Rochim) menunjukkan bahwa foto copy SKYDSBSTTB SMA tersebut sesuai dengan yang aslinya dikeluarkan atas nama Moch. Sahid yang dinyatakan lulus dalam ujian Persamaan Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas yang diselenggarakan dari tanggal 5 Mei 1997 sampai dengan 10 Mei 1997 di Jakarta (vide Bukti T-1). Berdasarkan dalil/argumentasi dan fakta hukum yang terungkap, maka sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Para Penggugat ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

  • - 5 -

    4. Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa Tergugat dalam menerbitkan Keputusannya tidak secara nyata melakukan suatu tindakan penyalahgunaan wewenang dan/atau melakukan tindakan yang sewenang-wenang dengan alasan bahwa tugas dan pokok serta fungsi dari Tergugat yang hanya bersifat mengesahkan pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Terpilih masa jabatan 2009-2014 derdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor Nomor 131/15-DPRD tanggl 21 Januari 2009 perihal Pengiriman berkas Pemilihan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat (vide Bukti T-19) yang antara lain berisi: Sesuai dengan ketentuan pasal 29 Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bogor, tanggal 30 Oktober 2008, Nomor 40 Tahun 2008, tentang Peraturan Tata Tertib Pemilihan Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014, kepada Pasangan Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor telah dilakukan pengujian publik yang berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja tersebut ternyata tidak terdapat pengaduan dari masyarakat baik lisan maupun tertulis terhadap pasangan calon terpilih yang berkaitan dengan adanya dugaan adanya politik uang, yang diduga terjadi sebelum, selama dan setelah Rapat Paripurna Khusus Tahap Pertama. Sehingga hasil Pemilihan yang telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor sebagaimana tersebut diatas, secara politik maupun mekanisme/prosedur telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya jika berbicara mengenai kewenangan, maka konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia telah memberikan kewenangan kepada Menteri Dalam Negeri/Tergugat untuk mengesahkan Pasangan Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota terpilih sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 53 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berbunyi: Presiden mengesahkan pasangan Bupati/Wakil Bupati dan Walikota /Wakil Walikota yang pelaksanaannya didelegasikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, makna dari isi pasal tersebut adalah Menteri Dalam Negeri sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Peraturan Perundang-undangan ini in casu berwenang untuk mengesahkan pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bogor terpilih masa jabatan 2009-2014. Adapun dasar pertimbangan Tergugat/Menteri Dalam Negeri mengambil kebijakan berupa diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-347 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.32-348 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat (obyek gugatan) adalah didasarkan kepada Surat Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Nomor 131/15-DPRD tanggal 21 Januari 2009 perihal Pengiriman Berkas Pemilihan Pasangan Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 34 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berbunyi: DPRD mengirimkan Berita Acara Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (2) mengenai pasangan calon terpilih Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota beserta berkas Pemilihan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah kepada Gubernur.

  • - 6 -

    Kemudian yang perlu kembali Tergugat tegaskan dalam kesimpulan ini bahwa prosedur dan mekanisme Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 telah ditempuh sesuai dengan syarat-syarat sebagaimana telah Tergugat jelaskan pada angka 3 diatas. Berdasarkan argumentsi tersebut diatas, maka sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim menyatakan gugatan Para Penggugat ditolak untuk selurhnya atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima.

    5. Bahwa Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa Tergugat telah mempertimbangkan keputusan yang menyangkut pengesahan terhadap Walikota dan Wakil Walikota Bogor Terpilih masa jabatan 2009-2014. Adapun pertimbangan hukum Tergugat/Menteri Dalam Negeri dalam mengeluarkan Keputusan yang menjadi obyek gugatan a quo adalah didasarkan pada Surat Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Nomor 131/15-DPRD tanggal 21 Januari 2009 perihal Pengiriman Berkas Pemilihan Pasangan Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 34 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berbunyi: DPRD mengirimkan Berita Acara Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (2) mengenai pasangan calon terpilih Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota beserta berkas Pemilihan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah kepada Gubernur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya menyangkut penelitian administrasi Bakal Calon Kepala Daerah merupakan tugas dari Panitia Pemilihan sebagaimana telah diatur dalam pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan dan Pemberhentian Kepala dan Wakil Kepala Daerah. Kemudian yang menjadi pertangyaan Tergugat mengapa baru saat ini masalah ketidaklengkapan administrasi salah satu Bakal Calon Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 itu dipermasalahkan? Kenapa tidak pada saat pendaftaraan Bakal Calon Wakli Walikota dilangsungkan, ada apa gerangan dibalik ini semua? Lalu mengapa hanya Menteri Dalam Negeri saja yang digugat oleh Para Penggugat, karena DPRD Kota Bogor dan Panitia Pemilihan tidak diikutsertakan dalam gugatan Para Penggugat. Tergugat juga meragukan keterangan dari Para Penggugat yang telah melapor dan mengadukan permasalahan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 ke kantor Tergugat dengan alasan Para Penggugat tidak dapat menjelaskan mengenai peristiwa hukum tersebut dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, maka sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Para Penggugat ditolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.

    FAKTA DALAM PERSIDANGAN Bahwa dalam persidangan terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut : Bahwa Para Penggugat dalam persidangan menyerahkan bukti-bukti tertulis meliputi : 1. Foto copy Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132.32-384 Tahun 2009 tentang

    Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Sdr. H. Mochamad Sahid (Bukti P-1); 2. Foto copy Surat Keputusan Menbteri Dalam Negeri No. 131.32-347 Tahun 2009 tentang

    Pengesahan Pengangkatan Walikota Bogor Sdr.Drs. H. Diani Budiarto (Bukti P-2);

  • - 7 -

    3. Foto copy perihal keabsahan SKYBS STTB SMA a/n Moch. Sahid Tahun 1997 (Bukti P-3);

    4. Foto copy SKYBS/STTB, SMU dari Depdikbud DKI Jakarta tanggal 3 Juni 1997 a/n Moch Sahid (Bukti P-4);

    5. Foto copy SKYBS/STTB, SMU dari Depdikbud DKI Jakarta tanggal 3 Juni 1997 a/n Jainal Hasyim (Bukti P-5);

    6. a. Foto copy pencabutan tanda tangan F. PKP terhadap hasil Pemilihan Walikota/Wakil Walikota Bogor Periode Tahun 2009-2014 (Bukti P-6A);

    b. Foto copy penarikan kembali persetujuan dari fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Kota Bogor (Bukti (P-6B); c. Foto copy pencabutan Tanda tangan F. PNI.FM Kota Bogor, terhadap hasil

    pemilihan Walikota/Wakil Walikota Bogor Tahun 2009-2014 (Bukti P-6C); d. Foto copy pengukuhan Sikap Tidak menanda tangani hasil uji publik Pemilihan

    Walikota/Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 (Bukti P-6D); e. Foto copy Pencabutan Tanda Tangan dari Fraksi PUDI DPRD Kota Bogor (Bukti

    P-6E); f. Foto copy perihal penundaan proses Pelantikan PILKADA Kota Bogor Tahun

    2009 dari fraksi GOLKAR DPRD Kota Bogor (Bukti P-6F); g. Foto copy perihal pemeriksaan/peninjauan ulang keabsahan (uji materiil) persyaratan administratif a/n H. Mochamad Sahid (Bukti P-6G);

    7. Foto copy Daftar Riwayat Hidup Wakil Walikota Bogor Sdr. H. Mochamad Sahid Sarjana Ekonomi (Bukti P-7);

    8. Foto Copy Surat dari kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jakarta tentang keabsahan ijasah a/n Sdr. Moch. Sahid(Bukti P-8);

    9. Foto copy Keputusan DPRD Kota Bogor No. 40/2008 tanggal 30 Oktober 2008 tentang Peraturan Tata Tertib Pemilihan Walikota/Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 (Bukti P-9);

    10. Foto copy perihal kelengkapan persyaratan administrasi PILKADA (Bukti P-10). Dalam Persidangan tanggal 29 Juli 2009 Penggugat juga telah mengajukan Bukti Tambahan berupa: 1. Foto Copy Tanda terima surat oleh Panlih Walikota dan Wakil Walikota Bogor (Bukti P-

    11); 2. Foto Copy Surat dari DPD Gerakan Indonesia Bersatu Bogor, yang ditujukan pada Panlih

    (Bukti P-12); 3. Foto Copy Berita Acara dari Mendagri untuk Gubernur Jabar tanggal 4-2-2009 (Bukti P-

    13); 4. Foto Copy Tanda terima surat-surat keabsahan ijasah a/n Moch. Sahid oleh Polresta Bogor

    (Bukti P-14); 5. Foto Copy Laporan/Pengaduan terhadap Kapolresta Bogor tentang keabsahan ijasah a/n

    Moch. Sahid (Bukti P-15); 6. Foto Copy Surat Pemanggilan dan pemeriksaan Anggota DPRD Kota Bogor selaku

    PANLIH Walikota Bogor dari Polresta Bogor tanggal 29-02-2009 Bukti (P-16); 7. Foto Copy Penyampaian sikap dari berbagai LSM dan Forum Komunikasi Masyarakat

    Kota Bogor (Bukti P-17); 8. Foto Copy perihal keabsahan ijasah a/n Sahid yang menyatakan tidak terdaftar di kantor

    Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III (Bukti P-17);

  • - 8 -

    9. Foto Copy Surat dari NATIONAL CORRUPTION WATCH, perihal laporan investigasi permasalahan dalam Panlih Walikota/Wakil Walikota Bogor periode 2009-2014 (Bukti P-18);

    10. Foto Copy Surat dari NATIONAL CORRUPTION WATCH, perihal laporan investigasi dugaan ijasah palsu a/n Moch. Sahid;

    11. Foto copy Surat dari Gubernur Jawa Barat yang ditujukan kepada MENDAGRI di Jakarta, perihal laporan klarifikasi berkaitan dengan Wakil Walikota Bogor terpilih.

    Dari bukti-bukti tertulis yang disampaikan oleh Para Penggugat dihadapan persidangan ada beberapa bukti tertulis yang diragukan kebenaran oleh Majelis Hakim dan Tergugat dalam hal ini bukti menyangkut Riwayat Hidup Wakil Walikota Bogor terpilih masa jabatan 2009-2014 atas nama Moch. Saqhid dan bukti yang menyangkut masalah ijasah Sdr. Moch. Sahid yang diragukan keabsahannya oleh Para Penggugat. Dengan diragukannya 2 (Dua) bukti tertulis tersebut oleh Majelis Hakim maupun oleh Tergugat maka dapat disimpulkan Para Penggugat tidak dapat menguatkan dalilnya menyangkut Riwayat Pendidikan Sdr. Moch. Sahid (Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014). Selanjutnya dalam persidangan yang sama Tergugat juga menyerahkan bukti tertulis kehadapan persidangan sebagai berikut : 1. Surat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang Surat Keterangan yang

    berpenghargaan sama dengan Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMU) No. 01 OBOF P 403 006464 atas nama Moch. Sahid tanggal 3 Juni 1997(Bukti T-1);

    2. Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor Nomor 40 Tahun 2008 tentang Peraturan Tata Tertib Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 30 Oktober 2008 (Bukti T-2);

    3. Idjasah Teknik 3 Tahun No. 0008330 atas nama Moch. Sahid yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tanggal 20 November 1966 (Bukti T-3);

    4. Idjasah Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi atas nama (berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan Nomor 123/DO/1993 tanggal 11 September 1993) tanggal 20 Agustus 2008 (Bukti T-4);

    5. Surat Kepolisian Negara RI Resort Kota Bogor Polsekta Bogor Tengah tentang Surat Keterangan Hilang No. Pol: SKH/1248/XII/2008/Boteng tanggal 18 desember 2008 (Bukti T-5);

    6. Surat Pemerintah Kabupaten Blora Dinas Pendidikan Nasional Sekolah Dasar Negeri Mlangsen I Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Blora tentang Surat Keterangan Pengganti idjasah Hilang No. 422.1/24/014/2008 tanggal 28 desember 2008 (Bukti P-6);

    7. Surat Pernyataan Kesepakatan Atau Persetujuan antara Drs. Dianis Budiarto dan H. Mochamad Sahid Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan (Bukti T-7);

    8. Surat Pernyataan kesepakatan atau persetujuan antara pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 6 Januari 2009 (Bukti T.8);

    9. Berita Acara penetapan pasangan bakal menjadi pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 oleh Pimpinan dan Para Fraksi Anggota Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Bogor tanggal 6 Januari 2009 Bukti T-9);

    10. Keputusan Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor No. 02/SK-FPAN/I/2009 tentang penetapan pasangan Walikota dan Wakil Walikota masa jabatan 2009-2014 tanggal 7 Januari 2009(Bukti T-10);

  • - 9 -

    11. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor Nomor 45 Tahun 2009 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 14 Januari 2009 (Bukti T-11);

    12. Surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor tanggal 14 Januari 2009 tentang berita acara Hasil Penetapan Pemilihan Lanjutan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 14 Januari 2009 (Bukti T-12);

    13. Surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor tanggal 14 Januari 2009 tentang berita acara Hasil Penetapan Pemilihan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 14 Januari 2009 (Bukti T-13);

    14. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-347 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat Periode 2009-2014 (Bukti T-14);

    15. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.32-348 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat Periode 2009-2014 (Bukti T-14);

    16. Surat Pemerintah Kota Bogor kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat tentang Surat Pengantar No. 220/601-Kesbanglinmas tanggal 25 Juni 2009 (Bukti T-16);

    17. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor Nomor 46 Tahun 2009 tentang Hasil Pengujian Publik Terhadap Pasangan Calon Terpiliha Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 21 Januari 2009 (Bukti T-17);

    18. Surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor No. 131/05-DPRD tentang pemberitahuan Pasangan Calon kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat tanggal 9 Januari 2009 (Bukti T-18);

    19. Surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor No. 131/15-DPRD tentang Pengiriman Berkas Pemilihan Pasangang Calon Terpilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 tanggal 21 Januari 2009 (Bukti T-19);

    Kemudian pada Persidangan selanjutnya Tergugat juga menyerahkan kehadapan persidangan 2 (dua) bukti tambahan tertulis berupa : 20. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa barat Nomor 65 Tahun 1999 tentang Peresmian

    Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor tanggal 11 Oktober 1999(Bukti T-20);

    21. Foto copy Legalisir dari Sekretaris DPRD Kota Bogor Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 65 Tahun 1999 tentang Peresmian Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bogor tanggal 11 Oktober 1999 (Bukti T-21).

    Dari bukti-bukti tertulis yang diserahkan oleh Tergugaty kehadapan persidangan, Para Penggugat tidak dapat meng Counter/menangkis bukti-bukti tersebut, khusus menyangkaut Riwayat Pekerjaan Sdr. Moch. Sahid (Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 sebelumnya memangku jabatan sebagai Ketu DPRD Kot abogor yang dalam hal ini semakin menguatkan dalil Tergugat bahwa ijasah yang dipermasalahkan oleh Para Penggugat menyangkut keabsahan tersebut sama sekali keliru dan tidak benar sebelum memangku jabatan sebagai Ketua DPRD Kota Bogor masa jabatan 1999-2009terlebih dahulu lolos seleksi administrasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Para Penggugat juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang bernama Jack Salu dan M. Arief Hidayat. Tergugat berpendapat bahwa keterangan keua saksi tersebut sangat tidak relevan dan tidak berkualitas sebagai saksi sebab keberadaan seorang saksi menurut Hukum Acara Tata Usaha Negara harus melihat, mendengar dan merasakan suatu peritiwa hukum. In casu

  • - 10 -

    keterangan kedua saksi dihadapan Persidangan sangat diragukan. Oleh karena itu Tergugat menolak dan Keberatan dengan keterangan dan kehadiran keua saksi tersebut. TENTANG PENAGGUHAN Tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa permohonan Tergugat kepada Majelis Hakim untuk menangguhkan (Skorsing) keputusan Tergugat (obyek gugatan) a quo adalah sangat keliru dan tidak berdasarkan atas hukum sebab menurut ketentuan pasal 67 ayat (4) huruf d Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Peradialan Tata Usaha Negara yang menyatakan Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakan nya keputusannya tersebut. In concreto bahwa Sdr. Drs. H.Diani Budiarto telah dilantik sebagai Walikota Bogor dan Sdr. H. Mochamad Sahid sebagai Wakil Walikota Bogor masa jabatan 2009-2014 sehingga dengan demikian maka masyarakat kota Bogor telah dipimpin oleh seorang Walikota dan seorang Wakil Walikota Bogor yang telah memiliki legalitas yang sah menurut hukum dan pemerintahan yang berdaulat. Dikeluarkan oleh Tergugat merupakan amanat dari Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan penerbitan Keputusan Tergugat (obyek gugatan) a quo tersebut adalah dalam rangka mendukung proses demokrasi yang terjadi di Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kota Bogor yang notabene merupakan Wakil Rakyat dalam memperjuangkan kepentingan umum (masyarakat) Kota Bogor yang saat ini sedang membangun daerahnya. Berdasarkan uraian tersebut diatas karena tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak dan kepentingan Para Penggugat tidak dirugikan dengan terbitnya Keputusan Tergugat a quo, maka permohonan penangguhan yang diajukan oleh Para Penggugat a quo harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima. Berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap diatas, maka mohon kiranya agar Majelis Hakim Yang Mulia pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan mengadili aquo berkenan untuk memutuskan : DALAM PENANGGUHAN Menolak Permohonan Penangguhan (skorsing) Para Penggugat terhadap Keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat (obyek Perkara) a quo. Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa dan mengadili a quo berkenan memutuskan sebagai berikut : DALAM EKSEPSI 1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ; 2. Memeriksa dan memutuskan dalam eksepsi terlebih dahulu sebelum pemeriksaan pokok

    perkara ; 3. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima. DALAM POKOK PERKARA 1. Menolak gugatan Para Penggugat a quo secara keseluruhan; 2. Menyatakan sah Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-347 Tahun 2009 tanggal

    30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota

  • - 11 -

    Bogor Provinsi Jawa Barat dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.32-348 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat (obyek gugatan) ;

    3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar semua biaya perkara. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

    Hormat Kami, KUASA HUKUM TERGUGAT

    1. PERWIRA.

    2. ERMA WAHYUNI, SH.Msi.

    3. ROMUALDO MANURUNG, SH.M.hum.

    4. NINUK TRIYANTI, SH.MH.

    5. MUNZIAR, SH.

    .