jaringan pengangkut

14
BAB I PENGAHULUAN Latar Belakang Jaringan tumbuhan – Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan lebih dalam dalam struktur jaringan pembuluh pada tumbuhan di perlukan penjelasan yang lebih dalam dan di uraikan dengan jelas.

Upload: muhammad-ramli

Post on 04-Jul-2015

2.743 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: JARINGAN PENGANGKUT

BAB I

PENGAHULUAN

Latar Belakang

Jaringan tumbuhan – Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan

fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan

tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan

meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,

jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem

Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan lebih dalam dalam struktur jaringan

pembuluh pada tumbuhan di perlukan penjelasan yang lebih dalam dan di uraikan dengan

jelas.

Page 2: JARINGAN PENGANGKUT

BAB II

PEMBAHASAN

A. JARINGAN PENGANGKUT

Sistem pembuluh dari tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas xilem yang fungsi utamanya

untuk pengangkutan air dan floem yang terutama untuk pengangkutan fotosintesis

a. Xilem

Berperan penting dalam pengangkutan air dan unsur hara. Xilem disebut

jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa jaringan yaitu unsur trakea meliputi

pembuluh kayu (trakea) dan trakeid, jaringan parenkima dan serat. Pembuluh kayu

(trakea) ditemukan pada tumbuhan angiosperma, secara individual disebut unsur

pembuluh yang saling berhubungan di ujung-ujungnya membentuk saluran yang

panjang. Trakeid seperti halnya pembuluh kayu selnya akan mati sewaktu dewasa,

dan tersusun tumpang tindih. Trakeid tidak mempunyai plat perforasi seperti halnya

pada pembuluh kayu, tetapi memiliki noktah berdampingan yang saling

berpasangan sehingga transportasi air bisa tetap berlangsung. Trakeid pada

umumnya terdapat pada tumbuhan gimnospermae. Trakea dan trakeid memiliki

dinding sekunder dengan komponen utamanya adalah lignin.

b. Floem

Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh

tumbuhan, merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari unsur tapis sebagai

Page 3: JARINGAN PENGANGKUT

komponen utama, sel pengiring, jaringan parenkima dan serat. Unsur tapis

mempunyai dinding primer yang tipis (tidak memiliki dinding sekunder), tetap

hidup pada saat dewasa tetapi tidak memiliki inti. Unsur tapis dapat berupa

pembuluh tapis (pada angiosperma) atau sel tapis (pada gimnosperma). Unsur tapis

didampingi oleh sel pengiring yang bisa berjumlah satu atau dua buah, diantara

keduanya dihubungkan oleh sejumlah plasmodesmata. Nukleus dan ribosom sel-sel

pengiring dapat membentuk protein tertentu yang digunakan oleh pembuluh tapis

yang telah kehilangan nukleusnya, ribosom serta organel-organel lainnya selama

proses perkembangannya. Dinding-dinding ujung pembuluh tapis memiliki

plat/lempeng tapis yang mempunyai banyak plasmodesmata berukuran besar,

tempat lewatnya gula, senyawa lain serta beberapa ion mineral di antara pembuluh

tapis yang bersebelahan. Sel pengiring sangat erat hubungannya dengan pembuluh

tapis. Apabila pembuluh tapis mati maka sel pengiring juga mati, keduanya

terbentuk dari sel induk yang sama.

Xilem dan floem di dalam organ tumbuhan berdekatan, bahkan membentuk suatu ikatan

pembuluh atau berkas pengangkut, tipe –tipe berkas pengangkut antara lain:

1. Tipe radial : letak berkas xilem dan berkas floem bergantian dan berdampingan dan

berada pada jari-jari tubuh yang berbeda.

2. Tipe kolateral ; dibedakan menjadi kolateral tertutup (apabila di antara xilem dan

floem tidak terdapat kambium) dan kolateral terbuka (apabila di antara xilem dan

floem terdapat kambium)

3. Tipe bikolateral; terdiri atas satu bagian xilem di tengah serta satu bagian floem di

sebelah luar dan satu bagian disebelah dalam. Antara xilem dan floem luar terdapat

kambium, dan antara xilem dan floem dalam terdapat parenkim penghubung.

Page 4: JARINGAN PENGANGKUT

4. Tipe kosentris; terdiri atas xilem yang dikelilingi floem atau sebaliknya. Apabila

xylem dikelilingi oleh floem disebut kosentris amfikribral. Apabila floem dikelilingi

oleh xylem disebut kosentris amfivasal

B. PROSES PENGANGKUTAN PADA TUMBUHAN

1. Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral

Pengangkutan air dan garam - garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi,

seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan

mineral diserap dari dalam tanah menuju sel - sel akar.

Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai

mekanisme pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar.

selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xilem),

sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler.

Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui

epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik

ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan.

a. Pengangkutan Ekstravaskuler

Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di

antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar

berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

1) Pengangkutan Apoplas

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak

hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk

dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai

xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan

dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan

demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele

menjadi terpisah.

2) Pengangkutan Simplas

Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air

dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian

bergerak dari satu sel ke sel yang lain melaluivplasmodesmata. Sistem

Page 5: JARINGAN PENGANGKUT

pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat.

Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel - sel bulu

akar menuju sel - sel korteks,  endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air

dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.

b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler)

Setelah melewati sel - sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke

pembuluh kayu (xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari

akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh kayu  disusun oleh beberapa jenis

sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan

mineral ini adalah sel - sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk

pipa kapiler. Struktur  jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel -

sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air

bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip

kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.

a. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)

Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata )

yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun

kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel – sel di

bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke

bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik

ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan

dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun

transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yang

herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air

dari daun, yaitu:

1) Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan

semakin tinggi.

Page 6: JARINGAN PENGANGKUT

2) Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang

diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.

3) Kelembaban udara

4) Kandungan air tanah.

Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di

antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah,

dan ukuran stomata.

b. Kapilaritas Batang

Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh

kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.

Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip

kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air

dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik

kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal

sampai ke daun secara bersambungan.

c. Tekanan Akar

Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam. Pada

malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih

tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem.

Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran

ion - ion ini keluar dari stele.

Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan

mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang

memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut

tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan

mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui

katup pelepasan (hidatoda) pada daun.

Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau

butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun

kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.

Page 7: JARINGAN PENGANGKUT

3. Pengangkutan Hasil Fotosintesis

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan

translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau

organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.

Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian

tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam

getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga

mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada

pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada

pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada

pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat

penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.

Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan

floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama

dapat mengalir dengan arah yang berlaianan. Untuk masing – masing pembuluh tapis,

arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan

makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

Page 8: JARINGAN PENGANGKUT

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Jaringan XilemJaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,- Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang- Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing- Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan Kristal

2. Jaringan FloemJaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,- Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang- Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta plasmanya pekat- Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal- Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

Page 9: JARINGAN PENGANGKUT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat

diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan

dengan judul “Jaringan Pembuluh pada tumbuhan”

Terima kasih disampaikan kepada Ibu Marhamah M.Pd selaku dosen mata kuliah

Anatomi Tumbuhan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya

tugas ini.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas

mata kuliah Keamanan Jaringan Informasi.

Selong, 29 Mei 2011

Penyusun

Page 10: JARINGAN PENGANGKUT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENGAHULUAN

Latar Belakang

BAB II : PEMBAHASAN

A. Jaringan Pengangkut

B. Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan