jaringan otot.docx

17
JARINGAN OTOT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terutama mikroskop sebagai alat untuk mengamati struktur benda-benda yang berukuran sangat kecil, semakin membuka jalan para peneliti untuk mengamati dan mempelajari bahan-bahan penyusun tubuh makhluk hidup, baik itu tumbuhan, hewan ataupun manusia sendiri. Salah satu yang diteliti adalah jaringan yang terdapat hampir diseluruh bagian tubuh, baik itu tubuh bagian luar ataupun bagian dalam yaitu jaringan otot. Tubuh hewan dan termasuk juga manusia lain memiliki struktur yang sangat unik karena tersusun dari jaringan- jaringan dasar yang berbeda dan memiliki perannya masing- masing. Keempat tipe jaringan dasar itu adalah jaringan epitel, jaringan ikat, otot, dan juga jaringan saraf. Jaringan otot sangat banyak ditemukan pada tubuh manusia.

Upload: vivin

Post on 05-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: jaringan otot.docx

JARINGAN OTOT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terutama mikroskop

sebagai alat untuk mengamati struktur benda-benda yang berukuran sangat kecil,

semakin membuka jalan para peneliti untuk mengamati dan mempelajari bahan-

bahan penyusun tubuh makhluk hidup, baik itu tumbuhan, hewan ataupun manusia

sendiri. Salah satu yang diteliti adalah jaringan yang terdapat hampir diseluruh

bagian tubuh, baik itu tubuh bagian luar ataupun bagian dalam yaitu jaringan otot.

Tubuh hewan dan termasuk juga manusia lain memiliki struktur yang sangat

unik karena tersusun dari jaringan-jaringan dasar yang berbeda dan memiliki

perannya masing-masing. Keempat tipe jaringan dasar itu adalah jaringan epitel,

jaringan ikat, otot, dan  juga jaringan saraf. Jaringan otot sangat banyak ditemukan

pada tubuh manusia. Dimana jaringan ini berperan dalam pergerakan, baik itu

gerakan yang sadar ataupun gerakan tak sadar yang tidak dapat dikontrol oleh

manusia. Jenis-jenis otot dan fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, membuat kita semakin ingin tahu tentang struktur otot-otot. Maka dalam

praktikum ini kita dapat mengamati lebih jelas mengeni struktir histologi jaringan

otot pada hewan atau manusia.

1.2. Tujuan

Page 2: jaringan otot.docx

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah diharapkan mahasiswa dapat

mengenal dan mengetahui tentang jaringan otot.

Page 3: jaringan otot.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang

mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan

parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang

terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Oto adalah jaringan yang paling banyak

terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari

kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000).

Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut miofibril. Adanya miofibril

menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis

jaringan otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada penampang melintang

otot lurik, tampak tersusun sebagai pita-pita sejajar, inti banyak dan terlatak pada bagian

perifer dibawah sarkolema. Myofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang

secara bergantian yang tampak seperti garis-garis gelap dan terang. Diantara serabut

otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomisium (Gerrit, 1988

Nama lain otot lurik adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot

ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah

pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop

tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut

otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Kontraksi

otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan

kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan

tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras (Amir, 2001).

Page 4: jaringan otot.docx

Otot polos (smooth muscle), dinamai demikian karena otot ini yidak memilki

penampang berlurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih,

arteri, dan organ internal lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendon. Otot polos

berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka, tetapi dapat berkontraksi

dalam waktu yang lebih lama. Dikontrol oleh jaringan saraf yang berbeda dari saraf

yang mengontrol oto rangka, otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak

sadar , seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri (Campbell, 2000).

Otot jantung adalah unik karena menunjukkan beberapa fitur dari otot rangka dan

beberapa fitur dari otot polos. Sesuai namanya, otot jantung adalah otot yang

membentuk dinding jantung. Otot jantung mirip dengan otot rangka dalam bahwa lurik

dan multinucleate, dan mirip dengan otot polos dalam inti atom adalah pusat terletak

dan banyak sel diperlukan untuk rentang panjang otot. Ini berbeda dari kedua otot

rangka dan otot polos dalam bahwa cabang sel-sel dan bergabung satu sama lain melalui

interkalat cakram. Interkalat disc memungkinkan komunikasi antara sel-sel sehingga

ada kontraksi berurutan dari sel-sel dari dasar ventrikel ke atas, memfasilitasi maksimal

ejeksi darah dari ventrikel selama kontraksi. Hal ini terjadi dengan keluar gugup

persarafan untuk setiap sel atau kelompok sel. Otot jantung juga berbeda dari yang lain

dalam dua jenis otot yang kontraksi dapat terjadi bahkan tanpa gugup awal

masukan. Sel-sel yang menghasilkan rangsangan untuk kontraksi tanpa gugup masukan

yang disebut sel-sel alat pacu jantung (Amir, 2001).

Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai

vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari

keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti jaringan yang

lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan

Page 5: jaringan otot.docx

impuls (sifat konduktivitas), mampu melaksanakan metabolism dan mampu membelah

diri. Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat

kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein

kontraktil, yaitu aktin dan myosin (Yunadi, 2003).

Dengan kemampuannya berkontraksi, otot mempunyai 3 fungsi utama, yaitu

melaksanakan gerakan, memelihara fostur tubuh dan memproduksi panas. Gerakan

yang dihasilkan oleh otot pada dasarnya ada dua, yaitu gerakan tubuh yang mudah

diamati dan gerakan tubuh yang tidak mudah diamati. Gerakan tubuh yang mudah

diamati mliputi gerak berpindah tempat (misalnya berjalan, berlari) dan gerakan bagian

tubuh tertentuh (misalnya menggeelengkan kepala, melambaikan tangan), sedangkan

gerakan yang tidak mudah diamati adalah adalah gerakan organ-organ didalam tubuh,

misalnya gerak peristaltic alat-alat pencernaan, denyut jantung, mengembang dan

menyempitnya pembuluh darah, gerakan pengosongan kantung kencing, dsb. Fungsi

kedua dari otot adalah menjaga postur tubuh: kontraksi dan relaksasi otot-otot rangkah

mnjaga tubuh dalam posisi tetap tegak pada saat berdiri maupun duduk. Fungsi ketiga

adalah menghasilkan panas untuk memelihara suhu tubuh, contoh pada saat kedinginan,

otot menggigil untuk menghasilkan panas (Yunadi, 2003).

Page 6: jaringan otot.docx

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksankan pada pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 17.00

WIB, yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 Juni 2014. Bertempat di

Laboratorium Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

PGRI Palembang.

3.2. Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop

2. Objek glass

3. Deg glass

Bahan

1. Preparat Intestinum rattus rattus.

3.3. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan.

2. Amati preparat Intestinum rattus rattus dibawah mikroskop pada perbesaran

100×

3. Kemudian gambar hasil pengamatan dan beri keterangan.

Page 7: jaringan otot.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

No Hasil Pengamatan Keterangan

1. Intestinum rattus rattus (Perbesaran 10 × 10)1. Serat Otot Polos

2. Inti Serat Otot Polos

3. Jaringan Ikat

Page 8: jaringan otot.docx

4.2. Pembahasan

Intestinum rattus rattus

Intestinum merupakan organ pencernaan yang sering juga disebut sebagai small

intestine atau usus kecil/ usus halus. Intestinum menghubungkan dari gaster hingga

valvulla ileocaecal (bauhini) yang merupakan batas antara intestinum. Seluruh organ yang

termasuk dalam intestinum juga merupakan organ-organ intraperitoneal.

Intestinum minor (Usus Halus)

Intestinum minor adalah bagian system pencernaanmakanan yang berpangkal pada

pylorus dan berakhir pada seikum panjangnya ±6 m, merupakan saluran paling panjang

tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan.

Duodenum, disebut juga usus 12 jari, panjagnya ±25 cm, berbentuk seperti kuda

melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan

duodenum ini terdapat selaput lendir yang membukit, disebut papilla vateri yang

bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pancreas (duktus

wirsungi/duktus pankreatikus).

Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung

kelenjar, kelenjar ini disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi

getah intestinum.

Yeyenum dan Ileum, mempunyai panjang sekitar ±6 m. dua per lima bagian dari

atas adalah yeyenum dengan panjang ±23 m dan ileum dengan panjang 4-5 m.

Sambungan antara yeyenum dan ileum ini tidak mempunyai batas yang tegas.

Fungsi usus halus

1. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-

kaliper darah dan saluran-saluran limfe.

2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.

Page 9: jaringan otot.docx

3. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

Didalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang

menyempurnakan makanan, yaitu

1. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolik.

2. Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

a. Lactase, mengubah lactase menjadi monosakarida

b. Maltosa mengubah maltose menjadi monosakarida

c. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida

Intestinum Mayor (Usus Besar)

Panjangnya ±1½ m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar

1. Selaput lendir

2. Lapisan otot melingkar

3. Lapisan otot memanjang

4. Jaringan ikat

Usus besar berfungsi untuk menyerap air dari makanan, sebagai tempat tinggal

bakteri koli dan juga tempat feses. Bagian-bagian usus besar, yaitu

1. Seikum. Dibawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti

cacing, sehingga disebut umbai cacing yang pajangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi

oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesenterium dan

dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.

2. Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan

membujur ke atas dari ileum ke bawah hati.di bawah hati melengkung ke kiri,

lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjtkan sebagai kolon transversum.

Page 10: jaringan otot.docx

3. Appendiks (usus buntu). Seperti corong, mempunyai pitu keluar yang sempit tapi

masih memungkinkan dilewatioleh beberapa isi usus, merupakan pertahanan

terhadap infeksi yang dapat bereaksi secara hebat dan hiperaktif.

4. Kolon transversum. Panjangnya ±38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke

kolon desendens, di kanannya ada fleksura hepatica dan dikirinya ada fleksura

lienalis.

5. Kolon desendens. Panjangnya ±25 cm, membujur dari atas ke bawah dari fleksura

lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

6. Kolon sigmoid. Terletak miring, menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan

dengan rectum.

Page 11: jaringan otot.docx

BAB V

KESIMPULAN

Dari percobaan ini, dapat disimpulan bahwa Intestinum rattus rattus merupakan

organ pencernaan yang sering juga disebut sebagai small intestine atau usus kecil/ usus

halus. Pada usus halus bagian system pencernaanmakanan yang berpangkal pada

pylorus dan berakhir pada seikum panjangnya ±6 m, merupakan saluran paling panjang

tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan. Sedangkan pada usus besar

panjangnya Panjangnya ±1½ m, lebarnya 5-6 cm, untuk menyerap air dari makanan,

sebagai tempat tinggal bakteri koli dan juga sebagai tempat feses.

Page 12: jaringan otot.docx

DAFTAR PUSTAKA

Amir. 2001. Sains Biologi. Bandung : Ganeca exat.

Bevelander, Gerrit. 1988. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta : Erlangga.

Maidun. 2008. http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008/05/sistem-pencernaan-

makanan.html. Diakses pada tanggal 13 juni 2014.

Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga.