japanese encephalitis

9
Japanese Encephalitis EPIDEMOLOGI  Japanese Encephalitis (JE ) mer upakan penyak it zo onosa yang dapat menyeb abk an ter jadinya radang ota k pada hewan dan man usia . Penyakit ini  bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian imur seperti Jepang! "orea! #iberia! $hina ! aiwan! hail and! laos! "ambo ja! %i etnam. Philipina! &al ays ia! 'nd onesia! &yanmar! an gla des! 'ndia! #ri lan gka ! dan epal. *i 'ndonesia! kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun +,- (Erlanger /+). "asus JE bany ak di laporka n di daer ah a li. erdasa rkan pe nel it ian ya ng dilakukan oleh 0iu et al. /, menyebutkan bahwa identifikasi kasus en1ephalitis dirumah sakit di ali antara tahun /+2/3 menemukan +-4 kasus en1ephalitis dan ,3 diant ranya se1ara serologis mengarah pada kasus JE. #elain itu! kasu s JE  pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di #umatra arat! "alimantan arat! 5ogyakarta! Jawa engah! Jawa imur! usa enggara arat!  usa enggra imur dan Papua (6mpusunggu et al. /7). eberapa laporan menyebutkan bahwa anak2anak hingga remaja rentan terkena  penyakit ini. *i hailand! diduga 3 dari +. anak hingga remaja usia 8 9 /8 tahun menderita penyakit ini. #elain itu! dilaporkan juga bahwa k asus JE banyak terjadi di daerah pedesaan. #e1ara epidemiologi kasus ini di daerah %ietnam utara! ha iland utara! "orea! Jepa ng! ai wan! $ina! ep al! dan 'ndia uta ra bany ak terja di pada sat musim pana s. *aer ah %i et nam sel at an! h ail and selat an!

Upload: andi-husnul-khatimah

Post on 10-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 1/9

Japanese Encephalitis

EPIDEMOLOGI

 Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat

menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini

 bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan

nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian imur seperti Jepang!

"orea! #iberia! $hina! aiwan! hailand! laos! "amboja! %ietnam. Philipina!

&alaysia! 'ndonesia! &yanmar! anglades! 'ndia! #rilangka! dan epal. *i

'ndonesia! kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun +,- (Erlanger /+).

"asus JE banyak di laporkan di daerah ali. erdasarkan penelitian yangdilakukan oleh 0iu et al. /, menyebutkan bahwa identifikasi kasus en1ephalitis

dirumah sakit di ali antara tahun /+2/3 menemukan +-4 kasus en1ephalitis

dan ,3 diantranya se1ara serologis mengarah pada kasus JE. #elain itu! kasus JE

 pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di #umatra arat!

"alimantan arat! 5ogyakarta! Jawa engah! Jawa imur! usa enggara arat!

 usa enggra imur dan Papua (6mpusunggu et al. /7).

eberapa laporan menyebutkan bahwa anak2anak hingga remaja rentan terkena

 penyakit ini. *i hailand! diduga 3 dari +. anak hingga remaja usia 8 9 /8

tahun menderita penyakit ini. #elain itu! dilaporkan juga bahwa kasus JE banyak 

terjadi di daerah pedesaan. #e1ara epidemiologi kasus ini di daerah %ietnam utara!

hailand utara! "orea! Jepang! aiwan! $ina! epal! dan 'ndia utara banyak 

terjadi pada sat musim panas. *aerah %ietnam selatan! hailand selatan!

Page 2: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 2/9

'ndonesia! &alaysia! :ilipina! #ri 0anka! dan 'ndia bagian selatan kasus JE terjadi

sporadi1 sepanjang tahun (#olomon et al. /).

Penyakit JE merupkan salah satu penyakit yang 1ukup berbahaya.  Japanese

 Encephalitis merupakan penyebab utama dari kejadian en1ephalitis didunia.

*iperkirakan dari 8. kasus +8. diantaranya berujung pada kematian. ;al

ini berarti sepertiga pasien yang menderita penyakit ini meninggal. #ebagin besar 

 pasien yang selamat juga biasanya mengalami gejala neuropshychiatric

 parah (#olomon et al. /). ingkat fatality rate kasus ini dapat men1apai -< !

tergantung pada jumlah populasi dan usia penderita.

#ebagian besar infeksi pada manusia tidak menunjukkan gejala atau

mengakibatkan gejala yang non2spesifik seperti penyakit flu. Penyakit ini

 biasanya ditandai dengan gejala demam! sakit kepala! muntah! dan penurunan

tingkat kesadaran. Pada anak2anak biasa juga mun1ul perilaku yang abnormal

karena adanya kerusakan saraf pada otak(#olomon et al. /). Pada hewan

kondisi JE jarang menimbulkan gejala klinis. %irus ini banyak menyerang babi

walaupun demikian belum menimbulkan kerugian yang luas (#endow = asri

/8).

ETIOLOGI

Penyebab penyakit ini ialah virus Japanese Encephalitis dari family

:laviviridae. %irus Japanese En1ephalitis ditularkan lewat perantara hewan yaitu

oleh nyamuk $ule>. Penykit ini jug termasuk kedalam zoonosis karena dapat

menginfeksi manusia dan juga hewan. Pada hewan virus ini biasanya menyerang

 babi dan burung liar.

Page 3: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 3/9

 Japanese Encephalitis virus termasuk dalam family flaviviridae. %irus ini

memiliki amplop (8 nm) dengan lipoprotein ke1il mengelilingi nukleokapsid

yang terdiri dari protein inti dan rantai tunggal ?A. %irus JE terkait

dengan virus West Nile dan virus St   Louis ensefalitis. Pada amplop bagian luar 

dibentuk oleh (E) protein dan merupakan antigen protektif. ;al ini membantu

dalam masuknya virus ke dalam sel. #etidaknya terdapat lima genotipe virus

Japanese En1ephalitis yang terjadi di Asia. #train &uar! pernah diisolasi dari

 pasien di &alaysia pada tahun +,8/! yang merupakan strain prototipe genotipe %.

@ntuk enotipe '% merupkan strain yang 1ukup tua dan diduga telah berevolusi

di wilayah 'ndonesia2&alaysia (#olomon et al. /).

GEJALA KLINIS

ejala klinis yang biasa ditunjukkan pada kasus  Japanese Encephalitis biasanya

 berupa gejala yang non2spesifik seperti demam! yang diikuti dengan sakit kepala!

muntah! dan penurunan tingkat kesadaran. "arena jaringan yang menutupi otak 

dan sumsum tulang belakang menjadi terinfeksi dan bengkak! penderita biasanya

akan mengalami kekakuan pada leher dan merasa sangat menyakitkan. "emudian

dalam dua atau tiga hari! penderita mulai mengalami efek pembengkakan pada

otak. Efek ini dapat berupa gangguan dengan keseimbangan dan koordinasi!

kelumpuhan pada beberapa kelompok otot! tremor! kejang! dan gangguan dalam

kesadaran (#olomon et al. /).

Penderita juga mengalami dehidrasi dan kehilangan berat badan. Jika penderita

dapat bertahan dengan sakitnya! demam akan turun pada waktu sekitar hari ke B!

dan gejala akan mulai meningkat lagi sekitar pada hari ke +3. #ementara itu ada juga penderita yang akan terus mengalami demam sangat tinggi dan gejalanya

terus bertambah buruk. *alam kasus ini! biasanya akan diikuti dengan gejala

koma dan kemudian kematian yang terjadi dalam B2+3 hari. anyak juga di antar 

 penderita yang telah sembuh tetapi diikuti dengan 1a1at permanen akibat

kerusakan otak(#olomon et al. /).

Page 4: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 4/9

Pada anak2anak penyakit ini juga dilaporkan dapat menyebabkan abnormalitas

 prilaku. Pada beberapa anak gejala klinis yang mun1ul dapat berupa kejang

tunggal yang diikuti dengan pemulihan kesadaran yang 1epat. ejala2gejala

kejang yang biasa terjadi ialah menyebabkan gemetar pada digit atau mulut!

deviasi mata! nystagmus! air liur berlebih! atau respirasi tidak teratur (#olomon et 

al. /).

Penularan JE pada hewan biasanya terjadi pada babi. abi merupakan reservoir JE

yang paling baik. Calaupun demikian gejala klinis penyakit ini pada babi jarang

ditemukan. Pada babi dewasa antibodi dapat terdeteksi! walaupun gejala klinis

 berupa gangguan syaraf umumnya tidak ampak. Pada anak babi gejala klinis

kadang dapat terlihat. Apabila induk babi yang sedang bunting terinfeksi virus JE!

dapat mengakibatkan lahir mati! keguguran! dan mumifikasi. ayi babi lahir 

dalam keadaan lemah! kadang2kadang disertai dengan gejala syaraf yang

kemudian disertai dengan kematian . #ering juga terlihat adanya kelainan pada

 bayi babi yang dilahirkan . "elainan tersebut antara lain berupa hidrosefalus!

oedema subkutan dan kekerdilan pada babi yang mengalami mumifikasi (#endow

= ahri /8).

Pada babi jantan yang terinfeksi JE! terlihat adanya pembendungan pada testes!

 pengerasan pada epididimis! serta menurunnya libido. %irus dapat diekskresikan

melalui semen! sehingga mutu semen tersebut akan menurun karena banyak 

sperma yang tidak aktif bergerak dan terdapat kelainan dari spermatozoa tersebut!

sehingga dapat mengakibatkan kemandulan. Pada ternak lain seperti kambing!

domba! sapi! kerbau ataupun unggas! gejala klinis infeksi JE sering tidak tampak!walaupun antibodi terhadap JE dapat terdeteksi (#endow = ahri /8).

PATOGENESA

Penyebaran penyakit JE tidak dapat ditularkan melalui kontak langsung! tetapi

harus melalui vektor! yaitu melalui gigitan nyamuk yang telah mengandung virus

JE. &asa inkubasi pada nyamuk penular antara ,2+/ hari dan nyamuk yang

Page 5: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 5/9

terinfeksi virus JE! selama hidupnya akan menjadi infektif yang dapat menularkan

ke hewan dan manusia

*i daerah tropis! virus JE senantiasa beredar di antara nyamuk! burung dan babi.

erbagai jenis burung air merupakan resevoar utama atau inang pemelihara

(maintenance host ) di alam bagi virus JE. Adapun babi merupakan inang amplifier 

(amplifier host ) yang dapat menunjukan gejala klinis terutama pada babi2babi

 bunting. 'nfeksi pada manusia dan kuda dapat menyebabkan gejala en1ephalitis

yang hebat dan fatal! meskipun sebenarnya manusia dan kuda hanya sebagai inang

insidental (incidental host ). 'nfeksi yang tidak menampakkan gejala klinis juga

terjadi pada sapi! domba! dan kambing! serta hewan lain seperti anjing! ku1ing!

rodensia! kelelawar! ular dan katak.

&ekanisme penularan virus JE pada manusia terjadi karena nyamuk Cx.

tritaeniorhynchus yang seharusnya bersifat zoofilik populasinya menjadi banyak 

sekali atau terjadi kenaikan yang mendadak dari populasi nyamuk dan sehingga

dengan terpaksa nyamuk inipun menggigit manusia yang ada di sekitarnya. #elain

itu! dapat juga terjadi karena jumlah babi yang menderita viraemia (mengandung

virus JE) menjadi banyak sehingga 1adangan virus di alam meningkat dan mudah

ditularkan pada manusia. @mur vektor JE! nyamuk $ule>! berkisar antara +32/+

hari dan jarak terbang $ule> dapat men1apai lebih dari 4 km. $ule> umumnya

 berkembang biak pada genangan air yang banyak ditumbuhi tanaman seperti

sawah dan saluran irigasinya! selokan yang dangkal atau kolam yang sudah tidak 

terpakai. Pada babi! viraemia terjadi selama /23 hari dan diikuti dengan

 pembentukan antibodi dalam waktu ' hingga 3 minggu. %irus JE dapat menembus plasenta tergantung pada umur kebuntingan dan galur virus JE . "ematian janin

dan mumifikasi dapat terjadi apabila infeksi JE berlangsung pada umur 

kebuntingan 32- hari . #edangkan infeksi JE sesudah umur kebuntingan 78 hari!

kelainan yang ditimbulkan sangat sedikit. &asa inkubasi JE pada manusia

 berkisar antara 3 hingga +3 hari (#endow = ahri /8).

Page 6: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 6/9

#tudi pada nyamuk $>. tritaeniorhyn1hus menyimpulkan bahwa perbanyakan

virus JE terutama terjadi pada sel2sel epitel usus tengah bagian posterior! sel2sel

lemak jaringan lainnya merupakan penunjang sehingga sel2sel kelenjar ludah

menjadi terinfeksi virus se1ara berat dan permanent. %irus juga berkembang biak 

dalam sel2sel ovaria nyamuk ini. #e1ara eksperimental terbukti bahwa virus JE

dapat ditularkan se1ara transovarial pada nyamuk Aedes aegyptidan Aedes togoi.

:luktuasi musiman dari populasi nyamuk baik yang pradewasa maupun yang

dewasa erat kaitannya dengan fluktuasi epidemi JE. 6leh karena itu penguasaan

 bionomik suatu vektor merupakan kun1i penting dalam mempelajari epidemiologi

 penyakit yang ditularkan vektor dan membuat peren1anaan pengendaliannya.

*i daerah tropis yang virus denguenya endemis! penyakit yang disebabkan oleh

arbovirosis grup yang lain! tidak banyak terdapat! tetapi di daerah beriklim

sedang penyakit yang disebabkan oleh arbovirosis grup selain dengue! lebih

 banyak terdapat. Ada ke1enderungan pula bahwa daerah tropis yang kadar 

antibodinya terhadap dengue rendah! kadar antibodi terhadap JE tinggi! demikian

sebaliknya. %irus JE juga akan kurang berpengaruh terhadap orang yang pernah

mendapat infeksi virus dengue.

KONDISI JAPANESE ENCEPHALITIS DI INDONESIA

Penyakit JE pada hewan di 'ndonesia! sampai saat ini belum menimbulkan

masalah yang besar. ;al ini disebabkan karena gejala klinis yang ditimbulkan

 pada ternak tidak menunjukkan 1iri21iri yang khas sehingga tidak dapat

terdiagnosa! oleh karena itu penelitian JE pada hewan kurang mendapat

 perhatian. 0aporan kasus klinis pada hewan belum pernah dilaporkan! namunhasil pemeriksaan serologis menunjukkan adanya JE pada hewan di 'ndonesia.

eberapa laporan menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan serologis ditemukan

adanya antibodi terhadap virus JE yang ditemukan pada babi dari beberapa daerah

di 'ndonesia. #elain pada babi! antibodi terhadap virus JE juga dapat ditemukan

 pada kuda dan kelelawar.

Page 7: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 7/9

Pada tahun +,,7! alai Penelitian %eteriner ogor! melakukan uji E0'#A untuk 

mendeteksi antibodi JE pada beberapa spesies hewan seperti sapi! kerbau!

kambing! itik! ayam! kuda! babi dan anjing dari beberapa daerah di 'ndonesia.

;asil uji tersebut menunjukkan bahwa reaktor JE dapat ditemukan pada semua

spesies hewan yang diperiksa dengan prevalensi bervariasi mulai ++< hingga

8+<. Prevalensi tertinggi ditemukan pada sapi! diikuti pada itik! ayam! kambing!

kuda! anjing dan babi.

&eskipun JE kurang berdampak pada kesehatan hewan. amun pada penyakit JE

 berdampak terhadap kesehatan manusia. *i 'ndonesia "asus JE pertama kali di

laporkan se1ara serologi terjadi di manusia yaitu pada tahun +,,, di daerah

ali. Pemeriksaan spesimen serum dari +/ pasien dengan diagnosis klinis

ensefalitis virus! meningitis atau demam berdarah dengue (**) menemukan dua

diantaranya positif terinfeksi Japanese Encephalitis (5oshida et al.+,,,).

eberapa laporan menyebutkan bahwa identifikasi kasus en1ephalitis dirumah

sakit di ali antara tahun /+2/3 menemukan +-4 kasus en1ephalitis dan ,3

diantaranya se1ara serologis mengarah pada kasus JE (0iu et al. /+). ;al ini

menunjukkan bahwa bali merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat

endemi1 penyakit ini. #ebuah studi lainya yang lebih mendalam membahas

tentang kondisi JE di ali menyebutkan bahwa virus JE di aliditransmisikan

sepanjang tahun dengan B< dari kasus di musim hujan ("ari et al. /-).

#ebuah laporan terbaru bahkan melaporkan terdapat kasus infeksi virus JE pada

turis yang berlibur di ali. uris tersebut melakukan perjalanan 4 minggu keJawa dan ali! termasuk berlibur kedaerah pedesaan ke pedesaan.&inggu terakhir 

 bulan &aret dihabiskan ali. #etelah pulang ke rumah! pasien mengeluh

kelelahan dan 8 hari kemudian ia jatuh sakit dengan mati rasa di kedua 1lengan!

dan tidak bisa menggunakan pisau dan garpu saat makan. *ia juga muntah dan

 jatuh ke lantai beberapa kali! tidak dapat berdiri dengan sendiri. #aat masuk ke

rumah sakit pada malam yang sama! pasien itu demam (4,.+7 $)! tetapi dalam

kondisi baik se1ara umum. "eesokan harinya ia menjadi bingung dan tidak 

Page 8: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 8/9

mengerti pertanyaan sederhana atau instruksi. ;asil pemeriksaan menunjukkan

terjadinya kondisi en1ephalitis yang mengarah pada kondisi JE (#tlund et 

al. /+)

TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

indakan vaksinasi merupakan salah satu langkah efektif dalam men1egah

 penyakit ini. @mumnya vaksin diberikan kepada anak2 anak sampai remaja usis di

 bawah +B tahun di daerah2daerah endemik JE. agi para wisatawan atau

 pelan1ong yang akan mengunjungi daerah endemis JE dapat juga memanfaatkan

vaksin ini sebagai langkah pen1egahan. 0angkah pen1egahan lain adalah dengan

upaya pengendalian populasi nyamuk (#endow = ahri /8).

#ejauh ini karena JE merupakan penyakit virus! maka tidak ada pengobatan untuk 

menghentikan atau memperlambat perkembangan virus ini. Pengobatan hanya

dapat dilakukan dengan 1ara simptomatis yaitu mengilangkan gejala2 gejala yang

terlihat setiap penderita. $airan bisa diberikan untuk mengurangi dehidrasi dan

obat2obatan diberikan untuk mengurangi demam dan rasa sakit. *apat juga

diberikan obat2obatan yang dapat mengurangi pembengkakan otak. Penderita

yang dalam keadaan koma mungkin diberikan bantuan2bantuan yang sifatnya

mekanik dengan bantuan pernapasan.

DAFTAR PUSTAKA

Erlanger E! Ceiss #! "eiser J! et al . /,. Past! Present! and :uture of Japanese

En1ephalitis. Emerging Infectious iseases +8(+)D +2B

"ari "! 0iu C! autama "! et al . /-. A hospital2based surveillan1e for Japaneseen1ephalitis in ali! 'ndonesia. !"C "edicine 3(7)D +2B.

0iu C! ibbons ?%! "ari " ! et al . /+. ?isk fa1tors for Japanese encephalitisD

a 1ase21ontrol study. Epidemiol Infect +47(,)D+/,/2+/,B.

6mpusunggu #! ;ills #0! &aha &#! et al . /7. $onfirmation of Japanese

Eneephalitis as an Endmie ;uman *isease hrough #entinel #urveillan1e

in 'ndonesia. Atn J #rop "ed $yg B,(-)D,-42,B.

Page 9: Japanese Encephalitis

7/18/2019 Japanese Encephalitis

http://slidepdf.com/reader/full/japanese-encephalitis-569283a659f2d 9/9

#endow '! ahri #. /8. Perkembangan Japanese En1ephalitis di

'ndonesia. Warta%oa +8(4)D +++2++7.

#olomon ! *ung &! "neen ?! et al . /. Japanese en1ephalitis. J Neurol 

 Neurosurg &sychiatry -7D3893+8

#tlund &?6! "an ! "arlsson &! et al . /+. Japanese En1ephalitis in a #wedish

ourist after ravelling to Java and ali. Scand J Infect is 4-D 8+/28+4

5oshida &! 'garashi A! #uwendra P! et al . +,,,. he first report on human 1ases

serologi1ally diagnosed as Japanese en1ephalitis in 'ndonesia. Southeast 

 Asian J #rop "ed &u'lic $ealth  4 (3)D -,72B-