jakarta, 27 februari 2014

27
Jakarta, 27 Februari 2014 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (AKSI PPK) KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2014

Upload: nita

Post on 07-Feb-2016

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (AKSI PPK) KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2014. Jakarta, 27 Februari 2014. OUTLINE. KERANGKA STRANAS PPK PENINGKATAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK) PERSENTASE KESESUAIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN REKOMENDASI UNCAC - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Jakarta,  27  Februari 2014

Jakarta, 27 Februari 2014

AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (AKSI PPK)KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2014

Page 2: Jakarta,  27  Februari 2014

2

OUTLINEI. KERANGKA STRANAS PPK

II. PENINGKATAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK)

III. PERSENTASE KESESUAIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN REKOMENDASI UNCAC

IV. PENINGKATAN INDEKS SISTEM INTEGRITAS NASIONAL

V. AKSI PPK KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2014

VI. ALUR PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN AKSI PPK

VII. TINDAK LANJUT

Page 3: Jakarta,  27  Februari 2014

PENDAHULUAN

- Pemerintah Indonesia meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi Tahun 2003 melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Corruption (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa Anti Korupsi, 2003)

- Koordinasi penyusunan Stranas PPK dengan pemangku kepentingan (pemerintah, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil dan pihak terkait lainnya).

- Serial meeting & discussion pembahasan strategi dan aksi Stranas PPK

2006-

2010

- Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011 dan 2012- Penerbitan Inpres No. 9 dan No. 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Tahun 2011 dan 2012 (merupakan “turunan “ dari Stranas PPK) - Penajaman Stranas PPK

- Finalisasi dokumen Stranas PPK - Penyusunan dan Penandatanganan Peraturan Presiden tentang Stranas PPK (Perpres No. 55 Tahun

2012)- Diseminasi Stranas PPK ke K/L dan Pemda- Penyusunan Aksi 2013- Penyusunan Permen PPN/Kepala Bappenas tentang Pedoman Kormonev Stranas PPK

2011

2012

Page 4: Jakarta,  27  Februari 2014

IMPLEMENTASI STRANAS PPK

UNCAC

UU NO. 7 TAHUN 2006

PERPRES NO. 55 TAHUN 2012

PERMEN PPN NO. 1 TAHUN 2013

Inpres 9/2011Aksi 2011

Inpres 17/2011Aksi 2012

Inpres 1/2013Aksi 2013

InpresAksi PPK

SE MENDAGRI – ARAHAN PENYUSUNAN AKSI PPK PEMDA

Page 5: Jakarta,  27  Februari 2014

I. KERANGKA STRANAS PPK

5

STRATEGI PENCEGAHAN

INDEKS PENCEGAHAN

KORUPSI

STRATEGI PENEGAKAN

HUKUMINDEKS

PENEGAKAN HUKUM TIPIKOR

STRATEGI HARMONISASI PERATURAN

PERUNDANGAN% PENYELESAIAN

REKOMENDASI HASIL REVIEW

UNCAC

STRATEGI KERJASAMA

INTERNASIONAL DAN

PENYELAMATAN ASET HASIL

TIPIKORPERSENTASE

TINGKAT KEBERHASILAN KERJA

SAMA INTERNASIONAL DALAM BIDANG

TIPIKOR DAN PERSENTASE

PENYELAMATAN ASET HASIL TIPIKOR

STRATEGI PENDIDIKAN DAN BUDAYA

ANTI KORUPSISURVEI PERILAKU

ANTI KORUPSI

STRATEGI MEKANISME PELAPORAN

SURVEY TINGKAT KEPUASAN

STAKEHOLDERS TERHADAP

PELAPORAN PPK

VISI & MISI

INDIKATOR KEBERHASILANJANGKA PANJANG (2012-2025) & JANGKA MENENGAH (2012-2014)

PENCAPAIAN IPK % KESESUAIAN (PERATURAN PERUNDANGAN) DENGAN UNCAC

SISTEM INTEGRITAS NASIONAL

FOKUS KEGIATAN AKSI

Page 6: Jakarta,  27  Februari 2014

6

II. PENINGKATAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI (CORRUPTION PERCEPTION

INDEX)

Page 7: Jakarta,  27  Februari 2014

7

CAPAIAN IPK/ CPI 2013 DAN GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2013

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 201102468

10

2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3

Skala 0-10

2012 20130

40

80

32 32

Skala 0-100

Setiap tahun Transparency International (TI) meluncurkan Corruption Perception Index (CPI), yang merupakan indeks agregat dari penggabungan beberapa indeks yang dihasilkan berbagai lembaga. Indeks ini mengukur tingkat persepsi korupsi sektor publik

Skor 0 berarti negara tersebut dipersepsikan sangat korup, sementara 10 berarti negara yang bersangkutan dipersepsikan sangat bersih

Pada Tahun 2012 dilakukan perubahan metode dengan rentang skor diubah menjadi 0-100.

Skor 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup, sementara skor 100 berarti dipersepsikan sangat bersih dari korupsi

0

2

4 2.4 2.7 2.8 3.1 3.2 3.3 3.4 4 4.3 4.4 4.5 4.5Global Corruption Barometer 2013

mengukur efektivitas pemberantasan korupsi dan mengidentifikasi sektor-sektor publik yang rawan korupsi di setiap negara dengan menanyakan secara langsung kepada publik tentang pengalaman, penilaian dan peran mereka dalam pemberantasan korupsi

Rentang skor 1-5 ( 1 berarti tidak korup sama sekali, 5 berarti sangat korup)

Tahun 2013, Parlemen/Legislatif dan Polisi memperoleh penilaian yang paling korup, yang kemudian disusul dengan peradilan, partai politik dan birokrat

Page 8: Jakarta,  27  Februari 2014

8

SUMBER DATA CPI INDONESIA 2013 DAN REKOMENDASI TII

1. Bertelsmann Foundation Transformation Index 2014

2. Economist Intelligence Unit Country Risk Ratings

3. Global Insight Country Risk Ratings

4. IMD World Competitiveness Yearbook 2013

5. Political and Economic Risk Consultancy Asian Intelligence 2013

6. Political Risk Services International Country Risk Guide

7. Transparency International Bribe Payers Survey 2011

8. World Economic Forum Executive Opinion Survey (EOS) 2013

9. World Justice Project Rule of Law Index 2013

Penguatan Sistem Integritas Nasional yang berakar pada 3 (tiga) sektor strategis, yaitu:1. Hukum, dengan Institusi Strategis:

Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan2. Politik, dengan institusi strategis:

parlemen dan partai politik3. Bisnis, dengan institusi strategis:

Perizinan, Ekspor-Impor, Pajak-Bea Cukai, Pengadaan Barang/Jasa

Sumber Data

Rekomendasi TII

Page 9: Jakarta,  27  Februari 2014

9

C P

KI P

ISTRANAS PPK JANGKA MENENGAH 2012-2014

Aksi PPK 2014

Inpres1/2013

25 Jan 2013

Inpres 17/201119 Des 2011

Inpres 9/201112 Mei 2011

OGIRB NK

B 12 K/L

Kebijakan Lain

Paket kebijakan kemudahan berusaha

TUSI K/L/PEMDA

INISIATIF

K/L/PEMDA

UPAYA MENINGKATKAN IPK/CPIUntuk meningkatkan IPK/CPI, aksi PPK 2014 difokuskan pada:1. Mendorong penyidikan

dan penindakan kasus-kasus korupsi skala besar (melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara; mendapat perhatian masyarakat; diatas 1 M)

2. Penguatan institusi Hukum (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan)

3. Perbaikan sektor Bisnis (Perijinan, Ekspor Impor, Pajak, Bea cukai, Pengadaan Barang dan Jasa) – (2 dan 3 merupakan rekomendasi TII)

4. Percepatan Reformasi Birokrasi

5. Keterbukaan Informasi dan pemanfaatan TI

Selain aksi PPK, terdapat upaya lainnya yang juga sedang berjalan yang dapat berdampak pada peningkatan IPK/CPI, antara lain:1. Reformasi Birokrasi2. Open Government

Indonesia 3. Nota Kesepakatan

Bersama 12 K/L – percepatan pengukuhan kawasan hutan

4. Paket Kebijakan kemudahan berusaha

5. Kebijakan lainnya yang terkait perijinan, perbaikan sektor pajak & bea cukai, penegakan hukum kasus korupsi, memperkuat regulasi yang mendukung upaya PPK

Page 10: Jakarta,  27  Februari 2014

10

PROGRAM/KEBIJAKAN TERKAIT PENINGKATAN IPK/CPI

NO PROGRAM/KEBIJAKAN KOORDINATOR/ TIM INTI/ MONEV

KETERANGAN

1 Stranas PPK – Aksi PPK Bappenas, Kemendagri, UKP4

Fokus kepada Strategi Pencegahan, Penegakan Hukum, Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset, Pendidikan Budaya Anti Korupsi, Mekanisme Pelaporan

Dilaksanakan oleh seluruh K/L dan Pemda

2 Reformasi Birokrasi Kementerian PAN-RB Dilaksanakan oleh seluruh K/L dan Pemda

3 Open Government Indonesia UKP4, Kemlu, Kemkominfo, Bappenas, Kemendagri, KIP, KemenPan-RB, TII, FITRA, Pattiro, ICEL

mempromosikan pentingnya transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan inovasi demi terciptanya good public governance

implementasi UU 14/2008 tentang keterbukaan informasi publik

4 Nota Kesepakatan Bersama 12 K/L tentang Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan

KPK Fokus kepada a) harmonisasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan, b) penyelarasan teknis dan prosedur, c) resolusi konflik didasari prinsip keadilan, penghormatan HAM sesuai perundang-undangan.

Kementerian ESDM, KemenPertanian, Kementerian  PU, Kementerian LH, Kemendagri, Kemenkeu, BP), BIG, Bappenas, Kemenkumham, dan Komnas HAM

5 Paket Kebijakan Meningkatkan Kemudahan Berusaha

UKP4, Kementerian PAN-RB, Bappenas, BPKP dan BKPM

Fokus kepada a) Memulai usaha, b) Penyambungan tenaga listrik, c) Pembayaran pajak dan premi asuransi, d) Penyelesaian perkara perdata perjanjian, e) Penyelesaian perkara kepailitan, f) Pencatatan kepemilikan hak atas tanah dan bangunan, g) Perizinan terkait pendirian bangunan, h) Perolehan kredit.

Kemenakertrans, Kemendag, Kemenkumham, Kemen ESDM, Mahkamah Agung, BI, BPN,, PLN, Jamsostek, PAM Jaya, Telekomunikasi Indonesia, Prov DKI Jakarta

6 Inisiatif/ Kebijakan lainnya, khususnya yang terkait dengan masalah perijinan, perbaikan sektor pajak & bea cukai, penegakan hukum kasus korupsi, memperkuat regulasi yang mendukung upaya PPK

Seluruh K/L dan pemda

Page 11: Jakarta,  27  Februari 2014

11

REKOMENDASI HASIL REVIEW

UNCAC(32)

PENYESUAIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (27)

25 Rekomendasi terkait RUU -RUU Pemberantasan Korupsi, RUU KUHP, RUU KUHAP,

RUU Perampasan Aset, RUU Perlindungan Saksi dan Korban, RUU Ekstradisi dan RUU Bantuan Timbal Balik

dalam Masalah Pidana (Mutual Legal Assisstance)-2 Rekomendasi terkait peraturan lainnya

KAJIAN, EVALUASI, KEGIATAN LAIN (5)

13 rekomendasi atau 48 % yang diakomodasi dalam RUU-RUU

tidak semua rekomendasi UNCAC dapat diakomodasi dalam peraturan perundang-undangan nasional, karena perbedaan sistem hukum nasional dan dalam rangka kepentingan nasional.

4 rekomendasi atau 80 % yang telah dilaksanakan

Total 17 Rekomendasi yang telah dilaksanakan = 53 %

III. PERSENTASE KESESUAIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN REKOMENDASI UNCAC

Page 12: Jakarta,  27  Februari 2014

12

Saat ini SIN masih dalam tahap penyempurnaan oleh KPK. Untuk tahap awal, akan diterapkan oleh KPK dan beberapa lokasi pilot.

Dalam aksi PPK 2013, seluruh K/L didorong untuk menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi (Strakom PBAK) untuk mendorong perubahan perilaku menjadi anti korupsi

Tahun 2014, aksi terkait pendidikan dan budaya anti korupsi diarahkan pada penetapan agen perubahan di beberapa K/L (Pilot)

IV. PENINGKATAN INDEKS SISTEM INTEGRITAS NASIONAL

Page 13: Jakarta,  27  Februari 2014

13

V. AKSI PPK KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2014

Page 14: Jakarta,  27  Februari 2014

14

PENYUSUNAN AKSI PPK 2014 Aksi PPK Tahun 2014 akan dilaksanakan oleh seluruh K/L dan Pemda Dalam rangka penyusunan Aksi PPK Tahun 2014 telah dilakukan rangkaian kegiatan

yang melibatkan K/L, Pemda dan instansi terkait. Kegiatan meliputi:a) Sosialisasi bagi K/L dan Pemda yang baru akan terlibat

b) Pemetaan awal aksi PPK Tahun 2014

c) Serial meeting dengan K/L, Pemda dan instansi terkait

d) Diskusi dengan Organisasi Masyarakat Sipil, UNODC

e) Koordinasi intensif antara Bappenas, UKP4 dan Kementerian Dalam Negeri

K/L telah mengirimkan konfirmasi terhadap draft aksi PPK K/L Tahun 2014 (67 K/L telah mengirimkan persetujuan). Pasca konfirmasi dari K/L, draft aksi PPK Tahun 2014 disampaikan kepada Setwapres, yang kemudian mendapat masukan.

Penyusunan Aksi PPK Pemda Tahun 2014 berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, UKP4 dan Setwapres.

Aksi PPK Pemda Tahun 2014 merupakan lanjutan dari Aksi PPK Pemda Tahun 2013, karena pada Tahun 2013 masih banyak pemda yang belum mencapai target dan belum seluruh Pemda melaksanakan

Draf Aksi PPK Tahun 2014 sudah didiskusikan dalam Rapat Terbatas dengan Wakil Presiden pada 16 Januari 2014 dan telah memperoleh masukan terakhir dari Kementerian PAN dan RB, Kementerian PU dan Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak).

Draf Aksi saat ini sedang diproses di Sekretariat Kabinet untuk selanjutnya ditandatangani oleh Presiden.

Page 15: Jakarta,  27  Februari 2014

Aksi Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2014...

AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN KETERANGAN

32 Pelaksanaan keterbukaan informasi sesuai UU No. 14 tahun 2008

Kementerian Perumahan

Rakyat

Kementerian Komunikasi dan

Informatika, Komisi Informasi Pusat

Terlaksananya kewajiban K/L terkait sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 14 tahun 2008

1. Terlaksananya Standard Operating Procedure (SOP) dan tugas Pejabat Pengelola Infomasi dan Dokumentasi (PPID) sesuai Undang-undang

2. Terpublikasikannya informasi publik secara berkala di website K/L

3. Terlaksananya seluruh putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) atau putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap terkait sengketa informasi

1. Dalam rangka pelaksanaan UU No. 14/20082. Aksi terkait dengan Open Government

Indonesia3. Dilaksanakan oleh seluruh K/L yang terlibat

dalam Aksi PPK 20144. Terkait target triwulanan, telah didiskusikan d

engan KIP dan Kominfo

48 Pelaksanaan Transparansi Penyaluran bantuan perumahan rakyat

Kementerian Perumahan Rakyat

Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas penyaluran bantuan perumahan rakyat

1. Tersalurkannya bantuan perumahan rakyat secara transparan, cepat dan tepat

2. Tersedianya sistem pengawasan atas penyaluran bantuan perumahan rakyat secara online

Usulan UKP4:Untuk mendorong keterbukaan mengenai penyaluran dana bantuan perumahan rakyat

127 Pengelolaan dan penatausahaan aset

Kementerian Perumahan

Rakyat

Badan Pemeriksa Keuangan, Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian

Keuangan

Tersedianya data aset tetap yang tepat dan akurat

1. Tercatatnya seluruh aset tetap2. Tercatatnya penyusutan terhadap aset

tetap3. Terlaporkannya aset tetap4. Dimasukkannya aset ke dalam aplikasi

1. Aksi diusulkan oleh BPK2. Aksi disesuaikan dengan rekomendasi BPK

dan action plan yang dibuat oleh K/L3. Terkait target triwulanan, telah didiskusikan

dengan BPK dan DJKN

157 Pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pengadaan barang dan jasa

Kementerian Perumahan

Rakyat

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Meningkatnya pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement

1. Berfungsinya Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan terlaksananya Standard Operating Procedure (SOP)

2. Diumumkannya rencana umum pengadaan di portal pengadaan nasional (bukan website masing-masing)

3. Terlaksananya 100 % paket pekerjaan melalui e-procurement yang terintegrasi secara nasional

4. Ditindaklanjutinya hasil pengaduan terkait pengadaan barang/jasa

1. Aksi diusulkan oleh LKPP2. Masih banyak K/L yang belum memiliki ULP3. ukuran keberhasilan triwulanan akan

disesuaikan dengan kondisi K/L4. Aksi dilaksanakan oleh seluruh K/L5. Terkait target triwulanan, telah didiskusikan

dengan LKPP

Page 16: Jakarta,  27  Februari 2014

16

VII. Alur Penyusunan, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Aksi PPK

Page 17: Jakarta,  27  Februari 2014

KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN AKSI PPK K/L/PEMDA

17

Fokus aksi disesuaikan dengan tugas, fungsi dan kewenangan K/L/Pemda

1. Strategi Pencegahan

2. Strategi Penegakan Hukum

3. Strategi Harmonisasi Peraturan Perundangan

4. Strategi Kerjasama Internasional & Penyelamatan Aset Hasil Tipikor

5. Strategi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi

6. Strategi Mekanisme Pelaporan

Stranas PPK Jangka

Panjang2012-2025

Stranas PPK Jangka

Menengah2012-2014

Fokus Kegiatan

Aksi K/L/Pemda

Partisipasi Masyarakat

Koordinasi dengan Bappenas (K/L) dan

Kemendagri (Pemda)

Page 18: Jakarta,  27  Februari 2014

ALUR TAHAPAN PENYUSUNAN AKSI PPK K/L

PERSIAPAN(Januari - Maret)

PEMBAHASAN(April –

September)

PENETAPAN(Oktober – Desember)

1Diskusi Persiapan

• Persamaan persepsi, penetapan jadwal dan tahapan

• Peserta: unit kerja, akademisi, OMS, jurnalis, asosiasi profesi

2Penetapan Fokal

Point dan Pembentukan Tim

Penyusun• Sekjen/Sestama

menunjuk bagian perencanaan menjadi focal point

• Tim penyusun: unit teknis, OMS, Akademisi, jurnalis, asosiasi profesi

3Penyiapan dan

Pembahasan Draft Aksi

• Didasarkan pada Fokus Kegiatan Prioritas Stranas PPK dan sejalan dengan Renstra dan Renja K/L.

• Format 8 Kolom (F8K)

4Kampanye dan

Konsultasi Publik

• Tanggapan thdp draft• Peserta: unit teknis,

OMS, Akademisi, jurnalis, asosiasi profesi

5Penyempurnaan Aksi PK

• Bappenas melakukan pemetaan thdp aksi K/L dengan melihat kpd capaian aksi yg sebelumnya dan masukan masyarakat

• K/L mengusulkan aksi PPK untuk direview oleh Bappenas 6

Penetapan Aksi PPK• usulan aksi PPK yang

disepakati K/L dan Bappenas, diusulkan kpd Menkopolhukam untuk jd Inpres (tiap tahun)

• Pertemuan terbatas antar Menko

• Inpres aksi PPK memuat aksi K/L dan Pemda

7Sosialisasi dan Penajaman

Aksi PPK• Setelah Inpres terbit,

dilakukan penajaman untuk menyepakati target B03, B06, B09, B12

• Sosialisasi kpd K/L dan Masyarakat

Page 19: Jakarta,  27  Februari 2014

AKSI PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASIL

AN

UKURAN KEBERHASILA

N

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09,

B12

% CAPAIAN

KETERANGAN

STRATEGI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

n. TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM MEKANISME PENGADAAN BARANG DAN JASA

Pelaksanaan Transparansi Proses Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota (Gubernur, Bupati/ Walikota)

SKPD Terkait dan Kemendagri

Tersedianya rencana umum pengadaan dan terlaksananya pengadaan barang dan jasa melalui elektronik

Tersusunnya rencana umum pengadaan barang dan jasa secara elektronik 40 % dari nilai total pengadaan

B03: B06:

B09:

B12:

19

Contoh Format Matriks Aksi PPK

Strategi Fokus Kegiatan Prioritas

Contoh aksi PPK (dituangkan ke dalam Inpres)

Ukuran keberhasilan dan target serta data dukung ditentukan setelah Inpres diterbitkan

CONTOH FORMAT 8 KOLOM (F8K)

Page 20: Jakarta,  27  Februari 2014

PROSES KOORDINASI

20

PENYUSUNAN

• Bappenas bertanggung jawab mengkoordinasikan penyusunan Aksi PPK pada semua K/L

• Focal point di K/L adalah Biro/bagian perencanaan

• Kementerian Dalam Negeri (Cq. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah) bertanggung jawab mengkoordinasikan penyusunan Aksi PPK pada Pemerintah Provinsi melalui Focal Point Provinsi.

• Bappeda Provinsi mengkoordinasikan penyusunan Aksi PPK pada Pemerintah Kabupaten/Kota, melalui Focal Point Kabupaten/Kota.

PELAKSANAAN

• Bappenas bertanggung jawab mengkoordinasikan proses pemantauan tiga bulanan di semua K/L.

• Kementerian Dalam Negeri (Cq. Inspektorat Jenderal) bertanggung jawab mengkoordinasikan proses pemantauan tiga bulanan di semua Pemerintah Provinsi.

• Inspektorat Provinsi mengkoordinasikan proses pemantauan tiga bulanan pada semua Pemerintah Kabupaten/Kota

PELAPORAN• Bappenas bertanggung jawab

memastikan semua K/L menyampaikan hasil pelaksanaan Aksi PPK setiap tiga bulan maupun laporan hasil evaluasi tahunan.

• Kementerian Dalam Negeri (Cq. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah) bertanggung jawab memastikan semua Provinsi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Aksi PPK Provinsi setiap tiga bulan dan laporan evaluasi tahunan.

• Bappeda Provinsi memastikan agar semua Pemerintah Kabupaten/Kota menyampaikan laporan pelaksanaan Aksi PPK Pemerintah Kabupaten/Kota setiap tiga bulan dan laporan evaluasi tahunan.

• Bappenas bertanggung jawab menyampaikan laporan tahunan tentang capaian pelaksanaan Stranas PPK dengan didasarkan pada hasil pemantauan dan evaluasi tahunan Aksi PPK K/L dan Pemerintah Daerah.

Page 21: Jakarta,  27  Februari 2014

PROSES PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

21

KEMENTERIAN/LEMBAGA

• Penanggung jawab pemantauan, evaluasi dan pelaporan Aksi PPK K/L adalah Bappenas

• Pelaksana pemantauan dan evaluasi di masing-masing K/L adalah Inspektorat masing-masing K/L

• Pelaksana pelaporan capaian pelaksanaan Aksi PPK K/L adalah Focal Point yang ditunjuk di masing-masing K/L.

PEMERINTAH DAERAH

• Penanggung jawab pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Aksi PPK Daerah adalah Kementerian Dalam Negeri (Cq. Inspektorat Jenderal).

• Pelaksana pemantauan dan evaluasi Aksi PPK Pemerintah Daerah adalah Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

• Pelaksana pelaporan capaian pelaksanaan Aksi PPK Daerah adalah Focal Point di masing-masing Provinsi, Kabupaten/Kota.

Pemantauan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali yaitu Triwulan I ( Januari – Maret), Triwulan II (April-Juni), Triwulan III (Juli-September) dan Triwulan IV (Oktober – Desember).

Sistem Pemantauan Stranas PPK disiapkan untuk membantu proses pelaporan mandiri (self reporting) capaian pelaksanaan Aksi PPK oleh masing-masing K/L dan Pemerintah Daerah secara On Line (Techonogy Based-Paperless).

Page 22: Jakarta,  27  Februari 2014

PELAPORAN DAN CHECKPOINT PEMANTAUAN

22

B0328 Mar – 5 Apr

B0628 Jun – 5 Jul

B0928 Sep – 5 Okt

B1228 Des – 5 Jan

Jam 23:59 Jam 23:59Jam 23:59 Jam 23:59

1. Pelaporan dilakukan melalui Web Sistem Monitoring. Tidak menerima laporan melalui surel (e-mail) ataupun surat lainnya. 

2. Periode pelaporan adalah mulai tanggal 28 pukul 00:00 WIB sampai dengan tanggal 5 pukul 23:59 WIB. Laporan di luar waktu yang disebutkan tidak dapat difasilitasi oleh sistem.

3. Sistem hanya dapat menerima laporan persentase capaian apabila disertai dengan data dukung yang diunggah (upload) ke dalam sistem tersebut.

4. Setelah pelaporan berakhir, akan dilaksanakan verifikasi berdasarkan klaim capaian dan data dukung yang dimasukkan ke dalam Web Sistem Monitoring untuk selanjutnya disampaikan kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden.

Akses Memasukan target Mengirim laporan

• Hak akses (username dan password)

• Setiap K/L memiliki focal point yang diberi akun untuk mengakses sistem

Memasukan target dalam bentuk F8K ke dalam sistem

Melaporkan capaian dari target yang telah ditetapkan

Page 23: Jakarta,  27  Februari 2014

KRITERIA PENILAIAN CAPAIAN PROGRAM

Page 24: Jakarta,  27  Februari 2014

PELAPORAN CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja aksi PPK (K/L dan Pemda) setiap triwulan dan tahunan akan dilaporkan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam sidang kabinet

Capaian kinerja upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, akan disampaikan di forum internasional (CoSP) setiap dua tahun

Capaian kinerja aksi PPK (K/L dan Pemda) dipublikasikan di website

24

Page 25: Jakarta,  27  Februari 2014

25

VII. TINDAK LANJUT

Page 26: Jakarta,  27  Februari 2014

26

VII. TINDAK LANJUT

Meningkatkan koordinasi internal untuk mendorong pelaksanaan aksi PPK Tahun 2014, serta tetap dibutuhkan komitmen pimpinan lembaga sebagai bentuk komitmen bersama berantas korupsi pada lingkungan masing-masing.

Karena korupsi merupakan isu lintas sektor, keterlibatan aktif seluruh komponen bangsa sangat diperlukan

Pasca penetapan Inpres Aksi PPK 2014, akan dilakukan proses penajaman dengan K/L dan Pemda untuk menentukan ukuran keberhasilan triwulanan (B03, B06, B09, B12) beserta data dukungnya. Selanjutnya, akan diinput ke dalam sistem monitoring

Laporan capaian aksi per triwulan disampaikan melalui sistem monitoring (Sismon) dengan melampirkan data dukung.

Page 27: Jakarta,  27  Februari 2014

27

SEKRETARIAT STRANAS PPKKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENASJL. TAMAN SUROPATI, NO. 2, JAKARTA 10310TELP/FAX: 021-392 4446EMAIL: [email protected] WEBSITE: www.stranasppk.bappenas.go.id

Stranas PPK 2012-2025 

@cegahkorupsi