jadwal periodeperdaganganhmetd - briagro.co.id put vii.pdf · xii lembaga dan profesi penunjang...

115
PROSPEKTUS PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (PMHMETD) PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham : 12 April 2017 Periode Perdagangan HMETD : 3 s/d 7 Juli 2017 Tanggal Pernyataan Pendaftaran HMETD menjadi Efektif : 12 Juni 2017 Periode Pendaftaran, Pembayaran dan Pelaksanaan HMETD : 3 s/d 7 Juli 2017 Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD : 22 Juni 2017 Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 5 s/d 11 Juli 2017 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD (Cum-Right) Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 19 Juni 2017 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 11 Juli 2017 Pasar Tunai Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Rights) : 22 juni 2017 Tanggal Penjatahan : 12 Juni 2017 Pasar Reguler dan Negosiasi Pasar Tunai : : 20 Juni 2017 23 Juni 2017 Periode Peyerahan Saham Hasil Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 13 Juli 2017 Tanggal Distribusi HMETD : 23 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 13 Juli 2017 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. _ PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK (“Perseroan”) Kegiatan Usaha Kegiatan umum di bidang perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat Gedung BRI Agro JL Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740 Telp. (021) 79199980 – 80667600 Fax. (021) 79199950 Website www.briagro.co.id Email: [email protected] 16 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas di kota-kota di Indonesia PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU VII Perseroan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 (tujuh miliar enam ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh enam) saham dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD. HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 22 Juni 2017 dimana setiap pemilik 6.250 (enam ribu dua ratus lima pulluh) saham Perseroan akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD. Setiap 1 (satu) HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 (satu) saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah) per saham sampai dengan Rp.150,- (seratus lima puluh Rupiah) dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka Perseroan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 999.996.566.036,- (sembilan ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh enam juta lima ratus enam puluh enam ribu tiga puluh enam Rupiah) sampai dengan Rp.1.153.842.191.579,- (satu triliun seratus lima puluh tiga miliar delapan ratus empat puluh dua juta seratus sembilan puluh satu ribu lima ratus tujuh puluh sembilan Rupiah). Harga pelaksanaan HMETD akan ditetapkan oleh Perseroan dan akan diumumkan dalam prospektus Final. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atas dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Pemegang Saham Utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dengan jumlah sebanyak-banyak Rp. 873,2 miliar Rupiah, sesuai Pernyataan tanggal 27 April 2017. Jika Saham dalam PMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham porsi publik maka saham tersebut tidak akan diterbitkan dari portepel. HMETD AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) DAN DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BEI SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 3 JULI 2017 SAMPAI DENGAN 7 JULI 2017. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BEI PADA TANGGAL 3 JULI 2017. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 7 JULI 2017 SETELAH TANGGAL TERSEBUT, MAKA HMETD TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBELI SAHAM PERSEROAN ATAU GUGUR DEMI HUKUM. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM DALAM HAL PARA PEMEGANG SAHAM MINORITAS TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM DALAM PMHMETD INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA MAKA PARA PEMEGANG SAHAM AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA MAKSIMUM SEBESAR 30,44 % (TIGA PULUH KOMA EMPAT PULUH EMPAT PERSEN) RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PMHMETD DAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. PARA PEMEGANG SAHAM AKAN MENGHADAPI RISIKO TIDAK LIKUIDNYA SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 MEI 2017. . PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN YANG MATERIAL DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

Upload: duongdieu

Post on 10-Apr-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSPEKTUS

PENAMBAHANMODALDEN

GANHAKMEM

ESANEF

EKTE

RLE

BIH

DAHULU

(PMHMET

D)P

TBANKRAKYA

TINDONES

IAAGRONIAGATB

KJADWAL

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham : 12 April 2017 Periode Perdagangan HMETD : 3 s/d 7 Juli 2017

Tanggal Pernyataan Pendaftaran HMETDmenjadi Efektif

: 12 Juni 2017 Periode Pendaftaran, Pembayaran dan PelaksanaanHMETD

: 3 s/d 7 Juli 2017

Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date)untuk memperoleh HMETD

: 22 Juni 2017 Periode Penyerahan Saham Hasil PelaksanaanHMETD

: 5 s/d 11 Juli 2017

Tanggal Terakhir Perdagangan Saham DenganHMETD (Cum-Right)Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 19 Juni 2017 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham

Tambahan: 11 Juli 2017

Pasar TunaiTanggal Mulai Perdagangan Saham TanpaHMETD (Ex-Rights)

: 22 juni 2017Tanggal Penjatahan : 12 Juni 2017

Pasar Reguler dan NegosiasiPasar Tunai

::

20 Juni 201723 Juni 2017

Periode Peyerahan Saham Hasil PenjatahanPemesanan Saham Tambahan

: 13 Juli 2017

Tanggal Distribusi HMETD : 23 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 13 Juli 2017

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAUKECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

_

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK(“Perseroan”)

Kegiatan UsahaKegiatan umum di bidang perbankan

Berkedudukan di Jakarta Selatan, IndonesiaKantor Pusat

Gedung BRI AgroJL Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740

Telp. (021) 79199980 – 80667600 Fax. (021) 79199950Website www.briagro.co.id

Email: [email protected]

16 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas di kota-kota di Indonesia

PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU VII

Perseroan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebanyak-banyaknya7.692.281.276 (tujuh miliar enam ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh enam) sahamdengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD. HMETD akan dibagikan kepadapara pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 22 Juni 2017 dimana setiap pemilik 6.250 (enam ribu dua ratus limapulluh) saham Perseroan akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD. Setiap 1 (satu) HMETD dapatdigunakan untuk membeli 1 (satu) saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah) persaham sampai dengan Rp.150,- (seratus lima puluh Rupiah) dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham,maka Perseroan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 999.996.566.036,- (sembilan ratus sembilan puluh sembilan miliarsembilan ratus sembilan puluh enam juta lima ratus enam puluh enam ribu tiga puluh enam Rupiah) sampai denganRp.1.153.842.191.579,- (satu triliun seratus lima puluh tiga miliar delapan ratus empat puluh dua juta seratus sembilan puluh satu ribulima ratus tujuh puluh sembilan Rupiah). Harga pelaksanaan HMETD akan ditetapkan oleh Perseroan dan akan diumumkan dalamprospektus Final.

Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepelserta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, saham-saham tersebut memiliki hak yangsama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atas dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh. SetiapHMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).

Pemegang Saham Utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan melaksanakan HMETD yang menjadihaknya dengan jumlah sebanyak-banyak Rp. 873,2 miliar Rupiah, sesuai Pernyataan tanggal 27 April 2017. Jika Saham dalamPMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegangHMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan.Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham porsi publik maka saham tersebut tidak akanditerbitkan dari portepel.

HMETD AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”) DAN DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DILUAR BEI SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 3 JULI 2017 SAMPAI DENGAN 7 JULI 2017.PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BEI PADA TANGGAL 3 JULI 2017. TANGGALTERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 7 JULI 2017 SETELAH TANGGAL TERSEBUT, MAKA HMETD TIDAK DAPATDIGUNAKAN UNTUK MEMBELI SAHAM PERSEROAN ATAU GUGUR DEMI HUKUM.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMDALAM HAL PARA PEMEGANG SAHAM MINORITAS TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM DALAM PMHMETD INISESUAI DENGAN HMETD-NYA MAKA PARA PEMEGANG SAHAM AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKANSAHAMNYA MAKSIMUM SEBESAR 30,44 % (TIGA PULUH KOMA EMPAT PULUH EMPAT PERSEN)

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT.PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PMHMETD DAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETDAKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIANSENTRAL EFEK INDONESIA.

PARA PEMEGANG SAHAM AKAN MENGHADAPI RISIKO TIDAK LIKUIDNYA SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 MEI 2017..

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASIDENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORANYANG MATERIAL DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

i

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut “Perseroan” ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungandengan PMHMETD kepada OJK di Jakarta melalui surat No. B.01/Dir.01/SKP/V/2017 pada tanggal 2 Mei 2017 sesuai dengan persyaratan yangditetapkan dalam Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka denganMemberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (POJK No. 32/2015).

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam rangka PMHMETD ini bertanggung jawab sepenuhnya atas datayang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan di Pasar Modal, dankode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan PMHMETD ini, semua pihak, termasuk pihak terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan keterangan atau membuatpernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuantertulis dahulu dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PMHMETD ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsungmaupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Pemegang Saham Utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dengannilai sebanyak-banykanya Rp.873,2 miliar sesuai Pernyataan tanggal 27 April 2017.

Jika Saham dalam PMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepadapemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, seperti yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atauFormulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasipemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham porsi publik, maka saham-saham tersebut tidak akan dikeluarkan dalam portepel.

Saham hasil PMHMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak dividen) dengan saham lain Perseroan yangtelah disetor penuh.

Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham memiliki Surat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (SBHMETD) dalambentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akandimasukkan ke rekening Perseroan.

PMHMETD INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA.BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUTTIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARANATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARANTERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANGBELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI iiDEFINISI DAN SINGKATAN iiiRINGKASAN PROSPEKTUS viiI PENAWARAN UMUM 1II PENGGUNAAN DANA HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU 8III PERNYATAAN UTANG 10IV IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 15V ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 18

1 UMUM 182 KINERJA KEUANGAN 23

2.1. ANALISIS LAPORAN LABA RUGI 232.2. ANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN 262.3. LIKUIDITAS 292.4. ANALISIS ARUS KAS 302.5. MANAJEMEN RISIKO 302.6 BELANJA MODAL (CAPITAL EXPENDITURE) 342.7. PINJAMAN TERUTANG 35

VI FAKTOR RISIKO 36VII KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 39VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK

USAHA 401 KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN TERBUKA 40

A. RIWAYAT PENCATATAN SAHAM PERSEROAN 40B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 40C. PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN 42D. SUMBER DAYA MANUSIA 52E. KETERANGAN MENGENAI PERUSAHAAN PENYERTAAN 57F. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI 57G. TRANSAKSI DAN PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 58H. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN 58I. ASURANSI 61J. ASET TETAP PERSEROAN 67K. DIAGRAM KEPEMILIKAN PERSEROAN 68L. DIAGRAM PENGAWASAN PERSEROAN 68

2 KEGIATAN USAHA 69A. STRATEGI PERSEROAN 69B. UNIT BISNIS UTAMA 70C. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI (TSI) 70D. KOMUNIKASI PEMASARAN 72E. JARINGAN DAN LAYANAN 72F. PENGELOLAAN RISIKO DAN KEPATUHAN 76G. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) 77H. TANGGUNG JAWAB SOSIAL 78I. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) 79

3 KECENDERUNGAN SERTA PROSPEK USAHA 79A. PROSPEK USAHA 79B. TINGKAT KESEHATAN BANK 85C. PERSAINGAN USAHA 87

IX EKUITAS 89X KEBIJAKAN DIVIDEN 91XI PERPAJAKAN 92XII LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 95XIII TATACARA PEMESANAN SAHAM 97XIV PENYEBARAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 103

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Afiliasi : Berarti pihak yang memiliki hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1UUPM yaitu:(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara

horizontal maupun vertikal;(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi

atau Dewan Komisaris yang sama;(d) hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung,

mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak

langsung, oleh pihak yang sama; atau(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Aset Produktif : Berarti terdiri dari Penempatan Pada Bank Lain, Wesel dan tagihan lainnya, Surat berharga, KreditYang Diberikan, Tagihan Akseptasi dan Penyertaan Saham.

ALCO : Berarti singkatan dari Assets and Liabilities Committee, yaitu komite yang merupakan kumpulandari para pengambil keputusan di bidang pengelolaan aset dan liabilitas, yang diketuai oleh DirekturUtama dan bertugas menyusun strategi pengelolaan aset dan liabilitas.

API Berarti singkatan dari Arsitektur Perbankan Indonesia.

ATM : Berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin elektronik yang dapatmenggantikan fungsi teller seperti penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan.

ATMR : Berarti Aktiva Tertimbang Menurut Risiko besar yaitu jumlah aset yang telah dibobot sesuai denganketentuan Otoritas, untuk digunakan sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung RasioKecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR).

Anggota Bursa : Berarti Perusahaan Efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan bursa untukmenggunakan sistem dan/atau sarana BEI dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan efek diBEI sesuai dengan peraturan BEI.

BAE : Berarti Biro Administrasi Efek.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK atau OJK untukmenjalankan usaha sebagai Kustodian.

Bapepam dan LK (sekarang telahmenjadi OJK)

: Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau para penggantidan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 30 Desember 2005 dan Peraturan MenteriKeuangan No. 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangantanggal 11 Oktober 2010, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Sejak tanggal 31Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasakeuangan di sektor pasar modal, beralih dari Kementerian Keuangan dan Bapepam dan LK ke OJKdan sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasankegiatan jasa keuangan di sektor perbankan beralih dari BI ke OJK, sesuai dengan Pasal 55Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang OJK.

BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untukmempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efekdiantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukandi Jakarta Selatan beserta para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

BI : Berarti singkatan dari Bank Indonesia.

BLBI : Berarti singkatan dari Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.

BMPK : Berarti singkatan dari Batas Maksimum Pemberian Kredit yaitu persentase perbandingan batasmaksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepadanasabah perorangan atau grup sesuai dengan ketentuan BI.

BPPN : Berarti singkatan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional yaitu badan khusus yang didirikandalam rangka penyehatan perbankan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan.

iv

BUMN : Berarti singkatan dari Badan Usaha Milik Negara.

BUMD : Berarti singkatan dari Badan Usaha Milik Daerah.

CAR : Berarti singkatan dari Capital Adequacy Ratio, yaitu rasio tingkat kecukupan modal bank yangdihitung dari jumlah modal bank, yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dibagi jumlahATMR.

Coverage Ratio : Berarti rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

DPK : Berarti singkatan dari Dana Pihak Ketiga.

DPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham yang merupakan daftar yang disusun oleh BiroAdministrasi Efek yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Sahamdalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekeningkepada KSEI dan pemegang saham yang sahamnya dalam bentuk warkat dan tidak dimasukkandalam Penitipan Kolektif di KSEI.

Entitas Anak : Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai PSAKyang berlaku di Indonesia.

Fee Based Income : Berarti terdiri dari provisi dan komisi selain dari provisi dan komisi atas kredit yang diberikan, labaselisih kurs – bersih, dan pendapatan operasional lainnya – lain-lain.

GCG : Berarti singkatan dari Good Corporate Governance.

GWM : Berarti singkatan dari Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara olehPerseroan yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketigaPerseroan.

Harga Pelaksanaan : Harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PMHMETD untukmelaksanakan haknya menjadi 1 (satu) saham baru, sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah)per saham sampai dengan Rp.150,- (seratus lima puluh Rupiah). Harga pelaksanaan HMETD akanditetapkan oleh Perseroan dan akan diumumkan dalam prospektus Final.

Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek Indonesia melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efekmenurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek Indonesia tersebut.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan atau dihimbauoleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan ditetapkanoleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja.

HMETD : Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan hak yang melekat pada saham yangmemungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru Perseroan dalamrangka PMTHMETD

IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.

Kredit Yang Diberikan : Berarti kredit yang diberikan (tidak termasuk piutang pembiayaan konsumen) setelah dikurangipendapatan yang ditangguhkan, kecuali dinyatakan lain.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek sertajasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek danmewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yangmeliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

LDR : Berarti singkatan dari Loan to Deposit Ratio, yaitu rasio jumlah kredit yang diberikan terhadap DanaPihak Ketiga berdasarkan formula yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun WargaNegara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yangbertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Menkumham RI : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

v

Modal Inti (Tier 1) : Berarti modal bank yang terdiri dari modal inti utama (Common Equity Tier 1) yang mencakupmodal disetor, cadangan tambahan modal (disclosed reserve) dan modal inti tambahan (AdditionalTier 1) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

Modal Pelengkap (Tier 2) : Berarti modal pelengkap bank sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2016tanggal 29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

NIM : Berarti singkatan dari Net Interest Margin yaitu marjin pendapatan bunga bersih yang merupakanpendapatan bunga bersih dibagi rata-rata aset produktif.

NPL : Berarti singkatan dari Non Performing Loan, yang berarti kredit yang bermasalah, meliputikolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana diatur dalam peraturan BI.

Obligasi Pemerintah : Berarti obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Payment Point : Berarti kegiatan pelayanan pembayaran melalui kerjasama antara Perseroan dengan pihak lainyang merupakan nasabah Perseroan.

PDN : Berarti singkatan dari Posisi Devisa Netto, yaitu angka yang merupakan penjumlahan dari nilaiabsolut untuk jumlah dari: (i) selisih bersih antara aset dan pasiva dalam neraca untuk setiap valutaasing; ditambah dengan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmenmaupun kontinjensi dalam rekening administratif untuk setiap valuta asing, yang semuanyadinyatakan dalam Rupiah.

Pemegang Saham Utama : Berarti PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikanmenurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat.

Peraturan KSEI : Berarti peraturan KSEI No. KEP-0013/DIR/KSEI/0612 tanggal 11 Juni 2012 tentang Jasa KustodianSentral sebagaimana telah disetujui oleh OJK sesuai dengan surat keputusan Bapepam dan LK No.S-6953/BL/2012 tanggal 6 Juni 2012 perihal Persetujuan atas rancangan Peraturan KSEI tentangJasa Kustodian Sentral, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya,dan/atau perubahan-perubahannya di kemudian hari.

Periode Perdagangan : Berarti periode dimana Pemegang Saham dan/atau pemegang HMETD dapat menjual ataumengalihkan HMETD yang dimilikinya serta melaksanakan HMETD yang dimilikinya.

Pernyataan Efektif : Berarti telah diterimanya surat dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK oleh Perseroanyang memberitahukan bahwa OJK tidak memerlukan informasi tambahan dan tidak mempunyaitanggapan lebih lanjut secara tertulis terhadap Pernyataan Pendaftaran yang telah disampaikanoleh Perseroan dalam rangka PMHMETD.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 19 UUPM junctoPeraturan OJK No. 32/ 2015, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada OJKsebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan,tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

Perseroan : Berarti PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) suatu perseroan terbatas yangdidirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di JakartaSelatan yang akan melakukan PMHMETD.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara PedagangEfek atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

PPA : Berarti Penyisihan Penghapusan Aset, adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentasetertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan kualitas aset produktif (Lancar, Dalam PerhatianKhusus, Kurang Lancar, Diragukan, Macet), sesuai ketentuan BI.

Prospektus : Berarti dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 26 UUPM.

POJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana danPenyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

POJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan RealisasiPenggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

vi

POJK No. 32/2015 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan ModalPerusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

PSAK : Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Rasio NPL : Berarti kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet berdasarkan ketentuanpenggolongan kolektibilitas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yangdiadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekeningefek yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yangdiselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturanpelaksanaannya.

RUPSLB:

Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diselenggarakan sesuai denganketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Saham HMETD : Berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan saham baru yang diperoleh olehpemegang HMETD dalam PMHMETD yaitu sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 (tujuh miliar enamratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh enam)saham baru dengan nilai nominal Rp100,- (Seratus Rupiah) per saham.

Saham Lama : Berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh olehPerseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

SBHMETD : Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atausertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham yang membuktikan hakmemesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan SertifikatBukti HMETD.

SBI : Berarti singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia, yaitu surat berharga atas unjuk dalam Rupiah yangditerbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistemdiskonto.

TERP : Berarti Theoritical Ex-Right Price atau Harga Pasar Teoritis.

Tanggal Terakhir PelaksanaanHMETD

: Berarti tanggal 7 Juli 2017

USD : Berarti Dolar Amerika Serikat.

Undang-Undang Perbankan : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimanatelah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahanatas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal,Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 Tambahan No. 3608, berikut peraturanpelaksanaannya dan segala perubahan-perubahannya atau pembaharuan-pembaharuannya dikemudian hari.

UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas,Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007 Tambahan No. 4756, berikut peraturanpelaksanaannya dan segala perubahan-perubahannya atau pembaharuan-pembaharuannya dikemudian hari.

Usaha Kecil : Berarti usaha yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang RepublikIndonesia No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

vii

RINGKASAN PROSPEKTUS

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci danlaporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai denganprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (“Perseroan") didirikan tahun 1989 dengan nama PT Bank Agroniaga berdasarkan Akta PendirianNo. 27 tanggal 27 September 1989, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 27 tanggal 23 Oktober 1989, keduanya dibuat di hadapan RadenSoekarsono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan Nomor C2-10019.HT.01.01-TH.89, tertanggal 28 Oktober 1989, dan telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusatdibawah Nomor 2484/1989 dan Nomor 2485/1989 tanggal 3 November 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik IndonesiaNo. 96, tanggal 1 Desember 1989, Tambahan Berita Negara Nomor 3303. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkanSurat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkanAkta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.RAY. MahyastoetiNotonagoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9,Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dantelah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008.

Setelah perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan UUPT, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kaliperubahan, diantaranya terkait dengan perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. berdasarkan AktaPernyataan Keputusan Rapat No.30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-30947.AH.01.02 tahun 2012 tentangPersetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 7 Juni 2012. Sehubungan dengan perubahan nama ini, maka izin usaha Perseroantelah disesuaikan berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang perubahan izinusaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Selanjutnya gunamenyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember 2014, tentang Rencana danPenyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasarsebagaimana terurai di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 23 April 2015, dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H.,Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 18, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 AnggaranDasar Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, sesuai dengan Surat PenerimaanPemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0927643, tanggal 27 April 2015, yang telah didaftarkan DaftarPerseroan No. AHU-3497870.AH.01.11.Tahun 2015 Tanggal 27 April 2015.

Perubahan modal dasar Perseroan yang terakhir dimuat di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 32, tanggal 12 April 2017, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuaidengan Surat Keputusan No. AHU-0008630.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 April 2017. Sedangkan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan yangterakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016 yang dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H.,M.Kn, Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum oleh Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahaan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0112637 tanggal27 Desember 2016. serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember2016.

STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 30 Maret 2017 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi danberdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016 yangdibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn, Notaris di Kota Jakarta Selatan, struktur permodalan dan susunan pemegang sahamPerseroan adalah sebagai berikut :

Nilai Nominal Rp100,- per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,663. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00Saham Dalam Portepel 9.674.288.180 967.428.818.000 -

viii

PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Jenis Penawaran : HMETD tanpa WaranJumlah Saham PMHMETD : 7.692.281.276 (tujuh miliar enam ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh satu ribu

dua ratus tujuh puluh enam) saham baru.Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah).Harga Pelaksanaan HMETD : Rp130,- (seratus tiga puluh Rupiah) s/d 150,-(seratus lima puluh Rupiah) per saham.Rasio PMHMETD : 6.250 (enam ribu dua ratus lima puluh) saham lama akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga

puluh tujuh) HMETD.Dilusi Kepemilikan : 30,44% (tiga puluh koma empat puluh empat persen) dengan asumsi seluruh HMETD

dilaksanakan.Pencatatan : BEI

Pemegang Saham Utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknyadengan jumlah sebanyak-banyak Rp 873,2 miliar, sesuai Pernyataan tanggal 27 April 2017.

Jika Saham dalam PMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepadapemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan.Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham porsi publik maka saham tersebut tidak akan diterbitkan dariportepel.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VIIini maka permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan PMHMETD Setelah Pelaksanaan PMHMETDJumlahSaham

Jumlah Nilai Nominal(Rp100,-) %

JumlahSaham

Jumlah NilaiNominal (Rp100,-) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - 60.000.000.000 6.000.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 13.368.237.839 1.336.823.783.900 87,23 20.078.023.775 2.007.802.377.500 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,66 1.532.447.302 153.244.730.200 6,663. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11 1.407.522.021 140.752.202.100 6,11Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 23.017.993.098 2.301.799.309.800 100.00Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000 - 36.982.006.902 3.698.200.690.200

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VIIdengan asumsi hanya Bank BRI mengambil seluruh HMETD yang menjadi haknya bilamana harga pelaksanaan Rp.130,- (seratus tiga puluhRupiah), maka permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan PMHMETD Setelah Pelaksanaan PMHMETDJumlahSaham

Jumlah Nilai Nominal(Rp100,-) %

JumlahSaham

Jumlah NilaiNominal (Rp100,-) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - 60.000.000.000 6.000.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 13.368.237.839 1.336.823.783.900 87,23 20.078.023.775 2.007.802.377.500 91,122. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,66 1.020.325.518 102.032.551.800 4,633. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11 937.148.464 93.714.846.400 4,25Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 22.035.479.757 2.203.547.975.700 100.00Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000 - 37.964.520.243 3.796.452.024.300

Dalam PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI disertai dengan Waran Seri II dengan jumlah sebanyak-banyaknya616.908.103 (enam ratus enam belas juta sembilan ratus delapan ribu sertaus tiga) Waran Seri II dengan periode pelaksanaan yakni 9 Juni2017 sampai dengan 11 Juni 2018. Rasio yang akan digunakan dalam PMHMTETD ini menjadi 312.500 (tiga ratus dua belas ribu lima ratus)saham lama akan memperoleh 150.781 (seratus lima puluh ribu tujuh ratus delapan puluh satu) HMETD. Dengan asumsi seluruh Waran Seri IIdilaksanakan, maka struktur permodalan Perseroan akan menjadi sebagai berikut :

ix

Setelah Pelaksanaan Waran seri II dan SebelumPMHMETD

Setelah Pelaksanaan Waran seri II dan PMHMETD

JumlahSaham

Jumlah Nilai Nominal(Rp100,-) %

JumlahSaham

Jumlah NilaiNominal (Rp100,-) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - 60.000.000.000 6.000.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 13.368.237.839 1.336.823.783.900 83,85 19.818.401.902 1.981.840.190.200 83,852. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,40 1.512.631.764 151.263.176.400 6,403. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 5,88 1.389.321.848 138.932.184.800 5.884. Saham Pelaksanaan Waan Seri II 616.908.103 61.690.810.300 3,87 914.565.769 91.456.576.900 3,87Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh 15.942.619.924 1.594.261.992.400 100,00 23.634.921.283 2.363.492.128.300 100,00Saham Dalam Portepel 44.057.380.076 4.405.738.007.600 - 36.365.078.717 3.636.507.871.700 -

Dalam kondisi tersebut, para pemegang saham tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya akan mengalami dilusi maksimum sebesar30,44 % (tiga puluh koma empat puluh empat persen) setelah periode pelaksanaan HMETD.

Keterangan selengkapnya mengenai HMETD dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

A. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PMHMETD

Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII ini setelah dikurangi dengan seluruh biayayang terkait dengan PMHMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akandigunakan seluruhnya untuk mendukung pertumbuhan kredit.

Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PMHMETD dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

B. FAKTOR RISIKO

Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi Risiko yang mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dandipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagaiberikut:− Risiko Operasional− Risiko Kredit− Risiko Pasar mencakup Risiko Tingkat Suku Bunga dan Risiko Valuta Asing− Risiko Likuiditas− Risiko Operasional yang mencakup Risiko proses internal, Risiko manusia, Risiko sistem, Risiko eksternal− Risiko Strategik− Risiko Hukum− Risiko Reputasi

Manajemen Peseroan menyatakan bahwa semua Risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkandan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing Risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus. Penjelasan atasrisiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VII Prospektus ini.

Risiko Terkait Kepemilikan Saham

Disamping Risiko yang dihadapi oleh Perseroan, kegiatan usaha dan industri Perseroan, kepemilikan saham mengandung risiko-risiko di bawahini:1. Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham.2. Harga Saham Perseroan dapat berfluktuasi.3. Penjualan saham Perseroan di masa mendatang dapat mempengaruhi harga pasar dari saham tersebut.4. Kemampuan pemegang saham untuk berpartisipasi dalam PMHMETD di masa yang akan datang mungkin terbatas.5. Pembeli atau pemegang saham mungkin menghadapi pembatasan tertentu sehubungan dengan hak pemegang saham minoritas.

Keterangan lebih lanjut mengenai risiko terkait kepemilikan saham Perseroan dapat dilihat pada Bab VII Prospektus ini.

C. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Pada tanggal prospektus diterbitkan, Perseroan terlibat dalam beberapa perkara perdata, perkara sengketa konsumen, perkara tata usahanegara, perkara pidana yang diuraikan pada Bab VIII. 1.H pada halaman 57 s/d 66.

D. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada 31 Desember 2016dan 2015 berdasarkan laporan keuangan Perseroan.

x

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)Purwantono, Sungkoro & Surja, dan ditandatangani oleh Yasir, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703, dengan pendapat bahwa LaporanKeuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan2015, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia

(dalam ribuan Rupiah kecuali ROA, ROE, LDR,NPL dan CAR dalam persentase)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015Jumlah Aset 11.377.960.721 8.364.502.563Jumlah Liabilitas 9.441.709.181 7.012.090.138Jumlah Ekuitas 1.936.251.540 1.352.412.425Pendapatan Bunga 965.085.260 786.709.562Beban Bunga (543.413.124) (430.938.429)Pendapatan Bunga – Neto 421.672.136 355.771.133Pendapatan Operasional Lainnya 70.694.067 55.231.685Beban Operasional Lainnya (228.668.758) (211.198.040)Laba Operasional 128.506.823 95.694.134Laba Tahun Berjalan 103.003.152 80.491.880ROA (%) 1,49% 1,55%ROE (%) 7,31% 7,65%LDR (%) 88,25% 87,15%Rasio CAR (Tier 1) 22,62% 21,02%Rasio CAR (Tier 2) 1,06% 1,10%Rasio CAR (Total) 23,68% 22,12%NPL – (Neto) 1,36% 1,32%NPL – (Bruto) 2,88% 1,90%Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini, Laporan Keuangan Perseroan yang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telahdiaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja, dapat dilihat selengkapnya melalui website Perseroan dan/atau website Bursa Efek Indonesia

C. KEBIJAKAN DIVIDEN

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor,antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut,tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sesuai denganketentuan Pasal 71 ayat 3 UUPT dan Pasal 24 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya bolehdibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Apabila Perseroan telah memiliki saldo laba positif maka Kebijakan Dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 35% (tiga puluh lima persen)dari laba bersih per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan lain, dengan demikianKebijakan Dividen yang jumlahnya akan ditentukan pada saat RUPS.

Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan Dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebutdisisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan.

Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan memiliki kemampuan atau akan membayar dividen atau keduanya pada masa yangakan datang. Apabila diperlukan, dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan sepertidalam hal Perseroan membutuhkan dana untuk melakukan pengembangan usaha atau pemenuhan kecukupan modal atau akuisisi bisnis baru.

Ringkasan Kebijakan Dividen Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab XI Prospektus ini.

D. TATACARA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETDPerseroan, sesuai dengan Akta 57 tanggal 28 April 2017 tentang Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan DalamRangka Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VII PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk dibuat di hadapanMochamad Nova Faisal, SH. Notaris di Kota Jakarta Selatan.

Para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 22 Juni 2017 dimana setiap pemilik 6.250 (enam ribu dua ratus lima puluh) sahamPerseroan akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD. Setiap 1 (satu) HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 (satu)saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah) per saham sampai dengan Rp.150,- (seratus limapuluh Rupiah) per saham melalui pelaksanaan HMETD baik untuk saham yang dititipkan dalam penitipan kolektif KSEI maupun pemegangsaham warkat.

Keterangan selengkapnya mengenai tatacara pemesanan pembelian saham dapat dilihat pada Bab XIII dalam Prospektus ini

xi

E. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk melaksanakan Penambahan Modal DenganHak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sesuai dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank RakyatIndonesia Agroniaga Tbk, Akta No. 32 tanggal 12 April 2017 dibuat oleh Mochamad Nova Faisal, SH. Notaris di Kota Jakarta Selatan.Sehubungan dengan hal tersebut dengan ini Perseroan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMHMETD) sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 (tujuh milyar enam ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh satu ribu dua ratustujuh puluh enam) saham baru yang akan diterbitkan dari dalam portepel dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per saham. HMETDakan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 22 Juni 2017 dimana setiap pemilik 6.250 (enam ribu duaratus lima puluh) saham Perseroan akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD. Setiap 1 (satu) HMETD dapatdigunakan untuk membeli 1 (satu) saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah) per sahamsampai dengan Rp.150,- (seratus lima puluh Rupiah). Harga pelaksanaan HMETD akan ditetapkan oleh Perseroan dan akan diumumkan dalamprospektus Final.

Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII ini merupakan saham baruyang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, saham-sahamtersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atas dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetorpenuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).

Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Efek tersebut akan dijual oleh Perseroan.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai peraturan No. 32/POJK.04/2015 selama 5 (Lima) Hari Bursa mulaitanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 7 Juli 2017. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 3 Juli 2017,tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 7 Juli 2017, sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebuttidak akan berlaku.

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ini akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturanperundangan yang berlaku. Saham Baru memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham serilainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Ketentuan yang harus diperhatikan dan penjelasan lebih lanjut mengenai Keterangan Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dapat dilihatpada Bab I dalam Prospektus ini.

Keterangan lebih lanjut mengenai HMETD dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.

1

I. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Perseroan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD)sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 (tujuh milyar enam ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluhsatu ribu dua ratus tujuh puluh enam) saham dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham yangakan ditawarkan melalui PMHMETD. HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yangtercatat pada tanggal 12 Juni 2017 dimana setiap pemilik 6.250 (enam ribu dua ratus lima puluh) sahamPerseroan akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD. Setiap 1 (satu) HMETD dapatdigunakan untuk membeli 1 (satu) saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratustiga puluh Rupiah) per saham sampai dengan Rp.150,- (seratus lima puluh) dengan asumsi seluruh HMETDdilaksanakan untuk membeli saham maka Perseroan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp999.996.566.036,- (sembilan ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh enam jutalima ratus enam puluh enam ribu tiga puluh enam Rupiah) sampai dengan Rp.1.153.842.191.579,- (satu triliunseratus lima puluh tiga miliar delapan ratus empat puluh dua juta seratus sembilan puluh satu ribu lima ratustujuh puluh sembilan Rupiah). Harga pelaksanaan HMETD akan ditetapkan oleh Perseroan dan akandiumumkan dalam prospektus Final.

Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD ini merupakan saham baru yang akandikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yangberlaku, saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atasdividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akandibulatkan ke bawah (round down).

Pemegang Saham Utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan melaksanakanHMETD yang menjadi haknya dengan jumlah sebanyak-banyak Rp. 873,2 miliar Rupiah, sesuai Pernyataantanggal 27 April 2017.

Jika Saham dalam PMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanyaakan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya,secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi pemesanan sahamtambahan, masih terdapat sisa saham porsi publik maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel.

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBKKegiatan Usaha:

Kegiatan umum di bidang perbankanBerkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor Pusat Operasi :Gedung BRI Agro

JL. Warung Jati Barat No. 139 Jakarta 12740Telp. (021) 79199980 – 80667600 Fax. (021) 79199950

Website www.briagro.co.idEmail: [email protected]

16 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas dikota-kota di Indonesia

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YAKNI KETIDAKMAMPUANDEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI KREDIT YANG DIBERIKAN PERSEROAN DAN APABILA JUMLAHNYACUKUP MATERIAL, MAKA HAL INI AKAN MENGAKIBATKAN MENURUNNYA KINERJA KEUANGAN PERSEROAN.

RISIKO TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PUT VII, DAPAT TERJADI BILAMANA RENCANAPERSEROAN UNTUK MENINGKATKAN PROSENTASE KEPEMILIKAN PUBLIK TIDAK DAPAT TERLAKSANA.

2

KETERANGAN TENTANG KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMDalam rangka pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD)Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas VII, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum PemegangSaham sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2014 pada tanggal 12 April 2017 dengankeputusan sebagaimana termuat dalam Risalah Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. BankRakyat Indonesia Agroniaga Tbk, No. 32 tanggal 12 April 2017 dibuat oleh Mochamad Nova Faisal, SH. Notarisdi Kota Jakarta Selatan yang telah diumumkan melalui surat kabar Investor Daily tanggal 17 April 2017, situsweb Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan www.briagro.co.id seluruhnya pada tanggal 17 April 2017,sebagai berikut :Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk melaksanakanPMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII sesuai dengan Akta Risalah Rapat UmumPemegang Saham Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, No. 32 tanggal 12 April 2017 dibuatoleh Mochamad Nova Faisal, SH. Notaris di Kota Jakarta Selatan.1. Menyetujui Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD), dengan

demikian mengeluarkan saham baru dari portepel Perseroan. Jumlah saham baru hasil pelaksanaanPMHMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7.692.307.692 (tujuh milyar enam ratus sembilan puluhdua juta tiga ratus tujuh ribu enam ratus sembilan puluh dua) saham.

2. Sehubungan dengan usulan tersebut diatas, memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi dengan haksubstitusi untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaanPMHMETD dengan memperhatikan seluruh peraturan perundangan yang berlaku termasuk tetapi tidakterbatas :a) menetapkan jumlah saham yang akan ditawarkan dengan ketentuan jumlah saham yang akan diterbitkan

dalam PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII tidak melebihi 7.692.307.692 (tujuhmilyar enam ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus tujuh ribu enam ratus Sembilan puluh dua)saham baru.

b) menetapkan harga pelaksanaan HMETD dengan memperhatikan peraturan dan perundangan yangberlaku.

c) Menetapkan jadwal waktu pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas VII dan persyaratannya, melakukansegala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD.

3. a) Selanjutnya sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroansetelah pelaksanaan PMHMETD, karenanya mengubah ketentuan Pasal 4 ayat 2 Anggaran DasarPerseroan; dan

b) Memberi kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan tersebut danmengubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar termasuk untuk menyusun kembali Pasal 4 anggaran dasardengan akta-akta tersendiri dihadapan Notaris, selanjutnya mengajukan permohonan kepada pihak yangberwenang sebagaimana disyaratkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.

3

KETERANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULUJenis Penawaran : HMETD tanpa WaranJumlah Saham PMHMETD : 7.692.281.276 (tujuh miliar enam ratus sembilan puluh dua juta dua ratus

delapan puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh enam) saham baru.Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah).Harga Pelaksanaan HMETD : Rp130,- (seratus tiga puluh Rupiah) s/d 150,-(seratus lima puluh Rupiah) per

saham.Rasio PMHMETD : 6.250 (enam ribu dua ratus lima puluh) saham lama akan memperoleh 3.137

(tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD.Dilusi Kepemilikan : 30,44% (tiga puluh koma empat puluh empat persen) dengan asumsi seluruh

HMETD dilaksanakan.Pencatatan : BEI

Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD ini merupakan saham baru yang akandikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yangberlaku, saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atasdividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akandibulatkan ke bawah (round down).

Pemegang Saham Utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan melaksanakanHMETD yang menjadi haknya dengan jumlah sebanyak-banyak Rp 873,2 miliar, sesuai Pernyataan tanggal 27April 2017.

Jika Saham dalam PMHMETD ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanyaakan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya,secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi pemesanan sahamtambahan, masih terdapat sisa saham porsi publik maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel.

PENCATATAN SAHAM YANG DITERBITKAN PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIAPerseroan akan mencatatkan saham baru yang berasal dari PMHMETD di Bursa Efek Indonesia pada tanggal3 Juli 2017 dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 (tujuh miliar enam ratus sembilan puluh duajuta dua ratus delapan puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh enam) saham dengan nilai nominal Rp100,-(seratus Rupiah) per saham atau 50,19 % (lima puluh koma sembilan belas persen) dari jumlah modalditempatkan dan disetor penuh sebelum pelakanaan PMHMETD.

STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 30 Maret 2017 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycomselaku Biro Administrasi dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat terakhir dengan Akta PernyataanKeputusan Rapat No. 58 tanggal 27 Desember 2016 yang dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H.,M.Kn, Notaris di Kota Jakarta Selatan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalahsebagai berikut :

Nilai Nominal Rp100,- per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,663. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00Saham Dalam Portepel 9.674.288.180 967.428.818.000 -

4

PROFORMA STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PMHMETD dalam rangkaPenawaran Umum Terbatas VII ini maka permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan PMHMETD Setelah Pelaksanaan PMHMETDJumlahSaham

Jumlah Nilai Nominal(Rp100,-) %

JumlahSaham

Jumlah NilaiNominal (Rp100,-) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - 60.000.000.000 6.000.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 13.368.237.839 1.336.823.783.900 87,23 20.078.023.775 2.007.802.377.500 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,66 1.532.447.302 153.244.730.200 6,663. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11 1.407.522.021 140.752.202.100 6,11Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 23.017.993.098 2.301.799.309.800 100.00Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000 - 36.982.006.902 3.698.200.690.200

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PMHMETD dalam rangkaPenawaran Umum Terbatas VII dengan asumsi hanya Bank BRI mengambil seluruh HMETD yang menjadihaknya bilamana harga pelaksanaan Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah), maka permodalan Perseroanmenjadi sebagai berikut :

Sebelum Pelaksanaan PMHMETD Setelah Pelaksanaan PMHMETDJumlahSaham

Jumlah Nilai Nominal(Rp100,-) %

JumlahSaham

Jumlah NilaiNominal (Rp100,-) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - 60.000.000.000 6.000.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 13.368.237.839 1.336.823.783.900 87,23 20.078.023.775 2.007.802.377.500 91,122. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,66 1.020.325.518 102.032.551.800 4,633. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11 937.148.464 93.714.846.400 4,25Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00 22.035.479.757 2.203.547.975.700 100.00Saham Dalam Portepel 44.674.288.180 4.467.428.818.000 - 37.964.520.243 3.796.452.024.300

Dalam PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI disertai dengan Waran Seri II dengan jumlahsebanyak-banyaknya 616.908.103 (enam ratus enam belas juta sembilan ratus delapan ribu sertaus tiga)Waran Seri II dengan periode pelaksanaan yakni 9 Juni 2017 sampai dengan 11 Juni 2018. Rasio yang akandigunakan dalam PMHMTETD ini menjadi 312.500 (tiga ratus dua belas ribu lima ratus) saham lama akanmemperoleh 150.781 (seratus lima puluh ribu tujuh ratus delapan puluh satu) HMETD. Dengan asumsi seluruhWaran Seri II dilaksanakan, maka struktur permodalan Perseroan akan menjadi sebagai berikut :

Setelah Pelaksanaan Waran seri II dan SebelumPMHMETD

Setelah Pelaksanaan Waran seri II dan PMHMETD

JumlahSaham

Jumlah Nilai Nominal(Rp100,-) %

JumlahSaham

Jumlah NilaiNominal (Rp100,-) %

Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000 - 60.000.000.000 6.000.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan DisetorPenuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 13.368.237.839 1.336.823.783.900 83,85 19.818.401.902 1.981.840.190.200 83,852. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,40 1.512.631.764 151.263.176.400 6,403. Masyarakat dengan kepemilikan

dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 5,88 1.389.321.848 138.932.184.800 5.884. Saham Pelaksanaan Waran Seri II 616.908.103 61.690.810.300 3,87 914.565.769 91.456.576.900 3,87Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh 15.942.619.924 1.594.261.992.400 100,00 23.634.921.283 2.363.492.128.300 100,00Saham Dalam Portepel 44.057.380.076 4.405.738.007.600 - 36.365.078.717 3.636.507.871.700 -

Dalam kondisi tersebut, para pemegang saham tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya akanmengalami dilusi maksimum sebesar 30,44 % (tiga puluh koma empat puluh empat persen) setelah periodepelaksanaan HMETD.

5

KETERANGAN TENTANG HMETD

Saham yang ditawarkan dalam PMHMETD ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan dikeluarkanPerseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdaganganmelalui pengalihan kepemilikan HMETD dengan sistem pemindahbukuan HMETD antar Pemegang RekeningEfek di KSEI.

Pemegang HMETD yang hendak melakukan perdagangan wajib memiliki rekening pada Anggota Bursa atauBank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. Beberapa ketentuan yang harusdiperhatikan dalam HMETD ini adalah:

1. Yang Berhak Menerima Sertifikat Bukti HMETD (SBHMETD)

Para Pemegang Saham yang berhak memperoleh HMETD adalah Pemegang Saham yang namanya tercatatdalam DPS Perseroan pada tanggal 22 Juni 2017 pukul 16.15 WIB.

2. Pemegang Sertifikat HMETD Yang Sah

Pemegang HMETD yang sah adalah:a. Para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada

tanggal 22 Juni 2017 sampai dengan pukul 16.15 WIB yang tidak dijual HMETD-nya sampai denganakhir periode perdagangan HMETD.

b. Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD sampai dengan akhir periodeperdagangan HMETD, atau

c. Para pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI sampai dengan akhir periode perdaganganHMETD

3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan, yaitumulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan tanggal 7 Juli 2017.

Perdagangan HMETD tanpa warkat harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan danketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu PTBursa Efek Indonesia dan peraturan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Bila pemegang HMETDmengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi atas biaya sendiridengan penasehat investasi, perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik,atau penasehat profesional lainnya.

HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sedangkanHMETD yang berbentuk SBHMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa.

Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan carapemindahbukuan antar rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Anggota Bursa di KSEI.

Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjaditanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

4. Bentuk Dari SBHMETD

Bagi pemegang saham Perseroan yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI,Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlahsaham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli Saham HMETD, jumlah SahamHMETD yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan Saham HMETD tambahan,kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

6

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akanmenerbitkan SBHMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama BankKustodian atau Anggota Bursa yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

5. Permohonan Pemecahan SBHMETD

Bagi pemegang SBHMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari HMETD yang dimilikinya, makapemegang SBHMETD yang bersangkutan dapat menghubungi BAE Perseroan untuk mendapatkandenominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pemecahan SBHMETD mulaitanggal 3 Juli 2017 sampai dengan tanggal 7 Juli 2017.

Setiap pemecahan akan dikenakan biaya yang menjadi beban pemohon, yaitu sebesar Rp25.000,- (dua puluhlima ribu Rupiah) per SBHMETD baru hasil pemecahan. Biaya tersebut sudah termasuk Pajak PertambahanNilai.

SBHMETD hasil pemecahan dapat diambil dalam waktu 1 (satu) Hari Bursa setelah permohonan diterimalengkap oleh BAE Perseroan.

6. Nilai HMETD

Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari HMETD yangsatu dan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada.

Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilaiHMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yangsesungguhnya.

Penjabaran di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD :- Harga penutupan saham pada hari bursa terakhir sebelum

perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu = Rp a- Harga Pelaksanaan HMETD = Rp b- Jumlah saham yang beredar sebelum PMHMETD = A- Jumlah saham yang diterbitkan dalam PMHMETD = B- Harga teoritis Saham setelah PMHMETD = (Rp a x A) + (Rp b x B)

(A + B)= Rp c

Dengan demikian, secara teoritis harga HMETD per saham adalah = Rp a - Rp c

7. Penggunaan SBHMETD

SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegang HMETD untuk membeli SahamHMETD. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang berhak yang belum melakukan konversisaham dan digunakan untuk memesan Saham HMETD. SBHMETD tidak berlaku dalam bentuk fotokopi.SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan. Bukti kepemilikan HMETD untukpemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atauBank Kustodiannya.

8. Pecahan HMETD

Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan,maka hak atas pecahan efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya akan dimasukkan kedalam rekening Perseroan.

9. Lain-lain

Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang SBHMETD atau calonpemegang HMETD.

7

Sesuai dengan POJK No. 32/2015, PMHMETD telah disetujui oleh RUPS Tahunan Perseroan yang diadakanpada tanggal 12 April 2017.Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999, Perseroan hanya dapat mencatatkan sahamnya dibursa efek sebanyak-banyaknya 99,0% (sembilan puluh sembilan koma nol persen) dari jumlah modal disetorPerseroan yang bersangkutan dan seluruh saham yang dicatatkan tersebut dapat dibeli oleh investor asing.Sisanya sebesar 1% (satu persen) harus dimiliki oleh pemegang saham Warga Negara Indonesia dan/ataubadan hukum Indonesia serta tidak dapat dicatatkan di bursa efek, saham yang tidak dicatatkan di Bursa EfekIndonesia adalah sejumlah 153.257.118 (seratus lima puluh tiga juta dua ratus lima puluh tujuh ribu seratusdelapan belas) saham yang merupakan saham milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan DanaPensiun Perkebunan.

HISTORIS HARGA SAHAM PERSEROAN

Berikut adalah historis harga saham Perseroan di Bursa Efek meliputi harga tertinggi, harga terendah danvolume perdagangan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum PernyataanPendaftaran disampaikan kepada OJK :

Bulan Harga Tertinggi Harga Terendah Total Volume PerdaganganMaret 2017 880 800 16.822.600Februari 2017 1.050 985 57.341.900Januari 2017 496 472 42.309.600Desember 2016 414 386 43.371.300November 2016 490 470 5.870.600Oktober 2016 294 284 8.370.200September 2016 352 328 41.705.200Agustus 2016 332 306 31.257.800Juli 2016 430 406 29.752.900Juni 2016 312 254 167.273.600Mei 2016 158 153 2.142.800April 2016 189 165 17.771.200Maret 2016 92 89 880.600

*) sumber data situs website Bursa Efek Indonesia

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, Perseroan pernah 3 (tiga) kali mengalami penghentian perdagangan saham.

DALAM KURUN WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARANDALAM RANGKA PMHMETD INI, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARUANTARA LAIN SAHAM HASIL PELAKSANAAN WARAN SERI II YANG TELAH DITERBITKAN PADA SAATPELAKSANAAN PENAWARAN UMUM TERBATAS VI PADA TAHUN 2016 DENGAN PERIODE PELAKSANAANDIMULAI SEJAK TANGGAL 8 JUNI 2017 S/D 11 JUNI 2018

8

II. PENGGUNAAN DANA HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAKMEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkaitdengan PMHMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnyasesuai rencana akan digunakan seluruhnya untuk mendukung pertumbuhan kredit.

Sesuai dengan Peraturan No. 30/POJK.04/2015 mengenai Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yangDikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan sehubungan denganPMHMETD diperkirakan berjumlah sekitar 0,174% dari total dana yang diperoleh dari PMHMETD.

Perkiraan biaya tersebut dialokasikan sebagai berikut:

Biaya jasa akuntan publik sekitar 0,052 %; Biaya jasa konsultan hukum sekitar 0,012%; Biaya notaris sekitar 0,01%; Biaya jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,030%; Biaya jasa akuntan publik penjatahan saham sekitar 0,008%; dan Biaya percetakan dan biaya lain-lain sebesar 0,062%.

Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari PMHMETD ini akan dilaksanakan sepenuhnya sesuai denganperaturan pasar modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan bertanggung jawab atas realisasi penggunaandana yang diperoleh dari PMHMETD ini dan akan melaporkan realisasi penggunaan dana tersebut secaraberkala kepada Pemegang Saham dalam RUPS Perseroan dan kepada OJK sesuai dengan POJK No.30/2015.

Apabila Perseroan berencana mengubah rencana penggunaan dana yang diperoleh dari PMHMETD ini, setiaprencana yang menunjukkan perubahan tersebut wajib dilaporkan kepada OJK sebagai penjelasan atasperubahan yang diusulkan. Perseroan wajib memperoleh persetujuan Pemegang Saham atas perubahantersebut melalui RUPS sebagaimana diatur dalam POJK No. 30/2015.

Apabila Perseroan akan melakukan transaksi menggunakan dana yang diperoleh dari PMHMETD, dantransaksi tersebut merupakan transaksi material atau transaksi dengan pihak terafiliasi atau transaksi denganbenturan kepentingan, maka Perseroan wajib mematuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.E.2tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, lampiran Keputusan Ketua BadanPengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-614/Bl/2011 serta Peraturan No. IX.E.I tentangTransaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, lampiran Keputusan Ketua Badan PengawasPasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-412/Bl/2009.

Adapun aksi korporasi terakhir yang dilakukan Perseroan adalah Penawaran Umum Terbatas VI pada tahun2016 yakni penawaran sejumlah 3.845.996.122 (tiga miliar delapan ratus empat puluh lima juta sembilan ratussembilan puluh enam ribu seratus dua puluh dua) saham yang disertai Waran Seri II sejumlah 616.908.103(enam ratus enam belas juta Sembilan ratus delapan ribu seratus tiga) waran untuk membeli saham Perseroandengan harga nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp130,-(seratus tiga puluh Rupiah) per saham. Setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana hasil PenawaranUmum Terbatas VI tersebut belum digunakan seluruhnya sebagaimana laporan Perseroan kepada OtoritasJasa Keuangan melalui surat No. B.09/Dir.05/SKP/I/2017 tanggal 12 Januari 2017 dengan uraian sebagaiberikut:

(Jutaan Rupiah)

Jenis PenawaranUmum

TanggalEfektif

Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum (Rp) Realisasi Penggunaan Dana Sisa Dana HasilPenawaranUmum

Jumlah HasilPenawaran

BiayaPenawaranUmum

Hasil Bersih Kredit Total

Penawaran UmumTerbatas VI

Desember2016

499.979 1.167 498.812 0 0 498.812

9

Waran Seri II Periode Pelaksanaan dimulai tanggal 18 Juni 2017 s/d 11 Juni 2018 dengan jumlah seluruh Waran Seri IIsejumlah 616.908.103 (enam ratus enam belas juta sembilan ratus delapan ribu seratus tiga) Waran Seri IIdimana setiap 1 Waran Seri II dapat digunakan untuk membeli saham baru Perseroan dengan nilainominal Rp. 100,- per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 130,- (seratus tiga puluh Rupiah)per saham dengan demikian bilamana seluruh Waran Seri II dilaksanakan untuk membeli saham baruPerseroan maka jumlah dana yang akan diperoleh sebesar Rp. 80.198.053.390,- (delapan puluh miliarseratus sembilan puluh delapan juta lima puluh tiga ribu tiga ratus sembilan puluh Rupiah) seluruhnyaakan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akandigunakan seluruhnya untuk mendukung pertumbuhan kredit.

10

III. PERNYATAAN UTANG

Pernyataan liabilitas berikut diambil dari Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dan ditandatangani oleh Yasir,Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703 dengan pendapat bahwa Laporan Keuangan menyajikan secara wajardalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan2015, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut,sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp10.351.854 juta yang terdiridari (A) Liabilitas seperti tertera dalam laporan posisi keuangan Perseroan sebesar Rp9.441.709 juta dan (B)Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi sebesar Rp910.144 juta, dengan perincian sebagai berikut:

A. LIABILITAS(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan JumlahLiabilitas segera 10.404.947Simpanan nasabahGiro 679.846.697Tabungan 461.123.290Deposito berjangka 8.082.808.516

Simpanan dari bank lain 3.714.202Liabilitas akseptasi 89.739.471Utang pajak 8.084.117Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604Liabilitas lain-lain 68.266.337Jumlah Liabilitas 9.441.709.181

Tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi.

B. LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan JumlahLiabilitas komitmen 904.654.222Liabilitas kontinjensi 5.490.242Jumlah Liabilitas Komitmen Kontinjensi 910.144.464Jumlah Liabilitas dan Liabilitas Komitmen Kontinjensi 10.351.853.645

Komponen liabilitas Perseroan terutama berasal dari simpanan nasabah yaitu dalam bentuk depositoberjangka sebesar 85,61% (Delapan puluh lima koma enam puluh satu persen) tabungan sebesar 4,88%(Empat koma delapan puluh delapan persen), giro sebesar 7,20% (Tujuh koma dua puluh persen), simpanandari bank lain sebesar 0,04% (Nol koma nol empat persen), liabilitas akseptasi sebesar 0,95% (Nol komaSembilan puluh lima persen) dan liabilitas Lain-lain sebesar 0,72% (Nol koma tujuh puluh dua persen) darijumlah liabilitas.

LIABILITAS SEGERA

Liabilitas segera pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp10.405 juta dengan rincian sebagaiberikut:

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahUmum dan administrasi 5.915.371Titipan transfer dan ATM 3.777.192Personalia 148.702Titipan dana pihak ketiga 4.799Titipan lain-lain 558.883Jumlah Liabilitas Segera 10.404.947

SIMPANAN DARI NASABAH

Simpanan Nasabah Perseroan tanggal 31 Desember 2016 yang berhasil dihimpun adalah sebesar

11

Rp9.223.779 juta yang terdiri dari simpanan dalam mata uang Rupiah sebesar Rp9.070.903 juta dan dalammata uang Dolar Amerika Serikat sebesar Rp152.876 juta, serta simpanan pihak ketiga dan pihak berelasisebagaimana terlihat dalam tabel-tabel berikut ini:

Simpanan dari Nasabah berdasarkan Jenis Simpanan dan Mata Uang Simpanan

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahRupiah 554.921.257Giro 461.123.290Tabungan 8.054.858.045Deposito berjangka 9.070.902.592Sub JumlahDolar Amerika SerikatGiro 124.925.440Deposito berjangka 27.950.471Sub Jumlah 152.875.911Jumlah 9.223.778.503

Simpanan dari Nasabah berdasarkan Status Nasabah dan Jenis Mata Uang(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Pihak Ketiga Pihak BerelasiRupiahGiro 440.148.326 114.772.931Tabungan 454.973.736 6.149.554Deposito 5.990.934.804 2.063.923.241Sub Jumlah 6.886.056.866 2.184.845.726Dolar Amerika SerikatGiro 124.387.530 537.910Deposito 25.706.844 2.243.627Sub Jumlah 150.094.374 2.781.537Jumlah 7.036.151.240 2.187.627.263

GiroSaldo giro pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp679.847 juta. Berdasarkan denominasi matauang, saldo giro Perseroan dalam Rupiah adalah sebesar Rp554.921 juta dengan suku bunga rata-rata pertahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 0,98% dan dalam mata uang DolarAmerika Serikat sebesar Rp124.926 juta dengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 0,19%.

TabunganSaldo tabungan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp461.123 juta dengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 3,67%.

Deposito Berjangka

Saldo deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp8.082.809 juta. Berdasarkandenominasi mata uang, saldo deposito berjangka Perseroan dalam Rupiah adalah sebesar Rp8.054.858 jutadengan suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar8,39% dan suku bunga rata-rata Dolar Amerika Serikat per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2016 sebesar 1,83% dengan rincian sebagai berikut:

12

Deposito Berjangka berdasarkan Jangka Waktu(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan JumlahRupiahDeposits on Call 830.129.904Deposito1 bulan 4.542.425.9343 bulan 2.222.724.0176 bulan 358.484.11112 bulan 101.094.079

Sub Jumlah 8.054.858.045

Dolar Amerika SerikatDeposits on Call 12.125.250Deposito1 bulan 8.498.1513 bulan 1.972.8216 bulan 5.354.249

Sub Jumlah 27.950.471

Jumlah 8.082.808.516

Jumlah deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Perseroanpada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp161.549 juta.

SIMPANAN DARI BANK LAIN

Jumlah saldo simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.714 juta. Girodengan suku bunga rata-rata Rupiah per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016sebesar 2,35% dan deposito berjangka dengan suku bunga rata-rata Rupiah per tahun untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 6,51% dengan rincian sebagai berikut ini:

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahRupiahDeposito Berjangka 3.000.000Giro 714.202Jumlah 3.714.202

LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA

Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp37.722 juta.

Rincian dari liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut :

KeteranganJumlah

(dalam ribuan Rupiah)Program pemutusan hubungan kerja 35.519.440

Cadangan cuti besar 2.202.164

TOTAL LIABILITAS IMBALAN KERJA 37.721.604

13

Penilaian aktuaria atas liabilitas imbalan kerja Perseroan dengan menggunakan metode Projected Unit Creditserta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Desember2016 2015

Tingkat diskonto tahunan 8,30% 9,00%Tingkat kenaikan gaji di masa depan 8,00% 8,00%Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011Tingkat cacat jasmaniah 10,0% of TMI 2011 10,0% of TMI 2011Usia pensiun normal 56 tahun 56 tahun

LIABILITAS LAIN-LAIN

Liabilitas lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp68.266 juta dengan rincian sebagaiberikut:

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan JumlahBunga yang masih harus dibayar 32.813.760

Cadangan liabililitas litigasi dan hasil pemeriksaan pajak 9.471.996

Bonus dan insentif 22.268.932Pendapatan diterima dimuka 576.150

Setoran jaminan 53.300

Lain-lain 3.082.199

Jumlah 68.266.337

LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki liabilitas komitmen sebesar Rp904.654 juta dan liabilitaskontinjensi sebesar Rp5.490 juta. Liabilitas komitmen merupakan fasilitas kredit kepada debitur yang belumdigunakan dan letter of credits yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor,sedangkan liabilitas kontinjensi merupakan garansi yang diterbitkan.

PERNYATAAN MANAJEMEN

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang merugikan hak-hak pemegang sahampublik sehingga tidak ada pencabutan dari pembatasan-pembatasan tersebut.

Seluruh liabilitas Perseroan pada tanggal laporan keuangan terakhir telah disajikan dan diungkapkan di dalamprospektus dan laporan keuangan. Selain informasi tersebut di atas, Perseroan tidak mempunyai liabilitas-liabilitas lain yang material yang belum diungkapkan dalam Prospektus ini.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masayang akan datang, manajemen Perseroan memiliki kesanggupan untuk dapat menyelesaikan keseluruhanliabilitas.

Setelah tanggal 31 Desember 2016 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggalLaporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidakmemiliki liabilitas-liabilitas lain kecuali liabilitas-liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan sertaliabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan di dalam Prospektus ini dan yang telah diungkapkan dalam laporankeuangan Perseroan.

14

Tidak terdapat pelanggaran atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang dilakukan oleh Perseroan yangberdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan, beserta penjelasan mengenai persyaratandalam perjanjian kredit yang dilanggar, dan tindakan yang telah atau akan diambil oleh Perseroan termasukperkembangan terakhir dari negosiasi dalam rangka restrukturisasi kredit.

Tidak terdapat keadaan lalai atas pembayaran pokok dan/atau bunga pinjaman setelah tanggal laporankeuangan terakhir sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, termasuk perkembanganterakhir dari negosiasi dalam rangka restrukturisasi utang.

15

IV IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTINGDibawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan PublikPurwantono, Sungkoro & Surja dan ditandatangani oleh Yasir, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703 denganpendapat bahwa Laporan Keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisikeuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta kinerja keuangan dan arus kasnyauntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Posisi Keuangan(dalam ribuan Rupiah)

KeteranganTahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015AsetKas 28.654.362 21.344.659Giro pada Bank Indonesia 1.036.528.822 591.846.039Giro pada Bank lain 106.816.301 378.230.209Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.116.916.250 459.951.160Efek-efek 767.591.500 682.002.293Kredit – neto 7.939.828.899 5.912.690.475Tagihan akseptasi 89.739.471 27.533.167Penyertaan saham 297.658 297.658Aset tetap – neto 241.947.944 237.038.335Aset pajak tangguhan 20.445.671 22.257.562Agunan yang diambil alih – neto 182.375 299.025Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain 29.011.468 31.011.981Jumlah Aset 11.377.960.721 8.364.502.563

LiabilitasLiabilitas segera 10.404.947 19.362.789Simpanan nasabah 9.223.778.503 6.862.051.180Simpanan dari bank lain 3.714.202 3.889.698Liabilitas akseptasi 89.739.471 27.533.167Utang pajak 8.084.117 10.426.550Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604 29.377.357Liabilitas lain-lain 68.266.337 59.449.397Jumlah Liabilitas 9.441.709.181 7.012.090.138

EkuitasModal saham 1.532.571.182 1.147.971.570Tambahan modal disetor 190.128.032 75.915.828Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual -setelah pajak tangguhan (25.541.975) (22.727.337)

Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajaktangguhan (331.661) (785.868)

Saldo labaTelah ditentukan penggunaannya 5.869.206 3.454.449Belum ditentukan penggunaannya 233.556.756 148.583.783

Jumlah Ekuitas 1.936.251.540 1.352.412.425Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 11.377.960.721 8.364.502.563

16

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain(dalam ribuan Rupiah)

Laporan Arus Kas(dalam ribuan Rupiah)

KeteranganTahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015Kas Neto yang diperoleh dari kegiatan operasi 607.108.563 145.953.941Kas Neto yang digunakan untuk kegiatan investasi (252.761.289) (120.294.056)Kas Neto yang diperoleh dari kegiatan pendanaan 483.196.394 395.616.186Kenaikan neto kas dan setara kas 837.543.668 421.276.071Kas dan setara kas awal tahun 1.451.372.067 1.030.095.996Kas dan setara kas akhir tahun 2.288.915.735 1.451.372.067

Rasio-rasio Keuangan

Keterangan 31 Desember2016 2015

PermodalanRasio CAR (Tier 1) 22,62% 21,02%Rasio CAR (Tier 2) 1,06% 1,10%Rasio CAR (Total) 23,68% 22,12%

Kualitas asetAset produktif bermasalah terhadap aset produktif 2,37% 1,51%Non Performing Loan – bruto 2,88% 1,90%Non Performing Loan – neto 1,36% 1,32%CKPN terhadap aset produktif 2,43% 1,76%

RentabilitasReturn on Asset (ROA) 1,49% 1,55%

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 DesemberKeterangan

2016 2015

Pendapatan bunga 965.085.260 786.709.562Beban bunga (543.413.124) (430.938.429)Pendapatan bunga – neto 421.672.136 355.771.133Pendapatan operasional lainnya 70.694.067 55.231.685Penyisihan kerugian penurunan nilai (135.190.622) (104.110.644)Beban operasional lainnya (228.668.758) (211.198.040)Laba operasional 128.506.823 95.694.134Pendapatan non operasional - neto 12.758.689 15.101.134Laba sebelum pajak 141.265.512 110.795.268Beban pajak (38.262.360) (30.303.388)

Laba Tahun Berjalan 103.003.152 80.491.880

Pendapatan Komprehensif LainnyaAkun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 605.609 (3.694.317)Pajak penghasilan terkait akun-akun yang tidak akan direklasifikasi ke labarugi (151.402) 923.579

Akun yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual (3.752.851) (20.807.687)

Pajak penghasilan terkait akun-akun yang akan direklasifikasi ke laba rugi 938.213 5.201.922

Kerugian Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak (2.360.431) (18.376.503)

Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 100.642.721 62.115.377

Laba Tahun Berjalan per SahamDasar (dalam Rupiah penuh)Dilusian (dalam Rupiah penuh)

8,898,67

8,508,50

17

Keterangan 31 Desember2016 2015

Return on Equity (ROE) 7,31% 7,65%Net Interest Margin (NIM) 4,35% 4,77%Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 87,59% 88,63%

LikuiditasLoan to Deposit Ratio (LDR) 88,25% 87,15%

Kepatuhana. Persentase Pelanggaran BMPK1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00%2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00%

b. Persentase Pelampauan BMPK1) Pihak Berelasi 0,00% 0,00%2) Pihak Ketiga 0,00% 0,00%

Giro Wajib Minimuma. GWM Utama Rupiah 13,58% 10,16%b. GWM Sekunder Rupiah 7,80% 7,92%c. GWM Valuta Asing 49,01% 60,67%

Posisi Devisa Neto (PDN) 0,24% 4,35%

Liabilitas terhadap total aset 82,98% 83,83%Liabilititas terhadap ekuitas 487,63% 518,49%

18

V ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMENAnalisis dan pembahasan yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroantanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, akuntan publikindependen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI dengan opini audit tanpa modifikasian.

Pembahasan di bawah ini berisi prediksi kinerja ke depan dan mencerminkan pandangan Perseroan pada saatini sehubungan dengan kejadian-kejadian di masa yang akan datang dan kinerja keuangan. Hasil yangsebenarnya dapat berbeda secara materiil dari yang diantisipasi dalam pernyataan-pernyataan untuk masayang akan datang ini sebagai akibat dari faktor-faktor tertentu seperti yang dimaksud dalam Bab VI RisikoUsaha dan bagian lain dalam Prospektus ini.

Sesuai dengan PSAK di Indonesia, informasi tertentu untuk periode/ tahun yang ditetapkan bukan merupakansuatu acuan untuk kinerja keuangan Perseroan dan tidak bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menyesuaikanseluruh hal-hal yang terdapat di laporan keuangan Perseroan atau acuan kinerja lainnya, acuan likuiditas atauacuan lainnya yang sesuai dengan PSAK di Indonesia.

1. Umum

Didirikan oleh Haji Oto Adiwinata dan Soedjai Kartasasmita pada tanggal 27 September 1989 dengan nama PT.Bank Agroniaga, Perseroan mempunyai peranan penting dan strategis dalam perkembangan sektor agribisnisIndonesia. Sebagai Bank yang berfokus pada pembiayaan agrobisnis, sejak berdiri hingga saat ini, portofoliokredit Perseroan sebagian besar (antara 50% - 60%) disalurkan di sektor agribisnis, baik on farm maupun offfarm.

Perseroan yang didirikan dengan Akta Notaris Rd. Soekarsono, S.H., di Jakarta No. 27 tanggal 27 September1989 memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan pada tanggal 11 Desember1989 dan mulai beroperasisecara komersial pada tanggal 8 Februari 1990.

Pada tahun 2003, Perseroan menjadi perusahaan publik berdasarkan persetujuan Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tertanggal 30 Juni 2003 sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga, Tbk dan padatahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya, sedangkan pada tahun 2007, sahamPerseroan dengan kode AGRO sudah mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006, Perseroanmeningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank IndonesiaNo. 8/41/Kep.GBI/2006 tertanggal 8 Mei 2006.

Pada tanggal 3 Maret 2011, dengan ditandatanganinya Akta Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga, Tbk antaraBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BRI”) dengan Dana Pensiun Perkebunan (“Dapenbun”) di Jakarta,Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali pada PT. Bank Agroniaga, Tbk.

Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi bersama Bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulangtahun ke-23, Perseroan berganti nama menjadi BRI Agro (“BRI Agro”, atau selanjutnya akan disebut sebagai“Perseroan”). Pada usia ke-27 tahun ini, Perseroan semakin mantap melangkah bersama Bank BRI untukmelayani dengan sepenuh hati.Untuk menunjukkan keseriusannya, Perseroan terus melakukan sinergi denganBank BRI, tercermin dari seluruh nasabah Perseroan dapat menggunakan kartu ATM Perseroan gratisdiseluruh jaringan ATM Bank BRI yang tersebar diseluruh pelosok negeri.

Tanpa melupakan fokus awal Perseroan, sektor agribisnis tetap menjadi pilar utama bisnis Perseroan, tetapiPerseroan juga terus berbenah untuk menyediakan layanan yang lengkap dan prima bagi nasabah. TabunganPerseroan, Deposito, dan Giro serta program berhadiah hadir untuk menjawab kebutuhan simpanan daninvestasi nasabah, sedangkan fasilitaskredit Perseroan dapat di manfaatkan untuk mengembangkan usahanasabah.

Untuk mendukung itu semua, Perseroan didukung oleh Jaringan kantor dan layanan yang terus berkembangdan berbenah. Saat ini, Perseroan memiliki 1 kantor pusat operasional, 16 kantor cabang, 19 kantor cabangpembantu, dan 4 kantor kas.

19

1.1 Kegiatan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan Usaha Perseroan adalahsebagai berikut:a. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang Bank Umum.b. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;2) Memberikan kredit atau menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan berdasarkan prinsip

syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan/atau instansi yang berwenang;3) Menerbitkan surat pengakuan hutang;

a) Membeli, menjual dan menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintahnasabahnya;

b) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lamadaripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;

c) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama darikebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;

d) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;e) Sertifikat Bank Indonesia (SBI);f) Obligasi;g) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 tahun;h) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 tahun;

4) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;5) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik

dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau saranalainnya;

6) Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antarpihak ketiga;

7) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;8) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;9) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk Surat Berharga

yang tidak tercatat di Bursa Efek;10) Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi

kewajibannya kepada Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkansecepatnya;

11) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan Wali Amanat;12) Melakukan kegiatan valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

dan/atau instansi yang berwenang;13) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank atau Perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

sewa guna usaha, modal ventura, Perusahaan Efek, Asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian danpenyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

14) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengansyarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BankIndonesia; dan

15) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalamperaturan perundang-undangan yang berlaku; serta

16) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank, sepanjang tidak bertentangan denganketentuan perundang-undangan yang berlaku;

17) Melakukan jasa keuangan commercial banking dan investment banking lainnya.

1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Kinerja Perseroan

Kondisi keuangan dan kinerja Perseroan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

20

Kondisi Perekonomian Indonesia

- Produk Domestik Bruto (PDB)

Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen, meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 4,88persen. PDB triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 4,94 persen dibanding triwulan IV-2015 (y-on-y) danmengalami kontraksi sebesar 1,77 persen dibanding triwulan III-2016. Dari sisi produksi, pertumbuhandidorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Jasa Keuangandan Asuransi yang tumbuh 8.90 persen. Dari sisi pengeluaran didukung oleh hampir semuakomponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit yang melayani Rumah Tangga yang tumbuh 6,62 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan IV-2016 terhadap triwulan sebelumnya turun 1.77 persen (q-to-q). Dari sisiproduksi, penurunan tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar21,24 persen yang merupakan dampak faktor musiman beberapa komoditas, sedangkan dari sisiPengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,02 persen.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan IV-2016 didominasi oleh kelompok provinsi diPulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesarterhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 57,88 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar22,02 persen, dan Pulau Kalimantan 8,27 persen. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016).

- Nilai Tukar Mata Uang

Kurs tengah BI pada tanggal 28 Februari 2017 sebesar Rp13.347 per USD, mengalami penguatandibandingkan posisi kurs tengah BI pada tanggal 29 Februari 2016 sebesar Rp13.395 per USD(Sumber: Bank Indonesia, 2016). Hal ini disebabkan proyeksi inflasi dalam negeri pada pada tahun2017 dan efek UU Tax Amnesty (pengampunan pajak) mengakibatkan dana asing masuk keIndonesia sehingga nilai tukar mata uang Rupiah mengalami penguatan.

- Inflasi

Pada Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar128,24. Dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggiterjadi di Manado 1,16 persen dengan IHK 128,49 dan terendah terjadi di Ternate 0,03 persen denganIHK 131,13.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompokpengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompokperumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompokkesehatan 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; dan kelompoktranspor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahunke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen.

Komponen inti pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen; tingkat inflasi komponeninti tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 0,93 persen; dan tingkat inflasi komponen intitahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,41 persen. (Sumber: Badan PusatStatistik, 2017).

- Suku Bunga Acuan (BI Rate)

Pada pertengahan tahun 2016 lalu, BI telah memperkenalkan suku bnga acuan baru yaitu suku bunga(reverse) repo 7-hari, menggantikan BI rate yang selama ini menggunakan suku bunga bertenor 12bulan. Diharapkan, melalui kebijakan baru BI di bidang moneter ini akan mempercepat penyesuaianperbankan dalam menetapkan suku bunganya.

21

1.3 Kondisi Perbankan Indonesia

Sampai dengan bulan Januari 2017, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 8,3% (YoY), lebihrendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan pada bulan Januari 2016 sebesar 9.5% (YoY).Pada bulan Desember 2016, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7.8% (YoY), lebih rendahdibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2015 sebesar 10.4% (YoY).Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016 sampaidengan bulan Januari 2017. Pertumbuhan aset bank umum sampai dengan bulan Januari 2017 tercatatsebesar 10% (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan aset pada bulan Januari 2016 sebesar 8.6%(YoY). Peningkatan aset juga terjadi untuk posisi Desember 2016, dimana pertumbuhan aset sebesar10.4% (YoY) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan sepanjang tahun 2015 yangmencapai 9.2% (YoY). Sementara itu, pada periode yang sama, DPK pada bulan Januari 2017 bertumbuhsebesar 10% (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan DPK pada bulan Januari 2016 yang hanyasebesar 6.7% (YoY). Namun dibandingkan bulan Desember 2016, dimana pertumbuhan DPK mencapai9.6% (YoY), melambat dibandingkan pertumbuhan DPK per Desember 2015 sebesar 7.2% (YoY).(Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2017).

Meski tumbuh melambat, secara umum stabilitas industri perbankan Indonesia tetap kuat, ditopang olehketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankantetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Pada bulan Januari 2017,rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat pada level 23.2%, jauh di atasketentuan minimum 8%. Sementara itu, meskipun kualitas kredit mengalami penurunan, rasio kreditbermasalah (Non Performing Loan/NPL) bank umum per Januari 2017 masih terjaga di bawah level 3,0%.(Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2017).

Pada tahun 2017, kualitas aset masih akan menjadi tantangan utama bagi perbankan, khususnya di sektorusaha yang berkaitan dengan komoditas. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia (2016), laba bersihbank umum per Desember 2016 hanya bertumbuh sebesar 1.8% (YoY), kenaikan biaya impairment akibatpenurunan kualitas kredit perlu menjadi perhatian. Namun demikian, kinerja sektor perbankan nasionaldiperkirakan membaik sejalan dengan penguatan kondisi ekonomi dalam negeri. Perbaikan kinerjaperbankan juga didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia, seperti penurunan tingkatgiro wajib minimum yang akan mendorong peningkatan likuiditas sistem perbankan. Kebijakan suku bungasingle digit dari pemerintah akan mendorong peningkatan penyaluran kredit khususnya kepada sektorproduktif yang memiliki multiplier effect dan membantu menekan risiko kredit bermasalah. Mengutippernyataan Bank Indonesia, Kredit perbankan pada tahun 2017 diprediksi tumbuh antara 11-12%,sementara DPK tumbuh antara 10-11%.

Dukungan Pemerintah di Sektor UMKM

Pemerintah maupun BI telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang intinya mengantisipasi terjadinyadampak krisis Perekonomian di Eropa dan Amerika terhadap perekonomian nasional. Sebagian besar darikebijakan tersebut ditujukan untuk tetap mendorong laju pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, danMenengah (UMKM) ini, termasuk kelonggaran dalam menjalankan fungsi intermediasi perbankan di sektortersebut. Perseroan, sesuai dengan latar belakang dan misi yang diembannya dalam pengembanganUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah merespon kebijakan ini secara positif serta terus berupayamengembangkan pembiayaan UMKM. Perseroan juga terus mengembangkan aliansi strategis denganberbagai institusi Pemerintah maupun BUMN, yang juga memiliki kepedulian terhadap perkembanganUMKM.

Marjin Pendapatan Bunga Bersih

Sebagai bank yang menyediakan jasa keuangan perantara dan jasa keuangan lainnya, hasil operasionalPerseroan secara material dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pendapatan bunga -bersih, terutama pinjaman dan suku bunga simpanan di Indonesia. Perubahan suku bunga kredit dansimpanan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasiPerseroan karena inti usaha perbankan dari intermediasi keuangan berdasarkan pada pencapaian marjinterbesar antara biaya dimana dapat memperoleh dana jangka pendek, dan yields yang dapat dicapai

22

dengan penyaluran kredit jangka panjang, terutama pinjaman, sementara secara efektif tetap mengelolarisiko yang bersangkutan.

Perubahan Perilaku Konsumen

Perubahan perilaku konsumen akan berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan hasil usaha perseroan.Hal-hal yang akan berdampak kepada perubahan perilaku konsumen biasanya disebabkan olehperubahan pada faktor-faktor makroekonomi seperti pertumbuhan perekonomian dan harga dolar. Sebagaicontoh adalah poin-poin berikut:

1. Dengan adanya view kenaikan suku bunga the Fed kedepan, maka masih terdapat ruang kenai2. Turunnya harga komoditas dan lemahnya permintaan dari luar negeri menyebabkan penurunan

ekspor Indonesia yang ikut mempengaruhi kualitas pinjaman dan daya beli masyarakat.

Kondisi persaingan dan perubahan yang terjadi pada kompetitor

Perseroan saat ini menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam seluruh kegiatan bisnisnya dari bank-bank lokal dan juga dari bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia. Selain menghadapi persaingandengan bank-bank lain, Perseroan juga menghadapi persaingan tidak langsung dari berbagai perusahaanjasa keuangan lainnya, seperti perusahaan pembiayaan, koperasi simpan pinjam, perusahaan sewa gunausaha dan anjak piutang, dan perusahaan modal ventura, serta perusahaan-perusahaan lainnya yangmemberikan pendanaan bagi pengembangan industri, ekspor/impor dan jasa.

Pendanaan/Pengelolaan Likuiditas

Untuk memastikan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada nasabah, Perseroanmenerapkan kebijakan pengelolaan likuiditas yang di review secara berkala sesuai dengan kondisiPerseroan maupun pengaturan oleh BI. Penerapan pengelolaan likuiditas dilakukan melalui alokasipenempatan pada primary reserve dan aset likuid dengan kriteria dan limit tertentu. Adapun pengelolaanaset likuid Perseroan dilakukan dengan hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR)sehingga kondisi likuiditas Perseroan secara keseluruhan dapat tetap terjaga.

Pengembangan Produk dan Layanan Perseroan.

Selama tahun 2016, pengembangan akses layanan baik melalui jaringan konvensional dan jaringanelektronik dilakukan sebagai berikut:Produk-produk electronic channel

a. Meningkatkan akses layanan e-channel bersinergi dengan dengan perusahaan induk dalampemanfaatan mesin ATM guna memberikan kemudahan, kenyamanan dan meningkatkanpelayanan kepada nasabah

b. Cash Management Sistem (CMS)Merupakan layanan perbankan BRI Agro berbasis internet yang dapat diakses dgn menggunakanbrowser dimana Nasabah Perusahaan dapat melakukan transaksi keuangan secara mandiri tanpaharus datang ke unit kerja operasional BRI Agro

c. Mobile Banking BRI AgroMerupakan electronic channel BRI Agro berbasis menu bagi nasabah perorangan yang dapatdiakses melalui smartphone dengan menggunakan messaging system atau short message system(SMS) sebagai media transaksinya.

1.4 Langkah-langkah yang Ditempuh Perseroan dalam Meningkatkan Kinerja Perseroan

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5,1-5,6% di tahun 2017, yang didukungoleh konsumsi domestik dan investasi yang tetap kuat. Selain itu pertumbuhan kelas menengah Indonesia

23

dan peningkatan komposisi penduduk pada usia produktif memberikan optimisme akan arahperkembangan dan prospek bisnis perbankan Nasional. Memperhatikan perkembangan tersebut,Perseroan akan mengupayakan pengelolaan jasa keuangan dengan lebih baik dan kuat terutama dalampermodalan. Selain fokus pada bidang usaha agrobisnis, Perseroan juga akan bergerak di usaha bisnisumum serta usaha kecil dan menengah (UKM). Dari sisi usaha penghimpunan dana, Perseroanmenetapkan arah dengan upaya mengurangi risiko konsentrasi yang saat ini masih tergantung padabeberapa deposan besar dengan cara mengembangkan sumber dana ritel yang antara lain melaluipenambahan jaringan kantor pelayanan dengan membuka kantor cabang dan cabang pembantu disentra-sentra bisnis.

Dalam pengembangan bisnis, strategi perusahaan juga memperhatikan kondisi dan potensi daerahpengembangan, antara lain sebagai berikut:1. Kondisi perekonomian global yang masih berfluktuatif dan dapat berpengaruh terhadap

perekonomian domestik.2. Persaingan ketat di sektor perbankan dari sisi size (modal dan jaringan) serta pricing (produk

penghimpunan dana dan penyaluran kredit).3. Munculnya alternatif investasi yang lebih menarik seperti asuransi unit linked, reksadana, ORI dan

lain-lain.4. Bank-bank lain yang berminat untuk masuk dalam bidang usaha yang sama karena masih besarnya

margin dan opportunity.

1.5 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

Dasar penyusunan laporan keuangan

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yangmencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 lampiran keputusanKetua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis kecuali untuk beberapa akun yang dinilaimenggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akuntersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kasdalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas, yang termasukkas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan penempatanpada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggalperolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidakdibatasi penggunaannya.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalahdibulatkan dalam ribuan Rupiah.

2. Kinerja Keuangan

2.1 Analisis Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Komposisi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016dan 2015 adalah sebagai berikut:

24

(dalam ribuan Rupiah, kecuali ditentukan lain)31 Desember

Uraian2016 2015

Pendapatan Bunga 965.085.260 786.709.562Beban Bunga (543.413.124) (430.938.429)Pendapatan Bunga - Neto 421.672.136 355.771.133Pendapatan Operasional Lainnya 70.694.067 55.231.685Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (135.190.622) (104.110.644)Beban Operasional Lainnya (228.668.758) (211.198.040)Pendapatan Non Operasional - Neto 12.758.689 15.101.134Laba Sebelum Pajak 141.265.512 110.795.268Laba tahun berjalan 103.003.152 80.491.880Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 100.642.721 62.115.377

2.1.1 Pendapatan Bunga

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatan bungasebesar Rp965.085 juta, meningkat sebesar Rp178.376 juta atau 22,67% dibandingkan dengan periode yangsama di tahun 2015 sebesar Rp786.709 juta. Pertumbuhan bunga tersebut terutama disebabkan olehpertumbuhan kredit sebesar Rp2.135.232 juta atau sebesar 35,33% dibandingkan dengan 31 Desember 2015.Hal tersebut berdampak pada kenaikan pendapatan bunga dari kredit sebesar Rp163.807 juta atau naik22,42% dibandingkan tahun 2015. Pendapatan lain sebagai pendukung dalam pencapaian pendapatan bungaadalah pendapatan dari penempatan surat berharga tercatat sebesar Rp19.288 juta atau naik 42,22%dibanding tahun 2015.

2.1.2 Beban Bunga

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan beban bunga sebesarRp543.413 juta, meningkat sebesar Rp112.475 juta atau 26,10% dibandingkan dengan periode yang sama ditahun 2015 sebesar Rp430.938 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh ketatnya persaingandalam industri perbankan dan inflasi yang tinggi mengakibatkan kenaikan dalam beban bunga. Penyebablainnya yaitu disaat yang sama dana pihak ketiga Perseroan tumbuh dengan baik mencapai 34,42%.

25

2.1.3 Pendapatan Operasional Lainnya

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatanoperasional lainnya sebesar Rp70.694 juta, meningkat sebesar Rp15.462 juta atau 27,99% dibandingkandengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp55.232 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkanoleh Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan sebesar 156,41% menjadi Rp20.460 juta,keuntungan dari penjualan efek-efek – neto sebesar 42,20% menjadi Rp33.031 juta, dan pendapatanoperasional lainnya seperti jasa administrasi dan keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajarefek-efek – neto.

2.1.4 Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan beban penyisihankerugian penurunan nilai sebesar Rp135.191 juta, meningkat sebesar Rp31.080 juta atau 29,85%dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp104.111 juta. Pertumbuhan tersebut seiringdengan ekspansi kredit yang diberikan sebesar 35,33% dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalampenyaluran kredit.

2.1.5 Beban Operasional Lainnya

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatanoperasional lainnya sebesar Rp228.669 juta, meningkat sebesar Rp17.471 juta atau 8,27% dibandingkandengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp211.198 juta. Pertumbuhan tersebut terutamadisebabkan oleh kenaikan pada gaji dan tunjangan sebesar 16,18% menjadi Rp142.167 juta dan kerugiantransaksi mata uang asing – neto menjadi Rp2.403 juta.

2.1.6 Pendapatan Non Operasional

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan pendapatan nonoperasional sebesar Rp12.759 juta, menurun sebesar Rp2.342 juta atau 15,51% dibandingkan dengan periodeyang sama di tahun 2015 sebesar Rp15.101 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pada tahun2015 terdapat keuntungan atas penghapusan program imbalan kerja sebesar Rp11.877 juta.

2.1.7 Laba sebelum beban pajak

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan laba sebelum bebanpajak sebesar Rp141.266 juta, meningkat sebesar Rp30.471 juta atau 27,50% dibandingkan dengan periodeyang sama di tahun 2015 sebesar Rp110.795 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh adanyakenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp65.901 juta atau 18,52% serta kenaikan pendapatanoperasional lainnya sebesar Rp15.462 juta atau 28,00%.

2.1.8 Beban pajak

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan beban pajak sebesarRp38.262 juta, meningkat sebesar Rp7.959 juta atau 26,26% dibandingkan dengan periode yang sama ditahun 2015 sebesar Rp30.303 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh seiring kenaikan labasebelum pajak sebesar Rp30.471 juta atau 27,50%.

2.1.9 Laba Tahun Berjalan

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan laba tahun berjalansebesar Rp103.003 juta, meningkat sebesar Rp22.511 juta atau 27,97% dibandingkan dengan periode yangsama di tahun 2015 sebesar Rp80.492 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh seiring denganadanya kenaikan laba sebelum pajak sebesar Rp30.471 juta atau 27,50%.

26

2.1.10 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan membukukan total penghasilankomprehensif tahun berjalan sebesar Rp100.643 juta, meningkat sebesar Rp38.528 juta atau 62,03%dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp62.115 juta. Pertumbuhan tersebutterutama disebabkan oleh adanya penurunan kerugian komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak sebesarRp16.016 juta atau 87,16%.

2.1.11 Kecukupan Modal

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perseroan untuk risiko kredit, risiko pasar danrisiko operasional pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar 23,68%. Pada periode tahun 2016, total laba tahunberjalan sebesar Rp103.003 juta, meningkat sebesar 27,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2015sebesar Rp80.492 juta. Peningkatan total laba dimaksud membuat CAR Perseroan terus menguat dari posisi22,12% pada akhir tahun 2015 menjadi 23,68% di akhir tahun 2016.

2.1.12 Imbal Hasil

Rasio imbal hasil rata-rata aset (ROA) Perseroan pada tahun 2016 dan di tahun 2015 serta rasio imbal hasilatas ekuitas (ROE) yang merupakan cerminan imbal hasil kepada pemegang saham yang masing-masing ROAadalah sebesar 1,49% dan 1,55% dan ROE 7,31%, dan 7,65%.

2.1.13 Belanja Modal

Sampai akhir tahun 2016, Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk aset tetap berupa tanahdan bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor serta tanah dan bangunan yang belum digunakan denganjumlah belanja sebesar Rp17.209 juta dan tahun 2015 sebesar Rp194.939 juta

2.2 Analisis Laporan Posisi Keuangan

27

2.2.1 Aset

Komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember2016 2015

Kas 28.654.362 21.344.659

Giro pada Bank Indonesia 1.036.528.822 591.846.039

Giro pada bank lain 106.816.301 378.230.209

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.116.916.250 459.951.160

Efek-efek 767.591.500 682.002.293

Kredit yang diberikan - neto 7.939.828.899 5.912.690.475

Tagihan akseptasi 89.739.471 27.533.167

Penyertaan saham 297.658 297.658

Aset tetap - neto 241.947.944 237.038.335

Aset pajak tangguhan 20.445.671 22.257.562

Agunan yang diambil alih - neto 182.375 299.025

Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain 29.011.468 31.011.981

Total Aset 11.377.960.721 8.364.502.563

2.2.1.1 Total Aset

Per 31 Desember 2016, total aset Perseroan mengalami peningkatan Rp3.013.459 juta atau setara dengan36,03% menjadi sebesar Rp11.377.961 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesarRp8.364.502 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan kredit yang diberikan, Efek-efek danPenempatan dan Giro pada Bank Indonesia. Peningkatan terbesar yaitu pada kredit yang diberikan-netosebesar Rp2.027.138 juta atau naik 34,28% seiring dengan ekspansi melalui perluasan jaringan kerja.

2.2.1.2 Kas

Per 31 Desember 2016, kas Perseroan mengalami peningkatan Rp7.309 juta atau setara dengan 34,24%menjadi sebesar Rp28.654 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp21.345 juta.Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat dropping dana masuk atas nasabah-nasabah besar.

2.2.1.3 Giro pada Bank Indonesia

Per 31 Desember 2016, Giro pada Bank Indonesia Perseroan mengalami peningkatan Rp444.683 juta atausetara dengan 75,13% menjadi sebesar Rp1.036.529 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember2015 sebesar Rp591.846 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya dana masuk yang berasaldari penambahan modal dalam rangka PUT VI karena dana tersebut belum bisa digunakan.

2.2.1.4 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Per 31 Desember 2016, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Perseroan mengalami peningkatanRp656.965 juta atau setara dengan 142,83% menjadi sebesar Rp1.116.916 juta bila dibandingkan denganposisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp459.951 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karenaadanya dana yang berasal dari kelebihan dana pihak ketiga yang masuk sehingga ditempatkan pada DepoFacility atau penempatan dana di pasar uang atau call money.

2.2.1.5 Efek-efek

Per 31 Desember 2016, efek-efek Perseroan mengalami peningkatan Rp85.590 juta atau setara dengan12,55% menjadi sebesar Rp767.592 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesarRp682.002 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya nett off dari penempatan dana danpenjualan di instrumen surat berharga.

28

2.2.1.6 Kredit yang diberikan

Per 31 Desember 2016, kredit yang diberikan Perseroan mengalami peningkatan Rp2.027.139 juta atau setaradengan 34,28% menjadi sebesar Rp7.939.829 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015sebesar Rp5.912.690 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya pencairan kredit yang diberikan.

2.2.1.7 Aset tetap

Per 31 Desember 2016, aset tetap Perseroan mengalami peningkatan Rp4.910 juta atau setara dengan 2,07%menjadi sebesar Rp241.948 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp237.038juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya pembelian aset di tahun 2016 karena perluasanjaringan bisnis.

2.2.2 Liabilitas

Komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember2016 2015

LIABILITASLiabilitas segera 10.404.947 19.362.789Total Simpanan nasabah 9.223.778.503 6.862.051.180Simpanan dari bank lain 3.714.202 3.889.698Liablitas akseptasi 89.739.471 27.533.167Utang pajak 8.084.117 10.426.550Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 37.721.604 29.377.357Liabilitas lain-lain 68.266.337 59.449.397TOTAL LIABILITAS 9.441.709.181 7.012.090.138

Pada 31 Desember 2016, pengakuan bunga terutang Perseroan sebesar Rp Nihil.

2.2.2.1 Total liabilitas

Per 31 Desember 2016, total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan Rp2.429.619 juta atau setara dengan34,65% menjadi sebesar Rp9.441.709 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesarRp7.012.090 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan simpanan nasabah sebesarRp2.361.727 juta atau 34,42%.

2.2.2.2 Liabilitas segera

Per 31 Desember 2016, liabilitas segera Perseroan mengalami penurunan Rp8.958 juta atau setara dengan46,26% menjadi sebesar Rp10.405 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesarRp19.363 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan pencadangan uang ATM BRI danpenyelesaian biaya gaji tenaga kerja outsourcing Desember 2015 di liabilitas segera bagian personalia.

2.2.2.3 Simpanan nasabah

Per 31 Desember 2016, simpanan nasabah Perseroan mengalami peningkatan Rp2.361.727 juta atau setaradengan 34,42% menjadi sebesar Rp9.223.778 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015sebesar Rp6.862.051 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan Giro sebesarRp223.499 juta atau 48,98%, kenaikan Tabungan sebesar Rp9.296 juta atau 2,06% dan kenaikan DepositoBerjangka sebesar Rp2.128.932 juta atau 35,76%.

29

2.2.2.4 Liabilitas akseptasi

Per 31 Desember 2016, liabilitas akseptasi Perseroan mengalami peningkatan Rp62.206 juta atau setaradengan 225,93% menjadi sebesar Rp89.739 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015sebesar Rp27.533 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan pemberian jaminanpembayaran dalam transaksi perdagangan internasional (LC) atau dalam negeri (SKBDN) denganmenggunakan sistem pembayaran berjangka menggunakan akseptasi kepada nasabah.

2.2.2.5 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja

Per 31 Desember 2016, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perseroan mengalami peningkatan Rp8.345 jutaatau setara dengan 28,41% menjadi sebesar Rp37.722 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember2015 sebesar Rp29.377 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penambahan jumlahkaryawan di tahun 2016 serta adanya kebijakan manajemen mengenai pemberian tunjangan premium yangmenjadi tunjangan tetap sehingga diperhitungkan dalam perhitungan program pesangon.

2.2.2.6 Liabilitas lain-lain

Per 31 Desember 2016, liabilitas lain-lain Perseroan mengalami peningkatan Rp8.817 juta atau setara dengan14,83% menjadi sebesar Rp68.266 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesarRp59.449 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan akrual beban bunga danasimpanan yang dikarenakan adanya kenaikan penempatan volume simpanan Deposito dan Tabungan sertaadanya kenaikan cadangan bonus dan insentif yang dikarenakan pertambahan jumlah karyawan.

2.2.3 Ekuitas

Komposisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember2016 2015

EKUITASModal saham ditempatkan dan disetor penuh 1.532.571.182 1.147.971.570Tambahan modal disetor 190.128.032 75.915.828Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersediauntuk dijual - setelah pajak tangguhan (25.541.975) (22.727.337)Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti -setelah pajak tangguhan (331.661) (785.868)Saldo labaTelah ditentukan penggunaannya:Cadangan khusus 116.559 116.559Cadangan umum 5.752.647 3.337.890Belum ditentukan penggunaannya 233.556.756 148.583.783

TOTAL EKUITAS 1.936.251.540 1.352.412.425

Per 31 Desember 2016, Perseroan mencatat total ekuitas sebesar Rp1.936.252 juta atau meningkat sebesarRp583.840 juta atau setara dengan 43,17% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2015 sebesarRp1.352.412 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan modal sebesarRp499.979 juta.

2.3 Likuiditas

Sampai dengan Desember 2016, pemenuhan likuiditas Perseroan dapat berasal dari eksternal maupun internal.Pemenuhan likuiditas dari eksternal dapat berasal dari pendanaan dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan InterbankCall Money. Adapun sumber likuiditas dari pihak internal dapat berasal dari modal disetor

Pendanaan yang telah diperoleh oleh Perseroan seluruhnya telah disalurkan secara optimal gunamengembangkan bisnis Perseroan, baik dalam bentuk kredit maupun investasi jangka pendek lainnya

30

Untuk mengelola likuiditas jangka pendek, Perseroan memelihara kecukupan dana untuk membiayaikebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.

Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastianyang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditasPerseroan.

2.4 Analisis Arus Kas(dalam ribuan Rupiah)

Uraian 31 Desember2016 2015

Kas neto yang diperoleh dari kegiatan operasi 607.108.563 145.953.941

Kas neto yang digunakan untuk kegiatan investasi (252.761.289) (120.294.056)

Kas neto yang diperoleh dari kegiatan pendanaan 483.196.394 395.616.186

Kenaikan neto kas dan setara kas 837.543.668 421.276.071

Kas dan setara kas awal tahun 1.451.372.067 1.030.095.996

Kas dan setara kas akhir tahun 2.288.915.735 1.451.372.067

Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Total arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi di tahun 2016 adalah sebesar Rp607.109 juta,meningkat sebesar 315,96% atau sebesar Rp461.155 juta jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesarRp145.954 juta. Peningkatan arus kas neto dari kegiatan operasi di tahun 2016 berasal dari Arus kas Masukyang berasal dari kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp2.361.727 juta, penerimaan bunga,provisi dankomisi sebesar Rp965.491 juta, efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sebesarRp149.983 juta, penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan sebesar Rp20.542 juta, pendapatanoperasional lainnya sebesar Rp42.827 juta. Arus kas masuk tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kaskeluar yang berasal dari kenaikan kredit yang diberikan sebesar Rp2.162.437 juta, pembayaran bunga, provisidan komisi sebesar Rp538.727 juta, beban operasional lainnya sebesar Rp200.619 juta, pembayaran pajakpenghasilan badan dan angsuran pajak sebesar Rp38.235 juta, liabilitas segera sebesar Rp8.958 juta,simpanan bank lain dan liabilitas lain-lain yang masing-masing sebesar Rp175 juta dan Rp4.111 juta.

Arus Kas untuk Kegiatan Investasi

Di tahun 2016, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi adalah sebesar Rp252.761 juta,meningkat sebesar Rp132.467 juta atau sebesar 110,12% jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesarRp120.294 juta, peningkatan terutama berasal dari kenaikan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimilikihingga jatuh tempo sebesar Rp236.025 juta.

Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan

Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan pendanaan di tahun 2016 adalah sebesar Rp483.196 juta,meningkat sebesar Rp87.580 juta atau sebesar 22,14% jika dibandingkan dengan tahun 2015 dimana arus kasyang diperoleh dari kegiatan pendanaan sebesar Rp395.616 juta. Arus kas masuk pada tahun 2016 tersebutberasal dari penambahan modal sebesar Rp499.979 juta.

2.5 Manajemen Risiko

Situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat diikuti dengan semakinkompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan terutama produk dan jasa sehingga meningkatkan profil risikobank. Pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi bank agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkatrisiko yang terukur. Meningkatnya kebutuhan pengelolaan bank yang sehat dan terpadu (good corporategovernance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja danmampu menjaga kelangsungan usaha. Dengan mengelola risiko, Perseroan dapat meningkatkan efektivitaspenggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) untuk selanjutnya dapat memberi

31

nilai tambah bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya,serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal.

Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko :

Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, perlu dibangunkesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture). Fokus penerapan manajemen risikoterutama pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko.Penanganan Kredit Bermasalah :Untuk meminimalkan kredit bermasalah Perseroan melakukan seleksi konsumen yang dilakukan Perusahaanmemiliki kebijakan untuk melakukan pre-screening nasabah sebelum dilakukan proses analisa lebih lanjut. Pre-screening ini dilakukan melalui :1. Penetapan Pasar Sasaran (PS) diantaranya adalah seleksi terhadap sektor industri yang dianggap

Perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi.2. Penetapan Kriteria Risiko yang dapat Diterima (KRD) diantaranya adalah kriteria-kriteria risiko termasuk

kriteria nasabah atau calon nasabah yang dipilih dan dapat diterima oleh unit kerja bisnis, termasukdidalamnya adalah BI Checking dan negative list BKPM.

3. Upaya-upaya untuk meminimalisasi terjadinya kredit bermasalah di masa mendatang adalah melaluipemisahan pejabat kredit, penerapan Four Eyes Principle, penerapan Risk Scoring System, pemisahanPengelolaan Kredit Bermasalah (KL, D, dan M), melaksanakan Prosedur Perkreditan yang Sehat.

Selanjutnya bilamana terjadi kredit yang bermasalah maka tindakan Perseroan untuk penyelesaian sebagaiberikut :

1. Restrukturisasi Kredit bermasalah, dilakukan terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit, danb. Debitur memiliki prospek usaha/kemampuan membayar kembali (Repayment Capacity) setelah

kredit direstrukturisasi.

2. Penyelesaian Kredit.Penyelesaian Kredit Bermasalah dengan cara yaitu penyelesaian kredit secara damai, melalui penjualanjaminan, melalui saluran atau mekanisme hukum, melalui penjualan jaminan atau pengalihan kredit.

Struktur Organisasi Manajemen Risiko

Gambar Struktur Organisasi Manajemen Risiko di Perseroan

32

Penerapan manajemen risiko melibatkan semua unsur dalam bank, terutama pengawasan aktif DewanKomisaris dan Direksi serta organisasi dan fungsi yang secara langsung terkait dengan manajemen risiko yangmeliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko,proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya sistem informasidi bank.i. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas memastikan penerapan manajemen risiko telah memadaisesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko bank serta memahami dengan baik jenis dantingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank.

Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite PemantauRisiko dan jajaran Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee/RMC).Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan rekomendasi kepadaDirektur Utama dalam merumuskan kebijakan, strategi manajemen risiko termasuk penetapan limit sertamemperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan secara berkalamaupun insidental sebagai akibat dari perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan yang akanmempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.

ii. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan LimitPenerapan manajemen risiko di Perseroan telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur,antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). KUMR berperan sebagai aturan tertinggi dalamimplementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Perseroan, dimulai dari kebijakan, strategi,organisasi, sistem informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas barudan Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi,pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit,risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategi, risiko hukum dan risikoreputasi.

Kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko yang telah dimiliki oleh Perseroan antara lain adalah:a. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditasb. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasic. Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraudd. Pedoman Pelaksanaan Risk and Control Self Assessment (RCSA)e. Pedoman Pelaksanaan Rencana Pendanaan Darurat (Contingency Funding Plan)f. Pedoman Credit Risk Rating Bisnis Ritelg. Pedoman Pelaksanaan Sistem Scoring Kredit Karyawan produktifh. Penetapan Transaksi Limit Dealeri. Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risikoj. Pedoman Pengelolaan Risiko Pada Produk Dan Atau Aktivitas Baruk. Pedoman Pelaksanaan Stress Testl. Pedomanan Loss Database Management (LDM)

Penetapan limit risiko untuk setiap jenis risiko dilakukan oleh satuan kerja terkait, yang selanjutnyadirekomendasikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk mendapat persetujuan Direksi melaluiKomite Manajemen Risiko atau Direksi sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

iii. Proses Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen RisikoIdentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dalam prosespenerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnisPerseroan dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko sertadampaknya. Perseroan telah menetapkan Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai unit yang independendari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah risiko.

33

Proses Manajemen Risiko, terdiri dari:

a. IdentifikasiIdentifikasi dilakukan dengan menganalisis seluruh jenis dan karakteristik risiko yang terdapat padasetiap kegiatan usaha Perseroan yang juga meliputi produk dan jasa-jasa lainnya. Identifikasi risikodilakukan di level Kantor Pusat, Kantor Cabang seluruh Indonesia dengan menggunakan perangkatManajemen Risiko.

b. PengukuranSistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur ekspose risiko Perseroan sebagai acuanuntuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk danportofolio maupun seluruh aktivitas bisnis Perseroan. Pengukuran risiko untuk risiko kredit telahmenggunakan sistem scoring dan rating, risiko likuiditas menggunakan metodologi Liquidity Gap,risiko pasar (Interest Rate Risk on Banking Book) menggunakan Repricing Gap dan risikooperasional menggunakan RCSA.

c. PemantauanPemantauan risiko dilakukan terhadap besarnya ekspose risiko, kepatuhan limit internal dankonsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukanbaik oleh unit pelaksana maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikandalam bentuk laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen dalam rangka mitigasi risikodan tindakan yang diperlukan.

d. PengendalianPengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan tindak lanjut atas risiko yang bersifatmoderate dan high yang melebihi limit, peningkatan kontrol (pengawasan melekat), penambahanmodal untuk menyerap potensi kerugian, dan audit internal secara periodik. Di samping itu jugadilakukan analisis terhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB).

Sistem Informasi Manajemen RisikoSebagai bagian dari proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen Risiko bertujuan agarterukurnya ekspose risiko secara keseluruhan/komposit dan dipatuhinya penerapan manajemen risikoterhadap kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. Sistem informasi manajemen risiko yangdiaplikasikan antara lain aplikasi Sistem Scoring, aplikasi CRR (Credit Risk Rating) Ritel dan Menengahuntuk risko kredit dan RCSA & LDM Online untuk risiko operasional.

iv. Sistem Pengendalian InternSistem pengendalian intern yang memadai dalam fungsi manajemen risiko diperlukan untuk memastikanbahwa proses pengelolaan risiko berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip kehati-hatian.Pengendalian intern di bidang manajemen risiko dilakukan antara lain sebagai berikut:

a. Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional (business unit) dengan satuan kerjamanajemen risiko (risk management unit) dan menerapkan metode pemisahan fungsi (segregationof duties) dengan menggunakan konsep Maker, Checker, Approval (MCA) pada seluruh kegiatanoperasional.

b. Satuan kerja manajemen risiko merupakan satuan kerja independen yang membuat kebijakan,prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

c. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melaksanakan pengawasan risiko pada setiap proses kegiatanusaha Perseroan yang mengandung kerawanan terhadap penyalahgunaan atau menimbulkan risikobagi Perseroan. Temuan-temuan audit oleh SKAI diinformasikan secara tertulis kepada unit terkaitdan satuan kerja manajemen risiko untuk ditindaklanjuti, guna mendeteksi dan mengantisipasisegala potensial risiko secara dini sehingga kerugian dapat dihindari dan dimitigasi.

34

2.6 Belanja Modal (Capital Expenditure)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan melakukan investasi barang modaldalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor serta tanah danbangunan yang belum digunakan dengan jumlah belanja sebesar Rp17.209 juta sedangkan untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah belanja sebesar Rp194.939 juta. Rincianpengeluaran investasi barang modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016dan 2015 adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan 31 Desember

2016 2015Tanah dan Bangunan 7.218.081 12.648.129Kendaraan 2.865.886 4.138.541Perlengkapan Kantor 7.125.096 3.740.279Tanah dan Bangunan yang belum digunakan - 174.411.615Total 17.209.063 194.938.564

Dalam pelaksanaan Perseroan melakukan perjanjian dengan beberapa pihak terkait, antara lain:

Nama Pihak yang terkait dalamPerjanjian

Nilai keseluruhan(dalam ribuan Rupiah)

MataUang

Distribusiinvestasi secara

geografisPT. Margonda Raya Tanah

BangunanRenovasi bangunan

sewa

2.525.9553.346.761

1.345.365Rupiah

JakartaPT. Karya Cipta Megah Mandiri JakartaCV. Adistha Nugraha JakartaCV. Pandu Putra Sarana JakartaPT. Delta Mas Mobil

Motor 2.249.241616.645

RupiahLampung

PT. Nasmoco SoloPT. Hadji Kalla MakassarPT. Hutama Raharja Dellada

Perlengkapan kantor 7.125.096

Rupiah

JakartaPT. Alpha Cipta Computindo JakartaPT. Mitra Timur Lestari JakartaPT. Agra Jaya JakartaPT. Harya Pilar Utama Sukses JakartaPT. Rajawali Mega Kreasi JakartaPT. Intan Cemerlang Electrindo JakartaPT. Comparex Indonesia JakartaPT. IP Network Solusindo JakartaPT. Telkom Indonesia JakartaPT Vervetama Teknologi Jakarta

Tujuan dari investasi barang modal adalah melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya sewa gedung untukoperasional Perseroan. Sumber dana yang digunakan untuk belanja modal berasal dari laba yang diperoleh,dan Perseroan tidak memiliki pinjaman untuk belanja modal tersebut. Dalam proses pengadaan baranginvestasi selalu menggunakan mata uang Rupiah sehingga Perseroan tidak memerlukan tindakan untukmelindungi dari risiko fluktuasi kurs mata uang asing. Prakiraan pelaksanaan pembangunan dalam rangkainvestasi barang modal yaitu dimulai pada bulan Januari 2016 dan selesainya pada bulan Mei 2016.

Peningkatan kapasitas produksi atau jasa yang diharapkan dari investasi barang modal adalah peningkatanproduktifitas dan kinerja Perseroan dalam rangka peningkatan pertumbuhan kredit yang diberikan padasegmen ritel dan konsumer serta peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga terutama peningkatan CASA,sehingga berdampak pada peningkatan pada laba Perseroan.

35

2.7 Pinjaman Terutang

Per 31 Desember 2016, Perseroan tidak memiliki pinjaman terutang dengan pihak lain.

36

VI FAKTOR RISIKODalam menjalankan usahanya Perseroan sebagaimana perbankan secara umum dihadapkan pada risiko yangmempengaruhi hasil usaha maupun kelangsungan usaha apabila risiko tersebut tidak dikelola dengan baik.Risiko yang menurut Perseroan mempengaruhi kegiatan usahanya adalah sebagai berikut :

A. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERBANKAN

1. Risiko Kredit

Risiko kredit secara garis besar adalah kerugian yang timbul sebagai akibat dari kegagalan debiturataupun counter-party untuk memenuhi kewajibannya kepada Perseroan pada saat jatuh tempo. Padatahun 2016, persentase perbandingan kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan Perseroansebesar 2,88% (bruto) dan 1,36% (neto). Banyak hal yang mempengaruhi kegagalan pengembaliankredit ini oleh debitur baik dari sisi debitur (insolvency usaha), dari sisi Perseroan (risiko konsentrasikredit pada suatu sektor tertentu maupun dari sisi ekternal berupa kebijakan pemerintah dalammenetapkan suku bunga acuan, maupun imbas tidak langsung lainnya risiko makroekonomi (inflasi, nilaitukar, maupun pertumbuhan ekonomi (PDB)). Meskipun Perseroan secara aktif terus menerapkanprinsip manajemen risiko dalam mengelola dan memonitor portofolio kredit dan terus menyempurnakankebijakan-kebijakan dan sistem manajemen risiko kredit.

Pada 31 Desember 2016, Perseroan telah mencadangkan kerugian sebesar 102,37% terhadap seluruhkredit bermasalah. Namun, nilai ini bisa harus terus bertambah seiring dengan kondisi kualitas portfoliokredit Perseroan yang akan berpengaruh terhadap pendapatan, karena semakin besarnya porsi kreditbermasalah akan menyebabkan peningkatan kebutuhan biaya cadangan kerugian penurunan nilai kredit,yang sangat mempengaruhi keuntungan Perseroan sehingga dapat menurunkan kinerja dankelangsungan usaha Perseroan.

Kebijakan Perseroan dalam penyaluran kredit yaitu menjadi Bank yang fokus dalam pembiayaan disektor agrobisnis namun tetap melayani aktifitas pembiayaan disektor non-agrobisnis. Pembiayaanterbesar dari sektor agrobisnis yaitu bisnis BUMN yang berbasis usaha agrobisnis, bisnis program(KKPE, KKP-TR dan KPEN-RP) dan bisnis agro swasta. Sedangkan di sektor non-agribisnis Bankbergerak di pembiayan kredit KPR, kredit karyawan, kredit investasi, dan kredit modal kerja.

2. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari pergerakan harga pasar atauposisi yang diambil oleh Perseroan baik pada posisi neraca (on balance sheet) maupun pos-poskomitmen (off balance sheet), antara lain yang bersumber dari fluktuasi tingkat suku bunga (interest rate)dan nilai tukar (foreign exchange). Sebagian besar komponen aset dan kewajiban dalam neraca adalahkomponen yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Peningkatan “harga” sumber dana yang lebihcepat daripada peningkatan “harga” penggunaan dana secara sistematis akan menimbulkan marginbunga bersih yang semakin kecil bahkan negatif (negative spread). Penyesuaian terhadap suku bungakredit mengandung risiko lain, yakni ketidakmampuan debitur untuk melakukan debt servicing secarabaik.

Pada akhirnya pergerakan kedua instrumen harga tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian danpolitik suatu negara secara keseluruhan yang juga tidak terpisahkan dari pengaruh kondisiperekonomian regional maupun global.

Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga dan harga pasar surat-surat berharga akanmenurunkan pendapatan Perseroan dan mempengaruhi tingkat kesehatan bank.

Risiko ini juga mencakup risiko-risiko, antara lain:

Risiko tingkat suku bungaRisiko tingkat suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat suku bunga, baik penghimpunan dana

37

maupun pelepasan dana (kredit), yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antara asset danliability Perseroan. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga selain akan berdampak negatifpada keuntungan Perseroan juga berdampak pada tingkat kesehatan Perseroan.

Risiko nilai tukarSebagai bank devisa, Perseroan memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, sehingga nilai dariaset dan kewajiban tersebut selalu terkait dengan perubahan kurs valuta asing terhadap Rupiah.Apabila terjadi perubahan pada kurs valuta asing terhadap Rupiah pada saat Perseroan memilikiposisi valuta asing yang kurang menguntungkan akan menimbulkan kerugian yang berdampaknegatif terhadap kinerja Perseroan. Oleh karena itu, kekurang hati-hatian dalam mengelolaperubahan nilai tukar dan mempertahankan keseimbangan jumlah aset dan kewajiban dana valutaasing berakibat kerugian yang cukup besar bagi Perseroan.

3. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuhtempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapatdiagunkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Risiko likuiditas padaprinsipnya dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya ketidakmampuan menghasilkan arus kas dariaset produktif yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid, dan ketidakmampuan menghasilkanarus kas dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank dan pinjaman yang diterima. KetidakmampuanPerseroan memenuhi kewajiban dan komitmen ini akan menyebabkan turunnya kepercayaan nasabahdan mengakibatkan penarikan dana secara besar-besaran (rush) yang akan berpengaruh negatifterhadap kelangsungan usaha Perseroan yang tentunya juga berpengaruh pada menurunnyakepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya.

B. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN OPERASIONAL

Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin timbul dari kegagalan atau tidakmemadainya proses internal, manusia dan sistem atau karena kejadian-kejadian eksternal. Lemahnyasistem operasional mengakibatkan meningkatnya biaya operasional yang pada akhirnya akanmempengaruhi laba usaha. Disamping itu, secara umum kelemahan ini akan mengakibatkanterganggunya kelancaran operasional dan mutu pelayanan kepada nasabah dan pada gilirannya akanmenurunkan kinerja dan daya saing Perseroan.

Risiko proses internal, terkait dengan kegagalan proses atau prosedur yang terdapat pada suatubank, bisa karena pengendalian internal yang lemah, kesalahan penjualan/ pemasaran produk,kesalahan transaksi, dokumentasi yang tidak memadai, tidak lengkap atau tidak tepat. Risiko jugaterjadi apabila suatu proses terlalu rumit, tidak terstruktur atau tidak dilaksanakan dengansemestinya.

Risiko manusia, merupakan risiko yang terkait dengan karyawan bank, baik disengaja maupun tidakdan tidak terbatas hanya pada suatu unit organisasi tertentu saja. Area-area yang umumnya terkaitdengan risiko manusia adalah isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja, tingkat perputarankaryawan yang tinggi, fraud internal, sengketa pekerja, praktek manajemen yang buruk, pelatihankaryawan yang tidak memadai dan ketergantungan pada karyawan tertentu saja.

Risiko sistem, terkait dengan penggunaan teknologi dan sistem. Penggunaan teknologi tidak sajasangat mendukung kegiatan operasional bank namun juga menimbulkan risiko bagi bank yangdisebabkan oleh kesalahan pemrograman, kesalahan input data, kecocokan sistem (systemsuitability), penggunaan teknologi yang belum diuji coba, ketergantungan pada teknologi black box,data yang tidak lengkap dan sebagainya. Secara teoritis, kegagalan secara menyeluruh padateknologi yang digunakan oleh Perseroan akan sangat mungkin menyebabkan terjadinya kerugianbank yang bersangkutan.

Risiko eksternal, terkait dengan kejadian-kejadian yang berada diluar kendali Perseroan secaralangsung, misalnya kejadian pada bank lain yang memiliki dampak pada keseluruhan industri

38

perbankan, pencurian dan eksternal fraud, kebakaran, bencana alam, kegagalan perjanjianoutsourcing, kerusuhan dan unjuk rasa, terorisme dan sebagainya.

1. Risiko StrategikRisiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidaktepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadapperubahan eksternal. Risiko ini selain akan berdampak pada meningkatnya beban operasional yangpada gilirannya akan mempengaruhi tingkat keuntungan dan kinerja Perseroan, juga berdampaknegatif pada tingkat kesehatan Perseroan.

2. Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara laindisebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunanyang tidak sempurna. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko hukum, antara lain adanyatuntutan hukum dari pihak ketiga atas transaksi yang dilakukan dan kesalahan/kelalaian dalammembuat kontrak/perjanjian. Risiko ini selain akan berdampak pada terganggunya kelancarankegiatan operasional, juga akan menyebabkan membesarnya biaya operasional yang padagilirannya akan berdampak negatif pada keuntungan Perseroan.

3. Risiko KepatuhanRisiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban Pemenuhan ModalMinimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) maupunAset Non Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dansebagainya. Risiko ini selain akan berdampak pada pemberian sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan(OJK) dan Bank Indonesia (BI), juga berdampak pada penurunan tingkat kesehatan Perseroan.

4. Risiko ReputasiRisiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatanusaha bank atau persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini akan berdampak pada penurunantingkat kepercayaan nasabah yang pada gilirannya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

C. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR

1. Risiko Saham yang Ditawarkan Tidak LikuidSaham Perseroan yang ditawarkan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia cukup banyak, namunPerseroan tidak menjamin bahwa saham Perseroan yang diperdagangkan akan likuid, karenaadanya kemungkinan saham-saham yang dimiliki oleh pihak tertentu tidak akan diperdagangkan.

2. Harga Saham yang Ditawarkan BerfluktuasiFluktuasi harga ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:a. Kinerja perusahaan tidak sesuai dengan harapan investor,b. Peraturan Pemerintah yang dapat mempersempit ruang gerak ekspansi maupun spread

pendapatan Perseroan,c. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak kondusif,d. Perubahan kebijakan akuntasie. Faktor-faktor lainnya.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEHPERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUNBERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJAKEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.

39

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITORINDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usahaPerseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu 10 Februari 2017 atas laporankeuangan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited berdasarkan standar audit yang ditetapkan olehInstitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan opini audit tanpa modifikasian.

40

VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTAKECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN TERBUKA

A. Riwayat Pencatatan Saham Perseroan

Jenis Penawaran Umum Tanggal dan InformasiPernyataan Efektif

Jumlah dan HargaSaham Yangditawarkan

Tanggal dan tempatPencatatan Saham

Pencatatan Saham Perseroan Perseroan tidak melakukan penawaranumum perdana saham. Pencatatandilakukan karena jumlah pemegangsaham Perseroan telah melebihi 300pihak dan telah memperoleh pernyataanefektif sesuai dengan surat BapepamNo. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni2003

1.529.336.690 sahamdengan harga Rp100,-

8 Agustus 2003 di Bursa EfekSurabaya (BES)

Penawaran Umum Terbatas I 7 November 2003 denganNo : S-2718/PM/2003

305.867.338 saham denganharga Rp100,-

21 November 2003 di BES

Penawaran Umum Terbatas II 12 April 2005 denganNo : S-757/PM/2005.

513.857.128 saham denganharga Rp105,-

27 April 2005 di BES

Penawaran Umum Terbatas III 9 November 2009 denganNo : S-9827/BL/2009

1.005.144.170 sahamdengan harga Rp100,-

23 November 2009 di BursaEfek Indonesia (BEI)

Pelaksanaan Waran Seri I 9 November 2009 denganNo : S-9827/BL/2009

502.572.084 saham denganharga Rp130,-

25 Mei 2011 di BEI

Penawaran Umum TerbatasIV

26 Juni 2013 denganNo : S-186/D.04/2013

3.832.685.599 sahamdengan harga Rp117,-

10 Juli 2013 di BEI

Penawaran Umum Terbatas V 17 Juni 2015 denganNo : S-259/D.04/2015

4.028.934.521 sahamdengan harga Rp100,-

2 Juli 2015 di BEI

Penawaran Umum TerbatasVI

25 November 2016No : S-695/D.04/2016

3.845.996.122 sahamdengan harga Rp.130,-

2 Desember 2016 di BEI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999, bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di bursaefek sebanyak-banyaknya 99,0% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah modal disetor bank yangbersangkutan dan seluruh saham yang dicatatkan tersebut dapat dibeli oleh investor asing. Sisanya sebesar1% (satu persen) harus dimiliki oleh pemegang saham Warga Negara Indonesia dan/atau badan hukumIndonesia serta tidak dapat dicatatkan di bursa efek. Saham yang tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesiasetelah pelaksanaan PMHMETD ini berdasarkan pernyataan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tanggal27 April 2017.

B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Perkembangan permodalan Perseroan dari tanggal pendirian sampai dengan tahun 2015, telah diungkapkandalam Prospektus tanggal 25 November 2016 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI yang telahdilakukan Perseroan.

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus adalahsebagai berikut:

Tahun 2015

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum Terbatas V yakniper tanggal 31 Desember 2015 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi EfekPerseroan dan berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal S.H., M.Kn., Notaris di Kota JakartaSelatan, yang telah mendapat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telahdidaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015, adalahsebagai berikut:

41

Nilai Nominal Rp100,- per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,103. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

31 Desember 2015

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 yang disusunoleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataankeputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapanMochamad Nova Faisal S.H., M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapat penerimaanpemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.03-0951264, tanggal 14 Juli 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3533252.AH.01.09.Tahun 2015 Tanggal 14 Juli 2015,adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10.013.470.929 1.001.347.092.900 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.044.978.364 104.497.836.400 9,103. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 421.266.405 42.126.640.500 3,67Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.479.715.698 1.147.971.569.800 100,00Saham Dalam Portepel 13.520.284.302 1.352.028.430.200 -

31 Desember 2016

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 yang disusunoleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataankeputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 58 tanggal 27 Desember 2016 yang dibuat dihadapanMochamad Nova Faisal SH, M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, perubahan ini telah diterima dan dicatat didalam Sistem Administrasi Badan Hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahaan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0112637 tanggal 27Desember 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155973.AH.01.11.Tahun 2016tanggal 27 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.085.538.218 108.553.821.800 7,083. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 871.935.764 87.193.576.400 5,69Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00Saham Dalam Portepel 9.674.288.180 967.428.818.000

30 Maret 2017

Stuktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Maret 2017 yang disusun olehPT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dan berdasarkan akta Pernyataan keputusanRapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 58 tanggal 27 Desember 2016 yang dibuat dihadapan MochamadNova Faisal, SH. Mkn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, struktur permodalan dan susunan pemegang sahamPerseroan adalah sebagai berikut :

42

Nilai Nominal Rp100,- per sahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 25.000.000.000 2.500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13.368.237.838 1.336.823.783.800 87,232. Dana Pensiun Perkebunan 1.020.325.518 102.032.551.800 6,663. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 937.148.464 93.714.846.400 6,11

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.325.711.820 1.532.571.182.000 100,00Saham Dalam Portepel 9.674.288.180 967.428.818.000 -

C. Pengawasan dan Pengurusan Perseroan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 12 April 2017, dibuat di hadapan MochamadNova Faisal SH, M.Kn. Notaris di Kota Jakarta Selatan, Perubahan ini telah diterima dan dicatat di dalamSistem Administrasi Badan Hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalamSurat Penerimaan No. AHU-AH.01.03-0126960 tanggal 13 April 2017, serta telah didaftarkan dalam DaftarPerseroan No. AHU-0048613.AH.01.11.Tahun 2017 Tahun 2017 Tanggal 13 April 2017 susunan pengurusPerseroan adalah adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Bambang SoepenoKomisaris Independen : Achmad FachmiKomisaris Independen : Heru Sukanto*)Komisaris : Roswita NilakurniaKomisaris : Saptono Siwi

*) Pengangkatan Heru Sukanto sebagai Komisaris Independen yang baru berlaku efektif sejak dinyatakan lulusfit & proper test dan mendapat persetujuan dari OJK.

Direksi

Direktur Utama : I Komang SudiarsaDirektur : Zuhri AnwarDirektur : Mustari DamopoliiDirektur : Sahala ManaluDirektur : Zainuddin Mappa

Fit and Proper Test Dewan Komisaris Perseroan :

1. Surat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-105/D.03/2014, tanggal 18Juni 2014, Otoritas Jasa Keuangan menyetujui pengangkatan Sdr. Bambang Soepeno sebagai KomisarisUtama Independen Bank BRI AGRO.

2. Surat Gubernur Bank Indonesia No. 15/35/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 19 Februari 2013, Bank Indonesiamenyetujui Sdr. Achmad Fachmi sebagai Komisaris Independen Bank BRI AGRO.

3. Surat Gubernur Bank Indonesia No. 11/163/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 14 Desember 2009, BankIndonesia menyetujui pengangkatan Sdri. Roswita Nilakurnia sebagai Komisaris Bank BRI AGRO.

4. Surat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-187/D.03/2016, tanggal 16September 2016, Otoritas Jasa Keuangan menyetujui pengangkatan Sdr. Saptono Siwi sebagai KomisarisBRI Agro

Fit and Proper Test Direksi Perseroan :

1. Surat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-166/D.03/2016, tanggal 25Agustus 2016, Otoritas Jasa Keuangan menyetujui pengangkatan Sdr. I Komang Sudiarsa sebagaiDirektur Utama BRI Agro.

2. Surat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-140/D.03/2016, tanggal 1Agustus 2016, Otoritas Jasa Keuangan menyetujui pengangkatan Sdr. Zainuddin Mappa sebagai Direktur

43

Operasional dan Keuangan BRI Agro .3. Surat Gubernur Bank Indonesia No.14/105/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 5 September 2012, Bank Indonesia

menyetujui peralihan jabatan Sdr. Mustari Damapolii dari Direktur Operasional menjadi Direktur yangMembawahkan Fungsi Kepatuhan BRI Agro.

4. Surat Gubernur Bank Indonesia No. 14/117/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 26 September 2012, BankIndonesia menyetujui pengangkatan Sdr. Sahala Manalu sebagai Direktur Pengendalian Risiko Kredit danPendanaan BRI Agro

5. Surat Gubernur Bank Indonesia No 13/75/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 14 Juli 2011, Bank Indonesiamenyetujui pengangkatan Sdr. Mustari Damapolii dan Sdr. Zuhri Anwar masing-masing sebagai DirekturOperasi dan Direktur Bisnis BRI Agro.

Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:DEWAN KOMISARIS

Bambang SoepenoKomisaris Utama merangkap Komisaris IndependenWarga Negara Indonesia kelahiran Surakarta pada tanggal 23 November 1952 ini, saat inimenjabat Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Perseroan sejak Maret 2014.Menempuh pendidikan terakhirnya di St. Louis University, Amerika Serikat dalam bidangInternational Business (MBA), lulus tahun 1991 Karir perbankan dimulai di Bank Rakyat Indonesiapada awal tahun 1981 sampai tahun 2011. Pernah menjabat sebagai Direktur Kepatuhan tahun2006-2009, kemudian Direktur UMKM tahun 2009-2010 dan jabatan terakhir sebagai DirekturKepatuhan pda tahun 2010-2011. Dalam perjalanan karirnya di BRI, pernah mendapatkepercayaan menjabat sebagai Direktur Dana Pensiun BRI tahun 2002 - 2004 kemudian bertugasdi Bank BRI Syariah (2011-2014) sebagai Komisaris Utama. Pada tahun 2014 sampai dengansekarang menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.

Achmad FachmiKomisaris IndependenWarga Negara Indonesia, lahir di Jember pada tanggal 19 April 1956 diangkat sebagai KomisarisIndependen Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 3 April 2013. Menyelesaikan pendidikankesarjanaan di Fakultas Ekonomi Perusahaan Universitas Negeri Jember (UNEJ) pada tahun1982, dan S2 dari program Pasca Sarjana Studi Magister Agribisnis, Institut Pertanian Bogor(IPB), lulus tahun 1998. Karirnya dimulai dibidang koperasi dan UKM di Perum PKK DepartemenKeuangan (1982 - 1990), dilanjutkan di Bank Bukopin Jakarta (1990 - 2011) sebagai Staf KhususDirektur UKM & Account Officer (September 1990 - Mei 1992), Kepala Bagian PengembanganUsaha Kredit Koperasi (Mei 1992 - September 1993), Kepala Urusan Pengembangan Usaha Kecildan Koperasi (September 1993 - Desember 1994), Kepala Urusan Kredit Program dan Koperasi(Desember 1994 - Februari 2000), Group Head Bisnis UKM Wilayah Jatim & Bali (Februari 2000 -Juni 2001), Pemimpin Cabang Kelas A Surabaya (Juni 2001 - April 2006), Kepala UrusanKepatuhan Bisnis Direktorat Manajemen Risiko & Kepatuhan (April 2006 - Juli 2006), dan KepalaDivisi Kredit Komersil I Kantor Pusat Bank Bukopin Jakarta (2006 - 2011).

Roswita NilakurniaKomisarisWarga Negara Indonesia, lahir di Banda Aceh pada tanggal 24 Oktober 1966 diangkat sebagaiKomisaris Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 2 Mei 2011. Menyelesaikan pendidikankesarjanaan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta pada tahun 1992, danmemperoleh gelar Master of Sciance Management (MSM) Universitas Indonesia (UI) Jakartapada tahun 2009. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk periode 2009 -2011. Saat ini mejadi staf pengajar FE-UI (1992 - sekarang) dan Direktur Utama Dana PensiunPerkebunan (2009 - sekarang). Memulai karir sebagai Senior Advisor di Flagler ManagementAdvisory (1992 - 1997), Senior Advisor di AAJ Associates (1992 - 1997), Managing Director diAAJ Associates Corporate Finance Advisory Group (1997 - 2006), Presiden Direktur AAJ Batavia(2004-2006), Managing Director P Overseas Securities (2007 - 2008) dan Direktur Keuangan PTRisna Karya Wardhana (2008 – 2009).

44

Saptono SiwiKomisarisWarga Negara Indonesia, lahir di Purworejo, tanggal 25 November 1960. Menjabat sebagaiKomisaris sejak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan 20 April 2016. Memperoleh gelarSarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung dan gelar Magister Hukum dariUniversitas Gajah Mada, Yogyakarta. Karir perbankan dilalui di PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, diawali dari siswa trainee pada tahun 1987. Beberapa jabatan penting sudahdiembannya, antara lain sebagai Pemimpin Cabang di beberapa kota (1997-2009), selanjutnyamenjadi Wakil Pemimpin Wilayah di Bank BRI (2009-2011), Pemimpin Cabang Khusus Bank BRI(2011-2012), Inspektur Kantor Inspeksi Malang Bank BRI (2012-2014), inspektur Kantor InspeksiJakarta 1 Bank BRI (2014), Kepala Divisi Administrasi Kredit Bank BRI (2015) dan SeniorExecutive Vice President/Kepala Satuan Kerja Audit Intern PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk 2015-2016.

DIREKSI

Heru Sukanto *)Komisaris IndependenWarga Negara Indonesia, Lahir di Surabaya pada tanggal 05 September 1957. Meraih gelarSarjana dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga (1982) dan gelar Megister Pemasaran dariSTM PPM lulus tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank RakyatIndonesia Agroniaga TBk, berdasarkan RUPS tanggal 12 April 2017. Pernah menjabat sebagaiPemimpin Kantor Cabang Bank BRI Jakarta Veteran tahun 1998-2001, Wapinwil Ritel Bank BRIKantor Wilayah Surabaya tahun 2001-2002, PJ. Kepala Divisi Bisnis Umum Bank BRI tahun2002-2004, Pemimpin wilayah Bank BRI Makassar tahun 2004-2005, Pemimpin Kantor CabangKhusus Bank BRI Jakarta tahun 2005-2007, Pemimpin Wilayah Bank BRI Jakarta 2 tahun 2007-2008, Kepala Divisi RPKB Bank BRI tahun 2008-2009, Pemimpin Wilayah Bank BRI Surabayatahun 2009-2012, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk tahun 2012-2016dan Direktur Bank Banten 2016.

*) Efektif setelah mendapat persetujuan OJK

I Komang SudiarsaDirektur UtamaWarga negara Indonesia, Lahir di Amlapura tanggal 15 November 1959. Menjabat sebagaiDirektur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk sejak Rapat Umum Pemegang SahamPerseroan pada 20 April 2016. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Udayana,Bali. Karir perbankan dilalui di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, diawali dari siswa traineepada tahun 1985. Pernah beberapa kali menjabat sebagai Kepala Cabang di Bank BRI sejaktahun (1993-2002). selanjutnya menjabat sebagai Wakil Pemimpin Wilayah di Bank BRI (2002-2007), Pemimpin Wilayah Manado Bank BRI (2007-2008), Kepala Divisi Hubungan LembagaBank BRI (2008-2012), Kepala Divisi Hubungan Lembaga I Bank BRI (2013-2014), Kepala DivisiBisnis Umum BUMN II Bank BRI (2014-2016) dan Komisaris Utama PT. Bringin SejahteraMakmur (2014-2016).

Zuhri AnwarDirektur BisnisWarga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 07 September 1960 dengan pendidikanterakhir Magister Manajemen bidang SDM, Universitas Hasanuddin Makassar, lulus tahun 2001.Karir Perbankan dilalui di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), diawali dari siswaTrainee pada 1986. Beberapa jabatan penting sudah diembannya antara lain Pemimpin KantorCabang BRI Maros, Makasar (1999-2002), Kepala Bagian Pelayanan Pinjaman KCK BRI (2002-2004), Kepala Bagian Kredit Kantor Cabang Khusus, Jakarta (2004-2006), Kepala BagianKebijakan dan Pengembangan Kredit, Divisi kredit Ritel (2006-2008), Assistant VicePresident, Divisi Kredit Ritel BRI (2008-2009), Vice President, Divisi Agribisnis BRI (2009-2011).Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan 24 Maret2015 memberikan mandat sebagai Direktur Perseroan. Kemudian diangkat kembali sebagaiDirektur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 25 Maret 2015.

45

Mustari DamopoliiDirektur KepatuhanWarga Negara Indonesia, lahir di Kotamobagu pada tanggal 15 Mei 1956, dengan pendidikanformal terakhir Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, lulustahun 2003.Karir perbankan dilalui di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) diawali sebagai Traineepada 1985. Selanjutnya berbagai jabatan telah diembannya diantaranya Pemimpin KantorCabang BRI Sidrap, Makassar (1992-1995), Pemimpin Kantor Cabang BRI Padang (1995-1998),Pemimpin Kantor Cabang BRI Pekalongan (1998-2002), Pemimpin Kantor Cabang BRI Cimahi(2002-2004), Pemimpin Kantor Cabang BRI Jakarta Kota (2004-2007), Wakil Inspektur KantorInspeksi BRI Padang (2007-2008), Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Makasar (2008-2009),Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Surabaya (2009-2010), dan Wakil Pimpinan Kantor WilayahBRI Jakarta 1 (2010). Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 2 Mei 2011sampai dengan 24 Maret 2015 memberikan mandat sebagai Direktur Perseroan. Kemudiandiangkat kembali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 25 Maret 2015.

Sahala ManaluDirektur Pengendalian Risiko Kredit dan PendanaanWarga Negara Indonesia, lahir di Aekraja pada tanggal 24 Januari 1959 dengan pendidikan formal terakhir diMagister Manajemen bidang Finance - Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, lulus tahun 2002dengan kekhususan Keuangan. Sebelumnya mendapat gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi UniversitasKrisna Dwipayana, Jakarta.Karir Perbankan dilalui sejak awal di Bank BRI sebagai siswa Trainee pada April 1985. Sejak Oktober 1986diangkat menjadi Staf I (Pegawai Sementara) di Kantor Cabang Semarang, sebagai Account Officer, Juli1988 - Juni 1990 Staf II juga di Kanca Semarang, Juli 1990 - Juni 2007 bertugas sebagai Pemimpin Cabangdi beberapa wilayah, pada Juni 2007 Wakil Pimpinan Wilayah (Wapinwil) yang merupakan jabatan eselon II,antara Juli 2007 - Mei 2009 menjadi Wapinwil Manado, antara Juni 2009 - April 2011 menjadi WapinwilSemarang, dan antara Mei 2011 - April 2012 menjabat Wapinwil Jakarta. Selanjutnya Rapat UmumPemegang Saham pada tanggal 18 April 2012 sampai dengan 19 April 2016 memberikan mandat sebagaiDirektur Perseroan. Kemudian diangkat kembali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 20April 2016.

Zainuddin MappaDirektur Operasional & KeuanganWarga Negara Indonesia, lahir di Barru, pada tanggal 25 November 1961. Menempuh pendidikanterakhirnya S2 Magister Manajemen Bidang Keuangan - Fakultas Ekonomi UniversitasHasanuddin, Makassar lulus tahun 2013. Karir perbankan dimulai di Bank Rakyat Indonesia padatahun 1987 sebagai Trainee, tahun 1994-1996 sebagai Pemimpin Cabang BRI Selat Panjang,tahun 1997-2000 sebagai Pemimpin BRI Jakarta Segitiga Senen, tahun 2001-2003 sebagaiPemimpin BRI Cabang Jakarta Jatinegara, tahun 2004-2005 sebagai Wakil Pimpinan WilayahMakassar, tahun 2005-2006 sebagai Wakil Pimpinan Wilayah Medan, tahun 2007-2009 sebagaiWakil Kepala Divisi Bisnis Umum BRI, tahun 2009-2010 sebagai Pemimpin Wilayah BRI Medan,tahun 2010-2012 sebagai Kepala Divisi Bisnis Umum BRI, tahun 2012-2014 sebagai InspekturKantor Inspeksi BRI Semarang, tahun 2014, sebagai Kepala Divisi Agribisnis BRI. Selanjutnyapada RUPS tanggal 25 Maret 2015 memberikan mandat sebagai Komisaris Perseroan, dan padaRUPS tanggal 20 April 2016 diangkat sebagai Direktur Perseroan.

Pengangkatan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalamPeraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emitenatau Perusahaan Publik.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Untuk memenuhi Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang SekretarisPerusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. Kpts.30/Dir01.03/III/2004 tanggal 1 Maret 2004, Perseroan telah menunjuk Hirawan Nur Kustono sebagai CorporateSecretary Perseroan dengan riwayat hidup sebagai berikut :

46

JABATAN NAMA KETERANGANSekretarisPerusahaan

Hirawan Nur Kustono Dasar Penunjukan Sekretaris PerusahaanSurat Keputusan Direksi Perseroan No. Kpts.30/Dir 01.03/III/2004 tanggal 1Maret 2004

Daftar Riwayat Hidup- Riwayat Pendidikan

Tahun 1989 memperoleh gelar Sarjana Sains dari Universitas Indonesia- Riwayat Pekerjaan

Mengawali karir perbankannya di Bank Agro sebagai Officer DevelopmentProgram Perseroan pada tahun 1989. Setelah itu menempati beberapaposisi seperti Electronic Data Processing Officer, Money Market Dealerhingga Kepala Bagian Treasury. Sejak tahun 2004 sampai dengan saat ini,dipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan BRI Agro.

Tugas dan kewajiban dari Sekretaris Perusahaan, sebagai berikut :

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidangPasar Modal.

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untukmematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten

atau Perusahaan Publik;b. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;c. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dane. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. Sebagai penghubung (liaison officer) antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang sahamEmiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan atau pemangku kepentingan lainnya.

5. Membangun corporate image Perseroan melalui fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubungan investor,dan fungsi kesekretariatan perusahaan termasuk Biro Direksi dan Dewan Komisaris serta pengelolaanhubungan/pelayanan informasi kepada para pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk mendukungpencapaian kinerja perusahaan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.

Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite sebagai berikut:

Komite Audit

Pembentukan Komite Audit mengacu pada POJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentangPembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Perseroan telahmembentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Kpts.R.15/Dir.01.02/MSDM/III/2017 tanggal27 Maret 2017 tentang Perubahan Susunan Komite Audit.

Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

JABATAN NAMA KETERANGANKetua Achmad Fachmi Warga Negara Indonesia, 60 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi PerusahaanUniversitas Negeri Jember (UNEJ) pada tahun 1982, dan S2 dari program PascaSarjana Studi Magister Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (IPB), lulus tahun 1998.

Karirnya dimulai dibidang koperasi dan UKM di Perum PKK Departemen

47

Keuangan (1982 - 1990), dilanjutkan di Bank Bukopin Jakarta (1990 - 2011)sebagai Staf Khusus Direktur UKM & Account Officer (September 1990 - Mei1992), Kepala Bagian Pengembangan Usaha Kredit Koperasi (Mei 1992 -September 1993), Kepala Urusan Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi(September 1993 - Desember 1994), Kepala Urusan Kredit Program dan Koperasi(Desember 1994 - Februari 2000), Group Head Bisnis UKM Wilayah Jatim & Bali(Februari 2000 - Juni 2001), Pemimpin Cabang Kelas A Surabaya (Juni 2001 -April 2006), Kepala Urusan Kepatuhan Bisnis Direktorat Manajemen Risiko &Kepatuhan (April 2006 - Juli 2006), dan Kepala Divisi Kredit Komersil I KantorPusat Bank Bukopin Jakarta (2006 - 2011).

Anggota Retno Surdini Warga Negara Indonesia, 60 tahun

Menyelesaikan pendidikannya dari Institut Pertanian Bogor tahun 1980.Karirnya diawali pada 1980-1983 sebagai Staff diklat Ditjen Industri Kecil diKementrian Perindustriam, Staff Dana & Jasa 1983-1985, Assistan Manager Dana& Jasa 1985-1990, Wakil Kepala Bagian Dana & Jasa 1990-1194, Instruktur DivisiDiklat 1994-1998, Kepala Bagian Audit - Kanins 1999-2005, Wakil Inspekturkanins wilayah Makassar 2005-2006, Wakil Kepala Inspektur Kanins wilayahPalembang 2006-2007, Wakil Kepala Inspektur Kanins wilayah Bandung danJakarta, Kepala Divisi Kepatuhan 2008-2010, Inspektur Kanins Jakarta 3 2010-2012, Direktur Keuangan PT. BRIngin Gigantara 2012, Kepala Divisi Diklat BRI2012-2014.

Anggota Nusyirwan Warga Negara Indonesia, 56 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakultas Ekonomi PerusahaanUniversitas Negeri Andalas Padang pada tahun 1989, dan Magister Manajemenbidang SDM dari STIE IPWIJA lulus tahun 2003.

Karirnya perbankan dimulai pada Desember tahun 1989 sebagai CSS Akuntan Idi BRI tahun 1 Desember 1989 - 10 Maret 1990, On The Job Training 11 Maret1990 - 14 Agustus 1990, Staf Akuntansi Manajemen dan Keuangan BRI KantorPusat 15 Agustus 1992 - 31Agustus 1992, Auditor PPG-SPI 1 Februari 1992 - 31Januari 2001, Group Head Kantor Inspeksi BRI Padang 1 Februari 2001 - 31Maret 2008, Group Head Kantor Inspeksi Kanwil I 1 April 2008 - 30 Sept 2010,Kabag Layanan Keuangan- Divisi Akuntasi Manajemen dan Keuangan 1 Oktober2010 - 30 November 2016. Selain itu pengalaman mengajar dimulai pada 2002-2006 sebagai Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan Bank danPembangunan (STIE KBP) Padang MK- Akuntansi Perbankan, Pengajar InternalLingkup Audit Bank BRI 1992-2001, Pengajar didiklat BRI 1992-2010 danPangajar Program Penerimaan Staff (PPS) Bank BRI.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas

tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan prosespelaporan keuangan;

2. Mengkaji kecukupan dari Pengendalian Internal bank secara menyeluruh termasuk Kepatuhan terhadapkebijakan Good Corporate Governance, Kode Etik Bank dan Hukum, serta peraturan perundang-undangandi bidang pasar modal;

3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporankeuangan, laporan tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;

4. Mengkaji kecukupan dari fungsi Audit Internal, termasuk jumlah auditornya, rencana kerja tahunan danpekerjaan yang telah dilaksanakan;

5. Paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Audit Internal,kesesuaian pelaksanaan audit oleh akuntan publik dengan standar audit yang berlaku, pelaksanaan tindaklanjut oleh Direksi atas hasil temuan Audit Intern, akuntan publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa

48

Keuangan guna memberikan rekomendasi kepada Komisaris;6. Mengkaji kompetensi dan independensi dari Auditor Eksternal dan juga merekomendasikan Auditor

Eksternal dalam RUPS;7. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan

perusahaan;8. Menyampaikan laporan atas kegiatan dari Komite Audit kepada Komisaris dan setiap tahunnya disajikan

dalam Laporan tahunan Bank.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Sesuai dengan Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atauPerusahaan Publik dan PBI tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum, susunan struktur organisasi KomiteNominasi dan Remunerasi Perseroan Berdasarkan (i) Surat Keputusan Direksi No.Kpts. R.16/Dir.01.02/MSDM/III/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Nominasidan Remunerasi Perseroan , adalah sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Nominasia. Menganalisa, menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan

dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan

Komisaris.c. Memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteria dan prosedur seleksi bagi calon Pejabat satu tingkat

di bawah Direksi.d. Menyusun sistem Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.e. Memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.f. Memberikan pendapat atau nasehat kepada Direksi atas keputusan Direksi untuk mutasi dan/atau

pengangkatan non pekerja Perseroan menjadi pejabat satu tingkat di bawah Direksi.g. Menganalisa data pejabat satu tingkat di bawah Direksi yang disampaikan oleh Direksi secara

triwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan.h. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi

anggota Komite Audit dan anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko.2. Fungsi Remunerasi

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi danPekerja Perseroan.

b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :i. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.ii. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pekerja Perseroan secara keseluruhan untuk

disampaikan kepada Direksi.c. Memberikan rekomendasi tentang pemberian opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pekerja

Perseroan, antara lain opsi saham.

NAMA JABATAN KETERANGAN MASA JABATANBambang Soepeno Ketua merangkap

anggotaKomisaris Utama merangkap KomisarisIndependen Perseroan 27 Maret 2014 - Sekarang

Roswita Nilakurnia Anggota Komisaris Perseroan 13 Maret 2012 - Sekarang

A. Karmanita Anggota

Kepala Divisi Manajemen SumberDaya Manusia. Mulai berkarir di BankBRI sejak tahun 1986. Tahun 2008-2009 sebagai Auditor BRI dan sebagaiKepala Divisi SDM di BRIngin Lifesejak tahun 2009-2013.

Mei 2013 - Sekarang

Agus Daniar Anggota

Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun1987. Pernah menjadi Wakil InspekturKantor Inspeksi BRI Medan tahun 2016dan Professional Trainer TIM WORKBRI tahun 2016 - Sekarang.

1 April 2017 - 31 Maret 2019

49

d. Memberikan rekomendasi tentang sistem pensiun bagi Pekerja Perseroan.e. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam pengurangan

Pekerja Perseroan.3. Lain-lain

a. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris yang berkaitan dengankebijakan ketenagakerjaan dan fungsi lainnya dalam manajemen sumber daya manusia yang memilikidampak finansial yang signifikan dan/atau risiko hukum bagi Perseroan.

b. Memberikan rekomendasi atas penyelesaian temuan audit internal dan /atau eksternal serta hasilpengawasan Bank Indonesia, khusus mengenai kebijakan di bidang manajemen sumber dayamanusia.

c. Mengadministrasikan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Komite.

Komite Pemantau Risiko

Berdasarkan (i) Surat Keputusan Direksi No.Kpts. R. 20/Dir.01.04/MSDM/03/2015 tanggal 17 Maret 2015tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, maka susunan strukturorganisasi Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi dan mengkaji ulang secara berkala atas kebijakan manajemen risiko dan memberikanpendapat berupa saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangandalam rangka perbaikan dan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko yang diperlukan.

2. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasimanajemen risiko Perseroan.

3. Mengevaluasi dan menganalisis laporan profil risiko Perseroan secara triwulanan dan memberikanpendapat berupa saran dan atau rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.

4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yangdilakukan sekurang-kurangnya secara triwulanan.

5. Mengevaluasi dan menganalisa paket usulan Direksi untuk penyediaan dana bagi pihak terkait yang harusmendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

6. Mengevaluasi dan mengkaji RKAP, RBB, dan RJPP untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.7. Memantau dan/atau membuat tanggapan atas laporan realisasi RBB dan RKAP.8. Mengevaluasi dan menganalisis paket pemberian kredit diatas jumlah tertentu yang memerlukan

konsultasi dengan Dewan Komisaris.9. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan

peraturan perundang-undangan lainnya.10. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan Dewan Komisaris.

NAMA JABATAN KETERANGAN MASA JABATAN

Achmad FachmiKetuamerangkapanggota

Komisaris Independen

Sihar Moreno Hutabarat Anggota

Mulai berkarir di Bank BRI pada tahun1988. Beberapa kali menjadi pemimpincabang Bank BRI tahun 1994 – 2008.Menjadi Wakil Pimipinan Wilayah BankBRI sejak 2009 – 2012. MenjadiInspektur di Jakarta BSD tahun 2014.

13 Maret 2012 -Sekarang

Dolly Mindaryanto AnggotaMulai berkarir di Bank BRI pada tahun1985. Beberapa kali menjadi KepalaBagian Bank BRI tahun 2009 – 2016.

1 April 2017 - 31 Maret2019

50

Komite-Komite di bawah Direksi

Komite Manajemen RisikoDibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam menyusun kebijakan umummanajemen risiko serta strategi manajemen risiko termasuk penetapan limit serta penyusunan pedomanpelaksanaan manajemen risiko terkait dengan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal.Memberikan rekomendasi perbaikan, penyempurnaan pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasinya.

JABATAN KETERANGANKetua Direktur UtamaSekretaris Kepala Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum

Anggota TetapDireksi Perseroan, Kepala Divisi Bisnis Komersial; Kepala Divisi Bisnis Ritel; Kepala DivisiBisnis Ritel dan Konsumer; Kepala SKAI; Kepala Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko &Hukum.

Anggota Tidak Tetap

Kepala Divisi Pengendalian Risiko Kredit dan Kepala Divisi Operasional untuk membahasmengenai masalah Manajemen Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, RisikoOperasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategis dan Risiko Kepatuhan.Kepala Divisi Operasional, Kepala Divisi Kantor Pusat Operasional, Kepala Divisi MSDM, danKepala Divisi Teknologi Informasi, untuk membahas mengenai masalah Manajemen RisikoOperasional, Risiko Reputasi, Risiko Strategis dan Risiko Kepatuhan.Kepala Desk Treasury dan Kepala Divisi Operasional untuk membahas mengenai masalahManajemen Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas.Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan untuk membahas mengenai masalah Manajemen RisikoReputasi dan Risiko Strategis.

Asset and Liabilities Committee (ALCO)Dibentuk untuk memantau kinerja perbankan nasional yang bersumber data yang diterbitkan Bank Indonesia,selanjutnya mengidentifikasi perkembangan produk perbankan, likuiditas dan suku bunga kredit dan sukubunga dana. Selanjutnya menetapkan pengelolaan aset dan liabilitas secara terpadu serta menetapkan sukubunga dasar simpanan, pinjaman dan fund transfer price. Komite ditugaskan untuk memastikan pengelolaanaset dan liabilitas dilaksanakan sesuai dengan Rapat ALCO.

JABATAN KETERANGANKetua merangkap anggota Direktur UtamaKetua pengganti Imerangkap anggota Direktur Operasional dan Keuangan

Ketua pengganti IImerangkap anggota Direktur Bisnis

Sekretaris merangkapanggota Kepala Desk Treasury

AnggotaSekretaris Perusahaan, Kepala Divisi Bisnis Agro, Kepala Divisi Bisnis Umun, Kepala DivisiOperasional, Kepala Divisi Bisnis Ritel dan Konsumer, Kepala Divisi Dana dan Jasa, KepalaDivisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum, Kepala Bagian Akuntansi dan Pelaporan.

Komite Pengarah Teknologi Informasi

Dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait rencana strategis teknologi informasi,kebijakan teknologi informasi dan kesesuaian pengembangan teknologi informasi dengan rencana strategis.

JABATAN KETERANGANKetua I Direktur Operasional dan KeuanganKetua II Direktur KepatuhanSekretaris merangkap anggota Kepala Divisi Teknologi Informasi

Anggota Kepala Divisi Operasional, Kepala Divisi Bisnis Agro, Kepala Divisi Bisnis Umum, KepalaDivisi Bisnis Ritel dan Konsumer, Kepala Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum.

51

Piagam Audit Intern

Untuk memenuhi POJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan PedomanPenyusunan Piagam Unit Audit Internal dan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar PelaksanaanFungsi Audit Intern Bank Umum (“SPFAIB”) yang kemudian diperbaharui dengan Peraturan Bank IndonesiaNo.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum sebagaiukuran minimal yang harus dipatuhi oleh Bank sebagai perusahaan publik serta untuk memastikanterselenggaranya fungsi audit intern Bank yang efektif melalui kesamaan pemahaman dan dukungan komitmenmengenai visi, misi, struktur dan kedudukan, kewenangan, fungsi, tugas, tanggungjawab, independensi danruang lingkup pekerjaan audit intern Bank, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menetapkan Piagam AuditIntern (Internal Audit Charter).

Kepala Satuan Kerja Audit Internal

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BRI Agro No. Kpts.09.A/Dir.01/MSDM/V/2013, tanggal 29 Mei 2013,tentang Penempatan Karyawan Sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal, dengan ketentuan antara lainsebagai berikut:Terhitung mulai tanggal 24 Mei 2013 menempatkan Sdr. Agus Suprapto sebagai Kepala Satuan Kerja Auditdibantu oleh seorang Wakil Kepala SKAI dan seorang Kepala Grup Auditor.

Tujuan adanya divisi ini adalah untuk menjadi mitra kerja yang independen, obyektif, profesional, terpercayadan tanggap (Strategic Bussiness Partner) untuk mendukung tugas Direksi dan jajaran manajemen dalamusaha mencapai sasaran perusahaan dengan cara:1. Melaksanakan peran sebagai mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses

bisnis bank melalui kegiatan audit dengan pendekatan konsultatif dan proaktif;2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan

kegiatan Bank;3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good

corporate governance);4. Mendorong efektifitas pengelolaan risiko (risk management) dan pengendalian internal Bank agar dapat

memberi nilai tambah serta meningkatkan kualitas pengelolaan Bank dalam rangka mewujudkan bankyang sehat dan mampu berkembang secara wajar sehingga kepentingan pemegang saham danstakeholders lainnya dapat terpenuhi.

Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Audit Intern adalah sebagai berikut:

Tugas Satuan Kerja Audit Intern:1. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui

pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung.2. Satuan Kerja Audit Intern melaksanakan audit di semua Unit Kerja BRI Agro antara lain Kantor Pusat,

Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, secara independen, obyektif dan profesional.3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua

tingkatan manajemen.4. Mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan

sumber daya dan dana.5. Satuan Kerja Audit Intern memberikan penilaian tingkat keyakinan kualitas pelaksanaan tugas atas proses

manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan tata kelola usaha telah dilaksanakan secara cukup danefektif.

6. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis Bank BRI Agro untuk meyakinkan bahwasemua kegiatan bisnis BRI Agro dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan parastakeholders.

7. Menyerahkan hasil audit kepada pihak internal dan eksternal secara tepat waktu sesuai dengan kebijakan,peraturan dan prosedur yang berlaku.

52

8. Menjaga hubungan baik dengan Auditee, Eksternal Auditor dan pihak ketiga dalam pelaksanaan kerjaSatuan Kerja Audit Intern.

Wewenang Satuan Kerja Audit Intern

1. Memiliki kewenangan didalam akses terhadap seluruh data catatan-catatan perusahaan, pegawai, assetdan kekayaan atau kepemilikan BRI Agro yang berkaitan dengan penugasan auditnya.

2. Menguji, memeriksa, dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, keberadaan, kepemilikan sertakewenangan akses terhadap seluruh transaksi dan dokumen BRI Agro, misalnya transaksi harian,catatan akuntansi (asset, kewajiban, modal, perhitungan laba/rugi, kontijensi dan komitmen) sertasumber daya manusia.

3. Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan atas temuan audit yang diambil olehAuditee.

4. Memiliki akses langsung kepada Komite Audit, Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi lainnyadalam kaitan dengan obyek audit.

5. Menyusun dan mengubah Kebijakan dan Prosedur Audit Intern serta ruang lingkup pekerjaan auditsesuai dengan perubahan lingkungan eksternal/internal dan kebutuhan Audit Intern BRI Agro.

6. Menetapkan competency profile dan key performance indicator Audit Intern dalam rekrutmen/seleksi,promosi, rotasi dan pendidikan profesional yang dilakukan terus menerus (continous improvement).

Audit internal Perseroan mempunyai peran yang sangat penting dalam implementasi tata kelola perusahaanyang baik (good corporate governance) dan dalam pelaksanaan audit ke seluruh objek audit, audit intern telahmengimplementasikan audit berdasarkan risiko (risk based audit).

Komite Kredit Kantor Pusat

Komite kredit kantor pusat dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi BRI Agro No.Kpts.01/DIR.01.03/KK/05/2014 tanggal 06 Mei 2014 tentang Putusan Delegasi Wewenang Kredit (PDWK) BRIAgro beserta perubahannya pada Surat Keputusan Direksi B.06/SE/DIR.01.03/KK/08/2014 tanggal 07 Agustus2014 tentang Revisi Putusan Delegasi Wewenang Kredit (PDWK) BRI Agro, Pelaksanaan PDWK sebagaimanadimaksud dilaksanakan oleh Komite Kredit, yang terdiri dari:

1. Komite Kredit I: Ketua (Direktur Utama), Anggota (Direktur Bisnis dan Direktur Pengendalian Risiko Kreditdan Pendanaan), dan Sekretaris (Bagian Operasional Kredit)

2. Komite Kredit II: Ketua (Direktur Bisnis), Anggota (Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan),dan Sekretaris (Bagian Operasional Kredit)

3. Komite Kredit III: Ketua (Kepala Divisi Pengendalian Risiko Kredit), Anggota (Kepala Divisi Ritel danKonsumer), dan Sekretaris (Bagian Operasional Kredit)

D. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia,merumuskan pedoman untuk evaluasi kinerja karyawan dan menangani kompensasi karyawan dan isu-isuyang bermanfaat. Unit kerja ini juga bertanggung jawab untuk merekrut dan menugaskan karyawan untukberbagai departemen, pelatihan dan pengembangan, dan jenjang karir manajemen serta menjaga hubunganbaik antara Perseroan dan karyawan.

Sebagai bagian dari usaha Perseroan untuk memperkuat budaya Perseroan, Perseroan telah mengadopsinilai-nilai perusahaan sebagai berikut:

1. Kepuasan Nasabah - Memberikan pelayanan melebihi yang diharapkan oleh nasabah (baik internalmaupun eksternal).

2. Inovasi - Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberinilai tambah bagi Perseroan.

3. Keteladanan - Mulai dari diri sendiri menjadi suri teladan dalam berperilaku yang mencerminkan nilai-nilaibudaya kerja Perseroan.

53

4. Profesionalisme - Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkankinerja terbaik.

5. Integritas - Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan Perseroan, kodeetik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.

6. Penghargaan Kepada Sumber Daya Manusia - Perusahaan senantiasa mengembangkan danmemberikan penghargaan yang layak kepada seluruh sumber daya manusia BRI Agro.

Profil Sumber Daya Manusia Perseroan

Total sumber daya manusia Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 sebanyak 628 orang. Dibandingkantanggal 31 Desember 2015 sebanyak 592 orang, maka jumlah sumber daya pada akhir tahun 2016 mengalamipeningkatan sebesar 36 orang. Peningkatan ini terjadi antara lain karena adanya perekrutan karyawan barumelalui jalur Officer Development Program (ODP) serta perekrutan karyawan baru dalam rangka pembukaancabang baru.

Tabel Jumlah SDM Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Per 31 Desember 2016

NO JABATAN JUMLAH PENDIDIKANSD SMP SMA D3 S1 S2

1 Kepala Divisi 11 0 0 0 0 6 52 Wakil Kepala Divisi 3 0 0 0 1 0 23 Kepala Bagian/Kepala Grup/Setingkat Kabag 30 0 0 0 4 21 54 Kepala Cabang 16 0 0 0 0 13 35 Kepala Bidang (di bawah Kacab) 55 0 0 1 5 47 26 Kepala Cabang Pembantu 18 0 0 0 1 14 37 Kepala Kantor Kas 4 0 0 0 0 4 08 Staff 128 0 0 0 10 107 119 Pelaksana 362 0 0 4 58 295 510 MPP 1 0 0 0 0 1 011 Tenaga Spesialis 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 628 0 0 5 79 508 36Catatan : Sepanjang tahun 2016 dan tahun 2015 Perseroan membuka Kantor Cabang Solo, Cikarang, Kantor Cabang PembantuCiputat dan Gresik, sehingga jumlah Pemimpin Cabang menjadi 16 orang, dan Pemimpin Cabang Pembantu menjadi 18 Orang.

Tabel Komposisi Berdasarkan UsiaKeterangan 2015 2016

Di atas 55 tahun 6 11> 51 – 55 tahun 22 26> 46 – 50 tahun 49 46> 41 – 45 tahun 41 39> 36 – 40 tahun 63 70> 31 – 35 tahun 120 126> 26 – 30 tahun 212 252> 20 – 25 tahun 79 70Total 592 640

Tabel Komposisi Pegawai Tetap dan Kontrak

KETERANGAN 31 DESEMBER2016 2015

Pegawai Tetap 444 398Pegawai Kontrak 196 194Total 640 592

54

Pemenuhan Terhadap Ketentuan Upah Minimum

KANTOR CABANG UPAH MINIMUM(RP) PROPINSI UMR

(RP)

KPO & Cab Jakarta 3.690.000 DKI Jakarta 3.100.000Medan 3.043.170 Sumatera Utara 2.271.255Rantau Prapat 3.043.170 Sumatera Utara 2.271.255Pekanbaru 3.043.170 Riau 2.146.375Jambi 3.293.170 Jambi 1.937.775Lampung 3.043.170 Lampung 1.763.000Bandung 3.900.000 Jawa Barat 2.626.940Semarang 3.043.170 Jawa Tengah 1.909.000Surabaya 3.697.500 Jawa Timur 3.045.000Balikpapan 3.373.164 Kalimantan Timur 2.225.000Makassar 3.043.170 Sulawesi Selatan 2.313.625

Berdasarkan data tersebut di atas, upah (minimum) karyawan Perseroan telah memenuhi dan atau melebihiketentuan upah minimum propinsi seperti yang disyaratkan.

Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu hal yang penting yang mendapat perhatian khusus darimanajemen Perseroan. Peningkatan kesejahteraan karyawan dilakukan dengan mengikutsertakan karyawandalam Jaminan Sosial melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, fasilitas danapensiun melalui DPLK, tunjangan kesehatan karyawan dan keluarga melalui sistem asuransi kesehatanmaupun Jaminan Sosial – Kesehatan (BPJS-Kesehatan), serta pinjaman lunak karyawan yang disalurkanmelalui Koperasi Karyawan.

Hubungan Industrial Karyawan

Sebagai wadah mengharmoniskan hubungan antara pihak perusahaan dan para karyawan, sertamengakomodasi kepentingan karyawan dalam hubungan industrial, maka tahun 2009 telah terbentuk SerikatKaryawan (SEKAR) Perseroan yang tercatat di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya JakartaSelatan No. 579/V/P/V/2009, tanggal 5 mei 2009. Hasil dari hubungan ini adalah telah disahkannya PerjanjianKerja Bersama (PKB) antara pihak Perseroan dengan Serikat Karyawan yang merupakan implementasi dariperaturan ketenagakerjaan di perusahaan dengan manajemen Perseroan. PKB tersebut terdaftar dalamKeputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.193/PHIJSK-PKKAD/PKB/XII/2015, tanggal 10 Desember 2015, yang berlaku sampai dengan 2 Desember2017.

Introduksi Budaya Perusahaan

Dalam rangka menumbuhkan budaya perusahaan, Perseroan mengelola proses pengenalan nilai-nilaiperusahaan secara bertahap. Sejak tahun 2012 Perseroan telah mengenalkan 10 tindakan awal sebagaiberikut :1. Disiplin waktu dalam hal kehadiran di kantor, acara rapat, dan kegiatan lainnya yang tepat waktu (tidak

terlambat);2. Melakukan doa pagi sebelum bekerja;3. Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan perusahaan secara efisien dan optimal;4. Menjaga kebersihan, kerapihan dan ketertiban ruang kerja dan alat kerja seoptimal mungkin;5. Menyampaikan laporan secara akurat dan sesuai batas waktunya;6. Mengangkat telepon meja paling lambat sebelum dering ketiga;7. Melayani nasabah dengan tersenyum, memberikan sapaan dan salam serta ucapan terima kasih;8. Membantu rekan kerja (peers) atau anak buah (subordinates) apabila menghadapi kesulitan/masalah

dalam bekerja;9. Saling menghargai diantara karyawan;10. Memberikan penghargaan/pujian secara langsung kepada karyawan yang berkinerja baik.

55

Pelatihan dan Pengembangan SDM

Pelatihan yang telah dilaksanakan Perseroan, antara lain:

No. Jenis Kegiatan1 Orientasi ODP VI (di Kantor Pusat)2 Klasikal ODP VI (BRI Corporate University)3 Sosialisasi SE (Surat Edaran) di Kanca Jambi4 Sosialisasi Teller pada BI (Kanca Jambi)

5 Pendidikan Pincapem "Manager Development Program for Pincapem Angkatan 4" di BRI CorporateUniversity

6 Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS)

7 Pendidikan Pincapem "Manager Development Program for Pincapem Angkatan 5" di BRI CorporateUniversity

8 Workshop : Manajemen Risiko Kredit : Panduan Penilaian dan Proses Analisa Risiko Kredit dalamPerspektif Manajemen Risiko (Termasuk Kertas Kerja)

9 Sosialisasi Pengaturan Kembali Mengenai Tindakan Atas Pelanggaran Disiplin Kategori Ringan (KCJambi)

10 On the Job Training di Perusahaan Perkebunan Sinarmas Group (Kebun Pekanbaru)11 Half Day Seminar LPPI dengan tema : "Strategi Bank di tengah Turbulensi"12 E-Learning "Penilaian Agunan" untuk Pinca, Pincapem, dan MP Selindo13 Sosialisasi OPK di Kanca Solo14 “Scoring Model & Credit Rating System: Uji Validitas Scoring Model dan Rating System” oleh RMG15 Pendidikan "Analisa Agunan" (Rangkaian Acara Forkom) oleh Hasan Munir Harahap (MAPPI)16 Sosialisasi Rasio Keuangan Bank dan Hasil Forkom (KC Jambi)17 Kupas Tuntas Employee Engagement oleh APINDO18 Fixed Income Gathering oleh PT. Bumi Putera Capital Indonesia

19 Workshop "New Regulation Update POJK 45/POJK/POJK.03/2015: Prinsip Remunerasi dan ImplikasinyaBagi Sistem Kompensasi Perbankan" oleh Infobank Learning Center

20 Pelatihan dan Sosialisasi Pengukuran Risiko Operasional dengan Metode Risk Control & Self Asessment(RCSA) dan Loss Database Management (LDM) pada Cabang Cikarang

21Menyikapi Hasil Judical Review Mahkamah Konstitusi No 7 Tahun 2014 yang berimplikasi pada kebijakanPKWT, Outsourcing dan PHK, serta isu ketenagakerjaan akibat kesepakatan Masyarakat EkonomiASEAN / ICSA (Indonesian Corporate Secretary Assosiation) - Jakarta

22 Refreshment Auditor 2016 / Kanins BRI (Jakarta)23 E-Learning "Penilaian Agunan" untuk AO KC dan KCP Selindo

24 Pelatihan dan Sosialisasi Pengukuran Risiko Operasional dengan Metode Risk Control & Self Asessment(RCSA) dan Loss Database Management (LDM) pada Cabang Pembantu Ciputat

25 Members Meeting ATM Bersama 201626 Pendidikan Enhancement Kebijakan Akuntansi oleh BRI Corporate University27 The Art Of Persuasion for Funding Officer Batch 128 The Art Of Persuasion for Funding Officer Batch 229 Tematik Pelaporan LBU 2008 Tahun 2016 / Bank Indonesia (SOLO)30 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Bekasi

31 Credit Remedial – Legal Aspect “Prosedur Lengkap Aspek Hukum dalam Penyelesaian KreditBermasalah (Termasuk Jaminan dan Strategi Eksekusinya)” / Risk Management Guard (JAKARTA)

32 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Tebing Tinggi33 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Semarang

56

34 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Solo35 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Sidoarjo36 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Tangerang37 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Bandung38 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca TCD39 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Cikarang

40 Edukasi dan Workshop Pelaporan LKPBU Data Pejabat Eksekutif, Jaringan Kantor, Tenaga Kerja danLaporan Publikasi Bank Umum Tahun 2016 oleh OJK / Jakarta

41 Practical Behavior Based Interview / PPM Manajemen (Jakarta)

42 Training Day : Panduan Penilaian dan Proses Analisa Risiko Kredit dalam Perspektif Manajemen Risiko(termasuk kertas kerja) instuktur : Martha Gracia / Staf Manajemen Risiko Divisi KMRH

43 ACI World Congress Jakarta 2016 oleh Association Cambiste Internationale (ACI) Indonesia FinancialMarket Association

44 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KCP Kebayoran Lama45 Sosialisasi Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia BCP SKNBI Generasi II Tahun 2016 / BI (Bandung)

46 A Comprehensive Credit Analysis Through 10 Parameters Kupas Tuntas 9 Karakter + 1 Kapasitas Usaha(Termasuk Cash Flow Analysis), Analisa Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi / RMG (Jakarta)

47 HR Management for HR Officer / Service Leadership (Jakarta)48 Pendidikan AO Ritel Selindo / Jakarta

49Pelatihan Perpajakan dengan tema : PPh 21 - 2016 Update (Konsep Dasar, Perubahan Perhitungan PPh21 PTKP Terbaru dan Pelaporan dengan e-SPT Sesuai PER-14/PJ.2013 dan Minimalisir Lebih Bayar)oleh Esindo Multi Tata (Jakarta)

50 Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit / PPKS (Medan)51 Training Day "Strategi Bank di Tengah Turbulensi" / Jakarta52 Managing People / PPM Manajemen (Jakarta)53 Tutorial BSMR Level 1 oleh Anugrah Citra Cendekia (ACC) / Jakarta54 Ujian BSMR Level 1 / BSMR Jakarta55 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di Kanca Balikpapan56 Pendidikan Teller oleh Bank Indonesia

57 Refreshment BSMR Level 4 (Direksi) : Penyusunan Kebijakan ICAAP (Internal Capital AdequacyAssessment Process) oleh BSMR Jakarta

58 Orientasi Karyawan Baru (Teller) / Jakarta

59 Seminar Winning Talent War Through Employee Branding (Menjadi Perusahaan Idaman Para PencariKerja) oleh PPM Manajemen

60Seminar FKDKP (Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan) : Kesiapan Perbankan DalamMenghadapi Penilaian Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) Terhadap Indonesiaoleh FKDKP / Jakarta

61 E-Learning AO Kantor Pusat “Penilaian Agunan”

62 Training Day KPO - Credit Remedial – Legal Aspect “Prosedur Lengkap Aspek Hukum dalamPenyelesaian Kredit Bermasalah (Termasuk Jaminan dan Strategi Eksekusinya)”

63 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KC Pekanbaru64 Sosialisasi Pendidikan Funding Officer "The Art of Persuasion" di KC Medan65 Orientasi Karyawan Baru (Customer Service) / Jakarta66 Sosialisasi Profil Bisnis - Bahan Bangunan di KCP Depok67 Tutorial BSMR Level 1 oleh Anugrah Citra Cendekia (ACC) / Jakarta68 Ujian BSMR Level 169 Effective Leadership oleh PPM Manajemen / Jakarta

57

70 Effective Leadership oleh Prasetya Mulya / Jakarta71 Orientasi Karyawan Baru (Account Officer) / Jakarta72 Sosialisasi Profil Bisnis - Jasa Pendidikan di KCP Depok73 Sosialisasi Pelatihan Kebakaran dan Pengamanan Gedung oleh TP2KI74 Practical Problem Solving / PPM Manajemen - Jakarta75 Effective Supervisory Management / PPM Manajemen - Jakarta76 Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Level 4 / LSPP Jakarta77 Antisipasi Pemalsuan Dokumen, Tanda Tangan & Mafia Fraud / M-Knows Consulting - Jakarta78 Sosialisasi Profil Bisnis - Bengkel Mobil di KCP Depok

E. KETERANGAN MENGENAI PERUSAHAAN PENYERTAAN

Perseroan memiliki pernyertaan saham dengan rincian dibawah ini:

NO. NAMA PERUSAHAAN TAHUN DIMULAIPENYERTAAN JENIS USAHA PEMILIKAN

(%)NILAI TERCATAT(RIBUAN RUPIAH)

1 PT BPR Toelongredjo Dasa Nusantara 1991 Bank 1,50 76.8302 PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara 1991 Bank 3,00 76.8183 PT BPR Toelangan Dasa Nusantara 1991 Bank 1,50 66.5004 PT BPR Cintamanis Agroloka 1991 Bank 1,75 35.0105 PT BPR Bungamayang Agroloka 1991 Bank 2,25 22.5006 PT Aplikanusa Lintasarta 1994 Non-Bank 0,03 20.000

Total Nilai Penyertaan Saham 297.658

F. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI

Perseroan melakukan transaksi usaha dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai pemegang sahamdan/ atau manajemen yang sama dengan Perseroan (selanjutnya disebut “Pihak Afiliasi”). Transaksi-transaksitersebut terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha dan secarasubstansial telah dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidakmempunyai hubungan istimewa.

Persentase jumlah aset Pihak Afiliasi terhadap jumlah aset pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 11,74%%, dan 14,33%.

Penempatan dana dari Pihak Afiliasi dalam bentuk simpanan:1. Simpanan Giro dari Pihak Berelasi dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat seluruhnya

sebesar Rp115,31 miliar pada tanggal 31 Desember 2016 dan sebesar Rp101,33 miliar pada tanggal 31Desember 2015.

2. Simpanan Tabungan dari Pihak Berelasi dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016sebesar Rp6,15 miliar dan sebesar Rp6 miliar pada tanggal 31 Desember 2015.

3. Simpanan Deposito Berjangka dari Pihak Berelasi dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikatseluruhnya sebesar Rp2.066,17 miliar pada tanggal 31 Desember 2016 dan sebesar Rp281,04 miliar padatanggal 31 Desember 2015.

Tidak ada bentuk pengecualian yang diberikan kepada Pihak Afiliasi dalam hal suku bunga penempatan dana.

Tabel berikut menjelaskan transaksi-transaksi dengan Pihak Afiliasi:(dalam ribuan Rupiah)

NoJenis

Nama Pihak TerafiliasiBentuk Hubungan Nilai

Transaksi Perseroan dengan Pihak Terafiliasi 31 Desember 2016

1. Giro pada bank lainPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Hubungan pengendalian melalui

entitas induk, hubunganpengendalian melalui PemerintahPusat RI

13.174.669PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

58

2. Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Hubungan pengendalian melalui

Pemerintah Pusat RI 200.000.000

3. Efek-efek

Pemerintah RIKepemilikan saham mayoritasmelalui Kementerian Keuangan RI,hubungan pengendalian melaluiPemerintah Pusat RI, hubunganpengendalian melalui entitas induk

711.678.966

PT BNI Asset Management

PT Mandiri Manajemen Investasi

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

4. Kredit yang Diberikan

PT Perkebunan Nusantara XIII

Hubungan pengendalian melaluiPemerintah Pusat RI, hubunganpengendalian melalui entitas induk 411.074.635

Perum Perhutani

PT Perkebunan Nusantara VII

PT Perkebunan Nusantara II

PT Laras Astra Kartika

PT Perkebunan Mitra Ogan

PT Perkebunan Nusantara XIV

PT Bringin Srikandi Finance

PT Bringin Gigantara

Koperasi Swakarya BRI

Lain-lain5. Giro Entitas dan lembaga Pemerintah dan lain-

lainHubungan pengendalian melaluiPemerintah Pusat RI 115.310.841

6. Tabungan Entitas dan lembaga Pemerintah dankaryawan kunci

Hubungan pengendalian melaluiPemerintah Pusat RI, hubunganpengendalian kegiatan Bank

6.149.554

7. Deposito Entitas dan lembaga Pemerintah, karyawankunci dan lain-lain

Hubungan pengendalian melaluiPemerintah Pusat RI, hubunganpengendalian kegiatan Bank

2.066.166.868

8. Garansi Bank yang diterbitkanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Hubungan pengendalian melalui

entitas induk,hubunganpengendalian melalui Dana PensiunPerkebunan

286.541PT Asuransi Jasa Tania Tbk

G. TRANSAKSI DAN PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian-perjanjian penting yang dibuat Perseroan denganpihak ketiga, antara lain sebagai berikut:1. Perjanjian kerjasama antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga Tbk. Tanggal 23 Desember 2015 tentang penggunaan sistem aplikasi ATM BRI AGRO danpenempatan ATM BRI di unit kerja BRI Agro No. B.186/KJE/12/2015 dan No. SR-29/Dir.05/12/2015 yangberlaku selama 2 tahun terhitung mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 30 November 2017.

2. Perjanjian Kerja Sama Pendanaan Dalam Rangka Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) denganpemerintah Republik Indonesia No. PKP-007/KKP-E/DP3/2007 tanggal 1 November 2007, yang terakhirdiubah dengan perubahan perjanjian No AMA-04/PKP-07/KKP-E/DSMI/2014 tanggal 28 Agustus 2014dengan jumlah baki debet (outstanding) dari waktu ke waktu setinggi-tingginya sebesar Rp.343.000.000.000,-.

3. Perjanjian Kerjasama Pendanaan Dalam Rangka Kredit Pengembangan Energi Nabati Dan RevitalisasiPerkebunan (KPEN-RP) dengan Pemerintah Republik Indonesia No. PKP-08/KPEN-RP/DP3/2007 tanggal7 Desember 2007 dengan jumlah baki debet (outstanding) dari waktu ke waktu setinggi-tingginya sebesarRp. 300.000.000.000,-.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) terkait perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga,yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham.

H. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN

Pada tanggal Prospektus diterbitkan, Perseroan terlibat dalam perkara sebagai berikut:

59

1. Perkara Perdata

1.1. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan NegeriBekasi Nomor: 157/Pdt.G/2011/PN.BKS., tanggal 04 April 2011 - BRI Agro Kantor Pusat.

Gugatan PMH diajukan oleh Penggugat (Eva Damayanti salah seorang ahli waris dari pemilikbidang tanah dan bangunan SHM 2101/Jati Waringin) yang telah diserahkan oleh IdunSaefudin Direktur PT. Solusi Teknik Mandiri kepada BRI Agro sebagai jaminan atas hutang PT.Solusi Teknik Mandiri dimaksud dalam : (1) Fasilitas Kredit Pinjaman Tetap Reguler (KreditModal Kerja) dengan plafon sebesar Rp 1.000.000.000,-, Kredit Pinjaman Modal KerjaRekening Koran (PRK II) dengan plafon sebesar Rp 1.000.000.000,-, (2) Pinjaman Regular(revolving) II dengan plafon sebesar Rp 4.000.000.000,- dan (3) Pinjaman Regular (revolving)III dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000,-. Penggugat mendalilkan mengenai pengalihanharta waris sehingga menjadi milik Idun Saefudin tanpa diketahui dan disetujui oleh Penggugat.Di dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan permohonan (1) PembatalanAkta Jual Beli atas HM 2101/Jati Waringin, (2) Menyatakan dokumen hak tanggungan tidak sah,cacat hukum dan batal demi hukum.

Gugatan tersebut telah dikabulkan oleh PN Bekasi dalam Putusan Nomor:157/Pdt.G/2011/PN.Bks tanggal 18 April 2012 yang dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Bandungdalam Putusan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 012/Pdt/2013/PT.BDG, tanggal 26Maret 2013.

Perkara ini sedang dalam proses Kasasi berdasarkan Surat Pernyataan Permohonan KasasiNomor: 157/Pdt.G/2011/PN.Bks Jo. 012/Pdt/2013/PT.BDG. Jo. No. 29/Akta.K/2013/PN.Bks,tanggal 27 Mei 2013.

Potensi kerugian Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilanmengabulkan gugatan Penggugat.

1.2. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan NegeriCianjur Nomor: 32/Pdt.G/2013/PN.CJ, tanggal 23 Agustus 2013 - BRI Agro Kantor Pusat.

Gugatan PMH diajukan oleh Penggugat (Henry Rostoe Pringgodigdo) yang mendalilkansebagai pemegang hak atas bidang tanah SHM 248/Palasari dan SHM 266/Palasari yang telahdiserahkan kepada BRI Agro sebagai jaminan hutang Debitur (PT Anugrah Bersama),dimkasud pada : (1) Fasilitas kredit Pinjaman Rekening Koran dengan total plafon sebesar Rp3.000.000.000,- dan (2) Pinjaman Tetap Reguler dengan total plafon sebesar Rp1.250.000.000. Penggugat mengajukan gugatan PMH dengan dalil objek jaminan yangdiserahkan oleh Debitur kepada BRI Agro adalah milik Penggugat yang dititipkan kepadaDirektur Debitur yang tidak pernah dijual. Di dalam petitum gugatan, Penggugat antara laintelah mengajukan permohonan (1) Menyatakan SHM 248/Palasari dan SHM 266/Palasariadalah milik Penggugat, (2) menyatakan akta jual beli batal, tidak mempunyai kekuatan hukum,(3) menyatakan balik nama kedua sertipikat tersebut tidak sah dan tidak mempunyai kekuatanhukum.

PN Cianjur dalam Putusan Nomor: 32/Pdt.G/2013/PN.Cj tanggal 20 Mei 2014 telah menerimagugatan Penggugat. Namun Putusan Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Bandung Nomor:465/Pdt/2014/PT.Bdg, tanggal 29 Januari 2015 telah menolak keseluruhan gugatan Penggugat.

Berdasarkan pada Putusan Nomor 465/Pdt/2014/PT.Bdg tanggal 22 Januari 2015 Pengadilanmembatalkan putusan Pengadilan Negeri Cianjur tanggal 20 Mei 2014 Nomor32/Pdt.G/2013/PT.Cj yang dimohonkan banding tersebut. BRI Agro telah mengajukan KontraMemori Kasasi tanggal 15 Juli 2015 terhadap putusan tersebut. Perkara tersebut dalampemeriksaan tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

Potensi kerugian bagi Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilan

60

mengabulkan penggugat.

1.3. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan NegeriBinjai Nomor: 13/Pdt.G/2014/PN.BJ, tanggal 28 April 2014, - BRI Agro Kantor Cabang Medan.

Gugatan PMH diajukan oleh pemegang hak atas bidang tanah (SHM 388/Kel. Satria) yangtelah diserahkan kepada BRI Agro sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diterima olehDebitur (CV. Putra Melayu) di mana Penggugat adalah salah satu sekutu komanditer pada CVtersebut. Pembayaran atas fasilitas kredit ini macet, kemudian aset jaminan dilakukan eksekusilelang oleh BRI Agro. Penggugat mendalilkan tidak mengetahui dan tidak menyetujui kredityang diterima oleh CV. Putra Melayu. Di dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain telahmengajukan permohonan (1) Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Surat Kuasamembebankan Hak Tanggungan, Akta Pemberian Hak Tanggungan dan Sertipikat HakTanggungan, (2) menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Penanggungan SHM388/Kel. Satria.

PN Binjai dalam Putusan Nomor: 13/Pdt.G/2014/PN.BNJ tanggal 28 Desember 2014 telahmenerima gugatan Penggugat untuk sebagian dengan menyatakan dokumen-dokumenpenjaminan tidak sah dan melarang pelaksanaan lelang. Selanjutnya Pengadilan Tinggi Medandalam Putusan No. 323/PDT/2015/PT-MDN tertanggal 15 Februari 2016 menerimapermohonan banding dari BRI Agro dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Binjai.

Berdasarkan Akta Tanda Terima Kontra Memori Kasasi No. 13/Pdt.G/2014/PN-Bnj jo. No.323/PDT/2015/PT-MDN jo. No. 7/PDT.Kasasi/2016/PN.BJ, tanggal 13 Mei 2016 Saat iniPerkara tersebut sedang dalam pemeriksaan persidangan tingkat kasasi pada MahkamahAgung.

Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jikaputusan pengadilan mengabulkan Penggugat.

1.4. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan NegeriRengat Nomor: 10/Pdt.G/2015/PN.RGT., tanggal 2 Maret 2015 - BRI Agro Cabang Pekanbaru.

Gugatan PMH yang diajukan oleh Penggugat terhadap BRI Agro dan 22 Tergugat lainnyadengan dalil Penggugat adalah pemegang hak atas tanah (berdasarkan Surat KeteranganTanah) di mana tanah tersebut telah menjadi jaminan yang diserahkan oleh Debitur orangperseorangan (Tergugat XVII, XVIII, XIX, XX dan XXI) yang menerima kredit oleh BRI Agrodimaksud pada [*]. Bidang tanah yang dijadikan jaminan kepada BRI Agro adalah sebanyak 12SHM yang terdiri dari SHM 116,SHM 117, SHM 118, SHM 119, SHM 120, SHM 121, SHM 122,SHM 123, SHM 124, SHM 125, SHM 126 dan SHM 127. Penggugat mendalilkan sebagaipemilik lahan seluas 20 Ha yang kemudian telah diterbitkan 12 SHM dalam nama para tergugat.Berdasarkan hal tersebut Penggugat mengajukan gugatan dengan petitum antara lain: (1)Menyatakan sah secara hukum jual beli antara Penggugat dengan Tergugat I terhadap kebunkelapa sawit seluas 20 Ha yang terletak di Dusun Sumber Rejeki Desa Sako MargasariKecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi ; (2) Memerintahkan kepadaTergugat V yakni Badan Pertanahan Nasional / Badan Pertanahan Kabupaten Kuansing untukmencabut dan atau membatalkan 12 Sertifikat Hak Milik.

PN Rengat dalam Putusan Nomor: 10/Pdt.G/2015/PN.RGT, tanggal 2 November 2015,mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menyatakan (para) Tergugat telahmelakukan Perbuatan Melawan Hukum. Namun Putusan Tingkat Banding Nomor:74/PDT/2016/PT-PBR, tertanggal 26 Juli 2016 menerima permohonan banding dariPembanding/Tergugat (Perseroan) dan dalam pokok perkara menyatakan membatalkanputusan PN Rengat.

Penggugat/Terbanding mengajukan upaya hukum Kasasi berdasarkan Relaas PemberitahuanPernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi No. 74/Pdt/2016/PT.PBR jo. 10/Pdt.G/2015/PN.

61

RGT, tanggal 25 Agustus 2016.

Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jikaputusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.5. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan NegeriSemarang No.159/Pdt.G/2016/ PN.SMg tanggal 6 April 2016 - BRI Agro Cabang Semarang

Gugatan PMH diajukan oleh Pihak yang mendalilkan telah meminjamkan sementara SHM No.358/Tambakaji dengan luas 204 m² (objek jaminan) kepada Zaenal Arifin selaku pengurusKoperasi Sinergi Inti Artha, berkaitan dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi danUsaha Mikro, kecil dan Menengah (LPDB-KMUKM) sebagai jaminan sementara untukmendapatkan dana bergulir. Pinjaman ini kemudian tidak dapat dibayar lunas yangmengakibatkan jaminan SHM No. 358/Tambakaji tidak dapat diberikan. Atas Kondisi tersebutPenggugat telah mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di PN Semarang denganregister Perkara No. 159/Pdt.G/2016/PN. Smg. Sekaligus Sita Jaminan terhadap SHM No.1811/Lemper Tengah dan SHM No. 1812/Lemper Tengah. Kedua Sertipikat tersebut adalahmilik Zaenal Arifin yang telah menjadi jaminan di BRI Agro dan telah diikat Hak Tanggunganatas fasilitas kredit PT. Sinergi Inti Artha. Sehubungan dengan permohonan Sita Jaminantersebut, BRI Agro telah mengajukan Gugatan Intervensi.

Berdasarkan Putusan No. 159/Pdt.G/2016/PN. SMG Pengadilan mengabulkan gugatanintervensi seluruhnya, menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya; Mengabulkangugatan intervensi seluruhnya dan menghukum Penggugat I dan Penggugat II Kopensi/Tergugat I dan Tergugat II intervensi membayar biaya perkara Rp. 837.820,- (delapan ratustiga puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh Rupiah).

Penggugat melakukan upaya banding tanggal 18 Januari 2017, namun sampai dengan tanggal22 Maret 2017, BRI Agro belum menerima dokumen Memori Banding dari Penggugat.

Potensi kerugian yang dapat menjadi beban Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jikaputusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.6. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara di Pengadilan NegeriSemarang No. 247/Pdt.G/2016/PN.SMG, tanggal 09 Juni 2016 - BRI Agro Kantor Pusat.

Gugatan PMH yang diajukan oleh Penggugat (Anik Utaminingsih) terhadap BRI Agro adalahberkaitan dengan rencana BRI Agro melakukan lelang atas jaminan SHM No. 346/Tembalang,yang telah diserahkan oleh Penggugat kepada BRI Agro. Penyerahan objek jaminan olehPenggugat kepada BRI Agro adalah sehubungan dengan take over hutang Penggugat di BankDanamon, Tbk. Hutang kepada BRI ini tidak dapat dibayar kembali oleh Penggugat yangselanjutnya akan dilakukan lelang atas jaminan SHM No. 346/Tembalang. Sehubungan denganupaya lelang tersebut, Penggugat kemudian mengajukan Gugatan PMH dengan RegisterPerkara di PN Semarang No. 247/Pdt.G/2016/PN.SMG, tanggal 9 Juni 2016, dengan petitumgugatan antara lain : (1) Menyatakan sah dan berhak atas sita jaminan SHGB No.346/Tembalang ; (2) Menyatakan Take Over hutang adalah perbuatan curang ; (3)Menyatakan Lelang yang dijalankan tidak sah karena perikatan telah daluarsa, maka bataldemi hukum.

Putusan Pengadilan dengan nomor register 247/Pdt.G/2016/PN.Smg adalah Menolak eksepsiTergugat I; Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; Menyatakan Tergugat I telahmelakukan perbuatan melawan hukum; Menghukum Tergugat I untuk memberi ganti rugikepada Penggugat sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah); Menolak gugatanPenggugat untuk selebihnya; Menghukum Tergugat I untuk membayar ongkos perkara sebesarRp. 1.691.000,- (satu juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Pembandingmengajukan banding dengan petitum Menerima permohonan Banding dari Pembanding;Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Semarang No, 247/Pdt.G/2016/PN.Smg; Menolak

62

Gugatan Penggugat/ Terbanding untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;Menghukum Terbanding I membayar biaya yang timbul dalam perkara Aquo ini.

Penggugat/Terbanding mengajukan Kontra Memori Banding Nomor: 06/VBAN.RI/B/I/2017,Tanggal 23 Januari 2017 dengan Petitum; (1) Menolak Eksepsi dari Tergugat I; (2)Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian; (3) Menghukum Tergugat I untuk memberiganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah); (4) Menolakgugatan Penggugat untuk selebihnya; (5) Menghukum Tergugat I untuk membayar ongkosperkara yang timbul sebesar Rp. 1.691.000,- (Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh SatuRibu Rupiah)

Potensi kerugian bagi Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilanmengabulkan gugatan Penggugat.

Atas putusan tersebut diatas Penggugat tidak menyatakan upaya hukum banding.

1.7. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara No. 64/Pdt-G/2017/Pn.Mdn, tanggal 7 Februari 2017.

Gugatan Perlawan (Verzet) oleh penggugat (CV. Bahari Sejahtera Sentosa) sebagai Direkturyang memerlukan modal tambahan untuk hal itu Pelawan I mengajukan fasilitas Kredit ModalKerja (KMK), dan berdasarkan Surat Pemberian Kredit (SPPK) Nomor 1298.A/OL-AGR/MDN/IX/2012 Terlawan telah menyetujui pemberian fasilitas Kredit Pinjaman TetapReguler (PTR) sampai dengan jumlah Rp. 2.000.000.000,- (Dua Miliar Rupiah). Bahwa sebagaijaminan untuk pembayaran kembali atas Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pelawan I memberiAgunan berupa tanah bangunan yang dilakukan dengan pengikatan HAK TANGGUNGANsecara Notariel Sertifikat Hak Milik Nomor 779 atas nama SARAH ARIANI (Pelawan II), dengannilai Rp. 3.750.000.000 (Tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta). Bahwa oleh karena Pelawan Idan Pelawan II sudah tidak dapat lagi untuk melakukan kewajibannya/ mencicil pengembalianKredit kepada Terlawan I dan sudah diperingati sebanyak 3 kali atas tunggakan fasilitas KreditModal Kerja (KMK) yang diberikan oleh Pelawan I dan oleh Terlawan I akan Mengeksekusi HakTanggungan atas Agunan Tanah Berikut Bangunan Diatasnya. Penggugat mengajukangugatan di PN medan dengan Register Perkara No. 64/Pdt.G/2017 PN. Mdn, tanggal 7Februari 2017, dengan petitum gugatan antara lain Menyatakan bahwa Pelelangan yang akandilaksanakan oleh Terlawan I dan Terlawan II pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2017tersebut diatas adalah tidak sah dan merupakan Perbuatan Melawan Hukum.

Saat ini Perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Medan.

Potensi kerugian bagi Perseroan adalah terhambatnya proses lelang terhadap benda jaminanjika putusan pengadilan mengabulkan gugatan Penggugat.

1.8. Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Register Perkara No. 482/Pdt-G/2016/Pn.SMG/2016 , tanggal 7 Desember 2016.

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) tentang Pencantuman Klausa Baku yangDilarang oleh Undang-Undang dalam hal ini Penggugat mendapatkan pinjaman kredit berupaKMK-PRK dari Tergugat sebesar Rp. 700.000.000 (Tujuh Ratus Juta Rupiah) dengan jangkawaktu 36 bulan sampai dengan tanggal 12 Desember 2016 dengan jaminan sebidang tanahpekarangan diatas nya berdiri bangunan rumah permanen dengan SHM No. 950, seluas ±411 m² di Ungaran. Penggugat mengajukan perjanjian baru yang memuat didalamnyapenurunan Plafond kredit menjadi sebesar Rp. 675.000.000 (enam ratus tujuh puluh lima jutaRupiah), berakhir pada tanggal 13 Desember 2016. Bahwa setelah Tergugat bersediamenurunkan Plafond Kredit Modal Kerja dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK)sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta Rupiah) sehingga Planfond Kredit yang semulaSebesar Rp. 675.000.000,- (enam ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) setelah itu berubahmenjadi sebesar Rp. 645.000.000,- (enam ratus empat puluh lima juta Rupiah) dengan jangka

63

waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 13 Desember sampai dengan tanggal 13 Desember2016.

Bahwa dengan apa yang sudah dilakukan oleh Tergugat yang tertuang dalam Akta PerjanjianTersebut , dalam hal ini Tergugat telah terbukti mencantumkan klausa baku kedalamPerjanjian Kredit Nomor: 98. Penggugat dalam hal ini melakukan gugatan perdata denganNomor Register 482/Pdt.G/2016/PN. Smg tuntutan Menerima dan mengabulkan GugatanPerbuatan Melawan Hukum (PMH) tentang Pencantuman Klausa Baku Penggugat untukseluruhnya.

BRI Agro telah menyampaikan jawaban Gugatan pada tanggal 15 Maret 2017..

2. Perkara Sengketa Konsumen

2.1. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kab.Batu Bara No. 03/Arbitrase/BPSK/BB/I/2016, tanggal 28 Desember 2015 - BRI Agro CabangRantau Prapat.

Gugatan ini diajukan oleh Debitur, Muhamad Arif Siregar / selaku Konsumen yang menerimafasilitas kredit pinjaman rekening koran dari BRI Agro dengan jumlah pinjaman kredit sebesarRp. 1.000.000.000,-. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: 1) SHM No. 189/Desa UjungBandar; 2) SHM No. 183/Desa Danau Balai; 3) SHM No. 180/Desa Danau Balai dan 4) SHMNo. 64/Desa Bandar Tinggi. Debitur wanprestasi dengan sisa pinjaman pokok sebesar Rp500.000.000. Selanjutnya Debitur mengajukan permohonan kepada BRI Agro agar dapatmenangguhkan pembayaran angsuran suku bunga setiap bulannya, Debitur mendalilkanbahwa BRI Agro tidak mempertimbangkan permohonan penangguhan tersebut dan melakukanlelang terhadap jaminan fasilitas kredit.

Berdasarkan hal tersebut Debitur mengajukan permohonan penyelesaian sengketa secaraarbitrase pada BPSK Kab. Batu Bara dengan register No. 03/Arbitrase/BPSK-BB/I/2016,tanggal 28 Desember 2015 dengan petitum gugatan antara lain : (a) Menyatakan PerjanjianKredit antara Konsumen (Muhamad Arif Siregar) dengan Pelakuk Usaha (BRI Agro) batal demihukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.; (b) menyatakan Pelaku Usahayang akan / telah melakukan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum adalah perbuatanmelawan hukum.

BPSK Kab. Batu Bara dalam Putusan 03/Arbtrase/BPSK/BB/I/2016, tanggal 23 Maret 2016,mengabulkan gugatan Konsumen antara lain, Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen(Muhamad Arif Siregar) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memilikikekuatan hukum yang mengikat. Selanjutnya PN Rantau Prapat dalam Putusan No.32/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN-RAP, tanggal 30 Mei 2016 memberi putusan antara lain :Menyatakan permohonan Keberatan Pemohon (BRI Agro) tidak dapat diterima (NietOntvankelijke Verklaard). Selanjutnya dalam Putusan Kasasi No. 703k/Pdt.Sus-BPSK/2016,Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi BRI Agro dan memperbaiki amar Putusan No.32/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN-RAP, yaitu Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tidakberwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo.

Potensi kerugian bagi Pelaku Usahaadalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilanmengabulkan gugatan Konsumen.

2.2. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kab.Batu Bara No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, tanggal 13 Januari 2015 - BRI Agro CabangRantau Prapat

Gugatan ini diajukan oleh Debitur, Siti Rohani Hasibuan / selaku Konsumen yang menerimafasilitas kredit dari BRI Agro sejumlah Rp 600.000.000,- dengan jaminan HM No. 73/Desa/Kel.Kampung Pajak. Selanjutnya Konsumen mengajukan permohonan kepada Pelaku Usaha (BRI

64

Agro) agar diberikan keringanan pembayaran angsuran setiap bulannya atau dapatmenangguhkan angsuran untuk sementara waktu serta dibebaskan dari bunga dan dendatunggakan akibat keterlambatan pembayaran. Debitur mendalilkan bahwa BRI Agro tidakmempertimbangkan permohonan penangguhan tersebut dan akan melakukan lelang terhadapjaminan fasilitas kredit.

Berdasarkan hal tersebut Debitur mengajukan permohonan penyelesaian sengketa secaraarbritrase di BPSK Kab. Batu Bara dengan petitum gugatan antara lain : (a) MenyatakanPerjanjian Kredit antara Konsumen (Siti Rohani Hasibuan) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro)batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.; (b) Menyatakan PelakuUsaha yang akan / telah melakukan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum adalahperbuatan melawan hukum.

BPSK Kab. Batu Bara dalam Putusan No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, 17 Juni 2016,mengabulkan gugatan antara lain, Menyatakan Perjanjian Kredit antara Konsumen (Siti RohaniHasibuan) dengan Pelaku Usaha (BRI Agro) batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatanhukum yang mengikat. Selanjutnya PN Rantau Prapat dalam Putusan No. 70/Pdt.G/2016/PN-RAP, tanggal 2 September 2016, memberi putusan antara lain : Menyatakan batal dan tidakberkekuatan hukum Putusan BPSK Kab. Batubara No. 116/P3K/JS-III/BPSK-BB/II/2016, 17Juni 2016

Telah dibacakan putusan di Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 1 Juli 2016, BRI Agrodinyatakan menang. Termohon keberatan mengajukan kasasi tanggal 3 Oktober 2016 dalamMemori Kasasinya dan Bank BRI Agro meyampaikan Kontra Memori Kasasi tanggal 9November 2016. Perkara masih dalam pemeriksaan di Mahkamah Agung.

Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilanmengabulkan gugatan Konsumen.

2.3. Sengketa Konsumen dalam Register Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) No.176/Pdt.Sus.BPSK/2016/PN.RapGugatan ini diajukan oleh Mulyono, selaku Konsumen kepada BRI Agro Rantau Prapat selakuPelaku Usaha, dimana duduk perkarannya bermula dari BRI Agro tidak pernah memmberikandokumen salinan/ fotokopi perjanjian yang mengikatkan diri antara Mulyono dan BRI Agroseperti: Perjanjian Kredit, Polis Asuransi dan Akta Pemberian Hak Tanggungan maupun lainnyawalaupun telah diminta oleh Mulyono kepada BRI Agro. BRI Agro yang akan dan/ atau telahmelakukan pelelangan dengan cara Lelang Eksekusi Hak Tanggungan di Muka Umum atasAgunan yang menjadi Jaminan Mulyono kepada BRI Agro dengan Lelang Eksekusi HakTanggungan di Muka Umum secara melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Intelektualdan Lelang (KPKNL) berupa tanah dengan SHM Nomor 1526/ Pangkalan Mansyur, SHMNomor 1101/ Pangkalan Mansyur, dan SHM atau surat-surat lain yang menjadi Agunan/jaminian Mulyono kepada BRI Agro. Berdasarkan Putusan Badan Penyelesaian SengketaKonsumen (BPSK) Pemkab Batu Bara, No. 1016/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016, tanggal 11Nopember 2016, majelis hakim diantaranya memutuskan mengabulkan permohonanKonsumen seluruhnya, menyatakan Pelaku Usaha yang tidak memberikan dokumenSalinan/Fotokopi perjanjian yang mengikat diri antara Konsumen dengan Pelaku Usaha seperti“Perjanjian Kredit, Polis Asuransi dan Akta Pemberian Hak Taggungan maupun lainnya adalahmerupakan perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan hukum dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan menyatakan PerjanjianKredit sebagaimana yang telah dibuat dan ditandatangani bersama antara konsumen danpelaku usaha adalah batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat No. 176/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN-Rap,tanggal 13 Januari 2017, majelis hakim diantaranya memutuskan Menyatakan BadanPenyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Tidak memiliki KewenanganMengadili Perkara Yang Diajukan Oleh Termohon Keberatan atas nama Mulyono, danMenyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor No.1016/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016, tanggal 11 Nopember 2016 tidak mempunyai kekuatan

65

hukum;

Atas sengketa ini, BRI Agro telah mengajukan Memori Kasasi pada tanggal 9 Februari 2017terhadap Putusan Pengadilan Negeri No.176/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN-Rap, tanggal 11November 2016. BRI Agro menunggu Memori Kasasi Termohon Keberatan yang mengajukankasasi pada tanggal 23 Februari 2017.

Potensi kerugian bagi Pelaku Usaha adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilanmengabulkan gugatan Konsumen.

3. Perkara Tata Usaha Negara

Perkara TUN dalam Register Perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara MedanNo.45/G/2015/PTUN-MDN, tanggal 29 Juli 2015 - BRI Agro Cabang Rantau Prapat.

Gugatan Perkara TUN diajukan oleh Penggugat (PT. Belunkut) yang mendalilkan sebagaipemegang HGU No. 1//Belungkut yang mana pada areal HGU No.1/Belungkut telah diterbitkan 39Sertipikat Hak Milik (SHM) oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu. Terhadap PenerbitanSHM tersebut, Penggugat mengajukan Gugatan TUN di PTUN Medan yang memohon antara lainagar menyatakan batal dan mencabut Surat-surat Keputusan Kantor Pertanahan KabupatenLabuhan Batu mengenai penerbitan 39 SHM tersebut.

BRI Agro selaku pemegang Hak Tanggungan atas 13 SHM dari 39 SHM tersebut, mengajukanpermohon sebagai Tergugat Intervensi untuk melindungi kepentingannya.

PTUN Medan dalam Putusan No. 45/G/2015/PTUN-MDN, tanggal 10 Maret 2016, tidak menerimagugatan Penggugat dengan putusan antara lain: (1) Menerima eksepsi Para Tergugat; (2)Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima. Selanjutnya Pengadilan Tinggi TUN Medan dalamPutusan No. 95/B/2016/PT.TUN-MDN, tanggal 20 Juli 2016, memberi putusan antara lain :Menguatkan Putusan PTUN Medan No.45/G/2015/PTUN-MDN, tanggal 10 Maret 2016.

Saat ini perkara tersebut dalam proses Kasasi berdasarkan upaya hukum yang diajukan olehPengggugat, sebagaimana dimaksud dalam Surat Pemberitahuan Permohonan Kasasi No.45/G/2015/PTUN-MDN jo. No. 95/B/2016/PT.TUN-MDN, tanggal 5 September 2016.

Potensi kerugian bagi Perseroan adalah lepasnya benda jaminan jika putusan pengadilanmengabulkan gugatan penggugat.

4. Perkara Pidana

4.1. Perkara Pidana dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Tindak Pidana Pencucian Uang(TPPU) dalam Register Perkara di Pengadilan Negeri Medan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.MDN dan No. 69/Pid.Sus-TPK/2015/PN.MDN, tanggal 26 Agustus 2015 - BRI Agro Kantor Cabang Pembantu S Parman.

Perkara pidana ini sehubungan dengan dugaan manipulasi / fiktif penyaluran kredit yangdiduga telah dilakukan oleh pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai Tersangka olehKejaksanaan Tinggi Sumatera Utara, yaitu mantan Kepala Cabang Pembantu S Parman,Account Officer pada Kantor Cabang Pembantu S. Parman serta Ketua Koperasi Karyawan PT.Pertamina UPMS-I.

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tentang Penyaluran dan Pengelolaan Fasilitas KreditKaryawan (Chanelling) Nomor: BA/SP-28/Dir.04/VIII/2012, tanggal 14 Agustus 2012, BRI AgroKantor Cabang Pembantu S Parman telah menyalurkan kredit kepada karyawan PT. PertaminaUPMS-I Medan dan Koperasi Karyawan dengan total kredit yang telah dicairkan terakhir padaNovember 2012 untuk 589 karyawan sebesar Rp 25.150.529.433,-. Pada saat pembayaranterakhir pada Mei 2014 dengan saldo outstanding sebesar Rp 19.093.795.611,- status

66

pinjaman macet.

BRI Agro, menemukan fakta terjadinya manipulasi data fiktif karyawan dan sehubungandengan kejadian tersebut telah mengajukan laporan pidana pada Kejaksaan Tinggi Medandengan dakwaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal4 Januari 2016 telah menjatuhkan putusan terhadap Ketua Koperasi Karyawan PertaminaUPMS-1 Medan dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secarabersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 11 tahun dan denda 500juta yang apabilatidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan 8 bulan..Selanjutnya putusan tersebuttelah dikuatkan oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan dalam PutusanBanding Perkara No. 8/Pid.Sus-TPK/2016 terhadap Ketua Kopkar Pertamina, dengan putusanantara lain : menguatkan putusan Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal 4Januari 2016.

Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal4 Januari 2016 telah menjatuhkan vonis terhadap Mantan Kepala Kantor Cabang PembantuMedan S. Parman, dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secarabersama-sama; (2) Menjatuhkan pidana penjara 5 tahun dan denda 250juta yang apabila tidakdibayar harus diganti dengan pidana kurungan 4 bulan. Selanjutnya putusan tersebut telahdikuatkan oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan BandingPerkara No. 9/Pid.Sus-TPK/2016/PT.MDN terhadap Mantan Kepala Kantor Cabang PembantuMedan S.Parman, dengan putusan antara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah danbersalah melakukan perbuatan tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkanpidana penjara 6 tahun dan denda 250juta yang apabila tidak dibayar harus diganti pidanakurungan 4 bulan.

Pengadilan Tipikor pada PN Medan dalam Putusan No. 69/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn, tanggal4 Januari 2016 telah menjatuhkan putusan terhadap Mantan Account Officer, dengan putusanantara lain : (1) Menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukanperbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi secara bersama-sama; (2) Menjatuhkanpidana penjara 4 tahun dan denda 200juta yang apabila tidak dibyar harus diganti denganpidana kurungan 3 bulan.

Saat ini perkara dimaksud pada Putusan No. 8/Pid.Sus-TPK/2016 jo. Putusan No. 67/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn dan Putusan No. 9/Pid.Sus-TPK/2016 jo. Putusan No. 68/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn dalam proses kasasi yang diajukan oleh Ketua Koperasi dan Mantan KepalaKantor Cabang Pembantu Medan S. Parman. Telah diputus oleh tingkat Kasasi, BRI Agroharus berkordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum mengenai putusan kasasi.

Potensi kerugian saldo outstanding tidak terbayarkan.

4.2. Perkara pidana dugaan tindak pidana perbankan sebagaimana dimaksud Surat PerintahPenyelidikan No. Pol. SP. Lidik/207/II/2016/Reskrimum, tanggal 24 Februari 2016 - BRI AgroBanyumanik Semarang

Pelapor (Anik Utaminingsih, S.H) sebagai Debitur BRI Agro yang mendalilkan bahwa terdapatkesalahan prosedur dalam pemberian fasilitas kredit kepada debitur tersebut. AnikUtaminingsih melaporkan BRI Agro kepada Polda Jawa Tengah dengan dugaan Tindak PidanaPerbankan yang terjadi pada managemen BRI Agro, Semarang sebagaimana dimaksud dalamPasal 49 ayat (1) huruf a dan huruf b, ayat (2) UU RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankansebagaimana diubah dengan UU RI No. 10 tahun 1998.

Saat ini Perkara tersebut sedang dalam penyelidikan oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.

67

5. Perkara yang melibatkan anggota Dewan Komisaris dan Direksi : Tidak ada / Nihil

Terhadap perkara-perkara tersebut diyakini oleh Perseroan tidak akan mempengaruhi kegiatan operasi usahaPerseroan. Perseroan telah mengungkapkan seluruh perkara yang material yang dihadapi Perseroan sampai denganditerbitkannya Prospektus ini

I. ASURANSI

Perseroan telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) dan kepentingan Perseroan yang ada pada /dimiliki oleh Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Perseroan, baik atas harta bendamaupun kesehatan karyawan. Jenis-jenis pertanggungan yang telah ditutup adalah property all risk, kebakarandan gempa bumi atas harta kekayaan tetap dan bergerak, asuransi burglary / theft untuk Kantor CabangPekanbaru dan Jambi serta Kantor Cabang Pembantu Kasikan, Lubuk Dalam, Ujung Batu, Air Molek, BandarJaya, dan Kantor Kas Dalu-Dalu, Teluk Sono serta asuransi cash in safe / cash in transit pada Kantor Pusat,Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, serta asuransi atas kepemilikan kendaraanbermotor.

Pertanggungan tersebut ditutup pada PT Asuransi BRINS Tbk. yang merupakan pihak terafiliasi denganPerseroan melalui kepemilikan oleh Dana Pensiun BRI dan/atau PT Asuransi JASTAN. Persyaratanpertanggungan dan penutupan asuransi pada PT Asuransi BRINS, Tbk dilaksanakan dengan persyaratan yangberlaku umum (arms length) sebagaimana dengan pihak ketiga lainnya. Selain olehPT Asuransi BRINS Tbk, pertanggungan asuransi Perseroan juga ditutup oleh PT Asuransi Wahana Tata.

Selain itu Kantor Pusat juga menutup asuransi Kumpulan Asuransi Jiwa Berjangka dan Asuransi Kesehatanpada PT Asuransi Jiwa Beringin Jiwa Sejahtera.

Total nilai pertanggungan asuransi adalah sekitar Rp243.688 juta untuk asuransi bangunan, inventaris kantordan kendaraan bermotor.

Perseroan meyakini bahwa jumlah pertanggungannya memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikanatau menutup risiko yang dipertanggungkan.

Rata-rata jangka waktu pertanggungan asuransi adalah sebagai berikut:1. Asuransi bangunan dan inventaris kantor sekitar 1 tahun sampai dengan 5 tahun.2. Asuransi kendaraan bermotor paling lama 1 tahun.

J. ASET TETAP PERSEROAN

Aset tetap neto yang dimiliki oleh Perseroan berupa tanah dan bangunan dan perlengkapan kantor, sertakendaraan dimana pada posisi 31 Desember 2016 mencapai Rp241.948 juta yang meliputi kepemilikan atas 20(dua puluh) bidang tanah dan bangunan, 1 (satu) hak milik atas satuan rumah susun, 68 (enam puluh delapan)kendaraan roda empat dan 119 (seratus sembilan belas) kendaraan roda dua.

Kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan telah diperoleh berlandaskan bukti perolehan hak yang sah yangmelandasi penguasaan dan kepemilikan Perseroan atas harta kekayaan tersebut.

Zelika Anggar Kusuma
Mohon konfirmasi dari Perseroan.

68

K. DIAGRAM KEPEMILIKAN PERSEROAN

L. DIAGRAM PENGAWASAN PERSEROAN

69

2. KEGIATAN USAHA

A. STRATEGI PERSEROAN

Perseroan telah memulai kegiatan konsolidasi internal baik dari sisi sumber daya manusia, strategi bisnismaupun pengembangan jaringan. Selain fokus pada bidang usaha agrobisnis, Perseroan juga akan bergerak diusaha bisnis umum serta usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2016 beberapa strategi fundamental Perseroan telah dilakukan, seperti penerapan budaya kerjaperusahaan, penyempurnaan kebijakan manajemen dibidang SDM, pengembangan Core Banking System (BRIAgro Core Banking) dan penyempurnaan struktur organisasi yang mendorong kecepatan dalam pengambilankeputusan.

Selain itu dari sisi usaha, Perseroan menetapkan Strategi KYD dan DPK sebagai berikut:

1 Dana Pihak Ketiga (DPK)Mengurangi risiko konsentrasi yang saat ini masih tergantung pada beberapa deposan besar dengan caramengembangkan sumber dana ritel. Selain itu, jaringan kantor pelayanan akan ditambah denganpembukaan kantor cabang dan cabang pembantu di sentra-sentra bisnis.

2 Kredit Yang Diberikan (KYD)Kredit yang diberikan (KYD) lebih difokuskan ke sektor agribisnis, terutama untuk sektor perkebunan danmembuka sektor bisnis umum serta usaha kecil dan menengah (UKM) lainnya. Bank juga akan terusmenggiatkan kredit konsumer untuk karyawan dan pensiunan serta linkage program. Namun demikian,sektor selain agrobisnis bank juga menyalurkan kredit terutama kredit untuk pembiayaan (multifinance) dansektor perdagangan.

3 Non Performing Loan (NPL)NPL - bruto Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 sebesar 2,88%, akan tetapi Perseroan berupayamengelola NPL pada tingkat aman dibawah 3% dengan cara:a. Pemberian kredit yang selektif dengan memperhatikan prinsip prudential banking dan four eyesprinciple;b. Meningkatkan pembinaan dan monitoring yang berkesinambungan terhadap seluruh kredit yang telah

diberikan;c. Mengintensifkan penagihan;d. Melakukan restrukturisasi terhadap kredit bermasalah;e. Mengupayakan penjualan aset yang dijaminkan sebagai upaya penyelesaian kredit bermasalah;f. Litigasi.

Selain target tersebut di atas, Perseroan juga akan meningkatkan fee base income melalui kegiatanpembiayaan kredit, dana, jasa perbankan lainnya dan ekspor impor di sektor agrobisnis dan bisnis umum.

Untuk meningkatkan profitabilitas, Perseroan memelihara margin bunga bersih (NIM) pada kisaran 4% - 6%dengan tingkat efisiensi yang dicerminkan oleh rasio BOPO pada level di bawah 90%. Perseroan juga tetapberkomitmen untuk menjaga fungsi intermediasi dan likuiditas (LDR) di atas 78% sampai dengan 92%.

Perseroan memanfaatkan kemampuan dan pengalaman dalam mengelola nasabah usaha bidang agribisnis.Selain itu, dalam menghadapi persaingan usaha yang sangat ketat Perseroan senantiasa berinovasi denganmengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan agribisnis seperti, produk yang dapatdipergunakan untuk rencana replanting atas perkebunan dan produk persiapan pensiun bagi karyawan dibidang perkebunan. Selain itu, arah pengembangan jaringan kantor perseroan dikembangkan pada sentraagrobisnis, seperti di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi selain di Pulau Jawa.

70

B. UNIT BISNIS UTAMA

1. Pangsa Pasar Perseroan

Dalam Industri Perbankan, Perseroan dikategorikan sebagai Bank dalam BUKU II berdasarkan modal inti yangdimiliki oleh Perseroan, sedangkan dari sisi pasar Perseroan termasuk bank yang memposisikan sebagai bankfokus yaitu fokus dalam pembiayaan usaha pertanian atau agribisnis. Namun demikian sebagai langkahpenyebaran risiko, Perseroan juga membiayai usaha diluar agribisnis.

Saat ini, pangsa pasar Perseroan dipasar Indonesia masih di bawah 1% baik untuk DPK maupun kredit per 31Desember 2016. Namun, Perseroan melihat peluang untuk meningkatkan pangsa pasar menjadi lebih tinggidengan meningkatkan jumlah jaringan kantor cabang.

(dalam miliar Rupiah)KETERANGAN PASAR PERSEROAN PANGSA PASAR

Kredit 4.413.414 8.180 0,185%DPK 4.836.758 9.224 0,191%(Sumber : Statistik Otoritas Jasa Keuangan, Desember 2016)

Perseroan mempunyai ceruk pasar di bidang agribisnis yang telah ditekuni selama 26 tahun. Hal inimemberikan keunggulan akan kemampuan Perseroan dalam mengelola portofolio kredit dibidang agribisnis.

Keunggulan lain yang sangat penting adalah kedekatan Perseroan dengan komunitas usaha pertanian yangsudah terjalin sangat panjang, terutama dengan PT Perkebunan Nusantara I s/d XIV yang secara tidaklangsung turut serta membidani kelahiran Perseroan.

Perseroan dalam pengembangan bisnis dan strategi perusahaan juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Kondisi perekonomian global yang masih berfluktuatif dan dapat berpengaruh terhadap perekonomian

domestic.b. Persaingan ketat di sektor perbankan dari sisi size (modal dan jaringan) serta pricing (produk

penghimpunan dana dan penyaluran kredit).c. Munculnya alternative investasi yang lebih menarik seperti asuransi unit linked, reksadana, ORI dan lain-

lain.D. Bank – bank lain yang berminat untuk masuk dalam bidang usaha yang sama karena masih besarnya

margin dan opportunity.

2. Cakupan PemasaranCakupan pemasaran Perseroan diarahkan di sekitar Jaringan Kantor yang saat ini lebih banyak dikembangkanke wilayah yang memiliki prospek agribisnis yang potensial terutama sektor ritel / UKM. Sampai dengan saat inicakupan pemasaran meliputi Medan, Rantau Prapat, Riau, Palembang, Jambi, Lampung, Jakarta, Bandung,Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Pontianak, Bogor, Palembang, Cikarang dan Solo. Perseroantidak memiliki anak perusahaan dan hanya memiliki penyertaan di 5 (lima) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diwilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Lampung dengan porsi kepemilikan saham kurang dari 5%.

Perseroan memandang perluasan wilayah pemasaran masih sangat terbuka, dengan mempertimbangkanpotensi agribisnis terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan serta Sulawesi yang membukukanpertumbuhan agribisnis yang pesat. Di wilayah tersebut nasabah utama Perseroan antara lain, PT PerkebunanNusantara (PTPN) dan perkebunan swasta lainnya yang dapat membuka peluang pasar Perseroan untukmengembangkan bisnis kepada petani plasma maupun rekanannya serta ke beberapa perusahaan swastabidang agribisnis lainnya.

C. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI (TSI)

Peran Teknologi Informasi dalam industri perbankan saat ini mempunyai posisi dan fungsi yang sangatstrategis, karena bukan hanya sebagai supporting, Teknologi Informasi juga sebagai strategic enabler bagibisnis Perseroan Sesuai dengan visi Divisi Teknologi Informasi, bahwa Perseroan diharapkan mampu dantanggap dalam memadukan strategi bisnis dengan Teknologi Informasi terkini untuk mencapai kepuasan

71

nasabah. Sehingga pada tahun 2016, Divisi Teknologi Informasi telah menyusun dan melaksanakan proyekpengembangan Teknologi Informasi secara bertahap dan berkelanjutan dengan uraian sebagai berikut:

Relokasi Data Center Non Core

Relokasi Data Center Non Core dilakukan seiring dengan perpindahan Gedung Kantor Pusat BRI Agroyang semula bertempat di Kuningan, Jakarta Selatan dipindahkan ke Warung Jati Barat, Jakarta Selatan.

Disaster Recovery Center Core Banking System

BRI Agro telah berhasil membangun Disaster Recovery Center sebagai salah satu wujud pemenuhancompliance terhadap regulasi.

Cash Management System

Merupakan salah satu jenis layanan perbankan yang diperuntukkan bagi nasabah korporasi, telah berhasildiluncurkan Cash Management System. Dengan demikian, nasabah dapat melakukan pengelolaan cashflow secara mandiri di lokasi usahanya tanpa perlu datang ke Unit Kerja BRI Agro.

Mobile Banking

BRI Agro telah berhasil meluncurkan Mobile Banking berbasis SMS sebagai salah satu layanan perbankanyang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Sehingga nasabah dapat melakukan transaksiperbankannya dimana dan kapan saja serta dapat langsung diakses melalui media telepon selular dengankompabilitas yang ditentukan tanpa perlu datang ke Unit Kerja BRI Agro.

Internet Banking

BRI Agro telah berhasil mengembangkan Internet Banking sebagai salah satu layanan perbankan berbasisinternet yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Sehingga nasabah dapat melakukan transaksiperbankan dimana dan kapan saja serta dapat langsung diakses melalui media browser dengan jaringaninternet.

Rencana Pengembangan

Sejak tahun 2015, Perseroan melakukan penyelarasan strategi teknologi informasi mengacu pada InformationTechnology Strategic Plan (ITSP) 2012 - 2015 dan untuk 4 (empat) tahun kedepan mengacu pada ITSP 2016-2019.

Pada tahun 2015, Perseroan telah berhasil melakukan migrasi Core Banking Baru BRIAGRONETS sebagaipondasi Teknologi Informasi yang tangguh dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan bisnis perbankanyang cepat, efektif dan efisien yang terintegrasi dengan jaringan induk perusahaan yang luas. Berikutnya,beberapa langkah strategis perseroan dalam rangka penyelenggaraan Teknologi Informasi yang handal danmodern meliputi :

1) Mendukung Efisiensi Operasional, melalui penerapan paperless, penggunaan data warehouse untukotomasi data dan pelaporan, dan penyesuaian kontrak-kontrak hardware dan software sesuaiperkembangan teknologi;

2) Mendukung Inovasi Produk, mempersingkat time-to-market, meningkatkan kualitas layanan danpengembangan produk perbankan berbasis teknologi informasi (electronic channel) sesuai denganekspektasi nasabah yang terus meningkat;

3) Menghilangkan ketergantungan terhadap pihak ketiga, melalui pengembangan dan penyempurnaanberbagai aplikasi secara mandiri maupun joint-development dengan BRI untuk mengurangi risikooperasional.

72

D. KOMUNIKASI PEMASARAN

Kegiatan komunikasi Perseroan diarahkan untuk mendukung proses transisi corporate image Perseroanmenjadi bagian dari pengendali baru, selain untuk mendukung pemasaran produk Perseroan. Kegiatan inidiwujudkan melalui perubahan Logo Perseroan beserta sosialisasinya serta peningkatan brand awareness atasproduk-produk Perseroan.

Peningkatan brand awareness ditujukan kepada pasar ritel terutama di pasar sasaran yaitu sentra agrobisnis.Program besar yang dilakukan adalah kegiatan komunikasi pemasaran mendukung produk tabungan dengannama Agrotama. Kegiatan komunikasi selain melalui iklan media masa juga perubahan tampilan di kantorlayanan. Adapun kegiatan peningkatan penetrasi kredit terutama untuk konsumsi dilakukan dengan perbaikantema kampanye dan perwajahan media komunikasi dalam hal brosur-brosur produk.Selain itu, Perseroan juga melakukan komunikasi aktif dengan memberikan sponsor pada kegiatan/event yanglangsung bersentuhan dengan target pasar, seperti kegiatan seminar, kegiatan pameran maupun kegiatanmudik bersama karyawan yang menjadi target pasar.

Pemasaran dan segmen pasar Perseroan dan anak perusahaan.Cakupan pemasaran Perseroan di arahkan disekitar Jaringan Kantor yang saat ini lebih banyak dikembangkanke wilayah yang memiliki prospek agribisnis yang potensial terutama sektor ritel / UKM. Sampai dengan saat inicakupan pemasaran meliputi Medan, Rantau Prapat, Pekanbaru, Jambi, Lampung, Palembang, Jakarta,Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Pontianak, Palembang, Bogor, Solo dan Cikarang.Perseroan tidak memiliki anak perusahaan dan hanya memiliki penyertaan di 5 (lima) Bank Perkreditan Rakyat(BPR) di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Lampung dengan porsi kepemilikan saham kurang dari5%.Perseroan memandang perluasan wilayah pemasaran masih sangat terbuka, dengan mempertimbangkanpotensi agribisnis terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan serta Sulawesi yang membukukanpertumbuhan agribisnis yang pesat. Di wilayah tersebut nasabah utama Perseroan antara lain, PT PerkebunanNusantara (PTPN), Hutahaean Group dan perusahaan swasta besar lainnya yang dapat membuka peluangpasar Perseroan untuk mengembangkan bisnis kepada petani plasma, maupun rekanannya.

Kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan.Perseroan melakukan aktivitas promosi mengikuti pola pemasaran yang tersegmentasi terutama dari segicakupan wilayah dimana kantor Perseroan berada. Sedangkan aktivitas promosi yang ditempuh lebih banyakmenggunakan promosi langsung kepada nasabah dan/atau calon nasabah dan sedikit menggunakan mediamassa nasional. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebaran wilayah pemasaran yang terpencar namunbelum seluruh wilayah di Indonesia terdapat kantor cabang Perseroan.Beberapa aktivitas promosi yang dilakukan antara lain dengan meluncurkan program tabungan dan depositoberhadiah langsung ”Ayo Bergoyang”, melakukan ’open table’ di lokasi kantor nasabah maupun calon nasabahdan pada ’event’ yang diadakan oleh nasabah, serta memasang iklan di media komunitas pertanian.

E. JARINGAN DAN LAYANAN

Pengembangan jaringan terus dilakukan oleh Perseroan untuk menopang target pertumbuhan yang ingindicapai. Pada tahun 2015, Perseroan telah membuka 4 (empat) unit kerja baru yaitu Kantor Cabang Solo -Jawa Tengah, Kantor Cabang Cikarang - Jawa Barat, Kantor Cabang Pembantu Ciputat - Tangerang Selatan,dan Kantor Kas Teluk Sono – Riau. Disamping itu telah dilakukan relokasi atas 5 (lima) unit kerja yaitu : KantorCabang Cik Ditiro, Kantor Cabang Medan, Kantor Cabang Semarang, Kantor Cabang Pembantu S.Parman -Medan dan Kantor Cabang Pembantu Manggala Wanabakti - Jakarta. Serta penutupan 1 (satu) unit kerjaPayment Point di gedung Dapenbun - Hayam Wuruk Jakarta.

Sementara itu, untuk tahun 2016, Perseroan telah merealisasikan relokasi Kantor Pusat dari lokasi lama diPlaza Agro, Kuningan - Jakarta ke lokasi yang baru di Gedung BRI Agro di daerah Warung Jati Barat, Jakartadan pembukaan 1 (satu) unit kerja Kantor Cabang Pembantu di Gresik - Jawa Timur serta merelokasi 1 (satu)unit kerja Kantor Cabang Pembantu di Kasikan - Riau.

73

Tabel berikut menyajikan rincian tentang jaringan distribusi selama lima tahun terakhir:

Catatan :1. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S.228/KR.041/2016 tertanggal 25 April 2016,

Perseroan membuka Kantor Cabang Pembantu Gresik – Jawa Timur;2. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-213/PB/2016 tertanggal 12 Oktober 2016,

Perseroan membuka Kantor Cabang Pembantu Cik Ditiro- Jakarta Pusat;sehingga jumlah Kantor Cabang Pembantu menjadi 19.

i. Kantor Pusat

Kantor pusat adalah titik utama dalam organisasi Perseroan dan terletak di Gedung BRI Agro. Jl. Warung JatiBarat No.139, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran. Jakarta Selatan.

ii. Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas

Kantor Cabang Perseroan dibagi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Setiap cabang, tanpamemperhatikan klasifikasinya, beroperasi secara indenpenden dari cabang lainnya. Cabang memiliki level yangberbeda untuk kewenangan memutus kredit tergantung dari klasifikasi masing-masing cabang.

Setiap kantor cabang mengawasi kantor cabang pembantu dan kantor kas yang berada dibawahwewenangnya. Kantor cabang pembantu menawarkan produk-produk yang sama dengan yang dimiliki kantorcabang tapi memiliki tingkat kewenangan memutus kredit yang lebih terbatas. Sementara itu, kantor kas lebihterfokus pada pengumpulan dana pihak ketiga dari sektor ritel dan menyediakan layanan terkait uang tunaikepada nasabah.

Jaringan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas dan Title Hak

No. Status Kantor Nama Kantor Alamat KantorTitle Hak dan LuasTanah/Bangunan Kepala Kantor

1. Kantor Pusat Kantor Pusat Gedung BRI Agro. Jl. WarungJati Barat No.139, Kel. Kalibata,Kec. Pancoran. Jakarta Selatan.

Milik Sendiri HGB No.1466/ Kalibata Luas : 103m2 , HGB No. 1027/Kalibata Luas : 2.527 m2,HGB No. 1372/KalibataLuas : 195 m2, HGB No.1349/Kalibata Luas 105m2, HGB No.1418/Kalibata, luas 136 m2

Direksi

2. KantorCabang

Kantor CabangKuningan

Plaza Agro, Jl. H.R. RasunaSaid X-2 No. 1, KelurahanKuningan Timur, KecamatanSetiabudi, Jakarta Selatan

Sewa menyewa RuanganPerkantoranLuas :292 m2

Suharno

3. KantorCabang

Kantor CabangBandung

Jl. Abdul Rivai No 2B RT.05 RW.1, Kecamatan Bandung Wetan,Kelurahan Tamansari,Bandung

Milik sendiriHGB No. 145/KelurahanTaman Sari, luas 260 M2

Achmad Farid

4. KantorCabang

Kantor CabangSemarang

Jl. Jl. MT Haryono No. 970 RukoMetro Plaza A-2, Kota Semarang

Sewa menyewa bangunanLuas tanah :622 m2

Gabriel HendraKurniawan

31 DESEMBER20162012 2013 2014 2015

Kantor Pusat 1 1 1 1 1Kantor Cabang 10 12 14 16 16Kantor Cabang Pembantu 9 10 16 17 19Kantor Kas &Payment Point 3 3 4 4 4Total kantor 23 26 35 38 40ATM 34 34 41 0 0

74

5. KantorCabang

Kantor CabangSurabaya

Jl. Tais Nasution No. 27Surabaya

Sewa menyewa BangunanLuas :225,30 m2 (LantaiDasar), dan 220,30 M2

(Lantai Mezzaine)

Wahyudi Dwi Irawan

6. KantorCabang

Kantor CabangMedan

Jl. Iskandar Muda Ruko PremierNo. 10 dan 11, Medan, SumateraUtara

Milik Sendiri HGB No.230/Babura Luas : 123 m2,HGB No. 229/ BaburaLuas : 123 m2

Selamat Riadi

7. KantorCabang

Kantor CabangPekanbaru

Jl. Jendral Sudirman No. 231,Pekanbaru

Sewa gedung PT. PosIndonesia (Persero)Luas bangunan : 336 m2

Novy TjahyaIndrianto

8. KantorCabang

Kantor Cabang Jambi Jl. Hayam Wuruk RT 23,Kelurahan Jelutung, KecamatanJelutung, Jambi

Sewa bangunan rukoLuas : 314 m2

Fasya Salman AlFarizi

9. KantorCabang

Kantor CabangBandar Lampung

Jl. Raden Intan No. 104 B-C,Tanjung Karang, BandarLampung

Sewa 2 unit bangunanruko (1) Luas : 130 m2 (2)Luas : 121m2

Yungki Pramono

10. KantorCabang

Kantor CabangRantau Prapat

Jl. Jend. Ahmad Yani No 135 F,Rantau PrapatSumatera Utara

Sewa ruko 3 lantaiLuas : 136 m2

Jaya PratamaSilalahi

11. KantorCabang

Kantor CabangBalikpapan

Jl. Jendral Sudirman No. 319Kelurahan Damai, BalikpapanSelatan

Sewa bangunanLuas : 544 m2

Haris Rahman

12. KantorCabang

Kantor CabangMakassar

Jl. Slamet Riyadi No 14 UjungPandang, Makassar

Sewa Rumah Dinas PTPNXIV Seluas 328 m2

Buhana Lewa

13. KantorCabang

Kantor Cabang Bogor Jl. KS. Tubun No. 59F RT.003/RW.002 Kelurahan Cibuluh,Kecamatan Bogor Utara KotaBogor

Milik sendiriHGB No. 111/ KelurahanCibuluhLuas : 224 m2

Johan Jacob Saleh

14. KantorCabang

Kantor CabangPalembang

Jl. Kol. H. Burlian No. 1458 A-BRT. 25 RW. 04 KelurahanSukabangun, KecamatanSukarami Kota – Palembang

Milik sendiriHGB No. 15 dan No.16/Kelurahan SukabangunLuas : 268 m2

Iman Yusuf

15. KantorCabang

Kantor CabangPontianak

Jl. Jenderal A. Yani RukunTetangga 01 Rukun Warga 34Kelurahan Benua Melayu DaratPontianak

Sewa ruko 3,5 lantaiLuas : 248 m2

Muhammad Nasar

16. KantorCabang

Kantor Cabang Solo Jl. Slamet Riyadi No. 330Kelurahan Sriwedari KecamatanLaweyan Kota Surakarta – Solo

Sewa bangunan 3 lantaiLuas : 202 m2

Anton Suhartanta

17 KantorCabang

Kantor CabangCikarang

Jl. Jababeka Raya, KawasanPermata Junction Blok B.05,RT.05 RW. 06 Kel. PasirGombong Kec. Cikarang Utara,Bekasi

Milik Sendiri HGB No.986/Pasir Gombong Luas :105 m 2

Hesti Herayati

18. KantorCabangPembantu

Kantor CapemJamsostek

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79,RT 008 RW 002, KelurahanKaret Semanggi, KecamatanSetiabudiJakarta Selatan

Sewa ruangan gedungLuas : 153,63 m2

Wiwik Waluyanti

19. KantorCabangPembantu

Kantor Capem Depok Jl. Margonda Raya No. 198 A,RT 003 RW 008, KelurahanKemirimuka, Kecamatan BejiKota Depok.

Milik sendiriHGB No. 300/KemiriMuka/2002Luas : 94 m2

Ferri Aryudha

75

20. KantorCabangPembantu

Kantor CapemKebayoran Lama

Jl. Kebayoran Lama RT.001 RW.013 Grogol Utara, JakartaSelatan

Sewa KantorLuas : 455 m2

Fernando K.Sinuraya

21. KantorCabangPembantu

Kantor Capem Bekasi Komp. Ruko Ramayana Jl. Ir. H.Juanda Blok A-4 No. 03Kelurahan Duren Jaya,Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi

Milik sendiriHGB No. 11811/KelurahanDuren JayaLuas : 92 m2

Jaya Simatupang

22. KantorCabangPembantu

Kantor CapemTangerang

Jl. Merdeka Raya No. 149Kelurahan Sukajadi KecamatanKarawaci, Tangerang

Sewa rukoLuas tanah : 160 m2

SiskaRosidianingrum

23. KantorCabangPembantu

Kantor Capem A.R.Hakim, Medan

Jl. A.R Hakim No. 153,Sukarame, Medan

Milik Sendiri HGB No.26/Tegal Sari III Luas : 124m2

Ronal Romambang

24. KantorCabangPembantu

Kantor CapemKasikan

Desa Kasikan Dusun 4,Kecamatan Tapung Hulu,Kabupaten Kampar

MIlik Sendiri HGB No.00003 / Kasikanseluas :238 m 2

Torang Sirait

25. KantorCabangPembantu

Kantor Capem LubukDalam

Jl. Pertamina, Desa LubukDalam, Kecamatan LubukDalam, Siak

MIlik Sendiri HGB No. 05/Lubuk Dalam Luas : 200m2

PosmaSimangunsong

26. KantorCabangPembantu

Kantor Capem UjungBatu

Jl. Jend Sudirman No. 100,Ujung Batu, Rokan Hulu Riau

Sewa BangunanLuas : 154 m2

Arief Abdalli

27. KantorCabangPembantu

Kantor Capem KelapaGading

Jl. Boulevard Raya Blok CN. 1Kelapa Gading Kelurahan KelapaGading Timur Kecamatan KelapaGading, Jakarta

Milik sendiriHak Milik Atas SatuanRumah Susun No. 345/I-II/B Kelurahan KelapaGading TimurLuas : 175,065 m2

Erwind Andrew ODamanik

28. KantorCabangPembantu

Kantor Capem BanyuManik

Jl. Sukun Raya No. 41 (Ruko) A-1, Srondol Wetan, Semarang

Sewa bangunanLuas : 135 m2

Dipo Rumansyah

29. KantorCabangPembantu

Kantor Capem AirMolek

Jl. Jend Sudirman Air Molek I,Kab. Indragiri Hulu, Riau

SewamenyewabangunanLuas : 180 m2

Ari SuryanataKusumah

30. KantorCabangPembantu

Kantor CapemBandar Jaya

Jl. Proklamator Raya No. 133 ATerbanggi BEsar, BandarLampung

Sewa menyewabangunanLuas : 170 m2

Safwira Guna Putra

31. KantorCabangPembantu

Kantor CapemSidoarjo

Jl. H. Sunandar Priyo SudarmoRKA. 06 RT 16 RW 05 DesaLarangan Kecamatan CandiKabupaten Sidoarjo

Milik sendiriHGB No. 643/DesaLaranganLuas : 108 m2

Akhsin Suyito

32. KantorCabangPembantu

Kantor CapemPematang Siantar

Jl. Asahan Kompleks MegalandBlok A No. 45 Kelurahan SiopatSuhu, Kecamatan Siantar TimurKota Pematang Siantar

Sewa menyewabangunanLuas : 200 m2

Deddy Effendi

33. KantorCabangPembantu

Kantor Capem TebingTinggi

Jl. Jend. Sudirman No. 405 C,Tebing Tinggi Barat, SumateraUtara

Milik sendiriHGB No. 60/Kelurahan SriPadang Luas: 88 m2

Abdul Hanan

34. KantorCabangPembantu

Kantor Capem Ciputat Jl. Ir. Juanda No. 114, CempakaPutih, Kota Tangerang Selatan

Milik Sendiri HGB No.01495 / Cempaka PutihLuas : 105 m2

Silma Gunawan

35. KantorCabangPembantu

Kantor Capem Gresik Jl. RA Kartini No. 216, GresikJawa timur

Sewa Ruang Kantorseluas 100 m2

Widowati Nur Utami

76

36. KantorCabangPembantu

Kantor Capem CikDitiro

Jl. Teuku Cik Ditiro No. 14,Kelurahan Gondangdia,Kecamatan Menteng, JakartaPusat

Sewa ruangan kantorLuas : 169,78 m2

Arief RachmatRiandi

37. Kantor Kas Kantor Kas Dalu-DaluEmplasementPerkebunan KelapaSawit PT Hutahaean

Desa Dalu-Dalu, KecamatanTambusai, Kabupaten RokanHulu, Riau

Sewa Ruangan KantorLuas : 54 m2

Philip Sitompul

38. Kantor Kas Kantor Kas TelukSonoEmplasementPerkebunan KelapaSawit PT Hutahaean

Desa Teluk Sono, BonaiDarussalam, Rokan Hulu Riau

Sewa Ruangan KantorLuas : 78 m2

Abraham Yulistiandi

39. Kantor Kas Kantor Kas PTPN IXSemarang

Jl. Mugas Dalam,Semarang

Sewa ruangan kantorLuas: 28 m2

Ratna Handayani

40. Kantor Kas Kantor Kas DeptanKementerianPertanian, Gedung ELantai Dasar

Departemen Pertanian, GedungE Lantai Dasar, Jl. RM HarsonoNo. 3 Jakarta

Sewa ruangan kantorLuas lantai : 87,5 m2

Noor Latifah

iii. ATM dan Kartu ATM

Per tanggal 31 Desember 2016, tidak memiliki mesin ATM karena telah menggunakan Mesin ATM dari BankBRI sehingga nasabah dapat bertransaksi di ATM BRI serta bekerja sama dengan jaringan ATM Bersama yangtersebar di seluruh Indonesia. Pemegang kartu ATM Perseroan dapat menggunakan ATM Perseroan dan ATMBRI serta ATM Bank yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama untuk menarik dana, memeriksa saldo dantransfer dana antara rekening tabungan termasuk rekening antar nasabah.

F. PENGELOLAAN RISIKO DAN KEPATUHAN

Perseroan menghadapi berbagai jenis risiko yang terkait dengan pemberian pinjaman, simpanan dan bisnislainnya, termasuk risiko yang terkait lingkungan operasional. Risiko utama yang Perseroan hadapi adalah risikokredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko trading dan risiko nilai tukar), risikooperasional, risiko strategis, risiko kepatuhan dan risiko hukum, serta risiko reputasi. Tujuan Perseroan dalampengelolaan risiko adalah untuk memastikan bahwa Perseroan memahami, mengukur dan memantau berbagairisiko yang timbul dan memastikan Perseroan mematuhi kebijakan dan prosedur-prosedur yang ada untukmengelola risiko-risiko ini.

Program Kerja Manajemen Risiko

Program kerja dan implementasi manajemen risiko selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :a) Melakukan review dan update atas Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR) Bank.b) Melakukan review dan update atas SK Komite Manajemen Risikoc) Melakukan review dan update atas Kebijakan Contigency Funding Pland) Melakukan review dan update atas Kebijakan Stress Teste) Melakukan review dan update atas Limit Transaksi Dealerf) Membuat dan melakukan implementasi pengukuran risiko operasional dengan metode RCSA (Risk Control

Self Asessment) secara online keseluruh unit kerjag) Implementasi dan refreshment metode risiko operasional RCSA (Risk Control Self Asessment) di beberapa

Kantor Cabang sebagai salah satu alat untuk meningkatkan risk awareness kepada seluruh karyawan dansatuan kerja.

Dalam menerapkan manajemen risiko Perseroan, langkah-langkah mitigasi risiko adalah sebagai berikut :1. Manajemen Risiko Kredit

Pengelolaan dan pengendalian risiko kredit dilakukan dengan upaya:

77

a) Mengendalikan risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur dan tindakan perbaikansehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.

b) Menerapkan four eyes principles pada proses pemberian kredit.c) Menerapkan internal credit risk rating dan credit risk scoring sebagai salah satu alat pengukuran dan

pemantauan (monitoring credit) dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensicidera janji (default).

2. Manajemen Risiko Pasar & Risiko LikuiditasPengukuran risiko pasar dan risiko likuiditas dilakukan melalui analisis terhadap pemicu munculnya risiko(risk driver), yaitu suku bunga dan nilai tukar. Pengelolaan dan pengendalian risiko pasar dan risikolikuiditas dilakukan dengan pemantauan posisi gap (liquidity gap, repricing gap), IRRBB (Interest RateRisk on Banking Book) dan PDN (Posisi Devisa Neto).

3. Manajemen Risiko Operasional

Pengelolaan dan pengendalian risiko operasional berguna untuk meningkatkan kesadaran setiapkaryawan di seluruh kantor, meliputi :− Limit dan kewenangan transaksi dan aktivitas kantor.− Pengetahuan prosedur operasional dengan titik berat pada area-area high risk dan high volume.− Pengetahuan fitur dan risiko produk-produk yang ada.− Pemahaman terhadap aspek KYC.

4. Manajemen Risiko StrategikPengelolaan dan pengendalian risiko strategik dengan cara melaksanakan proses pengendalian terhadaprencana strategis dan rencana bisnis. Hal ini bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan targetyang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi.

5. Manajemen Risiko HukumPengelolaan dan pengendalian risiko hukum dilakukan melalui :− Peninjauan secara berkala terhadap kontrak dan perjanjianantara bank dengan pihak lain.− Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai

pada setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan.

6. Manajemen Risiko KepatuhanPengelolaan dan pengendalian risiko kepatuhan berguna untuk memitigasi risiko tidak dipatuhinya atautidak dilaksanakannya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dengan caramemastikan kepatuhan terhadap kebijakan & prosedur intern, peraturan perundang-undangan danketentuan yang berlaku pada semua aktifitas fungsional bank.

7. Manajemen Risiko Reputasi

Risiko reputasi yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif dan informasi yang tidak tepat terkaitpersepsi terhadap bank. Pengelolaan dan pengendalian risiko reputasi mengatasi keluhan nasabah,keterbukaan informasi yang memadai.

G. Good Corporate Governance (GCG)

Seiring dengan ketetapan langkah untuk bertransformasi, Perseroan senantiasa melengkapi berbagai pranataorganisasi dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis yang andal. Hal ini dapat diwujudkan melaluipenerapan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG) pada seluruhtingkatan dan jenjang organisasi Perseroan secara konsisten.

Perseroan menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG yang mencakup transparency, accountability, responsibility,independency dan fairness dengan keyakinan bahwa hal ini akan menjamin terciptanya keseimbangan bisnissecara paripurna/menyeluruh sehingga segenap bentuk kepentingan, baik bisnis maupun sosial, individudengan kelompok, internal juga eksternal, serta kepentingan shareholders dan stakeholders akan menuju padatitik keseimbangan.

78

Bagi Perseroan, penerapan GCG bukan sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan. SelamaSemester I Tahun 2016 berdasarkan hasil self assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaanatau Good Corporate Governance (GCG) sudah dilakukan dengan predikat “baik” dan nilai komposit “2”,sehingga kami simpulkan hasil matrik dalam penilaian pada Tingkat Kesehatan Bank berbasis Risiko ini, masukkatagori matrik peringkat “2”.

Bank memfokuskan perhatian yang tinggi pada implementasi tata kelola perusahaan yang baik atau GoodCorporate Governance . Dewan Komisaris sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagaimana tercantum dalamAnggaran Dasar memberikan tanggapan dan saran atas laporan kinerja Perseroan yang disampaikanDireksi.setiap bulan. Disamping itu Dewan Komisaris juga secara berkala (mingguan) mengadakan rapat /diskusi dengan Manajemen. Kunci untuk mendengar langsung permasalahan yang terjadi dan memberikansaran / rekomendasi untuk perbaikan.

Pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan KomiteRemunerasi & Nominasi.Komite Audit membahas hasil laporan hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan memantautindak lanjut yang dilakukan oleh unit-unit kerja baik di kantor pusat dan kantor cabang.Komite PemantauRisiko melakukan pemantauan implementasi manajemen risiko dan kepatuhan di Bank. Komite Remunerasidan Nominasi melakukan evaluasi atas kebijakan remunerasi dan memberikan masukan untuk kebijakannominasi.Peranan BRI Agro ke depan mempunyai peran yang strategis dalam sektor agribisnis, maka Dewan Komisarismenyarankan kepada jajaran Direksi untuk mempersiapkan Sumber daya manusia (SDM) yang benar-benarmampu menjawab tantangan tersebut, karena peluangnya yang masih terbuka luas dan merupakan salah satufokus Pemerintah saat ini untuk meningkatkan dan membangun sektor pertanian.

Dewan Komisaris mendorong Direksi untuk dapat meningkatkan kinerja dan berpegang pada regulasi yangditetapkan serta prinsip tata kelola yang baik agar dapat tumbuh sehat dan berkesinambungan.

Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan dan berdampingan memberi nasihat di bidangkebijakan dan operasional kepada Direksi Perseroan melalui rapat berkala setiap bulan, surat-surat danrekomendasi sesuai dengan kapasitas serta kewenangannya.Dari semua itu, merupakan elemen fundamental yang mengacu kepada international best practices. Perseroanberkeyakinan bahwa dengan melakukan implementasi GCG secara konsisten dan berkesinambungan akanmemfasilitasi value driver untuk bekerja optimal. Hal ini diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan (valuecreation).

H. TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Kehadiran Perseroan sebagai warga masyarakat yang baik diimplementasikan secara konsisten melaluiprogram tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) guna mewujudkan misi Perseroansebagai bank komersial yang fokus pada sektor pertanian dalam mendukung pengembangan agrobisnis diIndonesia. Dalam pelaksanaanya, Perseroan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan dapat terlibatmendapatkan manfaat dari setiap kegiatan operasional Perseroan. Secara garis besar kegiatan tanggungjawab sosial diimplementasikan dalam 2 (dua) kegiatan yaitu:

Perlindungan Nasabah melalui penerapan sistem transparasi informasi produk hingga pembentukan strukturpenanganan dan penelesaian pengaduan nasabah sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan / Bank Indonesiasebagai berikut :a. No. 7/6/PBI/2005 tentang transparasi Produk Bank dan penggunaan Data Pribadi Nasabah,b. No. 7/6/PBI/2005 tentang penyelesaian pengaduan Nasabah dan Peraturan Bank,c. No. 10/1/PBI/2008 tentang perubahan peraturan Bank Indonesia No. 8/5/PBI/2006 tentang Mediasi

Perbankan.

Implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan terkait perlindungan nasabah dilaksanakan denganpenerapan sistem transparansi informasi produk hingga pembentukan struktur penanganan dan penyelesaianpengaduan nasabah sampai ketingkat mediasi perbankan.

79

Transparansi produk perbankan dilakukan dengan menyediakan informasi tertulis bagi nasabah mengenaikarakteristik produk (manfaat dan risiko yang melekat pada produk, persyaratan dan tata cara penggunaanproduk serta biaya-biaya yang melekat pada produk Giro, Tabungan, Deposito, Transfer dan lain-lain) berupabrosur, penyampaian karakteristik produk dalam aplikasi/ formulir produk, maupun penempatan informasimelalui papan pengumuman nasabah di setiap unit kerja.

Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan nasabah selama tahun 2016 telah ditangani dan diselesaikansecara tepat waktu, dimana Perseroan menetapkan prosedur bahwa semua pengaduan nasabah harusdiselesaikan paling lambat 20 hari kerja dengan masa perpanjangan 20 hari kerja. Adapun pengaduannasabah yang diterima selama sampai dengan 31 Desember 2016 sebanyak 2,013 pengaduan dan seluruhnyadapat diselesaikan dalam batas waktu 20 hari kerja. Selain itu, sampai dengan 31 Desember 2016 tidakterdapat pengaduan nasabah yang diselesaikan melalui mediasi institusi perbankan.

Pengembangan Komunitas yang dilakukan sejak tahun 2010 dengan membentuk wadah aktivitaspengembangan komunitas dengan mengikutsertakan karyawan Perseroan baik sebagai donatur maupunrelawan dengan nama “Perseroan Peduli” dengan kegiatan bakti sosial untuk korban bencana kebakaran, bukapuasa bersama anak yatim di seluruh kantor cabang Perseroan dan sumbangan pembangunan rumah ibadah.Perseroan melaksanakan normalisasi saluran air dan rehabilitasi jalan dan kepedulian terhadap masyarakat sekitarkantor pelayanan.

I. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Perseroan adalah pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa:1. Ciptaan atas Seni Logo "BANK BRI AGRO" berdasarkan Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor C00201403940

tertanggal 24 Oktober 2014 dengan Nomor Pendaftaran 069999 yang berlaku selama 50 (lima puluh) tahunsejak pertama kali diumumkan; dan

2. Etiket Merek "BRI AGRO + LOGO” (merupakan satu penamaan) berdasarkan Sertifikat Merek dengantanggal penerimaan14 Agustus 2012, nomor pendaftaran IDM000484266 yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Agustus2022 untuk kelas barang / jasa 36.

Saat ini Perseroan telah mendaftarkan Logo barunya “BRI Agro +LOGO” Kelas Jasa 36, dengan NomorPermohonan J002016046688 tangga 30 September 2016, yang sampai dengan tanggal prospektus ini masihdalam proses Pemeriksaan Formalitas Permohonan Pendaftaran Merek sebagaimana disampaikan DirekturMerek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. HKI.4-HI.06.01-466.

3. KECENDERUNGAN SERTA PROSPEK USAHA

A. PROSPEK USAHA

Perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin baik pada Triwulan IV 2016.Pertumbuhan ekonomi meningkat disertai dengan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang terjagadengan baik. Pertumbuhan ekonomi meningkat ditopang ekspor dan investasi yang membaik ditengahkonsumsi yang tetap kuat. Sementara itu, stabilitas makroekonomi terjaga dengan baik sebagaimana tercermindari inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang menurun dan nilai tukar Rupiah yang bergerak stabail.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 meningkat didukung oelh masih kuatnya konsumsi rumahtangga, serta perbaikan ekspor dan kinerja investasi. Perekonomian tercatat tumbuh sebesar 5,02% (yoy),membaik dibandingkan dengan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 4,88% (yoy). Kondisi sistem keuangan tetapstabil didukung oleh ketahanan industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan yang terjaga. PadaDesember 2016, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan tercatat sebesar 22,7% dan rasio kredit bermasalah(NPL) tercatat sebesar 2,9% (gross) atau 1,2% (net). Selama periode Januari-Desember 2016, pelonggarankebijakan moneter dan makroprudensial telah dapat menunrunkan suku bunga deposito 122 bps dan sukubunga kredit sebesar 79 bps. Sementara itu, pertumbuhan kredit Desember 2016 sebesar 7,9% (yoy) sejalandengan masih lambatnya perkembangan ekonomi dunia. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Desember 2016

80

tercatat sebesar 9,6% yang didorong dana repatriasi tax amnesty yang tinggi di akhir 2016. (Sumber: TinjauanKebijakan Moneter, Bank Indonesia, Triwulan IV 2016).

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (BI, Juni 2016) kredit pertanian (termasuk industri penunjangnya)posisi bulan tahun 2016 masih cukup kecil yaitu mencapai sebesar Rp57.193 miliar atau hanya 4,77% daritotal kredit perbankan. Masih rendahnya kredit pertanian bukan berarti bahwa sektor ini kapasitasnya kecil, halini dapat dilihat dari kontribusi sektor Pertanian terhadap Produk Domestik bruto yang mencapai + 14,45%(Sumber BPS).

Ditinjau dari variabel di atas tentunya kredit sektor pertanian yang menjadi fokus usaha Perseroan sangatpotensial untuk dikembangkan, terutama pertanian berbasis ekspor seperti perkebunan dan usaha turunannya.Di samping itu akses petani terhadap pembiayaan perbankan masih relatif rendah sehingga memberikanpeluang bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan penetrasi pasar lebih kuat.

Segmen Bisnis Agro

Kontribusi kredit sektor agribisnis telah memberikan porsi 54% dari portifolio kredit bank. Potensipengembangan portofolio kredit sektor agribisnis masih terbuka lebar untuk dikembangkan mengingat negaraIndonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Bank akan tetap melakukan pengembangan bisniske sektor agribisnis walaupun harga komoditi sangat fluktuatif. Sektor agribisnis yang telah dikembangkan diBank mulai dari hulu, on farm, hilir dan juga jasa/suporting bisnis. Strategi pengembangan bisnis disektoragribisnis ke BUMN yang sehat dan swasta besar serta kepada nasabah yang telah bermitra dengan Bank BRIGrup. Pengembangan bisnis untuk pembiayaan kepada plasma (koperasi) yang merupakan mitra kerja darigrup usaha perkebunan besar merupakan sasaran utama Bank . Hal ini dengan harapan perusahaan intisebagai off taker dan juga sebagai penjamin atas kewajiban plasma kepada Bank.

Sektor agribisnis kedepan akan lebih baik terutama pengembangan komoditi minyak kelapa sawit danturunannya karena merupakan komoditi strategis Indonesia. Disamping itu adanya kebijakan pemerintah untukmoratorium ijin usaha perkebunan sawit dan restorasi lahan gambut, kedepan kinerja perkebunan sawit danturunannya akan lebih dan harga kebun akan meningkat. Bank akan lebih fokus untuk pengembanganbisnisnya kepada komoditi sawit dan turunannya.

Segmen Bisnis Ritel dan Konsumer

Usaha Kecil dan Menengah berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tercermin darijumlah usaha atau dari penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Perseroan juga akan turut berperan serta lebihbesar di dalam pembiayaan produktif sektor Usaha Kecil dan Menengah dengan batasan pengembangansektor UKM dimaksud disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM).

Produk Bisnis Ritel dan KonsumerProduk-produk bisnis yang telah ada saat ini semakin variatif dan disesuaikan pada ‘customer need’, antaralain :- Kredit Modal Kerja- Kredit Investasi- Kredit Pemilikan Gudang- Kredit Fully Cash Collateral- Kredit program untuk komoditi pertanian (KKPA,KUR)- Kredit Konsumer :

1. Agro Griya2. Agro Mobil3. Agro Multiguna4. Kredit Karyawan Tetap

Produk-produk kredit ritel maupun kredit konsumer telah dilakukan evaluasi untuk disesuaikan denganperkembangan kebutuhan pasar sehingga kontribusi produk dimaksud dalam portofolio bisnis sudah mulaibertumbuh.

81

Produk-produk pembiayaan di atas dikembangkan untuk menyasar sektor bisnis dalam skala UKM untuk dapatmemberikan kontribusi positif dengan volume portofolio yang semakin seimbang dengan sektor bisnis lainnya.

Strategi Bisnis Ritel & Konsumer

a. Strategi Umum

Merupakan garis besar dalam menciptakan perangkat bisnis yang mapan dan sesuai dengan kebutuhanPerseroan pada umumnya, antara lain :(i) Melakukan ekspansi bisnis yang sehat dengan mempertimbangkan komposisi antara bisnis Agro maupun

non-Agro (bisnis Umum).(ii) Optimalisasi outlet (unit kerja) Cabang dan Capem melalui penetapan RBB berbasis potensi wilayah.(iii) Pembukaan outlet (unit kerja) baru di lokasi-lokasi yang representatif.(iv) Peningkatan kualitas dan kuantitas PKL (Pejabat Kredit Lini).(v) Menciptakan produk-produk bisnis yang potensial dengan menitikberatkan pada risk assesment dan risk

mitigation.(vi) Menerapkan sistem monitoring yang lebih efektif dan efisien.

b. Strategi Khusus (Pengembangan Bisnis)

Merupakan langkah-langkah spesifik yang dilakukan untuk pengembangan bisnis ritel dan konsumer, antaralain :

(i) Bisnis RitelStrategi pengembangan bisnis ritel dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu Jaringan Bisnis, SDM dan Produk& Mitigasi. Ketiga kategori rencana strategis ini merupakan rangkuman dari program-program yangakan dilaksanakan secara teknis untuk memenuhi tuntutan perkembangan bisnis ritel, sebagai berikut :1) Jaringan Bisnis : Optimalisasi Unit Kerja eksisting, pembukaan jaringan /unit kerja baru dan

mapping bisnis per-wilayah kerja.2) SDM : rekrutmen AO untuk memenuhi formasi di semua kantor cabang / capem,

pelaksanaan pendidikan bagi AO, MP, Pincapem dan Pinca, menerapkan insentif berbasiskinerja dan menerapkan RSK (rencana sasaran kerja) dengan penyusunan pipe-line bisnis danevaluasi terhadap realisasi pipelite.

3) Produk & Mitigasi : Optimalisasi produk - produk bisnis berbasis kolateral, meningkatkankerjasama dengan perusahaan penjamin kredit sebagai second way out, meningkatkantrickledown bisnis dari debitur – debitur menengah dan menetapkan kebijakan wilayahpelayanan bisnis di seluruh unit kerja.

Selain itu, pengembangan bisnis ritel lainnya yang masih merupakan bagian dari bisnis ritel adalahKredit Program, dengan strategi pengembangan sebagai berikut :1) Kerjasama pembiayaan plasma dengan Perusahaan inti yang telah menjadi Debitur Perseroan.2) Kerjasama pembiayaan plasma dengan Perusahaan BUMN (PTPN dan lain-lain)3) Kerjasama pembiayaan plasma dengan Perusahaan swasta besar (Asian Agri Group dan lain-

lain).4) Melakukan perluasan/ekspansi pembiayaan diluar komoditi perkebunan, seperti pangan,

hortikultura, peternakan dan perikanan dengan mempertimbangkan potensi pasar dankompetensi SDM.

5) Optimalisasi target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi dari Pemerintah.

(ii) Bisnis Konsumer1) Optimalisasi produk-produk kredit berbasis collateral (Agrogriya, Agromobil, KMG dan lain-lain).2) Menjalin kerjasama dengan developer yang memiliki bonafiditas yang baik.3) Optimalisasi pelayanan kredit karyawan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menjadi

Debitur Perseroan.

82

4) Membuka jaringan bisnis dengan instansi-instansi yang memiliki jaringan di unit kerja Perseroanmelalui prakarsa Perjanjian Kerja Sama (PKS) induk di kantor pusat untuk kemudian dapat dieksekusi oleh unit kerja Perseroan di lapangan (misalnya : Askrindo, Jamsostek dan lain-lain).

5) Melakukan pemasaran kredit konsumer kepada anak (grup) usaha BRI.6) Potensi penyaluran kredit karyawan kepada perusahaan multifinance besar dengan rating baik

dan telah menjadi Debitur Perseroan.7) Pemasaran intensif produk kredit karyawan produktif kepada perusahaan mitra, BUMN dan

perusahaan swasta besar lainnya.

Segmen Bisnis Umum

Perseroan selain mengembangkan pembiayaan agrobisnis yang menjadi fokus usaha, juga mengembangkanbisnis umum dengan fokus pada bisnis umum yang terselektif dan tahan terhadap goncangan binis.Pengembangan bisnis umum dimulai pada tahun 2012, bisnis umum meliputi pembiayaan kepada multifinance,rekanan BUMN, sektor perdagangan, jasa dan pariwisata (hotel) serta lain-lain dimana dalam pelaksanaannyaekspansi kredit bisnis umum juga disinergikan dengan strategi dalam rangka mendukung pengembanganbisnis ritel dengan cara membuka pada peluang tricle down bisnis bank baik funding dan maupun lending.Secara strategis pengembangan bisnis Perseroan maka diharapkan porsi bisnis umum dapat mewujudkanpencapaian maksimal sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu, juga dikembangkan pembiayaankepada Bank Perkreditan Rakyat dengan pola linkage program.

Kontribusi profitabilitas Bisnis Umum Perseroan selama 2 (dua) tahun terakhir sesuai dengan trend tingkat sukubunga pasar, dengan produktifitas per 31 Desember 2016 sebesar 12,36%, Desember tahun 2015 sebesar12,70 %. Produktifitas tersebut seiring dengan perkembangan Cost of Fund Perseroan sehingga bunga kredituntuk segmen menengah bisa bersaing dengan bank lainnya.

Prospek Bisnis

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Nasional berada pada kisaran 5,1% - 5,6% di tahun 2016, yangdidukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang tetap kuat. Selain itu pertumbuhan kelas menengahIndonesia dan peningkatan komposisi penduduk pada usia produktif memberikan optimisme akan arahperkembangan dan prospek bisnis perbankan Nasional. Memperhatikan perkembangan tersebut, Perseroanakan mengupayakan pengelolaan jasa keuangan dengan lebih baik dan kuat terutama dalam permodalan.Selain fokus pada bidang usaha agrobisnis, Perseroan juga akan bergerak di usaha bisnis umum serta usahakecil dan menengah (UKM).

Dari sisi usaha penghimpunan dana, Perseroan menetapkan arah dengan upaya mengurangi risiko konsentrasiyang saat ini masih tergantung pada beberapa deposan besar dengan cara mengembangkan sumber dana ritelyang antara lain melalui penambahan jaringan kantor pelayanan dengan membuka kantor cabang dan cabangpembantu di sentra-sentra bisnis.

Dalam pengembangan bisnis, strategi perusahaan juga memperhatikan kondisi dan potensi daerahpengembangan, antara lain sebagai berikut:a. Kondisi perekonomian global yang masih berfluktuatif dan dapat berpengaruh terhadap perekonomian

domestic.b. Persaingan ketat di sektor perbankan dari sisi size (modal dan jaringan) serta pricing (produk

penghimpunan dana dan penyaluran kredit).c. Munculnya alternative investasi yang lebih menarik seperti asuransi unit linked, reksadana, ORI dan lain-

lain.d. Bank – bank lain yang berminat untuk masuk dalam bidang usaha yang sama karena masih besarnya

margin dan opportunity.

Bisnis Treasury

Untuk memaksimalkan pengelolaan sumber dan penggunaan dana bank agar risiko assets liabilities gap dapatterkendali, maka Perseroan akan menetapkan suatu strategi yang lebih baik untuk mengembangkan danmeningkatkan pengelolaan ALM (Asset Liabilities Management).

83

Selain itu Perseroan juga akan mengembangkan metode dan kebijakan pricing suku bunga yang sudah adasaat ini yaitu kebijakan penerapan suku bunga yang berhubungan dengan kondisi masing-masing unit kerjaagar lebih variatif sehingga diharapkan produk-produk bisnis Perseroan dapat lebih berkembang.Selain itu Bagian Treasury juga mengembangkan struktur organisasi yaitu menambah fungsi ManajemenLikuiditas dan Marketing Treasury Product yang berguna untuk menunjang bisnis di masa yang akan datangselain pengelolaan likuiditas. Hal ini untuk menunjang bisnis Treasury ke depannya selain pengelolaanlikuiditas. Treasury juga diharapkan dapat berfungsi penuh sebagai unit bisnis dalam peningkatan di fee basedincome.Selama sampai dengan 31 Desember 2016 upaya menuju unit bisnis dapat dilakukan dengan:1. Mengupayakan minimalisasi biaya dana dengan optimalisasi penempatan pada secondary reserve;2. Melakukan transaksi surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah (SUN dan ORI) secara selektif

berdasarkan tenor dan yield yang diberikan dan disesuaikan dengan kondisi likuiditas. Pembelian inidilakukan selain likuid, surat berharga tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan kliring BI dalam bentukprefund dan untuk memenuhi GWM Sekunder.

Kontribusi Treasury sampai dengan Desember 2016 cukup baik, dengan menyumbang pendapatan bungayang berasal dari efek-efek sebesar Rp45.659 juta, penempatan pada BI dan bank lain sebesar Rp22.795 jutadan giro pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp2.221 juta, serta pendapatan operasional selain bungayang berasal dari keuntungan penjualan dan kenaikan surat berharga sebesar Rp36.331 juta.

Mempertimbangkan prospek ke depan, Treasury akan mengembangkan:1. transaksi obligasi dalam bentuk mata uang dolar AS melalui pembukaan Custody Euro Clear, selain

trading obligasi dalam bentuk Rupiah.2. Melakukan kerja sama dengan beberapa Manajer Investasi/Aset Manajemen untuk mengoptimalisasi dana;

Dana dan Jasa

Dengan semakin meningkatnya persaingan di industri perbankan dalam memperebutkan dana pihak ketiga(DPK) serta banyaknya program yang dikeluarkan oleh bank pesaing untuk memperluas pangsa pasar DanaPihak Ketiga, maka Perseroan akan menerapkan strategi pemasaran produk dana yang disesuaikan denganperilaku masyarakat yang dinamis.

Rencana tahun 2016 diarahkan dalam rangka upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan struktur pendanaanPerseroan dengan berbasis ritel (mass banking) sebagai buffer dana pihak ketiga (DPK) dalam rangkamendukung liabilities dan meningkatkan competitive position serta market share pertumbuhan DPK secaraoptimal. Oleh karena itu fokus utama pengembangan dan strategi bisnis yang dilakukan adalah:

a. Melakukan pengembangan fitur tabungan dengan cara modifikasi fitur yang telah ada dengan caramenyesuaikan dan memperhatikan kebutuhan serta karakteristik nasabah.

b. Melakukan program pemasaran secara terpadu di seluruh unit kerja Bank BRI Agro.c. Meningkatkan akses layanan e-channel dengan bekerjasama dengan perusahaan induk dalam

memanfaatkan ATM guna memberikan kemudahan, kenyamanan dan meningkatkan pelayanan kepadanasabah.

Produk Tabungan

Tabungan BRI-AgroTabungan BRI Agro adalah tabungan konvensional yang menggunakan system real time online di seluruhIndonesia, sehingga nasabah dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai di seluruh Satuan KerjaPerseroan dan dilengkapi dengan fasilitas Kartu ATM BRI Agro. Tabungan BRI-Agro terutama diperuntukkanuntuk Nasabah yang membuka Tabungan secara kolektif misalnya untuk payroll gaji maupun untuk Nasabahyang terkait dengan kredit.

TabunganKu

84

Produk tabungan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia, termasuk Perseroan, untukperorangan dengan persyaratan mudah dan ringan guna menumbuhkan budaya menabung sertameningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tabungan InfinitiTabungan Infiniti BRI Agro merupakan simpanan yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli 2013 dengan tagline“Tabungan yang memberikan nilai lebih”. Tabungan Infiniti BRI Agro dirancang khusus bagi nasabah yangsangat sensitif terhadap suku bunga sehingga nasabah dapat menikmati tingkat pengembalian yang optimaldengan keleluasaan sebuah tabungan.

Tabungan MultimaTabungan Multima BRI Agro merupakan tabungan berjangka yang dapat membantu nasabah dalamperencanaan keuangan pemenuhan kebutuhan masa depannya. Pada Tabungan Multima, nasabah diberikankeleluasaan penuh untuk menentukan besaran angsuran dan jangka waktu. Tabungan Multima lebihmengutamakan pengembalian manfaat dimasa depan dari dana yang disetorkan setiap bulannya dengan sukubunga yang bersaing.

Tabungan SimpelTabungan untuk pelajar / siswa Warga Negara Indonesia (WNI) yang diterbitkan oleh OJK dengan persyaratanmudah dan sederhana serta fitur yang menarik dalam rangka edukasi inklusi keuangan untuk mendorongbudaya menabung sejak dini.

Produk GiroGiro BRI-AgroGiro BRI Agro (Current Account) adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabahperseorangan maupun badan usaha dalam Rupiah maupun mata uang asing yang penarikannya dapatdilakukan kapan saja selama jam kerja dengan menggunakan warkat cek dan bilyet giro.

Produk Deposito

Deposito BRI AgroDeposito BRI Agro merupakan simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dengan bunga menarik danberagam keuntungan lainnya.

Produk Kredit

Kredit Modal KerjaKredit modal kerja adalah kredit yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha untuk menambah modalkerja usaha sehingga dapat membantu dalam pembiayaan pembelian bahan baku, biaya produksi danpemasaran serta penggelolaan piutangnya dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

Kredit InvestasiKredit investasi adalah kredit untuk pembelian barang modal seperti tanah, mesin/peralatan produksi,pembuatan bangunan pabrik baik untuk rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atas proyek yang sudah adamaupun pendirian proyek baru

Kredit Usaha Kecil (KUK)KUK adalah kredit yang diberikan ke debitur usaha kecil dengan plafon Rp250 juta untuk membiayai usahaproduktif dan kredit yang diberikan ke debitur usaha kecil dengan Rp25 juta tanpa melihat tujuan penggunaan(produktif/konsumtif).

Kredit Konsumer (KK)

85

KK adalah kredit yang diberikan untuk tujuan konsumtif.

B. TINGKAT KESEHATAN BANK

Kondisi kesehatan perbankan selalu dimonitor oleh Bank Indonesia. Penilaian tingkat kesehatan bank berbasisrisiko dilaksanakan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.04/POJK.03/2016 tanggal 25 Oktober2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko adalahhasil penilaian kualitatif dan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerjasuatu bank melalui penilaian seperti: Profil Risiko Perseroan, Good Corporate Governance, Rentabilitas danPermodalan. Sehingga akan menghasilkan peringkat tingkat kesehatan Perseroan berdasarkan risiko.

Tingkat kesehatan Perseroan secara keseluruhan mempunyai peringkat komposit 2 (sehat) yang tercermin darikeempat faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) berdasarkan risiko posisi 31 Desember 2016, sebagaiberikut:

a. Analisis Profil Risiko

Penilaian Profil Risiko untuk tahun 2016 telah dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai denganSurat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan atas Surat EdaranNo. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Mekanisme penilaian Profil Risiko, penetapan tingkat Risiko dan penetapan peringkat profil Risiko mengacudan diselaraskan dalam penilaian Tingkat Kesehatan Bank berdasarkan Risiko atau Risk Based Bank Rating(RBBR) serta ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lainnya yang berlaku. Laporan ini merupakan adanyaperubahan format dari kertas kerja yang kami sajikan sehingga dengan seiring perkembangan perlu adanyaperbaikan dan penyempurnaan, upaya tersebut akan kami lakukan dengan selalu melakukan update dan me-review kertas kerja profil risiko Perseroan, tentunya dengan saran, kritik dan arahan dari seluruh komponenyang terkait mulai dari unit bisnis, pejabat eksekutif, Dewan Komisaris, Direksi, maupun arahan dari bimbinganBank Indonesia selaku otoritas perbankan di Indonesia.

Secara keseluruhan Peringkat Profil Risiko Perseroan dengan skala usaha yang dimiliki saat ini terdiri dari 8(delapan) jenis risiko yaitu: Risiko Kredit (1); Risiko Pasar (2); Risiko Likuiditas (3); Risiko Operasional (4);Risiko Hukum (5); Risiko Strategik (6); Risiko Kepatuhan (7); dan Risiko Reputasi (8), dalam penilaian kamiselama periode 31 Desember 2016 penilaian peringkat Profil Risiko dengan peringkat 3 “MODERATE” dengantingkat risiko inherent dinilai 3 “MODERATE”, dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) adalah“FAIR”.

b. Analisis mengenai Good Corporate Governance (GCG)

Selama Tahun 2016 berdasarkan hasil self assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atauGood Corporate Governance (GCG) sudah dilakukan dengan predikat “baik” dan nilai komposit “2”, sehinggakami simpulkan hasil matrik dalam penilaian pada Tingkat Kesehatan Bank berbasis Risiko ini, masuk katagorimatrik peringkat “2”, artinya mencerminkan bahwa Manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCGsecaraumum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan atas prinsip-prinsip dasar GCG seperti tertuang dalamKertas Kerja Self Assessment. GCG dan apabila terdapat adanya suatu kelemahan yang tidak signifikan dandapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Perseroan.

c. Analisis mengenai Rentabilitas

Berdasarkan hasil penilaian terhadap Rentabilitas di Perseroan Selama Tahun 2016 adalah memadai.Pencapaian laba sebesar 120,12% dari RBB dan mendukung pertumbuhan permodalan bank sehinggaperingkat rentabilitas diperoleh nilai “2” (memadai), dengan pertimbangan karena seluruh atau sebagian besarsudah memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1) Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) sudah memadai.

86

2) Sumber utama rentabilitas berasal dari sumber pendapatan utama (core earnings)dari aktivitasperkreditan, dominan.

3) Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings, cukup stabil.4) Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa rating tinggi, didukung

oleh kecenderungan (trend) laba yang terus meningkat.

d. Analisis mengenai Permodalan

Selama Tahun 2016 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang memadai dengan nilai “2”yang relatif terhadap profil risikonya.Hal tersebut disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuaidengan karakteristik, skala usaha dan komplektisitas usaha Perseroan.

Hal ini berdasarkan penilaian sebagai berikut:a. Kecukupan permodalan:

1) Perseroan memiliki tingkat permodalan diatas persyaratan minimum dan dapat mengcover terhadapseluruh risiko yang dihadapi.

2) Kualitas komponen permodalan Perseroan pada umumnya baik, permanen dapat menyerap kerugian.

b. Pengelolaan permodalan:Perseroan telah memiliki manajemen permodalan yang baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupanmodal yang baik yang dilakukan perhitungannya setiap bulannya. Perhitungan permodalan per 31Desember 2016 sebagai berikut :1) Rasio CAR (Tier 1) sebesar 22,62%2) Rasio CAR (Tier 2) sebesar 1,06%3) Rasio CAR (Total) sebesar 23,68%

Kondisi kesehatan perbankan selalu dimonitor oleh Bank Indonesia. Penilaian tingkat kesehatan bank berbasisrisiko dilaksanakan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.04/POJK.03/2016 tanggal 25 Oktober2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko adalahhasil penilaian kualitatif dan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerjasuatu bank melalui penilaian seperti: Profil Risiko Perseroan, Good Corporate Governance, Rentabilitas danPermodalan. Sehingga akan menghasilkan peringkat tingkat kesehatan Perseroan berdasarkan risiko.

Tingkat kesehatan Perseroan secara keseluruhan mempunyai peringkat komposit 2 (sehat) yang tercermin darikeempat faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) berdasarkan risiko posisi 30 Juni 2016, sebagaiberikut:

e. Analisis Profil Risiko

Penilaian Profil Risiko untuk tahun 2016 telah dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai denganSurat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan atas Surat EdaranNo. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Mekanisme penilaian Profil Risiko, penetapan tingkat Risiko dan penetapan peringkat profil Risiko mengacudan diselaraskan dalam penilaian Tingkat Kesehatan Bank berdasarkan Risiko atau Risk Based Bank Rating(RBBR) serta ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lainnya yang berlaku. Laporan ini merupakan adanyaperubahan format dari kertas kerja yang kami sajikan sehingga dengan seiring perkembangan perlu adanyaperbaikan dan penyempurnaan, upaya tersebut akan kami lakukan dengan selalu melakukan update danmereview kertas kerja profil risiko Perseroan, tentunya dengan saran, kritik dan arahan dari seluruh komponenyang terkait mulai dari unit bisnis, pejabat eksekutif, Dewan Komisaris, Direksi, maupun arahan dari bimbinganBank Indonesia selaku otoritas perbankan di Indonesia.

Secara keseluruhan Peringkat Profil Risiko Perseroan dengan skala usaha yang dimiliki saat ini terdiri dari 8(delapan) jenis risiko yaitu: Risiko Kredit (1); Risiko Pasar (2); Risiko Likuiditas (3); Risiko Operasional (4);Risiko Hukum (5); Risiko Strategik (6); Risiko Kepatuhan (7); dan Risiko Reputasi (8), dalam penilaian kamiselama periode 31 Desember 2016 penilaian peringkat Profil Risiko dengan peringkat 3 “MODERATE” dengantingkat risiko inherent dinilai 3 “MODERATE”, dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) adalah

87

“FAIR”.

f. Analisis mengenai Good Corporate Governance (GCG)

Selama Tahun 2016 berdasarkan hasil self assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atauGood Corporate Governance (GCG) sudah dilakukan dengan predikat “baik” dan nilai komposit “2”, sehinggakami simpulkan hasil matrik dalam penilaian pada Tingkat Kesehatan Bank berbasis Risiko ini, masuk katagorimatrik peringkat “2”, artinya mencerminkan bahwa Manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCGsecara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan atas prinsip-prinsip dasar GCG seperti tertuang dalamKertas Kerja Self Assessment. GCG dan apabila terdapat adanya suatu kelemahan yang tidak signifikan dandapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Perseroan.

g. Analisis mengenai Rentabilitas

Berdasarkan hasil penilaian terhadap Rentabilitas di Perseroan Selama Tahun 2016 adalah memadai.Pencapaian laba sebesar 101,11% dari RBB dan mendukung pertumbuhan permodalan bank sehinggaperingkat rentabilitas diperoleh nilai “2” (memadai), dengan pertimbangan karena seluruh atau sebagian besarsudah memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1) Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) sudah memadai.2) Sumber utama rentabilitas berasal dari sumber pendapatan utama (core earnings)dari aktivitas perkreditan,

dominan.3) Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings, cukup stabil.4) Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa rating tinggi, didukung oleh

kecenderungan (trend) laba yang terus meningkat.

C. PERSAINGAN USAHA

Perseroan menghadapi persaingan dalam seluruh lini bisnis yang dijalani. Pesaing utama Perseroan adalahbank-bank domestik dan dalam cakupan yang lebih kecil yaitu bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia.Sebagai akibat dari krisis keuangan global, persaingan untuk mendapatkan pendanaan khususnya pendanaanritel yang menawarkan biaya pendanaan yang lebih murah menjadi semakin intensif. Perseroan bersaingdengan bank-bank lain terutama dalam hal pricing/bunga. Beberapa pesaing Perseroan yang lebih besardibandingkan Perseroan, memiliki sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya yang lebih besar danmemiliki cabang dan jaringan ATM yang lebih luas. Per 31 Desember 2016, jumlah tabungan dan giroPerseroan dibandingkan dengan total Dana Pihak Ketiga Perseroan adalah sebesar 12,37%.

Sebagai tambahan, Perseroan secara tidak langsung menghadapi persaingan dari berbagai jenisinstitusi/lembaga jasa keuangan. Pada tahun 1999, pemerintah Republik Indonesia telah menghapus bataskepemilikan bank asing dan mengizinkan bank-bank asing membuka kantor cabang di Indonesia. Persaingandari bank-bank domestik dan asing yang telah dan baru beroperasi, yang mana banyak dari bank asingtersebut menerapkan kerjasama joint venture atau investasi di bank-bank domestik, mengakibatkan dampaknegatif bagi kondisi operasional dan keuangan Perseroan.

Karena pembangunan dan reformasi sektor keuangan Indonesia masih terus berlanjut, Perseroankemungkinan akan menghadapi persaingan dari sejumlah lembaga keuangan yang menawarkan produk danjasa perbankan yang lebih luas atau kredit dengan limit yang lebih besar atau memiliki sumber daya finansialdan lainnya yang lebih besar daripada Perseroan. Banyak lembaga keuangan ini akan bersaing untukmendapat target nasabah yang sama dengan Perseroan dan banyak lembaga keuangan ini juga yang memilikiikatan kepada Pemerintah atau grup bisnis besar dengan sumber daya finansial yang lebih besar.

Posisi Perseroan dalam industri (pangsa pasar yang dikuasai)

Dalam Industri Perbankan, Perseroan dikategorikan sebagai Bank dalam BUKU II berdasarkan modal inti yangdimiliki oleh Perseroan, sedangkan dari sisi pasar Perseroan termasuk bank yang memposisikan sebagai bankfokus yaitu fokus dalam pembiayaan usaha pertanian atau agribisnis. Namun demikian sebagai langkahpenyebaran risiko Perseroan membiayai usaha diluar agribisnis.

88

Saat ini, pangsa pasar Perseroan di pasar Indonesia masih dibawah 1% baik untuk DPK maupun kredit per 31Desember 2016. Namun, Perseroan melihat peluang untuk meningkatkan pangsa pasar menjadi lebih tinggidengan memperbanyak jaringan kantor cabang.

(dalam miliar Rupiah)

KETERANGAN PASAR PERSEROAN PANGSA PASARKredit 4.413.414 8.180 0,185%DPK 4.836.758 9.224 0,191%(Sumber : Statistik Otoritas Jasa Keuangan, Desember 2016)

Perseroan mempunyai ceruk pasar di bidang agribisnis yang telah ditekuni selama 26 tahun. Hal inimemberikan keunggulan akan kemampuan Perseroan dalam mengelola portofolio kredit dibidang pertanianyang relatif spesifik.

Keunggulan lain yang sangat penting adalah kedekatan Perseroan dengan komunitas usaha pertanian yangsudah terjalin sangat panjang, terutama dengan PT Perkebunan Nusantara I s/d XIV yang secara tidaklangsung turut serta membidani kelahiran Perseroan.

Upaya Perseroan dalam mengahadapi persaingan industri

Perseroan memanfaatkan kemampuan dan pengalaman dalam mengelola nasabah usaha bidang agribisnis.Selain itu, dalam menghadapi persaingan usaha yang sangat ketat Perseroan senantiasa berinovasi denganmengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan agribisnis seperti, produk yang dapatdipergunakan untuk rencana ’replanting’ atas perkebunan dan produk persiapan pensiun bagi karyawan dibidang perkebunan. Selain itu, arah pengembangan jaringan kantor Perseroan dikembangkan pada sentraagrobisnis, seperti di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi selain di Pulau Jawa.

89

IX EKUITASTabel berikut ini menyajikan perkembangan posisi Ekuitas Perseroan untuk masing-masing periode di bawahini. Posisi Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015bersumber dari laporan keuangan audit Perseroan.

Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan PublikPurwantono, Sungkoro & Surja dan ditandatangani oleh Yasir, Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703 denganopini bahwa Laporan Keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuanganPerseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untukuntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

(dalam ribuan Rupiah)KETERANGAN 31 Desember 2016 31 Desember 2015EKUITASModal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.532.571.182 1.147.971.570Tambahan Modal Disetor 190.128.032 75.915.828Kerugian yang Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar

Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual-setelahPajak Tangguhan (25.541.975) (22.727.337)

Kerugian Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti -setelahPajak Tangguhan (331.661) (785.868)

Cadangan Khusus 116.559 116.559Cadangan Umum 5.752.647 3.337.890Laba Ditahan 233.556.756 148.583.783Ekuitas Neto 1.936.251.540 1.352.412.425

Setelah PMHMETD sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 (tujuh milyar enam ratus sembilan puluh dua juta duaratus delapan puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh enam) saham baru dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratusRupiah) per saham yang akan ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluhRupiah) per saham sampai dengan Rp.150,- (seratus lima puluh Rupiah) dimana harga pelaksanaan HMETDakan ditetapkan oleh Perseroan dan akan diumumkan dalam prospektus Final. Berikut ini table proformaekutas pada tanggal 7 Juli 2017 dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham danmengunakan harga pelaksanaan sebesar Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah) per saham, maka Perseroanakan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 999.996.566.036,- (sembilan ratus sembilan puluh sembilanmiliar sembilan ratus sembilan puluh enam juta lima ratus enam puluh enam ribu tiga puluh enam Rupiah)adalah sebagai berikut :

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan

ModalDitempatkandan Disetor

Penuh

TambahanModal Disetor

Kerugian yangBelum Direalisasiatas PerubahanNilai Wajar Efek-

efek dalamKelompok Tersedia

untuk Dijual-setelah PajakTangguhan

KerugianPengukuranKembaliProgram

Imbalan Pasti -setelah PajakTangguhan

CadanganKhusus Cadangan

Umum

Laba Ditahan JumlahEkuitas

Posisi Ekuitas menurutLaporan Keuangan padatanggal 31 Desember 2016 1.532.571.182 190.128.032 (25.541.975) (331.661) 116.559 5.752.647 233.556.756 1.936.251.540Perubahan Ekuitasseandainya PMHMETDsejumlah 7.692.281.276Saham Biasa Atas Namadengan nilai nominalRp100,- dengan asumsiHarga Pelaksanaansebesar Rp 130,- setiapsaham 769.228.128 230.768.438

999.996.566

Proforma Ekuitas padatanggal 31 Desember2016 setelah PMHMETDdan peningkatan modalditempatkan dan disetordengan nilai nominalRp100,- setiap saham 2.292.799.310 420.896.470 (25.541.975) (331.661) 116.559 5.752.647 233.556.756 2.936.248.106

Selanjutnya dalam PMHMETD dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI pada tahun 2016 Perseroan jugamenerbitkan sebanyak-banyaknya 616.908.103 (enam ratus enam belas juta sembilan ratus delapan ribu seratus tiga)Waran Seri II, dimana setiap 1 Waran Seri II dapat digunakan untuk membeli saham baru Perseroan dengan hargapelaksanaan sebesar Rp130,- (seratus tiga puluh Rupiah) per saham dengan periode pelaksanaan mulai 18 Juni 2017sampai dengan 11 Juni 2018. Dengan asumsi seluruh Waran Seri II dikonversi menjadi saham baru Perseroan maka

90

modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan menjadi sebesar 616.908.103 (enam ratus enam belas juta sembilanratus delapan ribu seratus tiga saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham.

Berikut ini adalah tabel proforma ekuitas pada tanggal apabila Waran Seri II dilaksanakan dengan Harga Pelaksanaansebesar Rp130,- (seratus tiga puluh Rupiah) adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan

ModalDitempatkandan Disetor

Penuh

TambahanModalDisetor

Kerugian yang BelumDirealisasi atas

Perubahan Nilai WajarEfek-efek dalam

Kelompok Tersediauntuk Dijual-setelahPajak Tangguhan

Kerugian PengukuranKembali Program

Imbalan Pasti -setelahPajak Tangguhan

CadanganKhusus

CadanganUmum

Laba Ditahan JumlahEkuitas

Posisi Ekuitas menurutLaporan Keuangan padatanggal 31 Desember 2016 1.532.571.182 190.128.032 (25.541.975) (331.661) 116.559 5.752.647 233.556.756 1.936.251.540Perubahan Ekuitasseandainya Waran Seri IIsejumlah 616.908.103 dikonversi menjadi SahamBiasa Atas Nama dengan nilainominal Rp100,- denganHarga Pelaksanaan sebesarRp130,- setiap saham 61.690.810 18.507.243 - - - - -

80.198.053

-Proforma Ekuitas setelahpelaksanaan PMTHMETDsejumlah dalam rangka PUTVII sejumlah 7.692.281.276dan peningkatan modalditempatkan dan disetordengan nilai nominal Rp100,-setiap saham 769.228.128 230.768.438 999.996.566Proforma Ekuitas padatanggal 31 Desember 2016setelah pelaksanaan WaranSeri II dan peningkatanmodal ditempatkan dandisetor dengan nilai nominalRp100,- setiap saham 2.354.490.120 439.403.713 (25.541.975) (331.661) 116.559 5.752.647 233.556.756 3.016.446.159

91

X KEBIJAKAN DIVIDENSesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, pembagian dividen harus disetujui oleh para pemegangsaham dalam RUPST.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan danmempertimbangkan beberapa faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupanmodal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPSPerseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 3 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan pasal24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya boleh dibagikanapabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Apabila Perseroan telah memiliki saldo laba positif maka kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 35% (tiga puluh lima persen) dari laba bersih per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang SahamTahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan lain, dengan demikian Kebijakan Dividen yang jumlahnyaakan ditentukan pada saat RUPS.

Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatanoperasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaranmodal serta modal kerja Perseroan. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan memilikikemampuan atau akan membayar dividen atau keduanya pada masa yang akan datang. Apabila diperlukan,dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan sepertidalam hal Perseroan membutuhkan dana untuk melakukan pengembangan usaha atau pemenuhan kecukupanmodal atau akuisisi bisnis baru.

Perseroan hanya akan membayar dividen dari laba bersih berdasarkan hukum di Indonesia dan akanmembayarkan dividen secara tunai, jika ada, dalam mata uang Rupiah.

Berikut merupakan keterangan mengenai Saldo Negatif Perseroan untuk tahun buku 2012, dengan demikianPerseroan tidak membagikan dividen pada tahun 2012.

(dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Keterangan 31 Desember

2016 2015 2014 2013 2012Dividen Tunai 19.570.596.828 15.615.422 6.076.112 10.278.181 -Persentase 19,00% 19,40% 10,23% 19,60% -Laba Tahun Berjalan 103.003.152 80.491.880 59.407.934 52.439.708 33.026.578Saldo Laba 239.425.962 152.038.232 77.622.464 28.492.711 (15.214.568)

Perseroan tidak memiliki pembatasan (negative covenants) sehubungan dengan pembatasan pihak ketigadalam rangka pembagian dividen yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.

92

XI PERPAJAKANPajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008(berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983tentang Pajak Penghasilan (“UUPh No. 36/2008), penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterimaoleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau BadanUsaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan diIndonesia tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah initerpenuhi:1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh limapersen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan sahamtersebut.

Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf f ditegaskan bahwa dalam hal penerima dividen ataubagian laba adalah Wajib pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi baik dalam negerimaupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, makapenghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan objek pajak.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia No. 234/PMK/03/2009 tanggal 29 Desember2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan kepada Dana Pensiun yangtidak Termasuk sebagai Obyek Pajak dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperolehDana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik lndonesia tidak termasuksebagai Obyek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modalantara lain dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di bursa efek di Indonesia.

Adapun penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa dividen merupakan objek pemotonganpajak yang dipotong oleh pihak yang wajib membayarnya dari jumlah bruto sesuai dengan peraturan yangdisebutkan di atas adalah sebagai berikut:1. Sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final apabila penerima dividen adalah wajib pajak orang pribadi

dalam negeri (Pasal 17 ayat (2c) UUPh No. 36/2008 dan Peraturan Pemerintah RI No.19/2009);2. Sebesar 15% (lima belas persen) apabila penerima dividen adalah wajib pajak dalam negeri (selain Wajib

Pajak orang Pribadi) namun apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memilikiNomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemetongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) atausebesar 30% (tiga puluh persen) dari penerimaan brutonya (Pasal 23 ayat (1) huruf a dan ayat (1a) UUPhNo. 36/2008);Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud oleh Pasal 23 pada ayat (1) UUPh No.36/2008, tidakdilakukan atas dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam negeri sebagai berikut:o Dividen yang dibayar kepada bank yang berkedudukan di Indonesiao Dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f,

sebagaimana tersebut di atas;o Dividen yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari

Menteri Keuangan Republik Indonesia dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI.3. Sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”)

apabila penerima dividen adalah Wajib Pajak luar negeri. Tarif sesuai P3B dikenakan dalam halpembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telahmenandatangani suatu P3B dengan Indonesia, dengan memenuhi Pasal 26 UUPh No.36/2008.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan PeraturanPemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari Transaksi Penjualan Sahamdi Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI (seri PPh UmumNo.3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilandari Transaksi Penjualan Saham di BEI), ditetapkan sebagai berikut:

93

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham diBursa Efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilaitransaksi dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yang terhutang dilakukan dengan carapemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasantransaksi penjualan saham.

2. Untuk transaksi penjualan saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (nolkoma lima persen) dari nilai jual saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana.

3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkanperhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untukkepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah adapenghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terhutang dapat dilakukan oleh masing-masing pemilik saham pendiri selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan dibursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, makaperhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umumsesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 17 tahun 2000.

Pajak Penghasilan atas dividen diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yangberlaku. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29Desember 1994, tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan KepadaDana Pensiun yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan DanaPensiun yang disetujui Menteri Keuangan Republik lndonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak dari PajakPenghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman antara lain dalam efek yangdiperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia.

Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2000, maka Bunga Obligasi dan Dividen baikdari saham atau sekuritas baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terhutang ataudibayarkan kepada Wajib Pajak dalam Negeri Orang Pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong pajakpenghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.

Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen)atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk darisuatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia,dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996.

Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.42/1993 tanggal 29 Januari 1993 tentangPajak Penghasilan atas Bukti HMETD, apabila Pemegang Saham menjual Bukti HMETD, maka hasil penjualantersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan. Penghasilan dari penjualan BuktiHMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap di Indonesia,dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan (witholding tax) di lndonesia apabila Bukti HMETD dibeli dandibayar oleh orang pribadi penduduk lndonesia atau mempunyai niat untuk tinggal di Indonesia, badan yangdidirikan atau berkedudukan di Indonesia, dan bentuk usaha tetap.

Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah)atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,00 (tiga ribu Rupiah)atas transaksi dengan nilai sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai denganRp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluhribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai.

Kewajiban Perpajakan Perseroan

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), PajakPertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajibanperpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengantanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan atas pemeriksaan pajak tahun 2008 menerima 19 SuratKetetapan Pajak (SKP). Dalam rentang tahun 2011 hingga 2014 terdapat 18 SKP yang telah diselesaikan baik

94

setelah menerima keputusan banding yang diterima sebagian ataupun dibayar secara penuh. Sampai dengansaat ini, Perseroan masih belum menerima 1 putusan pengadilan atas SKP PPh Pasal 4 ayat (2) No.00072/204/08/062/10. Selain itu Perseroan menerima 12 SKP untuk PPh Pasal 4 ayat (2) untuk pemeriksaantahun pajak 2012. Berdasarkan surat No. B.785/SK-KC/PKU/XI/2015 tanggal 4 November 2015 ke KPP MadyaPekanbaru, Perseroan menyatakan akan melunaskan hutang sebesar Rp3.322.101.355,- dengan mencicilselama 56 bulan sebesar Rp60.000.000,- per bulan. Saat ini Perseroan sedang menunggu keputusan salahsatu pihak Bank lain yang mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas kasus yang sama. Apabila hasilkeputusan banding dimenangkan wajib pajak (Bank Lain), maka akan menjadi dasar Perseroan untukmengajukan pembatalan SKP tersebut. Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2015 sesuai dengan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan Perseroan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Laba kenapajak hasil rekonsiliasi tahun 2016 akan menjadi dasar dalam pengisian SPT Pajak Penghasilan Badan yangdilaporkan Perseroan kepada KPP.

Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

Per 31 Desember 2016, Perseroan telah menyetorkan dan melaporkan seluruh utang pajaknya sebagai berikut:(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan JumlahPajak Penghasilan Pasal 21 39.387Pajak Penghasilan Pasal 23 226.823Pajak Penghasilan Pasal 25 -Pajak Penghasilan Pasal 29 1.426.313Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) 6.391.405Pajak Pertambahan Nilai 180Total 8.084.117

CALON PEMESAN HMETD DALAM PMHMETD – PUT VII INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGANKONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN,PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN HMETD.

95

XII LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODALLembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagaiberikut:

Konsultan Hukum : PRISMA & Co Advocate, Legal and Tax Consultant

Alamat : Cyber 2 Tower, 22nd Floor,Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, No.13Jakarta 12950

Telp. : (+62) (21) 29021315 (hunting)Fax. : (+62) (21) 29021318

Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar ModalNo. STTD : 104/BL/STTD-KH/2011, tanggal 11 April 2011 atas namaTjandra PutraPedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran

dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar ModalNo. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. B.38/Dir.05/SKP/III/2017 tanggal 24Maret 2017.

Tugas Pokok:Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka PMHMETD dalamrangka PUT VII ini. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas faktayang mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itusebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil uji tuntas dari segi hukum telahdimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari PendapatHukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugaslainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjangmenyangkut segi hukum.

Akuntan Publik : KAP Purwantono, Sungkoro & Surja(the Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited)

Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53Jakarta 12190Telp. : (62-21) 5289 5000Fax. : (62-21) 5289 4100

Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan IndonesiaNo. Institut Akuntan Publik Indonesia : Registrasi Akuntan Publik No. AP.0703

atas nama Yasir.No. STTD : 18/BL/STTD-AP/2006 tanggal 7 November 2006Pedoman Kerja : Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No.B.48/Dir.05/SKP/III/2017 tanggal 29Maret 2017.

Tugas Pokok :Menerbitkan kembali laporan auditor independen atas laporan keuangan, melakukanpenelaahan (review) terhadap bagian-bagian prospektus lengkap dan prospektusringkas dan membuat comfort letter berdasarkan hasil audit terhadap laporankeuangan.

96

Notaris : Kantor Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H.

Alamat : Cyber 2 Tower, 22nd Floor,Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, No.13 - Jakarta 12950

Telp. : (62) (21) 29021312Fax. : (62) (21) 29021314No. Ikatan Notaris Indonesia : 036/Pengda/Suket/III/2010 a/n Mochamad NovaFaisal , SH.No. STTD : 398/BLS/STTD-N/2010 tanggal 8 Desember 2010Pedoman Kerja : Pernyataan U ndang-undang No. 30 tahun 2004

tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik IkatanNotaris Indonesia.

Tugas Pokok :Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka PMHMETDdalam rangka PUT VII ini antara lain adalah Membuat akta-akta perjanjian danmembuat Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham sehubungan denganPMHMETD dalam rangka PUT VII ini sesuai dengan peraturan Peraturan JabatanNotaris dan Kode Etik Notaris.

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. B.50/Dir.05/SKP/III/2017 tanggal 30Maret 2017.

Biro AdministrasiEfek (BAE)

: PT Datindo Entrycom

Alamat : Jl Hayam Wuruk No. 28 Lt. 2Jakarta 11020 – Indonesia

No. Telp : +62 21 3508070No. Fax : +62 21No. STTD : Kep 16/PM/1991 tanggal 19 April 1995.Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI)Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan Otoritas Jasa Keuangan

Tugas Pokok:Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PMHMETD dalam rangka PUT VII ini, sesuaiPeraturan Pasar Modal yang berlaku, antara lain menentukan Daftar PemegangSaham Perseroan (DPS) yang berhak atas HMETD, mendistribusikan Sertifikat BuktiHMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam Penitipan Kolektif di PTKustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima permohonan pelaksanaanHMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebutdengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan, melakukan proses penjatahan ataspemesanan pembelian saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan danpendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik kedalam Penitipan Kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pendistribusian FormulirKonfirmasi Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pembelian saham kepadaPemesan serta menyusun laporan PMHMETD sesuai peraturan yang berlaku.

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. B.46b/ Dir.01/SKP/III/2017 tanggal 24Maret 2017.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam PUT VII Perseroan dengan ini menyatakanbahwa tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsungsebagaimana ditentukan dalam UUPM.

97

XIII TATA CARA PEMESANAN SAHAM

Perseroan telah menunjuk Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana PengelolaAdministrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETD Perseroan, sesuai dengan Akta No 57 tanggal28 April 2017 tentang Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam RangkaPenambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VII PT Bank Rakyat Indonesia AgroniagaTbk dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH. Notaris di Kota Jakarta Selatan.

a. Pemesan Yang Berhak

Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan berhak untuk mengajukan pemesananSaham HMETD dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 6.250 (enam ribu dua ratuslima puluh) saham Perseroan akan memperoleh 3.137 (tiga ribu seratus tiga puluh tujuh) HMETD dimanasetiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham HMETD dengan nilai nominal Rp100,- (seratusRupiah) per saham dan dengan Harga Pelaksanaan Rp.130,- (seratus tiga puluh Rupiah) sampai denganRp.150,- (seratus lima puluh Rupiah) per saham.

Pemesan yang berhak untuk melakukan pembelian saham baru adalah:1) Para pemegang SBHMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat HMETD atau yang memperoleh

HMETD secara sah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; atau2) Pemegang HMETD elektronik yang tercatat dalam Penitipan Kolektif pada KSEI sampai dengan

periode perdagangan HMETD.

Pemesan dapat terdiri atas perorangan, warga negara Indonesia dan/atau asing dan/atau lembaga dan/ataubadan hukum/badan usaha baik Indonesia/asing sebagaimana diatur dalam UUPM berikut dengan peraturanpelaksanaannya.

Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka parapemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknyauntuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankanuntuk mendaftar di BAE sebelum batas akhir pendaftaran pemegang saham yaitu tanggal 22 Juni 2017.

b. Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akandidistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa atauBank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatanpada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 22 Juni 2017. Prospektus dan petunjuk pelaksanaan akandidistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI yang dapat diperoleh oleh pemegang saham Perseroan darimasing_masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akanmenerbitkan SBHMETD atas nama Pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhakatau kuasanya di BAE pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 23 Juni 2017 dengan membawa:

1) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggarandasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkanasli dari fotokopi tersebut.

2) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baikuntuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajibdiperlihatkan).

c. Prosedur Pendaftaran/Pelaksanaan HMETD

Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan tanggal 7 Juli 2017.

98

Prosedur pelaksanaan :1) Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang akan melaksanakan HMETD-nya

wajib mengajukan permohonan pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuksebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan permohonan atauinstruksi pelaksanaan (exercise) melalui sistem Central Depository – Book Entry Settlement System(C-BEST) sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksipelaksanaan, Anggota/Bursa Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:- Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan

permohonan tersebut.- Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia di

dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.2) Satu hari kerja berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam Penitipan

Kolektif di KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaanHMETD tersebut ke rekening bank Perseroan.

3) Saham HMETD hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan oleh Perseroan/BAE Perseroan dalambentuk elektronik ke rekening yang telah ditentukan oleh KSEI untuk selanjutnya didistribusikan kemasing-masing rekening efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknyaoleh KSEI. Saham HMETD hasil pelaksanaan akan didistribusikan Perseroan/BAE Perseroanselambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan danapembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening bank Perseroan.

4) Para pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang akan melaksanakan HMETD-nyaharus mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE Perseroan, dengan menyerahkandokumen sebagai berikut:− Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap.− Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan

dari bank tempat menyetorkan pembayaran.− Fotokopi KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi anggaran

dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum).− Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp 6.000 (enam ribu Rupiah) dilampiri

dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa.− Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham HMETD hasil pelaksanaan dalam bentuk

elektronik maka permohonan pelaksanaan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa atauBank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa:• Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untukmengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas sahamhasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI atas nama pemberi kuasa.

• Asli formulir penyetoran efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatanganidengan lengkap. Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentukfisik Surat Kolektif Saham (SKS) jika pemegang SBHMETD tidak menginginkan saham hasilpelaksanaannya dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI.

Setiap dan semua biaya konversi atas pengalihan saham Perseroan dalam bentuk warkat menjadi bentukelektronik dan/atau sebaliknya dari bentuk elektronik menjadi bentuk warkat harus dibayar dan ditanggungsepenuhnya oleh pemegang saham Perseroan yang bersangkutan.

Pendaftaran pelaksanaan SBHMETD dilakukan di kantor BAE Perseroan pada hari dan jam kerja (Seninsampai dengan Jumat, 09.00 – 15.00 WIB).

Bilamana pengisian SBHMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yangtercantum dalam SBHMETD dan Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima denganbaik (in good funds) di rekening bank Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian.

99

d. Pemesanan Saham Tambahan

1) Pemegang Saham Yang Berhak yang tidak menjual HMETD-nya atau pembeli/pemegang HMETDyang namanya tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI,dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolompemesanan pembelian saham tambahan yang telah disediakan pada SBHMETD dan/ atau FormulirPemesanan Pembelian Saham (FPPS) tambahan.

2) Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang menginginkan Saham HMETD hasilpenjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroanmelalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :- Asli FPPS tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar.- Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian Saham HMETD tambahan dan melakukanpengelolaan efek atas Saham HMETD hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif di KSEI dankuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian SahamHMETD tambahan atas nama pemberi kuasa.

- Fotokopi KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi anggarandasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum).

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening bankPerseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

- Asli formulir penyetoran efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluanpendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.

3) Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang menginginkan Saham HMETD hasilpenjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS harus mengajukan permohonan kepada BAEPerseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :- Asli FPPS tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar.- Fotokopi KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi anggaran

dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum).- Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,- (enam ribu Rupiah) dilampiri

dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa.- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening bank

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.4) Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS

Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:- Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-BEST yang

sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam PenitipanKolektif di KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-BEST).

- Asli formulir penyetoran efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluanpendistribusian Saham HMETD hasil pelaksanaan oleh BAE.

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindah-bukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroandari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekeningBank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 11 Juli 2017 dalam keadaan tersedia (in good funds).Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkanpenolakan pemesanan.

e. Penjatahan Atas Pemesanan Saham Tambahan dalam PMHMETD

Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 12 Juli 2017 dengan ketentuansebagai berikut:

− Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlahseluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akandipenuhi;

100

− Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruhsaham yang ditawarkan dalam PMHMETD ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanansaham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional sesuai dengan tambahanpemesanan dari HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memintapemesanan saham tambahan.

f. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang SBHMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI) DanPemesanan Saham HMETD Tambahan

Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT VI yang permohonan pemesanannya diajukanlangsung kepada BAE Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah pada saatpengajuan pemesanan secara tunai / cek / bilyet giro / pemindahbukuan / transfer dengan mencantumkanNomor SBHMETD atau Nomor FPPS tambahan dan pembayaran harus ditransfer ke rekening bank Perseroan(“Bank Perseroan”) sebagai berikut:

Bank PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga TbkCabang Kantor Pusat Operasional (KPO)No. Rekening : A/C. 0010-01-000156.99.9

Atas nama : PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk – PMHMETD

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atauwesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian Saham HMETDdianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek/pemindahbukuan/bilyet giro, maka tanggalpembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/bilyet giro yang dananya telahditerima baik (in good funds) di rekening Bank Perseroan tersebut di atas.

Untuk pemesanan pembelian Saham HMETD tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yangmana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Bank Perseroantersebut di atas paling lambat tanggal 11 Juli 2017.

Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PMHMETD ini menjadibeban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.

g. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE Perseroan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham HMETD akanmenyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap dan ditandatangani kepada pemesansebagai tanda bukti pemesanan pembelian Saham HMETD untuk kemudian dijadikan salah satu bukti padasaat mengambil Saham HMETD. Bagi Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI akan mendapatkonfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari C-BEST di KSEI melalui PemegangRekening di KSEI.

h. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham dalam PMHMETD, baik sebagian atau secarakeseluruhan dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalanpemesanan Saham dalam PMHMETD akan disampaikan dengan surat pemberitahuan penjatahan danpengembalian uang pemesanan kepada anggota bursa/bank kustodian/pemegang saham dalam bentuk warkat.

Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan Saham HMETD antara lain:− Pengisian SBHMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat_syarat pemesanan

Saham HMETD yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus;− Tidak terpenuhinya persyaratan pembayaran;− Tidak terpenuhinya persyaratan kelengkapan dokumen permohonan.

Dalam hal terdapat pihak-pihak yang walaupun tidak diperbolehkan untuk melaksanakan HMETD karenapelaksanaan HMETD ke saham dilarang oleh hukum yang berlaku tetapi tetap melakukan pemesanan Saham

101

HMETD dan melakukan pembayaran uang pemesanan, maka Perseroan berhak untuk memperlakukanHMETD tersebut atau dokumentasi HMETD lain yang disampaikan orang pihak tersebut dalam pemesanansaham baru tidak sah dan mengembalikan seluruh uang pemesanan yang telah dibayarkan tersebut dalammata uang Rupiah dengan mentransfer ke rekening bank atas nama pemesan. Pengembalian uang olehPerseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan. Pengembalianuang yang dilakukan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan disertai bunga.

i. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan Saham HMETD tambahan atau dalamhal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka Perseroan akan mengembalikan sebagian atau seluruh uangpemesanan tersebut dalam mata uang Rupiah dengan mentransfer ke rekening bank atas nama pemesan.Pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan pada tanggal 13 Juli 2017 atau selambat-lambatnya 2 (dua)Hari Kerja setelah tanggal penjatahan. Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal 13 Juli2017 tidak akan disertai bunga.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang melebihi 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal Penjatahan,jumlah uang yang dikembalikan akan disertai denda yang diperhitungkan mulai Hari Kerja ke-3 (tiga) setelahtanggal Penjatahan sampai dengan tanggal pengembalian uang yang dihitung berdasarkan tingkat suku bungarata-rata deposito jangka waktu 1 (satu) bulan pada bank dimana dana tersebut ditempatkan. Perseroan tidakdikenakan denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham apabila keterlambatan tersebutdisebabkan oleh kesalahan pemesan pada saat mencantumkan nama bank dan nomor rekening bank.

Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya melalui KSEIpengembalian uang pemesanan akan dilakukan oleh KSEI.

j. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD

Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai haknya melalui KSEI,akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETDditerima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening bank Perseroan. SedangkanWaran Seri II akan dikreditkan pada rekening efek pada tanggal yang sama dengan tanggal dikreditkan sahamhasil pelaksanaan HMETD.

Saham HMETD hasil pelaksanaan HMETD bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakanHMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambatnya 2 (dua) HariKerja setelah permohonan diterima oleh BAE Perseroan dan dana pembayaran telah efektif (in good funds) direkening bank Perseroan.

Adapun Saham HMETD hasil penjatahan atas pemesanan Saham HMETD tambahan akan tersedia untukdiambil SKSnya atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEIselambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah penjatahan.

SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap Hari Kerja (Senin - Jumat, pukul 09.00 – 15.00WIB) yang dimulai tanggal 5 Juli 2017 sampai dengan 11 Juli 2017. Sedangkan SKS hasil penjatahan sahamdapat diambil mulai tanggal 13 Juli 2017. Pengambilan dilakukan di kantor BAE denganmenunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:

− Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan); atau− Fotokopi anggaran dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan direksi/dewan komisaris atau

pengurus yang masih berlaku;− Asli surat kuasa sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermaterai

Rp6.000,- (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi danpenerima kuasa;

− Asli bukti tanda terima pemesanan saham.

102

k. Alokasi Sisa Saham yang Tidak Diambil Oleh Pemegang HMETD

Jika saham-saham yang ditawarkan dalam HMETD ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegangHMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang telah melaksanakan haknyadan telah melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secaraproposional sesuai dengan HMETD yang telah dilaksanakan. Bilamana terdapat sisa saham dalam PMHMETDyang tidak teralokasi pada pemesan saham, maka saham-saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalamportepel.

103

XIV PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANANPEMBELIAN SAHAM

Perseroan telah mengumumkan informasi penting berkaitan dengan PUT VI ini melalui iklan di surat kabar.

a. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akandidistribusikan secara elektronik melalui Rekening Efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pencatatan pada DPS PMHMETD,yaitu tanggal 23 Juni 2017. Prospektus dan petunjuk pelaksanaan tersedia di BAE Perseroan.

b. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI,Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham dan dapat mengambil SBHMETD,Prospektus, FPPS Tambahan dan formulir lainnya mulai tanggal 23 Juni 2017 dengan menunjukkan aslikartu tanda pengenal yang sah (KTP/Paspor/KITAS) dan menyerahkan fotokopinya serta asli Surat Kuasabagi yang tidak bisa mengambil sendiri pada BAE Perseroan:

PT Datindo EntrycomJl. Hayam Wuruk No. 28 lantai 2 Jakarta

Telp. 021 – 3508070Fax. 021 – 3508069

Apabila pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 22 Juni2017 pukul 16.15 WIB belum mengambil Prospektus dan SBHMETD dan tidak menghubungi PT DatindoEntrycom sebagai BAE Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT DatindoEntrycom ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yangbersangkutan.