jabon - pertemuan 1

Upload: stella-oktavia

Post on 07-Mar-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jabin

TRANSCRIPT

Nama : Stella OktaviaKelas: LNIM: 135040101111247

Jabon Sebagai Jawaban dari Tantangan Investasi dengan Prospek yang Cerah dan Bernilai Jual yang Tinggi

Melihat kebutuhan industrilisasi kayu yang semakin meningkat menjadikan kelangkaan dan kenaikan harga pada setiap bahan baku kayu. Peningkatan ini dipicu oleh menurunnya pasokan kayu dari hasil hutan alam. Salah satu cara untuk memenuhi tingginya permintaan kayu adalah dengan budidaya tanaman kayu. Selama ini, tanaman penghasil kayu dikenal sebagai tanaman yang pertumbuhannya lambat. Padahal, jika dalam hitungan agribisnis, perputaran modal yang cepat akan semakin memicu tingginya nilai investasi. Untuk itu, perlu dicari jenis tanaman penghasil kayu yang memiliki pertumbuhan cepat. Potensi pasar di Indonesia, kayu merupakan komoditas yang sangat penting karena bukan hanya untuk keperluan domestik, tetapi juga untuk keperluan ekspor. Kayu diperjualbelikan dalam bentuk kayu bulat, maupun hasil olahannya, seperti kayu gergajian, kayu lapis, papan partikel, moulding, dan kertas. Ekspor kayu bulat sebenarnya telah lama dilarang oleh pemerintah dalam rangka menghidupkan industri kayu dalam negeri dan meningkatkan nilai tambah. Namun, saat ini ada wacana untuk membuka kembali ekspor kayu bulat. Ekspor kayu bulat yang berasal dari hutan-hutan alam memang akan mendorong kerusakan hutan yang lebih cepat, tetapi jika penerapannya pada hutan-hutan tanaman baru (termasuk hutan rakyat), pembukaan kembali izin ekspor kayu bulat juga akan mendongkrak harga kayu Indonesia. Dengan demikian, investasi pada hutan rakyat akan semakin memberikan menguntungkan yang menjanjikan.Sehingga melihat permasalahan di atas essay yang akan saya bahas adalah pemilihan bahan kayu yang dapat membawa prospek yang cerah untuk masa depan yaitu Jabon. Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu komoditi penghasil kayu unggulan. Melihat manfaat kayu jabon yang cukup memberikan peranan penting dalam industrilisasi kayu. Maka menurut saya, Jabon dapat menjadi satu komoditas yang mempunyai visi yaitu memberikan peluang dalam peningkatan ekonomi rakyat, pemenuhan kebutuhan industrilisasi kayu, dan menjadi sumber paru-paru dunia. Jabon mulai diperkenalkan untuk alternatif pengganti sengon karena sengon rentan terkena hama karat tumor yang sampai sekarang sulit sekali diberantas. Dengan kualitas yang tak kalah bagus dibanding sengon. Maka dari itu kayu jabon ini dapat sebagai solusi dalam pemenuhan kebutuhan industrilisasi karena selain menjadi alternative dari pohon sengon dan kayu jabon ini pertumbuhannya yang lebih cepat yaitu dalam jangka waktu 5 tahun, diameter kayu komoditas jabom sudah mencapai 3040 cm. Selain itu, jabon memiliki kualitas kayu yang relative bagus. Jabon bisa dipanen dalam dua tahap, yaitu tahun ketiga dengan diameter kayu 2025 cm, biasanya disebut dengan penjarangan dan panen raya pada umur 5 tahun.Kayu Jabon yang menjadi bahan baku industry kayu dapat digunakan mulai dari pemenuhan kebutuhan dalam skala mikro maupun dalam skala makro. Kayu Jabon digunakan sebagai kayu pertukangan karena memiliki konstruksi ringan, seperti rusuk pda atap dan daun jendela. karena kepadatan kayunya rendah (0,42 g/cm3). Bobot jenis kayu jabon berkisar 0,42 dengan kandungan selulosa yang tinggi, 52,40%. Kayu jabon juga kerap dimanfaatkan untukplywood(kayu lapis),laminated board,block board(papan blok),fiber block(papan serat), danparticle board(papan partikel). Kayu jabon ini mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian 0500 m dpl, Kondisi iklim tempat tumbuh kayu jabon adalah tipe iklim basah sampai kering dengan tipe curah hujan A sampai D. Dan ini sangat cocok ditanam didaerah tropis seperti Indonesia. Kayu jabon memiliki kemampuan untuk melakukan pemangkasan cabang-cabang secara alami, terutama cabang berada di bagian bawah dan tidak mendapatkan cahaya penuh.Melihat bahwa kayu jabon ini dalam pembudidayaannya terbilang cukup mudah dan efektif. Tidak memerlukan perawatan khusus dan mahal dalam proses pembudidayaan kayu jabon sehingga menanam kayu abon ini sama saja dengan menanam bongkahan emas, karena kayu jabon ini memiliki prospek yang begitu besar untuk kedepannya. Harga kayu yang semakin melonjak, dan kebutuhan akan bahan kayu yang terus meningkat menjadikan komoditas Jabon ini memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan industrilisasi kayu tersebut. Menurut Saragih (2001) dalam upaya penguatan ekonomi rakyat, industrialisasi pertanian merupakan syarat keharusan (necessary condition). Industrialisasi menjamin iklim makro kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat yang sebagian besar berada pada kegiatan ekonomi berbasis pertanian. Sehingga dalam upaya untuk peningkatan ekonomi rakyat dengan cara penanaman komoditas jabon merupakan modal awal investasi yang memberikan prospek yang cerah.Harga kayu jabon tergantung dari diameter batangnya. Rata-rata berkisar antara Rp 700 rb,- sampai dengan Rp 1,2 jt per meter kubik. Kayu jabon sangat menguntungkan karena masa panen sangat cepat antara 4-6 tahun, dan bisa dipanen 2-3x karena bertunas. Sebagai contoh PT Kutai Timber Indonesia merupakan perusahaan yang mengolah kayu jabon itu sebagai kayu lapis dan papan blok yang diminati Jepang. Negeri Matahari Terbit itu rawan gempa sehingga memilih bahan papan yang ringan seperti jabon. Setiap bulan KTI memerlukan 45.000 m3 kayu dimana menurut Agus Setiawan SHut dari PT Kutai TimberIndonesia (KTI), pasokan jabon masih sangat terbatas, 210 m3 per sekali kirim. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan bahan baku kayu pada industrilisasi kayu terbilang masih rendah dan membutuhkan pasokan kayu lebih tinggi. Jabon merupakan bahan kayu pilihan yang memiliki prospek yang cerah untuk kedepannya, karena memiliki keunggulan-keunggulan yang sekiranya dapat memberikan keefesienan dan kefektifan dalam pemenuhan pasokan kayu dan juga peningkatan atau penguatan ekonomi rakyat melihat bahwa harga kayu jabon yang melonjak tinggi dan juga diminati Jepang sebagai bahan papan pilihan yang ringan. Maka kayu jabon dapat memenuhi tantangan sebagai solusi dan jawaban dari investasi dengan prospek yang cerah dan bernilai jual yang tinggi.DAFTAR PUSTAKAAhdiyat, Nanang. 2012. Budidaya Jabon. [online]. Tersedia di (https://kayusatu.wordpress.com/2012/05/22/budidaya-jabon/, diakses pada tanggal 23 Februari 2016)Pekalongankab. 2014. Budidaya Tanaman Jabo. [online]. Tersedia di (http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas.../2359-budi-daya-tanaman-jabon, diakses pada tanggal 23 Februari 2016)Green Leaf Indonesia. Mengapa Memilih Jabon untuk Dibudidayakan?. [online]. Tersedia di (http://greenleafindonesia.co.id/blog/2014/10/02/berapa-harga-jual-jabon-tahun-2014-2015-2016-dan-seterusnya/, diakses pada tanggal 23 Februari 2016)Mahmilul, Maimun. 2013. Kayu Jabon- Prospek Cerah Investasi Masa Depan. [online]. Tersedia di (http://generasiacehhijau.blogspot.co.id/2011/07/kayu-jabon-prospek-cerah-investasi-masa.html, diakses pada tanggal 23 Februari 2016)