sejarah budidaya pohon jabon file · web viewpohon jabon atau yang dalam bahasa ilmiah disebut...

31
Sejarah budidaya pohon jabon Pohon Jabon atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Anthocephalus chinensis /antocephalus cadamba merupakan jenis tanaman yang memiliki sifat menyebar. Penyebarannya akan lebih cepat apabila didukung oleh kondisi lingkungan yang bersifat lembab hangat. Itulah mengapa, jenis tanaman ini begitu banyak dijumpai di kawasan Sub Himalaya hingga ke arah selatan Ghats Malabar di India. Atau pula di kawasan Asia Tenggara yang memiliki suhu sesuai dengan sifat pohon Jabon. Di pulau Kalimantan, pohon Jabon masih menjadi pohon sekunder. Meski demikian, keberadaan tanaman ini mudah dijumpai di kawasan yang tidak terlalu tinggi serta berada di sepanjang aliran sungai (Ohtani et al, 1962). Selain dicermati tentang kondisi lingkungan tumbuhnya, ada keunikan lain yang bisa ditemukan dari pohon Jabon ini. pohon jabon usia 3 tahun Di wilayah Sabah, Malaysia pohon Jabon mampu tumbuh di kawasan hutan dipterocarp yang berada di dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk di kawasan yang sebelumnya sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan dengan menggunakan peralatan berat. Menurut Backer dan Van Den Brink Bakhuizen (1965), ditemukan bahwa sebagian besar jenis tanah yang berada di kawasan Sabah adalah tanah liat atau tanah liat loams yang berasal dari serpihan sedimen pasir, batu pasir, kerikil dll. Masih menurut Backer dan Bakhhuizen pula, pohon Jabon mampu pula tumbuh di kawasan tanah payau. Inilah yang membedakan dengan hutan rawa gambut yang cenderung tidak memiliki daya tahan terhadap air garam.

Upload: letuong

Post on 29-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sejarah budidaya pohon jabonPohon   Jabon  atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Anthocephalus chinensis 

/antocephalus cadamba merupakan   jenis tanaman yang memiliki sifat menyebar. 

Penyebarannya akan lebih cepat apabila didukung oleh kondisi lingkungan yang bersifat lembab

hangat. Itulah mengapa, jenis tanaman ini begitu banyak dijumpai di kawasan Sub Himalaya

hingga ke arah selatan Ghats Malabar di India. Atau pula di kawasan Asia Tenggara yang

memiliki suhu sesuai dengan sifat pohon Jabon.

Di pulau Kalimantan, pohon Jabon masih menjadi pohon sekunder. Meski demikian, keberadaan

tanaman ini mudah dijumpai di kawasan yang tidak terlalu tinggi serta berada di sepanjang aliran

sungai (Ohtani et al, 1962). Selain dicermati tentang kondisi lingkungan tumbuhnya, ada

keunikan lain yang bisa ditemukan dari pohon Jabon ini.

 

pohon jabon usia 3 tahun

Di wilayah Sabah, Malaysia pohon Jabon mampu tumbuh di kawasan hutan dipterocarp yang

berada di dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk di

kawasan yang sebelumnya sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan dengan

menggunakan peralatan berat.

Menurut Backer dan Van Den Brink Bakhuizen (1965), ditemukan bahwa sebagian besar jenis

tanah yang berada di kawasan Sabah adalah tanah liat atau tanah liat loams yang berasal dari

serpihan sedimen pasir, batu pasir, kerikil dll. Masih menurut Backer dan Bakhhuizen pula, pohon

Jabon mampu pula tumbuh di kawasan tanah payau. Inilah yang membedakan dengan hutan

rawa gambut yang cenderung tidak memiliki daya tahan terhadap air garam.

Di Filipina (Monsalud dan Lopez, 1967), di Jawa (Backer dan van Bakhuizen den Brink, 1965)

dan di New Guinea (J. F. Pollard, p.c.), ditemukan tanaman ini pada ketinggian 3000 kaki, berada

di hutan primer. Wyatt-Smith (1965) menyebutkan, bahwa tanaman Jabon merupakan jenis

tanaman sungai. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tanaman ini ditemukan di kawasan tepi

sungai yang baru terkena banjir sehingga tanahnya menjadi tanah accreting, dan terutama

berada di kawasan tikungan sungai.

KesimpulanDari berbagai penelitian dan penemuan yang dilakukan oleh para ahli tersebut dapat ditarik

sebuah kesimpulan terhadap pohon Jabon. Salah satunya adalah bahwa jenis tanaman ini,

memiliki daya tahan yang kuat dalam pertumbuhannya. Selain itu, pohon Jabon mampu tumbuh

di segala kondisi yang memiliki aneka ragam karakter, sehingga tidak memerlukan banyak

adaptasi dalam pengembangannya.

Dalam proses pembibitannya pun, bisa dilakukan dengan mudah sebab pohon Jabon tergolong

sebagai tanaman yang mudah menyebar secara alami. Sehingga, selain bisa dikembangkan

dengan cara buatan tanaman ini sangat mungkin untuk tumbuh secara alamiah di lahan

pertanian.

Pohon Jabon pun bisa dikembangkan termasuk pada jenis lahan yang memiliki tingkat kekritisan

tinggi karena berbagai faktor. Baik itu faktor alami, maupun kerusakan yang disebabkan oleh

manusia. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Chong (1965), Anthoeephalus

chinensis dikatakan sebagai tanaman yang datang untuk mengatasi “ketidak produktifan” hutan

rawa di kawasan Durian- Medang. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin membudidayakan

tanaman Jabon sebagai media investasi, kiranya tidak perlu takut akan kondisi lahan yang

dihadapi. Sebab, para pakar tanaman hutan sudah memberikan bukti serta fakta tentang

kemampuan pohon jabon untuk bisa dikembangkan dalam berbagai kondisi lahan. Termasuk di

antaranya lahan yang sudah rusak sekali pun. 

Jabon bukan Jati Kebon

Dalam berbagai artikel yang kami pernah baca  yang menyatakan bahwa jabon adalah sejenis

tanaman  jati alias  jati kebon dan  merupakan salah satu varietas tanaman  jati, disamping itu

dengan bersemangat sang penulis artikel  meyatakan bahwa jabon memiliki sifat 

seperti tanaman jati yang akan menyerap habis semua unsur hara dalam tanah serta tidak

menyuburkan tanah, ironisnya pendapat tersebut dikemukakan oleh seseorang yang mengklaim bahwa pihaknya adalah pakar atau ahli  tanaman . tentu saja dalam fakta dan

kenyataan hal tersebut jelas adalah opini yang ngawur dan tidak berdasar pada kenyataan yang

ada di lapangan .oleh karena itulah kami akan memberikan sedikit penjelasan .

1.   Jabon   bukanlah  sebangsa tanaman jati,menurut  wikipedia jabon adalah Famili  dari

Rubiacea ( pace,kopi ),memiliki genus Neomlarcia,dan  Species Cadamba,  sedangkan tanaman

Jati adalah famili Lamiacea,Genus tectona, spesies tectona grandis .artinya kalau

menyamakan jabon dengan jati sama saja menyamakan sapi dengan kucing.

jabon bukanlah sebangsa tanaman jati

2.  Jabon tidak bisa membuat subur tanah dan bisanya hanya menyerap unsur hara dalam

tanah?   memang benar bahwa tanaman  jabon   tidak  memiliki bintil akar layaknya famili legum

(sengon,petai, kemlandingan,dsb )  akan tetapi jabon memiliki akar  serabut yang sangat banyak,

karena jabon merupakan tanaman pioneer yang tumbuh di lahan bekas bukaan baru yang bisa

tumbuh di lahan bekas alang alang dan bekas tebangan hutan. Contohnya  di pulau kalimantan

disana di hutan aslinya  tidak ditemukan tanaman sengon akan tetapi  guguran daun, serta akar jabon mengundang habitat  mikroba pengurai dan jasad renik, yang bisa menyuburkan tanah sehingga semakin  lama  juga  semakin  subur ditambah lagi melalui penelitian di

wilayah Sabah, Malaysia  pohon Jabon mampu tumbuh di kawasan hutan dipterocarp yang

berada di wilayah dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk

di kawasan yang sebelumnya sudah rusak berat  karena adanya aktivitas pertambangan dengan

menggunakan peralatan berat.

tanaman jati (gambar diambil dari tectona123studentummacid )

3.   Pertumbuhan jabon dikatakan pesat dari tahun ke-1 sampai ke -3,sedangkan tanaman

sengon  akan tumbuh dengan stabil terus?

tanaman apapun akan tumbuh pesat di tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-7, setelah itu akan

sel kayu akan makin rapat    sehingga kecepatan tumbuh juga akan  berkurang. Apalagi dalam

artikel tersebut menyatakan bahwa ada jabon usia 10 tahun berdiameter 60 cm dan sengon 10

tahun memilikin diameter 100cm,itu juga sangat lucu karena penulis juga memiliki tanaman

sengon usia sekitar 3 tahun yang berdiameter masih 10 cm, dan disamping lahan yang ditanami

tanaman  sengon itu  juga ditanam jabon dengan perawatan sama ,di lahan yang sama ,

hasilnya jabon usia 1 tahun pertumbuhannya mengalahkan sengon usia 3 tahun ini juga fakta dan bukan opini semata – jabon

Mudahnya memilih lahan untuk jabonJabon bukanlah jenis tanaman yang membutuhkan jenis lahan khusus untuk bisa hidup. Inilah

mengapa, penyebaran Jabon bisa terjadi demikian pesat di berbagai daerah yang memiliki

perbedaan karakter geografis serta iklim. Meski secara umum, Jabon sangat cocok jika ditanam

dikawasan beriklim tropis.

Untuk bisa tumbuh secara optimal, Jabon sangat cocok bila ditanam di kawasan yang memiliki

suhu antara 21-26o celcius. Biasanya, kisaran suhu ini terdapat pada daerah yang memiliki

ketinggian antara 10-900 meter di atas permukaan laut. Namun, ada beberapa petani yang

menyatakan bahwa Jabon bisa pula tumbuh di kawasan pada ketinggian 1500 meter di atas

permukaan laut.

Jabon bisa pula tumbuh pada berbagai kondisi tanah. Seperti pada tanah yang tergolong sebagai

tanah ultisol. Tanah ini merupakan tanah yang memiliki kandungan tanah liat di bagian bawahnya

serta bersifat asam. Selain tanah ultisol, jabon bisa pula ditanam di tanah yang berjenis oxisol.

Yaitu tanah yang tergolong sebagai tanah tua sehingga hanya memiliki sedikit kandungan

mineral dan bersifat lapuk.

Di Indonesia yang merupakan kawasan dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia, Jabon

termasuk salah satu jenis tanaman yang cocok untuk dibudidayakan. Sebab, tanah gunung

berapi yang disebut andisol ini memiliki tingkat kesuburan cukup baik meski tanah ini berwarna

kehitaman.

Di India, Jabon banyak ditemukan tumbuh pada tanah gambut dekat sungai dan di tanah rawa.

Bahkan Jabon terlihat tumbuh lebih baik pada tanah gambut lembab yang memiliki drainase baik

daripada di tanah yang kering (Troup, 1921). Di Jawa, ditemukan pula Jabon yang mampu

tumbuh di kawasan yang berada di dekat laut dengan karakter air payau (Backer dan van den

Brink Bakhuizen, 1965). Sementara di wilayah Sabah, Malaysia fakta yang ditemukan justru lebih

menarik. Jabon bisa tumbuh dan berkembang dengan baik pada lahan kritis yang rusak akibat

mesin-mesin berat yang digunakan pada kawasan bekas hutan alam.

riap pertumbuhan jabon usia 5 tahun,tinggi dan menjulang

Semua kondisi tersebut menunjukkan, bahwa Jabon adalah jenis tanaman yang mampu tumbuh

di berbagai macam jenis dan kondisi tanah. Ini yang membedakan Jabon dari beberapa jenis

tanaman lain, yang biasanya cukup sensitif terhadap kondisi tanah yang kurang kondusif.

Pemilihan Bibit Jabon yang baik jabon :Salah satu kunci keberhasilan proses penanaman kayu Jabon dimulai dari pengetahuan

tentang pemilihan bibit jabon yang baik. Dengan bibit jabon   yang baik, maka keuntungan yang

diharapkan semakin besar kemungkinanannya untuk diraih. Meski demikian perlu juga disadari,

bahwa bibit hanya merupakan salah satu faktor keberhasilan penanaman Jabon namun bukan

satu-satunya faktor penentu.

 

Oleh karena itu, bibit yang baik belum tentu bisa menghasilkan panen kayu Jabon yang besar

pula. Namun, dengan memilih bibit jabon yang benar diharapkan bisa meminimalisir resiko yang

mungkin terjadi selama masa penanaman hingga penebangan.

Langkah awal yang bisa dilakukan dalam memilih bibit Jabon adalah dengan mengetahui aneka

varietas yang ada dalam tanaman Jabon. Selama ini, bibit Jabon terbagi menjadi dua jenis,

yaituJabon Merah dan Jabon putih. Perbedaan keduanya secara fisik bisa dilihat dari warna

pucuk daunnya.

Untuk Jabon merah, pucuk daunnya berwarna merah. Sedangkan pada Jabon putih pucuk

daunnya berwarna hijau. Perbedaan lain dari kedua jenis ini terdapat pada warna batang

kayunya. Untuk jabon merah batang kayunya berwarna sedikit kecoklatan sehingga lebih banyak

digunakan untuk bahan papan rumah. Sementara pada jabon putih, batang kayu lebih berwarna

putih.

Dari kedua jenis tersebut, tidak ada perbedaan lain secara spesifik. Hanya, berdasar

pengamatan  dari para petani Jabon, jenis Jabon Putih  dianggap lebih cepat tumbuh dan besar

daripada Jabon merah . Namun secara fisik dan kimiawi, kedua jenis tersebut tidak terlalalu

memiliki perbedaan yang sangat mencolok.

Dengan kondisi ini, Bagi calon petani Jabon kiranya tidak perlu terlalu mempersoalkan tentang

jenis bibit Jabon yang ada. Baik jabon merah maupun putih, pada dasarnya memiliki kualitas

sama saja. Yang paling penting adalah perawatan selama masa penanaman guna bisa

menghasilkan kayu Jabon yang berkualitas.

Dalam memiliih bibit Jabon, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh para petani.

Beberapa hal tersebut di antaranya adalah :

Kekompakan MediaKekompakan media meliputi kondisi batang, dimana untuk bibit yang baik batang harus dalam

kondisi utuh. Tidak ada bagian yang terlihat retak, karena bila retak akan mudah terkena

penyakit.

KetinggianTinggi bibit yang baik idealnya adalah 30-60 cm. Ini adalah tinggi bibit yang ideal. Jangan mudah

tertipu bila ada pedagang bibit yang menawarkan bibit yang lebih tinggi dengan janji waktu panen

lebih cepat. Sebab, bibit yang tingginya melebihi ketinggian ideal, biasanya memiliki akar yang

sudah kuat dan menembus poli bag tempat sementara bibit. Dampak jika menggunakan bibit

seperti ini adalah tanaman akan stres bisa dipindahkan. Mengingat, akar yang sudah menembus

poly bag tersebut, akan masuk ke dalam tanah yang otomatis akan tercabut bila dipindahkan.

DiameterDiameter bibit yang sehat biasanya berkisar antara 5-8 mm. Hal ini merupakan diameter normal

untuk ukuran bibit. Bila ada bibit yang berukuran kurang dari 5 mm, maka bibit tersebut bisa

digolongkan ke dalam bibit kelas dua.

Nilai Kekokohan bibitNilai kekokohan bibit jabon untuk bibit kelas unggulan dikategorikan pada angka 50-90.

Warna daunBibit yang baik dan sehat akan memiliki daun yang berwarna hijau dan terlihat cerah. Hanya

pada Jabon merah, pada bagian ujung dauh akan terdapat warna merah yang membedakan

dengan Jabon putih.

tips menyemai benih jabonBenih jabon : Dalam proses penanaman benih   Jabon,  selain membeli bibit yang sudah siap

tanam, kita bisa pula melakukan penyemaian bibit. Hanya saja, bagi para calon petani memang

akan lebih praktis dengan membeli bibit siap tanam daripada harus menyemaikan bibit sejak

awal. Selain kurang efisien dari sisi waktu, resiko kegagalan pun mengancam khususnya jika

proses penyemaian tersebut tidak dilakukan dengan tepat.

Proses penyemaian benih jabon , dimulai dengan cara memetik buah jabon yang berwarna

kuning. Selanjutnya, buah tersebut dijemur selama 10 hari di bawah sinar matahari. Setelah

dijemur, buah jabon diremas dan direndam dalam air selama 1-2 jam. Tujuannya agar biji jabon

bisa terpisah.

Setelah biji jabon bisa dipisahkan, masukkan ke dalam media penyemaian benih jabon. Untuk

media penyemaian ini sendiri, bisa dibuat dari tiga macam campuran. Campuran pertama adalah

pasir halus dan kompos, komposisi kedua pasir halus dan tanah halus. Media terakhir yang bisa

digunakan adalah campuran cocopeat dan arang sekam.

Dari ketiga jenis campuran media tersebut, yang paling cepat menjadikan benih jabon menjadi

kecambah adalah campuran pertama yaitu pasir halus dan kompos. Waktu yang dibutuhkan

hanya sekitar 10-15 hari sampai tumbuh kecambah. Sementara untuk  jenis campuran kedua,

proses perkecambahan membutuhkan waktu 20-25 hari. Dan campuran ketiga, waktu yang

dibutuhkan paling lama yaitu mencapai 25-30 hari.

Meski paling cepat menghasilkan kecambah, namun campuran jenis pertama bukan tanpa

resiko. Karena kecambah yang dihasilkan melalui media pasir halus dan kompos ini justru paling

rentan terkena penyakit yaitu jamur dan jumping off atau mudah roboh. Ciri dari penyakit ini

adalah munculnya jamur yang mirip sarang laba-laba berwarna putih. Untuk mengatasinya,

cukup semprotkan Dithane M-45 sesuai dosis yang dianjurkan.

a. Pemeliharaan Kecambah

Jika kecambah benih jabon sudah mulai tumbuh dalam media penyemaian, sebaiknya letakkan

di tempat tertutup dan lembab selama satu bulan. Baru pada bulan kedua, media penyemaian

bisa dipindahkan ke ruang terbuka yang mendapat sinar matahari secara langsung.

Selama proses ini, yang perlu diperhatikan adalah masalah penyiraman benih jabon  guna

menjaga kelembaban dan kebutuhan air. Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan alat

semprot kecil guna meratakan sebaran air siraman. Proses ini dilakukan selama 10 minggu

sampai benih bisa disapih. Air yang digunakan untuk menyiram adalah air tanah murni tanpa

campuran. Dan setiap satu minggu, air tanah tersebut bisa ditambahkan dengan Dithane M-45

dengan komposisi seperempat sendok Dithane M-45 dicampur satu liter air.

Keseluruhan waktu yang dibutuhkan sampai benih jabon bisa disapih dan dipindahkan ke poly

bag, adalah 3,5 bulan. Rinciannya adalah 1 bulan benih jabon berada di tempat penyemaian, dan

dua bulan benih berada dalam masa kecambah. Dalam masa ini, ketinggian bibit sudah akan

mencapai 25-40 cm saat dipindah ke poly bag.

b. Penyapihan

Tahap ini adalah masa di mana benih jabon yang sudah menjadi kecambah mulai tumbuh

sehingga siap untuk dipindah ke dalam poly bag. Bibit yang siap dipindah adalah bibit yang

sudah memiliki 2-3 pasang daun, akarnya utuh serta tidak terdapat luka. Ini guna menghindari

bibit mati selama masa penyapihan karena hal tersebut menunjukkan bibit tidak sehat.

Selama dalam masa penyapihan, sebaiknya bibit diletakkan di bawah pelindung. Gunanya

mencegah bibit jabon dalam poly bag terkena sinar matahari secara langsung dan terutama

terkena air hujan. Ukuran bedengan ini biasanya 5 x 1 meter.

Untuk media penanaman di dalam poly bag, digunakan media yang memiliki nutrisi yang bisa

bisa mendukung pertumbuhan tanaman. Biasanya, tanaman membutuhkan nutrisi seperti unsur

hara makro yang terdiri dari kalsium, magnesium, pospor. Selain itu unsur mikro hara juga

dibutuhkan seperti Fe, Zn, Cul, Mn dan B. Ini merupakan lambang unsur senyawa kimia yang

sangat baik dalam menciptakan tanaman Jabon yang sehat. jangan takut menyemai benih jabon

cara menyemai benih jabonbenih jabon :

1.    Pada dasarnya dalam proses  penyemaian bibit jabon dengan cara di tebar di media tanah

subur yang halus seperti  biji tanaman bayam ( tidak seperti cara membenihkan biji sengon )

setelah tumbuh  kecambah bibit   jabon  sekira 3 cm  bisa dipindahkan ke polybag. Yang perlu

diperhatikan dalam penyemaian adalah media penyemaian bibit jabon perlu dijaga supaya

jangan terlalu lembab karena dapat menyebabkan benih jabon terkena jamur, karena proses

tumbuh kayu jabon memakan waktu antara 14-30  hari. Sebelum ditabur benih jabon media

tanam sebaiknya di sterilisasi dengan cara perebusan atau penggorengan maupun penjemuran

dibawah sinar matahari  guna mematikan jamur dan bibit penyakit.

2.    Media untuk penyemaian benih bibit jabon sebaiknya diberi tutup plastik ( model bisa

seperti tudung saji makanan) agar benih jabon yang disemai tidak terkena air hujan dan angin,

selain itu agar menjaga media tetap lembab.

3.    selama proses penyemaian bibit jabon sebaiknya  jangan dilakukan penyiraman terlebih

dahulu,  lebih baik apabila media semai dibasahi dengan cara pengembunan dengan

menggunakan semprotan percikan halus.

4.    serangan jamur dan kerapatan  umumnya terjadi pada saat benih jabon tumbuh seukuran 3-

6  milimeter, dimana benih yang terlalau rapat sebaiknya dilakukan penjarangan.

5. Tahukan anda media tanam bibit jabon terbaik berdasarkan pengembangan dan penelitian

kami serta lebih dari ratusan pelanggan kami yang telah berhasil menyemai bibit jabon,media

yang terbaik adalah tanah atas (top Soil) dari kebun yang subur,media ini bisa diayak sampai

sangat halus dan disterilkan dengan cara dijemur kering dibawah sinar matahari.

(diolah dari berbagai sumber dan litbang)

menakjubkan : Tahapan dalam proses penyemaian biji jabon jabon :  ketika anda mulai membaca tulisan ini anda akan tahu bahwa menyemai benih atau  biji

jabon   itu bukanlah hal yang terlalau rumit dan cukup mudah untuk dipelajari .memang

membutuhkan sedikit ketelatenan dan perjuangan yang lumayan dalam penyemaian benih atau

biji jabon tetapi asalkan kita punya tekad kuat untuk mau belajar dan mencoba hal itu mudah

dilakukan .saya akan membantu  langkah sederhana yang perlu kita perhatikan dalam

penyemaian biji jabon antara lain :

Hari pertama : persiapan lahan dan media Siapkan media penyemaian yang steril dan bebas

dari biji rumput dan jamur yang nantinya bisa menggangu pertumbuhan,bisa menggunakan tanah

halus yang diayak atau menggunakan tanah endapan lumpur sungai. Sementara untuk

penaburan  bisa menggunakan media kotak,polybag tanah ataupun guludan.untuk guludan

dibuat menggunung sehingga bebas dari terjangan genangan air hujan. Perlu diperhatikan juga

ancaman dari ayam maupun tikus yang berseliweran.

penjemuran benih jabon

Hari ke- 2 : penaburan biji jabon Sebelum biji atau benih jabon ditabur perlu dijemur selama 1-

2 jam agar mengurangi kelembaban dan mengaktifkan biji jabon tersebut. Sebelum mulai

penaburan media tanam disiram air sampai jenuh tetapi jangan sampai menggenang. Setelah

disiram benih jabon / biji jabon ditabur secara merata diatas media.dilanjutkan dengan penutupan

dengan plastik dan paranet untuk menjaga kelembaban media dan melindungi dari sinar

matahari langsung dan air hujan.media penaburan benih dijaga jangan sampai kering.

persiapan lahan untuk penyemaian dibuat guludan

Hari ke- 5 atau ke – 6 : perlakuan Di hari ke-6 paranet dibuka separuh ,kontrol kelembaban

media dan penyiraman dengan semprotan halus supaya media menjadi lembab.

Hari ke 8-10 :     pengontrolan Media dikontrol kelembabanya seperti langkah di hari ke-5 atau ke -6

Hari ke 10-14 : pengecekan pertumbuhan                                                                                   

Biasanya biji/benih jabon sudah mulai tumbuh di hari ke-10 sd hari ke-14 meskipun belum

merata,pertumbuhan merata akan terjadi di hari ke 21 setelah penaburan biji

.

Hari ke -11 sd hari ke 21 Setelah biji jabon mulai tumbuh setiap pagi antara jam 8-11 pagi benih

dibuka sungkup dan paranetnya setiap pagi guna dilakukan penyiraman dan pemanasan serta

penyemprotan fungisida dosis rendah.penyiraman gunanya mencegah kekeringan,pemanasan

dan penyemprotan fungisida digunakan agar benih cepat tumbuh dan tidak terkena jamur.

dihari ke - 10 sd 14 biasanya biji jabon sudah mulai tumbuh

Hari ke -24 keatas Benih jabon sudah mulai berdaun agak lebar,perlakuan seperti langkah ke 6

diulangi serta diadakan penyiangan rumput.

Tips menanam jabon : pemilihan lokasi budidayaDalam menanam jabon ada lahan lahan sebagai berikut yang perlu diperhatikan antara lain

1. Berdasar Ketinggian dari permukaan laut

Pada dasarnya, Jabon bisa ditanam hingga ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut.

Namun, hasil yang didapatkan kurang begitu optimal. Pada ketinggian ini, Jabon memang masih

bisa tumbuh, namun pertumbuhannya kurang begitu cepat. Jabon memang cocok ditanam  pada ketinggian 100-1000 meter dpl .Jika ingin menanam jabon dengan ketinggian diatas 1000 M dpl dan ingin hasil yang  lebih optimal akan bisa didapatkan jika Jabon yang ditanam pada lahan berketinggian 1000-1100 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian ini, Jabon bisa tumbuh lebih bagus dan resiko dari hama ulat pun lebih sedikit. Selain itu, berdasar praktek di lapangan, pada usia 15 bulan Jabon yang ditanam mampu mencapai ketinggian 10 meter dengan diameter 10cm.Di sisi lain, ada sebuah pemberitaan di media massa yang menyebutkan bahwa menanam

Jabon di ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan berdampak pada kerdilnya jabon.

Namun setelah dilakukan penelitian, kerdilnya Jabon tersebut bukan disebabkan ketinggian lahan

tanam. Melainkan disebabkan oleh struktur tanah di mana Jabon tersebut ditanam yang kurang

sehat dan berstruktur keras. Apabila jabon ditanam pada lahan yang berstruktur lembut dan

subur, meski pun berada pada lahan yang tinggi, akan tetap mampu tumbuh subur.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari menanam Jabon di tanah yang berstruktur keras.

Sementara, bila masalah yang dihadapi adalah soal kesuburan tanah, bisa diatasi dengan

membuat lubang tanam yang lebih besar. Selain itu, perlu dilakukan pemberian pupuk kandang

dan hayati agar mampu merangsang pertumbuhan awal Jabon tersebut.

2. Ketersediaan air

Tanaman jabon yang terlalu lama terendam dalam air, bisa menimbulkan efek negatif. Hal ini

akan mengakibatkan munculnya penyakit busuk akar serta daun menjadi kuning dan rontok.

Penyebab dari kondisi ini adalah bagian akar tidak mampu berevaporasi atau bernafas dengan

baik. Walaupun pada dasarnya, Jabon merupakan jenis tanaman yang memiliki toleransi tinggi

terhadap genangan air.

Untuk menghindarkan dari dampak negatif ini, langkah yang bisa dilakukan salah satunya adalah

membuat parit. Sehingga air bisa mengalir dengan lancar dan menghindarkan terjadinya

genangan yang berlebihan.

3. Lahan Pasir

Jabon bisa ditanam termasuk pada lahan yang berpasir, meski proses pertumbuhannya kurang

begitu sempurna. Penyebabnya adalah akar jabon menjadi sulit menyatu atau lengket dengan

media pasir. Biasanya, jabon yang ditanam pada lahan berpasir ini akan menyebabkan tanaman

menjadi kerdil.

Solusi menanam di lahan berpasir adalah dengan melakukan pencampuran media awal. Di

antaranya dengan membuat lubang sebesar 50 x x50 atau 60 x 60. Selanjutnya, mengeluarkan

tanah berpasir yang ada di dalam lubang tersebut untuk kemudian dicampupr dengan tanah

subur yang berasal dari sawah dan pupuk kandang. Perbandingan campuran tersebut adalah

40 : 50 ; 10.

Dengan pencampuran ini, diharapkan kandungan organik yang ada di dalam masing-masing

media mampu merangsang jabon untuk tumbuh lebih baik. Jika perlu, bisa ditambahkan pupuk

hayati yang fungsinya adalah memperbanyak kandungan mikroba di media tanam. Cara seperti

ini bisa pula dilakukan pada tanah yang memiliki struktur keras agar akar muda jabon bisa

tumbuh terlebih dahulu di tanah subur, sehingga ketika jabon tumbuh dewasa akarnya kuat untuk

memecah lapisan tanah yang keras tersebut.

Pemilihan Bibit Jabon yang baik jabon :Salah satu kunci keberhasilan proses penanaman kayu Jabon dimulai dari pengetahuan

tentang pemilihan bibit jabon yang baik. Dengan bibit jabon   yang baik, maka keuntungan yang

diharapkan semakin besar kemungkinanannya untuk diraih. Meski demikian perlu juga disadari,

bahwa bibit hanya merupakan salah satu faktor keberhasilan penanaman Jabon namun bukan

satu-satunya faktor penentu.

 

Oleh karena itu, bibit yang baik belum tentu bisa menghasilkan panen kayu Jabon yang besar

pula. Namun, dengan memilih bibit jabon yang benar diharapkan bisa meminimalisir resiko yang

mungkin terjadi selama masa penanaman hingga penebangan.

Langkah awal yang bisa dilakukan dalam memilih bibit Jabon adalah dengan mengetahui aneka

varietas yang ada dalam tanaman Jabon. Selama ini, bibit Jabon terbagi menjadi dua jenis,

yaituJabon Merah dan Jabon putih. Perbedaan keduanya secara fisik bisa dilihat dari warna

pucuk daunnya.

Untuk Jabon merah, pucuk daunnya berwarna merah. Sedangkan pada Jabon putih pucuk

daunnya berwarna hijau. Perbedaan lain dari kedua jenis ini terdapat pada warna batang

kayunya. Untuk jabon merah batang kayunya berwarna sedikit kecoklatan sehingga lebih banyak

digunakan untuk bahan papan rumah. Sementara pada jabon putih, batang kayu lebih berwarna

putih.

Dari kedua jenis tersebut, tidak ada perbedaan lain secara spesifik. Hanya, berdasar

pengamatan  dari para petani Jabon, jenis Jabon Putih  dianggap lebih cepat tumbuh dan besar

daripada Jabon merah . Namun secara fisik dan kimiawi, kedua jenis tersebut tidak terlalalu

memiliki perbedaan yang sangat mencolok.

Dengan kondisi ini, Bagi calon petani Jabon kiranya tidak perlu terlalu mempersoalkan tentang

jenis bibit Jabon yang ada. Baik jabon merah maupun putih, pada dasarnya memiliki kualitas

sama saja. Yang paling penting adalah perawatan selama masa penanaman guna bisa

menghasilkan kayu Jabon yang berkualitas.

Dalam memiliih bibit Jabon, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh para petani.

Beberapa hal tersebut di antaranya adalah :

Kekompakan MediaKekompakan media meliputi kondisi batang, dimana untuk bibit yang baik batang harus dalam

kondisi utuh. Tidak ada bagian yang terlihat retak, karena bila retak akan mudah terkena

penyakit.

KetinggianTinggi bibit yang baik idealnya adalah 30-60 cm. Ini adalah tinggi bibit yang ideal. Jangan mudah

tertipu bila ada pedagang bibit yang menawarkan bibit yang lebih tinggi dengan janji waktu panen

lebih cepat. Sebab, bibit yang tingginya melebihi ketinggian ideal, biasanya memiliki akar yang

sudah kuat dan menembus poli bag tempat sementara bibit. Dampak jika menggunakan bibit

seperti ini adalah tanaman akan stres bisa dipindahkan. Mengingat, akar yang sudah menembus

poly bag tersebut, akan masuk ke dalam tanah yang otomatis akan tercabut bila dipindahkan.

DiameterDiameter bibit yang sehat biasanya berkisar antara 5-8 mm. Hal ini merupakan diameter normal

untuk ukuran bibit. Bila ada bibit yang berukuran kurang dari 5 mm, maka bibit tersebut bisa

digolongkan ke dalam bibit kelas dua.

Nilai Kekokohan bibitNilai kekokohan bibit jabon untuk bibit kelas unggulan dikategorikan pada angka 50-90.

Warna daun

Bibit yang baik dan sehat akan memiliki daun yang berwarna hijau dan terlihat cerah. Hanya

pada Jabon merah, pada bagian ujung dauh akan terdapat warna merah yang membedakan

dengan Jabon putih.

Demikian sedikit tips dari kami dalam memilih bibit jabon

cara budidaya jabonbudidaya jabon : Proses penanaman bibit pohon Jabon, termasuk hal yang penting untuk

diperhatikan. Mengingat dalam proses ini akan menentukan bagaimana tanaman Jabon bisa

tumbuh dan berkembang sehingga sesuai harapan. Sebab, untuk mengoptimalkan hasil tanaman

bukan sekedar dengan cara menanami lahan dengan bibit sebanyak-banyaknya.

Karena jika hal tersebut dilakukan, bisa jadi bukan keuntungan yang diperoleh petani. Namun

sebaliknya, bibit yang ditanam akan mati atau tumbuh kurang optimal. Dengan demikian,

keuntungan yang diharapkan pun tidak akan tercapai. Cara yang paling baik dalam proses

penanaman Jabon adalah dengan sistem optimalisasi dan bukan maksimalisasi.

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses penanaman Jabon di antaranya adalah :

1. Penyiapan Lahan

Dalam proses penyiapan lahan ini ada dua hal penting yang harus dilakukan. Yang pertama

adalah pembersihan lahan dari unsur pengganggu. Seperti semak belukar, alang-alang dan

berbagai tanaman yang sudah mati. Proses pembersihan bisa dilakukan dengan cara manual

atau menggunakan zat kimia seperti Sodium Chorate (5-10 g/m2)

Hal kedua adalah pengolahan tanah. Dalam hal ini, tanah perlu dikelola agar mampu

memberikan kesuburan bagi tanaman yang akan hidup di tanah tersebut. Pengelolaan ini

meliputi proses pemupukan, baik pupuk organik maupun anorganis. Untuk pupuk organis bisa

menggunakan pupuk kandang, sementara pupuk anorganik yang biasanya dipakai adalah NPK,

TSP, KCL dan SP36.

Setelah pemupukan, tanah perlu diberikan zat kapur sebanyak 100 gram per lubang. Proses ini

biasanya dilakukan pada tanah yang asam, tanah yang belum matang serta tanah yang sedikit

unsur hara calsium dan magnesiumnya.

Pengolahan tanah terakhir adalah mencampurkan bahan mineral untuk proses ameliiorasi.

Bahan ini berfngsi sebagai sumber hara mineral, menurunkan nilai KTK serta mampu

meningkatkan kejenuhan basa di tanah.

1. Penentuan Jarak Tanam

Jarak tanam memiliki peran penting dalam menentukan kualitas tanaman. Karena jarak tanam ini

akan mempengaruhi sebuah tanaman dalam proses memperoleh sinar matahari.

Untuk budidaya Jabon, jarak tanam ideal adalan 3 x 4 meter dengan pola tanam monokultur.

Hal ini diperlukan, mengingat ketika Jabon sudah mulai tinggi, maka masing-masing cabang akan

tumbuh dan bersinggungan.

Bila terlalu rapat, akan berdampak menghalangi sinar matahari yang bisa ditangkap oleh batang

Jabon. Selain itu, di bagian akar akan terjadi perebutan zat makanan oleh setiap tanaman.

Sehingga tanaman Jabon tidak akan bisa tumbuh secara sempurna dan pertumbuhannya hanya

cenderung kurus tinggi saja.

Pembuatan Lubang Tanam

Proses pembuatan lubang ini sebaiknya dilakukan seminggu sebelum bibit ditanam. Hal ini

dilakukan guna menciptakan pemupukan awal bagi lubang tempat bibit Jabon akan ditanam.

Ukuran lubang secara umum berukuran 40 x 40 x 40 cm. Di dalam lubang, ditaburi pupuk

kandang dan kompos dengan dicampur pupuk TSP secukupnya. Jumlah pupuk ini sepertiga dari

kedalaman lubang. Setelah terisi, pupuk tersebut ditimbun dengan tanah bagian atas lalu diaduk

hingga rata. Langkah selanjutnya adalah menutup lubang tersebut dan selanjutnya bekas lubang

diberikan penanda yang disebut ajir.

Penanaman

Seminggu usai penggalian lubang, barulah proses penanaman bibit Jabon dilakukan. Waktu

yang ideal untuk melakukan penanaman Jabon adalah bulan November – Februari yang

bertepatan dengan musim penghujan. Hal ini untuk mencegah bibit Jabon dari masalah

kekeringan, mengingat tanaman ini sangat sensitif terhadap kekeringan.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan selama proses penanaman ini. Di antaranya adalah :

Gali kembali tanah yang sudah diisi pupuk sebelumnya.

Siapkan bibit jabon dengan cara melepasnya dari kantung atau poly bag. Pada

proses ini harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari rusaknya akar.

Masukkan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati dan tegak lurus.

Timbun sekeliling bibit dengan tanah bekas galian.  budidaya jabon

Jabon merah sebagai alternatif pendamping jabon putihJabon merah:   salah satu varietas atau jenis dari tanaman jabon yang saat ini mulai dilirik untuk

dikembangkan oleh para pekebun adalah jabon merah (antocephalus macrophyllus).  pohon

yang selama ini menjadi endemik di daerah Indonesia bagian timur ini dilirik karena memiliki

kualitas kayu lebih bagus daripada jabon putih, dalam artian memiliki kelas keawetan dan

kekerasan diataskayu jabon putih.  

akan tetapi kayu jabon merah atau yang lazim dikenal sebagai samama merah juga memiliki

waktu panen yang relatif lebih lama apabila dibandingkan dengan jabon putih seperti yang sudah

diketahui bahwa jabon putihsudah  bisa mulai dipanen usia 5-7 tahun sedangkan jabon merah

dapat dipanen mulai usia 8-10 tahun.

Salah satu kelebihan lain dari jabon merah adalah tanaman ini memiliki ketahanan terhadap

hama dan organisme pengganggu yang selama ini kerap menyerang jabon putih,terutama dari

jenis ulat penggulung daun. hal ini sangat mahfum karena daun jabon merah relatif lebih keras

disamping itu kulit batang jabon merah juga lebih tebal sehingga ulat kurang

menyukainya.kelebihan yang lain dari kayu jabon merah yaitu lebih toleran terhadap tanah yang

agak kering disamping itu daunnya kurang disukai hewan ternak.seperti halnya jabon putih ,kayu

jabon merah juga bisa dibuat kayu lapis atau veneer dan furniture berkualitas.

Menimbang kelebihan dan kekurangan terhadap kedua jenis tanaman jabon tersebut serta untuk

mengurangi serangan hama, penanaman jabon merah dan jabon putih dengan cara di campur

( secara polikultur ) . model pencampuran ini bisa memakai perbandingan 50:50 ataupun 70 : 30

atau menurut situasi dan kondisi di lapangan.

Semisal dengan Jumlah tanaman per hektar dengan jarak tanam 3×3 meter, kita tanam jabon

putih sebanyak 800 pohon, dan kita selingi jabon merah sebanyak 300 pohon. maka kita bisa

melakukan penjarangan di tahun ke-4 sebanyak 50 persen,tahun ke 6-7 sebanyak 35 persen,

dan di tahun ke 8- 10 sebanyak 15 persen tanaman, sedemikian sehingga di akhir tahun ke 8-10

kita bisa melakukan panen jabon merah secara penuh.

Dengan adanya variasi jenis tanaman dalam suatu hamparan kebun maka diharapkan akan

saling melengkapi sehingga keseimbangan ekosistem akan makin terjaga.

perbedaan diantara jabon merah dengan jabon putihjabon merah :kami sering mendapat berbagai macam  pertanyaan mengenai perbedaan 

antara  jabon merah dan jabon putih,bahkan ada diantara beberapa  penjual bibit jabon yang

mengatakan bahwa bibit jabon yang di pangkal daunnya terdapat warna  merah diklaim

sebagai jabon merah.setelah kami melakukan pengamatan dan konsultasi terhadap beberapa

ahli yang   sudah   lebih berpengalaman dan rekan rekan kami lainya maka akan berusaha

memberikan penjelasan mengenai kedua jenis pohon jabon   tersebut .

 

 

jabon merah usia 4 tahunan

Jabon Mera h  ( Antocephalus Machropyllus ) memiliki ciri daun yang  kapes kapes

mirip daun jati dan berbulu    warna daun bawah atas  cenderung agak kasar dan merah

merata.

berat jenis kayu jabon merah hampir setara dengan  kayu  mahoni memiliki keras kelas

III dan awet III- IV sementara jabon putih memiliki serat kayu putih kekuningan.jabon putih

kelas keras IV dan kelas awet IV-V

Pertumbuhan jabon merah lebih lambat daripada jabon putih bila ditanam dilahan dan

pemupukan setara dibuktikan dengan penanaman di pringsurat temanggung ,dimana jabon merah usia 5 tahun rata rata memiliki tinggi 10 meter dan diameter 16-20

cm,sementara jabon putih memiliki diameter rata rata 25-30 cm dan tinggi 15 meter,hal ini

tidaklah aneh karena secara hukum alam, semakin keras kayu, semakin lambat

pertumbuhannya, hal ini pernah terjadi waktu demam jati emas,dimana di usia 7 tahun bisa

berdiameter 25-30 cm,tetapi ternyata memiliki kayu yang empuk setara sengon, Sampai

saat ini belum ada ahli yang bisa merekayasa kekerasan dan kerapatan kayu,kecuali

dengan merekayasa waktu pengolahan dengan perendaman dan pengovenan

 

jabon putih usia 5 tahun

Harga kayu jabon merah sedikit diatas jabon putih terpaut sekitar 100- 200rb dan juga

cocok dibuat bangunan maupun veneer kayu lapis bahkan ditingkat pabrik,cenderung

harganya sama.

Penyebaran alami jabon merah terkonsentrasi di daerah Indonesia bagian timur antara

Sulawesi,Maluku dan  Papua karena agroklimat disana sangat cocok,berdasar pengalaman

rekan kami di tasikmalaya,jabon merah ditanam di lahan diatas 850 dpl ternyata menjadi

kerdil sedangkan jabon putih ditanam sampai 1000 m dpl masih menunjukkan pertumbuhan

yang bagus. Penyebaran alami jabon putih di sekitar Kalimantan,Jawa,dan Sumatera

berdasarkan penjelasan dari para ahli,maka kiranya sangat bijak bagi para pekebun

maupun petani jabon untuk lebih memperhatikan tanaman mana yang cocok ditanam di daerah

masing masing.betul ada artikel yang menunjukkan jabon merah 8 bulan pertumbuhannya sama

dengan jabon   putih, bahkan jatu super pun di awal pertumbuhan 1-2 tahun pertama setara

dengan jabon,tapi memasuki tahun ke-3 pertumbuhan jabon merah akan melambat secara

signifikan.

(source gambar jabon merah :henry sibarani)

Lebih menguntungkan jabon merah atau jabon putih ?Akhir akhir ini kami banyak mendapat pertanyaan,lebih menguntungkan mana antara menanam

jabon merah ( samama ) dan jabon putih ( antocephalus cadamba ). Karena banyak masyarakat

yang masih bingung terhadap keberadaan tanaman tersebut. Akhirnya kami akan menjawab

berdasarkan fakta lapangan antara jabon merah dan jabon putih, tentunya pertanyaan yang

akan dijawab adalah menguntungkan apabila dilihat dari sisi ekonomi.

 

Di pasaran saat ini kayu jabon merah terpaut sekitar 100-200 ribu dari jabon putih, andaikata

dihitung dari per kubik dibikin rata rata 800 ribu, untuk jabon putih sedangkan jabon merah

harganya sekitar 900 ribu per kubik. Akan tetapi pertumbuhan jabon merah sekitar separuh dari

kecepatan pertumbuhan jabon putih sehingga mari kita hitung keuntungan dari kedua tanaman

tersebut,tentunya penghitungan ini mengabaikan nilai INFLASI ( kenaikan harga secara umum )

dan penanaman dilahan yang sama,perawatan yang sama ,serta mengabaikan faktor hama dan

penyakit maupun Force majeur.

1. Jabon putih per ha,jumlah tanaman 1000 batang dirata rata dalam 5 tahun menghasilkan

sekitar 300 meter kubik dengan harga sekarang rata-rata adalah 800 ribu rupiah per kubik

akan menghasilkan : 300 x rp 800.000 = 240 juta.

2. Jabon merah  per ha,jumlah tanaman 1000 batang dirata rata dalam 5 tahun

menghasilkan sekitar 150 meter kubik dengan harga sekarang rata-rata adalah 500 ribu

rupiah per kubik akan menghasilkan : 150 m3 x rp 500.000 = 75 juta,  tunggu dulu,,,,,,,,tunggu dulu kenapa harga kayu jabon merah  hanya 500 ribu? Ternyata harga

500 ribu ini adalah harga log kayu jabon yang berdiameter 15-21 cm.hasil uji coba di

Temanggung.jabon merah usia 5 tahun rata rata berdiameter 17 cm,sementara jabon putih

rata rata 28 cm, jadi tentu saja harga log jabon berdiameter 17 cm sekitar separuh dari

harga log ukuran diameter 30 cm

3. Sekarang kita hitung untuk masa tanam 10 ( sepuluh tahun ). Jabon putih umur 10 tahun

sudah memasuki panen yang ke-2 .maka di tahun ke 10 jadi jabon putih sudah

menghasilkan 240jt x 2 = 480 juta.4. Sekarang kita hitung untuk masa tanam 10 ( sepuluh tahun ). Jabon merah umur 10

tahun sudah memasuki panen yang ke-2 walaupun terpaksa .maka di tahun ke 10 jabon

merah sudah menghasilkan 75jt x 2 = 150 juta.5. Bagaimana kalau kedua tanaman ini dipanen bersama di usia 10 tahun? Dalam arti tidak

dipanen di tahun ke-5 atau ke -6 . jabon putih usia 10 tahun per ha bila tidak dilakukan

penjarangan ,maksimal juga menghasilkan sekitar 400 m3, sementara jabon merah

diperkirakan menghasilkan sekitar 300 m3,dengan asumsi sudah mencapai diameter rata –

rata 30 cm,mari kita hitung lagi .

1. jabon putih   = 800rb x 400 m3 = 320 juta.

2. Jabon merah = 900rb x 300m3 = 270 juta.

Dengan perhitungan realistis diatas maka dapat kita simpulkan bahwa menanam jabon putih

SECARA EKONOMI LEBIH MENGUNTUNGKAN DARIPADA JABON MERAH ,dengan asumsi

biaya penanaman relatif sama,akan tetapi bagi pedagang bibit, apabila konsumen membeli jabon

merah akan lebih menguntungkan,karena sampai tulisan ini ditulis, harga bibit samama ( jabon

merah ) siap tanam sekitar 3000 – 7000 rupiah,sedangkan jabon putih 700- 2000 rupiah.kenapa

harga jabon merah dibuat mahal ? Hal ini karena permainan persepsi dan pandangan emosional

semata. Tapi tidak ada salahnya menanam kedua jenis tersebut bila memiliki tujuan dan niat

untuk menjaga keragaman dan menghijaukan bumi.

Ada pertanyaan lagi ? kok ada yang mengasumsikan per hektar jabon merah ataupun putih bisa

mendapatkan 1,2 milliar sampai 5 miliar dalam 5 tahun. Bahkan ada pedagang bibit sengon

maupun jabon yang mengasumsikan bisa dapat 10 milliar dalam 10 tahun (2x panen ) .

jawabannya : BISA !!!!!….bila terjadi inflasi super,dimana harga harga naik 10 x lipat, contohnya

beras per kilogram naik menjadi 50 ribu dari harga sekarang 5 ribu per kilo , bensin per liter 50

ribu, nasi padang sepiring 120 ribu. Maka bisa jadi harga kayu jabon per kubik menjadi 5 juta

rupiah.

Alangkah baiknya kita berikan edukasi yang mendidik bagi masyarakat serta tidak hanya

mengambil untung sesaat selamat menanam jabon.

 

jabon untuk reklamasi lahanJabon merupakan jenis tanaman yang mampu tumbuh di berbagai kondisi lahan. Termasuk jika ditanam pada lahan kritis atau boksit. Inilah yang membedakan Jabon dengan jenis tanaman lain, yang sulit tumbuh jika ditanam pada lahan yang kualitasnya jelek.Di beberapa kawasan, seperti Malaysia dan Kalimantan yang terdapat wilayah pertambanganJabon masih bisa tumbuh dengan baik pada lokasi tersebut. Padahal biasanya, lahan bekas pertambangan memiliki kualitas tanah yang kurang baik karena eksplorasi yang berlebihan.Beberapa dampak yang terjadi pada tanah bekas eksplorasi pertambangan diantaranya berpengaruh pada :

a.   Isi / kandungan flora dan fauna  di atasnya.Dengan adanya kegiatan pertambangan, terjadi pergeseran pola kehidupan dalam sebuah lingkungan. Di antaranya akan menyebabkan hilangnya

keseimbangan alam hayati seperti tanaman dan hewan yang hidup di kawasan tersebut. Kedua jenis makhluk ini merupakan komponen alami yang berfungsi menjaga kesuburan tanah.b.  Kontruksi lahan sifat fisik lahan.Dengan adanya aktivitas pertambangan, menjadikan perubahan fisik sebuah kawasan. Seperti terciptanya lubang, atau juga perubahan susunan tanah antara bagian yang subur dan tidak subur serta adanya pergeseran lapisan tanah. Kontur tanah pun menjadi berubah seiring adanya eksplorasi lahan di kawasan tersebut.Hal ini berdampak pada perubahan sifat fisik lahan. Seperti berkurangnya ikatan tanah atau tekstur tanah, susunan struktur tanah. Demikian juga, ikatan antar senyawa tanah menjadi labil dan tidak homogen. Kondisi ini menyebabkan hilangnya kemantapan tanah, porositas yang tidak menentu serta tanah cenderung menjadi padat. Tanah seperti ini, akan sulit untuk menjadi media tumbuh dan berkembangnya tanaman, kecuali jenis tertentu.c.  Kandungan mineral dan sifat tanah dan air tanah.Biasanya, zat yang digunakan dalam proses penambangan akan tertinggal di area bekas penambngan tersebut. Sebagian zat tersebut, memiliki sifat Pada lahan bekas tambang mineral sebagian besar mengandung zat yang membahayakan, khususnya bagi kehidupan makhluk hidup.Pada proses pembongkaran materi yang terekplorasi ke permukaan sebagian mengalami suatu perubahan persenyawaan. Hal ini dapat dilihat dari proses keteruraian tanah, penggumpalan dan terjadinya perubahan warna tanah itu sendiri. Selain itu, jika diteliliti melalui uji laboratorium akan terlihat bukti adanya perubahan persenyawaan tersebut.Berbagai proses ini, menjadikan tanah menjadi masam, jasad renik serta tanaman tidak dapat hidup. Hal ini karena tanah kekurangan unsur kebutuhan tanaman, karena tanah sudah terkontaminasi racun bagi tanaman.Penambangan yang dilakukan dengan sistem penggalian terowongan pun menimbulkan dampak yang tidak kalah merusaknya. Pada pengeksplorasian tanah dengan sistem ini akan menyebabkan kandungan air tanah terganggu kestabilannya. Hanya saja, pada penggalian terowongan yang sangat dalam, tidak akan menyebabkan pengaruh yang besar apabila tanah di bagian atasnya digunakan untuk lahan tanaman.Untuk pertambangan dengan cara penggalian yang berupa terowongan., berpengaruh terhadap kandungan air tanah, namun jika galian yang dalam tidak banyak pengaruhnya.d.   Sifat biologi tanahTumbuhan membutuhkan unsur hara untuk mengubah zat kimia alam menjadi zat organik bagi tanaman. Unsur hara ini berasal dari olahan mikroba. Seperti

manusia, unsur hara berfungsi sebagai sumber makanan bagi tanaman. Sehingga apabila unsur hara ini tidak ada, maka tanaman tidak akan mampu tumbuh jika dikembangkan di lahan tersebut. Bagian tanah yang memiliki unsur hara terbanyak terletak pada bagian atas. Semakin ke bawah, maka semakin sedikit unsur hara yang terkandung di dalam tanah tersebut.Dalam proses penambangan, biasanya tanah bagian bawah yang dieksplorasi dengan cara membalik masing-masing lapisan tanah. Akibatnya, mikroba yang tadinya hidup di lapisan tanah teratas menjadi hilang. Hal ini terjadi ketika proses pencampuran lapisan tanah tersebut berlangsung. 

revolusioner ! jabon sebagai tanaman reklamasi lahan boksitTanah boksit  merupakan tanah kurus dengan unsur hara yang minim untuk tanaman. Beberapa

kandungan yang menonjol untuk tanah bosit  adalah kalsium, besi dan mangan.

Berdasarkan kondisi lahan reklamasi dengan jenis tanah boksit pada umumnya sangat miskin

akan unsure hara. Untuk melakukan reklamasi lahan pada lahan bersangkutan perlu dilakukan 

teknik yang tepat agar tanaman yang ditanam  menjadi hidup  dan tanah disekitarnya menjadi

subur. Beberapa cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.  Persiapan Lahan Bosit Untuk Penanaman.Sebagai lahan kritis, tanah boksit membutuhkan penanganan khusus sebelum dijadikan lahan

pertanian.Telah dijelaskan di atas bahwa tanah bosit merupakan tanah kurus yang miskin

kandungan unsur hara. Dengan demikian unsur hara merupakan komponen yang harus

disiapkan terlebih dahulu, agar lahan boksit bisa kembali digunakan sebagai lahan produktif. Ada

beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain :

Menggali lahan sebagai tempat tumbuh dengan jarak tanam yang sudah ditentukan.

Agar tanaman dengan jarak tanah sama dan teratur maka dilakukan dengan anjir.

Sediakan media awal sebagai media tumbuh tanaman. Pada media tanam tersebut

dicampur dengan penyerap air (water asorbtion) yang dapat dibuat berbagai bahan yang

bersifat sebagai penyerap air.

Setelah 5 sampai 7 hari tanah seluruh permukaan mulai disemprot dengan pupuk hayati

yang telah difermentasi. Bisa juga dilakukan pencampuran dengan superjet  dengan dosis 1

lite rpupuk hayati, 1 liter Phosmit dan 200 liter air. Tujuannya untuk mengelola  tanah bosit

dengan mengintroduksi mikroba yang mampu mengelola tanah. Untuk daerah bekas galian

tambang, penyemprotan dilakukan dengan dosis yang lebih banyak.

Selanjutnya, setiap lubang diberikan pupuk organik granul Bio Alami. semakin banyak

media pupuk ditaburkan, maka lahan akan semakin baik. Tujuan memberikan media organik

yaitu digunakan sebagai media tumbuh awal tanaman jabon. Tanaman Jabon jika langsung

ditanam pada tanah bosit sulit untuk berkembang, bahkan mati.

Penggunaan pupuk an organik sebaiknya diberikan setelah tanaman mulai tumbuh di

lahan tersebut. Akan lebih baik diberikan pada umur antara 3 bulan sampai dengan 6 bulan

setelah penanaman. Tujuan pemberian pupuk an organik pada waktu tersebut agar

tanaman tidak mengalami stress. Sebab reaksi pupuk anorganik ini sangat cepat, sehingga

jika pemberiannya pada masa awal penanaman tanaman belum cukup kuat. Pemberian

pupuk an organik pada  tanah ini setelah umur 3 bulan berfungsi sebagai bahan makanan

yang  dikelola oleh mikroba. Dengan pertumbuhan jabon yang relatif cepat maka unsur hara

tidak cukup mengandalkan dari pupuk organik material dan kinerja mikroba.

 

4.      Penanaman.Dalam proses penanaman Jabon, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Diantaranya adalah :

Penamanan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan. Sehingga selama musim

hujan tanaman tersebut sudah tumbuh cukup kuat untuk memasuki musim kemarau.

Media untuk tanam sebaiknya mengandung media organik, yang lebih tahan lama dalam

menyerap air dibandingkan dengan tanah bosit. Penyimpanan air di dalam media organik ini

dilakukan oleh bakteri atau jamur.

Untuk membantu dalam penyediaan air di musim kemarau dapat dilakukan dengan

memberikan batang pisang, yang dipotong ukuran sedang dan ditimbun pada media

tanaman di dekat pohon jabon.

Jika keadaan cukup dratis maka diperlukan penyiraman, untuk penyiraman sebaiknya

dilakukan pada sore hari. Hal ini agar tanaman tidak mengalami perubahan suhu yang

drastis sehingga menjadikan tanaman mati.

----------------------------------------------------------------

spesial , dengan 5 juta rupiah, anda bisa melakukan investasi jaboninvestasi jabon :bayangkan , bila anda bisa melakukan investasi jabon     meskipun anda tidak

mempunyai waktu luang ataupun lahan oleh karena itulah kami melakukan penawaran istimewa,

yaitu mulai dengan  5 juta rupiah ,anda bisa memiliki hutan perkebunan sendiri tanpa harus

memiliki lahan atau direpotkan oleh kegiatan perawatan dan pemeliharaan serta penebangan

kayunya. anda mungkin sudah mengetahui bahwa ditempat kami untuk meminimalisir resiko

yang timbul dalam hutan perkebunan kami memiliki cara sebagai berikut :

Resiko iklim : Dua hal utama Hutan Perkebunan yaitu pertumbuhan dan kualitas hutan maupun

kayu yang dihasilkan menjadi subjek utama yang sangat dipengaruhi oleh faktor iklim.

- Antisipasi : Mulsa Vertical, sengkedan penanganan irigasi/pengairan, pemecah angin, penelitian

dan tekhnologi lanjutan. Balai Penelitian Kehutanan Dep. Kehutanan.

Ancaman kebakaran : Kasus kebakaran lahan hutan dan perkebunan menjadi ihal yang sangat

diwaspadai, karena dapat memusnahkan lahan hutan dalam skala kerusakan yang sangat besar.

- Antisipasi : pemecah api berupa cekungan tanah dan penyela.

Hama dan penyakit: Berkaitan erat dengan isu iklim, untuk itu kami menerapkan pemilihan

lokasi dan iklim dengan pola penanganan  yang sangat ketat.

- Antisipasi : penanganan secara intensif dan ketat  (Balai Penelitian Kehutanan Dep.

Kehutanan)

Kejahatan Penjarahan dan Pencurian Kayu : Di banyak kawasan hutan dan perkebunan,

faktor kejahatan dan pencurian menjadi masalah yang agak rumit untuk ditangani dengan tuntas.

Secara tidak langsung hal ini menyebabkan berkurangnya produktivitas hasil hutan.

- Antisipasi penanganan kemanan berbasis kemasyarakatan, kemitraan dengan petani

penggarap, langkah terakhir berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.

Ketentuan pokok investasi jabon 5 juta/ha:1. Aspek lahan : Lahan yang digunakan untuk investasi adalah system sewa selama 6

tahun seluas 450 meter persegi.

2. Jarak Tanam jabon adalah 3x 3 meter.jadi jumlah pohon sebanyak 50 pohon

3. Perawatan dan pemupukan serta penjagaan optimal sampai masa panen.

4. Hak penuh pohon pada Investor adalah 100 persen dimana dikurangi 20 persen untuk

management fee, pajak,csr dan sebagainya.

5. Dikelola secara intensif

6. Pelaporan setiap  6 bulan sekali

7. Perjanjian di hadapan Notaris

Ketentuan pendaftaran :1.kirim scan KTP ke email [email protected]

2. Biaya pendaftaran sebesar rp.200.000 ( duaratus ribu rupiah ) ditransfer ke rekening kami

3.setelah scan ktp kami terima dan biaya pendaftaran kami terima, investor akan kami kirim

Brosur, leaflet, dan semua data lengkap tentang jabon, formulir pendaftaran ,dan dokumen

perjanjian lainnya

4.Apabila setelah menerima formulir pendaftaran , investor  ternyata membatalkan ,maka biaya pendaftaran akan kami kembalikan sebanyak 50 persen.5.Apabila Investor ternyata serius, maka biaya pendaftaran akan kami perhitungkan sebagai DP ( uang muka )6.Apabila ternyata kami yang tidak serius serta membatalkan perjanjian, maka kami akan mengembalikan uang pendaftaran sebanyak 100 persen ditambah 100 persen biaya DENDA7.tersedia potongan 500 ribu rupiah bagi pendaftar sebelum akhir tahun ini

Selamat ber investasi jabon

Bibit Jabon Bibit jabon – Jika anda serius dan tekun pasti saya yakin anda akan berhasil dalam investasi

ini. Pohon ini sangat cocok untuk usaha kayu lapis maupun furniture. Bibit Jabon ini sangat

mudah tumbuh dan tidak perlu perawatan khusus.saat ini jabon digunakan sebagai bahan baku

pengganti kayu sengon dalam furniure maupun kayu lapis.