j vol 1, no 2, 2013 (hal 214-225) ... · korelasi kemampuan perbaikan dan perawatan sepeda motor...

12
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) http://jurnal.pasca.uns.ac.id 214 KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Effendi Nur Hasan 1 Mulyoto 2 Nunuk Suryani 3 1 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 2 Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS PENDAHULUAN Banyaknya jumlah pencari kerja dan pengangguran di Indonesia mendorong seseorang untuk berwirausaha sebagai alternatif pekerjaan yang menjajikan di- masa depan. Menurut data BPS pada bulan Agustus 2011, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 117,4 juta orang. Dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 6,56 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang kurang ABSTRACT The study is to analyze the presence (1) Correlation repairs and maintenance of the ability to interest in motor cycle do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (2) Correlation Creativity against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (3) Correlation ability repairs and motorcycle maintenance and creativity together against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. On this research and used method of quantitive data presented in the dascreptive analysis. The population on this coming from research program X graders technical expertise light vehicle SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. Lesson about 131 people and taken some 100 student for a sample of research. Data capture techniques used observation and quesioner. Data analysis used technique correlation and the regression. The requirements analysis used normality, test linearity and independency. Analysis conducted prior to the validity by correlation product moment and reliability with Alpha Cronbach. Result show that test hypotheses (1) there are positive and significant correlation between ability and motorcycle maintenance with entrepreneurial interest. A correlation coefficient for both variable is 0,502. (2) there are positive and significant between creativity with entrepreneurial interest. A correlation coefficient for both variable is 0,782. (3) there are positive and significant between repair ability and motorcycle maintenance and creativity with entrepreneurial interest. A correlation coefficient between the two independent variables with the dependent variable is 0.793. Keywords : Repair and Maintenance, Creativity, Entrepreneurial Interest. [email protected]

Upload: vukhuong

Post on 22-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

214

KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR

DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN

PADA SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Effendi Nur Hasan1

Mulyoto2

Nunuk Suryani3

1 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

2 Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

3 Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

PENDAHULUAN

Banyaknya jumlah pencari kerja dan

pengangguran di Indonesia mendorong

seseorang untuk berwirausaha sebagai

alternatif pekerjaan yang menjajikan di-

masa depan. Menurut data BPS pada

bulan Agustus 2011, jumlah angkatan

kerja di Indonesia mencapai 117,4 juta

orang. Dengan Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) mencapai 6,56 persen dari

jumlah penduduk Indonesia yang kurang

ABSTRACT The study is to analyze the presence (1) Correlation repairs and maintenance of the ability to interest in motor cycle do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (2) Correlation Creativity against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (3) Correlation ability repairs and motorcycle maintenance and creativity together against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. On this research and used method of quantitive data presented in the dascreptive analysis. The population on this coming from research program X graders technical expertise light vehicle SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. Lesson about 131 people and taken some 100 student for a sample of research. Data capture techniques used observation and quesioner. Data analysis used technique correlation and the regression. The requirements analysis used normality, test linearity and independency. Analysis conducted prior to the validity by correlation product moment and reliability with Alpha Cronbach. Result show that test hypotheses (1) there are positive and significant correlation between ability and motorcycle maintenance with entrepreneurial interest. A correlation coefficient for both variable is 0,502. (2) there are positive and significant between creativity with entrepreneurial interest. A correlation coefficient for both variable is 0,782. (3) there are positive and significant between repair ability and motorcycle maintenance and creativity with entrepreneurial interest. A correlation coefficient between the two independent variables with the dependent variable is 0.793.

Keywords : Repair and Maintenance, Creativity, Entrepreneurial Interest.

[email protected]

Page 2: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

215

lebih mencapai 237 juta jiwa (bps.go.id,

2011).

SMK merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertanggungjawab

untuk menciptakan sumber daya

manusia yang memiliki kemampuan, ke-

terampilan dan keahlian, sehingga lulus-

annya dapat mengembangkan kinerja

apabila terjun dalam dunia kerja. Potensi

lulusan SMK bukan hanya siap kerja,

namun memiliki peluang besar ikut

mengembangkan ekonomi melalui ke-

wirausahaan. Siswa SMK yang sedang me-

nempuh pendidikan harus dipersiapkan

tidak hanya untuk mengisi peluang kerja

sebagai pekerja pada dunia usaha dan

industri, akan tetapi juga upaya pen-

didikan yang memberikan lulusan SMK

memiliki jiwa dan perilaku atau

karakteristik kewirausahaan.

SMK dapat berupaya meningkatkan

motivasi berwirausaha siswa dengan

mengidentifikasi dan memberikan solusi

terhadap faktor-faktor yang menghambat

motivasi siswa untuk berwirausaha.

Menurut Joko Sutrisno, Direktur Pem-

binaan SMK Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, pendidikan kewirausahaan

menjadi bagian dari pembelajaran. SMK

wajib dilaksanakan pelatihan dagang

untuk siswa. Pokoknya, semua program

keahlian harus sampai pada mata rantai

menjual dan mengembangkan. Ini meng-

ajarkan kewirausahaan yang nyata

kepada siswa (edukasi.kompas.com,

2012).

Seiring dengan perjalanan waktu,

tingkat lulusan SMK semakin meningkat.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

jumlah SMK di beberapa kota di

Indonesia. Menurut Musliar Muslim,

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudaya-

an, kedepannya, secara nasional jumlah

SMK akan melebihi jumlah SMA dengan

proporsi 60:40 (edukasi.kompas.com,

2012).

Mengenai prospek lulusan SMK, data

SUSENAS 2006 menunjukkan bahwa

lulusan SMK ternyata lebih mudah men-

dapatkan pekerjaan (70.1%) dibandingkan

SMA (60.2%) atau MA (60.5%), dan yang

menarik lulusan SMA dan MA mempunyai

kesempatan bekerja yang sama. Sebagian

besar lulusan SMA sederajat bekerja

sebagai buruh/ karyawan, dimana lulusan

SMK (44.3%) lebih besar dibandingkan

SMA (32.6%) dan yang paling rendah

adalah MA (23,3%). Meskipun data ter-

sebut sudah tujuh tahun berlalu, namun

masih dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam memahami

fenomena SMK.

Berwirausaha dibidang perbengkelan

adalah salah satu alternatif pekerjaan

yang bisa dilakukan oleh lulusan SMK.

Wirausaha merupakan istilah yang mulai

populer pada tahun l990an. Istilah yang

dikenal sebelumnya adalah kewiraswasta-

an dan enterpreneurship. Wirausaha ber-

asal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira

berarti berani, utama, dan berdiri sendiri.

Kata usaha berarti kegiatan untuk me-

menuhi kebutuhan. Dalam lampiran

Page 3: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

216

Keputusan Menteri Koperasi dan

Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor

961/KEP/M/XI/1995 Wirausaha adalah

orang yang mempunyai semangat, sikap,

perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

Norman M. Scarborough dan Thomas W.

Zimmerer (1993:5) mengemukakan

definisi wirausaha sebagai berikut: “ An

entrepreuneur is one who creates a new

business in the face of risk and

uncertainty for the perpose of achieving

profit and growth by identifying

opportunities and asembling the

necessary resourses to capitalize on those

opportunuties”.

Dengan bekal pendidikan teknik

otomotif dan praktek kerja otomotif

dapat mendorong lulusan SMK untuk

membuka lapangan pekerjaan sendiri di

bidang perbengkelan. Berbagai

pengetahuan tentang otomotif beserta

permasalahan kerusakan dan perbaikan

maupun perawatan berkala sudah di-

ajarkan dibangku SMK. Kemampuan

tersebut dapat lebih ditingkatkan dengan

memperbanyak jam terbang di bidang

perbengkelan.

Untuk menciptakan sebuah usaha

perbengkelan yang maju dengan fasilitas

lengkap tentunya membutuhkan biaya/

modal yang tidak sedikit. Tetapi usaha

perbengkelan juga dapat dimulai dari

skala kecil atau bisa juga dengan

melakukan kerjasama dengan beberapa

orang sehingga akan menjadi ringan

untuk permodalan.

Memulai wirausaha perbengkelan

tidak hanya dengan dukungan modal dan

kemampuan/ skill. Akan tetapi, didukung

juga dengan kreatifitas dalam melakukan

bisnis. Munandar (1999) mendefinisikan

kreativitas sebagai kemampuan individu

dalam menciptakan suatu produk baru,

memberi gagasan-gagasan baru untuk

pemecahan suatu masalah, atau ke-

mampuan individu dalam melihat

hubungan-hubungan baru antara unsur-

unsur yang telah ada sebelumnya.

Individu yang memiliki kreativitas akan

mencerminkan adanya kelancaran, ke-

luwesan dan orisinalitas dalam berpikir

serta mampu mengelaborasi suatu

gagasan. Guilford (1971:138) menyebut-

kan bahwa kreativitas merupakan jenis

pemikiran spesifik yang disebut

divergent thinking. Pemikiran ini akan

menghasilkan jawaban yang bervariasi

terhadap pemecahan suatu masalah dan

bukan hanya satu penyelesaian yang

benar. Divergent thinking sebagai

indikator kreativitas meliputi kelancaran,

fleksibilitas, orisinalitas dan elaborasi

dalam berpikir.

Persaingan dalam usaha perbengkel-

an menuntut pengusaha untuk semakin

kreatif baik dalam pelayanan maupun

dalam strategi bisnis. Dengan kreatifitas

akan mendorong untuk menghasilkan

sesuatu yang sifatnya baru atau

kombinasi dari yang sudah ada. Sehingga

dalam melakukan pelayanan terhadap

konsumen dapat memberikan alternatif-

alternatif solusi untuk mengatasi per-

Page 4: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

217

masalahan yang dihadapi. Dalam bisnis

perbengkelan hal itu penting untuk mem-

berikan kepuasan bagi para pelanggan.

Berdasarkan permasalahan dan

fenomena di atas, peneliti memilih judul

"Korelasi Kemampuan Perbaikan Dan

Perawatan Sepeda Motor dan Kreatifitas

Terhadap Minat Berwirausaha di Bidang

Perbengkelan pada Siswa Kelas X

Program Teknik Kendaraan Ringan SMK

Dian Kirana 1 Sragen Tahun pelajaran

2011/2012”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan penyajian data secara

deskriptif analisis. populasi dalam

penelitian ini adalah siswa Kelas X

Program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan SMK Dian Kirana 1 Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012. Populasi berjumlah

131 siswa dan sampel yang digunakan

untuk penelitian sebanyak 100 siswa.

Metode pengambilan sampel secara

random sampling.

Pengambilan data untuk variabel

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor menggunakan instrumen

observasi. Sedang untuk variabel

kreativitas siswa dan minat berwirausaha

dibidang perbengkelan menggunakan

instrumen kuesioner.

Teknik analisis data menggunakan

teknik korelasi dan regresi. Sebelum

dilakukan analisis data, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dengan korelasi

product moment dan reliabilitas meng-

gunakan Alpha Cronbach. Uji prasyarat

analisis yang dilakukan yaitu uji

normalitas, uji linearitas dan uji

independensi. Kemudian dilakukan

analisis data dengan uji korelasi, uji

signifikansi, uji determinasi dan uji

regresi.

HASIL PENELITIAN

3.1 Korelasi Kemampuan Perbaikan dan

Perawatan Sepeda Motor (X1) dengan

Minat Berwirausaha (Y).

Pada hipotesis pertama dalam penelitian

ini menyatakan bahwa terdapat korelasi

positif antara kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dengan minat

berwirausaha. Diduga bahwa semakin

tinggi kemampuan siswa dalam melaku-

kan perawatan dan perbaikan sepeda

motor maka semakin tinggi pula minat

berwirausaha, sebaliknya semakin rendah

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor maka semakin rendah

minat berwirausaha.

Dari hasil perhitungan menggunakan

software SPSS 15 didapat nilai korelasi

variabel X1 dan Y sebesar r= 0,502 dengan

tingkat signifikan p= 0,000 < a= 0,05. hal

ini berarti terdapat korelasi yang

signifikan antara variabel X1 dengan Y.

dengan melihat tolak ukur yang telah

ditetapkan oleh Akdon, nilai rhitung

sebesar

0,502 terletak pada interval 0,400 – 0,599

yang menunjukkan tingkat kategori

sedang. Berarti terjadi korelasi yang

sedang antara kemampuan perbaikan

Page 5: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

218

Model Summary

.502a .252 .244 10.850

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), X1a.

ANOVAb

3876.360 1 3876.360 32.930 .000a

11536.230 98 117.717

15412.590 99

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), X1a.

Dependent Variable: Yb.

Coefficientsa

.877 19.098 .046 .963

1.40 .245 .502 5.738 .000

(Constant)

X1

Model

1

B

Std.

Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

dan perawatan sepeda motor dengan

minat berwirausaha.

Setelah mengetahui keterkaitan

antara variabel X1 dengan variabel Y,

selanjutnya dilakukan pengujian

signifikansi korelasi yang dilakukan

dengan menguji t. Uji signifikansi adalah

untuk menentukan apakah variabel X1

signifikan terhadap variabel Y. Berdasar-

kan perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS 15, maka diperoleh thitung

sebesar

5,738 sedangkan ttabel

dengan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 1,660.

Ternyata thitung

(5,738) > ttabel

(1,660), maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat

korelasi positif dan signifikansi antara

Kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dengan minat

berwirausaha.

Setelah diketahui ada korelasi dan

signifikansi antara variabel X1 dengan Y,

selanjutnya digunakan analisis

determinasi yang dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X1 terhadap variabel Y.

Tabel 1.

Koefisien Determinasi X1 dengan Y

Berdasarkan hasil perhitungan diper-

oleh hasil R square sebesar 0,252 me-

nunjukkan bahwa 25,2 % variasi yang

terjadi pada minat berwirausaha dapat

dijelaskan oleh kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor.

Tabel 2.

Koefisien Regresi X1 dengan Y

Perhitungan analisis regresi

sederhana pada data variabel Kemampu-

an perawatan dan perbaikan sepeda

motor dengan variabel minat ber-

wirausaha menghasilkan arah regresi b

sebesar 1,405 dan konstanta a sebesar

0,877.

Maka dapat digambarkan bentuk

korelasi antara kedua variabel tersebut

dengan persamaan regresi Y= 0,877 +

1,405 X1. Hal ini berarti dapat menjelas-

kan bahwa peningkatan satu unit ke-

mampuan perawatan dan perbaikan

sepeda motor akan diikuti dengan

meningkatnya minat berwirausaha

sebesar 1,405 pada konstanta 0,877.

Tabel 3.

Analisis Varians Regresi Linear

Y = 0,877+1,405X1

Berdasarkan perhitungan diatas di-

peroleh harga Fhitung

sebesar 32,930

sedangkan Ftabel

pada tingkat kepercayaan

95% dengan dk (100-2)= 98, maka diper-

oleh Ftabel

sebesar 3,938. Setelah diketahui

Page 6: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

219

Model Summary

.782a .611 .607 7.822

Model

1

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), X2a.

Coefficientsa

28.03 6.677 4.198 .000

.791 .064 .782 12.405 .000

(Constant)

X2

Model

1

B

Std.

Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

harga Fhitung

dan Ftabel

ternyata Fhitung

(32,930) > Ftabel

(3,938) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi

signifikan antara Kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor terhadap

minat siswa untuk berwirausaha.

3.2 Korelasi Kreativitas siswa dengan

Minat Berwirausaha

Pada hipotesis kedua dalam penelitian ini

menyatakan bahwa terdapat korelasi

positif antara Kreativitas dengan Minat

Berwirausaha. Di duga bahwa semakin

tinggi kretaifitas siswa maka semakin

tinggi pula minat berwirausaha, sebalik-

nya semakin rendah Kreativitas siswa

maka semakin rendah minat

berwirausaha.

Dari hasil perhitungan menggunakan

software SPSS 15 didapat nilai korelasi

variabel X2 dan Y sebesar r= 0,782 dengan

tingkat signifikan p= 0,000 < a= 0,05. hal

ini berarti terdapat korelasi yang

signifikan antara variabel X2 dengan Y.

dengan melihat tolak ukur yang telah

ditetapkan oleh Akdon, nilai rhitung

sebesar

0,782 terletak pada interval 0,600 – 0,799

yang menunjukkan tingkat kategori

tinggi. Berarti terjadi korelasi yang tinggi

antara kreativitas siswa dengan minat

berwirausaha.

Setelah mengetahui keterkaitan

antara variabel X2 dengan variabel Y,

selanjutnya dilakukan pengujian

signifikansi korelasi yang dilakukan

dengan menguji t. Uji signifikansi adalah

untuk menentukan apakah variabel X2

signifikan terhadap variabel Y. Berdasar-

kan perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS 15, maka diperoleh thitung

sebesar

12,405 sedangkan ttabel

dengan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 1,660.

Ternyata thitung

(12,405) > ttabel

(1,660),

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

korelasi positif dan signifikansi antara

Kreativitas dengan minat berwirausaha.

Setelah diketahui ada korelasi dan

signifikansi antara variabel X2 dengan Y,

selanjutnya digunakan analisis

determinasi yang dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X2 terhadap variabel Y.

Tabel 4.

Koefisien Determinasi X2 dengan Y

Berdasarkan hasil perhitungan diper-

oleh hasil R square sebesar 0,611

menunjukkan bahwa 61,1 % variasi yang

terjadi pada minat berwirausaha dapat

dijelaskan oleh Kreativitas siswa.

Tabel 5.

Koefisien Regresi X2 dengan Y

Perhitungan analisis regresi

sederhana pada data variabel Kreativitas

dengan minat berwirausaha menghasil-

Page 7: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

220

ANOVAb

9415.879 1 9415.88 153.877 .000a

5996.711 98 61.191

15412.590 99

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2a.

Dependent Variable: Yb.

Model Summary

.793a .628 .620 7.687

Model

1

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), X2, X1a.

kan arah koefisien regresi sebesar 0,791

dan konstanta a sebesar 28,029.

Maka dapat digambarkan bentuk

hubungan antara kedua variabel tersebut

dengan persamaan regresi Y= 28,029 +

0,791X2. Hal ini berarti dapat menjelas-

kan bahwa peningkatan satu unit

Kreativitas akan diikuti dengan me-

ningkatnya minat berwirausaha sebesar

0,791 pada konstanta 28,029.

Tabel 7.

Analisis Varians Regresi Linear

Y = 28,029+0,791X2

Berdasarkan perhitungan diatas di-

peroleh harga Fhitung

sebesar 153,877

sedangkan Ftabel

pada tingkat kepercayaan

95% dengan dk (100-2)= 98, maka diper-

oleh Ftabel

sebesar 3,938. Setelah diketahui

harga Fhitung

dan Ftabel

ternyata Fhitung

(153,877) > Ftabel

(3,938) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara Kreativitas terhadap

minat siswa untuk berwirausaha.

3.3 Korelasi Kemampuan Perbaikan dan

Perawatan Sepeda Motor, Kreativitas

siswa dengan Minat Berwirausaha

Pada hipotesis ketiga dalam penelitian ini

menyatakan bahwa terdapat korelasi

positif antara kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dan Kreativitas

dengan minat berwirausaha. Diduga

bahwa semakin tinggi kemampuan siswa

dalam melakukan perawatan dan per-

baikan sepeda motor dan Kreativitas,

maka semakin tinggi pula minat ber-

wirausaha, sebaliknya semakin rendah

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan Kreativitas, maka

semakin rendah minat berwirausaha.

Tabel 6.

Koefisien Determinasi X1, X

2 dengan Y

Dari tabel diatas diperoleh hasil r=

0,793. hal ini berarti terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel X1 dengan

Y. dengan melihat tolak ukur yant telah

ditetapkan oleh Akdon, nilai rhitung

sebesar

0,793 terletak pada interval 0,600 – 0,799

yang menunjukkan tingkat kategori

tinggi. Berarti terjadi korelasi yang tinggi

antara kemampuan perbaikan dan pe-

rawatan sepeda motor dan Kreativitas

dengan minat berwirausaha.

Berdasarkan hasil perhitungan

dengan software SPSS 15. diperoleh hasil

R square sebesar 0,628 menunjukkan

bahwa 62,8 % variasi yang terjadi pada

minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan Kreativitas.

Page 8: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

221

Coefficientsa

2.947 13.532 .218 .828

.423 .200 .151 2.119 .037

.715 .072 .707 9.912 .000

(Constant)

X1

X2

Model

1

B

Std.

Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

ANOVAb

9681.302 2 4840.7 81.926 .000a

5731.288 97 59.085

15412.590 99

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Tabel 8.

Koefisien Regresi X1, X

2 dengan Y

Perhitungan analisis regresi

sederhana pada data variabel Kemampu-

an perawatan dan perbaikan sepeda

motor dan Kreativitas dengan variabel

minat berwirausaha menghasilkan arah

regresi b sebesar 0,423 untuk variabel X1,

b sebesar 0,715 untuk variabel X2 dan

konstanta a sebesar 2,947.

Maka dapat digambarkan bentuk

hubungan antara kedua variabel tersebut

dengan persamaan regresi Y= 2,947 +

0,423X1 + 0,715 X

2.

Tabel 9.

Analisis Varians Regresi Linear

Y = 2,947+0,423X1+0,715X

2

Berdasarkan perhitungan diatas di-

peroleh harga Fhitung

sebesar 81,926

sedangkan Ftabel

pada tingkat kepercayaan

95% dengan dk (100-2)= 98, maka di-

peroleh Ftabel

sebesar 3,089. Setelah

diketahui harga Fhitung

dan Ftabel

ternyata

Fhitung

(81,926) > Ftabel

(3,089) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi

signifikan antara Kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor dan

Kreativitas terhadap minat siswa untuk

berwirausaha.

PEMBAHASAN

Hasil analisis regresi menyatakan bahwa

variabel bebas yang dipergunakan dalam

penelitian ini secara bersama-sama

maupun secara individu mempunyai

korelasi yang positif dan signifikan

dengan minat berwirausaha siswa SMK

Dian Kirana 1 Sragen. Dengan uraian

masing-masing variabel sebagai berikut:

4.1 Kemampuan Perbaikan dan Perawat-

an Sepeda Motor

Korelasi kemampuan perbaikan dan pe-

rawatan sepeda motor yang positif dan

signifikan dengan minat berwirausaha

dibuktikan dengan nilai koefisien beta

sebesar 0,877 dan nilai t sebesar 5,738

menunjukkan bahwa tinggi rendahnya

kemampuan siswa SMK Dian Kirana 1

Sragen dalam melakukan praktek per-

baikan dan perawatan sepeda motor akan

berkorelasi langsung dengan minat ber-

wirausaha siswa.

Sumbangan efektif kemampuan per-

baikan dan perawatan sepeda motor se-

besar 27% memberikan arti bahwa setiap

peningkatan kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor sebesar satu

satuan akan meningkatkan minat ber-

wirausaha sebesar 27% dengan asumsi

bahwa faktor minat berwirausaha lain

dianggap tetap (cateris paribus) dengan

demikian variabel kemampuan perbaikan

Page 9: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

222

dan perawatan sepeda motor mempunyai

korelasi positif dan signifikan dengan

minat berwirausaha siswa SMK Dian

Kirana 1 Sragen.

Dari uraian diatas menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa

terdapat korelasi kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor dengan

minat berwirausaha dibidang perbengkel-

an terbukti kebenarannya. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fu’adi dkk (2009) di SMK 1 Adiwerna

yang mendapatkan hasil korelasi positif

dan signifikan antara minat berwirausaha

dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).

Hasil dari penelitian ini juga mendukung

teori yang dikemukakan Ismangil bahwa

profesionalisme sebagai suatu elemen

kewirausahaan yang berhasil hanya

tumbuh dari hasil pelatihan, pengalaman,

atau proses belajar tertentu (Ismangil,

2005: 9). Dalam hal ini hasil pelatihan

atau proses belajar tertentu itu bisa di-

pahami sebagai kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor sebagai

hasil dari proses pembelajaran dalam

praktek otomotif yang dilakukan oleh

siswa SMK.

4.2 Kreativitas

Korelasi Kreativitas siswa yang positif

dan signifikan dengan minat ber-

wirausaha dibidang perbengkelan di-

buktikan dengan nilai koefisien beta

sebesar 0,791 dan nilai t sebesar 12,405

menunjukkan bahwa tinggi rendahnya

Kreativitas siswa SMK Dian Kirana 1

Sragen akan berhubungan langsung

dengan minat berwirausaha siswa.

Sumbangan efektif variabel

Kreativitas sebesar 35% memberikan arti

bahwa setiap peningkatan Kreativitas

siswa sebesar satu satuan akan me-

ningkatkan minat berwirausaha sebesar

35% dengan asumsi bahwa faktor minat

berwirausaha lain dianggap tetap (cateris

paribus) dengan demikian variabel

Kreativitas mempunyai hubungan positif

dan signifikan dengan minat ber-

wirausaha siswa SMK Dian Kirana 1

Sragen.

Dari uraian diatas menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa

terdapat korelasi Kreativitas siswa

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan terbukti kebenarannya. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilaku-

kan Lestari (2011) di SMP Muhammadiyah

3 Depok dengan hasil observasi selama

tindakan dan FGD menunjukkan bahwa

siswa memahami pentingnya nilai-nilai

yang terkandung dalam wirausaha seperti

sikap percaya diri, berani mengambil

risiko, dan kreativitas. Penelitian ini juga

mendukung teori David Campbell (1986:

11) yang mengemukakan bahwa

kreativitas adalah kegiatan yang men-

datangkan hasil yang sifatnya Baru

(novel), Berguna (useful) dan Dapat

dimengerti (understanable). Yang berarti

bahwa dengan kreativitas, siswa dapat

menjadikan keterampilan yang dimiliki-

nya untuk menghasilkan sesuatu yang

berguna seperti melakukan wirausaha

Page 10: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

223

dibidang perbengkelan. Hal ini juga

sesuai definisi Kewirausahaan (Suryana:

2003) adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan

sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses. Inti dari kewirausahaan

adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda (create

new and different) melalui berfikir kreatif

dan inovatif.

4.3 Kemampuan Perbaikan dan Perawat-

an Sepeda Motor dan Kreativitas

dengan Minat berwirausaha.

Kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan Kreativitas siswa ter-

bukti memiliki korelasi positif dan

signifikan dengan minat berwirausaha

dibidang perbengkelan dengan koefisien

sumbangan sebesar 0,628 memberikan

makna bahwa kemampuan siswa dalam

melakukan perbaikan dan perawatan

sepeda motor yang disertai Kreativitas

siswa yang tinggi akan meningkatkan

minat siswa untuk berwirausaha dibidang

perbengkelan.

Hal tersebut juga dapat ditunjukkan

dengan nilai Fhitung

(81,926) > Ftabel

(3,089)

yang menyatakan bahwa secara bersama-

sama variabel kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dan variabel

Kreativitas mempunyai korelasi yang

positif dengan minat berwirausaha di

bidang perbengkelan. Dari uraian diatas

menunjukkan bahwa ada korelasi positif

dan signifikan secara bersama-sama

variabel kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dan kreativitas

siswa dengan minat berwirausaha

dibidang perbengkelan terbukti

kebenarannya.

Hasil penelitian ini mendukung teori

yang dikemukakan oleh Suryana (2003:

13) bahwa kewirausahaan adalah proses

penerapan proses kreativitas dan inovasi

dalam memecahkan persoalan dan me-

nemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan. Kewirausahaan adalah usaha

menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber

melalui cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah

tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi baru, me-

nemukan pengetahuan baru, menemukan

cara baru untuk menghasilkan barang

dan jasa yang baru yang lebih efisien,

memperbaiki produk dan jasa yang

sudah ada, dan menemukan cara baru

untuk memberikan kepuasan kepada

konsumen.

KESIMPULAN

Hasil analisis statistik serta pembahasan

yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat korelasi yang positif dan

signifikan antara kemampuan perbaik-

an dan perawatan sepeda motor

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan.

2. Terdapat korelasi yang positif dan

signifikan antara kreatifitas siswa

Page 11: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

224

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan.

3. Terdapat korelasi yang positif dan

signifikan secara bersama-sama antara

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan kreatifitas siswa

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan.

IMPLIKASI

Terbuktinya korelasi antara kemampuan

perbaikan dan perawatan sepeda motor

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan memberikan implikasi

bahwa kemampuan siswa dalam me-

lakukan perawatan dan perbaikan sepeda

motor dapat dijadikan modal bagi siswa

untuk berwirausaha. Tentunya kemampu-

an tersebut harus selalu dipupuk untuk

lebih mempertajam skill dari siswa.

Terbuktinya korelasi antara

kreativitas siswa dengan minat ber-

wirausaha dibidang perbengkelan mem-

berikan implikasi bahwa kreativitas siswa

dapat disalurkan untuk kegiatan yang

lebih berguna seperti berwirausaha

dibidang perbengkelan. Kreativitas ini

juga perlu diasah dengan memberikan

permasalahan-permasalahan sehinggga

akan semakin memperkuat jiwa

kreativitas siswa dengan jalan mencari

troubleshooting untuk memecahkan

permasalahan tersebut.

Korelasi secara bersama-sama antara

variabel kemampuan perbaikan dan pe-

rawatan sepeda motor dan kreativitas

siswa dengan minat berwirausaha mem-

berikan implikasi bahwa dengan ke-

mampuan melakukan perbaikan dan pe-

rawatan sepeda motor, didukung dengan

kreativitas siswa yang tinggi akan mem-

berikan dampak positif kepada siswa

untuk melakukan kegiatan wirausaha.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian

diatas, maka disarankan untuk SMK Dian

Kirana 1 Sragen dan peneliti berikutnya

sebagai berikut :

1. Untuk SMK Dian Kirana 1 Sragen

Untuk meningkatkan kemampuan me-

lakukan perawatan berkala dan perbaikan

pada sepeda motor, dapat dilakukan

dengan menambah jam pada

extrakulikuler atau memberikan

pelatihan-pelatihan sebagai bekal untuk

memperkuat kemampuan perawatan dan

perbaikan pada sepeda motor.

Demikian pula dengan kreatifitas

siswa yang berkaitan dengan kemampuan

perbaikan dan perawatan sepeda motor

dapat dilakukan dengan mengasah skill

siswa dengan keikutsertaan pada lomba-

lomba kreatifitas siswa. Dengan keikut-

sertaan dalam lomba kreatifitas, maka

siswa akan terbangun untuk lebih

meningkatkan kreatifitas pada diri siswa.

dapat juga dilakukan variasi-variasi

dalam praktek otomotif untuk me-

rangsang kreatifitas siswa dalam me-

lakukan perbaikan dan perbaikan sepeda

motor.

Minat untuk berwirausaha dapat

dipupuk dengan memberikan pengarahan

Page 12: J Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225) ... · KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol 1, No 2, 2013 (hal 214-225)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

225

yang jelas tentang dunia wirausaha dan

aplikasi riil didunia wirausaha. Juga di-

berikan pengarahan untuk permodalan

sebagai salah satu pilar dari kegiatan

wirausaha.

2. Untuk Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini kiranya dapat di-

kembangkan peneliti berikutnya terkait

dengan minat dalam berwirausaha

dengan menambah variabel bebas diluar

variabel yang telah diteliti, misalnya: ke-

mampuan pengelasan, kemampuan bubut

presisi, kemampuan gambar AUTOCAD

dan manual, kemandirian serta

intelegensi.

DAFTAR PUSTAKA Akuntono, Indra. 2012. Jumlah SMK akan

melebihi SMA. www.edukasi.kompas.com diakses 12 April 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BPS. 2011. Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik. www.bps.go.id. diakses 20 Mei 2012.

Campbell, David. (1986). Mengembangkan Kreativitas. Disadur oleh A.M. Mangunhardjana. Yogyakarta: Kanisius.

Fadly Fuady, Iski, dkk. 2009. Hubungan Minat Berwirausaha Dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2008/2009. Semarang : Skripsi Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

Guilford, JP. 1971. The Nature Of Human Intellegence. London : McGraw Hill.

Hamalik, Oemar. 2008. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismangil, Wagiyono. 2005. Kewirausahaan Manajemen dan

Pengembangan Koperasi. Jakarta: The Jakarta Consulting Group.

McClelland. 1993. Memacu Masyarakat Berprestasi. Jakarta: CV Intermedia.

Munandar, S.C. Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat Jakarta: Depdiknas dan Rineka Cipta.

Munandar, S.C. Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah (Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua). Jakarta: Gramedia.

Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Bandung.

Suryana, 2004. Modul Kewirausahaan SMK, Memahami Karakteristik Kewirausahaan. Jakarta: Depdiknas.

Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung: Alfabeta.

Zimmerer W. Thomas Et al. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall Inc.