iv. hasil dan pembahasan a. keadaan umum perusahaan · mbc berlokasi di jl. raya kukun cadas km....

29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan PT. Mitra Bangun Cemerlang (MBC) bergerak di bidang usaha pengolahan limbah plastik untuk pembuatan bijih plastik daur ulang. Perseroan dirintis dan didirikan oleh Sdr. Djumo Matini selaku pemilik perusahaan sekaligus key person perusahaan pada tahun 2001 berdasarkan akta No. 145 Tanggal 29 Oktober 2001. Kantor PT. MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang 15560. PT. MBC memiliki perizinan dan legalitas usaha yang lengkap untuk mendukung jalannya usaha lengkap dan masih berlaku, antara lain : - NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) - Surat Keterangan Terdaftar Depkeu RI Dirjen Pajak - Izin Usaha Perdagangan (IUP) - Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perseroan Terbatas - Surat Keterangan Domisili Usaha - Izin Gangguan kepada Perusahaan (HO) - Izin Usaha Industri (IUI) - Izin Usaha Industri Perluasan - Angka Pengenal Importir-Produsen - AMDAL (UKL-UPL) - Surat Ijin Pengambilan Air (SIPA) Saat ini usaha yang dijalankan adalah industri pengolah botol/ kemasan plastik menjadi keping plastik (Flake). Flake tersebut diekspor dan selanjutnya diolah untuk dijadikan bijih plastik. Seiring berjalannya waktu, manajemen memutuskan untuk berekspansi dengan membeli mesin produksi untuk menggiling PET botol yang hasilnya 80% untuk komoditas ekspor dan sisanya untuk komoditas lokal. Perusahaan di tahun 2008 telah melakukan penambahan sebanyak 3 mesin PET giling dan 1 mesin pellet. Dengan adanya mesin pellet perusahaan dapat mengolah plastik bekas yang dihancurkan mesin crusher menjadi biji-

Upload: doduong

Post on 08-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Perusahaan

PT. Mitra Bangun Cemerlang (MBC) bergerak di bidang usaha

pengolahan limbah plastik untuk pembuatan bijih plastik daur ulang.

Perseroan dirintis dan didirikan oleh Sdr. Djumo Matini selaku pemilik

perusahaan sekaligus key person perusahaan pada tahun 2001 berdasarkan

akta No. 145 Tanggal 29 Oktober 2001. Kantor PT. MBC berlokasi di Jl.

Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru,

Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang – 15560.

PT. MBC memiliki perizinan dan legalitas usaha yang lengkap untuk

mendukung jalannya usaha lengkap dan masih berlaku, antara lain :

- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

- Surat Keterangan Terdaftar Depkeu RI Dirjen Pajak

- Izin Usaha Perdagangan (IUP)

- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perseroan Terbatas

- Surat Keterangan Domisili Usaha

- Izin Gangguan kepada Perusahaan (HO)

- Izin Usaha Industri (IUI)

- Izin Usaha Industri Perluasan

- Angka Pengenal Importir-Produsen

- AMDAL (UKL-UPL)

- Surat Ijin Pengambilan Air (SIPA)

Saat ini usaha yang dijalankan adalah industri pengolah botol/ kemasan

plastik menjadi keping plastik (Flake). Flake tersebut diekspor dan

selanjutnya diolah untuk dijadikan bijih plastik. Seiring berjalannya waktu,

manajemen memutuskan untuk berekspansi dengan membeli mesin produksi

untuk menggiling PET botol yang hasilnya 80% untuk komoditas ekspor dan

sisanya untuk komoditas lokal.

Perusahaan di tahun 2008 telah melakukan penambahan sebanyak 3

mesin PET giling dan 1 mesin pellet. Dengan adanya mesin pellet perusahaan

dapat mengolah plastik bekas yang dihancurkan mesin crusher menjadi biji-

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

28

biji plastik (pellet) yang dapat digunakan menjadi bahan benang. Selain itu

perusahaan juga melakukan perkerasan lahan pabrik untuk menampung

persediaan plastik sebagai antisipasi meningkatnya persediaan.

Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan susunan

organisasi seperti pada Gambar 4. Kepemilikan saham dipegang oleh tiga

orang yaitu Djumo Matini (65%), Karliman Danihardja (25%), Drs. William

Tampubolon (10%). Direksi dengan persetujuan Komisaris berwenang

mengajukan kredit kepada bank. Perusahaan memiliki 398 orang pegawai

yang terdiri dari 48 karyawan dan staf tetap, 100 buruh kontrak dan 250 buruh

sortir.

1. Teknis Produksi

PT. MBC menempati kantor sekaligus pabrik milik sendiri di daerah

Tangerang. Lokasi ini pada umumnya adalah untuk industri dan

pemukiman, sesuai dengan peruntukan (zoning) yang telah ditentukan oleh

Pemda setempat. Kantor dan pabrik dilengkapi dengan sarana kerja berupa

pos pengamanan, inventaris kantor, peralatan komunikasi, komputer dan

sebagainya.

Peralatan pabrik sudah ditata berdasarkan alur produksi dan prinsip

kerja yang efisien. Deskripsi bangunan dan sarana pelengkap pabrik

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Mesin yang dimiliki berjumlah

tujuh buah, terdiri dari (a) lima line mesin produksi penggilingan PET

botol (tiga line mesin lama dan dua line mesin baru), (b) satu line mesin

pop corn dan (c) satu line mesin pellet. Tenaga listrik yang tersedia saat

ini bersumber dari PLN sebesar 414 Kva. Untuk menjaga risiko mati

listrik secara mendadak, maka perusahaan melengkapi sarana usaha

dengan unit generator set (genset). Kendaraan operasional yang dimiliki

saat ini sebanyak empat unit, serta dua unit forklift truck. Seluruh kegiatan

produksi dilaksanakan di kantor dan pabrik di Tangerang.

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

29

Gam

bar

4. S

truktu

r O

rgan

isas

i P

T. M

BC

Su

mb

er :

PT

. M

BC

, 2

00

9.

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

30

Tabel 4. Deskripsi bangunan dan sarana pelengkap pabrik lama dan baru

1. Bangunan Kantor

Pabrik Lama

Luas bangunan 102 m2

Konstruksi beton bertulang

Fasilitas :

a. Penerangan listrik dari PLN

b. Jaringan telepon dari PT. TELKOM

c. Instalasi air bersih

d. Air conditioner

2. Bangunan Kantor

Pabrik Baru

Luas bangunan 60 m2 + 297 m

2

Konstruksi beton bertulang

Fasilitas :

a. Penerangan listrik dari PLN

b. Jaringan telepon dari PT. TELKOM

c. Instalasi air bersih

d. Air conditioner

3. Bangunan Pabrik

Lama

Luas bangunan 684 m2 +850 m

2

Konstruksi struktur baja

Fasilitas :

a. Penerangan listrik dari PLN

b. Instalasi air bersih

4. Bangunan Pabrik

Baru

Luas bangunan 3.312 m2

Konstruksi struktur baja

Fasilitas :

a. Penerangan listrik dari PLN

b. Instalasi air bersih

5. Bangunan

Gudang

Pabrik Lama

Luas bangunan 850 m2 + 6.000 m

2

Konstruksi struktur baja

Fasilitas :

a. Penerangan listrik dari PLN

b. Jaringan telepon dari PT. TELKOM

c. Instalasi air bersih

6. Bangunan

Gudang

Pabrik Baru

Luas bangunan 2.650 m2

Konstruksi struktur baja

Fasilitas : Penerangan listrik dari PLN

7. Bangunan Pos

Jaga

Luas bangunan 6 m2 dan 12 m

2

Konstruksi beton bertulang Sumber : PT. MBC (2009)

Penjualan perusahaan berasal dari tiga kegiatan usaha, yaitu :

1. Trading, dimana perusahaan berperan sebagai agen/supplier untuk

produk flakes dan benang polyester. Perusahaan membeli bahan baku

dari pabrik tekstil kemudian langsung dijual kepada pelanggan.

2. Maklon, dimana perusahaan berperan sebagai jasa manufacturer untuk

perusahaan lain dimana bahan baku adalah milik perusahaan lain.

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

31

3. Produksi, dimana perusahaan mengolah bahan baku hingga menjadi

PET giling.

Tiga jenis produk yang dihasilkan perusahaan adalah :

1. PET giling yang merupakan hasil penghancuran dari PET botol bekas.

2. Biji Plastik (pellet) yang merupakan hasil pengolahan PET giling

dengan mesin pellet yang kemudian akan diolah menjadi benang.

3. Popcorn yaitu hasil pengolahan benang bekas menjadi biji plastik

berbentuk seperti popcorn yang akan diolah kembali menjadi benang.

Jumlah kebutuhan bahan baku adalah 1,09 kg botol plastik untuk

menghasilkan 1 kg PET giling dan 1,03 kg benang bekas untuk

menghasilkan 1 kg popcorn. Dengan adanya mesin pelletcizing maka

setelah melalui mesin giling hasil proses dimasukkan ke mesin pelletcizing

sehingga diperoleh biji-biji plastik yang berbentuk bulat (pellet). Proses

produksi PET Giling dapat dilihat pada Gambar 5. Untuk menghasilkan

popcorn dibutuhkan bahan berupa benang bekas, yang kemudian direbus

dan selanjutnya diolah menjadi biji plastic berbentuk popcorn.

Kapasitas daya tampung lahan yang ada saat ini adalah :

1. Lahan lama seluas 2.723 m2

dengan daya tampung ± 13,62 ton

2. Lahan baru seluas 4.200 m2 dengan daya tampung ± 21 ton

Bahan Baku PET ConveyorTransfer RAMP

Dryer

Mesin CuciMesin GilingPacking

Gambar 5. Proses produksi PET Giling

Penambahan kapasitas lahan dan mesin PET mengakibatkan

peningkatan kapasitas pembelian perusahaan menjadi 65 ton sehari.

Kapasitas produksi maksimal saat ini adalah :

1. 125 ton per hari untuk mesin PET giling.

2. 124 ton per hari untuk mesin popcorn.

3. 62,5 ton per hari untuk mesin pelletcizing

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

32

Namun demikian, walaupun ada perluasan lahan, realisasi perusahaan dari

kapasitas mesin yang digunakan belum maksimal. Untuk mesin PET

giling, hanya 35,3 ton per hari, mesin Popcorn sebesar 0,26 ton per hari

dan mesin pellet sebesar 5,76 ton per hari.

Pemasok bahan baku untuk PT. MBC adalah supplier dari berbagai

daerah dan selama ini tidak mengalami masalah karena kualitas hubungan

dengan pihak-pihak terkait tersebut selama ini terjalin dengan sangat baik.

Perusahaan memiliki pemasok utama, pemasok bahan pembantu dan

pemasok lokal. Untuk pengadaan bahan baku PET botol, perusahaan

memiliki ± 85 pemasok yang merupakan perusahaan perorangan.

Sementara pemasok untuk bahan pembantu hanya 1 perusahaan yang

berlokasi di Tangerang. Selain itu, dalam memenuhi kebutuhan bahan

baku PT. MBC juga memiliki 5 (lima) pemasok lokal yang dapat dilihat

pada Tabel 5.

Adapun sistem pembayaran untuk pembelian bahan baku, PT. MBC

memiliki tiga sistem yang berbeda untuk setiap departemen, yaitu :

a. Departemen trading : sistem pembayaran atas pembelian barang

biasanya dilakukan paling cepat 2 minggu dan paling lama 1 bulan

setelah bagian keuangan menerima tagihan.

b. Departemen produksi popcorn : sistem pembayaran atas pembelian

bahan baku dilakukan 1 minggu setelah bagian keuangan menerima

tagihan.

c. Departemen produksi PET gilingan : atas pembelian bahan baku,

pembayaran sebesar 80% pada saat barang diterima dan sisanya setelah

barang disortir.

Tabel 5. Daftar pemasok lokal

No. Nama Divisi

1. PT. Mutu Gading Tekstile Benang

2. PT. Indorama Benang

3. PT.Sulinda Investama Kapas

4. PT. Indonesia Toray Synthetics Kapas

5. PT. SK Keris Benang

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

33

2. Pemasaran

Jenis usaha daur ulang sampah plastik merupakan salah satu usaha

yang handal dan fleksibel karena permintaan pasar terus meningkat.

Hampir semua perusahaan biji plastik daur ulang maupun produk jadi (end

product) membutuhkan bahan baku plastik untuk diolah kembali, terutama

menjadi benang poliester. Pasar hasil daur ulang plastik ini bukan hanya

berasal dari dalam negeri, tetapi pasar mancanegara juga banyak mencari

bahan baku ini.

Penjualan perusahaan saat ini 80% ditujukan untuk pasar ekspor ke

China, sedangkan sisanya diserap pasar lokal. Kebijakan penjualan yang

diberlakukan PT. MBC pada tiap departemen berbeda, yaitu :

1. Departemen trading, penjualan dilakukan secara kredit dan pembayaran

piutang paling cepat satu bulan dan paling lama dua bulan setelah

customer mendapat tagihan dari PT. MBC.

2. Departemen popcorn, penjualan dilakukan secara kredit dan

pembayaran piutang paling cepat satu bulan dan paling lama dua bulan

setelah customer mendapat tagihan dari PT. MBC.

3. Departemen PET, penjualan terdiri dari ekspor dan lokal. Untuk

penjualan ekspor dilakukan secara L/C 120 hari. Untuk penjualan lokal

dilakukan secara kredit dan pelunasan piutang paling cepat satu bulan

sampai dua bulan setelah customer menerima tagihan dari PT. MBC.

Perusahaan sejenis yang merupakan pesaing terdekat adalah PT. Sky

Harvest yang berlokasi di Pasar Kemis Tangerang. Kendala dalam pasokan

bahan baku terkait dengan persaingan perusahaan, diatasi dengan

memberikan mesin press ke beberapa supplier di Pekanbaru, Surabaya dan

kota besar lainnya, sehingga supplier memiliki keterikatan dengan PT

MBC. Biaya untuk mesin press tersebut, dipotong dari bonus yang

diperoleh supplier dari setiap jumlah tertentu yang dikirim ke PT. MBC.

3. Keuangan

Realisasi penjualan untuk PET botol dari tahun 2006 hingga 2009

terus mengalami peningkatan (Tabel 6), sedangkan untuk produk popcorn

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

34

penjualan berfluktuasi. Rataan pertumbuhan penjualan setiap unit

penjualan cukup bervariasi.

Tabel 6. Realisasi penjualan tahun 2006-2009 (dalam unit)

No. Produk 2006 2007 2008 2009

1. Popcorn 43.985 41.498 52.619 50.163

2. PET botol 40.299 69.434 90.515 90.718

Jumlah 84.284 110.932 143.134 140.881

Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa penjualan produk dari tahun 2006

mengalami peningkatan sampai tahun 2008 sebesar 29,03% seiring dengan

penambahan kapasitas produksi yang dilakukan pada tahun 2007. Namun

pada tahun 2009 penjualan mengalami penurunan sebesar 1,57% dari

tahun sebelumnya. Penyebab penurunan adalah akibat dari terjadinya

krisis ekonomi global, dimana China mengurangi pemesanan. Komponen

HPP terdiri atas material plastik, benang, biaya upah buruh dan overhead

pabrik lain. Untuk posisi per Desember 2009, HPP mengalami penurunan

menjadi 85,33%, terjadi karena perusahaan melakukan efisiensi sebagai

strategi dalam menghadapi krisis ekonomi.

Walaupun realisasi penjualan pada tahun 2009 mengalami

penurunan (Tabel 7), namun kenyataannya profit margin meningkat

sebesar 2,72%, sedangkan pada tahun 2008 hanya sebesar 0,51%.

Peningkatan ini terjadi karena efisiensi yang dilakukan perusahaan cukup

berhasil terutama dalam kegiatan operasionalnya.

Tabel 7. Rugi laba perusahaan

Keterangan 2006 2007 2008 2009

Penjualan bersih (unit) 84.284 110.932 143.134 140.881

Pertumbuhan penjualan

(%)

- 31,62 29,03 (1,57)

HPP (%) 85,10 87,27 89,88 85,33

Laba operasional (juta

Rp)

5.826 4.462 4.874 9.433

Laba bersih setelah

pajak (juta Rp)

5.287 2.949 726 3.835

Profit margin (%) 6,27 2,66 0,51 2,72

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

35

Harta lancar perusahaan dari tahun 2007 mengalami penurunan per

Desember 2009 sebesar kurang lebih 50% (Tabel 8). Piutang usaha

cenderung menurun dari tahun ke tahun dengan penjualan yang terus

meningkat. Pada Desember 2009 piutang usaha hanya sebesar 21,6% turun

dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 22,5%, artinya pembayaran

pelanggan cukup lancar. Pada tahun 2009 harta tetap perusahaan terlihat

mengalami peningkatan dari Rp 24.405 juta pada 2008 menjadi Rp 33.265

juta. Peningkatan ini terjadi dari pembelian tanah, bangunan, mesin dan

peralatan, kendaraan serta inventaris kantor sebesar + Rp 7 milyar. Hutang

lancar meningkat tidak terlalu signifikan yang berasal dari peningkatan

hutang usaha + sebesar Rp 1 milyar. Sementara hutang jangka panjang

menurun dari tahun ke tahun seiring dengan pembayaran angsuran pokok

pinjaman ke bank, dimana selama ini perusahaan selalu melaksanakan

kewajiban pembayaran dengan cukup baik dan tidak pernah menunggak.

Tabel 8. Neraca perusahaan (dalam juta rupiah)

Keterangan 2006 2007 2008 2009

Total harta lancar 19.275 33.608 29.048 29.082

Total harta tetap 15.063 21.621 24.405 33.265

Total hutang lancar 6.343 27.233 25.241 27.004

Total hutang jangka

panjang

12.353 9.632 8.742 11.662

Total modal 15.280 18.320 19.046 22.881

Total asset 34.338 55.229 53.453 62.347

B. Identifikasi Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan berupa

kekuatan dan kelemahan dan kondisi eksternal perusahaan yang meliputi

peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha,

selanjutnya diidentifikasi dan dievaluasi. Hasil analisis dituangkan dalam

Matriks IE untuk memetakan posisi perusahaan dan dengan matriks SWOT

akan dirumuskan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan sesuai

posisi perusahaan.

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

36

Hasil identifikasi dan evaluasi terhadap faktor strategi internal kekuatan

dan kelemahan, serta faktor eksternal peluang dan ancaman dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Kekuatan

1) Kualitas tenaga kerja yang dimiliki

Mengolah sampah plastik adalah sebuah harga mutlak, karena

plastik tidak bisa diuraikan oleh tanah. Hal ini bisa mengurangi krisis

sampah plastik. Salah satunya adalah mengolah sampah plastik

menjadi biji plastik sehingga bisa dimanfaatkan kembali menjadi

produk yang bermanfaat. Untuk itu, seorang pekerja dalam perusahaan

harus memiliki kompetensi tinggi dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya secara optimal, agar dapat meningkatkan efektivitas

perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Dengan jumlah tenaga kerja yang banyak serta tingkat pendidikan dan

keahlian yang memadai dalam mendukung proses produksi di PT.

MBC, merupakan sebuah kekuatan besar dalam menjamin

keberhasilan perusahaan untuk maju dan berkembang.

2) Kualitas produk yang baik

Menghasilkan produk bermutu merupakan langkah awal dalam

mengembangkan dan memelihara keunggulan produk dalam

persaingan bisnis. Mutu merupakan kesesuaian serangkaian

karakteristik produk dengan standar yang ditetapkan perusahaan

berdasarkan syarat, kebutuhan dan keinginan konsumen (Muhandri

dan Kadarisman, 2006). PT. MBC sendiri yang saat ini bergerak dalam

pengolahan botol/kemasan plastik menjadi keping plastik (flake)

menghasilkan PET Giling dan Popcorn. Produk plastik PET yang

dihasilkan sudah memenuhi ketentuan/standar, bersifat jernih, kuat dan

memiliki daya penahan gas dan kelembapan yang baik. Kemampuan

plastik ini untuk menampung karbon dioksida (karbonasi) membuatnya

ideal untuk digunakan sebagai botol-botol minuman ringan bersoda

atau botol air minum kemasan.

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

37

3) Penggunaan teknologi modern

Dukungan teknologi plastik modern sangat berpengaruh terhadap

peningkatan target pertumbuhan konsumsi plastik. Munculnya

teknologi daur ulang plastik yang lebih modern dapat diadopsi

perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya. Penelitian untuk

daur ulang plastik biasa dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah,

perguruan tinggi atau perusahaan plastik.

4) Sumber daya keuangan memadai

Sektor keuangan yang terdiversifikasi dengan baik, yang

memiliki bank maupun lembaga keuangan non-bank (LKNB) 1 yang

sehat merupakan kunci untuk mendukung tujuan pembangunan yang

telah diuraikan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu peningkatan

pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, dan

perbaikan taraf hidup bagi rakyat Indonesia. Bank dan LKNB sama-

sama merupakan unsur kunci untuk sistem keuangan yang sehat dan

stabil, saling melengkapi dan menawarkan sinergi.

PT. MBC dalam menjalankan kegiatan perusahaan sebagian

besar bersumber dari bank. Perusahaan menjadi Debitur BNI Sejak

bulan Juni 2007 dengan Fasilitas KMK sebesar Rp 15 Milyar dan KI

sebesar Rp 5 Milyar. Hingga September 2009 posisi pinjaman PT

Mitra Bangun Cemerlang adalah (1) KMK Maksimum Rp 15 Milyar,

outstanding Rp 14.937.227.358 dengan mutasi rata-rata perbulan di

rekening Rp 1 80 juta atau 1,27% dari Maksimum fasilitas; (2) KI

Maksimum Rp 5 Milyar, outstanding Rp 2.275. 000.000 berjalan

sesuai dengan schedule dan akan lunas Juni 2011.

Selain itu, PT MBC memiliki pinjaman kendaraan di Bank BCA

dengan outstanding sebesar Rp 152.822.809 dan Rp 152.822. 809

yang berada dalam kolektibilitas golongan 1 (lancar). PT MBC

menjadi nasabah giran di Bank BCA dan Permata dengan aktivitas

terbesar di BCA. Rinciannya adalah (1) Bank BCA Rupiah dengan

saldo per 30 September 2009 sebesar Rp 238.370.722,38 dan mutasi

rata-rata per bulan sebesar Rp 4,7 Milyar; (2) Bank BCA USD dengan

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

38

saldo per 30 September 2009 sebesar USD 160.501,41 dan mutasi rata-

rata per bulan sebesar USD 670,000; (3) Bank Permata dengan saldo

per 30 September 2009 Rp 6.213.828. Disamping ada rekening a/n

pemilik sebagai rekening operasional PT. MBC yang berada di Bank

BCA.

Dari gambaran dana keuangan PT. MBC di atas, dapat

disimpulkan bahwa keuangan perusahaan cukup kuat untuk mendanai

operasional perusahaan.

5) Loyalitas karyawan tinggi

Faktor manusia merupakan faktor yang berperan penting dalam

melaksanakan proses pencapaian tujuan perusahaan, oleh karena itu

penting bagi perusahaan untuk selalu meningkatkan kualitas sumber

daya manusia (SDM) baik secara individu maupun sebagai tim kerja

dalam perusahaan. Prestasi kerja adalah salah satu tolak ukur kualitas

SDM, namun perusahaan sering dihadapkan masalah yaitu rendahnya

prestasi kerja karyawan, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi

kerja karyawan dan salah satunya adalah loyalitas karyawan. Loyalitas

merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk

setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan

maupun pada perusahaannya, hal ini menyebabkan seseorang rela

berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat. Keinginan

seseorang untuk berbakti inilah yang membuat seseorang bekerja tanpa

menghiraukan besarnya imbalan tetapi yang lebih penting lagi ialah

hasil kerja yang menjadi prestasi kerjanya.

b. Kelemahan

1) Mesin-mesin yang sudah lama

Mesin-mesin yang sudah lama menyebabkan produktivitas

rendah. Hal ini dapat menyebabkan daya saing terhadap perusahaan

lain menurun. Perusahaan harus melakukan program restrukturisasi

mesin/peralatan industri untuk meningkatkan daya saing industri

dengan produktivitas dan peremajaan peralatan.

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

39

2) Tidak ada strategi yang jelas

Strategi dapat dikatakan suatu cara untuk mencapai sesuatu.

Tidak adanya strategi yang jelas menyebabkan perusahaan mengalami

kesulitan dalam merumuskan arah pengembangan jangka panjang

perusahaan. Dalam pendekatan strategi, masa lalu memberikan

pengalaman pembelajaran yang berguna untuk mensiasati masa depan

perusahaan. Misi yang komprehensif dan tegas akan memberikan

kejelasan kemana arah organisasi akan melangkah, dengan cara

bagaimana organisasi berjalan untuk mencapai tujuan-tujuannya di

masa depan.

3) Tidak ada regenerasi manajemen

Tidak diragukan lagi dalam suatu organisasi, unsur manusia

(man) merupakan unsur utama di luar unsur-unsur lainnya dalam

manajemen. Dari manusia lah unsur-unsur lain bersandar dan bergerak,

maka ketika tiada resources berupa manusia, maka proses administrasi

dalam arti luas atau manajemen khususnya tidak berjalan.

Manusia sebagai figur sentral dalam manajemen, merupakan

unsur yang harus dilestarikan atau dengan kata lain harus dijaga

ketersediaannya. Dalam hal ini ketersediaan akan kualitas maupun

kuantitasnya. Banyak organisasi yang sebelumnya powerfull tiba-tiba

kolaps dan mati ketika ketersediaan resources bernama manusia ini

tidak terpenuhi. Banyak organisasi mampu bertahan dalam himpitan

krisis moneter, suhu politik yang tidak bersahabat, atau tekanan dari

pihak luar organisasi karena memiliki sistem kaderisasi yang baik.

Salah satu indikator sehatnya suatu organisasi adalah ketika

terjadi peralihan generasi/regenerasi organisasi dapat berjalan seperti

kondisi sebelumnya, bahkan lebih. Regenerasi dapat didefinisikan

sebagai sutu perpindahan tongkat estafet dalam berorganisasi dari

generasi yang lebih senior ke generasi yang lebih junior. Dengan

definisi senior dan junior sebagai peristilahan yang luas, bisa dari sisi

usia, tahun masuk menjadi anggota dalam suatu organisasi dan

lainnya). Sedangkan kaderisasi merupakan suatu usaha yang dirintis

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

40

untuk mempersiapkan kader-kader penerus dalam suatu proses

regenerasi. Dengan kata lain proses regenerasi merupakan suatu hal

yang pasti terjadi bilamana suatu organisasi hendak dipertahankan,

tanpa melihat lebih dalam kualitas dari orang-orang yang terlibat

dalam proses regenerasi. Sedangkan kaderisasi cenderung kepada

proses regenerasi yang telah direncanakan sebelumnya, utamanya dari

sisi kualitas. Sistem Kaderisasi telah melihat hal-hal kedepan terkait

dengan resouces yang ada di organisasi, pos-pos mana yang harus

segera diisi dari kekosongan, termasuk didalamnya bagaimana

mencetak kader-kader yang handal serta terampil dan berpengetahuan

dalam menjalankan organisasi sesuai pos-nya kelak. Regenerasi dan

kaderisasi merupakan suatu term yang wajib dijadikan ingatan pertama

dan utama bagi bagian yang mengelola resource sumber daya manusia.

Padanyalah dipertaruhkan masa depan organisasi, keberlangsungan

atau hidup matinya.

Proses regenerasi bertujuan mentransfer kemampuan teknis

seperti teknik negosiasi (negotiation skill), pembuatan proposal

(proposing technique), dan membuat pertemuan yang efektif (effective

meeting). Selain kemampuan teknis, juga dilatih untuk

mengembangkan mental/pribadi organisatoris seperti bekerja dalam

tim (work in team), proaktif, kemampuan curah gagasan

(brainstorming), dan mendengarkan aspirasi (good listener). Dalam

PT. MBC sendiri dapat dikatakan tidak ada langkah konkrit dalam

meregenerasi manajemennya.

4) Kurangnya pendelegasian tugas

Organisasi perusahaan saat ini dinilai masih belum berjalan

secara profesional, dimana pemilik sepenuhnya memegang peran

dalam menentukan semua kebijakan operasional perusahaan. Kegiatan

produksi yang dijalankan dinilai kurang fokus, dimana pada saat

kegiatan produksi berjalan seringkali dibutuhkan suatu keputusan yang

harus diambil dilapangan, namun karena kurangnya pendelegasian

tugas, maka keputusan tersebut dapat terunda. Sementara itu bila posisi

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

41

kepala pabrik dipegang dan dijalankan oleh seorang yang profesional

dan bukan bagian dari pengurus perusahaan, maka kegiatan produksi

dapat berjalan lebih baik lagi.

5) Promosi produk yang lemah

Promosi merupakan ujung tombak dalam pemasaran produk,

dengan kegiatan promosi produk dapat sampai ke konsumen, karena

konsumen merupakan stakeholder utama yang menentukan suatu

bisnis bisa survive atau tidak. Promosi merupakan sebuah aktivitas

menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk

membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa

yang ditawarkan (Triadi, 2005). Menurut Boyd, et al (2000), promosi

diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk,

konsep dan gagasan.

Program pemasaran yang biasa dikembangkan oleh suatu

perusahaan antara lain penggunaan iklan, penjualan pribadi, promosi

penjualan dan hubungan masyarakat. PT. MBC sendiri dalam aktivitas

promosi dirasa belum maksimal. Saat ini kegiatan promosi telah

dilakukan berupa penjualan produk langsung ke konsumen.

c. Peluang

1) Diversifikasi produk

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis,

mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan

menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic

dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali

dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis

thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik

yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah

dalam bentuk thermoplastic. Produk akhir merupakan bahan baku

benang polyester sehingga perusahaan dapat mengembangkan usaha ke

arah produksi benang.

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

42

2) Pertumbuhan pasar yang sangat cepat

Pertumbuhan pasar yang sangat cepat disebabkan oleh semakin

terbukanya perdagangan dunia. Hal tersebut merupakan suatu peluang

bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan cara

meningkatkan kapasitas produksi.

3) Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan

pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu

menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku

impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian

kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia,

pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya

adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda,

misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau

ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan

adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang

seringkali terjadi di kota-kota besar.

Pemanfaatan limbah plastik yang semakin berkembang pesat saat

ini, ditambah dukungan teknologi yang modern, membuka peluang

bagi para pengusaha untuk melakukan pengembangan usaha dalam

memanfaatkan limbah daur ulang.

4) Pertumbuhan perumahan sebagai sumber bahan baku

Potensi limbah plastik sebagai bahan komoditas mulai disadari

para pelaku bisnis di Indonesia. Terbukti dengan munculnya industri-

industri daur ulang plastik di berbagai kota besar di Indonesia. Tidak

hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, daur ulang plastik,

juga dapat membuka lapangan kerja baru, seperti tenaga sortir plastik,

tenaga giling, tenaga pengepakan sampai staf administrasi dan

keuangan.

Hanya saja industri ini sering terbentur kendala bahan baku

akibat belum adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengikut

sertakan masyarakat sebagai konsumen untuk ikut berperan dalam daur

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

43

ulang sampah. Dengan semakin banyaknya proyek-proyek

pengembang untuk perumahan, secara tidak langsung akan

memberikan peluang dalam penyediaan bahan baku. Bila dapat

dikoordinir, sampah perumahan berupa plastik dapat dimanfaatkan

untuk pemenuhan bahan baku industri pengolahan limbah plastik.

5) Hubungan baik dengan pemasok bahan baku

Pemasok bahan baku untuk PT. MBC adalah supplier dari

berbagai daerah dan selama ini tidak mengalami masalah karena

kualitas hubungan dengan pihak-pihak terkait tersebut selama ini

terjalin dengan sangat baik.

d. Ancaman

1) Banyaknya pesaing baru

Industri plastik yang ada di hulu, sekitar 100 perusahaan lebih

banyak mendaur ulang sampah plastik. Industri plastik yang di hilir,

yang murni memproduksi aneka produk plastik, tercatat sekitar 4.000

perusahaan (www.antaranews.com). Untuk perusahaan sejenis yang

merupakan pesaing terdekat adalah PT. Sky Harvest yang berlokasi di

Pasar Kemis Tangerang. Untuk mengatasi kendala dalam pasokan

bahan baku terkait dengan persaingan, perusahaan memberikan mesin

press ke beberapa supplier perusahaan yang berada di Pekanbaru,

Surabaya dan kota besar lainnya, sehingga supplier memiliki

keterikatan dengan PT. MBC. Biaya untuk pembelian mesin press

tersebut nantinya dipotong dari bonus yang akan diperoleh supplier

dari setiap jumlah bahan baku plastik yang dikirim ke PT. MBC.

2) Tingginya posisi tawar konsumen

Dalam industri pengolahan limbah plastik, posisi tawar dari

pembeli cukup tinggi. Dalam hal ini pembeli dapat melakukan pilihan

produk serupa dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang

sejenis. Untuk itulah setiap perusahaan harus mempunyai strategi yang

baik untuk mendapatkan pelanggan. Hal ini bisa melalui mutu produk

yang baik, harga yang bersaing, pilihan produk yang cukup variatif dan

hubungan baik dengan pelanggan.

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

44

Kekuatan posisi tawar dari pembeli harus segera diantisipasi oleh

PT. MBC. Hal ini untuk menjaga loyalitas konsumen pengguna bahan

baku olahan plastik, di samping menjaga persaingan dengan

perusahaan sejenis. PET giling hasil olahan PT. MBC memiliki

kualitas yang hampir sama dengan beberapa produk yang ada di pasar,

tetapi harga produk dari PT. MBC ditawarkan lebih murah daripada

beberapa produk lainnya yang ada di pasar.

3) Perubahan selera konsumen

Konsumen semakin menyadari akan pentingnya gaya hidup

sehat. Munculnya isu tentang kelemahan kemasan plastik yang

berdampak negatif pada kesehatan menyebabkan konsumen mulai

melihat alternatif kemasan lain selain plastik. Hal ini menyebabkan

perusahaan harus lebih kreatif untuk dapat menciptakan produk plastik

dengan kualitas foodgrade dan degradable.

4) Munculnya isu lingkungan/polusi terhadap lingkungan

Limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius

bagi pencemaran lingkungan, khususnya terhadap pencemaran tanah.

Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam penanganan limbah atau

sampah plastik ini adalah dengan mendaur ulang. Dalam

menyelesaikan semua isu yang berkenaan dengan manajemen sampah,

dibutuhkan sebuah pendekatan secara holistik yang memandang

keseluruhan sebagai sebuah sistem (Vesilind et al, 2003 dalam Pratiwi,

2009). Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pengelolaan yang

terintegrasi, dimana seluruh elemen yang ada pada sistem turut

berpartisipasi aktif. Pengelolaan sampah plastik yang disusun dapat

berupa sebuah sistem terintegrasi dengan pendekatan ergonomi total,

yaitu integrasi antara ergonomi mikro dan makro. Integrasi keduanya

membawa kerangka kerja dalam mengoptimalkan kesesuaian antara

manusia, teknologi dan organisasional. Hasil yang akan diperoleh

antara lain sistem pengelolaan sampah plastik terintegrasi.

Dengan meningkatkan peran serta masyarakat melalui sosialisasi

melalui media poster maupun pemberian insentif, teknologi

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

45

pengolahan sampah plastik, fasilitas pendukung, pengolahan sampah

plastik, rancangan stasiun kerja yang mempertimbangkan faktor

ergonomis, serta sistem manajerial dengan memanfaatkan TPS sebagai

tempat pengolahan sampah, sedikit banyak akan menghilangkan isu

negatif dari kegiatan pengolahan sampah plastik.

5) Kebijakan pemerintah tentang impor bahan baku plastik

Potensi limbah plastik sebagai bahan komoditas mulai disadari

para perlaku bisnis di Indonesia. Hanya saja industri ini sering

terbentur kendala bahan baku akibat belum adanya kebijakan dari

pemerintah untuk mengikut sertakan masyarakat sebagai konsumen

untuk ikut berperan dalam daur ulang sampah. Pembuangan sampah

yang tercampur seperti yang berlaku di Indonesia saat ini dapat

merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa

dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi

bahan-bahan yang mungkin masih bisa didaur ulang.

Selain itu, adanya Permendag No. 58 tahun 2008 dimana plastik

dikategorikan sebagai limbah berbahaya, menghambat perkembangan

industri karena pasokan bahan baku domestik sangat terbatas (70%

dari kebutuhan). Untuk itu dibutuhkan pasokan tambahan dari luar dan

ini akan sulit dilakukan akibat adanya peraturan itu.

C. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan dari aspek keuangan dapat memberikan pemahaman

tentang laporan keuangan dan berbagai kriteria penilaian kelayakan investasi.

Kriteria kelayakan yang digunakan untuk menilai kelayakan keuangan dalam

kajian ini adalah PBP, NPV, dan IRR.

Perhitungan analisis dilakukan berdasarkan data keuangan dari tahun

2006-2009. Tingkat diskonto yang digunakan adalah 14,25% yang merupakan

suku bunga bank pada saat kajian. Pendapatan yang digunakan dalam

perhitungan kelayakan ini adalah hasil penjualan bersih. Pengeluaran meliputi

biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi yang digunakan

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

46

meliputi kas dan bank, piutang bersih, persediaan, biaya dibayar di muka dan

harta tetap bersih.

Hasil perhitungan dari analisis kelayakan keuangan dapat dilihat pada

Tabel 9 dan secara lebih rinci di Lampiran 8.

Tabel 9. Hasil analisis keuangan PT. MBC

Uraian PBP (tahun) NPV

(juta Rp)

IRR

(%)

Nilai 3,12 23.900,52 54,26

a. PBP

PT. MBC dalam berproduksi mempunyai nilai PBP 3,12 tahun

(sekitar 37 bulan), artinya perusahaan tersebut mampu mengembalikan

investasinya dari modal awal selama 3 tahun 1 bulan.

b. NPV

Nilai NPV yang dihasilkan adalah Rp 23.900,52 juta, artinya

perusahaan selama menjalankan usahanya mendapatkan keuntungan Rp

23.900.52 juta setelah dikurangi modal awal. NPV PT. MBC lebih dari 0,

hal ini menunjukkan bahwa PT. MBC menguntungkan dan layak

dilaksanakan.

c. IRR

Untuk penilaian IRR, menghasilkan nilai 54,26%, nilai tersebut lebih

tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga bank pada saat kajian

(14,25%), sehingga usaha ini layak untuk dilaksanakan.

D. Perumusan strategi

a. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor

Evaluation (EFE)

Analisis matriks IFE dan EFE dilakukan terhadap faktor –faktor

strategis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, sehingga diperoleh

faktor-faktor kunci yang termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman perusahaan. Skor yang diperoleh dari matriks ini

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

47

mengatasi kelemahan yang dimiliki serta menunjukkan kemampuan dalam

meraih peluang dan mengatasi ancaman eksternalnya.

1) Matriks IFE

Skor setiap faktor kunci pada matriks IFE dihasilkan dari

perkalian antara bobot dan ratingnya. Dari hasil analisa terhadap

semua faktor kunci internal, yang menjadi kekuatan utama perusahaan

adalah kualitas tenaga kerja yang dimiliki dengan bobot sebesar 0,111

dan rating 4,000 sehingga diperoleh skor 0,444. Selain itu, faktor

kekuatan lain yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah sumber

daya keuangan memadai (0,422), kualitas produk yang baik (0,422),

penggunaan teknologi modern (0,317) dan loyalitas karyawan tinggi

(0,300).

Kelemahan utama perusahaan ini adalah promosi produk yang

lemah dengan bobot sebesar 0,072 dan rating 1,000 sehingga diperoleh

skor 0,072, diikuti tidak ada strategi yang jelas (0,083). Selain itu,

faktor kelemahan lain yang perlu mendapat perhatian adalah mesin-

mesin yang sudah lama (0,111), tidak ada regenerasi manajemen

(0,178) dan kurangnya pendelegasian tugas dengan skor 0,233. Secara

lebih rinci hasil perhitungan faktor strategi internal dapat dilihat pada

Tabel 10.

Tabel 10. Matriks IFE PT. MBC

Faktor Internal Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(axb)

Kekuatan :

A. Kualitas tenaga kerja yang dimiliki

B. Kualitas produk yang baik

C. Penggunaan teknologi modern

D. Sumber daya keuangan memadai

E. Loyalitas karyawan tinggi

0,111

0,106

0,106

0,106

0,100

4,000

4,000

3,000

4,000

3,000

0,444

0,422

0,317

0,422

0,300

Kelemahan :

A. Mesin-mesin yang sudah lama

B. Tidak ada strategi yang jelas

C. Tidak ada regenerasi menajemen

D. Kurangnya pendelegasian tugas

E. Promosi produk yang lemah

0,111

0,083

0,089

0,117

0,072

1,000

1,000

2,000

2,000

1,000

0,111

0,083

0,178

0,233

0,072

Total 1,000 2,583

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

48

Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan

total skor sebesar 2,583, nilai ini berada di atas rata-rata menunjukkan

posisi internal perusahaan cukup kuat, dimana perusahaan memiliki

kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan

mengantisipasi kelemahan internal.

2) Matriks EFE

Sama halnya dengan matriks IFE, skor setiap faktor kunci pada

matriks EFE dihasilkan dari perkalian antara bobot dan ratingnya.

Diversifikasi produk merupakan peluang utama dengan bobot 0,106 dan

rating 4,000 sehingga diperoleh skor sebesar 0,422. Faktor peluang lain

yang dapat bermanfaat dalam mendukung perkembangan perusahaan

adalah pertumbuhan pasar yang sangat cepat (0,400).

Sementara itu, faktor yang menjadi ancaman utama perusahaan

adalah adanya isu tentang polusi terhadap lingkungan dengan bobot

0,094 dan rating 2,000 sehingga diperoleh skor 0,189. Kebijakan

pemerintah (skor 0,244) juga merupakan ancaman yang harus

diwaspadai yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan di

masa yang akan datang. Secara lebih rinci analisa faktor strategi

eksternal dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Matriks EFE PT. MBC

Faktor Eksternal Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(axb)

Peluang :

A. Diversifikasi produk

B. Pertumbuhan pasar yang sangat cepat

C. Terbukanya pemanfaatan limbah daur

ulang

D. Pertumbuhan perumahan sebagai sumber

bahan baku

E. Hubungan baik dengan pemasok bahan

baku

0,106

0,100

0,100

0,111

0,100

4,000

4,000

3,000

3,000

2,000

0,422

0,400

0,300

0,333

0,200

Ancaman :

A. Banyaknya pesaing baru

B. Tingginya posisi tawar konsumen

C. Perubahan selera konsumen

D. Polusi terhadap lingkungan

E. Kebijakan pemerintah tentang impor

bahan baku plastik

0,083

0,100

0,083

0,094

0,122

4,000

3,000

3,000

2,000

2,000

0,333

0,300

0,250

0,189

0,244

Total 1,000 2,972

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

49

Dari hasil analisis faktor strategi eksternal didapatkan total skor

matriks EFE sebesar 2,972. Nilai ini berada di atas rata-rata sebesar

2,500, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi efektif yang

dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman/pengaruh

negatif eksternal.

b. Matriks IE

Penentuan posisi perusahaan yang menjadi dasar dalam menentukan

strategi pada matriks IE didasarkan pada hasil total nilai matriks IFE yang

diberi bobot pada sumbu x dan total nilai matriks EFE pada sumbu y

(David, 2006). Hasil analisa terhadap faktor kunci internal pada matriks

IFE didapatkan nilai sebesar 2,583 dan matriks EFE sebesar 2,972

(Gambar 6). Perpaduan dari kedua nilai tersebut menunjukkan bahwa

strategi pemasaran terletak pada kuadran v, yaitu sel jaga dan pertahankan.

Alternatif strategi yang dapat diterapkan berupa penetrasi pasar,

pengembangan pasar dan pengembangan produk (David, 2006). Hasil

matriks IE selanjutnya digunakan untuk merumuskan alternatif strategi

dengan menggunakan matriks SWOT.

To

tal

Sk

or

Fak

tor

Str

ateg

i E

kst

ern

al

Total Skor Faktor Strategi Internal

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0

Tinggi I II III

Menengah IV V VI

Rendah VII VIII IX

Gambar 6. Matriks IE PT. MBC

3,0

2,0

1,0

1,0

2,583

2,972

Page 24: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

50

c. Matriks SWOT

Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai hasil

matriks IE, dimana posisi perusahaan terletak pada kuadran V. Perpaduan

faktor strategi internal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi

penetrasi pasar, pengembangan produk dan pasar. Berdasarkan hasil

analisis matriks IFE dan EFE maka dapat disusun matriks SWOT yang

akan menghasilkan empat tipe strategi yang dapat dilakukan, yaitu strategi

S-O, W-O, S-T dan W-T. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel

12.

Strategi kekuatan – peluang (SO)

1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi untuk

meningkatkan daya saing produk (S1,S2,S3,S4; O1,O2)

Dari hasil pengamatan di lapangan, daya saing produk PT MBC lebih

unggul dibanding perusahaan sejenis karena produk yang dihasilkan

sebagian besar berkualitas ekspor. Dengan memaksimalkan sumber

daya yang dimiliki dengan dukungan teknologi yang semakin canggih

dapat dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan mutu produk

dalam rangka peningkatan daya saing.

2. Menciptakan produk baru untuk memperpanjang daur hidup produk

sekaligus mengembangkan usaha (S1,S3,S4,S5; O1,O2,O3,O5)

Kekuatan dalam hal keterampilan yang dimiliki, kualitas produk,

sumber daya keuangan yang memadai dan didukung teknologi modern,

memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk baru dalam

rangka mengembangkan usaha. Pengembangan produk juga dalam

rangka memperpanjang daur hidup produk, yang berguna untuk

membantu unit usaha menilai perubahan yang terjadi baik pada

lingkungan internal maupun eksternal.

Page 25: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

51

Tabel 12. Matriks SWOT PT. MBC

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Kualitas tenaga kerja

yang dimiliki

2. Kualitas produk yang

baik

3. Penggunaan teknologi

modern

4. Sumber daya keuangan

memadai

5. Loyalitas karyawan

tinggi

Kelemahan (W)

1. Mesin-mesin yang

sudah lama

2. Tidak ada strategi yang

jelas

3. Tidak ada regenerasi

manajemen

4. Kurangnya

pendelegasian tugas

5. Promosi produk yang

lemah

Peluang (O)

1. Diversifikasi produk

2. Pertumbuhan pasar

yang sangat cepat

3. Terbukanya

pemanfaatan limbah

daur ulang

4. Pertumbuhan

perumahan sebagai

sumber bahan baku

5. Hubungan baik

dengan pemasok

bahan baku

Strategi S-O

a. Mempertahankan dan

meningkatkan kualitas

produksi untuk

meningkatkan daya

saing produk

(S1,S2,S3,S4; O1,O2)

b. Menciptakan produk

baru untuk memper-

panjang daur hidup

produk sekaligus

mengembangkan usaha

(S1,S3,S4,S5;

O1,O2,O3,O5)

Strategi W-O

a. Meningkatkan kualitas

SDM dan teknologi,

serta kemampuan

manajerial untuk

mengantisipasi

pertumbuhan pasar

(W1,W2,W4,W5,W6;

O1,O2,O3,O4)

b. Menjaga hubungan baik

dengan pemasok bahan

baku, sumber bahan

baku, serta memperluas

jangkauan distribusi dan

pemasaran (W3,W4;

O2,O3,O5)

Ancaman (T)

1. Banyaknya pesaing

baru

2. Tingginya posisi

tawar konsumen

3. Perubahan selera

konsumen

4. Polusi terhadap

lingkungan

5. Kebijakan

pemerintah tentang

impor bahan baku

plastik

Strategi S-T

a. Membina dan

meningkatkan

hubungan baik dengan

para pelanggan

(T1,T2,T3; S2,S5)

b. Meningkatkan

kemampuan produksi

dengan dukungan

teknologi modern untuk

merespon selera

konsumen, serta

menekan tingkat polusi

lingkungan (S1,S2,S3,

S4;T2,T3,T4,T5)

Strategi W-T

a. Menciptakan lingkungan

kerja yang lebih kondusif

agar dapat meningkatkan

produktivitas

(W2,W3,W4; T1,T2,T3)

b. Meningkatkan citra

produk dan promosi

dalam mengantisipasi

masuknya pesaing baru

(W3,W4,W5; T1,T2,,T3

Page 26: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

52

Strategi kelemahan – peluang (WO)

1. Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi, serta kemampuan manajerial

untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar (W1,W2,W4,W5,W6; O1,O2,O3,O4)

Penerapan teknologi mutakhir dalam perusahaan pengolahan plastik

merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditolak agar mampu bertahan dan

bersaing dengan perusahaan lain. Peningkatan peralatan dan teknologi yang

modern harus dibarengi dengan peningkatan mutu SDM. Pembinaan dan

peningkatan SDM perlu terus menerus dilakukan untuk mengantisipasi

perkembangan jaman yang senantiasa menuntut perubahan yang terus

menerus dilakukan manajemen dengan tujuan akhirnya adalah menjawab

kebutuhan dari pelanggan yang semakin beragam pula. Jika pembinaan SDM

terus menerus dilakukan berarti akan mempengaruhi dalam peningkatan

kepuasan konsumen yang jika hal ini sebaliknya dilakukan, maka akan

berakibat pada penurunan kepuasan konsumen. Selain itu juga, peningkatan

kualitas SDM berbanding lurus terhadap tingkat produktivitas kerja di

perusahaan. Peningkatan SDM dapat dilakukan, diantaranya dengan

pelatihan, baik dilakukan secara internal di perusahaan maupun eksternal di

tempat-tempat pelatihan/kursus singkat atau tugas belajar di universitas.

2. Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku, sumber bahan baku,

serta memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran (W3,W4; O2,O3,O5)

Semakin kompetitif di pasar saat ini, mencari keuntungan kompetitif tidak

hanya untuk memperluas pengembangan usaha, adalah kunci bagi

kelangsungan hidup perusahaan juga penting. Pembayaran tepat waktu adalah

kunci menjaga hubungan baik dengan pemasok dan pasokan yang berlanjut.

Selain itu, hal lain yang dapat dilakukan adalah memelihara komunikasi yang

baik dengan pemasok atau rekanan sebagai mitra strategis yang berperan

menjamin ketersediaan pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk

kelancaran operasi perusahaan, memberikan perlakuan yang sama terhadap

seluruh pemasok atau rekanan, serta bersikap jujur dan adil serta beretika

dalam berbisnis dengan pemasok atau rekanan. Dengan terciptanya hubungan

yang harmonis dengan para pemasok, maka akan terjamin dalam proses

produksi dan memungkinkan dapat memperluas daerah pemasaran.

Page 27: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

53

Strategi kekuatan – ancaman (ST)

1. Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan

(T1,T2,T3; S2,S5)

Konsumen merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dipertahankan.

Dengan semakin banyakya perusahaan sejenis yang bermunculan

menyebabkan posisi tawar konsumen semakin kuat. Kekuatan bersaing

pembeli bisa bergerak dari posisi lemah sampai kuat. Pembeli berada dalam

posisi makin kuat jika biaya pindah ke penjual lain, merek lain, atau barang

substitusi tidak sulit dan murah. Untuk itu perlu dilakukan tindakan antisipasi

untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen agar konsumen tetap loyal,

diantaranya dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dan

bila perlu menghubungi customer secara langsung bila ada informasi atau

sesuatu yang baru dari produk yang dihasilkan. Juga dapat dilakukan strategi

lain, seperti membuat produk yang berbeda, sehingga pembeli tidak dapat

pindah ke penjual lain, memberikan harga yang lebih murah (diskon) pada

pembeli utama dengan jumlah pembelian yang besar, barang yang berkualitas

dan bergengsi, pemberian garansi dan hadiah, serta peningkatan kinerja yang

lebih sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern

untuk merespon selera konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan

(S1,S2,S3,S4; T2,T3,T4,T5)

Dengan memiliki tenaga kerja yang handal dan mampu menghasilkan produk

bermutu, serta didukung oleh teknologi modern, memungkinkan PT MBC

untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan tetap menjaga mutu

produk dan sesuai spesifikasi yang diharapkan konsumen, serta ramah

lingkungan, berbeda dengan produk pesaingnya.

Strategi kelemahan – ancaman (WT)

1. Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif agar dapat meningkatkan

produktivitas (W2,W3,W4; T1,T2,T3)

Sistem pendelegasian tugas dan regenerasi manajemen harus ditingkatkan agar

lingkungan kerja menjadi nyaman, membuat tenaga kerja menjadi kerasan

untuk tetap bekerja di tempat itu, bahkan akan semakin giat lagi.

Page 28: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

54

2. Meningkatkan citra produk dan promosi dalam mengantisipasi masuknya

pesaing baru (W3,W4,W5; T1,T2,T3)

Menjaga dan meningkatkan mutu produk sesuai spesifikasi yang diminta,

serta variasi produk yang khas, dapat membawa citra positif dan

meningkatkan brand image perusahaan.

d. Analisis Matriks QSP

Matriks QSP digunakan untuk menentukan strategi prioritas dari hasil

evaluasi dan analisis secara objektif alternatif strategi yang dihasilkan dari

matriks SWOT. Alternatif-alternatif strategi dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkat-

kan daya saing produk

2) Menciptakan produk baru untuk memperpanjang daur hidup produk

sekaligus mengembangkan usaha

3) Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi, serta kemampuan manajerial

untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar

4) Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku, sumber bahan baku,

serta memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran

5) Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan

6) Meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern

untuk merespon selera konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan

7) Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif agar dapat

meningkatkan produktivitas

8) Meningkatkan citra produk dan promosi dalam mengantisipasi masuknya

pesaing baru

Berdasarkan hasil analisis dengan matriks QSP (Lampiran 7), strategi

yang paling tepat untuk diimplementasikan adalah meningkatkan kemampuan

produksi dengan dukungan teknologi modern untuk memenuhi permintaan

konsumen, dan menekan tingkat polusi lingkungan. Strategi ini mencapai nilai

daya tarik tertinggi di antara alternatif strategi lainnya (5,800). Alternatif

strategi yang dihasilkan dapat dikategorikan atas tiga kelompok besar, yaitu

manajemen, pemasaran dan produksi. Pengelompokkan kategori dilakukan

Page 29: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan · MBC berlokasi di Jl. Raya Kukun Cadas KM. 1,7, Kp. Pangondokan, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

55

untuk memudahkan pihak-pihak terkait dalam melakukan antisipasi dan

perubahan yang dianggap perlu dalam meningkatkan kinerja, serta

merumuskan strategi yang harus diambil dan dapat diimplementasikan. Urutan

prioritas strategi serta pengelompokkan strategi dari hasil matriks QSP

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Urutan prioritas strategi berdasarkan matriks QSP pada PT. MBC

Alternatif strategi Total nilai

daya tarik

Urutan

prioritas

Formulasi

strategi

Manajemen

Meningkatkan kualitas SDM dan

teknologi, serta kemampuan manajerial

untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar

5,272 3 WO 1

Membina dan meningkatkan hubungan

baik dengan para pelanggan

5,244 5 ST 1

Menjaga hubungan baik dengan

pemasok bahan baku, sumber bahan

baku, serta memperluas jangkauan

distribusi dan pemasaran

4,922 7 WO 2

Pemasaran

Mempertahankan dan meningkatkan

kualitas produksi untuk meningkatkan

daya saing produk

5,374 2 SO 1

Meningkatkan citra produk dan promosi

dalam mengantisipasi masuknya pesaing

baru

5,256 4 WT 2

Menciptakan produk baru untuk

memperpanjang daur hidup produk

sekaligus mengembangkan usaha

5,172 6 SO 2

Produksi

Meningkatkan kemampuan produksi

dengan dukungan teknologi modern

untuk merespon selera konsumen, serta

menekan tingkat polusi lingkungan

5,800 1 ST 2

Menciptakan lingkungan kerja yang lebih

kondusif agar dapat meningkatkan

produktivitas

4,594 8 WT 1