iugr

14
 BLOK REPRODUKSI case 3 : IUGR & HMD Problem : Bayi laki-laki baru lahir dengan partus spontan dengan vaginal episiotomi Ibu 15 th, riwayat merokok, konsumsi alkohol Pemeriksaan fisik : BB 13 gram, respirasi spontan, pulse !"#min, $P%$& s'ore !-( )I*+ : & 15 bpm, && bpm, temperatur 35,5.*, Ballard s'ore 35 minggu, /ubs'hen'o 1 per'entile 0etelah 2am, sianosis, dyspnea, inter'ostal retra'tion, moaning 'ry /ab : leukosit #mm3, b 1 g#dl, P*4 3!, trombosit 36#mm3 7-ray : poor lung e"pansion, air bron'hogram, reti'ular granular appearan'e Blood %as $nalaysis : p 8,3 9 , P a *; : !( mmg 9 , *;3- : !, m<= # / 9 , un'ompensated respiratory ipotesis : Bayi baru lahir dengan berat badan rendah 94/B> baby Preterm infant with low birth weight untuk umur kehamilan &?0 # @? 1. AN A TOM I V AG IN A 4agina biasanya kolaps 9 berbentuk huruf pada 'ross se'tion dimana bagian dinding anterior dan posteriornya kontak, ke'uali pad au2ung superiornya dimana ada 'ervi" yang memisahkan6 A erdapat struktur yang disebut dengan fornix vagina , yaitu re'essus di sekitar 'ervi" yang terbagi men2adi bagian anterior, posterior, dan lateral6 orni" vagina posterior merupakan bagian yang paling dalam dan berhubungan dengan vesi'o re'touterina6 $da otot yang menekan vagina dan berfungsi sebagai sphin'ter, yaitu @6 pubovaginalis, sphin'ter urethra e"terna, sphin'ter uterovaginalis, @6 bulbospongiosus6 Hubungan vagina dengan sekitarnya : a6 $nt erio r : f und us ve si'a uri nar ia d an uretra b6 /at era l : lev ato r ani , fas' ia pe lvi ' vis' era, ureter '6 Poste rior : 9dr in ferior ke sup erior 'analis analis , re'tu m, vesi 'o re'touter ina Vaskularisasi : $rteri yang mensuplai bagian superior vagina berasal dari A. terina Bagian tengah dan bagian inferior berasal dari A. !udenda Interna dan A. vaginalis $6 4 aginali s merup akan 'ab ang dar i $ 6 Illia' a Inter na dan $6ute rina Vena vaginalis  membentuk "lexus venosus vaginalis  sepan2ang sisi vagina dan di dalam mu'osa vagina6 4ena ini kemudian bersama dengan ple"us venosus uterine melan2ut sebagai "lexus venosus uterovaginalis  dan bermuara ke vena illia#a interna  melalui vena uterine6 $i%fatik : Pembuluh limfatik vagina bermuara dari bagian-bagian vagina sebagai berikut : a6 1#3 atas : k e lymph no di illia'a in ter na da n e"t ern a b6 1#3 ten gah : k e ly mph nod i il lia 'a i nterna '6 1#3 b awa h : ke l ymp hnodi in guin ali s sup erf i'ia lis Innervasi : Page 1

Upload: ryan-hendrayana

Post on 06-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hasil tutorial mahasiswa FK UHT angkt 2010

TRANSCRIPT

BLOK REPRODUKSI case 3 : IUGR & HMD

BLOK REPRODUKSI case 3 : IUGR & HMD

Problem : Bayi laki-laki baru lahir dengan partus spontan dengan vaginal episiotomi Ibu 15 th, riwayat merokok, konsumsi alkohol Pemeriksaan fisik : BB 1300 gram, respirasi spontan, pulse 80x/min, APGAR score 8-9 NICU : HR 150 bpm, RR 44 bpm, temperatur 35,5C, Ballard score 35 minggu, Lubschenco 10 percentile Setelah 6 jam, sianosis, dyspnea, intercostal retraction, moaning cry Lab : leukosit 24000/mm3, Hb 16 g/dl, PCV 38%, trombosit 230.000/mm3 X-ray : poor lung expansion, air bronchogram, reticular granular appearance Blood Gas Analaysis : pH 7,063 ( ), Pa CO2 : 89 mmHg ( ), HCO3- : 28,4 mEq / L ( ) , uncompensated respiratory

Hipotesis : Bayi baru lahir dengan berat badan rendah (VLBW baby) Preterm infant with low birth weight untuk umur kehamilan RDS / HMD

1. ANATOMI VAGINAVagina biasanya kolaps ( berbentuk huruf H pada cross section) dimana bagian dinding anterior dan posteriornya kontak, kecuali pad aujung superiornya dimana ada cervix yang memisahkan.

Terdapat struktur yang disebut dengan fornix vagina, yaitu recessus di sekitar cervix yang terbagi menjadi bagian anterior, posterior, dan lateral. Fornix vagina posterior merupakan bagian yang paling dalam dan berhubungan dengan vesico rectouterina.

Ada 4 otot yang menekan vagina dan berfungsi sebagai sphincter, yaitu M. pubovaginalis, sphincter urethra externa, sphincter uterovaginalis, M. bulbospongiosus.

Hubungan vagina dengan sekitarnya : a. Anterior : fundus vesica urinaria dan uretrab. Lateral : levator ani, fascia pelvic viscera, ureterc. Posterior : (dr inferior ke superior) canalis analis, rectum, vesico rectouterina

Vaskularisasi : Arteri yang mensuplai bagian superior vagina berasal dari A. UterinaBagian tengah dan bagian inferior berasal dari A. Pudenda Interna dan A. vaginalisA. Vaginalis merupakan cabang dari A. Illiaca Interna dan A.uterina

Vena vaginalis membentuk plexus venosus vaginalis sepanjang sisi vagina dan di dalam mucosa vagina. Vena ini kemudian bersama dengan plexus venosus uterine melanjut sebagai plexus venosus uterovaginalis dan bermuara ke vena illiaca interna melalui vena uterine.

Limfatik :Pembuluh limfatik vagina bermuara dari bagian-bagian vagina sebagai berikut :a. 1/3 atas : ke lymph nodi illiaca interna dan externab. 1/3 tengah : ke lymph nodi illiaca internac. 1/3 bawah : ke lymphnodi inguinalis superficialis

Innervasi :Dari plexus hipogatricus superior dan plexus uterovaginalis

Vagina support :Superior : M. Levator ani, lig. Cervicalis transversus, lig. Sacrocervicalis, lig. Pubocervicalis. Struktur ini melekat ke dinding vagina melalui fascia pelvisTengah : diafragma UGInferior , terutama dinding posterior : perineal body

Perineum :Merupakan suatu cavum / rongga dalam pelvis yang terbagi oleh diafragma pelvis menjadi mean pelvic cavity (cavum pelvis yang utama) dan perineum di bawahnya. Bila dilihat dari bawah, dengan posisi paha abduksi, maka perineum mempunyai bentuk diamond (wajik). Dan dibatasi pada bagian anterior oleh symphisis pubis, posterior oleh ujung dari os coccyx, dan sebelah lateral oleh tuberositas ischiadicum.

2. EPISIOTOMI

Definisi : insisi operatif yang rapi pada perineum untuk mencegah terjadinya robekan yang tidak beraturan atau insisi pudenda. Nama lainnya, sering disebut sebagai perineotomi, yaitu insisi pada perineum.

Tujuan : 1. Memperbesar jalan lahir2. Memudahkan perbaikan untuk mencegah terjadinya ragged lateration3. Mencegah robeknya sphincter anal dan rectal

Macam :1. Episiotomi mediana : dikerjakan di garis tengah tidak menilbulkan perdarahan banyak, penjahitan kembali lebih mudah, hampir tidak berbekas

2. Episiotomi mediolateral : dikerjakan pada garis tengah yang dekat dengan M. Sphincter ani dan diperluas ke sisi lateral

3. Episiotomi lateral : dikerjakan dari tengah, memanjang secara lateral sering menimbulkan perdarahan, nyeri lebih lama

3. RESUSITASI NEONATUS

Evaluasi pernafasan neonatus, HR, warna kulit tiap 30 detik harus dilakukan!

4. APGAR SCORE

Definisi: pengukuran kondisi fisik dan status mental bayi, yang dievaluasi pada satu sampai lima menit setelah kelahiran.Apgar score adalah metode objektif dalam menentukan kondisi bayi dan digunakan untuk mendapatkan informasi status keseluruhan bayi baru lahir dan respons resusitasi

Apgar score tidak digunakan untuk menentukan butuh tidaknya dilakukan resusitasi, langkah apa saja yang digunakan dan kapan waktu yang diperlukan untuk melakukan resusitasi

Apgar score 8-10 (Vigorous baby): infant bernafas spontan, HR>100 bpm, warna pinkApgar score 5-7: infant bernafas spontan, HR >100bpm, warna cyanoticApgar score 3-4: infant apnea, HR