its undergraduate 22438 chapter1 1792524

6
----------------------- Page 1----------------------- BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang menjadi dasar dalam penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup yang berisi batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, serta manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Kualitas produk yang dihasilkan tergantung dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Pemerintah mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kasus kecelakaan kerja di Indonesia (Aryono, 2009), dan mengalami kenaikan pada tahun 2010, kecelakaan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 98.000 kasus (Djumena, 2011). Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak dibandingkan wanita, karena pria lebih memungkinkan untuk melakukan pekerjaan berbahaya. Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita 1 ----------------------- Page 2----------------------- 2 dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun (Lestari, 2007). Masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 (dalam Lestari, 2007) perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh karakteristik proses bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja diwajibkan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya karyawan yang dirugikan, tetapi juga

Upload: husnul

Post on 07-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bgg

TRANSCRIPT

�----------------------- Page 1-----------------------

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang menjadi dasar dalam penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup yang berisi batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, serta manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Kualitas produk yang dihasilkan tergantung dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Pemerintah mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kasus kecelakaan kerja di Indonesia (Aryono, 2009), dan mengalami kenaikan pada tahun 2010, kecelakaan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 98.000 kasus (Djumena, 2011). Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak dibandingkan wanita, karena pria lebih memungkinkan untuk melakukan pekerjaan berbahaya. Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita

1

----------------------- Page 2-----------------------

2

dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun (Lestari, 2007). Masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 (dalam Lestari, 2007) perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh karakteristik proses bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja diwajibkan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya karyawan yang dirugikan, tetapi juga

perusahaan. Program keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat perusahaan merupakan upaya untuk mencegah kecelakaan atau penyakit akibat kerja dengan mengenali potensi terjadinya dan melakukan tindakan antisipastif. Agar pelaksanaan K3 memberikan hasil maka perusahaan perlu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Tujuan dari terbentuknya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah penurunan angka kecelakaan serta penyakit akibat kerja sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. Meningkatkan produktivitas adalah sebuah perhatian utama berbagai kalangan industri, sebagai perubahan efektifitas dan efisiensi dari sumber daya ke dalam produk yang dapat dipasarkan dan menentukan keuntungan bisnis. Sebagai akibatnya, berbagai faktor dan indikator yang dipertimbangkan untuk diarahkan dalam meningkatkan produktivitas. Sehubungan dengan itu, tujuan dalam penelitian ini tidak hanya membahas

----------------------- Page 3-----------------------

3

masalah keselamatan dan kesehatan kerja saja untuk meningkatkan produktivitas kerja, namun termasuk membahas masalah manajemen, lingkungan kerja, dan perilaku kerja yang merupakan faktor dari keselamatan dan kesehatan kerja serta menambahkan faktor stres kerja yang dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja dari penelitian Romadiaty R (2005). PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. PTPN XII mengelola komoditas perkebunan teh, kopi, kakao dan karet, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Khusus komoditas teh, PTPN XII mempunyai tiga pabrik, yakni Pabrik Teh Kertowono di Kabupaten Lumajang, Pabrik Teh Sirahkencong di Kabupaten Blitar dan Pabrik Teh Wonosari di Kabupaten Malang. Ketiga pabrik teh tersebut telah menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. Salah satu dari ketiga pabrik teh tersebut yang mempunyai komitmen paling tinggi terhadap implementasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah pabrik teh Wonosari. Sesuai hasil monitoring penyakit dan kecelakaan

akibat kerja yang dilakukan oleh Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh Wonosari tahun 2007 sampai 2011 ditunjukkan dalam tabel 1.1

----------------------- Page 4-----------------------

4

Tabel 1.1 Jumlah kecelakaan dan penyakit akibat kerja Jumlah Kecelakaan Jumlah Penyakit Tahun Per Per Hari Per Tahun Tahun Per Hari 2007 8 0.03 3521 11.7 2008 10 0.03 3746 12.5 2009 11 0.04 3789 12.6 2010 16 0.05 3392 11.3 2011 6 0.02 3696 12.3 Dalam tabel 1.1 dapat disimpulkan, bahwa rata-rata orang yang mengalami kecelakaan akibat kerja setiap tahun berbeda dan yang paling rendah adalah pada tahun 2011, yakni 0.02 orang perhari, atau bisa dianggap setiap harinya hampir tidak ada kecelakaan kerja. Sedangkan rata-rata orang yang mengalami penyakit akibat kerja setiap tahun juga berbeda dan yang paling rendah adalah pada tahun 2010, yakni 11.3 orang per hari. Adapun produktivitas kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat dalam hasil perhitungan pada tabel 1.2, dengan asumsi tenaga kerja yang ada 400 orang dan hari kerja setahun adalah 300 hari. Tabel 1.2 Produktivitas Kerja

Produktivitas Jumlah Produksi Kerja Tahun ton per kg per kg per kg per OHK tahun tahun hari 2007 977 977000 3257 8 2008 869 869000 2897 7

2009 845 845000 2817 7 2010 1026 1026000 3420 9 2011 900 900000 3000 8

----------------------- Page 5-----------------------

5

Untuk melihat hubungan peningkatan produktivitas per orang hari kerja (OHK) per tahun dengan jumlah angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilihat dalam grafik 1.1

14.00 12.5 12.00 11.7 12.6 12.3 11.3 10.00 jumlah 8.00 8 7 7 9 kecelakaan 6.00 8 jumlah penyakit 4.00 2.00 0.03 0.03 0.04 0.05 0.02 0.00 Produktivitas 2007 2008 2009 2010 2011 kerja

Tahun

Gambar 1.1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun Dalam gambar 1.1 menunjukkan adanya hubungan antara produktivitas kerja dengan penyakit akibat kerja. Semakin banyak orang yang mengalami penyakit akibat kerja menyebabkan produktivitas kerja menurun. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan analisa faktor yang berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam peningkatan produktivitas kerja dengan menggabungkan beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti- peneliti sebelumnya. Adapun faktor tersebut adalah manajemen, lingkungan kerja, perilaku pekerja dan stres kerja. Pengambilan data dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari, sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini dengan pendekatan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap suatu model sebab-akibat dengan menggunakan kombinasi dari

----------------------- Page 6-----------------------

6

teori yang ada dan data yang telah dikumpulkan. SEM memiliki kemampuan memodelkan faktor-faktor yang tidak dapat diukur secara langsung melalui data yang ada atau melalui kuisioner. Maka, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan antar faktor dan indikator dengan metode SEM melalui bantuan perangkat lunak. 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang dirumuskan penelitian ini adalah menganalisa faktor yang berpengaruh terhadap Keselamatan dan kesehatan kerjadalam peningkatan produktivitas kerja dengan pendekatan metode Structual Equation Modelling (SEM). 1.3 Tujuan Tugas Akhir Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi indikator peningkatan produktivitas kerja dan indikator dari faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam peningkatan produktivitas. 3. Menyusun rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan. 1.4 Manfaat Kegiatan Tugas Akhir Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menerapkan program Keselamatan dan kesehatan kerjayang baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 1.5 Ruang Lingkup Tugas Akhir Ruang lingkup penelitian menjelaskan hal-hal yang menjadi batasan dan asumsi yang digunakan selama penelitian berlangsung.

----------------------- Page 7-----------------------

7

1.5.1 Batasan Batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari PTPN XII 2. Bidang kerja yang dilakukan mulai dari rangkaian proses pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh. 1.5.2 Asumsi Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kebijakan K3 selama periode penelitian tidak ada perubahan. 2. Peraturan dan kondisi kerja tidak berubah selama

penelitian. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dimana tiap bab mempunyai keterkaitan dengan bab selanjutnya. Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang melakukan penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta batasan dan asumsi dalam penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian, antara lain mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, produktivitas kerja, stres kerja, dan Structural Equation Modelling.

----------------------- Page 8-----------------------

8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini, yaitu hal-hal yang dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi pengumpulan data dan pengolahan data yang telah diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap responden pekerja pada bagian pemetikan dan pengolahan teh yang selanjutnya melakukan pengolahan data dengan metode Structural Equation Modelling. BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini berisi analisis dari pengolahan hasil yang telah dilakukan, yaitu Confirmatory Factor Analysis dari tiap variabel laten (keselamatan, kesehatan, stres kerja, dan produktivitas kerja) dan analisis full model Structural Equation Modeling . BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkenaan dengan dilakukannya penelitian ini, apakah tujuan penelitian sudah tercapai dan saran apa yang bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya.