its undergraduate 12120 4205100042 chapter1

Upload: mbloex

Post on 13-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 ITS Undergraduate 12120 4205100042 Chapter1

    1/4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar Belakang

    Selama ini, walaupun pulau Bali mempunyai

    pembangkit listrik sendiri, akan tetapi untuk memenuhi

    kebutuhan listrik di pulau Bali masih membutuhkan pasokan

    listrik dari pembangkit dari pulau Jawa. Hal itu disebabkan

    karena pembangkit listrik di pulau Bali tersebut masih kurang

    dalam memenuhi kebutuhan pulau Bali. Kenaikan beban puncak

    yang terjadi di pulau Bali belakangan ini menyebabkan

    dibutuhkan pasokan baru lagi untuk menjaga kemungkinan

    pemeliharaan maupun kerusakan pembangkit di Bali( Widya

    Astawa, 2007). Kenaikan beban puncak yang terjadi pada malam

    hari tersebut besarnya mencapai 455 MW, beban puncak tersebut

    hanya dapat di suplai daya sebesar 330 MW oleh pembangkit

    yang ada di Bali sedangkan sisanya mengandalkan daya dari

    pulau Jawa melalui kabel bawah laut sebesar 200 MW, sehingga

    pasokan listrik pulau Bali masih aman di kisaran 530 MW .

    Pasokan tersebut bersumber dari PLTG Gilimanuk 130 MW,

    Pusat pembangkit listrik tenaga gas (PLTD) Pesanggaran 120

    MW dan PLTG Pemaron 80 MW(Antara, 2008). Ketergantungan

    listrik dari pulau Jawa tersebut juga tidak baik dikarenakan kabellaut yang mensuplai pulau Bali tersebut rawan terhadap

    kecelakaan seperti putusnya kabel penghubung Jawa-Madura

    yang diakibatkan karena transportasi laut yang padat.

    Kekhawatiran tersebut juga didukung kondisi kabel laut yang

    terpasang di interkoneksi Jawa-Bali sudah mendekati beban

    maksimal yaitu sebesar 200 Mega Watt. Untuk mengurangi

    1

  • 7/26/2019 ITS Undergraduate 12120 4205100042 Chapter1

    2/4

    2

    ketergantungan listrik Bali dari pulau Jawa dibutuhkan pasokan

    baru yang dapat menambah daya terpasang dari pembangkit di

    pulau Bali.

    Dengan melihat perkembangan tersebut, maka tuntutan akan

    adanya unit unit pembangkit sebagai pusat penghasil energi listrik

    terimbas untuk berkembang, baik disisi besar kapasitas yang

    mampu dihasilkan maupun di sisi teknologi khususnya rekayasa

    permesinan, sistem operasi dan pemeliharaannya.

    PLTG Gilimanuk mempunyai potensi untuk dapat

    menambah pasokan listrik Bali dengan memanfaatkan gas buang

    yang selama ini tidak memberikan manfaat. Gas buang Gas

    Turbine yang selama ini tidak memberikan manfaat akan dikelola

    untuk menggerakkan sebuah turbin dengan harapan mampu

    menambah kapasitas. Panas dari gas buang tersebut nantinya akan

    digunakan untuk memanaskan HRSG (Heat Recovery Steam

    Generator) dan outputnya adalah steam yang digunakan untukmenggerakkan Steam Turbine. Keuntungan penggunaan HRSG

    yang paling prinsip dibanding boiler umum (yang menggunakan

    burner) adalah peningkatan efisiensi karena HRSG memanfaatkan

    gas buang dari Gas Turbine sebagai sumber kalor Bambang

    Setyoko, 2006)

    Sebagai perbandingan untuk pembangkit yang menggunakanHRSG adalah PJB Gresik. PLTGU tersebut terdiri atas 3 blok

    combyne cycle, tiap bloknya dapat menghasilkan daya masing-

    masing 500 MW, daya tersebut dihasilkan dari 3 GT masing-

    masing 100 MW dimana combyne cycle tersebut menghasilkan

    daya untuk menggerakkan ST sebesar 200 MW sehingga 1 blok

    tersebut menghasilkan daya listrik sebesar 500 MW(PJB UP

    Gresik). Gas buang Gas Turbine tersebut dapat mencapai suhu

  • 7/26/2019 ITS Undergraduate 12120 4205100042 Chapter1

    3/4

    3

    500 C maka gas buang itu bisa digunakan untuk memanaskan

    sebuah boiler. Berarti untuk meningkatkan efisiensi pembangkit

    bisa dilakukan dengan memanfaatkan panas yang terbuang.Untuk itu teknologi yang bisa memanfaatkan energi panas yang

    terbuang adalah cogeneration. Cogeneration adalah teknologi

    untuk meningkatkan efisiensi pembangkit. Melalui cogeneration

    ini ternyata efisiensi dari bahan bakar yang digunakan

    pembangkit bisa mencapai 80%, akibatnya biaya produksi

    menjadi murah. Hal inilah yang menyebabkan efisiensi

    pembangkit konvensional meningkat. Dengan demikiancogenerationdapat menambah daya listrik. (dosen Teknik elektro

    dan kepala Perpustakaan FT UMJ, Deni Almanda)

    1.2.

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:

    Cara menghitung Laju energi (Q) yang dihasilkan oleh

    gas buang Gas Turbin dan mengkondisikannya agar

    memenuhi desain tabel uap.

    Design HRSG yang tepat sesuai karakteristik uap yang

    didesain

    Pemilihan Steam Turbin dengan kerja yang diberikan

    HRSG.

    1.3.

    Batasan Masalah

    Batasan Masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:

    Faktor ekonomis tidak dibahas

    Sistem pendukung tidak dihitung

    Gas Turbin di kondisikan dalam beban maksimal

  • 7/26/2019 ITS Undergraduate 12120 4205100042 Chapter1

    4/4

    4

    1.4. Tujuan Penulisan

    Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

    Menambah kapasitas terpasang pada pembangkit di Bali.

    Mendesain HRSG untuk pemanfaatan gas buang dengan

    cara combyne cycle pada PLTG Gilimanuk.

    Memanfaatkan gas buang Gas Turbin untuk

    membangkitkan tenaga listrik yaitu dengan cara

    melakukan combyne cycle.

    1.5. Manfaat Penulisan

    Hasil karya cipta ilmiah diharapkan bermanfaat :

    Menciptakan pembangkit tenaga listrik yang dapat

    membantu memenuhi kebutuhan energi listrik di Bali

    Memberikan sumbangsih penambahan daya pada

    pembangkit listrik di Bali agar tidak terlalu bergantung

    pada pembangkit di Jawa

    Memberikan sumbangsih desain HRSG untuk PLTG

    Gilimanuk