it 15 - simptom pada penyakit saluran napas - zen

47
GEJALA PADA SALURAN NAFAS Internal Medicine Department Medical Faculty, Sriwijaya University

Upload: ayu-aprilisa

Post on 06-Feb-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IT 15 - Simptom Pada Penyakit Saluran Napas - ZEN

TRANSCRIPT

GEJALA PADA SALURAN NAFAS

Internal Medicine DepartmentMedical Faculty, Sriwijaya University

Simptom pada saluran pernafasan

• Batuk• Sesak nafas• Nyeri dada• Demam

Batuk = Tusif• refleks normal yang melindungi tubuh kita

dan merupakan sebuah gejala penyakit yang paling umum dimana prevalensinya dijumpai pada sekitar 20% pada orang dewasa.

BATUK

DEFINISI

• Batuk dalam bahasa latin disebut tussis • adalah refleks yg dpt tjd scr tiba-tiba dan

sering berulang-ulang yg bertujuan utk membantu membersihkan sal. napas dari lendir, iritasi, partikel asing dan mikroba

Suatu konstraksi spasmodik, seringkali berulang dan tiba-tiba pada rongga toraks yg menyebabkan pelepasan udara secara kasar dari paru-paru dan biasanya disertai dengan suara yang khas

Batuk menurut onsetnya dibagi :

• Akut ( < 3 minggu )• Sub akut (3-8 minggu)• Kronik (> 8 minggu)

FISIOLOGI BATUK

• Batuk merupakan proses fisiologik dari mekanisme pertahanan paru (melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu).

• Batuk merupakan upaya pertahanan tubuh alamiah dengan tujuan:

1. Mencegah masuknya benda asing kedalam saluran pernafasan.

2. Mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran pernafasan.

KLASIFIKASI

• Batuk pada dasarnya dapat diklasifikasikan yaitu batuk produktif dan batuk nonproduktif

• Batuk produktif juga disebut sebagai batuk efektif karena mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru – paru.

• Batuk nonproduktif, disebut juga batuk tidak efektif karena tidak akan mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru paru.

REFLEKS BATUK

Refleks batuk tdd 5 komponen utama yaitu: 1. reseptor batuk 2. serabut saraf aferen3. pusat batuk 4. susunan saraf eferen 5. efektor

• Batuk bermula dari suatu rangsang pada reseptor batuk

• Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yg terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks

• Dalam rongga toraks antara lain terdapat di laring, trakea, bronkus dan di pleura

• Sejumlah besar reseptor didapat di laring, trakea, karina dan daerah percabangan bronkus

Serabut aferen :• cabang nervus vagus, yang mengalirkan

rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung dan telinga

• Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis

• nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring

• nervus frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma.

• Serabut aferen membawa rangsang ini ke pusat batuk di medula oblongata

• Rsg dibawa oleh serabut eferen n. Vagus, n. Frenikus, n. Interkostal dan lumbar, n. Trigeminus, n. Fasialis, n. Hipoglosus menuju ke efektor di laring, trakea, bronkus, diafragma, otot-otot interkostal dan lain-lain.

• Di daerah efektor inilah mekanisme batuk kemudian terjadi

MEKANISME BATUK

1. Fase Iritasi

2. Fase Inspirasi 3. Fase Kompresi

4. Fase Ekspulsi

FASE IRITASI

• Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus atau serat afferen cabang faring dari nervus glosofaringeus, nervus trigeminus dan nervus frenikus

FASE INSPIRASI

• glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot abduktor kartilago aritenoidea.

• Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat, sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk ke dalam paru.

FASE KOMPRESI• Fase dimulai dengan

kontraksi otot adduktor kartilago aritenoidea, glotis tertutup (selama 0,2 detik), otot interkostal dan abdominal berkontraksi hingga tekanan rongga dada menjadi tinggi.

FASE EKSPULSI

Glottis membuka tiba-tiba sehingga terjadi pengeluaran udara dalam jumlah besar dan berkecepatan tinggi dari saluran nafas.

• Tekanan intrapulmoner turun

• Diafragma naik secara tajam

• Pengeluaran udara yang kuat dari paru

• Mendorong benda asing dari saluran nafas

Sesak

Suatu istilah untuk ungkapkan rasa atau sensasi yang dialami individu dengan keluhan tidak enak atau tidak nyaman bernafas yang bersifat subjektif

Adalah kebutuhan oksigen yang tidak tercukupi di dalam sel, bisa oleh karena inputnya yang kurang atau kebutuhannya yang meningkat

Derajat Sesak Tingka

t Derajat Kriteria

0 Normal Tidak ada kesulitan bernapss kecuali dengan aktivitas berat.

1 Ringan Terdapat kesulitan bernapas, napas pendek-pendek ketika terburu-buru atau ketika berjalan menuju puncak landai.

2 Sedang Berjalan lebih lambat daripada kebanyakan orang berusia sama karena sulit bernapas atau harus berhenti berjalan untuk bernapas.

3 Berat Berhenti berjalan setelah 90 meter untuk bernapas atau setelah berjalan beberapa menit.

4 Sangat berat Terlalu sulit bernapas bila meninggalkan rumah atau sulit bernapas ketika memakai baju atau membuka baju.

ETIOLOGI1. Penyakit saluran napas

- asma bronkial- bronkitis kronik-emfisema- sumbatan laring- tertelan benda asing

2. Penyakit parenkimal- pneumonia- gagal jantung kongestif - ARDS - pulmonary infiltrate with eosinophilia

3. Penyakit vaskular paru

- emboli paru

- cor pulmonale

- hipertensi paru primer

- penyakit veno oklusi paru

4. Penyakit pleura

- pneumothorak

- efusi pleura,hematothoraks

- fibrosis

5. Penyakit dinding paru

- trauma

- penyakit neurologik

- kelainan tulang

PATOFISIOLOGI

1. oksigenasi jaringan menurun2. kebutuhan oksigen meningkat3. kerja pernafasan meningkat4. rangsang pada sistem saraf pusat5. penyakit neuromuskular

Diagnosis

• Pendekatan diagnosis

1. pendekatan terhadap masalah atau sistem organ yang menyebabkan sesak nafas2. melakukan pendekatan sistematik atas dasar sesak nafas akut, sub akut atau kronis

Pendekatan masalah atau sistem organ

• Penyebab sesak nafas berasal dari jantung- Kegagalan ventrikel kiri- Kegagalan ventrikel kanan

• Penyebab sesak nafas karena gangguan paru- pneumothoraks- infeksi paru- bronkospasme

- emboli paru - pneumonitis interstisialis (alveolitis)

- ARDS

Pendekatan masalah atau sistem organ…lanjutan

• Gangguan metabolik• Kelainan darah• Gangguan ginjal• Penyakit saraf dan neuromuskular• Kehamilan• Gangguan psikogenik

Pendekatan sistemik

• Sesak akut

-Terjadi dalam jam sampai hari- Penyakit akut jalan nafas (serangan asma akut),- parenkim paru ( edema paru akut atau proses- infeksi akut seperti pneumonia bakterial),- rongga pleura (pneumothorak)- pembuluh darah paru (emboli paru)

Pendekatan sistemik• Sesak subakut

- Terjadi subakut dalam hari atau minggu- Adanya eksaserbasi penyakit pernafasan

sebelumnya (asma atau bronkitis kronik)- infeksi parenkim yang indolen (pneumonia

pneumocytis carinii pada pasien AIDS)- proses inflamasi non infeksi secara perlahan

(granulomatosis wagener)-penyakit neuromuskular (sindroma gulian barre)- penyakit pleura (efusi pleura)- penyakit jantung (CHF)

Pendekatan sistemik

• Sesak kronik- terjadi secara kronik (berbulan-bulan atau

bertahun tahun)- adanya penyakit paru obstruktif kronik,

penyakit paru interstisial kronik atau penyakit jantung kronik

Anamnesis sesak

• Sesaknya sudah berapa lama ?• Apakah sesaknya mengganggu aktifitas/ tidur ?• Apakah sesak bertambah hebat?• Apakah sesak dipengaruhi aktifitas?• Apakah sesak dipengaruhi waktu?• Apakah sesak timbul stlh terpapar dgn eksposure

tertentu (debu, bau atau allergen lainnya)?

• Apakah sesak dipengaruhi cuaca?

• Apakah sesak disertai mengi?

• Apakah penderita makan obat untuk mengurangi sesak (aminofilin, salbutamol, steroid, inhaler)?

• Berapa kali serangan sesak dalam seminggu?

Pertanyaan tambahan

• Apakah ada batuk (kering, berdahak,berdarah)?

• Apakah ada demam?

• Apakah ada riwayat atopi?

• Apakah ada riwayat merokok (lama, jenis, jumlah)?

• Riwayat kontak dengan penderita batuk lama?

• Riwayat kedokter, di rontgen, makan obat lama ?

• Apakah sebelumnya ada sakit menelan?

Riwayat Perjalanan Penyakit

• Sesak sejak 1 tahun lalu• Sesak awalnya ringan, dapat melakukan aktifitas. • Tiga bulan terakhir, frekwensi sesak bertambah,

setidaknya satu kali dalam sebulan. Sesak baru hilang setelah os makan obat dokter

• Terkadang napas os berbunyi• 2 hari SMRS sesak hebat, batuk berdahak kuning,

demam tinggi. Os berobat ke dokter, dianjurkan MRS

Riwayat Kebiasaan

- Os merokok kretek sejak usia 20 tahun, 2 bungkus perhari

- Os baru berhenti merokok 6 bulan yang lalu

Nyeri dada khas serangan jantung

• Dada terasa ditekan, diremas, ditindih benda berat, panas, sesak .

• Berkeringat dingin• Cemas• Nyeri menjalar ke leher, rahang, bahu dan

lengan kiri• HR meningkat• Badan lemas

Nyeri dada yang bukan bukan serangan jantung

• Nyeri pada rusuk trauma dada, HZ.• Nyeri pada otot atau tulang kegiatan fisik

yang terlalu berat• Nyeri dada timbul ketika sedang batuk atau

menarik nafas Infeksi sal nafas• Nyeri dada dan sulit bernafas Pnemothorak

Demam

• Adalah reaksi tubuh terhadap masuknya kuman (infeksi) atau adanya proses peradangan (inflamasi) yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal.

• Perlu dicari etiologi• Agar terapinya sesuai.• Suhu rektal > 38 C• Suhu Oral > 37,6 C• Suhun aksila > 37,4 C

Demam pada penyakit paru

• Pneumonia• Bronkitis• TBC• Emfisema• Kanker paru