isu publik anekdot
TRANSCRIPT
Page 1
Mengkreasikan Anekdot Tentang Isu Publik
Page 2
Anggota Kelompok 3 :
1.) Aidah Salsabila M. (04/X8)2.) Aprillia Permatasari (06/X8)3.) Astian Afif A. (07/X8)4.) Bimo Sakti P. (08/X8)5.) Berliana Rizky A. (09/X8)
Page 3
Anekdot Menginterpretasi Anekdot
Membuat Anekdot :
Kebijakan Publik
Membuat Anekdot Tentang
Isu Publik
Menyunting Teks Anekdot
Mengonversi Anekdot Menjadi
Teks Lain
Mengabstraksi Anekdot
Page 4
Menginterpretasi Teks AnekdotPengertian interpretasi menurut KBBI
adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran (1998: 157).
Maka Interpretasi anekdot merupakan bagian dari cara memaknai sebuah anekdot .
Tujuannya adalah siswa mengetahui pesan yang terkandung dalam sebuah anekdot yang disampaikan oleh penulis anekdot tersebut tersebut.
Misalkan terdapat contoh anekdot seperti ini:
Page 5
SERATUS UNGKAPAN ABS
Setelah lulus dari ujian Negara di Beijing, seorang pemuda diangkat menjadi pejabat pemerintahan ibu kota provinsi. Sebelum pergi, ia mengucapkan selamat tingal kepada mentornya yang seorang pejabat senior. “bekerja di pemerintahan provinsi tidaklah mudah. Kamu harus berhati-hati,” ujar pejabat itu menasehati.“baiklah. Terimakasih, pak,” kata pemuda itu. “mohon jangan khawatir. Saya telah menyiapkan seratus ungakapan ABS (Asal Bapak Senang). Kalau nanti saya bertemu dengan pejabat disana, saya akan menggunakannya. Dia pasti akan senang.”
“bagaimana kamu dapat melakukan hal itu?” Tanya pejabat itu dengan nada tidak suka. “kita adalah pejabat sejati. Kita mempunyai prinsip. Kita tidak boleh termakan sanjungan.”Pemuda itu menjawab lagi, “sayangnya, pada kenyataannya kebanyakan orang senang disanjung, pak. Hanya beberapa pria yang benar-benar sejati seperti anda yang tidak menyukai sanjungan.” “mungkin kamu benar!” pejabat senior itu menganggu sambil tersenyum.
Page 6
Dari teks Anekdot diatas, dapat kita interpretasikan bahwa:
Seorang pejabat yang mengaku sebagai seorang “Pejabat Sejati” nyatanya dapat merasa tersanjung dengan rayuan anak buahnya.
Dari situ, kita dapat menyimpulkan bahwa pejabatv jaman sekarang mudah “dibujuk oleh rayuan”. Dan hal ini membuktikan bahwa para pejabat negara memiliki mental yang lemah.
Page 7
Membuat Anekdot Tentang Isu Publik
Langkah – Langkah Membuat Anekdot Tentang Isu Publik :1. Menentukan topik yang lucu dan mengandung
hikmah atau pelajaran tertentu.2. Menyusun (membayangkan) cerita yang akan
disajikan . Menyusun subtopik yang akan dibahas dalam Anekdot.
3. Menyusun kerangka anekdot dengan memanfaatkan subtopik.
4. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi anekdot utuh.
Page 8
1. Menentukan topik yang lucu dan mengandung hikmah atau pelajaran tertentu.Contoh : Undang –Undang Bisa Dibeli
2. Menyusun (membayangkan) cerita yang akan disajikan . * Cerita seperti apa yang akan disajikan. (Dibayangkan situasi dan kondisi pada cerita.
3. Menyusun subtopik yang akan dibahas dalam Anekdot.a. Alan berpergian bersama DodiB. Alan melanggar rambu lalu lintasc. Alan merasa tidak bersalahd. Alan mengeluarkan sejumlah uang
4. Menyusun kerangka anekdot dengan memanfaatkan subtopik.a. Alan mencari sarapan bersama Dodib. Alan melanggar rambu lalu lintasc. Dodi menegur Alan karena perbuatannyad. Alan dengan santainya mengeluarkan sejumlah uang
5. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi anekdot utuh. Seperti pada contoh berikut :
Contoh Penyusunan Anekdot Isu Publik:
Page 9
BIKIN UNDANG-UNDANGDodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia
berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan,
waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang
kok…!, jawabnya santai..Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu
DPR dan Pemerintah?!Allan : (Meminggirkan mobilnya)Dodi : Mengapa meminggir?!Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.Dodi : Mengapa harus meminggir?!Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…Dodi : Memang kamu pikir dengan uang akan memudahkanmu ?Allan : Halah.... Kamu masa gk tau kabar – kabar kayak gini...Dodi : Hmm.... Mudah sekali yaa...
Page 10
Menyunting Teks AnekdotTujuan dari penyutingan adalah untuk membenahi isi, bahasa dan ejaan dalam teks Anekdot.Aspek dalam penyuntingan teks Anekdot :A. Isi
- Apakah alur cerita pada Anekdot mengandung kelucuan atau tidak.
- Apakah hikmah / pelajaran yang dapat dipetikB. Bahasa
- Apakah kalimatnya sudah efektif atau belum.- Apakah pemilihan katanya sudah tepat atau
belumC. Ejaan
- Apakah penggunaan tanda bacanya sudah tepat atau belum.
- Apakah penulisan huruf pada setiap kata / kalimat sudah benar atau belum.
Page 11
Mengabstraksi Teks Anekdot
Mengabstraksi anekdot berartu merumuskankembali secara ringkas isi suatu anekdot.
Anekdot dapat kita susun dapat kita susun riingkasan, yakni dari pokok yang ada pada anekdot itu, yaitu tokoh utama, peristiwa penting, dan latarnya di samping menyebutkan hal lucu dan hikmah yang ada (atau biasa disebut unsur intrinsik)
Page 12
No Pokok – Pokok Anekdot Deskripsi
1 Tokoh Utama Dodi dan Alan
2 Peristiwa Penting Peraturan yang bisa dibayar
3 LatarSuasana : MenegangkanWaktu : Pagi hariTempat : Dijalan raya
4 Kelucuan
Kenekadan Alan yang justru memarkir mobilnya dipinggir
(setelah melanggar rambu lalu lintas) lalu memberikan
sejumlah uang kepada petugas ketertiban lalu lintas.
5 Hikmah
Ketegasan peraturan di Negeri ini harus lebih ditingkatakan. Pelanggaran yang ada harus
benar – benar ditindak lanjuti.
A. Pokok Anekdot dalam Bentuk Tabel
Page 13
B. Pokok Anekdot dalam Bentuk Naratif
Seorang pengendara mobil melanggar rambu lalu lintas. Pengendara tersebut tetap santai mengendarai kendaraannya. Pengendara, Alan, berkata pada Dodi bahwa tak nperlu khawatir bila melanggar rambu lalu lintas. Ia membuktikan kata – katanya dengan menghentikan kendaraannya dan mengeluarkan sejumlah uang.
Page 14
Mengonversi Anekdot Menjadi Teks Lain
Mengonversi berarti merubah dari suatu sistem ke sistem lain. Dari kedua contoh Anekdot yang telah disajikan, dapat kita simpulkan bahwa pada anekdot “Seratus Ungkapan ABS” adalah anekdot yang disajikan secara naratif dan anekdot “Bikin Undang – Undang” adalah anekdot yang disajikan secara dialog / dramatik.
Mengapa bisa begitu ? Berikut ulasnnya.
A. Anekdot dalam Format NaratifAnekdot yang disajikan dengan kejelasan tokoh , alur, peristiwa,
dan latar. Dalam format ini, anekdot yang disajikan juga dapat memperlihatkan sifat / watak para tokoh secara jelas. Hikmah yang dapat dipetik lebih mudah kita simpulkan.
B. Anekdot dalam Format DramatikAnekdot yang disajikandalam bentuk dialog. Latar tidak selalu
dijelaskan dalam cerita (seperti : latar suasana). Dan dalam penyajiannya, anekdot ini lebih mudah dimengerti karena menggunakan ekspresi (lakuan)
Page 15
Sekian dan
Terima Kasih