anekdot bahasa indonesia
DESCRIPTION
Anekdot Bahasa IndonesiaTRANSCRIPT
Hal 6 no 2
a) Carilah informasi dari berbagai sumber referensi atau literatur
tentang istana Bizantium
Kejayaan Imperium Bizantium yang Terlupakan
Dari Kaukasus hingga Atlantik, dari Krim hingga Sinai, dari Sungai Donau
hingga Sahara—itulah wilayah Imperium Bizantium pada masa kejayaannya.
Banyak sejarawan berkata bahwa imperium ini berkuasa sejak abad ke-4 hingga
abad ke-15 M. Imperium ini tidak hanya melestarikan kebudayaan Yunani-
Romawi tetapi juga banyak berhubungan dengan penyebaran dari apa yang
disebut sebagai Kekristenan. Imperium ini juga adalah pencipta dan perancang
praktek politik, sosial, dan agama yang masih marak hingga hari ini.
Meskipun demikian, imperium besar ini memiliki awal yang biasa-biasa saja.
Berdasarkan sejarah, Imperium Bizantium adalah kelanjutan dari Imperium
Romawi di Timur. Tanggal kelahirannya masih diperdebatkan. Beberapa
sejarawan mengatakan bahwa Diokletianus (±245-±316 M) adalah kaisar
Bizantium yang pertama; yang lain-lain mengatakan Konstantin Agung (±275-
337 M); dan ada juga yang memilih Yustinianus I (483-565 M). Akan tetapi,
kebanyakan sejarawan sependapat bahwa Imperium Bizantium mulai menonjol
sewaktu Kaisar Konstantin memindahkan ibu kota imperiumnya dari Roma ke
Bizantium pada tahun 330 M. Ia mengubah nama kota itu, berdasarkan nama
dirinya, menjadi Konstantinopel (sekarang Istambul).
Sungguh menarik bahwa para penguasa maupun warga negara imperium itu tidak
pernah menyebut diri mereka sebagai orang Bizantium. Mereka menyebut diri
sebagai Orang Roma, atau Romaioi. Istilah ”Bizantium” baru digunakan pada
abad ke-14.
Ibu Kota yang Gilang-Gemilang
Seorang sejarawan melukiskan Konstantinopel kuno sebagai kota yang ”sangat
terkenal dan khususnya sangat kaya”. Terletak di persimpangan antara Eropa dan
Asia—Selat Bosporus—Konstantinopel merupakan semenanjung yang dapat
mempertahankan diri dengan baik dari serangan musuh sekaligus merupakan
pelabuhan yang terlindung, Golden Horn. Pada tahun 657 SM, para pemukim
Yunani menamai tempat ini Bizantium, yang berasal dari nama pemimpin
legendaris mereka, Byzas. Lebih dari sepuluh abad kemudian, kota ini disebut
Roma Baru, yang dihuni oleh setengah juta orang selama masa kejayaannya
antara abad ke-6 dan ke-11 Masehi.
Para pengunjung dari Barat terpesona dengan kota metropolitan dan pusat utama
rute perdagangan dunia ini. Pelabuhannya penuh dengan kapal. Pasarnya
menawarkan sutra, kulit binatang, batu mulia, kayu wangi, gading berukir, emas,
perak, perhiasan yang berwarna-warni, dan rempah-rempah. Dapat dipahami, para
penguasa lain iri terhadap kemakmuran Konstantinopel, sehingga mereka
berulang kali berupaya merobohkan tembok-temboknya. Sebelum penaklukan
Ottoman pada tahun 1453, para penyerang hanya berhasil satu kali menaklukkan
kota itu—yakni ”orang-orang Kristen” pada Perang Salib Keempat. ”Sepanjang
sejarah, belum ada orang yang pernah melihat atau memperoleh harta sebanyak
itu,” seru seorang tentara Perang Salib, Robert of Clari.
Warisan yang Langgeng
Percaya atau tidak, pemerintahan, hukum, konsep agama, dan kesemarakan
upacara Bizantium masih mempengaruhi kehidupan miliaran orang dewasa ini.
Misalnya, kompilasi prinsip hukum terkenal buatan Yustinianus yang disebut
Corpus Juris Civilis (Himpunan Hukum Sipil) menjadi fondasi hukum Romawi di
Benua Eropa dewasa ini. Melalui Kode Napoléon, peraturan-peraturan hukum
Bizantium menyebar ke Amerika Latin dan negeri-negeri lain, tempat peraturan-
peraturan itu masih sangat berpengaruh.
Selain itu, para arsitek Bizantium belajar caranya memasang kubah besar di atas
ruangan berbentuk bujur sangkar—gaya yang menyebar sampai ke Rusia. Bahkan,
ada yang memuji Bizantium karena telah mempopulerkan penggunaan garpu di
meja makan. Pada abad ke-11, di Venesia, sewaktu seorang putri Bizantium
menggunakan garpu bercabang dua dan bukannya makan menggunakan
tangannya, orang-orang yang melihatnya terkejut! Akan tetapi, berabad-abad
kemudian, garpu mulai populer di kalangan orang-orang kaya. Para paus di Roma
juga terkena pengaruh Bizantium, buktinya mereka mengenakan mahkota yang
meniru bentuk mahkota kaisar Bizantium. Para raja Inggris juga meniru bola salib
dan tongkat sang kaisar.
Hukum dan Ketertiban
Imperium Bizantium juga meninggalkan koleksi kebijakan pemerintah yang
sangat menarik. Misalnya, orang-orang miskin dipekerjakan di pabrik-pabrik roti
negara dan taman-taman pasar. ”Pengangguran mengakibatkan kejahatan,”
demikian pendapat Kaisar Leo III (±675-741 M). Karena mabuk-mabukan
dianggap mengakibatkan keributan, kedai minum ditutup pada pukul 20.00.
Menurut National Geographic Magazine, ”inses, pembunuhan, secara pribadi
membuat atau menjual kain ungu (yang hanya boleh digunakan kerabat kerajaan)
atau mengajarkan cara membuat kapal kepada musuh dapat diganjar hukuman
penggal, pantek—atau ditenggelamkan di dalam karung bersama seekor babi liar,
ayam jantan, ular berbisa, dan kera. Pedagang kelontong yang memalsukan
takaran dipotong tangannya. Arsonis (perusuh yang membakar rumah atau
gedung) dibakar”.
Sungguh menarik bahwa Imperium Bizantium juga menyediakan perawatan
seumur hidup seperti yang disediakan oleh negara-negara makmur dewasa ini.
Para kaisar dan warga yang makmur mengerahkan upaya yang besar untuk
membiayai rumah sakit, rumah penampungan, dan panti asuhan. Terdapat rumah-
rumah bagi pelacur yang bertobat—beberapa menjadi ”orang suci”—dan bahkan
panti rehabilitasi bagi aristokrat wanita yang gagal.
Imperium yang Berkembang karena Perdagangan
Kemurahan hati demikian mencerminkan kemakmuran yang dinikmati imperium
itu. Negara mengendalikan harga, upah, dan sewa-menyewa. Gandum ditimbun
guna menutupi panen yang kurang. Para pejabat menginspeksi toko-toko untuk
memeriksa berat dan ukuran barang, buku besar, dan kualitas barang. Penimbun
barang, penyelundup, penipu, pemalsu, dan penghindar pajak menghadapi
hukuman berat.
Sang kaisar sendiri adalah pedagang dan produsen terdepan di imperium itu,
dengan monopoli dalam pembuatan koin, persenjataan, dan benda-benda mewah
Bizantium yang terkenal. Yustinianus sendiri mendirikan industri sutra Bizantium
yang terkenal dengan menggunakan telur ulat sutra yang diselundupkan dari Cina.
Jasa asuransi dan kredit juga berkembang. Bank diaudit dengan cermat. Emas
solidus, koin yang diperkenalkan oleh Konstantin, sanggup mempertahankan
nilainya selama sepuluh abad! Koin ini merupakan mata uang yang paling stabil
sepanjang sejarah.
Keluarga Istana
Lalu, bagaimana kata ”Bizantium” sampai bisa disejajarkan artinya dengan intrik,
kerahasiaan, dan kelicikan? Menurut sejarawan William Lecky, di balik wajah
istana Bizantium yang gemerlapan, terdapat ”kisah membosankan tentang intrik
para imam, kasim, dan wanita, tentang peracunan, persekongkolan, sifat tidak tahu
bersyukur, pembunuhan antarkeluarga”.
Penulis Merle Severy berkomentar, ”Karena dikelilingi orang-orang yang
berpotensi merebut kekuasaan dan membunuh, tidak ada kaisar yang tidak becus
yang bisa tetap menjadi utusan Allah di bumi untuk waktu yang cukup lama. Di
antara ke-88 kaisar, dari Konstantin I hingga XI, 13 masuk biara. Tiga puluh
kaisar mati secara mengenaskan—kelaparan, diracuni, dibutakan, dihantam
dengan benda keras, dicekik, ditikam, dipotong tangan atau kakinya, dipancung.
Tengkorak kepala Nicephorus I dijadikan piala berlapis perak yang digunakan
Khan Krum dari Bulgaria untuk bersulang bersama para bangsawannya.”
Bahkan, Konstantin Agung yang ”suci” menyuruh agar putranya mati dibantai,
dan istrinya mati kehabisan napas dalam bak mandinya. Irene (±752-803 M), sang
kaisar wanita, sangat terobsesi untuk mempertahankan kekuasaan sampai-sampai
ia membuat putranya buta dan mengambil jabatan kaisarnya.
Mengalami Kemunduran
Namun, yang mengakibatkan kemunduran imperium ini bukanlah intrik politik.
Orang-orang Barat di Eropa mulai mengubah dirinya melalui Renaisans,
Reformasi, dan Pencerahan, juga melalui meningkatnya ilmu pengetahuan.
Sedangkan, di Bizantium, perubahan dalam bentuk apa pun tidak hanya
dipandang sebagai heresi tetapi juga akhirnya dipandang sebagai kejahatan
terhadap Negara.
Selain itu, angin perubahan politik mulai memangsa korbannya. Pada abad
ketujuh, Islam merebut Antiokhia, Yerusalem, dan Aleksandria. Penyerbuan
orang Slavia dari Semenanjung Balkan dan penaklukan oleh orang-orang
Lombard di Italia membuat Roma dan Konstantinopel terpisah. Roma, yang
kekurangan dukungan dari Bizantium, bersekutu dengan orang-orang Barat
Jerman yang semakin kuat. Imperium Konstantinopel yang semakin menyusut
diganti dengan orang Yunani yang semakin banyak. Kemudian, pada tahun 1054,
uskup Ortodoks Yunani dan paus Katolik Roma saling melakukan ekskomunikasi
akibat perbedaan pandangan teologis, yang menyebabkan perselisihan antara
gereja Ortodoks dan Katolik yang tak terselesaikan sampai hari ini.
Pada tahun 1204, imperium ini dilanda bencana lain. Pada tanggal 12 April,
pasukan Perang Salib Keempat yang sedang dalam perjalanan ke Yerusalem
melakukan apa yang oleh sejarawan Sir Steven Runciman disebut sebagai
”kejahatan terbesar dalam sejarah”—menjarah Konstantinopel. Dengan
melakukan pembakaran, penjarahan, dan pemerkosaan atas nama Kristus, para
prajurit perang salib menghancurkan kota itu dan membawa jarahan mereka ke
Venesia, Paris, Turin, dan pusat-pusat wilayah Barat lainnya.
Lebih dari 50 tahun kemudian, orang-orang Bizantium akhirnya berhasil merebut
kembali Konstantinopel. Pada saat itu, imperium tersebut hanyalah bayangan dari
masa lalunya. Orang-orang Venesia dan Genoa sudah mengambil alih
perdagangannya. Dan, tidak lama kemudian, Imperium Bizantium sudah berada
dalam cengkeraman orang-orang Islam Ottoman.
Tak pelak lagi, tekanan demikian mengakibatkan runtuhnya imperium ini. Pada
tanggal 11 April 1453, Sultan Mehmed II mengepung ibu kota itu, dengan
mengerahkan 100.000 pasukan dan armada yang kuat. Ke-8.000 orang di
Konstantinopel masih sempat bertahan selama tujuh minggu. Kemudian, pada
tanggal 28 Mei, para pengepung menyerbu masuk lewat pelabuhan yang dijaga
oleh sedikit orang di parit kota itu. Keesokan harinya, kendali atas ibu kota itu
telah berpindah tangan. Mehmed—sekarang sudah menjadi penakluk—dilaporkan
menangis dan meratap, ”Sungguh luar biasa kota yang kita jarah dan hancurkan
ini!” Imperium Bizantium telah runtuh. Namun, pengaruhnya masih terasa hingga
kini.
Imperium Bizantium Dalam Alkitab
Biara merupakan salah satu tren agama yang terkuat di imperium ini. Biara
berfungsi sebagai pusat penyalinan dan penyimpanan ribuan manuskrip Alkitab.
Tiga dari sisa-sisa manuskrip Alkitab yang terpenting dan terlengkap yang masih
ada—Vatikan 1209, Sinai (inset), dan Aleksandrinus (latar belakang)—mungkin
dibuat dan disimpan di dalam biara-biara dan komunitas-komunitas agama
Bizantium.
Sumber : http://wol.jw.org/en/wol/d/r25/lp-in/102001725
b) Catatlah informasi-informasi penting yang berkaitan dengan anekdot.
Temukan kisah-kisah menarik dalam kehidupan dibalik istana
tersebut yang dapat menginspirasi penulisan anekdot
Informasi menarik dari kisah Istana Bizantium yang menginspirasi
penulisan anekdot antara lain :
- HUKUM DAN KETERTIBAN. Hukum dan ketertiban yang diterapkan di
Imperium Bizantium tergolong sangat menarik, diantaranya :
Menurut National Geographic Magazine, ”inses, pembunuhan,
secara pribadi membuat atau menjual kain ungu (yang hanya boleh
digunakan kerabat kerajaan)
Mengajarkan cara membuat kapal kepada musuh dapat diganjar
hukuman penggal, pantek—atau ditenggelamkan di dalam karung
bersama seekor babi liar, ayam jantan, ular berbisa, dan kera.
Pedagang kelontong yang memalsukan takaran dipotong
tangannya. Arsonis (perusuh yang membakar rumah atau gedung)
dibakar”.
- KELUARGA ISTANA. Kata ”Bizantium” bisa disejajarkan artinya
dengan intrik, kerahasiaan, dan kelicikan. Mengapa? Karena dibalik kisah
Bizantium ini, tersirat cerita para imam, kasim, dan wanita, tentang
peracunan, persekongkolan, sifat tidak tahu bersyukur, pembunuhan
antarkeluarga, diantaranya
Di antara ke-88 kaisar, dari Konstantin I hingga XI, 13 masuk
biara. Tiga puluh kaisar mati secara mengenaskan—kelaparan,
diracuni, dibutakan, dihantam dengan benda keras, dicekik,
ditikam, dipotong tangan atau kakinya, dipancung.
Tengkorak kepala Nicephorus I dijadikan piala berlapis perak yang
digunakan Khan Krum dari Bulgaria untuk bersulang bersama para
bangsawannya.
Konstantin Agung yang ”suci” menyuruh agar putranya mati
dibantai, dan istrinya mati kehabisan napas dalam bak mandinya.
Irene (±752-803 M), sang kaisar wanita, sangat terobsesi untuk
mempertahankan kekuasaan sampai-sampai ia membuat putranya
buta dan mengambil jabatan kaisarnya.
Dari informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa kisah Istana Bizantium dapat
menginspirasi teks anekdot. Karena kisahnya, kita dapat mengkritik ataupun
menyindir orang-orang Bizantium yang melakukan perbuatan buruk atau
perbuatan yang tidak patut untuk dicontoh.
Hal 6 no 3
a) Carilah di internet minimal 2 cerita anekdot dengan tokoh Nasruddin.
Kliping dan arsipkan sebagai artefak portofolio setelah diperiksa atau
diverifikasi oleh guru
Menyampaikan Dakwah
Suatu ketika Nasruddin diundang untuk menyampaikan dakwah. Saat
berada di atas mimbar, ia bertanya, "Kalian tahu apa yang akan aku katakan?"
Seluruh umat menjawab serempak, "Tidak." Nasruddin pun berkata, "Aku tidak
berkeinginan untuk berdakwah kepada orang-orang yang tidak tahu apa yang
akan aku dakwahkan," kemudian turun dari mimbar dan pergi.
Orang-orang merasa lalu, kemudian memanggilnya kembali keesokan hari
Jumatnya untuk kembali berdakwah. Kali itu, Nasruddin kembali menanyakan
pertanyaan yang sama, dan para umat menjawab, "Tahu". Nasruddin terdiam,
kemudian berkata, 'Karena kalian sudah tahu apa yang akan aku katakan, aku
tidak akan membuang-buang waktu kalian lebih lama lagi." Nasruddin turun dari
mimbar meninggalkan mereka.
Kali ini orang-orang benar-benar kebingungan dan memanggilnya kembali
di keesokan Jumat. Sekali lagi Nasruddin menanyakan pertanyaan yang sama,
para umat sebagian menjawab tahu dan sebagian menjawab tidak tahu. Nasruddin
berseru, "Sangat bagus! Sekarang, bagi yang sudah tahu, silahkan menceritakan
kepada yang belum tahu!" Ia turun dari mimbar kemudian pergi.
Memperoleh Pencerahan
Nasruddin berjalan di pasar sambil diikuti sekelompok besar pengikut.
Apapun yang ia lakukan, para pengikutnya segera mengikuti. Setiap beberapa
langkah, ia akan berhenti kemudian melambaikan tangannya ke udara, menyentuh
kakinya, dan melompat sambil berseru, "Hu Hu Hu!" Pengikutnya juga berhenti
dan melakukan persis sama seperti yang ia lakukan.
Salah satu pedagang yang kenal dekat dengan Nasruddin secara diam-diam
bertanya kepadanya,"Apa yang kamu lakukan, kawan lamaku? Mengapa orang-
orang ini menirumu?" "Aku menjadi Sheik Sufi," jawabnya, "Mereka ini adalah
murid-muridku (pencari kebenaran spiritual); Aku menolong mereka untuk
mencapai pencerahan."
"Bagaimana kamu tahu bilamana mereka telah mencapai pencerahan?"
tanya di pedagang. "Itu merupakan bagian yang paling mudah!" jawab Nasruddin,
"Setiap pagi aku menghitung jumlah mereka. Setiap orang yang tidak datang lagi -
mereka telah memperoleh pencerahan!"
Bersembunyi
Suatu malam seorang pencuri memasuki rumah Nasrudin. Kabetulan Nasrudin
sedang melihatnya. Karena ia sedang sendirian aja, Nasrudin cepat-cepat
bersembunyi di dalam peti. Sementara itu pencuri memulai aksi menggerayangi
rumah. Sekian lama kemudian, pencuri belum menemukan sesuatu yang berharga.
Akhirnya ia membuka peti besar, dan memergoki Nasrudin yang bersembunyi.
“Aha!” kata si pencuri, “Apa yang sedang kau lakukan di sini, ha?”
“Aku malu, karena aku tidak memiliki apa-apa yang bisa kau ambil. Itulah
sebabnya aku bersembunyi di sini.”
b) Carilah informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui lebih jauh
tentang Nasruddin dengan berpanduan pertanyaan berikut :
Siapakah nama lengkapa nasrudin? Dia merupakan Tokoh foktif atau
nyata?
Nasrudin Hoja. Masyarakat Swahili menyebutnya "Abunawasi" sementara
di Indonesia sebagai "Abunawas", meskipun hal tersebut membuat
Nasruddin disalahkaprahkan dengan tokoh lain, seorang penyair Abu
Nuwas yang terkenal akan karyanya yang homoerotik. Hoja dapat berarti
guru. Gelar khwaja atau “Hoja” merupakan bukti akan ketingggian ilmu
agama dan tasawuf. Nasruddin merupakan tokoh nyata.
Dimana kah dan pada zaman apakah Nasrudin dilahirkan?
Beberapa sumber menyebutkan tempat kelahirannya di Desa Hortu di
Sivrihisar, Provinsi Eskişehir, sekarang Turki, pada abad ke-13.
Apakah Nasrudin masih hidup hingga sekarang?
Tidak. Nasruddin wafat saat berumur sekitar 80 tahun. Ia dimakamkan di
Aksehir, Konya. Makam marmernya dinaungi sebuah kubah kecil yang
disangga enam pilar. Di makamnya terdapat tulisan: "Di sini dimakamkan
Nasruddin, meninggal pada tahun 386". Sebenarnya Nasruddin meninggal
pada tahun 683 Hijriyah (sekitar 1284-1285 M), tulisan di makamnya
dimaksudkan untuk lelucon dengan cara ditulis terbalik.
Apakah agama Nasrudin?
Islam
Nasrudin merupakan seorang Sufi. Apakah seorang sufi yang dimaksud?
Sufi adalah istilah untuk mereka yang mendalami ilmu tasawwuf, yaitu
ilmu yang mendalami ketakwaan kepada Allah SWT.Yang sebagaimana
seperti berdzikir. Istilah sufi [orang suci] akhirnya dipakai oleh dunia
secara luas, bukan saja untuk tokoh agama dari agama tertentu, tetapi bagi
seseorang yang secara spiritual dan rohaniah telah matang dan yang
kehidupannya tidak lagi membutuhkan dan melekat kepada dunia dan
segala isinya, kecuali untuk kebutuhan dasarnya saja. Sufi dalam konteks
ini diamalkan sebagai cara sejati untuk memurnikan jiwa dan hati,
mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepada SorgaNya
[menjauhi dunia].
Bagaimana Sosok Nasrudin Divisualisasikan/digambarkan?
Nasruddin selalu tampil dengan keledai nya yang khas hampir di setiap
waktu.
Hal 27
2. Carilah informasi dari berbagai sumber referensi berkaitan ciri-ciri atau
karakteristik bahasa anekdot. Berdasarkan informasi yang Anda simpulkan,
jawablah soal-soal berikut
a) Sebutkan jenis-jenis konjungsi yang termasuk konjungsi hubungan
waktu (temporal)
Konjungsi hubungan waktu (temporal) adalah konjugsi yang memarkahi
makna yang berhubungan dengan waktu, menyatakan waktu antara dua
buah peristiwa, atau tindakan antara dua buah klausa pada sebuah kalimat
majemuk atau antara dua kalimat dalam sebuah paragraf.
Konjungsi kesewaktuan yang menghubungkan dua buah klausa
Contoh : ketika, waktu, sewaktu, saat, tatkala, selagi, sebelum, sesudah,
setelah, sejak, semenjak, dan sementara.
Konjungsi kesewaktuan yang menghubungkan dua buah kalimat
Contoh : Ketika itu, waktu itu, saat itu, saat itu, tatkala itu, sebelum itu,
sesudah itu, sejak itu, semenjak itu, dan sementara itu
Jenis-jenis konjungsi waktu :
Konjungsi KETIKA, WAKTU, SEWAKTU, SAAT dan TATKAL
Contoh : Beliau datang ketika kami sedang makan
Konjungsi SELAGI/SEMENTARA
Contoh : Selagi kami makan dia menunggu di luar
Konjungsi SEBELUM
Contoh : Dia mandi dulu sebelum makan pagi
Konjungsi SESUDAH/SETELAH
Contoh : Sesudah makan, kami mencuci piring
Konjungsi SEJAK/SEMENJAK
Contoh : Sejak ayahnya meninggal, anak itu berhenti sekolah
Konjungsi KETIKA ITU, WAKTU ITU, SAAT ITU, dan TATKALA ITU
Contoh : Pencuri berhasil masuk ke dalam rumah kami. Ketika itu kami
masih terlelap tidur.
Konjungsi SEBELUM ITU
Contoh : Kini dia tinggal di Jakarta. Sebelum itu dia pernah tinggal di
Medan.
Konjungsi SESUDAH ITU/SETELAH ITU
Contoh : Pukul tujuh tepat kami menyantap sarapan kami. Sesudah itu
kami berangkat ke kantor.
Konjungsi SEMENTARA ITU
Contoh : Saya akan mandi. Sementara itu Anda boleh membaca-baca
diruang ini
Konjungsi SEJAK ITU
Contoh : Ayahnya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Sejak itu dia
hanya tinggal bersama ibunya.
b) Sebutkan jenis-jenis konjungsi yang termasuk konjungsi hubungan
pertentangan (adversatif)
Jenis-jenis konjungsi pertentangan :
Konjungsi TETAPI
Contoh :
- Dia memang bodoh tetapi rajin
- Pak Lurah kita memang tegas tetapi hatinya baik
- Kakaknya pandai tetapi adiknya bodoh sekali
- Ida sebenarnya ingin melanjutkan sekolah tetapi orang tuanya tidak
mampu lagi membiayainya
- Mereka datang bukan untuk menolong tetapi/melainkan untuk menonton
Konjungsi NAMUN
Contoh :
- Sejak kecil anak itu kami asuh, kami didik,dan kami sekolahkan, Namun,
setelah dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami.
- Sehabis lebaran kantor-kantor pemerintah masih sepi. Pegawai-pegawai
cuma duduk –duduk, mengobrol, atau baca koran. Namun, mereka berada
di tempat sampai jam kantor usai.
- Sejak kecil dia kami rawat dan kali sekolahkan. Namun begitu, setelah
dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami.
- Anak itu memang bandel, keras kepala, dan suka membantah. Namun
demikian, hatinya baik dan suka menolong.
Catatan :
Konjungsi namun sebenarnya sama fungsinya dengan konjungsi tetapi.
Bedanya kalau konjungsi tetapi adalah konjungsi antar klausa, sedangkan
konjungsi namun adalah konjungsi antar kalimat.
Konjungsi namun, untuk lebih menegaskan, dapat diikuti kata begitu atau
demikian. Contoh :
Konjungsi SEDANGKAN
Contoh:
- Dua orang pencuri masuk ke rumah itu, sedangkan seorang temannya
menunggu di luar
- Sebuah bus Trans Jakarta meluncur dengan cepat di jalurnya, sedangkan
kendaraan lain terjebak dalam kemacetan luar biasa.
Konjungsi SEBALIKNYA
Contoh:
- Minat anak-anak tamatan SMA untuk masuk Fakultas Kedokteran atau
Teknik besar sekali. Sebaliknya, untuk masuk Fakultas Sastra sedikit
sekali
- Para perusuh itu bukan dicegah melakukan penjarahan; sebaliknya,
tampaknya seperti dibiarkan oleh para petugas.
c) Sebutkan jenis-jenis konjungsi yang termasuk konjungsi hubungan
sebab akibat (kausal)
Jenis jenis konjungsi sebab-akibat
Konjungsi kausal syarat, jika, bila, kalau
Konjungsi kausal alasan, karenam sebab
Contoh :
- Kami tidak dapat melanjutkan perjalanan karena hari sudah malam.
- Karena ketiadaan dana, kami terpaksa berhenti kuliah.
- Banyak petani yang mengeluh sebab hatga pupuk makin mahal.
Konjungsi kausal simpulan, jadi, dengan demikian
Konjungsi kausal akibat, sehingga, maka, karena itu, sebab itu
Konjungsi kausal, untuk, untuk itu agar.
d) Apa yang dimaksud dengan kata sandang? Tuliskan jenis-jenisnya.
Kata sandang yaitu sejenis kata penentu atau pembatas yang letaknya di
depan kata benda atau kata sifat. Kata sandang tidak mempunyai makna
tersendiri. Makna atau arti kata sandang bergabung dengan kata yang
berada di belakangnya. Contoh :Si,Sang,Para,Yang,Sri,Hang dan Dang
Fungsi kata sandang yaitu :
- Membendakan. Contoh : Yang malas pasti menyesal (malas;kata sifat,
yang;kata benda)
- Membentukkan. Contoh : Para dokter membahas penyakit aids
(Para;hanya dokter= kata pembentuk)
Jenis-jenis kata sandang
Kata sandang yang menyatakan jumlah tunggal:
1) SANG, dipakai untuk manusia atau benda dengan tujuan untuk
meninggikan martabat,juga untuk sindiran atau gurauan
Contoh: Sang Pangeran menadapat ucapan selamat (Sang; menyebut nama
hormat)
2) SRI, digunakan untuk manusia yang memiliki martabat tinggi
Contoh : Sri Baginda memasukki singasana (Sri; panggilan untuk
raja/bangsawan)
3) HANG, digunakan untuk seseororang (pria) yang dihormati dalam cerita
sastra lama.
Contoh : Dalam cerita sastra lama kita kenal tokoh Hang Bae
4) DANG, digunakan untuk wanita yang dihormati. Sama dengan Hang,
hanya terbatas pada sastra lama.
Contoh : Dang Ratna sedang berpidato (Dang; pejabat wanita)
5) HYANG, digunakan untuk menyebut dewa-dewi
Contoh : Hyang Widhi mengampuni dosanya.
6) YANG, digunakan untuk menyebut Tuhan
Contoh: Segala sesuatu sesuai dengan kehendak Yang Maha Kuasa
Kata sandang yang mengacu kepada makna kelompok/jamak:
1) PARA, digunakan untuk menegaskan makna kekelompokkan bagi
manusia yang memilikki sifat tertentu.
Contoh: Para Ulama diharapkan berperan penting dalam pembangunan
Iman serta mental (Para; kelompok)
2) UMAT, digunakan khusus untuk mengkhususkan kelompok yang berlatar
belakang agama yang sama.
Contoh : Umat Nasrani sedang merayakan hari Natal
3) KAUM, digunakan untuk mengkhususkan kelompok yang berideologi
sama atau bergolongan sama.
Contoh : Konser boyband asal Korea Selatan, EXO banyak dihadiri oleh
kaum Hawa
Kata sandang yang menyatakan makna netral (Netral ; seimbang,
serasi, original, asli, harmonis)
1) SI, di gunakan untuk mengiringi nama orang, membentuk kata benda dari
jenis kata yang lain (kata sifat atau kata kerja)
Contoh : Si kelinci, belum makan hari ini (mengiringi nama hewan),
Si gendut tidak bisa diet (membentuk kata benda. Si; kata benda,
gendut;kata sifat)
2) YANG, digunakan untuk membendakan dan dipakai untuk manusia.
Contoh: Yang menjadi dokter di rumah sakit itu bibiku
e) Apakah yang dimaksud dengan kata seru? Tuliskan jenis-jenisnya
Kata seru (interjeksi) adalah kata-kata yang digunakan untuk menyatakan
perasaan atau emosi seperti sedih, marah, jengkel, kagum dan kesakitan
Jenis-jenis kata seru :
Kata seru/interjeksi asli: yah, wah, ah, hai,o, oh, cis, cih, nah, he dll.
Contoh: hai, datanglah kemari!
Kata seru/interjeksi yang berasal dari kata – kata biasa : celaka, masa,
kasihan
Contoh : celaka, hpku hilang!
Kata seru/interjeksi yang berasal dari ungkapan – ungkapan, baik dari
ungkapan Indonesia asli maupun dari ungkapan asing : ya ampun, demi
Allah, Insya Allah, Alhamdulillahi robbilalaminn, astagfirullah.
Contoh : demi Allah saya tidak mengambilnya.
Jenis-jenis kata seru lainnya, antara lain :
Kata seru kejijikan : Bah, Cis, Cih, Ih, Idih.
Kata seru kekesalan : Brengsek, Sialan, Buset, Keparat.
Kata seru kekaguman : Aduhai, Amboi, Asyik.
Kata seru kesyukuran : Syukur, Alhamdullilah.
Kata seru harapan : Insya Allah.
Kata seru keherenan : Aduh, Aih, Ai, Lo, Duilah, Eh, Oh, Ah.
Kata seru kekagetan : Astaga, Astagfirullah, Masya Allah.
Kata seru Ajakan : Ayo, mari.
Kata seru panggilan : hai, he, eh, halo.
Kata seru simpulan : nah.
f) Apakah yang dimaksud kalimat minor?
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur pusat
atau inti kalimat.
Contoh : Diam!, Pergi!, Amat mahal!, Yang baru!, Yang akan datang!,
Sudah siap!
Bentuk kalimat minor :
- Kalimat Tambahan
Contoh : Saya akan pergi ke Jakarta. Minggu depan. Selama sebulan.
Bersama istri saya.
- Kalimat Jawaban
Contoh : (Siapa namamu?) Ani. (Apa yang kau makan?) Mangga. (Di
mana rumahmu?) Jalan Melati III Pringsewu
- Kalimat Salam
Contoh : Selamat datang.| Selamat siang | Salam sejahtera.
- Kalimat panggilan
Contoh : Pak Alex! | Bu Sinta! | Eva!
- Kalimat Seruan (teriakan)
Contoh : Astaga! | Wah! | Alhamdulillah
- Kalimat judul
Contoh : Tak Putus Dirundung Malang | Kalau Agus Menjadi Presiden
- Kalimat Inskripsi
Contoh : Untuk Tien dan anak-anakku | Bagi Ibu dan Ayah tercinta.
- Kalimat Tanggapan.
Contoh : (Adikmu sakit. Kamu saja yang pergi ke warung!) Tidak mau.|
(Sebaiknya kau antarkan sebelum hujan turun!) Nanti saja.
- Kalimat Slogan atau motto.
Contoh : Sekali merdeka tetap merdeka! | Hidup atau mati!
- Kalimat pertintah, larangan dan tanya bentuk singkat
Contoh : Ambil! | Apa? | Di mana? | Jangan!
Hal 28
2. Bacalah kembali teks anekdot berjudul “Tukang Kayu dan Peri Hutan”
a) Buatlah abstraksi atau ringkasan teks tersebut
Tukang Kayu dan Peri Hutan
Pada zaman dahulu, hidup seorang tukang kayu. Suatu ketika dalam
perjalanan pulang melewati jembatan bambu yang lapuk, si tukang kayu
tergelincir dan kayu-kayu yang dipanggulnya pun terjatuh ke sungai. Ia sangat
bersedih karena kapak tua nya pun ikut terjatuh ke dalam sungai. Tak lama
kemudian, munculah peri hutan. Peri hutan tersebut menawarkan bantuan kepada
si tukang kayu.
Peri hutan turun ke sungai dan membawa beberapa kapak. Kapak pertama
berlapis emas dan kapak kedua berlapis perak. Tukang kayu menolak kapak emas
dan perak yang disodorkan peri hutan. Namun akhirnya, peri hutan kembali
dengan kapak ketiga, yaitu kapak tua yang jelek. Tukang kayu pun gembira dan
mengakui bahwa kapak tua itu adalah kepunyaannya. Peri hutan terpukau melihat
kejujuran tukang kayu. Peri hutan pun memberikan semua kapak yang ia temukan
di sungai tadi kepada tukang kayu. Kembali ke rumah, tukang kayu menceritakan
kejadian yang tadi kepada istrinya. Istrinya penasaran dan lekas menuju ke
jembatan. Disana, istri tukang kayu tergelincir ke dasar sungai karena kurang hati-
hati. Untuk kedua kalinya, sang peri hutan menolong tukang kayu.
Peri hutan turun ke sungai dan membawa gadis cantik dan menanyakan
apakah gadis itu adalah istri tukang kayu. Tukang kayu pun berbohong dan
mengakui bahwa gadis tersebut adalah istrinya. Mendengar jawaban tukang kayu,
peri hutan sedih dan mengakatan bahwa ia salah menilai si tukang kayu. Tanpa
ragu, tukang kayu berkata bahwa ia bukannya berubah tamak, tetapi apabila ia
tidak mengakui gadis yang tadi adalah istrinya, maka ia tahu bahwa peri akan
membawakan wanita-wanita lain. Kalau tukang kayu mengakui bahwa wanita
yang jelek dan tua adalah istri tukang kayu, maka peri akan menghadiahkan
semua wanita cantik atas kejujuran tukang kayu. Tukang kayu pun berkata bahwa
menafkai 1 bini aja kewalahan, apalagi sampai dua atau tiga.
Abstraksi :
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang tukang kayu. Ia dalam perjalanan pulang
dari hutan, memanggul sebatang pohon.