isu nasional · 2019. 10. 7. · 2 terwujudnya layanan prima perpustakaan nilai tingkat kepuasan...
TRANSCRIPT
ISU STRATEGIS DI SEKITAR DUNIA PERPUSTAKAAN (NASIONAL -REGIONAL - INTERNASIONAL) Irhamni Ali
Riau, 7 Oktober 2019
ISU NASIONAL
Arah Kebijakan dan Strategi ke-2 Meningkatkan pemajuan dan pelestarian
kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia, melalui: a. Pengembangan revitalisasi dan aktualisasi nilai
budaya dan kearifan lokal, mencakup: (a) perlindungan nilai budaya, tradisi, dan sejarah yang hampir punah; (b) pengembangan nilai budaya dan kearifan lokal untuk memperkuat kohesi sosial, kerukunan, toleransi, gotongroyong, dan kerja sama antarwarga; (c) peningkatan akses dan kualitas pelayanan museum, arsip, dan perpustakaan; dan (d) pelestarian dan pengembangan manuskrip sebagai sumber nilai budaya dan sejarah bangsa
b. dst.
29
Arah Kebijakan dan Strategi ke- 4 Meningkatkan literasi, inovasi, dan kreativitas bagi
terwujudnya masyarakat berpengetahuan, dan berkarakter, melalui:
a. Peningkatan budaya literasi, mencakup: (a) pengembangan budaya kegemaran membaca; (b) pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi; dan (c) peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
b. Pengembangan budaya Iptek dan inovasi, mencakup: (a) peningkatan budaya riset sejak usia dini; dan (b) pengembangan industri kreatif berbasis inovasi.
c. Peningkatan kreativitas dan daya cipta, mencakup: (a) penguatan model pembelajaran discovery and inquiry learning, (b) pengembangan budaya produksi; dan (c) pengembangan kreativitas berbasis potensi daerah.
d. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, mencakup: (a) pengembangan library supporter; dan (b) pengembangan inovasi sosial dan filantropi.
30
REPUBLIK INDONESIA
PP 4 MENINGKATKAN LITERASI, INOVASI DAN KREATIVITAS
MENINGKATKAN LITERASI,
INOVASI DAN KREATIVITAS
Peningkatan budaya literasi
KP.1
ProPN : Peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial
ProPN : Pengembangan budaya kegemaran membaca
ProPN : Pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi
Penguatan institusi sosial
penggerak literasi dan inovasi
KP.4 ProPN : Pengembangan Mitra perpustakaan
(library supporter)
ProPN : Pengembangan inovasi sosial dan filantropi
Pengembangan budaya Iptek ,
inovasi, kreativitas, dan daya cipta
KP.3
ProPN : Pengembangan budaya produksi dan kreativitas berbasis inovasi.
ProPN : Peningkatan budaya riset dan model pembelajaran penjelajahan dan penyelidikan (discovery and inquiry learning)
Pengembangan, pembinaan dan
pelindungan Bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan sastra
KP.2
ProPN : Penggunaan Bahasa Indonesia dalam forum-forum kenegaraan di tingkat nasional dan internasional
ProPN : Pengembangan pendidikan sastra di satuan pendidikan dan komunitas
ProPN : Revitalisasi bahasa dan aksara daerah sebagai khazanah budaya bangsa
31
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN 2020
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
kesejahteraan rakyat melalui penguatan literasi
untuk kesejahteraan, literasi informasi terapan dan
inklusif, pendampingan masyarakat untuk literasi
informasi, dan pemerataan pelayanan perpustakaan
berbasis inklusi sosial.
32
Mendukung pencapaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Indonesia melalui
pembudayaan kegemaran membaca
dan pemanfaatan perpustakaan.
Meningkatkan ketersediaan sumber daya pengetahuan dan karya intelektual baik
tulis, cetak dan rekam untuk kepentingan pendidikan,
pengembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan nasional melalui perpustakaan.
NO SASARAN/INDIKATOR SATUAN
TAHUN
2017 2018 2019 2020
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET TARGET
1 Terwujudnya Indonesia cerdas melalui gemar membaca
Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat
Nilai 34 36.48 43 52.92 50.00 55.00
2 Terwujudnya layanan prima perpustakaan
Nilai tingkat kepuasan pemustaka Nlai 3.5 3.5 3.7 4.3 4.0 4.1
3 Terwujudnya perpustakaan sebagai pelestari khazanah budaya bangsa
Persentase peningkatan pelestarian bahan perpustakaan dan naskah
kuno Prosentase 15.44 15.45 15.63 16.5 16.48 16.48
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN 2020 33
PN 04- Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
PP 04- Meningkatkan Literasi, Inovasi dan Kreativitas
KP 01-Peningkatan Budaya Literasi
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL 2020
Proyek Prioritas Nasional 1: Pengembangan budaya kegemaran membaca
Proyek Priotitas Nasional 2 : Pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi
Proyek Prioritas Nasional 3: Peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial
Dengan target di 21 Propinsi, 60 Kabupaten dan 600 Desa (300 Desa Tahap II + 300 Desa Tahap I)
34
PN 04- Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
PP 04- Meningkatkan Literasi, Inovasi dan Kreativitas
KP 04-Penguatan Institusi Sosial Penggerak Literasi dan Inovasi
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL 2020
Proyek Prioritas Nasional 1: Pengembangan mitra perpustakaan (library supporter)
Dengan target di 21 Propinsi, 60 Kabupaten dan 600 Desa (300 Desa Tahap II + 300 Desa Tahap I)
35
DAK FISIK BIDANG PENDIDIKAN SUBBIDANG PERPUSTAKAAN TAHUN 2020
NO MENU/SUB MENU
1. Pembangunan Gedung Fsilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota:
a. Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi
b. Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
2. Rehabilitasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota:
a. Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Pepustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
b. Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Pepustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
3. Pengadaan Perabot dan/atau TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota:
a. Pengadaan Perabot Layanan Pepustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
b. Pengadaan TIK Layanan Pepustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
4. Pengembangan Bahan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
Usulan Anggaran DAK Fisik Subbidang
Perpustakaan Tahun 2020 oleh Perpustakaan
Nasional RI ke Kementerian Keuangan,
sebesar Rp.1.350.000.000.000,-
44
Pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan diprioritaskan untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota yang belum memiliki gedung fasilitas layanan perpustakaan umum.
Rehabilitasi gedung fasilitas layanan
perpustakaan umum diprioritaskan untuk perpustakaan umum Provinsi dan Kabupaten/Kota yang belum memenuhi Standar Nasional Perpustakaan.
45
LOKASI PRIORITAS DAK FISIK BIDANG PENDIDIKAN SUBBIDANG PERPUSTAKAAN TAHUN 2020
KRITERIA PENERIMA DAK FISIK SUBBIDANG PERPUSTAKAAN TAHUN 2020
• Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki kelembagaan perpustakaan dalam bentuk dinas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
• Infrastruktur layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota digunakan untuk peningkatan kualitas layanan perpustakaan daerah.
Kriteria Umum
46
1. Belum memperoleh alokasi DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Tahun 2019 untuk menu pembangunan atau renovasi gedung layanan perpustakaan;
2. Belum memiliki gedung sendiri dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Daerah dan/atau sudah memiliki gedung namun kondisi sudah tidak layak yang dibuktikan dengan pernyataan Kepala Daerah;
3. Bukti kepemilikan lahan atas nama Pemerintah Daerah (Sertifikat ) kecuali daerah terdampak bencana sesuai PMK 145/2018;
4. Memiliki Detail Engineering Design (DED);
5. Surat pernyataan lahan untuk perpustakaan (ditandatangani oleh Kepala Daerah/OPD terkait);
6. Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB);
7. Kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan yang bersumber dari APBD yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Daerah;
8. Kesanggupan Dinas Perpustakaan untuk melaksanakan kegiatan DAK, yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Dinas Perpustakaan;
9. Data Teknis Layanan Perpustakaan.
47
KRITERIA KHUSUS PENILAIAN MENU PEMBANGUNAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
1. Belum memperoleh alokasi DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Tahun 2019 untuk menu pembangunan gedung layanan perpustakaan
2. Bukti kepemilikan lahan dan gedung atas nama Pemerintah Daerah (Sertifikat ) kecuali daerah terdampak bencana sesuai PMK 145/2018;
3. Memiliki Detail Engineering Design (DED);
4. Surat pernyataan lahan untuk perpustakaan (ditandatangani oleh Kepala Daerah/OPD terkait)
5. Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB);
6. Kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan yang bersumber dari APBD yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Daerah;
7. Kesanggupan Dinas Perpustakaan untuk melaksanakan kegiatan DAK, yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Dinas Perpustakaan;
8. Data Teknis Layanan Perpustakaan.
14
KRITERIA KHUSUS PENILAIAN MENU PERLUASAN GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
48
1. Belum memperoleh alokasi DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Tahun 2019 untuk menu pembangunan atau renovasi gedung layanan perpustakaan
2. Bukti kepemilikan lahan dan gedung atas nama Pemerintah Daerah (Sertifikat ) kecuali daerah terdampak bencana sesuai PMK 145/2018;
3. Memiliki Detail Engineering Design (DED);
4. Surat pernyataan lahan untuk perpustakaan (ditandatangani oleh Kepala Daerah/OPD terkait)
5. Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB);
6. Kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan yang bersumber dari APBD yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Daerah;
7. Kesanggupan Dinas Perpustakaan untuk melaksanakan kegiatan DAK, yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Dinas Perpustakaan;
8. Data Teknis Layanan Perpustakaan.
15
KRITERIA KHUSUS PENILAIAN MENU RENOVASI GEDUNG FASILITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
49
1. Belum memperoleh alokasi DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Tahun 2019;
2. Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB);
3. Kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan yang bersumber dari APBD yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Daerah;
4. Kesanggupan Dinas Perpustakaan untuk melaksanakan kegiatan DAK, yang dibuktikan melalui surat pernyataan Kepala Dinas Perpustakaan;
5. Data Teknis Layanan Perpustakaan.
50
KRITERIA KHUSUS PENILAIAN MENU PERABOT, TIK DAN BAHAN PERPUSTAKAAN
JUMLAH USULAN ANGGARAN dak fisik subbidang perpustakaan taHUN 2020
NO. RINCIAN MENU JUMLAH USULAN
(Rp.)
1 Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi
61.550.000.000
2 Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
1.496.592.654.481
3 Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
265.066.110.042
4 Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
166.003.685.740
5 Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
164.512.754.603
6 Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
90.695.089.537
7 Pengembangan Bahan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
129.388.434.538
TOTAL 2.373.808.728.941
51
ISU REGIONAL
SWOT/ PEST Strengths (S)
Weaknesses (W) Opportunities (O) Threats (T)
Political (P) Stability in Politics Different form of library bureacracy
Wide Subject Development from Public Libraries
Lack of Local Government Support
Economic (E) Economic Stability to create public library network network
Un equal Economic Condition to create public library network
Public Library budget awareness
Poor budget on public library budget
Social (S) Great demographics Poverty and remote access
Good Support from Government
Not Highly Commitment Government
Technology (T) High rise IT Infratructure
Un equal Economic Condition for technology
Low cost IT Technology
Security Issue: Piracy and Plagiarism
Libraries Development Project (SWOT-PEST) in South East Asia
Source: Velasco, Blessida,. Irhamni, et.all.2018. The Role Of Public Libraries Network In Asean Economic Community: A Preliminary Study On Asean Public Library And Information Network
Libraries Issue in South East Asia
Library Transformation
Advocacy
Librarian Competencies
OBOR (One Belt One Road
• Pengumpulan Data Oleh China
• Pengambilan Khasanah Budaya Bangsa Oleh China
ISU INTERNASIONAL
Akan ada tiga Aspek Yang menjadi Isu Utama dalam Inovasi dan Strategi Pengembangan Perpustakaan di Era Revolusi Industri 4.0
• Aspek pengadaan informasi • Aspek pengolahan informasi • Aspek Pelayanan perpustakaan
Aspek Pengadaan Sumber Informasi
Print on Demand Books (Mencetak Buku atas permintaan)
Book Delivery on Demand (Pengiriman buku atas permintaan)
Aspek Pengolahan Informasi
Copy Cataloguing Artificial Inteligence Cataloguing
Aspek Pelayanan perpustakaan
Dari segi perkembangan teknologi sejumlah layanan akan menitik beratkan pada teknologi. Sejumlah teknologi masa depan yang terkait dengan bahan bacaan, pengguna dan staf adalah implementasi sistem Pakar di mana dialog antara staf dan pemustakadilakukan melalui sistem basis data yang sangat kompleks. menyatakan Sistem Pakar akan membantu pustakawan dalam mewujudkan kebutuhan pemustaka dan peningkatan produktivitas melalui pemprograman berbasis machine learning dan kecerdasasan buatan yang terprogram dengan baik (Mogali 2014 ).
How Relevance Library in Industry 4.0 Era ??
Relevansi perpustakaan di era industry 4.0 masih sangat tinggi namun diikuti oleh sejumlah elemen penting yang mengalami perubahan besar antara lain : Komunitas Hubungan Masyarakat Harapan Pengguna Dan Layanan Pengguna Koleksi Ruang Fisik Tenaga Perpustakaan Kepemimpinan
Perpustakaan akan lebih
banyak relevan di era
revolusi Industri 4.0 dari
sebagai pusat informasi
menjadi pusat aktivitas
dan pusat kreatifitas
pemustaka.
“Bad libraries only build collections. Good libraries build services. Great libraries build communities.” “Perpustakaan yang buruk hanya membangun koleksi. Perpustakaan yang bagus membangun layanan. Perpustakaan yang hebat membangun komunitas.“ ― R. David Lankes, Expect More: Demanding Better Libraries For Today's Complex World, 2012.
TRANSFORMASI DARI REPOSITORI MENJADI AKTIVITAS
Crowdsourcing
• Crowdsourcing adalah sebuah model membangun pengetahuan dari kerumunan orang.
• Contoh: Wikipedia. • Pustakawan dapat menciptakan sebuah
ensiklopedia sendiri mengenai pokok subjek pengetahuan lembaganya;
• Pustakawan berperan sebagai peghimpun dan editor kumpulan pengetahuan yang dihasilkan komunitas profesi dan lembaganya;
• Pustakawan menghimpun, membuat dan mempromosikan informasi KNOW HOW untuk masyarakat.
Co-Working Space Perpustakaan sebagai ruang berkolaborasi dalam menggerakkan pengetahuan.
Perpustakaan sebagai Smart workspace menyediakan;
• Ruang bekerja dan bertukar-fikiran sesama dan antarprofesi di masyarakat;
• Infrastrktur untuk mendukung masyarakat pemustaka lebih produktif
• Alat untuk mengukur produktivitas pemustaka dalam bentuk publikasi ilmiah.
Tech-Hub - ruang komunitas guna mendorong inovasi untuk perusahaan startup teknologi. Tech-Hub dapat menjadi area kolaboratif di mana perusahaan kecil dapat menyewa ruang bersama untuk berbagi fasilitas dan ide.
Co-Working Space - Perpustakaan bisa menjadi tempat berkolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan pengetahuan menjadi ketrampilan kerja.
Mini-Lab/Mini-Workshop Laboratorium Media Digital (LMD) - merupakan kumpulan perangkat yang memungkinkan konten digital asli dibuat atau konten analog dikonversikan menjadi format digital. Laboratorium bagian dari fasilitas layanan perpustakaan. Pemustaka bisa menggunakan fasilitas tersebut secara gratis atau berbayar.
Research Pod – Revitalisasi study carrel berupa sebuah meja/bilik khusus yang digunakan untuk para peneliti atau pemustaka yang mempunyai keperluan riset jangka panjang di perpustakaan
Perpustakaan menjadi tempat untuk mempersiapkan pemustaka menjadi penuh kemampuan (skillfull) bukan hanya dengan teori (pengetahuan) semata, namun juga melalui praktik berupa aktivita-aktivitas yang menantang kreatifitas
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DARI PUSAT INFORMASI MENJADI PUSAT AKTIVITAS
Terimakasih