issue 1

12
ISSUE 1 (BLOK XI) PROMOSI KESEHATAN Kata Kunci : Promosi Kesehatan Identifikasi Masalah : 1. Definisi Promosi Kesehatan ? 2. Tujuan Promosi Kesehatan ? 3. Ruang Lingkup Promosi kesehatan ? 4. Visi dan misi dalam promosi kesehatan ? 5. Sasaran yang dilakukan dalam promosi kesehatan ? 6. Strategi dalam promosi kesehatan ? 7. Hambatan dalam melakukan promosi kesehatan ? 8. Metode dalam promosi kesehatan ? 9. Perubahan perilaku masyarakat dalam promosi kesehatan ?

Upload: phillip-scott

Post on 13-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mjbs vacfa basvf

TRANSCRIPT

ISSUE 1 (BLOK XI)PROMOSI KESEHATAN

Kata Kunci : Promosi KesehatanIdentifikasi Masalah :1. Definisi Promosi Kesehatan ?2. Tujuan Promosi Kesehatan ?3. Ruang Lingkup Promosi kesehatan ?4. Visi dan misi dalam promosi kesehatan ?5. Sasaran yang dilakukan dalam promosi kesehatan ?6. Strategi dalam promosi kesehatan ?7. Hambatan dalam melakukan promosi kesehatan ?8. Metode dalam promosi kesehatan ?9. Perubahan perilaku masyarakat dalam promosi kesehatan ?

Jawaban :1. Promosi Kesehatan adalah ilmu dan seni membantu orang mengubah gaya hidup mereka untuk bergerak ke arah keadaan kesehatan yang optimal . (Michael P 1986).2. Tujuan promosi kesehatan yaitu : a). Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. b). Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada. c).Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap (Green 1990).3. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan Ruang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi :a.Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga).b.Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah.c.Pendidikan kesehatan di tempat kerja.d.Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum.e.Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan. (Nutbeam D, 2008)

4. a). Visi Promosi Kesehatanantara lain:1.Mau (willigness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.2.Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari gangguan gangguan kesehatan.4.Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya. Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis. (Eva Jane, 2005)B).Misi Promosi KesehatanUntuk mewujudkan visi promosi kesehatan yakni masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya diperlukan upaya upaya. Upaya upaya untuk mewujudkan visi ini disebutmisi promosi kesehatanyaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi. (Eva Jane, 2005)Menurut (Ottawa Charter, 1984) secara umum misi promosi kesehatan ini ada 3 hal antara lain :1. Advokat (Advocate) : Kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting. Oleh sebab itu, perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut.2. Menjembatani (Mediate) : Promosi kesehatan juga mempunyai misi mediator atau menjembatani antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Dengan kata lain promosi kesehatan merupakan perekat kemitran di bidang pelayanan kesehatan. Kemitraan adalah sangat penting sebab tanpa kemitraan niscaya sektor kesehatan tidak mampu menangani masalah masalah kesehatan yang begitu kompleks dan luas.3. Memampukan (Enable) : Sesuai dengan visi promosi kesehatan mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatannya, promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk memampukan masyarakat. (Eva Jane, 2005)

5. Sasaran promkes dibagi menjadi tiga bagian yaitu :a. Sasaran primer : Sasaran primer adalah kelompok masyarakat yang akan diubah perilakunya.Masyarakat umum,yang mempunyai latar belakang yang heterogen sepertidisebutkan di atas, merupakan sasaran primer dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Akan tetapi dalam praktik promosi kesehatan, sasaran primer inidikelompokkan menjadi kelompok kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibuanak balita, anak sekolah, remaja, pekerja di tempat kerja, masyarakat di tempat-tempat umum, dansebagainya.(Resnicow K, 1998)b. Sasaran sekunder : Tokoh masyarakat setempat (formal, maupun informal) dapat digunakansebagai jembatan untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kesehatan terhadapmasyarakat (sasaran primer). Tokoh masyarakat merupakan tokoh panutan bagimasyarakatnya. (Resnicow K, 1998)c. Sasaran tercier : Seperti telah disebutkan di atas bahwa masyarakat memerlukan faktorpemungkin(enabling)untukberperilakusehat,yaknisaranadanprasaranauntukterwujudnya perilaku tersebut. Namun, untuk pengadaan sarana dan prasarana untuk berperilaku sehat ini seringkali masyarakat sendiri tidak mampu. Untuk ituperludukungandaripenentuataupembuatkeputusanditingkatlokal,utamanya,misalnya lurah, camat, bupati atau pejabat pemerintah setempat. Misalnya didaerah yang sangat kekurangan air bersih, padahal masyarakatnya tidak mampumengadakan sarana air bersih tersebut. (Resnicow K, 1998)

6. Strategi Promosi kesehatan : a. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (health public policy) : Adalah suatu strategi promosi kesehatanyang di tujukan kepada para penentu ataupembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakanpublik yangmendukung atau menguntungkan kesehatan. (Otawa Charter, 1986)b. Lingkungan yang mendukung (SupportiveEnvironment) : Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk pemerintah kota, agarmereka menyediakansarana-prasarana atau fasilitas yangmendukungterciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnyapengunjungtempat-tempat umum tersebut.Lingkungan yang mendukung kesehatan memiliki karateristik: tersedianya tempat samapah,tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air bersih,tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok, dan sebagainya. (Otawa Charter, 1986)c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan : Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatan itu ada 3 provider dan 3 consumer. Realisasida reorientitas pelayanan kesehatan ini adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta haru melibatkan, bahkan memberdayakan masyarakat agar merekan juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan, tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan sangatpenting. (Otawa Charter, 1986)d. Keterampilan individu: Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregatyangterdiri dari individu,keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akanterwujud apabila kesehatan indivu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok kelompok tersebut. (Otawa Charter, 1986)e. Gerakan masyarakat (Community Action): Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini,maka di dalam masyarakat itu sendiri harus ad gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong danmemacu kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka.Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, niscayaterwujud perilakuyang kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan mampumemelihara serta meningkatkan kesehatan mereka. (Otawa Charter, 1986).

7. Metode Promosi kesehatan : Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi. (Aline G, 2009)a). Berdasarkan Teknik Komunikasi a. Metode penyuluhan langsung. Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll. (Aline G, 2009). b. Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb. (Aline G, 2009)b). Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang DicapaiPendekatan PERORANGAN : Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain-lain Pendekatan KELOMPOK: Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran. Pendekatan MASAL: Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film, dll (Aline G, 2009)c). Berdasarkan Indera Penerimaa.Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN. Dalam hal ini pesan diterima sasaran 223ed3ededmelalui indera penglihatan, seperti: Penempelan Poster,Pemasangan Gambar/Photo,Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film.b.Metode PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dllc.Metode KOMBINASI. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,dicium, diraba dan dicoba) (Aline G, 2009)