issn o~52::il77. kalibrasi tung1t(u -...
TRANSCRIPT
ISSN O~52::il77. KALIBRASI TUNG1T(U
KALIBRASI MUFFLE FURNACE
Aminhar dan Hadijaya Dahlan
ABSTRAK
Telah dilakukan kalibrasi muffle furnace sebagai informasi pendukung bagi pelaksana litbang
bahan bakarnuklir. Perlakuan panas atau pemanasan bahan bakar nuklir dapat dilakukan dengan
muffle furnace sampai batas suhu maksimum 1450 DC. Muffle Furnace dapat dioperasikan pada suhu
konstan dengan kebutuhan darB listrik sebesar 220 V -21 A. Kalibrasf dilakukan pada kisaran
antara 497-1068 °c dengan waktu pengoperasian selama 105 menit. Grafik hasil kalibrasi ulang
dengan grafik kalibrasi daTi pabrikan menunjukkan dUB garis yarlg berjarak. Pada pertambahanwaktu 90 menit, controller temperatur menampilkan angka 993 DC, sedangkan diagram kalibrasi
pabrikan menunjukkan suhu 1060 DC. Hal ini berarti telah terjadi penurunan kepekaan thermocouplemuffle furnace dalam menangkap sinyal panas sehingga dapat berdampak tidak akurasinya ta,77pilan
data suhu bilik pemanas. Kemungkinan lain adalah umur heating element telah melampaui batas
kadulawarsa sehingga laju rambat panas relatif lambat.
PENDUHULUAN BAGIAN UTAMA PENGUKURAN
1. Latar belakang
Percobaan melalui proses perlakuan pa-
nas memberikan data/informasi tentang ka-
rakteristik pengembangan suatu material yang
cukup penting [11. Dalam hal perlakuan panas
bahan struktur atau bahan bakar nuklir, digu-
nakan sebuah tungku (Muffle Furnace) untuk
proses pemanasan di bawah suhu 1450°C.
2. Tujuan
Kaliberasi Muffle furnace dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui kinerjanya
pada pengoperasian mencapai suhu 11 OO°C.
Ruang lingkup
Muffle Furnace dioperasikan pada $uhudari 497°C sampai bates maksimum yaitu
1068°C selama 105 men it. Setiap terjadi
pertambahan waktu 15 menit di.lakukan pengu-
kuran suhu bilik pemanas. Pengukuran suhu
dilakukan dengan menggunakan alat Kalibrator
Digital Pyrometer.
Pad a saat Furnace dihubungkandengan
pasok elektrik, saklar utama dalam posisi OFFdan pintu dalam keadaan tertutup rapat.
Furnace mulai memanaskan bilik pemanas
ketika saklar utama dinaikkan ke posisi ON.
Peilgoperasian Muffle Furnace dilaksanakan
melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Saklar utama pada posisi ON.
2. Pintu furnace dalam keadaan tertutlJp.
Suhu yang dikehendaki diatur dengan me-
nekan tombol hitam dekat tampilan suhu,
tombol di I)ebelahnya diputar sampai men-
capai suhu pemanasan yang diinginkan.
3. Probe thermocoupel pyrometer ditempat-
kan melalui lubang belakang (bilik
pemanas) furnace.4. Kenaikan.§.J,!..t}y dan perubahan ~ yang
ditampilkan pad a thermocoupel pyrometerdin furnace oof1troller dicatat.
5. Furnace dimatikan dengan menurunkan
saklar utama ke posisi OFF.
Bilik pemanas adalah bagi~n utama yang
berhubungan dengan pengukuran suhUl21,'karena bagian tersebut merupakan tempat
berlangsungnya proses pemanasan spesimen.Pad a bilik pemanas terdapat heating element,
URANIA No.21-22/Thn.VI/Januari-ApriI2000 9
AMINHAI{ dnn HAD/JA '{ A DAHLAN Kalibra.l'i Nhljjle""urnace
thermokopel head, serta lubang saluran gasmasuk (melalui sisi bawah) aan lubang
saluran gas kelu;']r (melalui sisi alas).
jika termokopel diganti setiap 6 (enam) bulansekali[4].
KESIMPULANPad a pelaksanaail kalibrasi, probe dari
thermocouple pyrometer (kalibrator) dimasuk-kan ke bilik pemanas tersebut melalui bagian
belakang furnace. Data kalibrasi yang terbacadari tampilan pad a monitor digital dicatat pada
setiap pertambelhan waktu 15 menlt.
HASIL KI\LlBRASI DAN PEMBAHASAN
Kalibrasi furnace yang memi/iki
jangkauan suhu sampai 1068 °c telah selesai
dilaksa-nakan. Hasil kalibrasi suhu bilik
pemanas menunjukkan kinerja yang kurangakurat. Kallbrasi furnDce pads suhu bilik
pemanas 1068 °c dengan waktu pengope-
rasian selama 105 menit, menunjukkan
kecepatan ram bat panas rata-rata sebesar
10,17 °C/menit. Data hasil kalibrasi
menunjukkan bahwa pada pertambahan waktu90 menit controller temperatur menampilkan
bilangan 993°C, sedangkan mengacu padadiagram kalibrasi pabrikan menunjukkan suhu
1060 DC. Hal ini berarti telah terjadi penurunan
kepekaan thermocouple dalam menangkap
sinyal panas sehingga dapat berdampak tidak
akurasinya tampilan data suhu bilik pemanas.Di sisi lain, umur heating element teJah
me/ampaui batas kadulawarsa sehingga lajuram bat panas re/atif lambat.
Kalibrasi yang dilakukan sampai suhu
tertinggi, yaitu 1068 °c yang memerlukantotal waktu 105 men it. Kenaikan suhu bilik
pemanas yang membedakan pembacaan suhufurnace dengan pembacaan suhu
thermocoupel pyrometer (kalibrator) sepertiditunjukkan pad a Gambar 2.
Pad a saat muffle furnace dikirim ke
BAT AN pihak pabrikan menyertakan diagram
kalibrasi[3J. Diagram kalibrasi dari pihak pab-
rikan terse but menjadi acuan dasar karena
kinerja muffle fut;nace diasumsi belum
mengalami perubahan (masih dalam kondisi
baru). Namun, perubahan kinerjanya yangcukup berarti terlihat setelah dilakukan
kalibrasi ulang. Intensitas pemakaian furnace
serta faktor umur heating element ternyata
membawa pengaruh terhadap laju kenaikan
suhu pad a bilik pemanas. Hal ini tampak
terlihat pad a Gambar 3, di mana untuk
pertambahan waktu 90 menit con,troller hanya
menunjukkan bilangan suhu 993°C, dan hal itu
seharusnya 1060 °c (terdapat selisih 67 °C).
DAFTARPUSTAKA
1
2
3
Secara keseluruhan kiranya perlu digaris
bawahi pula mengenai keterkaitan antara
proses ram bat panas dengan akurasi hasil
pembacaan suhu oleh termokopel. Termokopel
pada tungku akan terus teroksidasi selama
tungku dioperasikan sekalipun pada suhurendah dan mengakibatkan pembacaan
menjadi kurang akurat. Agar ketepatan
pembacaan pad a Controller Temperature lebih
terjamin ketepatannya, maka akan lebih baik
4
BROOKS, CHARLIE R, "Heat Treatment,Structure and Properties of Non-ferrous
Alloys", ASM, Metal Park, OHIO 44073,
1982.
HOLMAN, J.P., "Heat Transfer", 5th Edition,
Mc.Graw-Hilllnternational Book Co, 1981.
ANONIM, Brosur Muffle Furnaces Model
BE -35, Fabbrica Apparecchi Scientifici E
Mobili Per Laboratori E Industriali., Milano
Italy, 1982.
DAHLAN, H., "Rancang Bangun TungkuPerlakuan Panas Bahan Struktut EBN",
Buletin Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN,
URANIA No.15-16/Thn.IV/Juli-Oktober
1998, hal.1.
Para Penulis adalah
*Staf Bidang Teknologi BBRD,
**Pejabat Fungsional Litkayasa danStat Bidang TBBRR, P2TBDU, BATAN
10 URANIA No.21-22/Thn.VI/Januari-ApriI2000
AMINHAR dan HADIJA Y A DAHLAN Kalibra::i Muffle Furnace
TABEL-1 DATA KENAIKAN SUHU RUANG CHAMBER DENGAN FUNGSI WAKTU
Kenaikan Waktu,I
(men it) _I
Suhu CalibratorT .Pyrome~e! ; 0 C
Suhu ControllerTungku ; 0 C
Suhu Kaliberasi~abrikan; 0 ~
~441
564
672
775
881
982
1059
~
497596
696
795
894
993
1068
29425
600750875
9801060
1150
0
153045
60
7590105
Gambar.1. Muffle Furnace (tampak depan)
URANIA No.21-22/Thn.VI/Januari-ApriI2000 11
AMINHAR dan HADIJA Y A DAHLAN Ka(ibrasi MujJle Fltrnace
0 15 90 10530 45 60 75
Pertambahan Waktu (menit)
Gambar 2. Grafik hasil kalibrasi suhu Controller dan Kaliberator versus Waktu
200
0
0 15 90 10530 45 60 75
Pertambahan Waktu (menit)
Gambar 3 .Grafik perbandingan antara kalibrasi awal (pabrikan) dan Kalibrasi ulang
URANIA No.21-22rrhn.VI/Januari-ApriI200012
AMINHAR
clan HADIJAYA DAHLAN Kalibrasi MuJJle Furnace
TANYA JAWAB
1. Yusuf Nampira c. Setuju3. Dr. Suwardi
Prosedur yang digunakan dalam pelaksa-
naan kalibrasi apakah sudah mengacu
suatu prosedur standar ?
.Untuk membantu dalam menjawab
pertanyaan terakhir sdr. Tonny Siahaan
dijelaskan apakah kata Controller
temperatur yang terdapat pad a abstrak itu
yang dimaksud sensor atau meter atau
contoller setting?
Aminhar
Prosedur yang dilakukan masih menggu-
nakan prosed ural yang umuml yang masih
lama, belum mengacu pada standard
tertentu yang mung kin telah diperbaharui.
Aminhar
Controller temperatur adalah merupakan
komponen alat yang berfungsi untuk
mengendalikan suhu bilik pemanas.
Bukan sensor, Cbntoller setting, ya. ,
2, TonnySiahaan
Menurut Bapak yang dikalibrasi dalam
hat ini apakah Controller atau
Calibratornya ?
Mungkin perlu ditihat atau disimpulkan
bagaimana kenaikan suhu pad a selang
waktu tertentu ?
Kebutuhan daya listrik sebaiknya datam
watt
a
4. Drs. Purwadi Kasino Putro
b..Himbauan, mohon kalibrator thermokopel
yang digunakan sebagai kalibrator harus
dikalibrasi terlebih dahulu, sehingga hasil
kalibrasi yang dilakukan bisa dianggap
baik Ilayak digunakan.
c
AminharAminhar
a.Setuju, bahwa memang sebaiknya kali-
brator dikalibrasi terlebih dulu oleh
lembaga yang berwenang (seperti JNK
misalnya KIM -LIP!).
b.
Yang dikalibrasi adalah Controller yang
berhubungan dengan bilik pemanas.
Untuk lebih jelasnya lihat pada Grafik 1
dan 2, karena kesimpulan tulisan ini
mengacu kepada kedua grafik tersebut.