isolasi senyawa flavonoid fraksi polar dari daun gaharu untuk antimalaria

3
ISOLASI SENYAWA FLAVONOID FRAKSI POLAR DARI DAUN GAHARU (Aquilaria malccencis) DAN UJI ANTIMALARIA PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN Isolasi flavonoid dari daun gaharu Bagian tanaman A. malaccencis yang digunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit malaria adalah daun. Sebanyak 100 g daun A. malaccencis segar dibersihkan dari kotoran dengan air yang mengalir, kemudian dikeringkan dalam ruangan yang tidak disinari langsung oleh amtarhari dan dipotong kecil-kecil, dimaserasi dalam 200 ml methanol teknis dalam botol berukuran 1 liter, kemudian disimpan di tempat terlindung cahaya selama 5 hari sambil dikocok-kocok. Hasil maserasi dipisahkan dengan penyaringan, kemudian filtratnya dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, kemudian diekstrak dengan menggunakan n- heksana dengan perbandingan 1:1 diambil lapisan air dan dipekatkan maka diperoleh ekstrak yang sangat kental yang merupakan ekstrak senyawa flavonoid. Kemudian diuji kembali untuk meyakinkan apakah benar adanya kandungan senyawa flavonoid. Persiawan hewan uji Hewan percobaan yang digunakan adalah mus musculus jantan dewasa yang berumur 7 minggu atau lebih yang berjumlah 12 ekkor dan dibagi atas 4 kelompok, yaitu kelompok control (P0), kelompok perlakuan (P1), (P2) dan (P3) masing-masing terdiri dari 3 ekor. Penyediaan M.musculus dan pemeliharaan Kandang M.musculus dibuat dengan menggunakan nampan plastic yang diberi dedak padi sebagai alas dan bagian atas dari nampan ditutup dengan ram kawat. Untuk penelitian hewan jantan dipelihara di dalam kandang dan diberi penerangan 12 jam (jam 06.00 – 18.00), selama pemeliharaan mencit rata-rata suhu ruangan minimum 23,6 o C dan maksimum 26 o C, serta kelembapan relative rata-rata 80,6% (Rumatan dalam Mufidah, 2005). Pemberian perlakuan M.musculus yang digunakan dalam uji antimalarial diinfeksi dengan menggunakan darah donor yang menganding

Upload: agoes-amin-sukresno

Post on 19-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

m,kj

TRANSCRIPT

ISOLASI SENYAWA FLAVONOID FRAKSI POLAR DARI DAUN GAHARU (Aquilaria malccencis) DAN UJI ANTIMALARIA PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Isolasi flavonoid dari daun gaharuBagian tanaman A. malaccencis yang digunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit malaria adalah daun. Sebanyak 100 g daun A. malaccencis segar dibersihkan dari kotoran dengan air yang mengalir, kemudian dikeringkan dalam ruangan yang tidak disinari langsung oleh amtarhari dan dipotong kecil-kecil, dimaserasi dalam 200 ml methanol teknis dalam botol berukuran 1 liter, kemudian disimpan di tempat terlindung cahaya selama 5 hari sambil dikocok-kocok. Hasil maserasi dipisahkan dengan penyaringan, kemudian filtratnya dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, kemudian diekstrak dengan menggunakan n-heksana dengan perbandingan 1:1 diambil lapisan air dan dipekatkan maka diperoleh ekstrak yang sangat kental yang merupakan ekstrak senyawa flavonoid. Kemudian diuji kembali untuk meyakinkan apakah benar adanya kandungan senyawa flavonoid.

Persiawan hewan ujiHewan percobaan yang digunakan adalah mus musculus jantan dewasa yang berumur 7 minggu atau lebih yang berjumlah 12 ekkor dan dibagi atas 4 kelompok, yaitu kelompok control (P0), kelompok perlakuan (P1), (P2) dan (P3) masing-masing terdiri dari 3 ekor.

Penyediaan M.musculus dan pemeliharaan Kandang M.musculus dibuat dengan menggunakan nampan plastic yang diberi dedak padi sebagai alas dan bagian atas dari nampan ditutup dengan ram kawat. Untuk penelitian hewan jantan dipelihara di dalam kandang dan diberi penerangan 12 jam (jam 06.00 18.00), selama pemeliharaan mencit rata-rata suhu ruangan minimum 23,6o C dan maksimum 26o C, serta kelembapan relative rata-rata 80,6% (Rumatan dalam Mufidah, 2005).

Pemberian perlakuanM.musculus yang digunakan dalam uji antimalarial diinfeksi dengan menggunakan darah donor yang menganding plasmodium yang telah diawetkan pada suhu -700 C. darah donor didapatkan dari RSUD M. Yunus. Darah yang diinjeksikan sebanyak 0,04 ml melalui kulit bagian perut. Setelah diinjeksi, mencit dipelihara selam 5 hari agar plasmodiumnya dapat berkembang pada darah mencit. Setelah 5 hari pada P2 dan P3 mencit diberi ekstrak senyawa flavonoid.m. musculus yang dinilai sehat digunakan dalam percobaan, berat badan mencit 15-20 g. selama pemeliharaan perubahan bobot badan hewan tidak melebihi 10% dan secara visual menunjukkan perilaku normal. M. musculus yang telah mengalami adaptasi dipilih sebanyak 12 ekor, kemudian dibagi 4 kelompok masing-masing terdiri dari 3 ekor M. musculus. Kelompok 1 (P0) perlakuan aquabidest dan digunakan sebagai control, kelompok 2 (P1) perlakuan aquabidest dan injeksi dengan darah donor, serta kelompok 3 (P2) dan kelompok 4 (P3) perlakuan senyawa flavonoid masing-masing dengan dosis 45 mg/kg bb dan 30 mg/kg bb dan injeksi darah donor. Setelah 24 jam sel darah merah yang terinjeksi dilihat dan dihitung di bawah mikroskop (Zambrut, dkk, 2001).

Pengambilan darahDarah diambil melalui jantung dan ekor. Untuk pengambilan darah dalam jumlah banyak maka darah diambil dari jantung. Untuk pengambilan sampel darah dalam perhitungan jumlah leukosit dan eritrosit maka darah diambil dari ekor saja dengan melukai ekor mencit jika darah cukup untuk pengamatan, tapi jika tidak berhasil maka diambil melalui jantung (Subowo, 1998).Pengamatan sel darah merah ini dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan haemositometer. Adapun cara kerja untuk menghitung sel darah merah tersebut yaitu sebagai berikut: ekor mencit dilukai dengan pisau steril sehingga mengeluarkan darah. Tetes darah pertama dibuang, tetes darah berikutnya diisap dengan haemositometer sampai batas 0,5 atau 1. Isap larutan pengencer sampai angka 101, suspense dikocok sampai benar-benar homogen hingga larutan menjadi berwarna merah dari dalam tabung. Kamar hitung dan gelas penutup dibersihkan, kemudian gelas penutupp dipasang di atas kamar hitung sedemikian rupa sehingga apabila dibalik gelas penutup tidak terjatuh. Tetes pertama suspensi darah dibuang terlebih dahulu, setelah itu tetes darah berikutnya diteteskan pada bagian pinggir gelas tutup. Dihitung jumlah sel darah merah dalam 5 kotak kecil pada kotak besar di tengah, selanjutnya jumlah sel darah merah dihitung dengan rumus:Jumlah sel darah merah (DM) = Ne x p x 50Ne : jumlah sel darah merah dalam satu kotak menengahp : pengencerah (Kadir 2002)