isolasi minyak kemiri

51
ISOLASI MINYAK KEMIRI I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat mengetahui [rpses ekatraksi suatu zat dari bahan yang terdapat dialam. II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan : 1. Alat ekstraksi dan destilasi 2. Labu leher 2 3. Termometer 4. Gelas Kimia Bahan yang digunakan : 1. Kemiri 2. Etanol III. DASAR TEORI Minyak kemiri dapat dipisahkan dari ampas bijinya secara kimia (ekstraksi-destilasi) dan secara fisika (pengepresan). Secara kimia : Ekstraksi SATUAN PROSES 1

Upload: tikafebrianti

Post on 29-Dec-2015

425 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isolasi Minyak Kemiri

ISOLASI MINYAK KEMIRI

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa dapat mengetahui [rpses ekatraksi suatu zat dari bahan

yang terdapat dialam.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :

1. Alat ekstraksi dan destilasi

2. Labu leher 2

3. Termometer

4. Gelas Kimia

Bahan yang digunakan :

1. Kemiri

2. Etanol

III. DASAR TEORI

Minyak kemiri dapat dipisahkan dari ampas bijinya secara kimia

(ekstraksi-destilasi) dan secara fisika (pengepresan).

Secara kimia :

Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bahan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.

- Ekstraksi padat-cair

Merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan

inert kedalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang

SATUAN PROSES 1

Page 2: Isolasi Minyak Kemiri

bersifat fisik karenakomponen terlarut kemudian

dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami

perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dilakukan

jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven

pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila

padatan hanya sdikit larut dalam pelarut. Namun sering

juga digunakan pada padatan yang larut karena

efektivitasnya.

Destilasi

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan

bahan kimia berdasarkan percobaan kecepatan atau kemudahan

menguap (volatilitas) bahan dalam pemyulingan campuran zat

dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian

didinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki

titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini

merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan

massa.

Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan

komponen yang ditunjukkan untuk memisahkan pelarut dan

komponen pelarutnya. Hasil destilasi disebut destilat dan

sisanya disebut residu. Prosedestilasi dapat dibagi menjadi

bebarapa jenis :

a. Destilasi bertingkat

Teknik atau pemisahan campuran berupacairan yang

bertujuan untuk memproses lebih dari satu jenis komponen.

b. Destilasi fraksional

Teknik pemisahan campuran berupa cairan heterogen yang

bertujuan untuk memisahkan fraksi-fraksi / komponen yang

terdapat didalam cairan tersebut.

SATUAN PROSES 2

Page 3: Isolasi Minyak Kemiri

c. Destilasi vakum

Destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan

rendah. Tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan.

Secara Fisika : Pengepresan Minyak kemiri

Komposisi kimia biji dan miyak kemiri

Biji kemiri

Setiap 100 gr daging biji kemiri mengandung 636 kal

- 19 gr protein

- 63 gr lemak

- 8 gr karbohidrat

- 80 mg kalsium

- 200 mg fosfor

- 2 mg besi

- 0,06 mg vitamin B

- 7 gr air

Minyak kemiri

Bagian buah (biji) mengandung minyak sebesar 55-65 % dan

kadar minyak dalam tempurung sebesar 60 %.

SATUAN PROSES 3

Page 4: Isolasi Minyak Kemiri

Komposisi kimia minyak kemiri

Sifat fisik dan kimia

Karakteristik Nilai

Bilangan Penyabunan 188-202

Bilangan Asam 6,3-8

Bilangan Iod 136-167

Bilangan Thiocynogen 97-107

Bilangan Hidroksil Tidak ada

SATUAN PROSES 4

Asam lemak Jumlah %

Asam lemak jenuh

Asam palmitat 55

Asam stearat 6,7

Asam lemak tak jenuh

Asam oleat 10,5

Asam linoleat 48,5

Asam linilenat 28,5

Page 5: Isolasi Minyak Kemiri

Bilangan reichert meisst 0,1-0,8

Bilangan polenske Tidak ada

Indeks bias pada 25 C 1,473-1,479

Komponen tidak tersabunkan 0,3-1%

Bobot jenis pada 15 C 0,924-0,929

Daya guna minyak danbuah kemiri

- Sebagai bumbu masaka

- Sebagai bahan dasar cat dan pembuatan sabun

- Sebagai tinta cetak

- Sebagai minyak rambut

- Sebagai bahan pembatik

- Sebagai penerangan

Minyak kemiri mempunyai sifat-sifat khusus, dimana minyak ini

mudah mengering bila dibiarkan diudara terbuka. Oleh karena itu

minyak kemiri dapat digunakan sebagai minyak pengering dalam

industri minyak dan vanish.

IV. LANGKAH KERJA

1. Menimbang 60 gr kemiri yang telah diiris dan dihaluskan.

Kemudian dimasukkan dalam soxlet.

2. Menyiapkan alat ekstraks soxlet dan kemiri yang telah dibungkus

lalu dimasukkan kedalam alat ekstraktor.

3. Pada labu leher 2 dimasukkan alkohol sebanyak 250 ml dan

melakukan ekstraksi selama 3 jam.

4. Ekstrak yang diperoleh kemudian di destilasi, destilat yang

diperoleh ditampung.

5. Residu dikeringkan dalam oven, kemudian dikeringkan pula dalam

desikator yang telah diisi kalium klorida anhidrid.

6. Menentukan kandungan lemak yang terbentuk.

SATUAN PROSES 5

Page 6: Isolasi Minyak Kemiri

V. DATA PENGAMATAN

Berat Labu ukur : 172 gram

Berat Labu + Minyak kemiri : 360 gram

Berat Minyak kemiri :188 gram

Warna kemiri sebelum percobaan : kekuningan

Warna kemiri setelah percobaan : putih kekuningan

Berat labu + minyak kemiri setelah destilasi : 220 gram

Berat minyak kemiri setelah destilasi : 47,46 gram

Ekstraksi Minyak Kemiri

Sirkulasi Waktu (menit) Temperatur ( ºC )

1. 13 70

2. 18 70

3. 22 69

4. 25 69

5. 31 69

6. 41 69

7. 47 69

8. 51 69

9. 56 69

10. 60 69

11. 65 69

12. 71 69

13. 76 69

14. 80 69

15. 84 69

16. 88 69

17. 92 69

18. 96 69

19. 100 69

20. 105 69

SATUAN PROSES 6

Page 7: Isolasi Minyak Kemiri

21. 110 69

22. 117 69

23. 124 69

24. 135 69

25. 153 69

26. 171 69

Data Percobaan

Perlakuan Pengamatan

SATUAN PROSES 7

Page 8: Isolasi Minyak Kemiri

- Mengambil kemiri dan

menghaluskan kemiri sebanyak 60 gr

- Memasukkan kemiri ke dalam

kertas soxklet dan memadatkannya.

- Memasukkan kemiri ke dalam

tabung alat ekstraksi yang telah

dirangkai dengan labu leher dua yang

berisi etanol dan disambungkan

dengan pendingin. Mengukur suhu

alcohol dengan thermometer (labu

leher dua dicelupkan pada air yang

dipanaskan).

- Proses destilasi dilakukan untuk

memisahkan campuran antara

minyak kemiri dan alcohol. Hasil

tersebut dimasukkan ke dalam labu

leher dua lalu dirangkai alat destilasi

dan tampung hasilnya dengan

menggunakan Erlenmeyer. Pada labu

leher dua dicelupkan ke dalam air

yang dipanaskan, dan mengukur

suhunya.

-

- kemiri harus padat sehingga

dapat terjadi penyaringan yang

baik.

- Alkohol mendidih pada suhu

70-75 ºC dan air mendidih pada

suhu 100 ºC. Kemudian terjadi

sirkulasi antara alcohol dengan

minyak kemiri. Sehingga

minyak kemiri menetes ke dalam

alcohol.

- Terjadi pendidihan pada

alcohol dengan suhu 70-75 ºC,

kemudian setetes demi setetes

alcohol mulai menetes pada

Erlenmeyer dan Erlenmeyer

yang didapat setelah penguapan.

VI. PERHITUNGAN

SATUAN PROSES 8

Page 9: Isolasi Minyak Kemiri

1. 𝝆 minyak = mv

= 60 gr

47,46ml

= 1,264 gr/ml

2.Kadar minyak = massa awal kemiri- massa kemiri

= 60-47,46

= 12,54 %

3. Neraca massa total ekstraksi

material balance

input = output

kemiri + etanol = H₂O + residu

60 gr + 197,25 gr = 65 gr + 188 gr

257,25 gr = 253 gr

( tidak balance )

Methanol = 𝝆.v

SATUAN PROSES 9

Page 10: Isolasi Minyak Kemiri

= 0,78 gr/ml . 250 ml

= 197,25 gr

M H₂O = 𝝆.v

= 1 gr/ml . 65 ml

= 65 gr

4. Neraca massa total destilasi

input = output

residu = etanol + minyak kemiri

188 gr = 132,2 gr + 47,46 gr

188 gr = 179,66 gr

( tidak balance )

SATUAN PROSES 10

Page 11: Isolasi Minyak Kemiri

VII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

Ekstraksi adalah suatu poses pemisahan dari bahan padat maupun cair

dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak

substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan dalam

penyulingan campuran zat dididihkan.

Berat minyak kemiri setelah destilasi = 47,46 gr

Volume etanol sebelum percobaan = 250 ml

Volume etanol setelah percobaan = 132,2 ml

Penggunaan etanol pada percobaan ekstraksi dikarenakan banyak

komponen yang bisa larut di dalamnya, dibandingkan dengan air yang ada

beberapa komponen tidak bisa terekstrak.

Syarat pelarut dalam proses ekstraksi, yaitu:

- Beda polaritas antara solvent dan solute kecil

- Titik didih rendah

- Mudah menguap

- Tidak berbahaya, tidak beracun, tidak mudah meledak atau terbakar

- Inert: Tidak bereaksi dengan solute

- Murah (terutama untuk industri )

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi, yaitu:

- Tipe persiapan sampel

- Waktu ekstraksi

- Tipe dan kuantitas pelarut

- Suhu pelarut

SATUAN PROSES 11

Page 12: Isolasi Minyak Kemiri

VIII. PERTANYAAN

a) Apa yang dimaksud dengan ekstraksi?

Jawab:

Ekstraksi adalah suatu poses pemisahan dari bahan padat maupun

cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat

mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.

b) Sebutkan syarat-syarat pelarut dalam proses ekstraksi !

Jawab:

Syarat pelarut dalam proses ekstraksi, yaitu:

- Beda polaritas antara solvent dan solute kecil

- Titik didih rendah

- Mudah menguap

- Tidak berbahaya, tidak beracun, tidak mudah meledak atau terbakar

- Inert: Tidak bereaksi dengan solute

c) Apakah yang dimaksud dengan lemak?

Jawab:

Lemak adalah ester gliseril yang banyak mengandung komponen asam

jenuh, pada suhu kamar lemak berbentuk padat dan lemak yang berbentuk

cair pada suhu disebut minyak dengan komponen utamanya asam lemak

tak jenuh. Lemak dan minyak dalam keadaan tidak murni, tidak berwarna,

berbau dan berasa.

SATUAN PROSES 12

Page 13: Isolasi Minyak Kemiri

d) Bagaimana cara mengidentifikasi lemak?

Jawab:

Berdasarkan jenis asam lemak

- Asam lemak jenuh

- Asam lemak tak jenuh

Berdasarkan sifat-sifat lemak

e) Pada reaksi hidrolisis, lemak akan membentuk zat apa?

Jawab: Pada reaksi hidrolisis, lemak akan membentuk asam-asam lemak

gliserol.

f) Apa rumus bangun dari lemak?

Jawab:

Rumus bangun lemak:

H₂C – O – C - R₁

HC – O – C - R₂

H₂C – O – C - R₃

SATUAN PROSES 13

Page 14: Isolasi Minyak Kemiri

IX. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet “ Penuntun Praktikum Satuan Proses “ Politeknik Negeri

Sriwijaya 2012/2013

www.google.com

SATUAN PROSES 14

Page 15: Isolasi Minyak Kemiri

GAMBAR ALAT

Proses Destilasi

Proses Ekstraksi

SATUAN PROSES 15

Page 16: Isolasi Minyak Kemiri

SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengenal dan memahami sifat-sifat asam dan basa senyawa

organik.

2. Mengenal perbedaan tingkat keasaman antara senyawa alifatis dan

aromatik.

II. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Gelas kimia 3 buah

2. Kaca arloji 1 buah

3. Spatula 1 buah

4. Pengaduk 1 buah

5. Kertas pH 10 buah

6. Tabung reaksi 10 buah

7. Bola karet 1 buah

8. Pipet tetes 1 buah

9. Pipet ukur 1 buah

III. BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. NaOH

2. HCl

3. H2SO4

4. Metanol

IV. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

SATUAN PROSES 16

Page 17: Isolasi Minyak Kemiri

V. DASAR TEORI

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum H+)

secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air

akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kesil dari 7. Asam adalah

suatu zat yang dapat memberi proton kepada zat lain atau dapat

menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam

bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk

garam. Contoh asam adalah asam asetat dan asam sulfat. Asam

umumnya berasa masam, walaupun demikian mencicipi rasa masam

terutama asam pekat dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium

ketika dilarutkan dalam air. Garam dalam pelajaran kimia adalah

senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif

(anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).

Sifat-sifat asam-basa menurut Suante Arrhenius yaitu :

Asam : Rasanya masam, dapat bereaksi dengan kebanyakan

logam

membentuk gas, merubah lakmus dari biru ke merah, menghantarkan

arus listrik, menghasilkan CO2 apabila direaksikan dengan basa

menghasilkan garam air.

Basa : Rasanya alkalis, merubah lakmus dari merah ke biru,

menghantarkan arus listrik, bereaksi dengan basa menghasilkan garam

dan air.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut :

Rasa : Masam ketika dilarutkan dalam air

Sentuhan : Asam terasa menyangat bila disentuh,

terutama bila asamnya kuat

Kereaktifan : Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan

logam

SATUAN PROSES 17

Page 18: Isolasi Minyak Kemiri

Hantaran Listrik : Asam, walaupun tidak selalu ionik,

merupakan elaktrolit

Mempunya rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin bila terkena

kulit

Dapat merubah kertas lakmus dari merah menjadi biru

SIFAT KIMIA

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu

kesetimbangan reaksi berada jauh dikanan, terdapat banyak H2O,

hampir seluruh asam terurai). Misalnya nilai Ka untuk asam asetat

adalah 1,8 x 10-5. Asam kuat mencakup asam halida –HCl, HBr, dan

HI. (Tetapi asam fluorida, HF, Relatif lemah). Asam-asam osko, yang

umumnya mengandung atom pusat berbilangan oksidasi tinggi yang

dikelilingi oksigen, juga cukup kuat, mencakup HNO3, H2SO4, dan

HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Larutan

asam dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.

REAKSI ASAM

1. Reaksi asam dengan logam

Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan

menghasilkan gas hidrogen. Contohnya adalah reaksi antara asam

sulfat dengan logam magnesium.

2. Reaksi asam dengan senyawa karbonat

Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat

lain, gas CO2, dan air. Sebagai contoh, reaksi antara kalsium

karbonat dengan larutan HCl. Pada reaksi ini terbentuklah kalsium

klorida.

3. Reaksi asam dengan oksida logam

Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain

dan air. Sebagai contoh reaksi antara asam sulfat dengan tembaga

oksida.

SATUAN PROSES 18

Page 19: Isolasi Minyak Kemiri

Tabel 1. Beberapa asam dan sumbernya

Nama Asam Sumber Nama Asam Sumber

Asam nitrat Jeruk Asam oksalat Belimbing

Asam tartat Anggur Asam tanat Kopi

Asam askorbat Tomat Asam klorida Lambung

Asam malat Apel Asam Askorbat Minuman Soda

Asam butirat Margarine Asam laktat Susu

Tabel 2. Beberapa senyawa basa

Basa Kuat Basa Lemah

Kalium hidroksida Amonium hidroksida

Natrium hidroksida Litium hidroksida

Barium hidroksida Berilium hidroksida

Kalsium hidroksida Aluminium hidroksida

Magnesium hidroksida

SATUAN PROSES 19

Page 20: Isolasi Minyak Kemiri

VI. LANGKAH KERJA

1. Pengecekan pH

Menyiapkan zat-zat yang akan diperlukan, beserta alat yang

digunakan.

Mengambil sejumlah pH paper universal dan lakmus sesuai

dengan jumlah bahan yang diperlukan.

Menetesi masing-masing bahan.

memeriksa dan mencatat hasilnnya.

Mengulangi sekali lagi.

2. Tes Kelarutan

Menyiapkan 2 ml minyak goreng kedalam dua tabung reaksi.

Menambahkan senyawa-senyawa yang akan dites kelarutnnya.

Memeriksa dan mencatat hasilnya.

VII. DATA PENGAMATAN

Pengecekan pH

No Senyawa organik pH

1 M 0,1 M

1 HCl 0 1

2 NaOH 13 12

3 H2SO4 0 1

4 Metanol 6 7

Tes Kelarutan

No Minyak + Senyawa

Organik

Kelaruan

1 M 0,1 M

1 HCl Tidak larut Tidak larut

2 NaOH Larut Tidak larut

SATUAN PROSES 20

Page 21: Isolasi Minyak Kemiri

3 H2SO4 Tidak larut Tidak larut

4 Metanol Tidak larut Tidak larut

VIII. PERHITUNGAN

HCl 50 ml

M1 =% ..1000BM

=0,37 .1,19

grl

.1000

36,5 gr /mol

= 12,063 M

V1M1 = V2M2

V1 . 12,063 M = 50 ml . 1 M

V1 = 4,145 ml

V1M1 = V2M2

50 ml . 0,1 M = V2 . 1 M

V2 = 5 ml

H2SO4

M1 =% ..1000BM

=0,97 .1,84

grl

.1000

98,08gr /mol

= 18,19 M

V1M1 = V2M2

V1 . 18,19 M = 50 ml . 1 M

SATUAN PROSES 21

Page 22: Isolasi Minyak Kemiri

V1 = 2,75 ml

V1M1 = V2M2

50 ml . 0,1 M = V2 . 1 M

V2 = 5 ml

Metanol

M1 =% ..1000BM

=0,95 .0,79

grl

.1000

32 gr /mol

= 23,45 M

V1M1 = V2M2

V1 . 23,45 M = 50 ml . 1 M

V1 = 2,132 ml

V1M1 = V2M2

50 ml . 0,1 M = V2 . 1 M

V2 = 5 ml

NaOH

G = M . V . BM

= 1 M . 0,05 l . 40 gr/mol

= 2 gram

V1M1 = V2M2

1 M . V1 = 50 ml . 0,1 M

V1 = 5 ml

SATUAN PROSES 22

Page 23: Isolasi Minyak Kemiri

IX. ANALISA DATA

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan ini, didapat hasil

senyawa asam dan basa. Penggunaan pH paper universal dilakukan

dengan menyamakan warna pada kertas lakmus dengan warna pada pH

paper universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang telah

ada. Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengenal dan

memahami sifat-sifat asam dan basa senyawa organik. Adapun bahan-

bahan yang digunakan diantaranya adalah H2SO4, HCl, Metanol, dan

NaOH.

Dari hasil pengukuran warna pH paper universal diperoleh

data bahwa hanya NaOH yang pHnya > 7, sedangkan HCl, H2SO4, dan

metanol pHnya < 7. Jadi NaOH merupakan senyawa organik yang

termasuk basa lemah, sedangkan HCl, H2SO4, dan metanol merupakan

senyawa organik asam. Untuk HCl dan H2SO4 tergolong kedalam asam

kuat dan metanol tergolong kedalam asam lemah.

Kemudian percobaan kedua yaitu dilakukan pengujian

kelarutan. Senyawa-senyawa organik yang telah dipakai pada

percobaan pertama akan direaksikan dengan minyak goreng. Setelah

dilakukan pengujian ternyata semua senyawa tidak dapat larut dalam

minyak goreng kecuali larutan NaOH yang dibuat 50 ml dengan

konsentrasi 1 M.

SATUAN PROSES 23

Page 24: Isolasi Minyak Kemiri

X. KESIMPULAN

Asam merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam air

mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen

Senyawa yang mempunyai pH < 7 termasuk asam

Senyawa yang mempunyai pH > 7 termasuk basa

Senyawa yang mempunyai pH = 7 termasuk netral

NaOH termasuk basa karena pHnya diatas 7 dan larut dalam

minyak goreng pada konsntrasi 1 M

sedangkan HCl, H2SO4, dan metanol termasuk asam karena pHnya

dibawah 7 dan ketiganya tidak larut dalam minyak goreng

SATUAN PROSES 24

Page 25: Isolasi Minyak Kemiri

XI. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet “Penuntun Praktikum Satuan Proses”. POLSRI. 2012

www.google.com

SATUAN PROSES 25

Page 26: Isolasi Minyak Kemiri

GAMBAR ALAT

GELAS KIMIA BOLA KARET

BOTOL AQUADEST PIPET UKUR

SATUAN PROSES 26

Page 27: Isolasi Minyak Kemiri

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN

SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

I. TUJUAN

Mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon alifatis dan aromatis.

Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi

II. ALAT YANG DIGUNAKAN

Tabung reaksi 8 buah

Gelas kimia 1 buah

Pipet ukur 1 buah

Gelas ukur 1 buah

Bola karet 1 buah

Botol Aquadest 1 buah

III. BAHAN YANG DIGUNAKAN

Benzena (C6H6)

Asam sulfat

Paraffin cair

Asam nitrat

Minyak kelapa

Ethanol (C2H5OH)

Aquadest

SATUAN PROSES 27

Page 28: Isolasi Minyak Kemiri

IV. DASAR TEORI

Hidrokarbon merupakan persenyawaan organik yang paling

sederhana yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Meski

secara biologis persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon tidak penting,

tetapi persenyawaan-persenyawaan biologis dapat dipandang sebagai

turunan dari hidrokarbon (hidrokarbon dipandang sebagai persewaan

induk). Keluarga Hidrokarbon dapat digambar dalam diagram yang

dilukiskan pada gambar berikut :

Hidrokarbon

Hidrokarbon Alifatik Hidrokarbon Aromatik

Alkana Benzena

Alkena

Alkuna

Semua persenyawaan hidrokarbon bersifat non pokar, sehingga

ikatan antar molekulnya sangat lemah. Karena itu hidrokarbon yang berat

molekulnya rendah berbentuk gas. Karena sifat non polar ini, hidrokarbon

akan mudah larut dalam pelarut-pelarut berpolaritas rendah seperti karbon

tetraclorida (CCl3), chloroform (CHCl3), benzena (C6H6) dan eter (R-O-

R). Selain itu hidrokarbon mempunyai kerapatan yang lebih kecil dari air.

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari

unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai

karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.

Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon

alifatik.

SATUAN PROSES 28

Page 29: Isolasi Minyak Kemiri

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu

atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon

(lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu

dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon:

C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).

Senyawa ini merupakan senyawa karbon paling sederhana yang terdiri dari

atom karbon (C) dan hidrogen (H).Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon

ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.

1. Berdasarkan bentuk rantai karbon,hidrokarbon digolongkan

menjadi tiga,yakni:Berdasarkan jenis ikatan antar atom

A.hidrokarbon jenuh

B.hidrokarbon tak jenuh

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon

dibedakan menjadi :

1) Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua

berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.

2) Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan

rangkap dua atau rangkap tiga.

Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan

hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna

1) Alkana

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan

rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.

Alkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya alinitas kecil (sukar

bereaksi).

o Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C

Sifat-sifat Alkana

SATUAN PROSES 29

Page 30: Isolasi Minyak Kemiri

1. merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air 2. makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin

tinggi 3. pada tekanan dan suhu biasa, CH 4 - C 4 H 10 berwujud gas, C 5 H 12 - C 17 H

36 berwujud cair, diatas C 18 H 38 berwujud padat 4. mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br

2 atau I 2 ) 5. dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)

Isomer Alkana

Alkana yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus struktur beda

CH 4, C 2 H 6, C 3 H 8 tidak mempunyai isomer

alkana jumlah isomer

C 4 H 10 2

C 5 H 12 3

C 6 H 14 5

C 7 H 16 9

C 8 H 18 28

C 9 H 20 35

C 10 H 22 75

Sumber dan Kegunaan Alkana

Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.

Kegunaan alkana, sebagai :

· Bahan bakar

· Pelarut

· Sumber hidrogen

SATUAN PROSES 30

Page 31: Isolasi Minyak Kemiri

· Pelumas

· Bahan baku untuk senyawa organik lain

· Bahan baku industri

 2) Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua

( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana

mempunyai 2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang

membentuk minyak).

o Rumus umum alkena yaitu : C n H 2n ; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkena

1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena .

2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).

5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

Sumber dan Kegunaan Alkena

Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan

katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri

plastik, karet sintetik, dan alkohol.  

3) Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap

tiga ( – C C – ) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan alkana dan alkena

yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (H) yang lebih sedikit.

SATUAN PROSES 31

Page 32: Isolasi Minyak Kemiri

o Rumus umum alkuna yaitu : C n H 2n-2 ; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkuna

o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una .

o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.

Sumber dan Kegunaan Alkuna

Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena),

C 2 H 2 . Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.

V. LANGKAH KERJA

a. Hidrokarbon Alifatis (Alkana)

1. Memasukkan 1 ml asam sulfat pekat kedalam tabung reaksi

2. Menambahkan 1 ml alkana (paraffin cair)

3. Mengocok hingga berubah warna dan mengamatinya

4. Mengulangi percobaan sekali lagi

b. Hidrokarbon Alimatis (Benzena)

1. Menyediakan 2 tabung reaksi dan masing-masing tabung diisi dengan 1 ml

aquadest

2. Menambahkan 1 ml etanol pada tia-tiap tabung kemudian menetesinya dengan

Benzena pada masing-masing tabung sebanyak 1 ml secara perlahan lahan

3. Mengamati perubahan yang terjadi

4. Mengulangi percobaan sekali lagi

SATUAN PROSES 32

Page 33: Isolasi Minyak Kemiri

c. Sifat Benzena sebagai Pelarut

1. Menyediakan 4 tabung reaksi, dua tabung masing-masing diisi dengan 1 ml

aquadest dan dua tabung yang lain diisi dengan 1ml benzena

2. Menambahkan parafin dan minyak sebanyak masing-masing 1 ml pada tabung

1 dan 2 yang berisi aquadest

3. Mengulangi perlakuan diatas terhadap tabung 3 dan 4 yang berisi benzena

4. Mengamati perubahan yang terjadi

5. Mengulangi percobaan sekali lagi

d. Nutrisi Benzena

1. Menyediakan 1 tabung reaksi, kemudian mengisinya dengan 1 ml asam sulfat

pekat

2. Kemudian menambahkan 3 ml asam nitrat pekat secara perlahan-lahan.

3. Menetesi 1 ml benzena dan mengamati perubahan yang terjadi

4. Menambahkan 25 ml aquadest secara perlahan-lahan, mengamati perubahan

yang terjadi

5. Mengulangi percobaan sekali lagi.

SATUAN PROSES 33

Page 34: Isolasi Minyak Kemiri

VI. DATA PENGAMATAN

Setelah melaksanakan percobaan diperoleh data sebangai berikut :

Identifikasi SampelPenambahan

PereaksiPengamatan

Hidrokarbon Alifatis

(Alkana)Paraffin Cair

1 ml H2SO4 + 1 ml

Parafin cair

Paraffin tidak larut dalam H2SO4,

terbentuk 2 lapisan pada larutan

tersebut dengan lapisan Paraffin di

atas dan H2SO4 dibawah serta

berwarna kekuningan.

. Hidrokarbon Alifatis

(Benzena)Benzena

1 ml Aquadest + 1

ml Etanol + 1 ml

Benzena ke dalam

tabung dengan

perlahan.

Larut, berbau dan berwarna kuning

bening

. Sifat Benzena sebagai

pelarut

Aquadest

Benzena

Aquadest+parafin

Aquadest+minyak

Benzena+paraffin

Benzena+minyak

T Tidak larut, terdapat dua lapisan

berwarna bening dan kuning dan

tidak berbau

T Tidak larut, terdapat dua lapisan

berwarna bening dan kuning dan

tidak berbau

T Tidak larut, berwarna bening dan

tidak berbau

T Tidak larut, berwarna kuning keruh

dan tidak berbau

SATUAN PROSES 34

Page 35: Isolasi Minyak Kemiri

Nitrasi Benzena HNO3 pekat

1 ml H2SO4 pekat +

3 ml HNO3 pekat

(secara perlahan) +

1 ml Benzena + 25

ml aquadest secara

perlahan-lahan.

Pada saat penambahan H2SO4 +

HNO3 + C6H6 terbentuk 3 lapisan tak

tercampur dengan Benzena pada

lapisan atas, Asam Nitrat lapisan

kedua dan Asam Sulfat pada lapisan

ketiga.Tetapi setelah ditambahkan

aquadest ketiga lapisan tidak

tercampur itu menjadi larutan yang

terlarut sempurna.

SATUAN PROSES 35

Page 36: Isolasi Minyak Kemiri

VII. ANALISA DATA

Pada percobaan ini dilakukan identifikasi senyawa hidrokarbon dan

senyawa organik jenuh dan tidak jenuh yang meliputi beberapa percobaan, yaitu:

Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Alkana)

Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam sulfat pekat

dengan 1 ml paraffin cair. Pada percobaan ini paraffin tidak larut dalam H2SO4,

terbentuk dua lapisan pada larutan tersebut dengan lapisan paraffin di atas dan

H2SO4 di bawah, berwarna kuning dan tidak berbau.

Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Benzena)

Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml aquadest dan 1 ml

etanol kemudian direaksikan dengan 1 ml benzena, kemudian didapat larutan

kuning bening yang larut dan berbau.

Identifikasi Sifat Benzena Sebagai Pelarut

1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml paraffin menghasilkan larutan yang

berwarna bening dan kuning tidak larut dan tidak berbau

1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml minyak menghasilkan larutan yang

memiliki dua lapisan yang berwarna bening dan kuning yang tidak larut

dan tidak berbau

1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml paraffin menghasilkan larutan yang

tidak larut dan tidak berbau

1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml minyak menghasilkan larutan yang

tidak larut dan tidak berbau

Nutrisi Benzena

Pada percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam sulfat pekat

dengan 3 ml asam nitrat kemudian diteteskan 1 ml benzena melalui dinding

tabung reaksi dan diamati perubahannya, lapisan tidak bercampur. Kemudian

ditambahkan 25 ml aquadest menghasilkan larutan yang terlarut sempurna.

SATUAN PROSES 36

Page 37: Isolasi Minyak Kemiri

VIII. KESIMPULAN

Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa:

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon dan

hidrogen

Hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, yaitu:

Hidrokarbon jenuh

Hidrokarbon tak jenuh

Hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbonnya, yaitu:

Hidrokarbon alifatik

Hidrokarbon aromatik

Alkana termasuk hidrokarbon jenuh

Alkena termasuk hidrokarbon tak jenuh

Alkuna termasuk hidrokarbon tak jenuh

Benzena sebagai pelarut hanya dapat melarutan senyawa-senyawa polar

Nitrasi Benzena diketahui jika Benzene, Asam Sulfat dan Asam Nitrat

yang masing-masing tidak saling melarutkan, dapat larut pada pelarut

polar (air).

SATUAN PROSES 37

Page 38: Isolasi Minyak Kemiri

IX. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet “ Penuntun Praktikum Satuan Proses” Politeknik Negeri

Sriwijaya 2012/2013 Palembang

www. google.com

SATUAN PROSES 38

Page 39: Isolasi Minyak Kemiri

GAMBAR ALAT

GELAS KIMIA BOLA KARET

BOTOL AQUADEST PIPET UKUR

SATUAN PROSES 39