isolasi dan identifikasi mikoriza indigenous dari...
TRANSCRIPT
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI PERAKARAN TEMBAKAU DI AREA PERSAWAHAN KABUPATEN PAMEKASAN
MADURA
Siti Sundari1507 100 058
Dosen PembimbingTutik Nurhidayati, S.Si, M.si
Indah Trisnawati, D.T, M.Si, PhD
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA 2011
PENDAHULUAN
Indigenous(Kelebihan)
Asosiasi MikorizaTIDAK selalu
Menguntungkan
Mikofer
Dilakukan IsolasiDan Identifikasi
MikorizaIndigenous
PerbedaanKemampuan
Spesies Mikoriza
KerusakanLingkungan
Mikorizasebagai
Biofertilizer
Pupuk Kimia Uncontrol
TembakauMadura
PeningkatanProduksi
Cara di Peroleh
StrukturTumbuh Dan Cara Infeksi
Efek Positif
DasarPerbedaanMikoriza
Batasasn MasalahIsolat apa sajakah yang didapatkan dari perakaran tembakauMadura yang berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhantanaman tembakau Madura (Nicotianae tabacum L) di PamekasanMadura.Rumusan MasalahDilakukan pencuplikan tanah dan perakaran.1.Teknik isolasi untuk sampel tanah menggunakan metodepenyaringan basah.2. Sampel perakaran menggunakan teknik perwarnaan akarmenurut Brundrett et al. (1996).3.Identifikasi jenis mikoriza indigenous dilakukan sampai tingkatgenus dengan metode Almeida dan Schenk (1990).
TujuanMengetahuhi jenis-jenis isolat mikoriza indigenous dariperakaran tanaman tembakau Madura (Nicotianae tabacum L)
Manfaat PenelitianMemberikan informasi dasar untuk mendapatkan kultur murnidari spesies-spesies pada perakaran tembakau Madura(Nicotianae tabacum L), sehingga dapat dilakukan pengujianterhadap spesies-spesies yang berpotensi sebagai biofertilizeruntuk meningkatkan hasil produksi daun tembakau Madura.
METODOLOGI
Rencana Penelitian
• Tempat
Laboratorium Botani Biologi ITS dan LaboratoriumBiologi Tanah Universitas Brawijaya Malang.
• Waktu
1 bulan. Dimulai bulan Mei 2011.
• Lokasi Sample
Area persawahan tembakau Kecamatan PademawuPamekasan Madura.
Penelitian Pendahuluan
Sampling
• Sampling tanah dan akar.• Terdiri 3 stasiun dengan masing-masing stasiun diambil 2
titik dengan 3 kali ulangan.• Ulangan dilakukan dengan mengambil 3 tanaman beserta
tanahnya.• Akar dan tanah yang diambil berada pada kedalaman 10-
25 cm dari permukaan tanah.• Akar tanaman diambil pada bagian ujungnya (yang masih
aktif tumbuh) sepanjang 2 cm.• Tanah yang diambil berada disekitar perakaran dengan
berat 200g.
Analisis Sifat Fisik Kimia tanah
• Dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Universitas
Brawijaya Malang.
• Analisa kandungan sifat fisik meliputi : pH dan jenis
tanah.
• Analisis Kandungan kimia meliputi : N, P dan K.
Pelaksanaan Penelitian
Isolasi dan IdentifikasiInokulan Mikoriza
Indegenous
MetodePenyaring
anBasah
MetodePengecatan
Akar
Genus Mikoriza
Teknik Penyaringan Basah
Tanah 200g
Di campur Air
Disaring (710 μm, 425 μm, 125 μm dan 45 μm )
Hasil penyaringan di
ambilDitaruh di
tabung reaksi
Ditambah aquades 25 mL
dan di sentrifuge
Ditambah 60% glukosa 5 mL
Disentrifuge 2500rpm 3 mnt
Diambil supernatan
Di letakkan di cawan petri
Di identifikasi
Hasil
Identifikasi Spora
Spora Di letakkan di cawan petri
Diidentifikasi dengan
mikroskopHasil
Metode Pengecatan Akar Akar
Dipotong 2 cm
FAA 24 Jam
KOH 10%Autoklaf
121oC15-20 menit
Dicuci
H2O2
HCl 1%Trypan Blue 0,05% dalam laktogliserol
Autoklaf 121oC
15 menit
Laktogliserol
Preparasi Pengamatan
Hasil
FAAKOH +
AutoklafDicuci
H2O2HCl 1%Tripan Blue + AutoklafDicuci
Preparasi
Perhitungan Presentase Infeksi
%Infeksi
Hasil dan Pembahasan
Stasiun
pH N
Total
%
P
Olsen
P
Bray1
K
TeksturH2O KCl
NH4OAC1N
pH : 7
I 4,9 4,2 0,05 - 48,84 0,03Lempung
Berdebu
II 6,8 6,3 0,12 20,66 - 0,51Liat
Berdebu
III 7 6,4 0,09 15,55 - 0,06 Liat
Tabel 4.1 Hasil Analisis Sifat Fisik Kimia tanah
Stasiun I (Desa Bunder)
Hasil Identifikasi Spora Fungi Mikoriza Arbuskula
Glomus sp.1
76 µm
Bulat, Bening keputihan, dan Permukaan spora agak kasar.
Glomus sp.2
99 µm
Bulat, Coklat terang dan Permukaan spora agak kasar
Glomus sp.3
171 µm
Bulat, Coklat keemasan dan Permukaan spora agak kasar.Spora Transparan
Gigaspora sp.1
143 µm
Lonjong, Coklat terang dan Permukaan spora agak kasar
Glomus sp.4
64 µm
Bulat, Coklat terang dan Permukaan spora agak kasar.
Gigaspora sp.2
132 µm
Bulat, Coklat terang dan Permukaan spora agak kasar
Stasiun II (Desa Konang)
Glomus sp.5
151 µm
Bulat, bening kekuningan dan Permukaan spora agakkasar.
Gigaspora sp.3
238 µm
Bulat, Coklat keemasan dan Permukaan spora agakkasar.
Glomus sp.6
134 µm
Bulat, kuning kecoklatan dan Permukaan spora agakkasar.
Glomus sp.7
183 µm
Bulat, berwarna bening keputihan dan Permukaan sporaagak kasar.
163 µm
Glomus sp.8Bulat, bening keputihan dan Permukaan spora agakkasar
151 µm
Glomus sp.9
Bulat, coklat keemasan dan Permukaan spora agakkasar.
Stasiun III (Desa Sentol)
Gigaspora sp.4
151 µm
Bulat sedikit lonjong, kuning kecoklatan dan Memilikibulbous suspensor. Permukaan spora agak kasar.
Glomus sp.10
94 µm
Bulat, bening kekuningan dan Permukaan spora halus.
Glomus sp.11
132 µm
Bulat, coklat keemasan dan Permukaan spora agakkasar.
95 µm
Glomus sp.12
Bulat, kuning terang dan Permukaan spora agak kasar
94 µm
Glomus sp.13Bulat sedikit lonjong, coklat keemasan dan Permukaanspora agak kasar
Gigaspora sp.5
220 µm
Bulat, coklat keemasan dan Permukaan spora agak kasar
Stasiun
Sample tanaman Struktur FMA%
Infeksi
Rata-rata
% InfeksiInfeksiNon
InfeksiHifa Spora
I
7 3 + + 70
83,33
9 1 + + 90
10 0 + + 100
8 2 - + 80
9 1 + + 90
7 3 - + 70
II
7 3 - + 70
85
7 3 + - 70
10 0 + - 100
8 2 + - 80
9 1 + - 90
10 0 - + 100
III
7 3 + + 70
70
6 4 - + 60
9 1 + + 90
8 2 + + 80
6 4 + + 60
6 4 + + 60
Tabel 4.3 Prosentase Infeksi Akar Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L)
Foto sampel akar tembakau yang terinfeksi oleh hifa FMA
Foto sampel akar tembakau yang terinfeksi oleh spora FMA
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanHasil Identifikasi terhadap genus FMA yang
terdapat di area persawahan Kabupaten PamekasanMadura pada tanaman tembakau Madura (Nicotianatabacum L) menunjukkan bahwa terdapat dua genusyaitu Glomus (sebanyak 13 jenis) dan Gigaspora(sebanyak 5 jenis). Genus yang ditemukan tersebutdipengaruhi pH, kandungan N,P,K dan tekstur tanah.
Genus-genus yang ditemukan pada setiap stasiunmempunyai perbedaan tingkat prosentase infeksidengan akar. Keberadaan FMA tersebut menunjukkanbahwa Semakin tinggi tingkat prosentase infeksimenunjukkan semakin tinggi tingkat asosiasi fungimikoriza dengan tanaman tembakau.
Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian dapatdikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
- Melakukan kultur murni terhadap genus fungimikoriza arbuskula tersebut
- Melakukan identifikasi hingga tingkat spesies- Melakukan uji lanjutan untuk mengetahui
potensi fungi
TERIMA KASIH