islam sebagai objek kajian dan penelitian

16
i ISLAM SEBAGAI OBJEK KAJIAN DAN PENELITIAN (MEMAHAMI KARAKTER OBJEK PENELITIAN AGAMA, SOSIAL, DAN BUDAYA) Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Metodologi Studi Islam Dosen Pengaampu: Anisa Listiyana, M. Ag. Disusun Oleh: 1. Anis Maghfiroh (1410110040) 2. Rois Mansur (1410110042) 3. Nurul Hidayah (1410110077) 4. Nisa’ul Hafiya (1410110078) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2014

Upload: roismansur

Post on 23-Jan-2018

2.013 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: islam sebagai objek kajian dan penelitian

i

ISLAM SEBAGAI OBJEK KAJIAN DAN PENELITIAN

(MEMAHAMI KARAKTER OBJEK PENELITIAN AGAMA,

SOSIAL, DAN BUDAYA)

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Metodologi Studi Islam

Dosen Pengaampu: Anisa Listiyana, M. Ag.

Disusun Oleh:

1. Anis Maghfiroh (1410110040)

2. Rois Mansur (1410110042)

3. Nurul Hidayah (1410110077)

4. Nisa’ul Hafiya (1410110078)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

2014

Page 2: islam sebagai objek kajian dan penelitian

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan seluruh rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “Islam Sebagai Objek Kajian dan Penelitian (Memahami Karakter Objek

Penelitian Agama, Sosial, dan Budaya)”dengan baik dan lancar.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Anisa

Listiyana, M.Ag. selaku dosen pengampu mata pelajaran metodologi studi islam serta

kepada kawan-kawan penulis. Terakhir untuk orang tua penulis atas doa, kasih

sayang, motivasi dan pengorbanannya.

Dengan penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan bahan pengetahuan dan dapat

member manfaat bagi pembaca.

Kudus, Desember 2014

Penulis

Page 3: islam sebagai objek kajian dan penelitian

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Penelitian Agama, Sosial, dan Budaya .................................................... 2

B. Islam Dijadikan Objek Kajian dan Penelitian ......................................... 4

C. Karakter Objek Penelitian Agama, Sosial, dan Budaya .......................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 11

B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: islam sebagai objek kajian dan penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, agama Islam adalah agama yang merupakan rahmatan lil

alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW melalui malaikat Jibril untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia yang

berfungsi untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya.

Namun pada hakikatnya islam itu masih bersifat universal dan masih

memerlukan objek pengkajian dan penelitian yang mendalam baik dari sisi

agama, sosial dan budaya.

Tapi ironinya sekarang banyak umat islam khususnya para golongan pemuda-

pemuda tidak peduli bahkan tidak mau tahu apa saja objek-objek kajian yang

mencerminkan karakter islam yang sesungguhnya, bahkan enggan untuk

bertindak sesuai apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Mereka hanya

menerima islam tanpa melakukan dan mencari tahu apa saja yang terkandung

dalam objek-objek pengkajian dan penelitiannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian agama, sosial,dan budaya?

2. Bagaimana islam dijadikan objek kajian dan penelitian?

3. Bagaimana cara memahami karakter objek penelitian agama, sosial, dan

budaya?

C. Tujuan

1. Untuk memahami maksud dari penelitian agama, sosial, dan budaya.

2. Untuk memahami islam dijadikan objek kajian dan penelitian.

3. Untuk memahami karakter objek penelitian agama, sosial, dan budaya.

Page 5: islam sebagai objek kajian dan penelitian

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian Agama, Sosial, dan Budaya

1. Pengertian Penelitian Agama, Sosial, dan Budaya

Penelitian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang

dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan

atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ajaran,

sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada

Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Menurut J. G. Frazer, agama adalah suatu ketundukan atau penyerahan

diri kepada kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia yang dipercaya

mengatur dan mengendalikan jalannya alam dan kehidupan manusia.

Jadi penelitian agama adalah suatu proses penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia dan Tuhan. Untuk

penelitian agama sasarannya adalah sebagai doktrin. Menurut Juhaya S. Praja,

penelitan agama adalah penelitian tentang asal-usul agama, dan pemikiran

serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang

terkandung didalamnya. Dengan demikian, jelas Juhaya, terhadap dua bidang

penelitian agama, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin

ilmu tafsir dan ilmu hadits.

b. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam

sumber ajaran agama itu, yakni ushul al-fiqh yang merupakan metodologi

Page 6: islam sebagai objek kajian dan penelitian

3

ilmu agama. Penelitian dalam bidang ini telah melahirkan filsafat islam,

ilmu kalam, tasawuf dan fiqih.1

Sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berkenaan

dengan masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum. Sasaran

penelitian agama sebagai sasaran penelitian sosial, yakni sosiologi agama.

Pada bagian ini, dikupas perdebatan tentang dimana letak ilmu sosial juga

tentang ilmu sosial dan teorinnya.

Ilmu sosial memandang dirinya lebih dekat dengan ilmu kealaman. Inti

ilmu kealaman adalah positivisme. Sesuatu itu baru dianggap sebagai ilmu

jika dapat diamati (observable), dapat diukur (measurable), dan dapat

dibuktikan (verifiable). Contoh : ilmu fisika, kimia dan biologi.2

Penelitian Ilmu Sosial menurut Prof. D.C. Marsh ilmu sosial menunjuk

kepada penerapan metode ilmiah untuk mempelajari jaringan-jaringan

hubungan manusia yang pelik dan rumit, dan bentuk-bentuk organisasi yang

dimaksudkan agar orang dapat hidup bersama dalam masyarakat.3

Jadi penelitian sosial adalah adalah suatu proses penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dengan interaksi sosial.

Budaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pikiran,

akal budi, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah

berkembang, sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.

Meletakkan agama sebagai sasaran penelitian budaya tidaklah berarti

agama yang diteliti itu adalah hasil kreasi budaya manusia, sebagian agama

tetap diyakini sebagai wahyu dari Tuhan. Yang dimaksudkan bahwa

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian yang lazim

digunakan dalam penelitian budaya.

1 Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, hal. 61 2 M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 13 3 Ibid, hal. 45

Page 7: islam sebagai objek kajian dan penelitian

4

Penelitian budaya adalah penelitian tentang naskah-naskah (filologi), alat-

alat ritus keagamaan, benda-banda purbakala agama (arkeologi), sejarah

agama, nilai-nilai dari mitos-mitos yang dianut para pemeluk agama dan

sebagainya.4

B. Islam Dijadikan Objek Kajian dan Penelitian

Menurut Moh. Nur Hakim bahwa tidak semua aspek agama khususnya islam

dapat menjadi objek studi. Dalam konteks khusus studi islam ada beberapa aspek

dari islam yang dapat menjadi objek yaitu:

1. Islam Sebagai Doktrin Agama

Islam sebagai doktrin agama dari Tuhan yang kebenarannya bagi para

pemeluknya sudah final dalam arti absolut dan diterima secara apa adanya.

Agama sebagai elemen yang sangat penting dalam kehidupan umat

manusia dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi isi dan dari segi bentuknya.

Dari segi isinya agama adalah ajaran atau wahyu Tuhan yang dengan

sendirinya tidak dapat dikategorikan sebagai kebudayaan. Sedangkan dari segi

bentuknya, agama dapat dipandang sebagai kebudayaan batin manusia yang

mengandung potensi psikologi yang mempengaruhi jalan hidup manusia.

Dengan demikian, yang dapat diteliti adalah pada bentuk atau praktik

yang tampak dalam kehidupan sosial yang dipandang sebagai kebudayaan

batin manusia.

Penelitian dapat dilakukan pada bentuk pengalaman dari ajaran agama

tersebut, misalnya kita dapat meneliti tingkat keimanan dan ketaqwaan yang

dianut masyarakat. Selain itu, penelitian agama juga dapat dilakukan dalam

upaya menggali ajaran-ajaran agama yang terdapat dalam kitab suci serta

kemungkinan aplikasinya sesuai dengan perkembanga zaman.

2. Islam Sebagai Gejala Budaya

4 M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 37-38

Page 8: islam sebagai objek kajian dan penelitian

5

Pada mulanya, ilmu terbagi menjadi dua yaitu ilmu kealaman dan ilmu

budaya. Ilmu kealaman, seperti fisika, kimia, biologi dan lain-lain mempunyai

tujuan utama mencari hukum-hukum alam, mencari keteraturan-keteraturan

yang terjadi pada alam. Sedangkan ilmu budaya mempunyai sifat tidak

berulang, tetapi unik. Di dalam kebudayaan terdapat pengetahuan, keyakinan,

seni, moral, adat istiadat, dan sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya

digunakan sebagai kerangka acuan oleh seseorang dalam menjawab berbagai

masalah yang dihadapinya.

Kebudayaan yang demikian selanjutnya dapat pula digunakan untuk

memahami agama yang terdapat pada tataran empiris atau agama yang tampil

dalam bentuk formal yang menggejala di masyaarakat. Pengamalan agama

yang terdapat di masyarakat tersebut diproses oleh penganutnya dari sumber

agama, yaitu wahyu melalui penalaran. Misalnya, membaca kitab fiqih, maka

fiqih yang merupakan pelaksanaan dari nash Al-qur’an maupun Hadits sudah

melibatkan unsur penalaran dan kemampuan manusia. Dengan demikian,

agama menjadi membudaya atau membumi ditengah-tengah masyarakat.

Agama yang tampil dalam bentuknya yang demikian itu berkaitan dengan

kebudayaan yang berkembang di masyarakat tempat agama itu berkembang.

Dengan melalui pemahamaan terhadap kebudayaan tersebut, seseorang akan

dapat mengamalkan ajaran agama.

3. Islam Sebagai Interaksi Sosial

Membahas tentang realitas umat islam. Contohnya, interaksi antara orang-

orang yang beragama islam yang menggunakan norma-norma islam, termasuk

penelitian keislaman. Demikian juga pengamatan terhadap para pemeluk

islam dalam interaksinya dengan para pemeluk agama lain. Mereka

memahami dan mengekspresikan nilai-nilai islam dalam interaksi

antarapemeluk agama-agama yang berbeda. Itu semua dapat menjadi sasaran

penelitian agama.

Page 9: islam sebagai objek kajian dan penelitian

6

4. Islam Sebagai Produk Sejarah dan Sasaran Penelitian

Ada bagian islam menjadi produk sejarah. Teologi syi’ah adalah dari

wajah islam produk sejarah. Konsep khulafa al- rasyidin adalah produk

sejarah, seluruh bangunan sejarah islam klasik,tengah modern adalah produk

sejarah.andai kan islam tidak berkumpul dengan budaya jawa ,sejarahnya di

Indonesia akan lain lagi. Andai kata inggris tidak datang ke India sejarah

islam di anak benua itu tidak akan lain lagi. Demikianlah sebagian wajah

islam di belahan dunia adalah produk sejarah. TaSAWuf dan akhlak sebagai

ilmu adalah produk sejarah. Akhlak sebagai nilai sumber dari wahyu, tetapi

sebagai ilmu yang disistematisasi akhlak adalah produk sejarah.

Selain itu, produk islam yang berkembang dan sangat terkenal di

nusantara yakni tentang penyebaran islam di pulau jawa oleh para walisongo

yang menggunakan berbagai metode diantaranya pewayangan yang awalnya

ceritanya tentang mahabarata agama hindu, setelah islam masuk ceritanya

diadopsi ke dalam kancah cermin islam walaupun melalui kiasan dan ada pula

yang menggunakan metode syair atau tembang-tembang jawa yang

bernapaskan islam.

Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa tahapan. Seperti halnya

penelitian agama, tahapan-tahapannya yaitu:

a. Tahap Pralapangan

Tahap pralapangan adalah segala persiapan yang diperlukan sebelum

terjun dalam kegiatan penelitian. Tahapannya antara lain:

1) Menyusun proposal penelitian

2) Memilih lapangan penelitian

3) Mengurus perizinan

4) Studi eksplorasi keadaan lapangan

5) Memilih informan

6) Menyiapkan perlengkapan penelitian

Page 10: islam sebagai objek kajian dan penelitian

7

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini dapat dilakukan dengan pengumpulan data. Pengumpulan

data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data

yang diperlukan. Yaitu melalui tahapan sebagai berikut.

1) Observasi, merupakaan pengamatan menggunakan mata tanpa bantuan

alat-alat lain.

2) Wawancara

3) Angket (daftar pertanyaan)

c. Tahap Analisis Data.5

Peta Penelitian Agama

(Ahmad Syafi’i Mufid dalam Mochtar Affandi (ed.), 1996:34)6

Berkenaan dengan metode penelitian yang diperlukan, Ahmad Syafi’i

Mufid menjelaskan sebagai berikut. Apabila penelitian agama berkenaan

dengan pemikiran atau gagasan, maka metode-metode, seperti filsafat,

fisiologi adalah pilihan yang tepat. Apabila penelitian agama berkaitan dengan

5 Dadang Kahmad, Metode Penelitian Agama, CV Pustaka Setia, Bandung, hal. 87 6 Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, hal. 58

Wahyu/Agama

Terwujud dalam

bentuk pengetahuan dan pemikiran manusia

Bukan objek

penelitian

Terwujud dalam sikap dan tindakan manusia

Terwujud dalam

benda-benda suci atau keramat

Objek penelitian

Filsafat/kebudayaan Ilmu sosial/sejarah Sains/antropologi/arkeologi

Page 11: islam sebagai objek kajian dan penelitian

8

sikap perilaku agama, maka metode ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,

antropologi, dan psikologi merupakan metode yang paling tepat digunakan.

Sedangkan untuk penelitian yang berrkenaan dengan benda-benda

keagamaan, metode arkeologi atau metode-metode ilmu natural yang relevan

tepat digunakan. (Ahmad Syafi’i Mufid dalam Mochtar Affandi (ed.),

1996:35).7

C. Karakter Objek Penelitian Agama, Sosial, dan Budaya

Islam memiliki karakteristik yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam

berbagai bidang seperti bidang agama, ibadah, muamalah (kemanusiaan) yang

didalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial,

ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesehatan, pekerjaan serta islam

sebagai sebuah disiplin ilmu. Namun, di sini akan dibahas tentang karakter

agama, sosial, dan budaya. Yaitu sebagai berikut;

1. Karakter Agama

Menurut Nurcholis Madjid dalam karyanya yang berjudul Islam Doktrin

dan Peradaban, bahwa dalam bidang agama, islam mengakui adanya sebuah

aturan Tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak

mungkin dilawan atau diingkari.

Agama islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai saling memaafkan,

toleransi, tidak memaksa, saling menghargai, dan nilai-nilai kebijakan lainnya

yang terkait dengan hubungan antarsesama manusia. Misalnya saja

“Rasulullah SAW. Ketika membangun kota Madinah di mana islam, yahudi,

nasrani dapat hidup berdampingan dalam perdamaian”.

Karakterisistik ajaran islam dalam bidang agama tersebut di samping

mengakui adanya pluralisme sebagai suatu kenyataan, juga mengkui adanya

universalisme, yakni mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir,

7 Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012. hal. 62

Page 12: islam sebagai objek kajian dan penelitian

9

menyuruh berbuat baik, dan mengajak pada keselamatan. Inilah yang

selanjutnya dapat dijadikan landasan untuk membangun konsep toleransi

dalam beragama.

Dengan demikian, karakteristik agama islam dalam visi keagamaannya

bersifat toleransi, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena

dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian

pada Tuhan.

Ada lima bentuk gejala agama yang perlu diperhatikan jika kita

hendak mempelajari suatu agama, diantaranya sebagai berikut.

a. Scripture atau naskah-naskah atau sumber ajaran dan simbol-simbol

agama.

b. Para penganut atau pemimpin atau pemuka agama, yaitu sikap, perilaku

dan penghayatan para penganutnya.

c. Ritus-ritus, lembaga-lembaga, dan ibadah-ibadah, seperti sholat, haji,

puasa, perkawinan, dan waris.

d. Alat-alat keagamaan, seperti masjid, gereja, lonceng, peci, dan

semacamnya.

e. Organisasi-organisasi keagamaan tempat para penganut agam berkumpul

dan berperan, seperti Nahdlotul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Gereja

Katholik, Gereja Protestan, Syi’ah, dan lain-lain.8

2. Karakter Sosial

Karakteristik bidang sosial islam menjunjung tinggi tolong menolong,

saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter

(kesamaan derajat), tenggang rasa dan kebersamaan. Menurut penelitian yang

dilakukan Jalaludin Rahmat, islam mendahulukan muamalah daripada ibadah,

memperhatikan aspek sosial daripada aspek kehidupan ritual. Muamalah lebih

luas daripada ibadah. Islam menilai bahwa ibadah yang di lakukan secara

8 M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 13-14

Page 13: islam sebagai objek kajian dan penelitian

10

berjamaah atau bersama-sama dengan orang lain nilainya lebih tinggi

daripada sholat yang dilakukan secara perseorangan, dengan perbandingan 27

derajat. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan islam bukan

ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, jenis

kelamin, dan lain sebagainya yang berbau realistis. Kualitas dan ketinggian

derajat seseorang ditentukan oleh ketaqwaaannya yang di tunjukkan oleh

prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia. Atas dasar ukuran ini, maka

dalam islam semua orang memiliki kesempatan yang sama. Mobilitas vertikal

dalam arti yang sesungguhnya ada dalam islam, sementara sistem kelas yang

menghambat mobilitas sosial tersebut tidak di akui keberadaannya. Seseorang

yang berprestasi sesungguhnya berasal dari kalangan bawah,tetap dihargai

dan dapat meningkatkan keduduknnya serta mendapat hak-hak sesuai degan

prestasi yang dicapai.

3. Karakter Budaya

Karakteristik ajaran islam dalam bidang kebudayaan bersikap terbuka,

akomodatif, tetapi juga selektif. Yakni dari satu segi islam terbuka dan

akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan

dengan itu islam juga selektif, yakni tidak tidak begitu saja menerima seluruh

jenis kebudayaan, melainkan kebudayaan yang sejalan dengan islam saja yang

diambil.

Karakteristik islam dalam bidang kebudayaan tersebut dapat pula di lihat

dari lima ayat pertama surat Al-Alaq. Pada surat tersebut terdapat kata iqra’

yang diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut menurut A. Baiquni selain

berarti menbaca dalam arti biasa, juga berarti menelaah, mengobservasi,

membandingkan, mengukur, mendeskripsikan, menganalisis, penyimpulan

secara induktif.

Page 14: islam sebagai objek kajian dan penelitian

11

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian agama adalah suatu proses penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia dan Tuhan. Jadi

penelitian sosial adalah adalah suatu proses penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dengan interaksi sosial. Penelitian budaya adalah penelitian tentang naskah-

naskah (filologi), alat-alat ritus keagamaan, benda-banda purbakala agama

(arkeologi), sejarah agama, nilai-nilai dari mitos-mitos yang dianut para

pemeluk agama dan sebagainya.

Islam Dijadikan Objek Kajian dan Penelitian

a. Islam Sebagai Doktrin Agama

b. Islam Sebagai Gejala Budaya

c. Islam Sebagai Interaksi Sosial

d. Islam Sebagai Produk Sejarah dan Sasaran Penelitian

Berkenaan dengan metode penelitian yang diperlukan, Ahmad Syafi’i

Mufid menjelaskan sebagai berikut. Apabila penelitian agama berkenaan

dengan pemikiran atau gagasan, maka metode-metode, seperti filsafat,

fisiologi adalah pilihan yang tepat. Apabila penelitian agama berkaitan dengan

sikap perilaku agama, maka metode ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,

antropologi, dan psikologi merupakan metode yang paling tepat digunakan.

Sedangkan untuk penelitian yang berrkenaan dengan benda-benda

keagamaan, metode arkeologi atau metode-metode ilmu natural yang relevan

tepat digunakan. (Ahmad Syafi’i Mufid dalam Mochtar Affandi (ed.),

1996:35).

Page 15: islam sebagai objek kajian dan penelitian

12

Karakterisistik ajaran islam dalam bidang agama yaitu mengakui adanya

pluralisme sebagai suatu kenyataan dan mengakui adanya universalisme.

Karakteristik bidang sosial islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling

menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan

derajat), tenggang rasa dan kebersamaan. Karakteristik ajaran islam dalam

bidang kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi juga selektif.

B. Saran

Semua yang telah tertulis di atas, kami sebagai penulis sadar masih

banyak kekurangan dan masih membutuhkan pengarahan serta bimbingan.

Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca.

Page 16: islam sebagai objek kajian dan penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.2012

Atho Mudzhar. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.1998

Atang Abd Hakim dan Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.2012

Dadang Kahmad. Metode Penelitian Agama. Bandung: CV Pustaka Setia.2000