islam di indonesia

22
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ISLAM DI INDONESIA” Disusun oleh kelompok 3 : KELAS T-303-2 UNIVERSITAS MERCU BUANA - Angkodo Burhanudin (41515110088) - Anjas Dwi (41515110104) - Faisal Abdallah (41515110082) - M. Ilyas (41515110084) - Abdur fauzi

Upload: anjas-dwi

Post on 15-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Islam di indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Islam Di Indonesia

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ISLAM DI INDONESIA”

Disusun oleh kelompok 3 :

KELAS T-303-2

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2015

- Angkodo Burhanudin (41515110088)

- Anjas Dwi (41515110104)

- Faisal Abdallah (41515110082)

- M. Ilyas (41515110084)

- Abdur fauzi

Page 2: Islam Di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga saya selaku penyusun dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya Makalah ini berkat adanya peran dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini saya ucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu. terutama kepada :

1. Bapak Dr. Saepudin, S.Ag, M.Si, selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

2. Semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu atas segala bantuan dan dukungan

serta dorongan, sehingga Makalah Pendidikan Agama Islam ini dapat selesai sesuai

dengan waktu yang telah di tentukan.

Saya juga menyadari, bahwa makalah ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Baik isi maupun

tata tulisannya. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Saya. Oleh sebab itu,

keritik dan saran dari berbagai arah yang bersifat konstruktif sangat saya harapkan demi

kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata saya berharap, semoga makalah ini tetap ada manfaatnya khususnya bagi saya dan

tentunya bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 24 September 2015

Penyusun

i

Page 3: Islam Di Indonesia

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

Bab I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Prakerin .............................................................................. 1

1.2 Pokok Permasalahan ................................................................................... 1

Bab II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2

2.1 Cara Masuknya Islam di Indonesia.............................................................. 2

2.2 Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Nusantara ............................... 3

2.3 Hikmah Perkembangan Islam di Indonesia ................................................ 9

Bab III PENUTUP ......................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12

3.2 Daftar Pustaka ............................................................................................. 12

ii

Page 4: Islam Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Indonesia adalah sebuah negara sekuler demokratis dengan pengaruh Islam yang kuat. Sejak

awal berdirinya negara ini, Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar ummat muslim

di dunia. Oleh karena itu, umat Islam perlu bangga akan tingginya umat Islam di indonesia.

Islam di Indonesia dapat menjadi besar dan terhormat karena tidak terlepas dari usaha para

pendahulu kita yang dengan tekun dan gigih menyebarkan dan mempertahankan Islam di

Indonesia.

Berbicara tentang islam mulai datang dan masuk ke Indonesia, Penyebaran islam

merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Menurut para ahli

sejarah, islam masuk ke Indonesia pada abad ke tujuh masehi atau abad pertama hijriyah. Namun

dari sumber lain, ada yang menyebutkan bahwa Islam sudah mulai masuk ke Indonesia saat para

pedagang dari Arab mulai singgah dan memasuki wilatyah Indonesa. Waktu itu saat masih

pemerintahan sahabat Nabi, Khulafaur Rasyidin.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk

meneliti dan mengkaji lebih mendalam “Islam di indonesia”.

1.2 Pokok-pokok permasalahan

Untuk membicarakan menganai Islam di Indonesia mengingat materi yang sangat luas maka

perkenankan kami dalam tulisan ini hanya akan menyampaikan polol-pokok permasahannya

yang meliputi Kedatangan Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya serta peranan islam

dalam pembangunan negara Indonesia.

1

Page 5: Islam Di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cara Masuknya Islam di Indonesia 

Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam

berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat

kegigihan para ulama.

Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain ;

A. Perdagangan

Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang

dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam

Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan

pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan

duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.

Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

B. Kultural

Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan,

sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali

Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan wayang kulit,

mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan

pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari

masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri

menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan

cublak suweng dan lain-lain.

C. Pendidikan 

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam

pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam

diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang

mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren

Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean,

2

Page 6: Islam Di Indonesia

Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang

pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di

seluruh Indonesia.

D. Kekuasaan politik

Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari

para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan

menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh

Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana

yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan

komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di

Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia

dimasa mendatang.

2.2 Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Nusantara

A. Sumatra

Kesimpulan hasil seminar di Medan tersebut di atas, dijelaskan bahwa wilayah

Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan

daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua

daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan

Samudra Pasai.

Menurut keterangan Prof. Ali Hasmy dalam makalah pada seminar “Sejarah Masuk

dan Berkembangnya Islam di Aceh” yang digelar tahun 1978 disebutkan bahwa

kerajaan Islam yang pertama adalah kerajaan Perlak. Namun ahli sejarah lain telah

sepakat, Samudra Pasailah kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan rajanya

yang pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh (memerintah dari tahun 1261 s.d 1297 M).

Sultan Malik Al-Saleh sendiri semula bernama Marah Silu. Setelah mengawini putri

raja Perlak kemudian masuk Islam berkat pertemuannya dengan utusan Syarif Mekkah

yang kemudian memberi gelar Sultan Malik Al-Saleh.

3

Page 7: Islam Di Indonesia

Kerajaan Pasai sempat diserang oleh Majapahit di bawah panglima Gajah Mada, tetapi

bisa dihalau. Ini menunjukkan bahwa kekuatan Pasai cukup tangguh dikala itu. Baru

pada tahun 1521 di taklukkan oleh Portugis dan mendudukinya selama tiga tahun.

Pada tahun 1524 M Pasai dianeksasi oleh raja Aceh, Ali Mughayat Syah. Selanjutnya

kerajaan Samudra Pasai berada di bawah pengaruh keSultanan Aceh yang berpusat di

Bandar Aceh Darussalam (sekarang dikenal dengan kabupaten Aceh Besar).

Munculnya kerajaan baru di Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam, hampir

bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Malaka karena pendudukan Portugis. Dibawah

pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan Ibrahim kerajaan Aceh terus

mengalami kemajuan besar. Saudagar-saudagar muslim yang semula berdagang

dengan Malaka memindahkan kegiatannya ke Aceh. Kerajaan ini mencapai puncak

kejayaannya pada masa pemerintahan Iskandar Muda Mahkota Alam ( 1607 - 1636).

Kerajaan Aceh ini mempunyai peran penting dalam penyebaran Agama Islam ke

seluruh wilayah Nusantara. Para da’i, baik lokal maupun yang berasal dari Timur

Tengah terus berusaha menyampaikan ajaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara.

Hubungan yang telah terjalin antara kerajaan Aceh dengan Timur Tengah terus

semakin berkembang. Tidak saja para ulama dan pedagang Arab yang datang ke

Indonesia, tapi orang-orang Indonesia sendiri banyak pula yang hendak mendalami

Islam datang langsung ke sumbernya di Mekah atau Madinah. Kapal-kapal dan

ekspedisi dari Aceh terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke 16.

Bahkan pada tahun 974 H. atau 1566 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan Asyi

(Aceh) yang berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwah yang erat antara Aceh

dan Timur Tengah itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah.

B. Jawa

Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad

pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini dituturkan oleh Prof. Dr. Buya Hamka

dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai tahun 675 M.

sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah Jawa (Kerajaan

4

Page 8: Islam Di Indonesia

Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyah saat itu baru penjajagan

saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka

atau kerajaan Pasai sendiri. Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara

Malaka dan Pasai disatu pihak dengan Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.

Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali

Sanga, yaitu : 

1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik 

Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor

penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai

perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H) dimakamkan

di Gapura Wetan Gresik 

2. Sunan Ampel (Raden Ali Rahmatullah)

Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang Cempa,

ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan budaya

lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main

wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel

tahun 1481 M. 

Jasa-jasa Sunan Ampel : 

- Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir

para mubalig kenamaan seperti : Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan

Demak pertama), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat)

dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah

Blambangan.

- Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak yang dibangun pada

tahun 1479 M. 

- Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden

Patah sebagai Sultan pertama.

3. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)

Dia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai

ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai raja

5

Page 9: Islam Di Indonesia

peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Ketika Sunan Ampel

wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.

4. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersama-

sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat tahun 1515

M.

5. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)

Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia membuat

wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri sempat

menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar manusia

utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang

bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih

yang dilakukannya dalam rangka dakwah Islam. 

6. Sunan Drajat

Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang). Dakwah

beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkader para da’i yang

berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.

7. Syarif Hidayatullah

Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan

Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di Cirebon

yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid

Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif

Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang

hidup bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak

dijadikan pusat dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.

8. Sunan Kudus

Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan wafat

tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus dan

sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal dan

merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.

6

Page 10: Islam Di Indonesia

9. Sunan Muria 

Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga. Beliau

menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian

daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.

C. Di Sulawesi

Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke

pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan.

Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau

Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis pada tahun 1540 saat datang ke

Sulawesi, di tanah ini sudah ditemui pemukiman muslim di beberapa daerah. Meski

belum terlalu banyak, namun upaya dakwah terus berlanjut dilakukan oleh para da’i di

Sumatra, Malaka dan Jawa hingga menyentuh raja-raja di kerajaan Gowa dan Tallo

atau yang dikenal dengan negeri Makasar, terletak di semenanjung barat daya pulau

Sulawesi. 

Kerajaan Gowa ini mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Ternate dibawah

pimpinan Sultan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang

da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal

22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang

kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636 ) dan diikuti oleh perdana

menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa.

Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan

Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja

Luwu segera menerima pesan Islam diikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan

raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611 M.

Dengan demikian Gowa (Makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan disegani.

Pelabuhannya sangat ramai disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan manca

negara. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan Gowa

(Makasar). Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa Sultan Hasanuddin

7

Page 11: Islam Di Indonesia

(1653-1669).

D. Di Kalimantan 

Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo melalui tiga jalur.

Jalur pertama melalui Malaka yang dikenal sebagai kerajaan Islam setelah Perlak dan

Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar

sebab para muballig dan komunitas muslim kebanyakan mendiamai pesisir barat

Kalimantan. 

Jalur kedua, Islam datang disebarkan oleh para muballig dari tanah Jawa. Ekspedisi

dakwah ke Kalimantan ini mencapai puncaknya saat kerajaan Demak berdiri. Demak

mengirimkan banyak Muballig ke negeri ini. Para da’i tersebut berusaha mencetak

kader-kader yang akan melanjutkan misi dakwah ini. Maka lahirlah ulama besar, salah

satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Jalur ketiga para da’i datang dari Sulawesi (Makasar) terutama da’i yang terkenal saat

itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.

E. Di Maluku.

Kepulauan Maluku terkenal di dunia sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga

menjadi daya tarik para pedagang asing, tak terkecuali para pedagang muslim baik dari

Sumatra, Jawa, Malaka atau dari manca negara. Hal ini menyebabkan cepatnya

perkembangan dakwah Islam di kepulauan ini.

Islam masuk ke Maluku sekitar pertengahan abad ke 15 atau sekitar tahun 1440

dibawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka dan Jawa (terutama para da’i

yang dididik oleh para Wali Sanga di Jawa). Tahun 1460 M, Vongi Tidore, raja

Ternate masuk Islam. Namun menurut H.J De Graaft (sejarawan Belanda) bahwa raja

Ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin (1486-1500 M). Setelah itu

Islam berkembang ke kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku. Tetapi diantara sekian

banyak kerajaan Islam yang paling menonjol adalah dua kerajaan , yaitu Ternate dan

Tidore.

Raja-raja Maluku yang masuk Islam seperti :

8

Page 12: Islam Di Indonesia

a. Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum (1465-1486).

b. Setelah beliau wafat digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang sangat besar

jasanya dalam menyiarkan Islam di kepulauan Maluku, Irian bahkan sampai ke

Filipina.

c. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaluddin.

d. Raja Jailolo yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin.

e. Pada tahun 1520 Raja Bacan masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin.

Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang

disiarkan oleh raja-raja Islam di Maluku, para pedagang dan para muballig yang juga

berasal dari Maluku. Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah : Miso,

Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.

2.3 Hikmah perkembangan islam di indonesia

A. Peranan Umat Islam Pada Masa Penjajahan.

Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakar dalam hati bangsa

Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri beberapa kerajaan Islam, seperti

Samudra Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain. Jauh sebelum mereka datang, umat

Islam Indonesia sudah memiliki identitas bendera dan warnanya adalah merah

putih. Ini terinspirasi oleh bendera Rasulullah saw. yang juga berwarna merah

dan putih. Rasulullah saw pernah bersabda :” Allah telah menundukkan pada

dunia, timur dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah, yakni Al-

Ahmar dan Al-Abyadl, merah dan putih “. Begitu juga dengan bahasa Indonesia.

Tidak akan bangsa ini mempunyai bahasa Indonesia kecuali ketika ulama

menjadikan bahasa ini bahasa pasar, lalu menjadi bahasa ilmu dan menjadi

bahasa jurnalistik.

Beberapa ajaran Islam seperti jihad, membela yang tertindas, mencintai tanah air

dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam membangkitkan

semangat melawan penjajah. Bisa dikatakan bahwa hampir semua tokoh

pergerakan, termasuk yang berlabel nasionalis radikal sekalipun sebenarnya

terinspirasi dari ruh ajaran Islam. Sebagai bukti misalnya Ki Hajar Dewantara

9

Page 13: Islam Di Indonesia

(Suwardi Suryaningrat) tadinya berasal dari Sarekat Islam (SI); Soekarno sendiri

pernah jadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri dibawah bimbingan

Tjokroaminoto bersama S.M Kartosuwiryo yang kelak dicap sebagai

pemberontak DI/TII; RA Kartini juga sebenarnya bukanlah seorang yang hanya

memperjuangkan emansipasi wanita. Ia seorang pejuang Islam yang sedang

dalam perjalanan menuju Islam yang kaaffah. Ketika sedang mencetuskan ide-

idenya, ia sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya terang (Islam)

atau minaz-zulumati ilannur (habis gelap terbitlah terang). Patimura seorang

pahlawan yang diklaim sebagai seorang Nasrani sebenarnya dia adalah seorang

Islam yang taat. Tulisan tentang Thomas Mattulessy hanyalah omong kosong.

Tokoh Thomas Mattulessy yang ada adalah Kapten Ahmad Lussy atau Mat

Lussy, seorang muslim yang memimpin perjuangan rakyat Maluku melawan

penjajah. Demikian pula Sisingamangaraja XII menurut fakta sejarah adalah

seorang muslim. 

Semangat jihad yang dikumandangkan para pahlawan semakin terbakar ketika

para penjajah berusaha menyebarkan agama Nasrani kepada bangsa Indonesia

yang mayoritas sudah beragama Islam yang tentu saja dengan cara-cara yang

berbeda dengan ketika Islam datang dan diterima oleh mereka, bahwa Islam

tersebar dan dianut oleh mereka dengan jalan damai dan persuasif yakni lewat

jalur perdagangan dan pergaulan yang mulia bahkan wali sanga menyebarkannya

lewat seni dan budaya. Para da’i Islam sangat paham dan menyadari akan

kewajiban menyebarkan Islam kepada orang lain, tapi juga mereka sangat paham

bahwa tugasnya hanya sekedar menyampaikan. Hal ini sesuai dengan Q.S. Yasin

ayat 17 :”Tidak ada kewajiban bagi kami hanyalah penyampai (Islam) yang

nyata”. (Q.S. Yasin : 17)

B. Peranan organisasi Islam dalam masa Pembangunan.

1. Peranan Muhammadiah.

- Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan

tinggi, berbudi luhur dan bertaqwa kepada tuhan YME

10

Page 14: Islam Di Indonesia

- Melakukan usaha-usaha dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Peranan Nahdatul Ulama.

Nahdatul Ulama yang pernah berkifrah dibidang politik dalam

perkembangan, selanjutnya NU bergerak dibidang agama, sosial dan

kemasyaraktan. Usaha-usaha NU antara lain:

- Mendirikan madrasah-madrasah

- Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren

- Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin

3. Majelis Ulama Indonesia

MUI adalah organisasi keilmuan yang bersifat independen tidak beraviliasi

kepada salah satu aliran politk, mazhab atau aliran keagamaan Islam yang ada

di Indonesia. Adapun peranan MUI pada masa pembangunan adalah :

- Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah sosial

kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam di Indonesia pada

umumnya, sebagai amar ma’ruf nahyi munkar dalam usaha meningkatkan

ketahanan sosial.

- Memperkuat ukhuah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antar umat

beragama dalam mewujudkan persataun dan kesatuan nasional.

- MUI adalah penghubung antara ulama dan umara serta menjadi

penerjemah timbal balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesi guna

menyukseskan pembangunan nasional.

Pada masa pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung

pada cendekia muslim yang di sebut ICMI. ICMI lahir pada Desember 1990

dan berkifrah pada hampir semua aspek kehidupan bangsa.

11

Page 15: Islam Di Indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masuknya islam di Indonesia menjadi kebanggaan untuk masyarakat Indonesia karena

islam ini merupakan agama yang dapat memberikan kesejahteraan bagi umatnya.

Walaupun terdapat beberapa teori mengenai masuknya islam di Indonesia tetapi secara

garis besar masuknya islam di Indonesia melalui beberapa cara yaitu karena Perdagangan,

Budaya, Pendidikan, Kekuasaan Politik. Banyak sekali Hikmah peranan islam di

Indonesia baik dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan, pendidikan dsb.

Perkembangan Islam ini tetap berjalan hingga sekarang itu semua terjadi karena usaha

para pendahulu kita yang dengan tekun dan gigih menyebarkan dan mempertahankan

Islam di Indonesia.

3.2 Daftar Pustaka

- “Perkembangan islam di Indonesia”,

http://www.saefudin.info/2008/12/perkembangan-islam-di-indonesia.html

- “Perkembangan islam di indoseia” http://www.mustaqimjnet.com

12