islam dan teknologi 1

Upload: al-faqih

Post on 06-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    1/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut pada hakikatnya berasal dari Allah

    SWT, maka penggunaanya pun harus sejalan dengan kehendak Allah SWT, yakni

    untuk tujuan ibadah kepada-Nya, yakni menggunkannya untuk mengatasi berbagai

    masalah dalam kehidupan, mengupayakan terciptanya keadaan hidup yang makinnyaman, dan sejahtera baik secara materiil maupun spiritual. Selain itu, ilmu

    pengetahuan dan teknologi tersebut harus dapat membawa manusia semakin dekat,

    beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian Islam dan Teknologi?

    2. Apa saja manfaat teknologi bagi maslahat umat manusia?

    C. Tujuan

    1. Menjelaskan definisi Islam dan Teknologi

    2. Mengetahui manfaat teknologi untuk maslahat manusia

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    2/22

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

    DALAM ISLAM

    Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang mengandung berbagai arti, antara lain

    knowledge (pengetahuan), learning (pengajaran), lore (adat dan pengetahuan),

    cognizance (pengetahuan), acquaintance (kenalan), information (pemberitahuan),cognition (kesadaran), intellection (kepandaian), perception (pendapat). Jamak dari

    ‘ilm adalah ‘ulum yang berarti science , dan al- ‘ ulum yang berarti natural science (ilmu

    alam). 1

    Dalam bahasa Indonesia, ilmu diartikan pengetahuan atau kepandaian (baik

    tentang segala yang masuk jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan alam dan

    sebagainya). 2

    Adapun pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. 3 Dengan demikian,

    pengertian antara ilmu dan pengetahuan secara sepintas sama, yaitu berkaitan dengan

    pengetahuan, kepandaian, pemberitahuan, kepandaian, dan pendapat. Namun

    demikian, di kalangan para ahli terdapat kesepakatan untuk membedakan antara

    pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui,

    atau pengetahuan pada umumnya yang bersifat pendapat umum ( common sense ) yang

    belum dibuktikan kebenarannya berdasarkan dalil – dalil, data, fakta dan pengujian,

    serta belum tersusun secara sistemtik. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang

    1 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic , (edited by.J. Milton Cowan), (Beirut:Libraire Du Liban dan London: Mocdonald & Evens LTD, 1974), hlm. 635; John M. Echlos dan HasanShadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1980), cet. VIII.

    2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustakan, 1991),hal. 373.

    3 W.J.S. Poerwadarminta, Op.cit , hlm. 731.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    3/22

    3

    diketahui oleh masyarakat pada umumnya yang terjadi melalui informasi dari mulut

    kemulut, atau tulisan yang belum teruji kebenarannya. Adapun ilmu pengetahuan

    adalah pengetahuan yang sudah didukung oleh data, fakta, dalil, pengujian dan

    pembuktian kebenarannya, serta tersusun secara sistematik. Pengertian ini mirip

    dengan pendapat al-Raghib al-Ashafani yang mengatakan bahwa, ilm adalah:

    د ي ب ي غ ي و ت ك ذ ر ن: ح د ذ ب ه و ي ب ك ر "دد ي ي ه"ش ي ف ي ش ه و ف

    “Ilmu adalah mendalami tentang sesuatu sampai pada hakikatnya, dan ia tebagi dua.

    Pertama, hanya mengetahui sesuatu saja, sedangkan yang kedua yang disertai dengankepastian adanya sesuatu atau tidak adanya sesuatu.” 4

    Dengan demikian, ilmu dalam jenis pertama disebut pengetahuan, sedangkan ilmu

    jenis kedua disebut ilmu pengetahuan.

    Ilmu pengetahuan dapat pula disebut sebagai scientific knowledge , yakni

    pengetahuan yang bersifat ilmiah, yakni pengetahuan yang dihasilkan melalui proses

    penelitian, pembuktian, pengujian dan percobaan secara mendalam, sistematik,

    objektif, dan komprehensif dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan

    penelitian. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat akademik dan ilmiah.

    Adapun pengetahuan hanyalah pengetahuan pada umumnya yang tidak bersifat

    akademik dan tidak bersifat ilmiah. 5

    Ilmu pengetahuan lebih lanjut dikhususkan pada ilmu yang berbasis pada alam

    fisik atau natur dan karenanya ia disebut juga dengan istilah natural sciences atau ilmu

    tentang alam, seperti fisika, astronomi, biologi, botani, farmasi, dan kedokteran. Ilmu

    pengetahuan ini berisi teori – teori, yakni pernyataan yang mengandung hubungan

    4 Al-Raghib al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfadz Al -Qur’an, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.), hlm.355.

    5 Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015), cet.2, hlm. 364.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    4/22

    4

    antara sebab dan akibat yang dapat dibuktikan secara ilmiah; atau pernyataan tentang

    segala sesuatu yang diperoleh melalui hasil penelitian yang mendalam dan dapat

    dibuktikan kebenarannya. Teori-teori ini disusun secara sistematik dan komprehensif

    serta diverivikasi dan diuji kebenarannya oleh para ahli.

    Terdapat perbedaan antara teori yang terdapat dalam ilmu pengetahuan alam

    dan teori yang terdapat dalam ilmu sosial. Dalam ilmu pengetahuan alam ( natural

    sciences ), teori tersebut bersifat objektif, pasti dan memiliki response time (reaksi

    waktu) yang pasti. Misalnya, teori yang mengatakan bahwa setiap benda cair

    bentuknya akan mengikuti bejana tempat benda cair tersebut diletakkan. Atau teori

    yang mengatakan bahwa setiap benda cair bentuknya akan mengikuti bejana tempat

    benda cair tersebut diletakkan. Atau teori yang mengatakan, jika air dipanaskan akan

    mendidih, dan jika didinginkan akan membeku. Teori ini dapat dibuktika kebenarannya

    dengan mengambil air dan memasukkannya ke dalam bejana, kemudian meletakkan

    diatas kompor dengan sumbu dua puluh satu, maka dalam jangka waktu tertentu air ini

    akan dapat diketahui reaksinya. Dalam ilmu sosial ( social sciences ), teori ini bersifat

    subjektif, tidak pasti, dan tidak memiliki time response yang pasti. Misalnya, teori

    tentang masuknya Islam ke Indonesia yang di dalamnya terdapat teori yangmengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab, Cina, dari India dan

    Persia. Berbagai teori ini masing – masing memiliki argumentasi dan alasan yang dapat

    dipertanggungjawabkan kebenarannya. 6

    Dalam perkembangan selanjutnya para ahli membaggi ilmu pengetahuan

    menjadi ilmu pengetahuan alam yang disebut science , dan ilmu pengetahuan sosial

    ( social science ), misalnya ilmu sejarah, sosiologi, dan sebagainya. Ketika disebut ilmu

    pengetahuan dan teknologi, maka yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan alam yangciri-cirinya telah dikemukakan sebelumnya. Berbagai teori dalam dalam ilmu ala mini

    dapat dipadukan dengan teknik, maka lahirlah teknologi, yang secara harfiah ilmu

    6 Abuddin Nata, Ibid , hlm. 365.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    5/22

    5

    tentang teknologi, atau hasil sintetis dan perkawinan antara ilmu alam dan teknik.

    Teknologi pada hakikatnya merupakan penerapan teori – teori ilmu alam dengan teknik

    tertentu. Misalnya, penerapan teori tentang air yang dipanaskan mendidih, dan

    didinginkan membeku. Penerapan teori tentang air yang dipanaskan mendidih, dan

    didinginkan membeku. Penerapan teori ini melahirkan lemari kulkas yang dapat

    mendinginkan air, atau dispenser yang dapat memanaskan dan mendinginkan air.

    Pengertian ilmu tersebut berbeda pula dengan pendapat para ahli tasawuf.

    Menurut mereka bahwa ilmu bukan diperoleh melalui penalaran ilmiah dengan

    menggunakan pancaindra dan berbagai metode ilmiah, melainkan segala sesuatu yang

    diperoleh dari Tuhan. Menurut para ahli tasawuf, ilmu adalah cahaya dari Allah SWT

    yang diberikan kepada sesorang yang telah mencapai keadaan tertentu, yakni sudah

    dekat dan mencintai Allah dalam keadaan jiwa yang bersih dari segala dosa dan noda.

    Hal ini sejalan dengan prinsip kedua tentang ilmu pengetahuan yang dikemukakan oleh

    Muhammad al – Toumy al Syaibani yang mengatakan, tentang adanya keyakinan bahwa

    pengetahuan adalah segala yang kita capai dengan pancaindra atau akal kita, atau kita

    terima melalui intuisi, atau ilham atau agama. 7 Pengetahuan manusia itu mempunyai

    sumber yang bermacam-macam. Pengalaman langsung dan pemerhatian dan pengamatan indra hanyalah sebagian submer – sumber ini. Banyak lagi sumber – sumber

    lain, barangkali yang paling penting dan paling menonjol adalah percobaan ilmiah yang

    halus dan teratur, renungan pikiran dan pemikiran akal, bacaan dan telaah terhadap

    pengalaman orang-orang dahulu, perasaan, rasa hati ( dzauq ), limpahan dan celik akal;

    dan bimbingan ilahi. 8 Dalam prakttiknya, pengetahuan yang diperoleh melalui

    limpahan dari Tuhan itu sering kali dipandang tidak ilmiah. Dalam hal ini Mulyadi

    Kartanegara mengatakan sebagai berikut:

    “Sains modern sangat bias positivnya dan yang kuat sering menganggap tidak objektif

    seluruh pengalaman manusia selain pengalaman indriawi. Bagi mereka, selain

    7 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam , Loc. Cit, hlm 260-268.8 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Ibid , hlm. 274.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    6/22

    6

    pengalaman manusia yang lain, seperti pengalaman intelektual, intuitif, mistik dan

    religious, sangat rentan terhadap subjektivitas yang semena – mena untuk dapat

    mencapai tingkat objektivitas yang memadai untuk diperhitungkan sebagai data- data

    ilmiah, sambil merupakan kenyataan bahwa pengalaman indra pun tidak kalah

    subjektivitasnya dibandingkan dengan yang lain, bahwa pengalaman – pengalaman

    manusia yang lainnya, seperti mimoi, pengalaman mistik, religious, juga memiliki

    basis ontologisnya yang kuat sekalipun berbeda wujud dan karakternya dengan dunia

    fisik.” 9

    Adanya pengetahuan yang diberikan secara langsung oleh Tuhan kepada

    manusia-manusia tertentu, yakni mereka yang telah menyucikan dirinya melalui

    latihan spiritual yang intens dan berat ( riyadhah ) dan berusaha keras mengendalikan

    hawa nafsunya ( mujahadah ), sebagaimana terdapat dalam tasawuf sejalan dengan

    firman Allah SWT:

    ٌ ا ا ا ا اا ا ّج ا ا ا ص ا ص ٍ صا ص اة رص اص ارضص اا اـةاتص وا ر ر ااة ر ر ج ه ا ا ٓ واا ا ا ا ص ا شاقص واا غاص ااد ا اـةاڪا ا ٍ ج اا درصى قا ص شا

    )٥ اص ٣ ِص وا صص شا ا ص اـة ا ُ ٓ وااص رص ا اا اصى ص

    “Allah adalah (pemberi) c ahaya (kepada) langit dan bumi, perumpamaan cahaya-

    Nya, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus yang didalamnya ada pelita besar.

    Pelita itu di dalam kaca, (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang berbahaya) seperti

    mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya (yaitu) pohon

    zaitun yang tidak tumbuh disebelah timur, (sesuatu) dan tidak pula disebelah

    barat(nya), yang minyaknya (saja) Hampir-kampir menerangi, walaupun tidak

    disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada

    cahanya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-

    9 Mulyadhi Kartanegara, Integritasi Ilmu Sebuah Rekonstruksi Holistik , (Jakarta: Mizan Arasy

    dan UIN Jakarta Press, 2005), cet. I, hlm. 30.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    7/22

    7

    perumpamaan bagi manusia, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. ” (QS. An-

    Nuur (24):35)

    Pada ayat tersebut cahaya Allah merupakan perumpamaan bagi ilmu dilihat dari segi

    peran dan fungsinya, yakni memberikan penerangan dan penjelasan terhadap sesuatu.

    Berbagai fenomena, kejadian, dan peristiwa akan sulit dijelaskan jika tidak disertai

    dengan teori yang menjelaskannya. Cahaya tersebut berasal dari Allah SWT yang

    diberikan kepada seseorang yang dikehendaki-Nya, yaitu orang yang mampu

    mendekatkan diri dan mencintai Allah SWT dengan cara membersihkan dirinya dari

    berbagai dosa dan maksiat, dan senantiasa melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

    Selain itu, Al- Qur’an menggu nakan ‘ilm dalam bebagai bentuk dan artinya

    sebanyak 845 kali Antara lain sebagai “pros es pencapaian pengetahuan dan objek

    pengetahuan (QS. 2: 31-32). Pembicaraan tentang ilmu mengantarkan kita kepada

    pembicaraan tentang sumber-sumber ilmu disamping klasifikasi dan ragam

    disiplinnya. Sementara itu, ahli keislaman berpendapat bahwa ilmu menurut Al- Qur’an

    mencakup segala macam pengetahuan yang berguna bagi manusia dalam

    kehidupannya, baik masa kini maupun masa depan; fisika atau metafisika. 10

    Karena ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut pada hakikatnya berasal dari

    Allah SWT, maka penggunaanya pun harus sejalan dengan kehendak Allah SWT,

    yakni untuk tujuan ibadah kepada-Nya, yakni menggunkannya untuk mengatasi

    berbagai masalah dalam kehidupan, mengupayakan terciptanya keadaan hidup yang

    makin nyaman, dan sejahtera baik secara materiil maupun spiritual. Selain itu, ilmu

    pengetahuan dan teknologi tersebut harus dapat membawa manusia semakin dekat,

    beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT. Membahas hubungan antara Al- Qur’an dan

    ilmu pengetahuan bukan dengan melihat misalnya adakah teori relativitas atau bahasan

    tentang angkasa luar; atau adakah ilmu komputer tercantum dalam Al- Qur’an, tetapi

    yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa ayat-ayatnya menghalangi kemajuan ilmu

    10 Abuddin Nata, Op. Cit. hlm. 367.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    8/22

    8

    pengetahuan atau sebaliknya, serta adakah satu ayat Al- Qur’an bertentangan dengan

    hasil penemuan ilmiah yang telah mapan? Dengan kata lain, meletakkannya pada sisi

    “social psychology” (psikologi sosial) bukan pada sisi “history of scientific progress”

    (sejarah perkembangan ilmu pengetahuan). Membahas hubungan Al- Qur’an dan ilmu

    pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul

    di dalamnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenara teori-teori ilmiah. Tetapi

    pembahasan hendaknya diletakkan pra proporsi yang lebih tepat sesuai dengan

    kemurnian dan kesucian Al- Qur’an dan sesuai pula dengan logika ilmu pengetahuan

    itu sendiri. 11

    Ilmu pengetahuan dan teknologi menurut Islam harus ditujukan untuk

    membawa manusia semakin bertakwa kepada Allah SWT, karena melalui berbagai

    teori ilmu penetahuan yang ia peroleh dari hasil pengamatan, penelitian dan percobaan

    terhadap berbagai tanda kekuasaan Tuhan yang terdapat di alam jagat raya, pada

    hakikatnya adalah ciptaan Tuhan dan hukum Tuhan. Seorang penilitian yang

    menghasilkan teori ilmu pengetahuan sebenarnya bukanlah sebagai pencipta teori ini,

    melainkan hanya sebagai penemu, yakni menemukan berbagai teori yang berasal dari

    pemahaman terhadap sunnatullah. Melalui penelitiannya terhadap air hujan yang turundari langit ke bumi selanjutnya menyuburkan tanah yang dapat ditanami berbagai

    tanaman yang beraneka ragam, dan gunung-gunung yang memiliki garis putih dan

    merah yang beraneka ragam warnanya, binatang melata dan ternak yang beraneka

    ragam warnanya, sebagaimana yang dilukiskan dalam Al- Qur’an surat Faatthir 27-28

    akan mengarahkan seseorang pada berbagai teori ilmu pengetahuan yang disertai

    dengan rasa takut (bertakwa) kepada Allah SWT:

    11 H.M. Quraish Shihab , Membumikan Al- Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat , (Bandung: Mizan, 1996), cet. XII, hlm. 41.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    9/22

    9

    ا اد ص واح ج ص اا ا واصا صالص اصفً اا ٓ ً ااخاا صه ثااات ج ٓ ص ا ا ّالا صا ا ا اا اا ان ا ْ صن ـٓؤ اا ا ص صادصص ا ْ صا ا ه ااص اص اا اـةص ا ُص وا ٓ وا ِص وا ٧( واصا د ٢ ٌ واغااص

    )٧ ر ّ غاف ّص ا

    “Tidaklah kamu melihat b ahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami

    hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan diantar

    gunung – gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya

    dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia binatang-

    binatang ternak ada yang beracam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya

    yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya-Nya, hanyalah ulama.

    Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ” (QS. Fathir (35): 27-28)

    B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PENGEMBANGAN ILMU

    PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM

    Terdapat sejumlah faktor yang mendorong manusia pada umumnya, dan

    umat Islam pada khususnya terhadap mengembangkan ilmu pengetahuan dan

    teknologi sebagi berikut:

    Pertama, faktor ajaran Islam. 12 Ayat yang pertama kali turun, yakni surat al-

    ‘Alaq (96) ayat 1-5 berisi perintah membaca dalam arti yang seluas-luasnya. Yakni

    membaca yang tertulis dan yang tak tertulis (Al- Qur’an), fenomena alam jagat raya

    dan fenomena sosial, dengan cara mengobservasi, mengenali, mencari unsur-unsur

    persamaan dan perbedaan, menganalisis dan menyimpulkannya yang yang

    selanjutnya menjadi teori, dan dari teori dapat dirumuskan ilmu pengetahuan. Dalam

    ayat ini juga terdapat kata qalam yang secara harfiah berarti pena atau alat tulis, dan

    dalam arti yang lebih luas berarti menulis dalam arti yang seluas-luasnya, yakni

    mencatat, merekam, memotret, menyimpan dalam disket dan memasukkannya

    12 Abuddin Nata, Op. Cit. hlm. 369.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    10/22

    10

    dalam program yang dapat diakses secara lebih luas. 13 Selain itu, terdapat pula ayat-

    ayat Al- Qur’an yang menyuruh manusia melakukan penelitia n, penggunaan

    pancaindranya untuk melakukan pengamatan dan akal pikirannya untuk

    merumuskan berbagai teori atau konsep ilmu pengetahuan.

    Selanjutnya, di dalam Hadis Rasulullah SAW terdapat perintah untuk

    menuntut ilmu. Misalnya Hadis yang berbunyi:

    ي س(ٌ ط و ير ع ي م و ٌ ر ح ط

    “Bahwa menuntut ilmu adalah sama dengan menuntut rahmat, menuntut

    ilmu merupakan rukun Islam, dan ganjarannya diberikan bersama para nabi.”

    (HR. Al-Dailamy dari Anas). 14

    ٌ .ط ن ي ي ح ف ه ش ٌ ن ط وو ب س( ر

    “Menunut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam, dan orang

    yang menuntut ilmu akan diampuni dosanya oleh segala sesuatu, hingga binatang

    laut.” (HR. Ibn Abd. Al-Barr dari Anas). 15

    Kedua, faktor lingkungan dan budaya yang ada di berbagai daerah di mana

    Islam tersebut berkembang. 16 Sebagaimana diketahui, bahwa sungguhpun Islam

    lahir di Mekkah dan berkembang mencapai kesempurnaannya di Madinah, namun

    praktiknya banyak berkembang di luar Mekkah dan Madinah, yakni di Baghdad,

    Mesir, dan Persia yang di masa lalu pernah mengalami kemajuan dalam bidang ilmu

    pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban. Itulah sebabnya para ilmuwan dalam

    13 “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajari (manusia) dengan perantaan kalam. Dia mengajari manusia apa yang belum diketahuinya.” (QS. Al- ‘Alaq ( 96): 1-5)

    14 Al-Sayyid Ahmad Al-Hasyimiy, Mukhtar al-Nabaawiyah wa al-Hikam al-Muhammadiya, (Surabaya: al-Hidayah, 1367 H/1948 M), cet. III, hlm. 107

    15 Al-Sayyid Ahmad Al-Hasyimiy Bek, Ibid, hlm. 10716 Abuddin Nata, Op. Cit. hlm. 370.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    11/22

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    12/22

    12

    penganutnya bersikap taklid, yakni mengikuti kebiasaan orang lain tanpa

    mengetahui dasar pengetahuan, dan menganggap bahwa setiap amal perbuatan yang

    tidak disertai ilmu pengetahuan akan tertolak. Di dalam Al- Qur’an misalnya

    terdapat ayat yang berbunyi:

    )٥ ً ٔ اه ا ا انا ٓ اا وافؤادا ج وـا ا عا وا ا صه ص صن واا ا ا اسا ا

    “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

    pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

    semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. Al- Isra’ (17): 36)

    Keenam, secara historis timbulnya dorongan untuk mengembangkan ilmu

    pengetahuan karena hal-hal yang bersifat pragmatis, yakni bahwa dalam rangka

    membangun dan memakmurkan dunia Islam yang sudah demikian luas, diperlukan

    sejumlah tenaga ahli dalam berbagai bidang untuk keperluan membangun

    infrastruktur, sarana prasarana, sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan lain

    sebagainya. Untuk keperluan ini, maka dibutuhkan sejumlah para ahli ilmu

    pengetahuan. Untuk itu, maka umat Islam mendorong kepada masyarakat untuk

    mendalami ilmu pengetahuan dengan berbagai cara, antara lain dengan melakukan pengembaraan atau berkelana ke berbagai belahan dunia untuk mencari ilmu,

    melakukan penerjemahan karya-karya ilmiah, dan lain sebagainya. Dengan kata

    lain, bahwa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang pernah dicapai dunia

    Islam di zaman Klasik adalah karena sikap keterbukaan, akomodatif, dan responsif

    terhadap warisan dan ilmu pengetahuan dari luar dengan tetap berpegang pada nilai-

    nilai yang terdapat di dalam Al- Qur’an dan Al -Sunah.

    Ketujuh, adanya pandangan yang bersifat integrated , komprehensif, danholistis dalam memandang ilmu pengetahuan dengan agama. Umat Islam pada

    waktu itu memandang bahwa mengembangkan ilmu pengetahuan merupakan

    perintah agama yang bersifat ibadah dan amal saleh. Mengembangkan ilmu

    matematika, fisika, biologi, kedokteran, farmasi, sosiologi, ekonomi, dan

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    13/22

    13

    sebagainya merupakan perintah Tuhan yang bernilai ibadah. Mengembangkan ilmu

    pengetahuan dengan mempelajari berbagai fenomena alam dan sosial adalah sama

    dengan membaca ayat-ayat Allah, karena berbagai fenomena alam jagat raya juga

    merupakan ayat Allah yang bersifat kosmologis atau ayat-ayat yang bersifat

    kauniyah. Mereka misalnya mengetahui bahwa penciptaan langit dan bumi beserta

    isinya, serta pergantian waktu siang dan malam merupakan fenomena yang menarik

    untuk diselidiki yang selanjutnya mengahasilkan berbagai temuan dalam bidang

    ilmu pengetahuan. 21

    C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN

    TEKNOLOGI DALAM ISLAM

    Agar ilmu pengetahuan tersebut tidak tersesat baik dalam mengembangkan

    maupun dalam memanfaatkannya, maka Islam menetapkan prinsip-prinsip sebagai

    berikut: 22

    1. Prinsip Tauhid

    Menurut Islam bawha sumber ilmu pengetahuan dapat berupa wahyu

    (ayat quliyah) alam jagat raya (ayat kauniyah), fenomena sosial (ayat isaniyah)

    akal pikiran dan intuisi atau ilham yang semuanya berasal dari Allah SWT.

    Sumber – sumber ilmu pengetahuan ini antara satu dan lainnya berasal dari

    Tuhan, dan harus saling melengkapi antara satu dan lainnya. Ilmu yang

    dibangun, disamping mengakui keabsahan pengalaman indriawi (yang

    mendapat tekanan dari kaum empiris dan positivis), juga pengalaman-

    21 Allah SWT berfirman: “Dia -lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya

    dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamumengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu) Allah tidak menciptakan yang demikian itumelainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yangmengetahui” (QS. Yunus (10): 5)

    22 Abuddin Nata, Op. Cit. hlm. 383.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    14/22

    14

    pengalaman mental, mistik, religious, intelektual, dan spiritual, yang disamping

    subjektivitasnya ternyata juga memiliki basis subjektivitasnya ternyata juga

    memiliki basis-basis objeksivitasnya didunia non empiris. Karena pengalaman

    spiritual-mistik dan religious-ternyata, dapat memberikan petunjuk yang sangat

    berharga bagi peneliti ilmiah di bidang astro-isik, seperti yang ditunjukkan oleh

    pengarang fisika baru: Frit jof Capra, Brian Hines, Bruno Guiderdoni dan lain-

    lain . 23

    2. Bahwa seluruh sumber ilmu pengetahuan serta pengetahuan yang dihasilkan

    melalui sumber tersebut saling membutuhkan antara satu dan lainnya. Ilmu

    agama membutuhkan ilmu pengetahuan alam (sains) dalam rangka

    melaksanakan dan mempraktikan ilmu agama tersebut. Demikian pula sains

    membutuhkan ilmu agama agar ilmu pengetahuan alam tersebut tidak

    disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang merugikan manusia dan melanggar

    larangan Allah SWT. Lebih dari itu, bahwa integritas ini meliputi integritasi

    bidang ilmu, sumber ilmu, pengalaman manusia, metode ilmiah, penjelasan

    ilmiah, teoritas dan praktis. 24

    3. Prinsip Pengalaman

    Ilmu pengetahuan dalam Islam bukan hanya untuk kepuasan ilmu itu

    sendiri ( science for science ) melainkan ilmu tersebut harus diamalkan dan

    dimanfaatkan baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan masyarakat,

    bangsa dan Negara.

    4. Prinsip pengajaran

    Islam mengajarkan atau mewajibkan bagi setiap orang yang berilmuwajib mengajarkannya kepada orang lain. Dengan kata lain bahwa, bahwa tugas

    23 Mulyhadi Kartanegara, Interitas Ilmu Sebuah Rekrontruksi Holistik, (Mizan: Arasyy danJakarta: UIN Jakarta Press 2005), cet. I hlm. 43.

    24 Mulyadhi Kartanegara, Op.cit , hlm. 58-177.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    15/22

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    16/22

    16

    8. Prinsip manfaat

    Dalam Islam bahwa ilmu yang dihasilakn oleh seorang ilmuwan harus bermanfaatn aytau berguna bagi peningkat kesejahteraan umat manusia, baik

    secara jasmani maupun rohani. Dalam Islam, ilmu bukanlah tujuan, melainkan

    hanya alat; dan ilmu bukan hanya untuk ilmu melainkan ilmu untuk

    kemaslahatan umat manusia. Dengan cara demikian, setiap orang ynag

    mengembangkan ilmu pengetahuan akan memiliki kontribusi bagi

    kesejahteraan umat manusia.

    D. Manfaat Teknologi untuk Maslahat Manusia

    Sains yang bermanfaat dalam konteks Islam yang tertulis dalam Al- Qur’an juga

    mengandung makna perikehidupan manusia. Menurut Al- Qur’an manusia diciptakan

    untuk menyembah Allah, sebagaimana QS Adz-Dzaariyat [51]: 56:

    نص ا خاا ص واصسا ص صاو (وا

    “ Dan tidak kami ciptakan jin dan manusia kesuali agar mereka menyembah-Ku ”

    Dalam rukun Islam shalat adalah tonggak untuk berdirinya agama. Ibadah adalah

    konsep yang insklusif dalam pandangan Islam. ia boleh diterapkan pada semua

    tindakan yang mendekatkan diri kepada Tuhan. Tidak seperti yang disalahartikan oleh

    sebagian orang. Ibadah tidak hanya terbatas pada aktifitas seperti shalat atau puasa.

    Hasil ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kesejahteraan bagi umat manusia juga

    temasuk dalam ketegori ibadah.

    Oleh karena itu, sains yang berguna dan bermanfaat dalam pandangan Islam

    ialah segenap sains yang dapat mendekatkan orientasi manusia kepada Tuhan, baik

    secara oteritas maupun praktis, atau dengan kata lain penerapan sains dasar dan sains

    terapan yang menghasilkan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia adalah

    merupakan salah satu bentuk ibadah bagi penemu atau pelaksananya. Sesungguhnya

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    17/22

    17

    sains yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia diridhoi Allah swt.

    Bahkan dianjurkan karena akan mendekatkan khalid pada pencipta-Nya. Namun

    sebaliknya sains yang disalahgunakan akan menimbulkan kerusakan di muka bumi

    yang secara tegas dinyatakan akan memberikan mudhorat bahkan menghancurkan

    peradaban umat manusia. 25

    Manfaat teknologi di beberapa bidang utama kehidupan sehari-hari: 26

    1. Manfaat Teknologi dalam Bisnis

    Teknologi saat ini merupakan bagian integral dari bisnis apapun

    langsung dari pembelian komputer dan perangkat lunak untuk pelaksanaan

    jaringan dan alat keamanan. Hal ini membantu perusahaan untuk:

    a. Tetap up-to-date

    b. Bisnis perjalanan lebih maju

    c. Mempertahankan dan bertahan kompetisi

    Singkatnya, teknologi telah menjadi salah satu faktor penting yang

    memaksimalkan kinerja dalam organisasi bisnis.

    2. Manfaat Teknologi Komunikasi

    Dari komputer, tablet, sampai ponsel layar sentuh, kemajuan teknologi

    di bidang komunikasi tidak terbatas. Sarana dan mode komunikasi yang tak

    terbatas. Beberapa manfaat dari kemajuan teknologi di bidang komunikasi

    adalah:

    a. Kecepatan: waktu tidak lagi menjadi kendala dalam komunikasi

    25 Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi dalam Islam, (Depok: PT RAJAGRAFINDOPERSADA, 2012), cet. 1, hlm. 14.

    26 Rabu, 27 April 2016, http://budisma.net/2014/12/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.html

    http://budisma.net/2014/12/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.htmlhttp://budisma.net/2014/12/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.htmlhttp://budisma.net/2014/12/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.htmlhttp://budisma.net/2014/12/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.htmlhttp://budisma.net/2014/12/manfaat-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.html

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    18/22

    18

    b. Kejelasan: Dengan gambar megapiksel dan video, serta kejelasan audio

    dalam komunikasi telah menjadi pengalaman yang tidak pernah ada

    sebelumnya

    c. Kedekatan: kemajuan teknologi telah membuat dunia menjadi tempat yang

    lebih kecil untuk di tinggali

    d. Penyebaran: penyebaran informasi, penyiaran berita, atau berbagi

    pengetahuan, teknologi telah membuatnya menjadi lebih cepat, lebih

    mudah, dan lebih singkat.

    3. Manfaat Teknologi dalam Pendidikan

    Kemajuan teknologi di bidang pendidikan yang cepat berkembang. Saat

    ini, e-learning adalah istilah yang akrab dan populer. Beberapa manfaat

    teknologi dalam bidang ini

    a. Pengalaman belajar Personal: Peserta didik mampu mengendalikan dan

    mengelola pembelajaran mereka sendiri. Mereka menetapkan tujuan

    mereka sendiri, mengelola proses dan isi pembelajaran, dan berkomunikasi

    dengan rekan-rekan.

    b. Tanggapan langsung: Kebanyakan program e-learning memberikan

    masukan langsung pada penilaian peserta didik. Demikian pula ada fitur

    seperti chat, forum diskusi, e-library, dll yang memungkinkan klarifikasi

    pada kecepatan yang lebih cepat daripada di kelas tradisional.

    c. Self-tanggung: Peserta didik dapat memetakan program dengan langkah

    mereka sendiri. Hal ini memastikan tingkat motivasi yang lebih tinggi baik

    dari segi menyelesaikan tugas serta kinerja.

    d. Akses yang lebih besar: kemajuan teknologi telah membuka pendidikanuntuk peserta didik dengan ketidakmampuan belajar dan di lokasi terpencil.

    4. Manfaat Teknologi di Kesehatan

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    19/22

    19

    Penggabungan antara obat-obatan dan teknologi telah mengubah wajah

    kesehatan dan merevolusi profesi medis. Beberapa manfaat utama adalah:

    a. Ramah lingkungan: Teknologi memungkinkan dokter dan pasien untuk

    berinteraksi dalam lingkungan yang aman dan nyaman untuk membahas

    isu-isu sensitif.

    b. Fleksibilitas: Dokter dapat menjawab pertanyaan rutin dan kurang kritis

    pada waktu yang tepat.

    c. Biaya- dan menghemat waktu: Dokter bisa ikut memberikan saran, dengan

    cara berkomunikasi lewat internet dengan pasiennya. Cara ini menghemat

    biaya dan waktu dengan mengurangi kunjungan ke klinik.

    d. Perangkat medis: alat bantu medis memungkinkan pasien untuk

    melanjutkan pemulihan di rumah sehingga mengurangi mereka untuk

    tinggal di rumah sakit.

    e. Rentan Populasi: Teknologi membantu pasien muda, orang tua, dan cacat

    lahir yang kompleks, penyakit kronis, dan anak-anak cacat, dengan

    mengurangi masalah mereka sehingga mereka dapat terus hidup di rumah

    mereka.

    5. Manfaat Teknologi di Masyarakat

    Teknologi saat meliputi hampir semua aspek kehidupan kita sehari-hari

    dari belanja, perbankan, membuat pengaturan perjalanan sampai penerimaan

    pada universitas. Beberapa manfaat adalah:

    a. Kenyamanan: Menyediakan banyak kemudahan dalam memperlancar

    transaksi pribadi dan bisnis baik itu belanja, perbankan, atau hanya

    membayar tagihan.

    b. Kecepatan: Dari mengirim hadiah sampai melakukan pembayaran

    semuanya akan dilakukan dengan beberapa klik.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    20/22

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    21/22

    21

    BAB

    PENUTUP III

    A. Kesimpulan

    1. Islam sebagai secara normatif, historis, maupun filosofis sangat mendorong

    pengembangan ilmu pengetahuan ( science ) sebagaimana yang terlihat pada

    fakta sejarah di zaman klasik. Namun dimasa sekarang spirit ajaran Islam yang

    mendorong pengembangan ilmu pengetahuan tersebut mengalami kemunduran

    sebagai akibat tertutupnya pintu ijtihad, rendahnya penghargaan terhadap akal

    pikiran, serta kuatnya orientasi kehidupan akhirat.

    2. Ilmu pengetahuan dalam Islam dikembangkan dengan prinsip tauhid, integrated,

    pengalaman, mengajarkan, berperang kepada kebenaran, terbuka, dan

    bermanfaat.

    B. Kritik dan Saran

    Kami sebagai pemakalah meminta maaf apabila dalam peyusunan makalah ini

    masih banyak kesalahan dan ketidak jelasan sehingga membuat para pembaca tidak

    memahaminya. Maka dari itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun

    untuk dijadikan acuan dan pembelajaran untuk kami dalam penyusunan makalah

    selanjutnya.

    Kami berharap pembaca tidak hanya terpaku kepada makalah yang kami buat

    ini untuk dijadikan sumber, pembaca dapat mencari sumber lain yang lebih jelas dan

    lengkap dalam penjelasan dan pemahamannya. Dengan segala kekurangan yang

    terdapat dalam makalah ini mudah-mudahan ada sedikit ilmu dan pengetahuan baru

    yang dapat diambil oleh pembaca dari makalah ini.

  • 8/16/2019 Islam Dan Teknologi 1

    22/22

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    Al-Hasyimiy, Al-Sayyid Ahmad. 1367 H/1948 M . Mukhtar al-Nabaawiyah wa al-

    Hikam al-Muhammadiya. Cetakan ke-3. Surabaya: al-Hidayah.

    Al-Asfahani, Al-Raghib. Mu’jam Mufradat Alfadz Al -Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

    Jumin, Hasan Basri. 2012. Sains dan Teknologi dalam Islam. Cetakan ke-1. Depok: PT

    RAJAGRAFINDO PERSADA.

    Kartanegara, Mulyadhi. 2005. Integritasi Ilmu Sebuah Rekonstruksi Holistik . Cetakan

    ke-1. Jakarta: Mizan Arasy dan UIN Jakarta Press.

    Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam . Jakarta: UIN Jakarta Press.

    Nata, Abuddin. 2015. Studi Islam Komprehensif. Cetakan ke-2. Jakarta:

    PRENADAMEDIA GROUP.

    Shihab, H.M. Quraish . 1996. Membumikan Al- Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu

    dalam Kehidupan Masyarakat . Cetakan ke-XII. Bandung: Mizan.

    W.J.S. Poerwadarminta. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai

    Pustakan.