islam dan larangan terhadap usaha perbankan

4
ISLAM DAN LARANGAN TERHADAP USAHA PERBANKAN Banyak diantara para pembela islam yang karena entusiasnya mengatakan bahwa islam adalah agama yang rasional,merasa sangat malu kalau mereka dihadapkan pada persoalan bahwa sistem perbankan sangaat diperlukan demi perkembangan masyarakat,merasa betul-betul tersinggung sewaktu ditanyakan bagaimana caranya sistem islam bekerja di dalam masyarakat modern ini kalau islam menentang usaha perbankan ini. Para pembela ini terus saja naik pitam,dengan rasa antusiasnya yang berlebih mengatakan bahwa islam tidak menentang sistem perbankan ini,dan antusias ini malah membuat pernyataan lebih jauh lagi dengan m,engatakan bahwa bunga uang yang dibayarkan oleh bank kepada para penyimpan depiositonya ataupun yang dipungut dari para peminjam diizinkan oleh islam. Kami kira hal ini berbeda sekali dengan apa yang sesungguhnya,kebanyakan diantara kita menyimpn uang kita dalam sebuah bank dan kita juga menerima bunga uang itu,tetapi kelemahan pribadi adalah soal lain,kebanyakan kita tidak sembyang dengan secara teratur,tapi untuk membela perbuatan kita karena melarang perbuatan yang dilarang oleh islam seperti halnya yang tercantum di al-quran mengenao bunga uang merupakan suatu perbuatan yang sangat tercela,kita percaya pembelaan yang dilakukan terhadap sistem perbankan adalah tindakan masa bodoh atau kurangnya pengetahuan kita yang agak dalam mengenai cara-cara sisitem perbankan. Bank modern juga bertindak sebagai pembeli kredit jauh sebelum timbulnya sisitem perbankan dunia akan lebih baik rasanya dan akan lebih membukakan pandangan kita mengapa islam melarang sisitem perbankan sekarang ini jika kita mengemukakan awal mula terjadinya pinjam meminjam uang,hal mana sekarang telah digantikan oleh sistem bank yang modern,seperti apa halnya yang kita kenal supaya kita tidak dituduh berlebihan atau terlampau mencari alasan guna

Upload: didikmeisetyawan

Post on 03-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

Page 1: Islam Dan Larangan Terhadap Usaha Perbankan

ISLAM DAN LARANGAN TERHADAP USAHA PERBANKAN

Banyak diantara para pembela islam yang karena entusiasnya mengatakan bahwa islam adalah

agama yang rasional,merasa sangat malu kalau mereka dihadapkan pada persoalan bahwa sistem

perbankan sangaat diperlukan demi perkembangan masyarakat,merasa betul-betul tersinggung

sewaktu ditanyakan bagaimana caranya sistem islam bekerja di dalam masyarakat modern ini kalau

islam menentang usaha perbankan ini.

Para pembela ini terus saja naik pitam,dengan rasa antusiasnya yang berlebih mengatakan bahwa

islam tidak menentang sistem perbankan ini,dan antusias ini malah membuat pernyataan lebih jauh

lagi dengan m,engatakan bahwa bunga uang yang dibayarkan oleh bank kepada para penyimpan

depiositonya ataupun yang dipungut dari para peminjam diizinkan oleh islam.

Kami kira hal ini berbeda sekali dengan apa yang sesungguhnya,kebanyakan diantara kita menyimpn

uang kita dalam sebuah bank dan kita juga menerima bunga uang itu,tetapi kelemahan pribadi

adalah soal lain,kebanyakan kita tidak sembyang dengan secara teratur,tapi untuk membela

perbuatan kita karena melarang perbuatan yang dilarang oleh islam seperti halnya yang tercantum

di al-quran mengenao bunga uang merupakan suatu perbuatan yang sangat tercela,kita percaya

pembelaan yang dilakukan terhadap sistem perbankan adalah tindakan masa bodoh atau kurangnya

pengetahuan kita yang agak dalam mengenai cara-cara sisitem perbankan.

Bank modern juga bertindak sebagai pembeli kredit jauh sebelum timbulnya sisitem perbankan

dunia akan lebih baik rasanya dan akan lebih membukakan pandangan kita mengapa islam melarang

sisitem perbankan sekarang ini jika kita mengemukakan awal mula terjadinya pinjam meminjam

uang,hal mana sekarang telah digantikan oleh sistem bank yang modern,seperti apa halnya yang kita

kenal supaya kita tidak dituduh berlebihan atau terlampau mencari alasan guna menyalahkan orang

lain,baiklah kita kemukakan dibawah ini asal usul praktek pujam meminjam uang dan bagaemana

dikemukakan oleh penulis barat yang tersohor yaitu jeffery mark didalam bukunya yang berjudul the

modern idolatery

Asal mula praktek pinjam meminjam uang

didalam proses yang sangat mudah dari keserakahan untuk menguasai manusia keuangan tidak

berkembang dan terbuka,tetapi dengan melihat akn peraturan yang ada sehubungan pengeluaran

uang yang tidak berarti ini berhasil dengan baik,menimbulkan suatu anggapan bahwa prosedurnya

tidak menyimpangdari undang-undang yang berlaku yaitu dengan meyakinkan masyarakat bahwa

pengawasan terhadap uang itu berada pada masyarakat dan wakil-wakil yang mereka

tunjuk,pengawasan dan pengeluaran mata uang logam murni masih tetap masih tetap berada

ditangan pemerintah karena tidak pantas rasanya menggangu barang yang secara resmi barang yang

menjadi milik pemerintah dan juga bank juga mengeluarkan uang logam tidaklah akan kepercayaan

Page 2: Islam Dan Larangan Terhadap Usaha Perbankan

masyarakat walau kelompok paling sedikit menerima penerangan beberapa saat sebelum sistem

kredit berekembang sehingga pada saat ini menguasai seluruh keuangan dunia bank mengambil

monopoli dalam pengeluaran uang kertas dan secara ajaib serta menakjubkan bisa membatasi setiap

maksud pemerintah untuk ikut serta mengeluarkanya penolakan ini dicapainya dengan

mengeluarkan apa yang disebut uang aman sehingga jika ada pemerintah pada saat krisis keuangan

terpaksa mengeluarkan uang pemerintah sendiri dan mengedarkanya,maka bank segera

memperingatkan negara akan suatu inflasi karena telah mngeluarkan uang kertas tanpa jaminan dan

menakut-nakuti rakyat akan bahaya yang timbul apabila percetakan uang tersebut diteruskan

setelah kita melihat dimana bank berhasil baik berusaha dengan cara-cara mereka sendiri

mengeluarkan uang kertas yang dijamin uang emas dengan suatu perbandingan tertentu dan

kemudian memberikan deposito dengan perbandingan 1 banding 10 akan menarik perhatian kita

untuk menyelidiki apa yang mereka maksut dengan uang terjamin dan mengapa cara-cara

pengeluaran pemerintah berbahaya sedang cara bank tidak .

untuk menjawab pernyataan ini kita harus kembali kemasa beberapa tahun yang lalu dan

memperhatikan pula masa-masa peralihan dari tukang emas abad tengah kemasa-masa meminjam

uang hubungan rapat dan nyata dari tindakan ini kemetode perbankan modern sering disalah artikan

diseluruh teks book standar dalam bidang ini.

Hanya masalah yang secara langsung merupakan alat penumpuk kekayaan dimasa itu sehingga

menjadi kebiasaan dari para pedagang orang kaya menyimpan emasnya supaya terjamin pada

tukang emas segera memberikan yang ditanda tangani untuk jumlah yang disimpan tersebut

langkah selanjutnya adalah tanda penerimaan dari tukang emasini mulai berpindah dari tangan ke

tangan sebagai alat pembayaran utang,jadi membentuk surat berharga bank sesungguhnya karena

surat tersebut segera dapat ditukar dengan sejumlah lempeng emas seperti apa yang tertera di surat

itu, dan para tukang emas mengijinkan memungut jumlah tertentu dari simpanan itu sebagai balas

jasa atas pertolonganya menyimpan emas tersebut di tempat yang aman .

karena setiap tanda penerimaan dalam peredaran selalu terjamin dengan emas dalam nilai yang

sama pada tukang emas yang berakibat bahwa semuanya segera dapat ditukarkan dengan emas

walaupun jumlah yang tercantum di dalam kertas itu berbeda-beda.

Di dalam hal ini,tukang emas sendiri tidak perlu khawatir akan kehilangan emas pada “bank”nya.

Di dalam praktek kita temui pada akhirnya semua surat tanda penerimaan itu sudah demikian

dipercayai sehingga sering di pakai sebagai alat pembayaran (uang) sampai surat itu lusuh berpindah

dari tangan ke tangan seperti halnya dengan mata uang asing dan kadang-kadang digunakan

menurut kegunaan yang sebenarnya.yaitu menarik lempengan emas tersebutdari tangan dan

pengawasan tukang-tukang emas.

Page 3: Islam Dan Larangan Terhadap Usaha Perbankan

Karena hal tersebut tukang emas mengalami suatu keadaan dimana dia harus menyimpan

bertumpuk-tumpuk emas yang tidak pernah diminta kembali dan karena ini dia merasa rugi seperti

juga para pengusaha bank modern,jika membiarkan emas yang sedemikian banyaknya itu

menganggur dan dia menyadari pula bahwa dia juga bisa meminjamkan sebagian emas tersebut

dengan mendapat bunga tanpa merasa takut akan terpaksa menyediakan sekaligus emas tersebut

karena diminta oleh pemiliknya dan karena dia melakukan pemberian pinjaman.

Prosedur ini meminjamkan uang yang menjadi miliknya,tetapi hanya dititipkan kepadanya agar

keamananya terjamin oleh pemilik uang itu, di dalam hal ini betul-betul tidak sesuai dengan

kesopanan dan bisa membawa akibat bahaya besar di dalam masyarakat,bagaimanapun juga hal ini

merupakan langkah pertama dalam pinjam meminjam uang.