islam dan larangan terhadap usaha perbankan
DESCRIPTION
agamaTRANSCRIPT
ISLAM DAN LARANGAN TERHADAP USAHA PERBANKAN
Banyak diantara para pembela islam yang karena entusiasnya mengatakan bahwa islam adalah
agama yang rasional,merasa sangat malu kalau mereka dihadapkan pada persoalan bahwa sistem
perbankan sangaat diperlukan demi perkembangan masyarakat,merasa betul-betul tersinggung
sewaktu ditanyakan bagaimana caranya sistem islam bekerja di dalam masyarakat modern ini kalau
islam menentang usaha perbankan ini.
Para pembela ini terus saja naik pitam,dengan rasa antusiasnya yang berlebih mengatakan bahwa
islam tidak menentang sistem perbankan ini,dan antusias ini malah membuat pernyataan lebih jauh
lagi dengan m,engatakan bahwa bunga uang yang dibayarkan oleh bank kepada para penyimpan
depiositonya ataupun yang dipungut dari para peminjam diizinkan oleh islam.
Kami kira hal ini berbeda sekali dengan apa yang sesungguhnya,kebanyakan diantara kita menyimpn
uang kita dalam sebuah bank dan kita juga menerima bunga uang itu,tetapi kelemahan pribadi
adalah soal lain,kebanyakan kita tidak sembyang dengan secara teratur,tapi untuk membela
perbuatan kita karena melarang perbuatan yang dilarang oleh islam seperti halnya yang tercantum
di al-quran mengenao bunga uang merupakan suatu perbuatan yang sangat tercela,kita percaya
pembelaan yang dilakukan terhadap sistem perbankan adalah tindakan masa bodoh atau kurangnya
pengetahuan kita yang agak dalam mengenai cara-cara sisitem perbankan.
Bank modern juga bertindak sebagai pembeli kredit jauh sebelum timbulnya sisitem perbankan
dunia akan lebih baik rasanya dan akan lebih membukakan pandangan kita mengapa islam melarang
sisitem perbankan sekarang ini jika kita mengemukakan awal mula terjadinya pinjam meminjam
uang,hal mana sekarang telah digantikan oleh sistem bank yang modern,seperti apa halnya yang kita
kenal supaya kita tidak dituduh berlebihan atau terlampau mencari alasan guna menyalahkan orang
lain,baiklah kita kemukakan dibawah ini asal usul praktek pujam meminjam uang dan bagaemana
dikemukakan oleh penulis barat yang tersohor yaitu jeffery mark didalam bukunya yang berjudul the
modern idolatery
Asal mula praktek pinjam meminjam uang
didalam proses yang sangat mudah dari keserakahan untuk menguasai manusia keuangan tidak
berkembang dan terbuka,tetapi dengan melihat akn peraturan yang ada sehubungan pengeluaran
uang yang tidak berarti ini berhasil dengan baik,menimbulkan suatu anggapan bahwa prosedurnya
tidak menyimpangdari undang-undang yang berlaku yaitu dengan meyakinkan masyarakat bahwa
pengawasan terhadap uang itu berada pada masyarakat dan wakil-wakil yang mereka
tunjuk,pengawasan dan pengeluaran mata uang logam murni masih tetap masih tetap berada
ditangan pemerintah karena tidak pantas rasanya menggangu barang yang secara resmi barang yang
menjadi milik pemerintah dan juga bank juga mengeluarkan uang logam tidaklah akan kepercayaan
masyarakat walau kelompok paling sedikit menerima penerangan beberapa saat sebelum sistem
kredit berekembang sehingga pada saat ini menguasai seluruh keuangan dunia bank mengambil
monopoli dalam pengeluaran uang kertas dan secara ajaib serta menakjubkan bisa membatasi setiap
maksud pemerintah untuk ikut serta mengeluarkanya penolakan ini dicapainya dengan
mengeluarkan apa yang disebut uang aman sehingga jika ada pemerintah pada saat krisis keuangan
terpaksa mengeluarkan uang pemerintah sendiri dan mengedarkanya,maka bank segera
memperingatkan negara akan suatu inflasi karena telah mngeluarkan uang kertas tanpa jaminan dan
menakut-nakuti rakyat akan bahaya yang timbul apabila percetakan uang tersebut diteruskan
setelah kita melihat dimana bank berhasil baik berusaha dengan cara-cara mereka sendiri
mengeluarkan uang kertas yang dijamin uang emas dengan suatu perbandingan tertentu dan
kemudian memberikan deposito dengan perbandingan 1 banding 10 akan menarik perhatian kita
untuk menyelidiki apa yang mereka maksut dengan uang terjamin dan mengapa cara-cara
pengeluaran pemerintah berbahaya sedang cara bank tidak .
untuk menjawab pernyataan ini kita harus kembali kemasa beberapa tahun yang lalu dan
memperhatikan pula masa-masa peralihan dari tukang emas abad tengah kemasa-masa meminjam
uang hubungan rapat dan nyata dari tindakan ini kemetode perbankan modern sering disalah artikan
diseluruh teks book standar dalam bidang ini.
Hanya masalah yang secara langsung merupakan alat penumpuk kekayaan dimasa itu sehingga
menjadi kebiasaan dari para pedagang orang kaya menyimpan emasnya supaya terjamin pada
tukang emas segera memberikan yang ditanda tangani untuk jumlah yang disimpan tersebut
langkah selanjutnya adalah tanda penerimaan dari tukang emasini mulai berpindah dari tangan ke
tangan sebagai alat pembayaran utang,jadi membentuk surat berharga bank sesungguhnya karena
surat tersebut segera dapat ditukar dengan sejumlah lempeng emas seperti apa yang tertera di surat
itu, dan para tukang emas mengijinkan memungut jumlah tertentu dari simpanan itu sebagai balas
jasa atas pertolonganya menyimpan emas tersebut di tempat yang aman .
karena setiap tanda penerimaan dalam peredaran selalu terjamin dengan emas dalam nilai yang
sama pada tukang emas yang berakibat bahwa semuanya segera dapat ditukarkan dengan emas
walaupun jumlah yang tercantum di dalam kertas itu berbeda-beda.
Di dalam hal ini,tukang emas sendiri tidak perlu khawatir akan kehilangan emas pada “bank”nya.
Di dalam praktek kita temui pada akhirnya semua surat tanda penerimaan itu sudah demikian
dipercayai sehingga sering di pakai sebagai alat pembayaran (uang) sampai surat itu lusuh berpindah
dari tangan ke tangan seperti halnya dengan mata uang asing dan kadang-kadang digunakan
menurut kegunaan yang sebenarnya.yaitu menarik lempengan emas tersebutdari tangan dan
pengawasan tukang-tukang emas.
Karena hal tersebut tukang emas mengalami suatu keadaan dimana dia harus menyimpan
bertumpuk-tumpuk emas yang tidak pernah diminta kembali dan karena ini dia merasa rugi seperti
juga para pengusaha bank modern,jika membiarkan emas yang sedemikian banyaknya itu
menganggur dan dia menyadari pula bahwa dia juga bisa meminjamkan sebagian emas tersebut
dengan mendapat bunga tanpa merasa takut akan terpaksa menyediakan sekaligus emas tersebut
karena diminta oleh pemiliknya dan karena dia melakukan pemberian pinjaman.
Prosedur ini meminjamkan uang yang menjadi miliknya,tetapi hanya dititipkan kepadanya agar
keamananya terjamin oleh pemilik uang itu, di dalam hal ini betul-betul tidak sesuai dengan
kesopanan dan bisa membawa akibat bahaya besar di dalam masyarakat,bagaimanapun juga hal ini
merupakan langkah pertama dalam pinjam meminjam uang.