isk
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
ISK PADA ANAK
Skenario Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan
dibawa ibunya kepoliklinik karena demam sejak 3 hari yang lalu. Anaknya rewel dan malas minum susu.
Anamnesis Tanyakan identitas pasien Adakah kesulitan berkemih ? Berapa kali berkemih dalam satu hari ? Apakah harus terbangun pada malam hari dan
berapa kali? Adakah rasa nyeri waktu berkemih ? Apakah berkemih tidak puas dan urin menetes ? Apakah ada nyeri suprapubik? Apakah urin berwarna merah? Apakah disertai kolik?
Gejala Gejala yang dapat timbul pada ISK pada anak
sangat tidak spesifik. Bayi baru lahir (0-28 hari) : demam, kuning
berkepanjangan, gagal tumbuh, tidak mau menyusu
Bayi : demam, tidak mau menyusu, muntah, diare
Anak-anak : demam, nyeri saat berkemih, sering berkemih, adanya darah pada urin, urin yang keruh atau berbau busuk, nyeri pada daerah di atas tulang kemaluan, mengompol (setelah sebelumnya berhenti mengompol)
Pada bayi atau balita, dapat dilakukan pengambilan urin dengan mid-stream atau kandung penampung urin yang diletakkan pada perineum
Kemudian yang dilakukan pada contoh urin itu: Kultur : (pembiakan organisme) yang negatif akan
menyingkirkan diagnosis ISK. Kultur yang positif jika berasal dari aspirasi suprapubik atau katerisasi, maka hasil tersebut dianggap benar. Jika berasal dari kantung penampung urin, perlu dilakukan konfirmasi katerisasi atau aspirasi suprapubik.
Urinalisis : komponen urinalisis yang paling penting dalam ISK adalah esteerase leukosit, nitrit dan pemeriksaan leukosit dan bakteri mikroskopik. Tetapi kultur tetap keharusan untuk mendiagnosis ISK.
Pemeriksaan fisik Febris, Nyeri tekan suprapubik, Nyeri ketok sudut Kostovertebra
Pemeriksaan Laboratorium Laboratorium :
lekositosis, lekosituria, kultur urin (+): bakteriuria > 105/ml urin
Pemeriksaan Penunjang Urinalisis
leukosuria hematuria
Bakteriologis Mikroskopis Biakan bakteri
Tes kimia Tes plat celup (Dip-slide)
Pemeriksaan Penunjang (urinalisis) Leukosuria : salah satu petunjuk penting
terhadap dugaan ISK. Positif bila terdapat > 5 leukosit/ lapang
pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder menunjukan adanya
keterlibatan ginjal. Namun leukosuria tidak selalu menandakan
adanya ISK karena dapat pula dijumpai pada inflamasi tanpa infeksi.
Bila ada leukosituri yang bermakna, perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur.
Pemeriksaan Penunjang (urinalisis) Hematuria : dipakai oleh beberapa
peneliti sebagai petunjuk adanya ISK. Bila dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen
urin. Dapat juga disebabkan oleh berbagai
keadaan patologis baik berupa kelainan glomerulus atau oleh sebab urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis papilaris.
Bakteriologis Mikroskopis : dapat digunakan urin segar/
tanpa pewarnaan gram Positif bila dijumpai 1 bakteri/ lapangan pandang
minyak emersi Biakan bakteri : bila ditemukan bakteri dalam
jumlah bermakna sesuai dengan criteria cattel, 1996: Wanita simtomatik
Laki-laki simtomatik Pasien asimtomatik
Tes Kimiawi Dasarnya adalah sebagian besar
mikroba kecuali enterokoki, mereduksi nitrat bila dijumpai lebih dari 100.000 – 1.000.000 bakteri.
Hasil palsu dijumpai bila pasien sebelumnya diet rendah nitrat, diuresis banyak, infeksi oleh enterokoki dan asinetobakter.
Tes Plat-Celup (Dip-slide) Cara ini mudah dilakukan, murah dan
cukup akurat. Tetapi jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui.
Differential Diagnosis ISPA
ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut termasuk penyakit yang sering terjadi pada anak. Ada 2 pembagian yaitu ISPA atas dan ISPA bawah. ISPA atas antara lain radang tenggorok, selesma, dan
sinusitis, sedangkan ISPA bawah antara lain bronkitis akut dan pnemonia.
Roseola Infatum Campak bayi penyakit virus menular merupakan suatu
penyakit jinak terjadi pada usia kurang dari 2 tahun. menyebabkan ruam yang diikuti dengan demam
selama 3 tinggi selama 3 hari.
Working Diagnosis
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Isk non komplikata akut pada wanita Pielonefritis non komplikata akut Isk komplikata Bakteriuria asimtomatik Isk rekurens Uretritis Urosepsis
Faktor Pencetus ISK Litiasis Obstruksi saluran kemih Penyakit ginjal polikistik Nekrosis papilar DM pasca transplantasi ginjal Nefropati analgesik Penyakit sikle cell Senggama Kehamilan dan peserta KB dengan tablet progesteron kateterisasi
Klaisfikasi Isk Bawah : presentasi klinis ISK bawah
tergantung dari gender Perempuan :
sistitis presentasi klinis infeksi kandung kemih disertai bakteriuria bermakna
Sindrom uretra akut presentasi klinis tanpa ditemukan mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis
Laki-laki : Sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis
Lanjutan ISK Atas
Pielonefritis akut (PNA) proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri
Pielonefritis kronis (PNK) akibat lanjut dari infeksi bakteri yang berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil
Infeksi saluran kemih atas (lanjutan) Pielonefritis akut : umumnya pasien
memerlukan rawat inap untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam.
Epidemiologi Table2.1: Epidemiologi ISK menurut
usia dan jenis kelamin (Nguyen, H.T.,2004): Umu
r Perempuan
Laki-laki
Faktor resiko
<1 0,7 2,7 Foreskin, kelainan anatomi gastrourinary
1-5 4,5 0,5 Kelainan amatomi gastrourinary 6-15 4,5 0,5 Kelainan fungsional gastrourinary 16-35
20 0,5 Hubungan seksual, penggunaan diaphragm
36-65
35 20 Pembedahan, obstruksi prostate, pemasangan kateter
>65 40 35 Inkontinensia, pemasangan kateter, obstruksi prostat
Etiologi Eschericia coli (paling sering diisolasi
dari pasien dengan infeksi simptomatik ataupun asimptomatik 70-90%)
Proteus mirabilis (30% dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki, kurang dari 5% pada anak perempuan) spp, klebsiella spp, stafilokokus
Pseudomonas spp dan stafilokokus jarang dijumpai kecuali pasca kateterisasi.
Pathogenesis
Patofisiologis ISK Disebabkan invasi mikroorganisme
asending dari uretra ke dalam kandung kemih.
Dapat mencapai ginjal Ginjal merupakan lokasi infeksi akibat
lanjut endokarditis akibat stafilokokus aureus.
Terapi The Infection Disease of America,
menganjuruka satu dari tiga terap antibiotik IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui MO oenyebabnya, yaitu: Flourokuinolon Aminoglikosida dengan atau tanpa
ampisilin Sefalosporin dengan spectrum luas dengan
atau tanpa aminoglikosida
Antibiotika tunggal : memberikan respon setalah 48 jam, seperti : Ampisilin 3 gram, trimetoprim 200mg Bila infeksi menetap disertai kelainan
urinalisis (lekositoria) diperlukan terapi konvensional selama 5-10 hari
Pencegahan · Hindari penggunaan antibiotik spektrum luas
(cth. Amoxicillin, cephalexin), yang dapat melemahkan pertahanan alami melawan kolonisasi.
· Atasi konstipasi bila pasien terdapat disfungsi berkemih yang terkait dengan pelebaran kronik rektum dengan feses.
· Bila disfungsi berkemih menjadi faktor pencetus, perintahkan pasien untuk kencing secara teratur.
· Pertimbangkan khitan pada neonatus laki-laki.
Komplikasi · Reaksi alergi merupakan resiko terapi antibiotik. · Anak dengan pielonefritis akut dapat
berkembang menjadi inflamasi lobus ginjal atau abses ginjal.
· Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut.
· Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi, fungsi ginjal terganggu, ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan (cth. ISK, hipertensi pada kehamilan, BBLR).
Prognosis Baik bila sebelum terjadi komplikasi.
Kesimpulan ISK merupakan suatu infeksi pada saluran kemih yang
ditandai dengan adanya bakteri patogen, yang sering terjadi pada anak dan memberi gejala yang samar dengan resiko kerusakan ginjal dan komplikasi lain yang berat.
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan antara lain USG dan VCUG.
Pemberian antibiotika yang tepat pada ISK sangat penting untuk mengeradikasi kuman dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat, selain pemberian terapi simptomatik terhadap gejala lain yang timbul.
Pencegahan ISK dapat dilakukan dengan menjaga higiene saluran kemih, kencing teratur, serta sirkumsisi pada anak laki-laki.