isilah ramadhan dengan berdzikir

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 29-May-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Isilah Ramadhan Dengan Berdzikir

    1/2

    ISILAH RAMADHAN DENGAN BERDZIKIR

    Oleh : H. Masoed Abidin

    Bulan Ramadhan yang dinanti-nanti oleh setiap muslim, kini telah tiba. Bulan ini penuh berkah.

    Di dalamnya terbuka banyak sekali pintu amal kebajikan. Sehingga Nabi kita Muhammad SAWmenyebutkan di bulan Ramadhan ini dibukakan pintu sorga, ditutup pintu neraka dan dirantai iblis

    syaithan. Tidaklah mungkin seorangpun Muslim yang percaya atau beriman dengan sungguh-sungguh

    akan menolak atau bahkan ragu ragu dengan ucapan rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam ini. Karena

    siapapun muslim yang meragukan ucapan Muhammad Rasulullah, tentulah akan rusak iman dan

    islamnya. Menyikapi sabda Rasul ini, marilah kita isi Ramadhan kita dengan amal yang berguna.

    Diantaranya dengan memperbanyak ddzikir kepada Allah. Firman Allah Subhanahu wa Taala

    menyebutkan, "Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut) Nama Allah, dzikir

    dengan sebanyak-banyakya."(Q.S. Al Ahzab: 41).

    Kita menyadari bahwa salah satu wasilah atau cara agar seseorang selalu dapat berkomunikasi

    dengan Allah adalah dengan berdzikir (Zikrullah). Bahkan shalat juga disebut dalam Alquran sebagai

    bentuk dzikir kepada Allah ash-Shalatu li dzikri .. shalat itu adalah ingat kepada KU. Demikian Allah

    ungkapkan apa dan bagaimana peran dzikir itu. Dzikir secara harfiah berarti ingat dan sebut. Ingat

    adalah gerak hati, sedangkan sebutadalah gerak lisan. Zikrullah berarti mengingat Allah. Maka dzikir

    mengandung dua pengertian yakni zikrul lafzhydan zikrul manawy.

    Zikrul lafzhy adalah dzikir yang mengandung puji-pujian kepada Allah. Baik itu berupa tasbih,

    tahmid, tahlil yang dilafazkan dengan lisan. Sedangkan zikrul manawyadalah mengingat Allahdalam

    hati, baik ketika diberikan Allah nikmat atau diuji dengan berbagai cobaan. Sebenarnya, kedua bentuk

    dzikir ini tidak dapat dipisahkan. Keduanya, saling berkaitan satu dengan lainnya. Ketika seorang

    mukmin mendapatkan suatu nikmat dalam hidupnya, maka ia akan langsung ingat kepada Allah.Ingatannya akan membawa kepada kesadaran bahwa nikmat yang ada di tangannya kini, adalah

    pemberian Allah semata. Sangatlah pantas ketika itu ia akan mengucapkan puji-pujian kepada Allah,

    sebagai tanda bersyukur kepadaNya.

    Dikala seseorang melantunkan dzikir lisan (ucapan), maka qalbu (hatinya) langsung merasakan

    kehadiran nikmat Allah. Berikutnya, akal pikirannya sadar bahwa kekuasaan Allah ada di balik setiap

    gerak alam. Maka, semua amalannya, semua tindak tanduknya, akan selalu dijaga dengan amat berhati-

    hati (taqwa). Karena itu, dzikir itu berangkat dari kekuatan hati ditangkap oleh akal, dan diucapkan

    dengan lisan, lalu dibuktikan dengan ketaqwaan. Dzikir adalah perintah Allah kepada orang-orang yang

    beriman. Berdzikir berarti taat kepada perintah Allah. Dalam pengamalannya, dzikir dapat dilakukan

    dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring. Allah SWT berfirman, Maka apabila kamu telah

    menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah (fazkurullaha) di waktu berdiri, di waktu duduk, dan diwaktu

    berbaring (Q.S. An Nisa : 103).

    Dzikir dapat pula dilakukan di mesjid, mushalla, rumah, kantor, di pasar, atau dijalan sekalipun.

    Dzikir dapat dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah (dalam majelis). Tempat dzikir berada di dalam

    hati, bukan hanya diujung lidah belaka. Dzikir dengan qalbu menjadi khusyu, khudhu, tadharru,

  • 8/9/2019 Isilah Ramadhan Dengan Berdzikir

    2/2

    tawadhu, yang dengan itu melahirkan rasa khauf(takut) dan raja (harap) kepada Allah. Dzikir dapat

    dilakukan di setiap kesempatan, pagi dan petang, siang dan malam. Allah SWT berfirman : Dan sebutlah

    (Nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak

    mengerasakan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.

    (Q.S. Al-Araf: 205).

    Dzikir adalah awal pencarian kepada ketentraman, ketenangan dan kedamaian. Allah adalah

    sumber ketenangan dan kedamaian. Maka untuk mencapai kedamaian dan ketenangan itu jalannya

    adalah mendatangi sumbernya dan membersamakan diri dengan-Nya. Dzikir itulah jalan pembersamaan

    (marifatullah). Allah SWT berfirman: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula)

    kepadamu(Q.S. Al Baqarah: 152). Dan Firman Allah juga mengingatkan kita semua, (Yaitu) orang-

    orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

    mengingat Allahlah hati menjadi tentram.(Q.S. Ar Rad: 28).

    Adapun orang yang meninggalkan dzikrullah berarti ia telah membuka keleluasaan syetan untuk

    menguasainya. Allah SWT berfirman: Syetan telah menguasai mereka dan menjadikan mereka lupa

    mengingat Allah (zikrullah); mereka itulah golongan syetan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan

    syetan itulah golongan yang merugi. (Q.S. Mujadilah: 19).

    Hujjatul Islam Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum Ad Din berkata: Ketahuilah bahwa

    orang-orang yang memandang dengan cahaya bashirah mengetahui bahwa tidak ada keselamatan

    kecuali dalam pertemuan dengan Allah SWT. Dan tidak ada jalan untuk bertemu Allah kecuali dengan

    kematian hamba dalam keadaan menyintai Allah dan mengenal Allah (hubbullah dan marifatullah).

    Sesungguhnya cinta dan keakraban tidak akan tercapai kecuali dengan selalu mengingat yang dicintai.

    Sesungguhnya pengenalan kepada-Nya tidak akan tercapai kecuali dengan senantiasa berfikir tentang

    berbagai penciptaan, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Hubbullah dan marifatullah hanya

    dapat dicapai dengan mengoptimalkan waktu-waktu malam dan siang untuk bertafakkur dan

    berdzikir. "

    Bulan Ramadhan yang mulia telah mendatangi kita saat ini. Berbahagialah orang yang

    menyambutnya dengan kegembiraan dalam beramal. Di bulan ini, semua amalan ditingkatkan pahala

    dan nilainya oleh Allah Azza wa Jalla. Maka adalah sanagat bermanfaat bila saat saat yang kita lalui di

    bulan ini, di isi dengan banyak dzikrullah. Memperbanyak istighfar, sehingga kesalahan dan kelalaian

    masa lalu, semoga tidak berulang lagi sesudah ini. Dan tegapkan langkah menuju redha Allah semata.

    Amin.Allahu Alam bissawab.