isi osa

Upload: widyasari-wuwungan

Post on 25-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Isi OSA

    1/33

    Page 1

    REFERAT

    Obstructive Sleep Apnea

    Pembimbing :

    dr. Satya Gunawan, Sp. S

    Penyusun :ing !udi Sant"s" #$%&'()'&%*

    +epaniteraan +lini -lmu Penyait Sara

    Faultas +ed"teran /niversitas Tarumanagara

    Ruma0 Sait /mum 1aera0 +udus

    2%'&

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    2/33

    Page 2

    +ATA PE3GA3TAR

    Pertama penulis u)apkan terima kasi* kepada Tu*an +ang ,a*a -sa karena atas

    "erkat dan ra*mat/ya se*ingga penulis dapat menyelesaikan referat yang "er0udul

    12"stru)tive Sleep 3pnea1 tepat pada 4aktunya. 3dapun tu0uan pem"uatan referat ini

    adala* se"agai sala* satu syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan Kepaniteraan Klinik

    Ilmu Penyakit Saraf di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.

    Penulis sangat mengu)apkan "anyak terima kasi* kepada 5

    . Dr. Susatyo6 Sp. S6 selaku ketua S,F Ilmu Penyakit Saraf dan pem"im"ing

    Kepaniteraan Klinik di 7agian Ilmu Penyakit Saraf RSUD dr. Loekmono Hadi

    Kudus.

    #. Dr. Satya 8una4an6 Sp. S6 selaku pem"im"ing Kepaniteraan Klinik di 7agian Ilmu

    Penyakit Saraf RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.

    Penulis menyadari "anyak sekali kekurangan dalam referat ini6 ole* karena itu

    saran dan kritik yang mem"angun sangat penulis *arapkan. Semoga referat ini dapat

    "ermanfaat "ukan *anya untuk penulis6 tetapi 0uga "agi siapa pun yang mem"a)anya.

    Kudus6 (anuari #$'

    Penulis

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    3/33

    Page 3

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    4/33

    Page 4

    1AFTAR -S-

    K3T3 P-/83/T3R............................................................................................................i

    D3FT3R ISI..........................................................................................................................ii

    737 I. P-/D3HULU3/.....................................................................................................

    737 II. TI/(3U3/ PUST3K3...........................................................................................#

    737 II. . 3/3T2,I...........................................................................................................#

    737 II. #. FISI2L28I..........................................................................................................%

    737 III. 27STRU9TI:- SL--P 3P/-3..........................................................................'

    737 III. . D-FI/ISI D3/ KL3SIFIK3SI........................................................................'

    737 III. #. -PID-,I2L28I................................................................................................;

    737 III.

  • 7/25/2019 Isi OSA

    5/33

    Page 5

    !A! -

    PE31A4/5/A3

    5atar !elaang

    Tidur adala* suatu proses fundamental yang di"utu*kan ole* setiap manusia. ,anusia

    de4asa memerlukan tidur ratarata '= 0am>*ari. Tidur terdiri dari stage &! dise"ut nonrapid eye

    movement sleep ?/R-,@ dan stage % dise"ut rapid eye movement sleep ?R-,@. Le"i* dari

    separu* tidur total adala* stage /R-, sedangkan #$&

  • 7/25/2019 Isi OSA

    6/33

    Page 6

    !A! --

    T-36A/A3 P/STA+A

    @ Anat"mia. 5"asi dan 1esripsi

    Faring terletak di "elakang )avum nasi6 mulut dan laring. 7entuknya mirip

    )orong dengan "agian atasnya yang le"ar terletak di"a4a* )ranium dan "agian

    "a4a*nya yang sempit dilan0utkan se"agai oesop*agus setinggi :erte"rae

    9ervi)alis :I.

    Gambar '. P0aryn7

    Faring merupakan suatu ruang pipi* depan "elakang yang dilalui dengan

    "aik ole* udara maupun makanan. Dapat di"agi men0adi nasofaring6 terletak di

    "a4a* dasar tengkorak6 "elakang nares posterior dan di atas palatum molleC

    orofaring6 di "elakang rongga mulut dan permukaan "elakang lida*6 dan

    laringofaring6 "elakang laring.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    7/33

    Page 7

    Dinding "agian samping dan "elakang terdiri dari otot6 karenanya ruangan

    dapat mele"ar ?dilatasi@ atau menutup "ila otot "erkontraksi. /asofaring tidak

    dapat tertutup sama sekali 4alaupun ukurannya dapat "eru"a*u"a*. ,elalui

    aposisi palatum mole dan dinding "elakang faring6 nasofaring dapat dipisa*kan

    se)ara sempurna dari orofaring6 gerakan ini ter0adi se4aktu menelan6 se*ingga

    dalam keadaan normal t idak mungkin "a*an makanan masuk ke dalam

    nasofaring.'

    b. Ot"t8"t"t Faring

    2tototot p*aryn terdiri atas muskulus )onstri)tor p*aryngis superior6

    medius dan inferior6 yang sera"utsera"utnya "er0alan *ampir melingkar6 dan

    muskulus stylop*aryngeus serta muskulus salp*ingop*aryngeus yang sera"utsera"utnya "er0alan dengan ara* *ampir longitudinal.

    Kontraksi otototot konstri)tor se)ara "erturutturut mendorong "olus ke

    "a4a* masuk dalam oesop*agus. Sera"utsera"ut paling "a4a* muskulus

    )onstri)tor p*aryngis inferior kadangkadang dise"ut muskulus )ri)op*aryngeus.

    2tot ini diyakini melakukan efek sp*in)ter pada u0ung "a4a* faring6 yang

    men)ega* masuknya udara ke dalam oesop*agus selama gerakan menelan.'

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    8/33

    Page 8

    Gambar 2. Ot"t8"t"t p0aryn7 #tampa lateral*

    c. Persaraan Faring

    Terdiri dari persarafan motorik dan sensorik. Persarafan motorik "erasal

    dari pars )ranialis nervus a))essories6 yang "er0alan melalui )a"ang nervus vagus

    menu0u ke pleus p*aryngeus dan mempersarafi semua otot faring6 ke)uali

    muskulus stylop*aryngeus yang dipersarafi ole* nervus glossop*aryngeus.

    Persarafan sensorik mem"rane mu)osa nasofaring terutama "erasal dari

    nervus maillaries. ,em"rana mu)osa orofaring terutama dipersarafi ole* nervus

    glossop*aryngeus. ,em"rana mu)osa di sekitar aditus laryngeus dipersarafi ole*

    nervus ramus laryngeus internus nervus vagus. ;

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    9/33

    Page 9

    Gambar (. Persaraan Faring

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    10/33

    Page 10

    2* Fisi"l"gi Faring

    Faring adala* "agian dari sistem pen)ernaan dan 0uga "agian dari sistem

    pernafasan. Hal ini merupakan 0alan dari udara dan makanan. Udara masuk ke dalam

    rongga mulut atau *idung melalui faring dan masuk ke dalam laring. /asofaring

    terletak di "agian posterior rongga *idung yang meng*u"ungkannya melalui nares

    posterior. Udara masuk ke "agian faring ini turun mele4ati dasar dari faring dan

    selan0utnya memasuki laring. Kontrol mem"ukanya faring6 dengan penge)ualian dari

    esofagus dan mem"ukanya tu"a auditiva6 semua pasase pem"uka masuk ke dalam

    faring dapat ditutup se)ara volunter. Kontrol ini sangat penting dalam pernafasan

    dan 4aktu makan6 selama mem"ukanya saluran nafas maka 0alannya pen)ernaan

    *arus ditutup se4aktu makan dan menelan atau makanan akan masuk ke dalam

    laring dan rongga *idung posterior.

    Gambar $. Sistem Respirasi Pada anusia

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    11/33

    Page 11

    !A! ---

    Obstructive Sleep Apnea

    '* 1einisi dan +lasiiasi

    2S3 merupakan penyakit gangguan tidur yang ditandai ole* tersum"atnya

    se"agian atau seluru* saluran napas yang menye"a"kan apnea dan *ipopnea pada saat

    tidur. 3pnea dan *iponea akan diikuti desaturasi oksigen dan "iasanya diak*iri dengan

    arousal singkat. Ke0adian apnea atau *ipopnea "erlangsung sedikitnya $ detik6 "erulang

    dan dapat men)apai #$'$ kali per 0am6 se"agian "esar apnea atau *ipopnea lamanya $

  • 7/25/2019 Isi OSA

    12/33

    Page 12

    2* Epidemi"l"gi

    Prevalensi 2S3 di negaranegara ma0u diperkirakan men)apai #!A pada pria dan

    #A pada 4anita. Pria le"i* sering mengalami 2S3 dan seringkali ?tetapi tidak *arus@

    0uga menderita o"esitas. Prevalensi 2S3 pada pria #< kali le"i* tinggi dari 4anita.

    7elum diketa*ui mengapa 2S3 le"i* 0arang ditemukan pada 4anita.

    Prevalensi 2S3 pada anakanak sekitar

  • 7/25/2019 Isi OSA

    13/33

    Page 13

    (* Eti"l"gi dan Fat"r Resi"

    -tiologi 2S3 meli"atkan "aik faktor struktural dan non struktural6 termasuk faktor

    genetik.=

    Fat"r strutural Fat"r n"n strutural Fat"r geneti

    . Faktor yang "er*u"ungan

    dengan anatomi tulang

    kraniofasial yang mempengaru*i

    pasien dengan 2S3 ter*adap

    kolapsnya faring saat tidur5

    :ariasi anatomi "a4aan

    ?elongasi 4a0a*6 kompresi

    4a0a* posterior@

    Retrognatia dan mikrognatia

    Hipoplasia mandi"ula

    7entuk kepala 7ra)*ysefalik

    Terkait peningkatan 3HI

    pada kulit puti* tetapi tidak

    pada 3frika 3merika.

    Displa)ement inferior *yoid

    Hipertrofi adenotonsillar6

    terutama pada anakanak dan

    de4asa muda

    Sindrom Pierre Ro"in

    Do4n syndrome

    Sindrom ,arfan

    Sindrom Praderilli

    Palatum dengan lengkungan

    tinggi ?terutama pada 4anita@

    #. Faktor struktural yang

    "er*u"ungan dengan o"struksi

    *idung meliputi polip6 deviasi

    septum6 tumor6 trauma6 dan

    stenosis.

  • 7/25/2019 Isi OSA

    14/33

    Page 14

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    15/33

    Page 15

    Pillar dan Lavie ?#$@ mem"agi "erdasarkan faktor resiko spesifik dan non spesifik.B

    Fat"r resi" spesii Fat"r resi" n"n spesii

    . 3natomi saluran napas sempit

    ?misal5 pem"esaran lida* dan > atau langit

    langit lunak6 peningkatan 0aringan lemak

    dinding lateral6 perpinda*an inferior dari tulang

    *yoid6 tulang ra*ang yang le"i* pendek6

    elongasi 4a0a*6 perpinda*an inferior dari

    mandi"ula6 dll@

    #. 2"esitas

    ,ekanisme yang terak*ir ini menekankan

    pentingnya o"esitas sentral di"andingkan

    dengan o"esitas perifer6 karena perutla* yang

    le"i* mempengaru*i ukuran 0alan napas atas

    daripada pa*a

  • 7/25/2019 Isi OSA

    16/33

    Page 16

    $* Pat"isi"l"gis

    Tidur terdiri dari # fase yaitu rapid eye movement?R-,@ atau tidur aktif dan non

    rapid eye movement ?/R-,@ atau tidur tenang. Pada individu normal siklus tidur /R-,

    dan R-, akan ter0adi se)ara "ergantian dengan interval tidur R-, $#$ menit setiapB$#$ menit.

    R-, meliputi #%A dari 4aktu tidur ditandai ole* pergerakan "ola mata yang

    )epat terutama pada elektrookulogram6 *ilangnya tonus otot tu"u* dan meningkatnya

    aktivitas simpatis ?meningkatnya denyut 0antung dan tekanan dara*@. Selama tidur R-,

    kontrol pernapasan sering irregular6 episode apnea singkat selama $#$ detik relatif

    umum ter0adi. Kom"inasi pengurangan pada sensitivitas kemoreseptor dan atonia otot

    rangka mempengaru*i otototot pernapasan nondiafragma se*ingga ventilasi "erkurang

    dan Pa92# meningkat.

    Tidur /R-, meliputi "agian ter"anyak dari 4aktu tidur ?;%A@ terdiri atas tingkat

    I6 II6 III6 I:. Pada ta*ap /R-, aktivitas mental minimal atau tidak ada6 sistem

    kardiovaskularrespirasi se"agian "esar diatur ole* faktor meta"olik. Tingkat I dan III

    4aktu singkat merupakan transisi>perali*an. Se"agian "esar tidur /R-, tedapat pada

    tingkat II dan I:. Tidur /R-, mempengaru*i aktivitas simpatis6 penurunan denyut

    0antung6 tekanan dara* se)ara "erta*ap dari tingkat I *ingga aktivitas simpatis terenda*

    yaitu pada tingkat I:.

    Hypopnea o"struktif adala* "erkurangnya %$A atau le"i* udara pernapasan

    selama paling sedikit $ detik dengan penurunan saturasi oksigen !A atau le"i* dengan

    pergerakan tipikal dinding dada dan dinding perut sedangkan apnea o"struktif merupakan

    *ilangnya udara pernapasan selama $ detik atau le"i* disertai usa*a aktif untuk "ernapas

    yang ditandai ole* pergerakan tipikal dinding dada dan dinding perut. Tingkat 2S3

    digam"arkan dengan ratarata 0umla* apnea dan hypopnea per 0am selama tidur yaitu

    Apnea-Hypopnea Index ?3HI@. 2S3 ringan 3HI %6 2S3 sedang 3HI '#B6 2S3 "erat3HI

  • 7/25/2019 Isi OSA

    17/33

    Page 17

    "er*u"ungan dengan gerakan "ola mata yang )epat atau terdapat mimpi dan "erlan0utnya

    stage /R-, ke stage tidur dalam

  • 7/25/2019 Isi OSA

    18/33

    Page 18

    Henti napas saat tidur meye"a"kan peningkatan aktivitas simpatis perifer diikuti

    ole* aktivitas parasimpatis 0antung6 se*ingga ter0adi vasokonstriksi perifer dan "radikardi

    ?mekanisme diving reflex! yang simultan "ertu0uan menurunkan ke"utu*an oksigen otot

    0antung serta meningkatkan perfusi dara* ke otak dan 0antung@. Respon *emodinamik

    pada rangsangan apnea le"i* kompleks dan "erla4anan dengan efek fisiologis6 saat

    o"struksi pernapasan "erak*ir6 normalisasi "radikardia6 preload ventrikel kanan dan

    afterload ventrikel kiri "erkontri"usi ter*adap peningkatan mendadak )ura* 0antung6

    ter0adi peningkatan akut tekanan dara* dan denyut 0antung pas)a apnea. Hal ini

    dise"a"kan perangsangan simpatis6 peru"a*an tekanan intratorakal6 *ipoksia dan

    *iperkapnia.

    ,ekanisme ini men0adi penye"a" peningkatan ke"utu*an oksigen otot 0antung6

    sedangkan ketersediaan oksigen selama *ipoksia menurun6 se*ingga dapat ter0adi iskemia

    0antung dan angina. Hiperkapnia menye"a"kan peningkatan ventilasi6 takikardi6

    peningkatan cardiac output dan tekanan dara*. 3ktivitas vasokonstriksi simpatis

    meningkat sedangkan 92#menye"a"kan vasodilatasi.

    Peningkatan usa*a inspirasi pada 2S3 menye"a"kan fluktuasi tekanan

    intratorakal yang "esar dan "erulang se*ingga peru"a*an akut ter0adi pada struktur dan

    *emodinamik 0antung. Pada de4asa normal tekanan intratorakal selama inspirasi "erkisar

    = )mH#2 sedangkan pada 2S3 ter0adi peningkatan usa*a inspirasi dan penurunan

    tekanan intratorakal J

  • 7/25/2019 Isi OSA

    19/33

    Page 19

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    20/33

    Page 20

    Hipertensi adala* kondisi komor"id yang sering di0umpai pada 2S36

  • 7/25/2019 Isi OSA

    21/33

    Page 21

    -ndotelium adala* lapisan 0aringan dinamis merupakan multiple groth faktors$

    mediator vasoaktif6 kontraktilitas pem"ulu* dara* dan pertum"u*an sel dikaitkan dalam

    pengaturan fisis dan "iokimia pem"ulu* dara* sistemik. Tonus pem"ulu* dara*6

    *emostasis yang "aik serta angiogenesis merupakan *al terpenting untuk menfasilitasi

    "arrier antara dara* dan 0aringan. 2S3 "er*u"ungan dengan o"esitas6 *ipertensi6

    gangguan meta"olik yang "erpengaru* ter*adap endotel.

    Ter0adi peningkatan stress oksidatif pada pasien 2S3. /eutrofil dan monosit

    memproduksi radikal "e"as di*am"at dengan terapi 9P3P. Hipoksiareoksigenasi atau

    aktivitas simpatis meningkatkan radikal "e"as. Terdapat peningkatan lipid peroksida

    aki"at produksi dari R2S. Stress oksidan memi)u kerusakan endotel se*ingga ter0adi

    arterosklerosis. Hipoksia "erulang > reoksigenasi ketika *enti napas sepintas pada 2S3

    menyerupai iskemia > gangguan reperfusi. Selama o"struksi 0alan napas perfusi tetap ada

    tetapi peningkatan R2S6 inflamasi dan penurunan nitric oxide %"O' serupa dengan

    reperfusi iskemik. /2 di*asilkan se)ara endogen ole* sel inflamasi seperti makrofag6

    neutrofil6 eosinofil6 endotel pem"ulu* dara* dan epitel saluran pernapasan6 menye"a"kan

    relaksasi otot polos dan pem"ulu* dara* saluran napas6 "erfungsi se"agai neuromodulator

    dan perta*anan tu"u* ter*adap patogen. Peningkatan risiko penyakit vaskular pada 2S3

    dikarenakan penurunan /2 "eraki"at disfungsi endotel. Saat ini /2 se)ara luas diterima

    se"agai marker kerusakan endotel vaskular.

    Peru"a*an struktur dinding pem"ulu* dara*. Sistem renin angiotensin

    menye"a"kan vasokonstriksi6 kerusakan endotel. 3ktivasi renin angiotensin pada

    *ipoksia "erulang mempengaru*i kenaikan tekanan dara* pada 2S3. Ke*ilangan fungsi

    "arrier endotel mengaki"atkan terpa0annya struktur su"endotelial ter*adap sirkulasi.

    Keadaan ini menye"a"kan kolagen pem"ulu* dara* dapat mengaktivasi agregasi platelet

    se*ingga mengaki"atkan formasi trom"us.

    Ke*ilangan 4aktu tidur kronis dikaitkan dengan penurunan /2 pada orang se*at

    marker inflamasi seperti 9RP6 IL'6 T/F alp*a meningkat pada orang se*at yang

    ke*ilangan 4aktu tidurnya. Ke*ilangan 4aktu tidur 0uga dapat meningkatkan koagulasi

    dan Ddimer plasma. Pasien 2S3 dengan ke*ilangan 4aktu tidur kronik memiliki potensi

    efek "uruk dari *ipoksia atau reoksigenasi pada fungsi kardiovaskular.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    22/33

    Page 22

    2S3 menye"a"kan ter0adinya peningkatan aktivasi dan agregasi platelet6

    peningkatan kadar fi"rinogen dan penurunan aktivitas fi"rinolitik di malam *ari. 7er"eda

    dengan pola diurnal pada individu normal6 trom"osis le"i* "anyak ter0adi di pagi *ari.

    9*in dkk. melakukan pemeriksaan fi"rinogen plasma6 *ematokrit dan total protein

    plasma. Dua parameter terak*ir untuk mengkalkulasi viskositas dalam dara*. Ter0adi

    peningkatan viskositas dara* dan Fi"rinogen plasma saat apnea di malam *ari dan

    kem"ali ke nilai kontrol. Setela* penggunaan 9P3P nasal. Stroke6 disritmia6 infark

    miokardium dan angina ter0adi pada periode apnea pasien 2S3. Hal terse"ut men0adi

    penye"a" S9D pada pasien 2S3. 8enetik merupakan presdiposisi meningkatkan risiko

    ter0adinya disfungsi endotel pada 2S3. Keterli"atan genetik pada 2S3 ter0adi karena gen

    polymorphisms dikaitkan dengan pengaturan "erat "adan6 meta"olisme lemak6 respon

    inflamasi dan fungsi otonom vaskular.#6 $

    Gambar 9. eanisme 1isungsi End"tel

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    23/33

    Page 23

    9* aniestasi +linis

    8e0ala yang dapat ditemukan pada penderita 2S3 adala* mendengkur6

    mengantuk yang "erle"i*an pada siang *ari6 rasa ter)ekik pada 4aktu tidur6

    apnea6 nokturia6 sakit kepala pada pagi *ari6 penurunan li"ido sampai impotensi

    dan enuresis6 muda* tersinggung6 depresi6 kelela*an yang luar "iasa dan

    insomnia. Ke"anyakan penderita mengelu*kan kantuk yang sangat mengganggu

    pada siang *ari se*ingga menim"ulkan masala* pada pergaulan6 peker0aan dan

    meningkatkan risiko ter0adinya ke)elakaan lalu lintas.#6 maksila *ipoplasia

    Penyempitan orofaring

    Pem"esaran tonsil atau lida*

    2"struksi nasal dan nasofaringeal

    Tabel (. Geala dan Tanda OSA

    &* 1iagn"sis

    Kriteria diagnosis 2S3 didasarkan pada ge0ala klinis yang ditemukan pada

    evaluasi tidur yang kompre*ensif6 termasuk ri4ayat penyakit yang di*u"ungkan dengan

    tidur6 pemeriksaan fisik dansleep testing

    a. Anamnesis

    8e0ala 2S3 umumnya dimulai diamdiam dan sering mun)ul selama "erta*un

    ta*un se"elum pasien diru0uk untuk evaluasi. 8e0ala nokturnal dapat meliputi5

    mendengkur6 "iasanya keras6 men0adi ke"iasaan ?*a"itual@6 dan mengganggu orang lainC

    apnea nyataC sensasi terenga*enga* dan tersedak yang mem"uat pasien "angun dari

    tidur6 meskipun dalam proporsi yang sangat renda* di"andingkan dengan 0umla* apnea

    yang mereka mengalamiC nokturiaC insomnia6 gelisa* saat tidur.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

    Periode ! Desem"er #$% & ' (anuari #$'

  • 7/25/2019 Isi OSA

    24/33

    Page 24

    8e0ala siang mungkin dapat meliputi5 tidur yang tidak menyegarkan6 sakit kepala

    pagi *ari6 sakit tenggorokan atau tenggorokan kering6 mengantuk "erle"i*an di siang *ari

    ?(xcessive )aytime Sleppiness * -DS@6 kelela*an > keleti*an siang *ari6 defisit kognitifC

    memori dan gangguan intelektual ?memori 0angka pendek6 konsentrasi@6 penurunan

    ke4aspadaan6 ke"ingungan di pagi *ari6 peru"a*an kepri"adian dan peru"a*an mood6

    termasuk depresi dan ke)emasan6 disfungsi seksual6 termasuk impotensi dan li"ido

    menurun6 gastroesop*ageal reflu6 *ipertensi6 depresi.

    Satu pendekatan untuk menentukan penye"a" pasien mendengkur adala* dengan

    menggunakan suatu "agan prediksi klinis untuk memastikan kemungkinan 2S3. Prediksi

    dalam *al ini menggunakan lingkar le*er yang suda* diratarata ?average neck

    circumference > 3/9@. Lingkar le*er pasien diukur ?dalam )m@ pada tingkat ton0olan

    krikoid dalam posisi duduk dan diratarata untuk faktor resiko pasti5 *ipertensi ditam"a*

    ! )m ter*adap lingkar le*er6 ke"iasaan mendengkur ditam"a* < )m6 dan ri4ayat perasaan

    ter)ekik atau sesak pada ke"anyakan malam *ari ditam"a* < )m. 3/9 yang kurang dari

    !< )m mem"erikan suatu kemungkinan klinis yang renda* untuk 2S36 3/9 dari !