isi makalah ppok

Upload: dinda

Post on 05-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    1/15

    BAB I

    1.1 Latar Belakang

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK ) atau Penyakit Paru Obstruktif

    Menahun ( PPOM ) adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronkitis kronis,

    bronkiektasis, emfisema dan asma . (Bruner & uddarth, !""!).

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau #hronic Obstructi$e Pulmonary %isease (#OP%)

    merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru paru

    yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara

    sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu

    kesatuan yang dikenal dengan #OP% adalah ' bronchitis kronis, emfisema paru paru dan

    asthma bronchiale.

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang

    progresif, artinya penyakit ini berlangsung seumur hidup dan semakin memburuk secara

    lambat dari tahun ke tahun. %alam per alanan penyakit ini terdapat fase fase eksaserbasi

    akut. Berbagai faktor berperan pada per alanan penyakit ini, antara lain faktor resiko yaitu

    faktor yang menimbulkan atau memperburuk penyakit seperti kebiasaan merokok, polusi

    udara, polusi lingkungan, infeksi, genetik dan perubahan cuaca.%era at obtruksi saluran nafas yang ter adi, dan identifikasi komponen yang

    memugkinkan adanya re$ersibilitas. ahap per alanan penyakit dan penyakit lain diluar

    paru seperti sinusitis dan faringitis kronik. *ang pada akhirnya faktor faktor tersebut

    membuat perburukan makin lebih cepat ter adi. +ntuk melakukan penatalaksanaan PPOK

    perlu diperhatikan faktor faktor tersebut, sehingga pengobatan PPOK men adi lebih baik

    %alam makalah ini kami sebagai penulis akan menerangkan tin auan teori pada

    konsep penyakit PPOK atau PPOM tersebut.

    1.2 TujuanMakalah ini disusun sebagai pedoman agar mahasis a mengetahui tentang

    definisi, etiologi, faktor resioko, klasifikasi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi

    klinis, pemeriksaaan diagnostik, penatalaksanaan, pencegahan dan komplikasi PPOM itu

    sendiri.1.3 Rumusan Masalah

    ecara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.-) pakah definisi PPOM/

    1

    http://nursingbegin.com/askep-klien-ppom/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/http://nursingbegin.com/askep-klien-ppom/

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    2/15

    !) pa sa akah etiologi dari PPOM/0) Bagaimana epidemiologi PPOM/1) pa sa a klasifikasi PPOM/2) pa sa akah faktor risiko PPOM/3) Bagaimana patofisiologi PPOM/

    4) pa sa akah manifestasi klinis dari PPOM/5) pa sa akah pemeriksaan diagnostik pada PPOM/6) Bagaimana penatalaksanaan PPOM/-") Bagaimana pencegahan PPOM/--) pa sa akah komplikasi dari PPOM/

    1.4 Manfaatdapun manfaat penulisan yang diperoleh dari makalah ini, yaitu '

    a. Memberikan pengetahuan dan a asan tentang PPOM b. Memberikan informasi tentang penyakit PPOM pada pembaca.

    BAB II

    2.1 Definisi PPOM PPO! Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) atau Penyakit Paru Obstruksi Menahun

    adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara

    kronis dan perubahan perubahan patologi pada paru, dimana hambatan aliran udara

    saluran nafas bersifat progresif dan re$ersible parsial atau tidak sepenuhnya re$ersibel

    dan berhubungan dengan respon inflamasi yang abnormal dari paru paru terhadap gas

    atau partikel yang berbahaya. (7ariman, !"-")Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai

    oleh hambatan aliran udara disaluran pernapasan yang bersifat progresif non re$ersible.

    PPOK dari bronkitis kronik, empisema atau gabungan keduanya (P%P8, !"--)

    2

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    3/15

    2.2 "ti#l#gi PPOM PPO! erdapat 0 enis penyebab yaitu '

    -. 8nfeksi, biasanya infeksi saluran nafas berulang pada masa kanak 9 kanak

    berhubungan dengan rendahnya tingkat fungsi paru maksimal yang bisa dicapai dan

    peningkatan resiko terkena PPOK saat de asa. 8nfeksi saluran nafas kronis sepertiadeno$irus dan klamidia mungkin berperan dalam ter adinya PPOK . 8nfeksi lain yang

    memungkinkan seperti ' stafilokokus, sterptokokus, pneumokokus, haemophilus influen:ae.!. lergi0. ;angsang ' misal asap pabrik, asap mobil, asap rokok.

    2.3 "$i%emi#l#gi PPOM PPO!

    Pada studi populasi selama 1" tahun, didapati bah a hipersekresi mukus

    merupakan suatu ge ala yang paling sering ter adi pada PPOK, penelitian ini

    menun ukkan bah a batuk kronis, sebagai mekanisme pertahanan akan hipersekresi

    mukus di dapati sebanyak -2 20< pada pria paruh umur, dengan pre$alensi yang lebih

    rendah pada anita sebanyak 5 !!

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    4/15

    1) Bronkitis kronik

    Bronkitis merupakan definisi klinis batuk batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran

    dahak, sekurang kuranganya 0 bulan dalam satu tahun dan ter adi paling sedikit selama !

    tahun berturut turut.

    erdapat 0 enis penyebab bronchitis akut, yaitu '

    8nfeksi ' stafilokokus, sterptokokus, pneumokokus, haemophilus influen:ae.

    lergi

    ;angsang ' misal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll

    Bronchitis kronis dapat merupakan komplikasi kelainan patologik yang mengenai

    beberapa alat tubuh, yaitu '

    Penyakit ?antung Menahun, baik pada katup maupun myocardium. Kongesti menahun

    pada dinding bronchus melemahkan daya tahannya sehingga infeksi bakteri mudah

    ter adi.

    8nfeksi sinus paranasalis dan ;ongga mulut, merupakan sumber bakteri yang dapat

    menyerang dinding bronchus.

    %ilatasi Bronchus (Bronchiectasi), menyebabkan gangguan susunan dan fungsi

    dinding bronchus sehingga infeksi bakteri mudah ter adi.

    Klien dengan bronchitis kronis akan mengalami '

    Peningkatan ukuran dan umlah kelen ar mukus pada bronchi besar, yang mana akan

    meningkatkan produksi mukus.

    Mukus lebih kental

    Kerusakan fungsi cilliary sehingga menurunkan mekanisme pembersihan mukus.

    Oleh karena itu, @mucocilliary defenceA dari paru mengalami kerusakan dan

    meningkatkan kecenderungan untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul, kelen ar

    mukus akan men adi hipertropi dan hiperplasia sehingga produksi mukus akan

    meningkat.

    %inding bronchial meradang dan menebal (seringkali sampai dua kali ketebalan

    normal) dan mengganggu aliran udara. Mukus kental ini bersama sama dengan produksi

    mukus yang banyak akan menghambat beberapa aliran udara kecil dan mempersempit

    4

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    5/15

    saluran udara besar. Bronchitis kronis mula mula mempengaruhi hanya pada bronchus

    besar, tetapi biasanya seluruh saluran nafas akan terkena.

    Mukus yang kental dan pembesaran bronchus akan mengobstruksi alan nafas,

    terutama selama ekspirasi. ?alan nafas mengalami kollaps, dan udara terperangkap pada bagian distal dari paru paru. Obstruksi ini menyebabkan penurunan $entilasi al$eolar,

    hypo ia dan asidosis.

    Klien mengalami kekurangan oksigen aringan C ratio $entilasi perfusi abnormal

    timbul, dimana ter adi penurunan PaO ! . Kerusakan $entilasi dapat uga meningkatkan

    nilai Pa#O ! .

    Klien terlihat cyanosis. ebagai kompensasi dari hipo emia, maka ter adi polisitemia

    (o$erproduksi eritrosit). Pada saat penyakit memberat, diproduksi se umlah sputum yang

    hitam, biasanya karena infeksi pulmonary.

    elama infeksi klien mengalami reduksi pada DE> dengan peningkatan pada ;> dan

    D;#. ?ika masalah tersebut tidak ditanggulangi, hypo emia akan timbul yang akhirnya

    menu u penyakit cor pulmonal dan #7D

    2). Emfisema Paru

    Emfisema paru merupakan suatu definisi anatomik, yaitu suatu perubahan anatomik paruyang ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara bagian distal bronkus

    terminalis, yang disertai kerusakan dinding al$eolus. esuai dengan definisi tersebut,

    maka ika ditemukan kelainan berupa pelebaran ruang udara (al$eolus) tanpa disertai

    adanya destruksi aringan maka keadaan ini sebenarnya tidak termasuk emfisema,

    melainkan hanya sebagai @o$erinflationA.

    erdapat 1 perubahan patologik yang dapat timbul pada klien emfisema, yaitu '

    7ilangnya elastisitas paru. Protease (en:im paru) merubah atau merusakkan al$eolidan saluran nafas kecil dengan alan merusakkan serabut elastin. kibat hal tersebut,

    kantung al$eolar kehilangan elastisitasnya dan alan nafas kecil men adi kollaps atau

    menyempit. Beberapa al$eoli rusak dan yang lainnya mungkin dapat men adi membesar.

    7yperinflation Paru Pembesaran al$eoli mencegah paru paru untuk kembali kepada

    posisi istirahat normal selama ekspirasi.

    5

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    6/15

    erbentuknya Bullae %inding al$eolar membengkak dan berhubungan untuk

    membentuk suatu bullae (ruangan tempat udara) yang dapat dilihat pada pemeriksaan F

    ray.

    Kollaps alan nafas kecil dan udara terperangkap Ketika klien berusaha untuk ekshalasi secara kuat, tekanan positif intratorak akan menyebabkan kollapsnya alan nafas

    erdapat tiga tipe dari emfisema yaitu '

    Emfisema #entriolobular. Merupakan tipe yang sering muncul, menghasilkan

    kerusakan bronchiolus, biasanya pada region paru atas. 8nflamasi berkembang pada

    bronchiolus tetapi biasanya kantung al$eolar tetap bersisa.

    Emfisema Panlobular (Panacinar). Merusak ruang udara pada seluruh asinus dan

    biasanya termasuk pada paru bagian ba ah. Bentuk ini bersama disebut centriacinar

    emfisema, timbul sangat sering pada seorang perokok.

    Emfisema Paraseptal. Merusak al$eoli pada lobus bagian ba ah yang mengakibatkan

    isolasi dari blebs sepan ang perifer paru. Paraseptal emfisema dipercaya sebagai sebab

    dari pneumothora spontan. Panacinar timbul pada orang tua dan klien dengan defisiensi

    en:im alpha antitripsin. Pada keadaan lan ut, ter adi peningkatan dyspnea dan infeksi

    pulmoner, seringkali #or Pulmonal (#7D bagian kanan) timbul.

    3). Asma Bronkhial

    sma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan

    bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan alan

    nafas yang luas dan dera atnya dapat berubah ubah baik secara spontan maupun hasil dari

    pengobatan ( he merican horacic ociety,!"-! ).

    2.& 'akt#r Risik# PPOM PPO!

    Daktor faktor resiko yang menyebabkan PPOK antara lain'

    -. Paparan dari lingkungan di sekitar penderita ' Merokok, Gingkungan ker a, Polusi

    udara, 8nfeksi dan tatus ekonomi dan social.

    !. Daktor pada Penderita' Henetik atau keturunan, Pertumbuhan paru, 7iperresponsi$itas

    saluran, nafas.

    6

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    7/15

    2.( Pat#fisi#l#gi PPOM PPO! 8nhalasi asap rokok atau gas berbahaya lainnya mengaktifkan makrofag dan sel

    epitel untuk melepaskan faktor kemotoktik yang merekrut lebih banyak makrofag dan

    neutrofil. Kemudian, makrofag dan neutrofil ini melepaskan protease yang merusak

    ekemen struktur pada paru paru. Protease sebenarnya dapat diatasi dengan antiprotease

    endogen namun tidak berimbangnya antiprotease terhadap dominasi akti$itas protease

    yang pada akhirnya akan men adi predisposisi terhadap perkembangan PPOK.

    Pembentukan spesies oksigen yang sangat reaktif seperti supero ide, radikal bebas

    hydro yl hydrogen pero ide telah diidentifikasi sebagai faktor yang berkontribusi

    terhadap patogenesis karena substansi ini dapat meningkatkan penghancuran antiprotease.8nflamasi kronik mengakibatkan metaplasia pada dinding epitel bronkial,

    hipersekresi mukosa, peningkatan masa otot halus, dan fibrosis. erdapat pula disfungsisilier pada epitel, menyebabkan terganggunya klirens produksi mukus yang berlebihan .

    ecara klinis, proses inilah yang bermanifestasi sebagai bronkitis kronis, ditandai oleh

    batuk produktif kronis. Pada parenkim paru, penghancuran elemen struktural yang

    dimediasi protease menyebabkan emfisema. Kerusakan sekat al$eolar menyebabkan

    berkurangnya elastisitas recoil pada paru dan kegagalan dinamika saluran udara akibat

    rusaknya sokongan pada saluran udara kecil non kartilago. Keseluruhan proses ini

    mengakibatkan obstruksi paten pada saluran nafas dan timbulnya ge ala patofisiologis

    lainnya yang karakteristik untuk PPOK

    7

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    8/15

    2.) Manifestasi !linis PPOM PPO!

    anda dan ge alanya adalah sebagai berikut'

    -. Kelemahan badan

    !. Batuk

    0. putum putih atau mikoid, ika ada infeksi men adi purulen atau mukopurulen

    1. esak napas

    2. esak napas saat akti$itas dan napas berbunyi

    3. Mengi atau hee:e

    4. Ekspirasi yang meman ang

    5. Bentuk dada tong (Barrel #hest) pada penyakit lan ut

    6. uara napas melemah

    -". Kadang ditemukan pernapasan paradoksal

    2.* Pemeriksaan Diagn#stik PPOM PPO!

    -. Pemeriksaan rutina. Daal paru1) pirometri (>EP-, >EP-prediksi, K>P, >EP-IK>Pa) Obstruksi ditentukan oleh nilai >EP- prediksi ( < ) dan atau >EP-IK>P ( < ).Obstruksi ' < >EP-(>EP-I>EP- pred) J 5"< >EP-< (>EP-IK>P) J 42 <b) >EP- merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya

    PPOK dan memantau per alanan penyakit. pabila spirometri tidak tersedia atau tidak

    mungkin dilakukan, PE meter alaupunc) kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau $ariabiliti harian

    pagi dan sore, tidak lebih dari !"< b. + i bronkodilator

    1) %ilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada gunakan PE meter.

    2) etelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak 5 hisapan, -2 !" menit

    kemudian dilihat perubahan nilai >EP- atau PE, perubahan >EP- atau PE J !"< nilai

    a al dan J !"" ml

    3) + i bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil

    c. %arah rutin7b, 7t, leukosit

    8

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    9/15

    d. ;adiologi

    Doto toraks P dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain

    e. Pada emfisema terlihat gambaran '

    -) 7iperinflasi

    !) 7iperlusen

    0) ;uang retrosternal melebar

    1) %iafragma mendatar

    2) ?antung menggantung ( antung pendulum I tear drop / eye drop appearance )

    Pada bronkitis kronik '

    a) ormal

    b) #orakan bronko$askuler bertambah pada !- < kasus

    !. Pemeriksaan khusus (tidak rutin)

    a. Daal paru

    -) >olume ;esidu (>;), Kapasiti ;esidu Dungsional (K;D), Kapasiti Paru otal

    (KP ), >;IK;D,>;IKP meningkat

    !) %G#O menurun pada emfisema

    0) ;a meningkat pada bronkitis kronik

    1) ga meningkat2) >ariabiliti 7arian PE kurang dari !" <

    b. + i latih kardiopulmoner

    -) epeda statis (ergocycle)

    !) ?entera (treadmill)

    0) ?alan 3 menit, lebih rendah dari normal

    c. + i pro$okasi bronkus

    +ntuk menilai dera at hipereakti$iti bronkus, pada sebagian kecil PPOK terdapathipereakti$iti bronkus dera at ringan

    d. + i coba kortikosteroid

    Menilai perbaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid oral (prednison atau

    metilprednisolon) sebanyak 0" 2" mg per hari selama !minggu yaitu peningkatan >EP-

    pascabronkodilator L !" < dan minimal !2" ml. Pada PPOK umumnya tidak terdapat

    kenaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid

    e. nalisis gas darah

    erutama untuk menilai '

    9

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    10/15

    -) Hagal napas kronik stabil

    !) Hagal napas akut pada gagal napas kronik

    f. ;adiologi

    -) # can resolusi tinggi

    !) Mendeteksi emfisema dini dan menilai enis serta dera at emfisema atau bula yang

    tidak terdeteksi oleh foto toraks polos

    0) can $entilasi perfusi

    1) Mengetahui fungsi respirasi paru

    g. Elektrokardiografi

    Mengetahui komplikasi pada antung yang ditandai oleh Pulmonal dan hipertrofi $entrikel

    kanan.

    h. Ekokardiografi

    Menilai funfsi antung kanan

    i. Bakteriologi

    Pemerikasaan bakteriologi sputum pe arnaan Hram dan kultur resistensi diperlukan

    untuk mengetahui pola kuman dan untuk memilih antibiotik yang tepat. 8nfeksi saluran

    napas berulng merupakan penyebab utama eksaserbasi akut pada penderita PPOK di

    8ndonesia.

    . Kadar alfa - antitripsin

    Kadar antitripsin alfa - rendah pada emfisema herediter (emfisema pada usia muda),

    defisiensi antitripsin alfa - arang ditemukan di 8ndonesia.

    2.+ Penatalaksanaan PPOM PPO! u uan penatalaksanaan PPOK adalah'

    -. Memperbaiki kemampuan penderita mengatasi ge ala tidak hanya pada fase akut,

    tetapi uga fase kronik.

    !. Memperbaiki kemampuan penderita dalam melaksanakan akti$itas harian.

    0. Mengurangi la u progresi$itas penyakit apabila penyakitnya dapat dideteksi lebih

    a al.

    Penatalaksanaan PPOK pada usia lan ut adalah sebagai berikut'

    -. Meniadakan faktor etiologiIpresipitasi, misalnya segera menghentikan merokok,

    menghindari polusi udara.

    !. Membersihkan sekresi bronkus dengan pertolongan berbagai cara.

    10

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    11/15

    0. Memberantas infeksi dengan antimikroba. pabila tidak ada infeksi antimikroba tidak

    perlu diberikan. Pemberian antimikroba harus tepat sesuai dengan kuman penyebab

    infeksi yaitu sesuai hasil u i sensiti$itas atau pengobatan empirik.

    1. Mengatasi bronkospasme dengan obat obat bronkodilator. Penggunaan kortikosteroid

    untuk mengatasi proses inflamasi (bronkospasme) masih kontro$ersial.

    2. Pengobatan simtomatik.

    3. Penanganan terhadap komplikasi komplikasi yang timbul.

    4. Pengobatan oksigen, bagi yang memerlukan. Oksigen harus diberikan dengan aliran

    lambat - ! literImenit.

    indakan rehabilitasi yang meliputi'

    -. Disioterapi, terutama bertu uan untuk membantu pengeluaran secret bronkus.

    !. Gatihan pernapasan, untuk melatih penderita agar bisa melakukan pernapasan yang

    paling efektif.

    0. Gatihan dengan beban oalh raga tertentu, dengan tu uan untuk memulihkan kesegaran

    asmani.

    1. >ocational guidance, yaitu usaha yang dilakukan terhadap penderita dapat kembali

    menger akan peker aan semula.

    Pathogenesis Penatalaksanaan (Medis)

    -. erapi eksaserbasi akut di lakukan dengan 'a. ntibiotik, karena eksaserbasi akut biasanya disertai infeksi,

    8nfeksi ini umumnya disebabkan oleh 7. 8nfluen:a dan . Pneumonia, maka

    digunakan ampisilin 1 ".!2 ".23Ihari atau eritromisin 1 ".23Ihari ugmentin

    (amoksilin dan asam kla$ulanat) dapat diberikan ika kuman penyebab infeksinya

    adalah 7. 8nfluen:a dan B. #acarhalis yang memproduksi B. Gaktamase Pemberiam

    antibiotik seperti kotrimaksasol, amoksisilin, atau doksisiklin pada pasien yang

    mengalami eksaserbasi akut terbukti mempercepat penyembuhan dan membantumempercepat kenaikan peak flo rate. amun hanya dalam 4 -" hari selama periode

    eksaserbasi. Bila terdapat infeksi sekunder atau tanda tanda pneumonia, maka

    dian urkan antibiotik yang kuat.

    b. erapi oksigen

    diberikan ika terdapat kegagalan pernapasan karena hiperkapnia dan

    berkurangnya sensiti$itas terhadap #O !

    c. Disioterapi membantu pasien untuk mengelurakan sputum dengan baik.

    11

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    12/15

    d. Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi alan napas, termasuk di dalamnya golongan

    adrenergik b dan anti kolinergik. Pada pasien dapat diberikan salbutamol 2 mg dan

    atau ipratopium bromida !2" mg diberikan tiap 3 am dengan nebuli:er atau

    aminofilin ",!2 ",23 8> secara perlahan.!. erapi angka pan ang di lakukan 'a. ntibiotik untuk kemoterapi pre$entif angka pan ang, ampisilin 1 ",!2 ",2Ihari

    dapat menurunkan ke adian eksaserbasi akut. b. Bronkodilator, tergantung tingkat re$ersibilitas obstruksi saluran napas tiap pasien

    maka sebelum pemberian obat ini dibutuhkan pemeriksaan obyektif dari fungsi faal

    paru.c. Disioterapi

    2.1, Pen-egahan PPOM PPO!

    -. Mencegah ter adinya PPOK

    a. 7indari asap rokok

    b. 7indari polusi udara

    c. 7indari infeksi saluran napas berulang

    !. Mencegah perburukan PPOK

    a. Berhenti merokok

    b. Hunakan obat obatan adekuat

    c. Mencegah eksaserbasi berulang

    2.11 !#m$likasi PPOM PPO!

    -. 7ipo emia

    7ipo emia didefinisikan sebagai penurunan nilai PaO! kurang dari 22 mm7g, dengan

    nilai saturasi Oksigen J52

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    13/15

    8nfeksi pernafasan akut disebabkan karena peningkatan produksi mukus, peningkatan

    rangsangan otot polos bronchial dan edema mukosa. erbatasnya aliran

    udara akan meningkatkan ker a nafas dan timbulnya dyspnea.

    1. Hagal ?antung

    erutama kor pulmonal (gagal antung kanan akibat penyakit paru), harus diobser$asi

    terutama pada klien dengan dyspnea berat. Komplikasi ini sering kali berhubungan

    dengan bronchitis kronis, tetapi klien dengan emfisema berat uga dapat mengalami

    masalah ini.

    2. #ardiac %isritmia

    imbul akibat dari hipo emia, penyakit antung lain, efek obat atau asidosis respiratory.

    3. tatus smatikus

    Merupakan komplikasi mayor yang berhubungan dengan asthma bronchial. Penyakit ini

    sangat berat, potensial mengancam kehidupan dan seringkali tidak berespon terhadap

    therapi yang biasa diberikan.Penggunaan otot bantu pernafasan dan distensi $ena leher

    seringkali terlihat.

    BAB III

    3.1 Penutu$

    Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) atau Penyakit paru obstruktif menahun

    adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara disaluran

    pernapasan yang bersifat progresif non re$ersible. PPOK dari bronkitis kronik, empisema

    atau gabungan keduanya (P%P8, !"--)PPOK merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit

    paru paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap

    aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk

    satu kesatuan yang dikenal dengan #OP% adalah ' Bronchitis kronis, emfisema paru paru dan asma bronchiale.

    13

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    14/15

    ecara keseluruhan penyebab ter adinya PPOK tergantung dari umlah partikel gas yang dihirup

    oleh seorang indi$idu selama hidupnya. Partikel gas ini termasuk 'sap ;okok, Perokok aktif, Perokok pasif, Polusi +dara, Polusi diruangan, asap rokok dan asap kompor.

    Polusi diluar ruangan, gas buang kendaraan bermotor dan debu alanan. Polusi ditempat Ker a (bahan

    Kimia, :at iritan dan gas beracun) dan 8nfeksi saluran nafas ba ah berulang.

    DA'TAR P /TA!A

    lamsyah, 7ariman. !"-". Efek latihan pernafasan terhadap faal paru, derajat sesak nafas

    dan kapasitas fun sional penderita penyakit paru o!struksi kronik sta!il . hesis. Kota'

    Medan. +ni$ersitas umatra +tara

    Kasanah. !"--. Analisis "eakuratan "ode #ia nosis Penyakit Paru $!struksi "ronis

    Eksase!rasi Akut Berdasarkan % 1' Pada #okumen (ekam edis Pasien (a*at %nap #i

    (+ # +(A-E . ragen ' ?urnal Kepera atan.

    Mans oer, rif. !""". "apita +elekta "edokteran . ?akarta ' EH# Buku Kedokteran

    ;umah akit Margono oekard o Pur okerto. !"-1. #ata (ekam edik. ;umah akit

    Margono oekard o Pur okerto ' tidak dipublikasikan. %iakses dari

    14

  • 8/16/2019 Isi Makalah Ppok

    15/15

    http://www.uns.ac.id/20 14 /penelitian.php?act=det&idA=263 pada tan al 1

    !a"et 2016

    Hlobal 8nitiati$e for #hronic Obstructi$e Gung %isease. !""6. -lo!al +trate y for he

    #ia nosis, ana ement, and Pre0ention of &hronic $!structi0e Pulmonary #isease.Barcelona' Medical #ommunications ;esources. %iakses dari' http'II .goldcopd.org padatanggal !6 Debruari !"-3

    Perhimpunan %okter Paru 8ndonesia. !"--. PP$" Penyakit Paru $!struksi "ronik), Pedoman Praktis #ia nosis dan Penatalaksanaan di %ndonesia . %iakses dari'http'II .klikpdpi.comIkonsensusIkonsensus ppokIppok.pdf pada tanggal !6 Debruari !"-3

    15

    http://www.uns.ac.id/2014/penelitian.php?act=det&idA=263http://www.goldcopd.org/http://www.goldcopd.org/http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdfhttp://www.uns.ac.id/2014/penelitian.php?act=det&idA=263http://www.goldcopd.org/http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf