isi makalah bab vi

9
BAB VI JOB MIX FORMULA (RANCANGAN CAMPURAN BETON) Pada konstruksi mutu beton tinggi, dituntut untuk dapat merancang komposisi campuran beton yang tepat. Pembuatan beton dengan menggunakan  perbandingan berat yang biasa dipakai 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil u ntuk beton  biasa dan campu ran 1 semen : 1½ Pasir : 2½ ke rikil untuk beton ke dap air sudah kurang memuaskan lagi, karena dapat menghasilkan kuat desak beton yang  beragam (bervariasi). Dalam konsep Pedoman Beton tahun 1989, perbandingan campuran seperti ini hanya boleh dilakukan untuk beton dengan mutu kurang dari 10 Mpa, dan dengan slump yang tidak lebih dari 100 mm. Di Indonesia metode yang sering digunakan untuk membuat Rancangan Campuran Beton/Job Mix Formula (JMF) yaitu cara Inggris atau dikenal dengan metode Development of Environment (DoE) yang dipakai sebagai standar  perencanaan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan dimuat dalam buku standar SK-SNI. T-15-1990-03. Perencanaan dengan cara ini menggunakan tabel – tabel dan grafik. Langkah – langkah pokok dalam metode ini sebagai berikut : 1. Pene tapa n kuat des ak bet on yan g dir enca naka n 2. Pene tapa n n ila i sta ndar devi asi 3. Mene tapkan kua t desa k beton rata – ra ta yang di rencana kan 4. Pene tapa n penggunaa n jenis semen 5. Pen et apan j enis agr ega t 6. Pen et apa n fa ct or a ir s emen

Upload: radith-fesanlauw-tuhuteru

Post on 05-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 1/9

BAB VI

JOB MIX FORMULA (RANCANGAN CAMPURAN BETON)

Pada konstruksi mutu beton tinggi, dituntut untuk dapat merancang

komposisi campuran beton yang tepat. Pembuatan beton dengan menggunakan

 perbandingan berat yang biasa dipakai 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil untuk beton

 biasa dan campuran 1 semen : 1½ Pasir : 2½ kerikil untuk beton kedap air sudah

kurang memuaskan lagi, karena dapat menghasilkan kuat desak beton yang

 beragam (bervariasi). Dalam konsep Pedoman Beton tahun 1989, perbandingan

campuran seperti ini hanya boleh dilakukan untuk beton dengan mutu kurang

dari 10 Mpa, dan dengan slump yang tidak lebih dari 100 mm.

Di Indonesia metode yang sering digunakan untuk membuat Rancangan

Campuran Beton/Job Mix Formula (JMF) yaitu cara Inggris atau dikenal dengan

metode Development of Environment (DoE) yang dipakai sebagai standar

 perencanaan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan dimuat dalam buku standar

SK-SNI. T-15-1990-03. Perencanaan dengan cara ini menggunakan tabel – tabel

dan grafik.

Langkah – langkah pokok dalam metode ini sebagai berikut :

1. Penetapan kuat desak beton yang direncanakan

2. Penetapan nilai standar deviasi

3. Menetapkan kuat desak beton rata – rata yang direncanakan

4. Penetapan penggunaan jenis semen

5. Penetapan jenis agregat

6. Penetapan factor air semen

Page 2: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 2/9

7. Penetapan factor air semen maksimum

8. Menentukan nilai slump test

9. Menetapkan ukuran agregat maksimum

10. Menetapkan kadar air bebas dan banyaknya air yang diperlukan tiap m3 

adukan beton

11. Menetapkan berat semen yang diperlukan

12. Menentukan kadar semen maksimum

13. Menentukan kebutuhan semen minimum

14. Menentukan factor air semen yang disesuaikan

15. Menentukan susunan besar butir agregat halus

16. Menentukan presentase agregat halus

17. Menentukan berat isi relative agregat

18. Menentukan berat isi beton

19. Menentukan kebutuhan agregat gabungan

20. Menentukan kadar agregat halus dan menentukan kadar agregat kasar 

6.1 PENENTUAN SLUMP BETON

6.1.1 Maksud Percobaan

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengukur nilai slump adukan beton segar

sehingga dapat diketahui kemudahaannya dalam pengerjaan (workability)

6.1.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

Page 3: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 3/9

Corong slump test

Plat alas

Mistar pengukur 

Batang pemadat

Sekop

Sendok semen

6.1.3 Prosedur Percobaan

Ambil adukan beton yang baru dikeluarkan dari mesin concrete mixer 

Letakkan corong slump test di atas plat alas dan injak kedua kakinya

Masukkan adukan beton segar ke dalam corong slump test ± 1/3 bagiannya

lalu tusuk – tusuk dengan batang pemadat secara merata sebanyak 25 kali

Ulangi hal yang sama untuk lapisan ke II dan ke III tapi penusukan

dilakukan hanya untuk lapisan yang bersangkutan dan tidak mengenai

lapisan sebelumnya

Setelah penuh, ratakan permukaan atasnya dengan batang pemadat

Angkat corong tersebut dengan hati – hati dalam posisi tegak lurus lalu

ukur penurunan yang terjadi

6.1.4 Pengolahan Data

 Nilai slump beton segar adalah besarnya penurunan yang terjadi pada campuran

 beton segar (selisih antara tinggi awal dan tinggi akhir)

6.2 BERAT ISI / BOBOT ISI BETON SEGAR 

6.2.1 Maksud Percobaan

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi / bobot isi beton segar 

Page 4: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 4/9

6.2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

Timbangan

Batang pemadat

Beton segar 

Container 

6.2.3 Prosedur Percobaan

Tentukan nilai volume dari container kemudian timbang dalam keadaan

kosong (A)

Masukkan benda uji (beton segar) ke dalam container ± 1/3 bagian lalu

tusuk – tusuk dengan batang pemadat sebanyak 25 kali

Ulangi hal yang sama untuk lapisan ke II dan ke III tapi penusukan

dilakukan hanya untuk lapisan yang bersangkutan dan tidak mengenai

lapisan sebelumnya

Setelah penuh, ratakan permukaan atasnya dengan batang pemadat

Timbang container berikut isinya (B)

6.2.4 Pengolahan Data

Catat setiap hasil pembacaan timbangan, kemudian masukkan ke dalam

formula berikut :

W

VBerat isi beton =

Dimana ; W : Berat adukan beton segar ( B – A )

V : volume kontainer  

Page 5: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 5/9

6.3 KUAT TEKAN BETON KERAS

6.3.1 Maksud Percobaan

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai kuat tekan karakteristik

 beton keras

6.3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

Mesin tekan hidrolik (Compression Strength Test)

Cetakan beton (mould) silinder atau kubus

Capping set

Tongkat pemadat

6.3.3 Prosedur Percobaan

Buat adukan campuran beton sesuai dengan perencanaan JMF ( Job Mix

Formula )

Masukkan campuran beton tersebut pada cetakan (mould) yang tersedia

sambil tusuk – tusuk dengan tongkat pemadat

Untuk mendapatkan kepadatan yang lebih sempurna, gunakan meja

 penggetar atau mesin vibtrator 

Ratakan permukaan beton lalu haluskan dengan sendok semen dan beri

label

Diamkan selama 24 jam untuk mengeringkan campuran beton

Keluarkan beton kering dari cetakan (mould) beton dan rendam beton

kering uji sampai umur pengetasan yang diinginkan

Page 6: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 6/9

Keluarkan beton uji dan timbang apabila sudah kering

Panaskan capping compound dalam melting pot sampai mencair kemudian

tuangkan pada alas cetak dan segera letakkan beton uji di atasnya sehingga

ujung permukaan beton uji terlapisi capping copund yang mengeras

Letakkan beton uji pada meja penekanan alat compression strength test

Periksa manometer dalam keadaan nol

Hidupkan mesin penggeraknya dan bundel diset dalam posisi menekan

Amati pergerakan manometer, catat nilai maksimum beban yang dapat

ditahan oleh benda uji (sampai benda uji pecah)

6.3.4 Pengolahan Data

Catat setiap hasil pembacaan timbangan, kemudian masukkan ke dalam

formula berikut :

WV

Berat isi beton =

Dimana ; W : Berat adukan beton segar ( B – A )

V : volume kontainer  

6.4 KUAT TARIK BELAH BETON

6.4.1 Maksud Percobaan

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai kuat tarik belah

karakteristik beton keras dalam Mpa

6.4.2 Alat dan Bahan

Alat Dan Bahan Yang Digunakan Sebagai Berikut :

Page 7: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 7/9

 Mesin tekan hidrolik (Compression Strength Test)

Cetakan beton (mould) silinder

Tongkat pemadat

Plat atau Batang Penekanan Tambahan

Triplex 6 mm Atas bawah, panjang 31 cm dan lebar 3 cm.sebagai

 bantalan benda uji.

Spidol itam 1 buah

Mistar siku 1 buah

6.4.3 Prosedur Percobaan

Buat adukan campuran beton sesuai dengan perencanaan JMF ( Job Mix

Formula )

Masukkan campuran beton tersebut pada cetakan (mould) yang tersedia

sambil tusuk – tusuk dengan tongkat pemadat

Untuk mendapatkan kepadatan yang lebih sempurna, gunakan meja

 penggetar atau mesin vibtrator 

Ratakan permukaan beton lalu haluskan dengan sendok semen dan beri

label

Diamkan selama 24 jam untuk mengeringkan campuran beton

Keluarkan beton kering dari cetakan (mould) beton dan rendam beton

kering uji sampai umur pengetasan yang diinginkan

Keluarkan beton uji dan timbang lalu di ukur diameter beton uji apabila

sudah kering

Buat garis tengah beton uji pada posisi memanjang

Page 8: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 8/9

Letakkan beton uji pada Plat atau Batang Penekanan Tambahan yang sudah

di alas dengan triplex.

Kemudian letak beton uji dengan palat atau batang penekan pada alat

compression strength test

 Periksa manometer dalam keadaan nol

Hidupkan mesin penggeraknya dan bundel diset dalam posisi menekan

Amati pergerakan manometer, catat nilai maksimum beban yang dapat

ditahan oleh benda uji (sampai benda uji pecah)

6.4.4 Pengolahan Data

f ct = 2P

LD

  Catat setiap hasil pembacaan timbangan, kemudian masukkan ke dalam formula

 berikut :

  dengan pengertian :

f c = kuat tarik-belah, dalam MPa

P = beban uji maksimum (benda belah/hancur) dalam Newton (N) yang

ditunjukkan mesin uji tekan

L = panjang benda uji dalam mm menurut sub pasal 5.3

D = diameter benda uji dalam mm menurut sub pasal 5.3

Page 9: Isi Makalah Bab Vi

8/16/2019 Isi Makalah Bab Vi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-bab-vi 9/9