isi laporan pubt 2
DESCRIPTION
PUBT K3TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan
di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan
pemerintah dan bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja
menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan
dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin
tersedianya &asilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu
aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 Tahun
1970. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik,
daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang
diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan
psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita kecelakaan kerja
Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah
satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan
oleh Viola Global Safety bekerjasama dengan Kemenetrian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi. Dilatar belakangi oleh hal tersebut, maka pada tanggal
22 Juni 2015, kami melakukan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan di PT.
Mega Andalan Kalasan.
1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai
aplikasi K3 di lapangan khususnya di bidang Pesawat Uap dan
Bejana Tekan.
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon
Ahli K3 Umum.
Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa
dan memberikan saran atau rekomendasi.
1.3. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
- Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan
1.4. DASAR HUKUM
Dasar Hukum K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
a. UUD 1945
b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
d. UU Uap Tahun 1930.
e. Peraturan Uap Tahun 1930.
f. Permenaker No. Per. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan.
g. Permenaker No. Per. 02/MEN/1982 tentang Klasifikasi Juru
Las.
h. Permenaker No. Per. 01/MEN/1988 tentang Klafikasi dan
Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap.
2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1. Gambaran Umum Tempat Kerja
PT. Mega Andalan Kalasan atau biasa disingkat MAK beralamat di
Jalan Tanjung Tirto KM. 13, Kalasan, kota Yogyakarta. Perusahaan ini
memiliki jumlah tenaga kerja total sebanyak 700 orang, terdiri atas pekerja
laki-laki sebanyak 625 orang dan pekerja wanita sebanyak 75 orang.
PT. MAK memproduksi barang-barang peralatan rumah sakit dan
sepeda motor. Namun saat ini produksi difokuskan pada peralatan rumah
sakit (hospital equipment), yang dikelompokkan ke dalam beberapa divisi
produk, seperti: Manual Bed, Electric Bed, Economic class, Baby bed,
Children Bed, Beside cabinet, Room accessories, Opertaing Table, Trolly,
Patient transport, Cabinet and Locker, Matching set dan lain-lainnya.
Dalam proses produksinya, PT. MAK menggunakan strategi
repetitive, sebab beberapa bagian dan mesin dipakai secara berulang
dalam pembuatan berbagai jenis produk. Berikut ini proses produksi di PT.
MAK:
a) Tool making dan Jig fixture
Pada bagian ini dilakukan pembuatan peralatan-peralatan yang
akan digunakan dalam proses produksi, serta perbaikan alat-
alat yang rusak.
b) Stampling sheet forming dan machining
Pada bagian ini dilakukan pembentukan lembaran-lembaran
besi dan pemotongan pipa-pipa yang menjadi komponen produk
dengan mesin-mesin modern, salah satunya sheet metal
machine.
c) Welding
Pada bagian ini dilakukan pengelasan terhadap komponen-
komponen produk untuk dirakit menjadi satu bagian. Selain itu
3
juga dilakukan penghalusan terhadap komponen-komponen
yang telah dilas.
d) Plastic Injection
Pada bagian ini dilakukan pelapisan komponen dengan plastik
serta peraktan produk dengan komponen-komponen yang
terbuat dari plastik. Biasanya komponen-komponen ini dibeli
dari pemasok.
e) Castor and wheel manufacturing
Pada bagian ini PT MAK melakukan produksi castor dan roda
sendiri sebagai salah satu komponen produknya, sebelumnya
PT MAK melakukan impor untuk komponen ini.
f) Painting
Pada bagian ini dilakukan pengecatan terhadap komponen-
komponen yang terbuat dari besi, namun untuk komponen-
komponen dari stainless steel dilakukan pemolesan.
g) Perakitan
Pada bagian ini dilakukan perakitan terhadap komponen-
komponen yang telah dibuat sebelumnya.
Adapun potensi bahaya yang terjadi di PT. MAK yaitu pada
instalasi listrik yang tidak rapi, paparan kebisingan dan gas-gas hasil
pembakaran dari mesin moulding injection juga berkenan dengan
penataan (lay out) beberapa bejana tekan yang tidak bersesuaian dengan
ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sehubungan dengan
pengelompokan dalam kunjungan lapangan, maka dalam uraian ini akan
dikhususkan pada pengawasan K3 yang berkenaan dengan PUBT
(Pesawat Uap dan Bejana Tekan).
4
2.2. Temuan-temuan di Lapangan
- K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
2.2.1. Temuan Positif
a. Peletakan bejana tekan (tabung) yang aman (dirantai dan
diletakkan di atas palet).
b. Bejana Tekan yang dipisahkan berdasarkan isinya.
c. Bejana Tekan (Elpiji) yang terawat dan dipagari.
2.2.2. Temuan Negatif
a. Ada beberapa tabung gas yang langsung bersentuhan
dengan lantai.
b. Ada beberapa bejana tekan yang tidak diberi rak
pengaman atau rantai.
c. Bejana tekan yang letaknya terkena paparan sinar
matahari langsung.
d. Bejana tekan yang tidak diberi warna sesuai dengan
kriteria isi gas.
Bejana tekan atau yang dipergunakan untuk asam
Bejana tekan atau yang dipergunakan untuk gas yang
mudah terbakarBejana tekan atau yang
dipergunakan untuk gas yang beracun
Bejana tekan atau yang dipergunakan untuk gas yang
mudah terbakar dan yang beracun
Sumber:Berdasarkan Permen No.Per.01/MEN/1982 Pasal 23
e. Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan yang tidak
dalam keadaan baik.
f. Terdapat tabung yang tidak terawat (memungkinkan
terjadinya karat/korosi).
5
BAB III
ANALISA
3.1. ANALISA TEMUAN POSITIF
7
No Foto TemuanAnalisa Potensi
Bahaya Saran Dasar Hukum
1 Peletakan bejana tekan (tabung) yang aman.
Agar diberlakukan sama dengan tabung-tabung
yang lain.
Permenaker No.Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
(Pasal 12 ayat 1)
2 Bejana Tekan yang dipisahkan berdasarkan
isinya.
Agar dapat dipertahankan.
PermenakerNo.Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
(Pasal 23)
3 Bejana Tekan (Elpiji) yang terawat dan
dipagari.
Agar dipertahankan dan dirawat.
Permenaker No.Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan(Pasal 11 ayat 3 dan
Pasal 12 ayat 1)
3.2. ANALISA TEMUAN NEGATIF
8
9
NoFoto Temuan
Analisa Potensi Bahaya
SaranDasar Hukum
1 Ada beberapa tabung gas yang langsung
bersentuhan denganlantai.
Agar diberikan rak. Permenaker No.Per.01/MEN/1982
tentang Bejana Tekan
(Pasal 36 ayat 7)
2 Ada beberapa bejana tekan yang tidak diberi
rak pengaman atau rantai.
Agar penempatan tabung gas (bejana tekan) dapat
diperhatikan lagi.
Permenaker No.Per.01/MEN/1982
tentang Bejana Tekan
(Pasal 12 ayat 1)
3
Bejana tekan yang letaknya terkena
paparan sinar matahari langsung.
Agar penempatan lebih disesuaikan dengan
ketetapan.
Permenaker No.Per.01/MEN/1982
tentang Bejana Tekan
(Pasal 36 ayat 7)
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
1. PT. Mega Andalan Kalasan tidak menggunakan ketel uap atau
pesawat uap dalam proses produksinya, hanya terdapat bejana
tekan.
2. Berdasarkan hasil analisa di lapangan secara visual ditemukan
bejana tekan yang tidak sesuai dengan beberapa pasal di
Permenaker No.Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan.
3. Pengaruh dari peraturan pada Permenaker No.Per.01/MEN/1982,
kurang begitu terlaksana dengan baik dalam PT. MAK yang
terkhususkan pada Bejana Tekan.
4.2. SARAN
1. PT. MAK diharapkan mengkaji ulang hal-hal yang terdapat dalam
Permenaker No.Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan dalam
melaksanakan proses industri.
2. PT. MAK diharapkan lebih konsisten dalam mengedepankan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) guna
mengurangi resiko kecelakaan kerja dan meningkatkan produksi.
3. PT. MAK sebaiknya secara efektif melaksanakan program
peningkatan kapasitas personal dalam rangka Sustainable
Improvement.
10