isi kandidiasis fix

Upload: sidessy26

Post on 03-Mar-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep kandidiasis

TRANSCRIPT

BAB IPendahuluan

1.1 Latar BelakangKandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. kandida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme inimencapai 40 60 % dari populasi (Silverman S, 2001). Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada orangorang yang mempunyai penyakit penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS (Farlane .M, 2002). Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar ( burning sensation ), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering atau serostomia ( Greenberg M. S. , 2003 ). Pada umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau penyakit penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001). Pada makalah ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai gambaran klinis berbagai kandidiasis rongga mulut dan terapinya.

1.2 Tujuan1. 1. Tujuan UmumMenjelaskan tentang konsep penyakit moniliasis/kandidiasis serta pendekatan asuhan keperawatannya.1. 2. Tujuan Khusus1. Mengetahui definisi dari moniliasis/kandidiasis2. Mengetahui klasifikasi moniliasis/kandidiasis3. Mengetahui etiologi dari moniliasis/kandidiasis4. Mengetahui manifestasi klinis moniliasis/kandidiasis5. Mengetahui patofisiologi moniliasis/kandidiasis6. Mengetahui pemeriksaan penunjang pada klien dengan moniliasis/kandidiasis7. Mengetahui penatalaksanaan serta pencegahan pada moniliasis/kandidiasis8. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan moniliasis/kandidiasis9. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan moniliasis/kandidiasis1.3 ManfaatMahasiswa mampu memahami tentang penyakit moniliasis/kandidiasis serta mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan moniliasis/kandidiasis dengan pendekatan Student Centre Learning.

BAB II Studi Literatur (Konsep Penyakit)2.1Definisi Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS (Farlane .M, 2002). Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S. , 2003). Pada umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001). Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.Kandidiasis oral ini memang sering terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, seiring dengan bertambah dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan makin jarang terjadi. Penyakit ini juga bukan penyakit yang serius dan beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu saja lebih baik diobati).

2.2 Klasifikasi Thrush Mempunyai ciri khas dimana gambarannya berupa plak putih kekuning- kuningan pada permukaan mukosa rongga mulut, dapat dihilangkan dengan cara dikerok dan akan meninggalkan jaringan yang berwarna merah atau dapat terjadi pendarahan. Plak tersebut berisi netrofil, dan sel-sel inflamasi sel epitel yang mati dan koloni atau hifa. (Greenberg M. S., 2003). Pada penderita AIDS biasanya lesi menjadi ulserasi, pada keadaan dimana terbentuk ulser, invasi kandida lebih dalam sampai ke lapisan basal (Mc Farlane 2002). Penyakit rongga mulut ini ditandai dengan lesi-lesi yang bervariasi yaitu, lunak, gumpalan berupa bongkahan putih, difus, seperti beludru yang dapat dihapus atau diangkat dan meninggalkan permukaan merah, kasar, dan berdarah, dapat berupa bercak putih dengan putih merah terutama pada bagian dalam pipi, pallatum lunak, lidah, dan gusi. Penderita penyakit ini biasanya mempunyai keluhan terasa terbakar atau kadang-kadang sakit didaerah yang terkena.a.Kronis hiperplastik kandidiasisInfeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah dan bibir, berupa bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan. Kandidiasis tipe ini disebut juga kandidiasis leukoplakia, lesinya berupa plak putih yang tidak dapat dikerok, gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipe homogen. (Greenberg.2003). Karena plak tersebut tidak dapat dikerok, sehingga diagnosa harus ditentukan dengan biopsi. Keadaan ini terjadi diduga akibat invasi miselium ke lapisan yang lebih dalam pada mukosa rongga mulut, sehingga dapat berproliferasi, sebagai respon jaringan inang. (Greenberg M 2003). Kandidiasis ini paling sering diderita oleh perokok.b. Kronis atrofik kandidiasis Disebut juga denture stomatitis atau alergi gigi tiruan. Mukosa palatum maupun mandibula yang tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah, kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi Kandida. Kandidiasis ini hampir 60% diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering memakai gigi tiruan pada waktu tidur. Secara klinis kronis atrofik kandidiasis dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :1. Inflamasi ringan yang terlokalisir disebut juga pinpoint hiperemi, gambaran eritema difus, terlihat pada palatum yang ditutupi oleh landasan geligi tiruan baik sebagian atau seluruh permukaan palatum tersebut (15%-65%) dan hiperplasi papilar atau disebut juga tipe granular (Greenberg, 2003).2. Akut atrofik kandidiasis atau disebut juga antibiotik sore mouth. Secara klinis permukaan mukosa terlihat merah dan kasar, biasanya disertai gejala sakit atau rasa terbakar, rasa kecap berkurang. Kadang-kadang sakit menjalar sampai ke tenggorokan selama pengobatan atau sesudahnya kandidiasis tipe ini pada umumnya ditemukan pada penderita anemia defiensi zat besi. (Greenberg, 2003).3. Angular cheilitis, disebut juga perleche, terjadinya di duga berhubungan dengan denture stomatits. Selain itu faktor nutrisi memegang peranan dalam ketahanan jaringan inang, seperti defisiensi vitamin B12, asam folat dan zat besi, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi. Gambaran klinisnya berupa lesi agak kemerahan karena terjadi inflamsi pada sudut mulut (commisure) atau kulit sekitar mulut terlihat pecah-pecah atau berfissure. (Nolte, 1982. Greenberg, 2003).2.3 Etiologi Penyebab kandidiasis ini adalah jamur jenis Candida. Jamur jenis ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak berbahaya pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru akan menimbulkan masalah pada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita AIDS, pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid, dan tentu saja bayi yang sistem imunnya belum sempurna.Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan di dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja mendapatkan jamur ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa juga mendapatkan Candida dari vagina ibu ketika persalinan.Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang tidak bersih karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat.

Faktor-faktor yang merupakan presdiposisi infeksi antara lain :1. Diabetes2. Leukimia3. Gangguan saluran gastrointestinal yang meningkatkan terjadinya malabsorpsi dan malnutrisi.4. Pemakaian antibiotikKadang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita infeksi Candida karena antibiotik membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam jaringan, sehingga pertumbuhan Candida tidak terkendali.Pemakaian kortikosteroid atau terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ. Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur. Kortikosteroid (sejenis hormon steroid) dihirup/dihisap untuk perawatan pada paru-paru (misalnya asma) bisa berdampak pada kandidiasis mulut.

2.4 Manifestasi Klinis Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah.

Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini tidak dapat menyebabkan penyakit lain. Kandidiasis dapat menyebabkan bayi menangis saat makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain itu, bayi menjadi malas minum ASI sehingga berat badannya tak kunjung bertambah. Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada faktor yang memperberat (misalnya pemakaian antibiotik jangka panjang).

2.5 Patofisiologi Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang oleh candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan jamur candida albicans ini yang pertumbuhannya dipelihara dibawah pengaturan keseimbangan bakteri yang normal. Tidak terkontrolnya pertumbuhan candida karena penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun serta penyakit yang menyerang sistem imun seperti Aquired Immunodeficiency Sindrome (AIDS). Namun bisa juga karena gangguan keseimbangan mikroorganisme dalam mulut yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol. Sehingga, ketika pertahanan tubuh/antibodi dalam keadaan lemah, jamur candida albicans yang dalam keadaan normal tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh berubah tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem imun manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit disebut candidiasis oral atau moniliasis.

2.6 Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab mukosa2. Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat perbaikan dengan pemberian flukonazol.3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur.4. Diagnosa pasti dengan biopsy

2.7 Penatalaksanaan Obat kumur atau dalam bentuk permen hisap diberikan kepada klien. Selain itu, pengobatan yang paling sering digunakan saat ini adalah pemakaian Nistatin drop. Nistatin ini akan diteteskan pada mulut bayi untuk mengobati kandidiasisnya. Ada juga yang menyarankan cara pemakaian yang lain, yaitu tangan ibu dicuci sampai bersih, teteskan 2 tetes ke ujung jari ibu dan oleskan ke lidah dan mulut bayi secara merata. Cara ini menjamin obat teroleskan dengan lebih merata namun harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai membuat bayi muntah.

2.8 Komplikasi Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak. 2.9 Pencegahan Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :1. Oral hygiene yang baik2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap

BAB IIIAsuhan Keperawatan3.1 Pengkajiana.Pemeriksaan fisik - Keadaan umum - Kesadaran- status gizi - Personal hygine - TTV = TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi b.Pemeriksaan sistemik Kepala (mata, hidung, telinga, gigi&mulut), leher (terdapat perbesaran tyroid atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi), genitalia, ekstremitas atas dan bawah(inspeksi).c.Pemeriksaan penunjang- Pemeriksaan laboratorium (dermatologi) 3.2 Masalah Keperawatan1. Kerusakan imegritas kulit 2. Risiko hambatan interaksi sosial 3. Harga diri rendah 4. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi5. Nyeri akut 6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan 3.3 Diagnosa Keperawatan & Intervensia.Kerusakan imegritas kulit yang berhubungan dengan lesi dan respon paradanganTujuan: Tidak terjadi kerusakan imegritas kulit dan peradangan pada klienkriteria:- Kerusakan imegritas kulit berkurang- Tanda-tanda peradangan hilang- Keluhan klien berkurangIntervensi:- Kaji riwayat imegritas kulit- Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi kerusakan imegritas kulit dan jelaskan tentang teknik mengurangi respon peradangan- Ciptakan lingkungan yang nyaman (mengganti alat tenun)- Kurangi stimulus yang tidak menyenangkanb. Risiko hambatan interaksi sosial ybd keadaan yang memalukanTujuan: klien bisa berinteraksiKriteria:- Klien terbuka tentang keadaannya- Klien tidak mengisolasi diri- Klien dapat istirahat dengan tenangIntervensi:- Berikan penjelasan tentang penyakit yang diderita- Menciptakan lingkungan yang nyaman- Mendorong klien berinteraksi dengan orang lain- Anjurkan agar klien tidak perlu merasa malu dengan keadaannya- Lakukan personal hyigne pada klienc. Harga diri rendah ybd penampilan dan respon orang lainTujuan: Klien percaya diri dengan keadaannyaKriteria:- Klien merasa rileks- Berinteraksi denga orang-orang disekitarnya- Klien dapat menerima dirinya apa adanyaIntervensi:- Observasi interaksi klien dengan orang lain- Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman serta menjauhkan faktor risiko- Libatkan klien dan keluarga dalam prosedur pelaksanaan dan perawatan- Ajarkan penggunaan relaksasi- Beritahu tentang penyakit klien bahwa penyakit klien tidak berbahaya

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)KANDIDIASIS

I. Pokok Bahasan: Kandidiasis

II. Sub. Pokok bahasan Definisi Kandidiasis Klasifikasi Kandidiasis Cara pencegahan Kandidiasis

III. Sasaran: Pasien

IV. Tempat : Rumah sakit

V. Waktu : 3 november 2014

VI. Tujuan :1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)Setelah di berikan penjelasan umum tentang Kandidiasis selama 40 menit, masyarakat mampu memahami tentang Kandidiasis dan mampu mengaplikasikan di lingkungan masyarakatnya masing-masing.2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu: Menjelaskan tentang pengertian Kandidiasis Memahami tentang klasifikasi Kandidiasis Menerapkan tentang pencegahan penyakit Kandidiasis Mengetahui dan menerapkan cara pengobatan Kandidiasis

VII. Kegiatan Belajar MengajarNoKegiatanRespon masyarakatWaktu

1Pendahuluan Pemberian Salam Perkenalan Menjelaskan topic penyuluhan Menjelaskan Tujuan Menjelaskan waktu pelaksanaan Membalas Salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

5 menit

2Penyampaian materi Definisi Kandidiasis Klasifikasi Kandidiasis Cara pencegahan Kandidiasis Cara Pengobatan Kandidiasis

Memberi kesempatan peserta untuk bertanya

Memberi Jawaban Memperhatikan penjelasan dan memahami isi materi Bertanya Memperhatikan jawaban

30 menit

3Penutup Menyimpulkan hasil penyuluhan Mengakhiri dengan salam Memperhatikan Menjawab salam5menit

VIII. Metode: Ceramah dan Tanya jawab

IX. Media: PPT dan Hand out

X. Evaluasi : Audience mampu memahami, menerapkan, dan melakukan pengobatan di lingkungan masyarakat tentang Kandidiasis

XI. Referensi: Herawati, Erna.(2008).Kandidiasis Rongga Mulut Gambaran Klinis dan Terapinya. Wong,Donna.2009.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.Jakarta : EGC.

X. Materi:LAMPIRAN MATERIDefinisi Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001)Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik di rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari jamur Kandida albikan. Kandida albikan ini sebenarnya merupakan flora normal rongga mulut, namun berbagai faktor seperti penurunan sistem kekebalan tubuh maupun pengobatan kanker dengan kemoterapi, dapat menyebabkan flora normal tersebut menjadi patogen. Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Kandida sp, dimana Kandida albikan merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama.

Klasifikasi Thrush Mempunyai ciri khas dimana gambarannya berupa plak putih kekuning- kuningan pada permukaan mukosa rongga mulut, dapat dihilangkan dengan cara dikerok dan akan meninggalkan jaringan yang berwarna merah atau dapat terjadi pendarahan. Plak tersebut berisi netrofil, dan sel-sel inflamasi sel epitel yang mati dan koloni atau hifa. (Greenberg M. S., 2003). Pada penderita AIDS biasanya lesi menjadi ulserasi, pada keadaan dimana terbentuk ulser, invasi kandida lebih dalam sampai ke lapisan basal (Mc Farlane 2002). Penyakit rongga mulut ini ditandai dengan lesi-lesi yang bervariasi yaitu, lunak, gumpalan berupa bongkahan putih, difus, seperti beludru yang dapat dihapus atau diangkat dan meninggalkan permukaan merah, kasar, dan berdarah, dapat berupa bercak putih dengan putih merah terutama pada bagian dalam pipi, pallatum lunak, lidah, dan gusi. Penderita penyakit ini biasanya mempunyai keluhan terasa terbakar atau kadang-kadang sakit didaerah yang terkena.a. Kronis hiperplastik kandidiasisInfeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah dan bibir, berupa bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan. Kandidiasis tipe ini disebut juga kandidiasis leukoplakia, lesinya berupa plak putih yang tidak dapat dikerok, gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipe homogen. (Greenberg.2003). Karena plak tersebut tidak dapat dikerok, sehingga diagnosa harus ditentukan dengan biopsi. Keadaan ini terjadi diduga akibat invasi miselium ke lapisan yang lebih dalam pada mukosa rongga mulut, sehingga dapat berproliferasi, sebagai respon jaringan inang. (Greenberg M 2003). Kandidiasis ini paling sering diderita oleh perokok.b. Kronis atrofik kandidiasis Disebut juga denture stomatitis atau alergi gigi tiruan. Mukosa palatum maupun mandibula yang tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah, kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi Kandida. Kandidiasis ini hampir 60% diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering memakai gigi tiruan pada waktu tidur. Secara klinis kronis atrofik kandidiasis dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :1. Inflamasi ringan yang terlokalisir disebut juga pinpoint hiperemi, gambaran eritema difus, terlihat pada palatum yang ditutupi oleh landasan geligi tiruan baik sebagian atau seluruh permukaan palatum tersebut (15%-65%) dan hiperplasi papilar atau disebut juga tipe granular (Greenberg, 2003).2. Akut atrofik kandidiasis atau disebut juga antibiotik sore mouth. Secara klinis permukaan mukosa terlihat merah dan kasar, biasanya disertai gejala sakit atau rasa terbakar, rasa kecap berkurang. Kadang-kadang sakit menjalar sampai ke tenggorokan selama pengobatan atau sesudahnya kandidiasis tipe ini pada umumnya ditemukan pada penderita anemia defiensi zat besi. (Greenberg, 2003).3. Angular cheilitis, disebut juga perleche, terjadinya di duga berhubungan dengan denture stomatits. Selain itu faktor nutrisi memegang peranan dalam ketahanan jaringan inang, seperti defisiensi vitamin B12, asam folat dan zat besi, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi. Gambaran klinisnya berupa lesi agak kemerahan karena terjadi inflamsi pada sudut mulut (commisure) atau kulit sekitar mulut terlihat pecah-pecah atau berfissure. (Nolte, 1982. Greenberg, 2003).

Pencegahan Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :1. Oral hygiene yang baik2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap

WOC

Peningkatan hormon prostatglandin, bradikinin, histaminNyeri pada faringMK : Hipertermi Suhu tubuh Ke faringMulut bayi kotorTidak dibersihkanSisa susu pada mulut bayi Nyeri pada mulutProses peradanganCandida bermetastaseBercak kemerahan dengan eksudat berwarna putihGejala makin beratTidak dapat mengecap rasaMenghambat implus syaraf pengecapMK: Perubahan persepsi sensori pengecapanMK : Nyeri AkutMK : Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Nafsu makan turunMenggumpal menutup permukaan lidahKandidiasis oralTimbuk bercak putih di mulutProses infeksiGangguan keseimbangan flora normal di mulut (candida albicans)Menyerang system imunPertumbuhan jamur yang tak terkontrolSystem imun turunPenggunaan kortikosteroid dan antibiotik yang tak terkontrol, immunodefisiensi

BAB IV ASPEK LEGAL ETIK4.1 Identikasi IsuSeorang pasien datang ke POLI Gigi di Rumah Sakit dr. Candra dengan keluhan sering terjadi nyeri pada bagian gigi tiruan yang di pasang satu bulan yang lalu di Rumah Sakit tersebut.Setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat penumpukan plak pada gigi sehingga mengakibatkan nyeri karena pada saat pemasangan gigi tiruan tidak melakukan pembersihan pada plak (karang gigi)Melihat dari kejadian tersebut, kesalahan terletak pada perawat karena tidak melakukan kebersihan dan perawatan (oral hygine).4.2 Analisa1. Non MaleficencePrinsip Non Maleficence dan kemaslahatan dilihat pada kontinum rentang bahaya yang tidak berarti sampai menguntungkan orang lain dengan melakukan yang baik. Non Malefisiensi memberikan standar minimum dimana praktisi selalu memegangnya ( Potter & Perry, 2005). Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis pada klien. Perawat melakukan prosedur keperawatan dengan benar sehingga klien terhindar dari hal yang merugikan. Perawat melakukan kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya nyeri akut pada pasien.

4.3 Membuat Keputusan1. Mengumpulkan informasi yang relevan ; Informasi yang relevan meliputi data tentang pilihan klien, system keluarga, diagnose dan prognosa medis, pertimbangan social dan dukungan lingkungan. Perawat harus mampu mengumpulkan informasi yang paling relevan ketika mereka mendengarkan klien mengungkapkan nilai dan cerita mereka. Informasi moral seringkali terkubur dalam cerita bukan pada sesuatu yang dapat diukur atau factual.2. Mengusulkan tindakan alternative ; Seringkali masalah etis tampak tidak dapat diatasi karena mereka yang terlibat hanya dapat melihat satu tindakan yang mungkin. Berikan kebebasan untuk menentukan pilihan masuk akal yang dapat melindungi nilai kemanusiaan yang penting pada orang orang yang terlibat.3. Melakukan tindakan ; begitu pilihan didiskusikan secara terbuka, peserta dapat mengimplementasikannya dalam suatu perangkat tindakan. 4. Mengidentifikasi semua orang penting ; mereka termasuk pemberi perawatan professional perawat dan dokter-- serta kepentingan masyarakat dan institusi. Seberapa besar porsi nilai serta pandangan setiap orang yang harus diberikan adalah hal lain.

BAB VPENUTUP5.1 SimpulanKandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005).Kandidiasis meliputi infeksi yang berkisar dari yang ringan seperti sariawan mulut dan vaginitis, sampai yang berpotensi mengancam kehidupan manusia. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur candida albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak adanya gigi, gigi palsu yang tidak pas).Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah). Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.5.2 Saran1. Sebagai perawat hendaknya mengetahui infeksi jamur khususnya kandidiasis, karena infeksi ini paling sering terjadi dirongga mulut.2. Dalam penata laksanaanya / pengobatan harus memperhatikan faktor predisposisi untuk keberhasilan pengobatan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Perry. 2005. Buku Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan praktik ; alih bahasa, Yasmin Asih(et al.); editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Ed. 4. Jakarta: EGC Doengoes, Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta: EGC. Wong,Donna.2009.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.Jakarta : EGC. Herawati, Erna.(2008).Kandidiasis Rongga Mulut Gambaran Klinis dan Terapinya. Dahar E. Penatalaksanaan gigi tiruan penuh rahang bawah dengan reservoir (mandibular split denture) pada pasien xerostomia. Afrina L,Prevalensi Denture Stomatitis Yang Disebabkan Kandida Albikan pada Pasien Gigitiruan Rahang Atas Di Klinik FKG USU;2007. http://iranners.blogspot.com/2013/07/askep-kandidiasis-oral.html http://ridhoirwanto.blogspot.com/2011/11/askep-candidiasis.html

12