isi identifikasi proteus sp

12
Bakteri Proteus Sp pada Media Pertumbuhannya I. Bakteri Proteus Sp Kuman jenis Proteus sp. Merupakan bakteri gram negative dengan bentuk batang pendek atau panjang, berpasangan atau berantai ada yang coccobasil, tidak memiliki spora dan tidak memiliki kapsul namun dapat bergerak aktif dengan flagel peritrik, dan merupakan bakteri aerob. Spesies proteus anak menjadi infektif pada manusia ketika keluar dari saluran usus. Mereka ditemukan dalam infeksi system disaluran kencing dan menyebabkan bateremia, Pneumonia, dan lesi fokal pada pasien yang lemah atau mereka yang menerima transfuse melalui pembuluh darah. Proteus mirabilis menyebabkan infeksi system saluran kencing dan infeksi lain. Proteus Vulgaris dan Proteus Morganella merupakan pathogen Nosokomial. Spesies proteus memproduksi urease, menghidrolisis urea dengan membebaskan ammonia. Dengan demikian, dalam infeksi system saluran kencing dengan proteus, urin menjadi alkalin, mmembentuk batu dan tidak mungkin menimbulkan suasana asam. Gerak spontan proteus dapat berpengaruh pada invasi sistam saluran kencing. . Strain proteus yang bergerak dengan spontan

Upload: sabrina-qoyimah

Post on 18-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

identifikasi bakteri Proteus sp

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Identifikasi Proteus Sp

Bakteri Proteus Sp pada Media Pertumbuhannya

I. Bakteri Proteus Sp

Kuman jenis Proteus sp. Merupakan bakteri gram negative dengan bentuk

batang pendek atau panjang, berpasangan atau berantai ada yang coccobasil, tidak

memiliki spora dan tidak memiliki kapsul namun dapat bergerak aktif dengan

flagel peritrik, dan merupakan bakteri aerob.

Spesies proteus anak menjadi infektif pada manusia ketika keluar dari

saluran usus. Mereka ditemukan dalam infeksi system disaluran kencing dan

menyebabkan bateremia, Pneumonia, dan lesi fokal pada pasien yang lemah atau

mereka yang menerima transfuse melalui pembuluh darah. Proteus mirabilis

menyebabkan infeksi system saluran kencing dan infeksi lain. Proteus Vulgaris

dan Proteus Morganella merupakan pathogen Nosokomial.

Spesies proteus memproduksi urease, menghidrolisis urea dengan

membebaskan ammonia. Dengan demikian, dalam infeksi system saluran kencing

dengan proteus, urin menjadi alkalin, mmembentuk batu dan tidak mungkin

menimbulkan suasana asam. Gerak spontan proteus dapat berpengaruh pada

invasi sistam saluran kencing. .

Strain proteus yang bergerak dengan spontan berisikan antigen H dalam

penambahannya dengan somatic antigen O. Strain tertentu mempunyai

polisakarida spesifik yang sama dengan beberapa Ricketsia dan mengadakan

aglutinasi dengan serum dari pasien dengan penyakit Rickettsial.

Starin Proteus beragam kepekaannya terhadap antibiotic. Proteus mirabilis

sering dihambat oleh penisilin; antibiotic yang paling efektif diantaranya adalah

angota aminoglicosida dan chepalosphorin.

II. Klasifikasi Proteus Sp

Domain : Bakteri

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Page 2: Isi Identifikasi Proteus Sp

Genus : Proteus

Spesies : Proteus vulgaris

Proteus morganii

Proteus mirabilis

Proteus rittgeri.

III. Morfologi Proteus Sp

Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan sel seperti

tongkat, panjang 1-3 um dan lebar 0,4-0,6 um, walaupun pendek dan gemuk

bentuknya kokus biasa. Dalam kultur muda yang mengerumun di media padat,

kebanyakan sel panjang, bengkok, dan seperti filamen, mencapai 10, 20, bahkan

sampai panjang 80 um.

Dalam kultur dewasa, organisme ini tidak memiliki pengaturan

karakteristik : mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai

pendek. Akan tetapi, dalam kultur muda yang mengerumun, sel-sel filamen

membentang dan diatur konsentris seperti isobar dalam diagram angin puyuh.

Kecuali untuk varian tidak berflagella dan flagella yang melumpuhkan, semua

jenis dalam kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik.

Flagella tersebut terdapat dalam bnayak bentuk dibanding kebanyakan

enterobakter lain, normal dan bentuk bergelombang kadang-kadang ditemukan

bersama dalam organisme sama dan bahkan dalam flagellum yang sama. Bentuk

flagellum juga dipengaruhi pH media.

Proteus vulgaris adalah berbentuk batang, Gram-negatif bakteri yang

mendiami tractus usus hewan dan manusia dan dapat patogenik. P.vulgaris

membentuk bagian alami dari flora usus pada hewan dan manusia, dan juga

ditemukan dalam tanah dan air. Pada orang yang sistem ketahanannya tertekan

dapat oportunistik patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih, pneumonia atau

septicemia. Tidak seperti relatif Proteus mirabilis, P. vulgaris tidak peka terhadap

untuk ampisilin dan cephalosporins.

Page 3: Isi Identifikasi Proteus Sp

IV. Siklus Hidup Proteus Sp

Sebenarnya Proteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna

manusia. Bakteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini

memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan menjadi bersifat

patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan

tetapi pria dewasa lebih beresiko terkena daripada wanita dewasa karena

berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam

daging busuk dan sampah serta feses manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di

tanah kebun atau pada tanaman

V. Identifikasi Proteus Sp

Media yang dipilih untuk menumbuhkan bakteri Proteus sp.antara lain :

1. Media Mac Conkey Agar (MC)

Media ini merupakan salah satu media differensial yang berbentuk padat

yang digunakan untuk membedakan bakteri yang memfermentasi/tidak

memfermentasi laktosa. Mengandung Laktosa,Crystal Violet,Neutral Red,

BileSalt (Garamempedu). Adanya garam empedu,kristal ungu akan menghambat

pertumbuhan mikroorganisme gram positif.

Mikroba lain yang bisa tumbuh dalam media ini Adalah

Enterobacter,Salmonella,Shigella, Aerobacter,Enterococcus.Pada penanaman

bakteri kedalam media ini, biakan murni bakteri Proteus sp. langsung di ambil

dengan 1 ose steril dan langsung di streak / di goreskan di media MC.Media MC

yang sudah ditanami bakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C di dalam

indikator. Dan keesokan harinya diidentifikasi hasilnya.

Hasil identifikasi bakteri Proteus sp. pada media MC ditunjukkan dengan

MEDIA CIRI-CIRI KOLONI

Mac Conkey Agar (MC) Koloni jernih dan tidak

berwarna, Tidak menyebar

kesemua media, Smooth,

Koloni sedang besar.

Page 4: Isi Identifikasi Proteus Sp

Hal ini dapat terjadi karena bakteri Proteus sp. tidak dapat memecah

laktosa. Sehingga koloninya jernih dan tidak berwarna. Setelah koloni di media

MC sudah terbentuk, media ditanam ke dalam media differensial lain (TSIA).

2. Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) atau KIA

Media differensial yang juga digunakan untuk penanaman bakteri Proteus

sp.adalah media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) atau KIA. Media TSIA ini

digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri Proteus sp. dalam

memfermentasi glukosa, laktosa, sukrosa, membentuk gas dan membentuk gas

H2S. Penanaman pada media TSIA ini dilakukan dengan mengambil koloni

bakteri yang tumbuh pada media MC dengan menggunakan 1 ose steril,

kemudian digunakan metode tusuk, tarik, zig-zag. Menusukkan ose sampai ¾

permukaan media, kemudian menariknya dan menyetreak (menggoreskan) ose di

permukaan miring (slent) media. Ose yang digunakan untuk penanaman pada

media ini adalah ose jarum.

Media TSIA atau KIA yang sudah ditanami bakteri diinkubasi selama 24 jam

pada suhu 37˚C di dalam inkubator. Dan keesokan harinya diidentifikasi hasilnya.

Hasil identifikasi bakteri Proteus sp. di uji TSIA :

Salmonella sp Slent Butt H2S Gas

Proteus sp. K K + -

Dengan : a. K (Alkali) = Red,

b. A (Acid) = Yellow

Slent = Untuk mengetahui pemecahan laktosa dan sukrosa oleh bakteri.

Bottom = Untuk mengetahui pemecahan glukosa oleh bakteri.

Dari hasil uji TSIA dari bakteri Proteus sp.dapat diketahui bahwa bakteri

Proteus sp. Tidak dapat memecah glukosa dan tidak dapat memecah sukrosa

dan laktosa tanpa membentuk gas, tetapi membentuk gas H2S. Gas H2S dapat

diketahui dengan sebagian media yang berwarna hitam.

Page 5: Isi Identifikasi Proteus Sp

Setelah ditanam di media TSIA dan sudah mendapatkan hasil koloni, maka koloni

bakteri ditanam kedalam media gula-gula dan biokimia, untuk mengetahui

kemampuan-kemampuan spesifik bakteri yang lain.

3. Media Gula-guladanBiokimia

Media gula-gula dan biokimia yang digunakan untuk penanaman bakteri

Proteus spantara lain, Media Gula-Gula :Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Maltosa

dan Manosa, Sedangkan media biokimia :Methyl Red (MR),

VogesProskauer(VP), Indole, Semi Solid (SS), Simmon Citrate (SC) dan Urea.

Media gula-gula ini digunakan untuk mengetahui apakah bakteri Proteus sp.

Dapat memfermentasi semua jenis glukosa dan media biokimia digunakan untuk

mengetahui kemampuan-kemampuan spesifik dari bakteri Proteus sp. Penanaman

yang dilakukan pada media ini antara lain :

1. Glukosa (Kapas Berwarna Merah)

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan mengambil 1ose

koloni bakteri Proteus sp. dari media TSIA, kemudian dicelupkan kedalam media

glukosa sebanyak 3x celup tarik dengan tidak menyentuh tabung durham. Ose

yang digunakan adalah ose lup.

2. Laktosa (Kapas Berwarna Kuning)

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan

lanjutan ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media glukosa,

kemudian dicelupkan kedalam media laktosa sebanyak 3x celup tarik dengan

tidak menyentuh tabung durham. Ose yang digunakan adalah ose lup.

3. Sukrosa (Kapas berwarna Biru)

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan

lanjutan ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media glukosa dan

laktosa, kemudian dicelupkan kedalam media sukrosa sebanyak 3x celup tarik

dengan tidak menyentuh tabung durham. Ose yang digunakan adalah ose lup.

4. Maltosa (Kapas berwarna Hijau)

Page 6: Isi Identifikasi Proteus Sp

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan

lanjutan ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media glukosa,

laktosa dan sukrosa, kemudian dicelupkan kedalam media maltosa sebanyak 3x

celup tarik dengan tidak menyentuh tabung durham. Ose yang digunakan adalah

ose lup.

5. Manosa (Kapas berwarna Putih)

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan

lanjutan ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media glukosa,

laktosa, sukrosa dan maltosa, kemudian dicelupkan kedalam media manosa

sebanyak 3x celup tarik dengan tidak menyentuh tabung durham. Ose yang

digunakan adalah ose lup.

FIKSASI OSE KEMBALI

Dan kemudian penanaman dilanjutkan ke dalam media biokimia.

6. Methyl Red (MR)

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan mengambil 1ose koloni

bakteri Proteus sp.dari media TSIA, kemudian dicelupkan kedalam media

glukosa sebanyak 3x celup tarik . Ose yang digunakan adalah ose lup.

7. Voges Proskauer (VP)

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan lanjutan

ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media MR, kemudian

dicelupkan kedalam media VP sebanyak 3x celup tarik. Ose yang digunakan

adalah ose lup.

8. Indole

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan lanjutan

ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media MR dan VP,

kemudian dicelupkan kedalam media Indole sebanyak 3x celup tarik. Ose yang

digunakan adalah ose lup.

9. Simmon Citrate

Page 7: Isi Identifikasi Proteus Sp

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan lanjutan

ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media MR, VP dan Indole,

kemudian di streak / di goreskan kedalam media Simmon Citrate. Ose yang

digunakan adalah ose lup.

10. Urea

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan menggunakan lanjutan

ose yang telah digunakan pada penanaman ke dalam media MR, VP, Indole dan

Simmon Citrate kemudian di streak / di goreskan kedalam media Urea. Ose yang

digunakan adalah ose lup.

FIKSASI OSE KEMBALI

11 Semi Solid

Penanaman bakteri ke dalam media ini dilakukan dengan mengambil 1ose koloni

bakteriProteus sp. dari media TSIA, kemudian di tusukkan secara tegak ke dalam

media semi solid. Ose yang digunakan adalah ose jarum.

FIKSASI OSE KEMBALI

Setelah penanaman koloni bakteri Proteus sp. kedalam media gula-gula dan biokimia

telah dilakukan, media yang telah ditanami bakteri di inkubasi selama 24 jam pada

suhu 37˚C di dalam inkubator. Dan keeseokan harinya di identifikasi hasilnya.

Hasil identifikasi bakteri Proteus sp. di uji gula-gula dan biokimia :

FERMENTASI WARNA GAS

Glukosa - Hijau Kebiruan +

Laktosa - Hijau kebiruan +

Sukrosa - Hijau kebiruan -

Maltosa - Hijau kebiruan -

Manosa - Hijau kebiruan -

Page 8: Isi Identifikasi Proteus Sp

Uji Biokimia :

1) Methyl Red (MR) : + (Ditandai dengan terbentuknya cincin merah)

2) VogesProskauer (VP) : - (Ditandai dengan tidak terbentuknya cincin merah)

3) Indole : - (Ditandai dengan tidak terbentuknya cincin merah)

4) Semi Solid (SS) : + (Ditandai dengan adanya motilitas bakteri yang menyebar

selain di tusukan)

5) Simmon Citrate (SC) : + (Ditandai dengan terjadinya perubahan warna media

menjadi biru).

6) Urea : + (Ditandai dengan adanya perubahan bagian miring (slent)

media mejadi warna pink)

Dapat diketahui dari hasil uji gula-gula bahwa bakteri Proteus sp. Tidak bisa memecah

semua jenis glukosa, dengan tidak membentuk gas didalam tabung durham. Sehingga tidak

terjadi perubahan warna media menjadi kuning.

Dari hasil uji biokimia, dapat diketahui bahwa bakteri Proteus sp. Memberikan hasil

positif pada uji MR, Indole, SS, SC dan Urea. Dan memberikan hasil negative pada VP dan

Indole.