isbn 978-602-70083-4-2 peran audit internal dalam...
TRANSCRIPT
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
ISBN 978-602-70083-4-2
Peran Audit Internal Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas
Dwi Indah Lestari1, Neni Maryani2
1,2 (Jurusan Akuntansi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia) ABSTRAK: Keberadaan fungsi audit internal secara independen diperlukan bagi setiap jenis perusahaan tak terkecuali institusi kependidikan seperti universitas. Bagian audit internal berfungsi sebagai pengawas yang memastikan pengendalian internal telah memadai dan dijalankan sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan, sehingga pada akhirnya bagian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja universitas. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti seberapa besar peran audit internal dalam meningkatkan kinerja institusi kependidikan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan jenis penelitian sensus. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh universitas swasta di kawasan Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi) yang memiliki fungsi audit internal secara independen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan responden yang dipilih adalah auditee serta auditor internal dari universitas tersebut. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah dengan melakukan uji validitas, reliabilitas serta analisis regresi. Variabel yang dipilih dalam penelitian ini adalah peran audit internal sebagai variabel independen dan kinerja universitas sebagai variabel dependen. Pengukuran variabel peran audit internal dibagi kedalam lima sub variabel, yaitu: pengaturan aktivitas audit internal, nature of work, perencanaan audit, pelaksanaan audit dan proses komunikasi hasil audit. Masing-masing sub variable di atas digunakan karena mencerminkan aktivitas audit internal dalam satu siklus. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang cukup signifikan antara peran audit internal dalam memajukan kinerja universitas. Penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk mengoptimalkan fungsi audit internal sehingga pada akhirnya universitas dapat memanfaatkan konsep audit internal modern yang memungkinkan auditor internal berfungsi tidak hanya sebagai pengawas tetapi juga menjalankan fungsi konsultan dalam menjalankan tugasnya. Kata kunci: audit internal, bahan evaluasi kinerja, institusi kependidikan, kinerja universitas
I. Pendahuluan
Keberadaan fungsi audit internal diperlukan bagi setiap jenis perusahaan. Hal ini disebabkan karena
semakin tingginya desakan dari pihak internal dan eksternal yang menginginkan setiap organisasi
untuk terus melakukan efisiensi dan perbaikan. Sejalan dengan ini, universitas dapat digolongkan
sebagai suatu institusi yang memerlukan fungsi audit internal. Dorongan yang kuat untuk terus
memperbaiki kualitas pembelajaran, sistem administrasi serta tata kelola yang baik menjadi alasan
mengapa institusi seperti universitas membutuhkan audit internal (1). Disisi lain, sama halnya dengan
fungsi audit internal dalam industri, audit internal juga membantu universitas untuk memastikan
pengendalian internal berjalan dengan baik (2).
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
Pada awalnya fungsi audit internal ditekankan kepada fungsi detektif terhadap temuan yang bersifat
merugikan secara keuangan. Namun saat ini, fungsi audit internal modern telah mengalami pergeseran
dari fungsi pengawas menjadi fungsi konsultan, yang pada akhirnya diharapkan menambah nilai bagi
perusahaan (3). Perkembangan fungsi audit internal terakselerasi dikarenakan adanya tuntutan dari
mahasiswa yang menginginkan peningkatan kualitas pembelajaran serta dorongan yayasan maupun
pemberi dana yang menginginkan adanya peningkatan kinerja, transparansi serta akuntabilitas
perguruan tinggi(4).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 152 tahun 2000, perguruan tinggi di Indonesia yang
berstatus BHMN (Badan Hukum Milik Negara) wajib untuk memiliki dewan audit (5). Berbeda
dengan universitas yang dimiliki negara, keberadaan audit internal dalam universitas yang bersifat
swasta tidak diatur dalam suatu perundang-undangan, meskipun begitu keberadaan sistem audit
internal yang efektif merupakan salah satu elemen penilaian BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi) dalam menentukan akreditasi perguruan tinggi dan universitas, sehingga
keberadaan fungsi tersebut diperlukan oleh universitas baik yang berstatus negeri maupun swasta (6).
Penelitian mengenai peran audit internal sebelumnya telah dilakukan oleh Hiro Tugiman pada
tahun 2000. Ada 3 variabel yang dipakai dalam penelitian tersebut, yaitu peran audit internal,
pengendalian internal dan kinerja perusahaan (7). Penelitian lainnya yang berkaitan dengan peran
audit internal dilakukan oleh Blackmore pada tahun 2004, dimana peneliti menghubungkan internal
audit dalam quality assurance (2). Selain kedua penelitian di atas, pada tahun 2006 Zakaria meneliti
peran audit internal dalam perguruan tinggi di Malaysia. Penelitian tersebut membandingkan ruang
lingkup audit, area audit, peran audit internal serta persepsi dari auditor internal antara audit internal
perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta di Malaysia (1). Berdasarkan latar belakang
masalah dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan tersebut, maka penelitian mengenai peran audit
internal dalam meningkatkan kinerja universitas akan dilakukan dengan menggunakan 2 macam
variable, yaitu variable peran audit internal serta kinerja universitas.
Minimnya literatur mengenai fungsi audit internal dan kaitannya dengan peningkatan kinerja di
institusi kependidikan di Indonesia membuat penulis merasa topik ini menarik untuk diangkat.
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi audit internal di universitas.
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
Kontribusi yang bisa diberikan dari penelitian ini berupa evaluasi bagi fungsi audit internal di
universitas. Sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat, hasil penelitian ini dapat membantu siswa
untuk mendapatkan perbaikan secara terus menerus dari pihak universitas dikarenakan peran audit
internal yang terus memberikan inovasi serta memberikan ruang diskusi dan konsultasi antara bagian
audit internal dengan auditee. Selain itu, pembenahan yang bersifat terus menerus akan mendorong
peningkatan akreditasi sehingga dalam jangka panjang mahasiswa mendapatkan manfaat atas kualitas
pendidikan yang lebih baik.
II. Kerangka Teori dan Pengembangan Hipotesis
2.1 Pengertian dan Fungsi Audit Internal
Menurut IIA, aktivitas internal audit merupakan aktivitas penilaian yang dilakukan secara objektif dan
independen. Selain itu aktivitas ini juga melibatkan kegiatan konsultasi dengan tujuan menambahkan
nilai organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan. Kegiatan konsultasi
tersebut difokuskan pada risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan (8). Internal audit dapat
menambah value kepada perusahaan dengan dua cara, yaitu: mengurangi biaya aktivitas audit internal
serta membuat rekomendasi yang meningkatkan value perusahaan (9). Suatu fungsi harus
dipersiapkan bukan hanya untuk menjelaskan bagaimana fungsi tersebut dapat meningkatkan nilai
pasar tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan (9).
Fokus audit internal pada awalnya adalah masalah-masalah teknis akuntansi dan penemuan
kecurangan. Meskipun fokusnya sama, setiap auditor internal memiliki cara yang berbeda dalam
melaksanakan aktivitasnya, baik dari sisi metode maupun lingkup audit yang dilakukan. Hal ini
disebabkan karena setiap perusahaan memiliki kebijakan prosedur, metode maupun ruang lingkup
yang berbeda. Dilihat dari segi hukum, audit internal tidak diregulasi seketat auditor eksternal, karena
acuan audit internal adalah kebijakan perusahaan, sedangkan auditor eksternal diwajibkan untuk
memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya. Auditor eksternal
menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum, sebagai contoh PSAK di Indonesia, untuk
menentukan apakah auditee bebas dari salah saji yang material.
Dalam menjalankan aktivitasnya, ukuran best practice audit internal sulit untuk ditentukan karena
setiap auditor internal memiliki berbagai macam teknik dan pendekatan. Untuk mengatasi ini Global
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
Auditing Information Network (GAIN) IIA mengindikasikan bahwa dari berbagai macam alat dan
teknik yang dilakukan, menjadi mitra yang baik serta mengelola manajemen risiko merupakan
“successful practices”, dimana auditor internal perlu untuk melakukan kedua hal tersebut. Auditor
internal harus menjalankan peran kosultan dalam melaksanakan audit. Dimulai dari mencari input dari
manajemen, menyelaraskan antara tujuan departemen dengan tujuan perusahaan serta memfokuskan
setiap sumber daya audit kepada area yang berisiko tinggi (8).
Lingkungan eksternal yang terus berkembang memaksa audit internal berevolusi menjadi audit
internal modern dimana perannya bukan lagi hanya sebagai pengawas yang berfokus pada teknis
akuntansi, tetapi juga menyediakan jasa yang mencakup pemeriksaan atas kontrol, kinerja, risiko dan
tata kelola perusahaan (10).
Agar dapat mencapai tujuannya, audit internal harus bekerja secara independent, sehingga tidak ada
konflik kepentingan yang terjadi. Selama proses audit, manajemen tidak boleh mempengaruhi
pekerjaan, informasi, hasil dan evaluasi audit. Hal ini ditujukan agar laporan audit internal dapat
dipercaya untuk dijadikan media komunikasi antara bagian audit internal dengan manajemen,
sehingga menjadi panduan penting yang bisa digunakan oleh manajemen untuk mencapai kesuksesan
perusahaan (11).
Ada beberapa faktor dalam fungsi audit internal yang harus dilakukan, yaitu:
1. Sistem pengendalian internal dan evaluasinya. Auditor internal harus memastikan bahwa
sistem akuntansi dan sistem pengendalian internal telah memadai dan sesuai dengan
fasilitas perusahaan
2. Penilaian rencana serta prosedur untuk menentukan kelemahan atau kesalahan dalam
sistem serta prosedur yang digunakan oleh perusahaan. Manajemen wajib memberikan
akses pada bagian audit internal untuk memeriksa sistem dan prosedur.
3. Audit internal perlu untuk mempertimbangkan komitmen karyawan terhadap kebijakan
perusahaan serta prosedur yang ditetapkan perusahaan. Maka dari itu, auditor internal
diharuskan memonitor implementasi kebijakan dan prosedur tersebut.
4. Pengamanan aset yang berasal dari pengembangan dan implementasi sistem merupakan
upaya untuk meminimalisir kecurangan dan manipulasi. Fungsi pihak audit internal
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
adalah memastikan bahwa sistem dan implementasinya memadai bagi perusahaan agar
bisa mengurangi potensi kecurangan (12).
Untuk mendukung berjalannya audit, maka manajemen perlu memberi perhatian lebih terhadap
kualitas dari auditor internal, dimulai dari merekrut auditor internal yang berpengalaman,
menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi auditor internal serta mendorong staf untuk menciptakan
solusi yang inovatif terhadap masalah yang terjadi (8).
2.2 Peran Audit Internal
Berdasarkan Dixon dan Goodal dalam (13) setelah era Sarbanes-Oxley, banyak fungsi internal audit
yang direevaluasi. Pada umumnya hasil evaluasi tersebut menghasilkan fokus yang berbeda-beda,
yaitu:
1. Internal audit yang berfokus pada peran konsultasi dalam aktivitas operasional dan isu
pengendalian
2. Internal audit yang berfokus pada efektivitas operasional
3. Internal audit yang memastikan independensi dan objektivitas untuk meningkatkan
pengawasan dalam lingkungan audit internal
Dengan banyaknya fokus audit internal, maka ada kemungkinan fokus yang ingin dicapai oleh
manajemen berbeda dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh auditor internal. Oleh karena itu
manajemen dituntut untuk menyamakan fokus dan persepsi dengan auditor internal. Salah satu upaya
dalam menyamakan persepsi adalah dengan cara pembuatan Standar Operating Procedure (SOP)
dalam menjalankan aktivitas auditor. SOP tersebut harus dirancang dan disetujui baik oleh pihak
manajemen maupun oleh pihak auditor internal. Keberadaan SOP akan menjembatani dan
menghilangkan potensi konflik perbedaan fokus dan persepsi antara manajemen dengan auditor
internal.
Aktivitas audit internal dalam proses manajemen dapat digambarkan dengan fig 2.1. Dapat dilihat
bahwa pengendalian manajemen merupakan objek dari aktivitas audit internal sedangkan audit
internal merupakan factor yang memperkuat pengendalian manajemen. Menurut Zecheru, audit
internal merupakan dukungan yang sangat nyata bagi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan
(14).
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
Figur 2.1: hubungan aktivitas audit dengan pengendalian manajerial
(Diolah kembali oleh penulis dari (14))
2.3 Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan dapat diukur secara kuantitatif maupun kualititatif. Evaluasi dengan menggunakan
alat ukur kuantitatif memanfaatkan rasio yang datanya berasal dari data keuangan. Salah satu
kelemahan alat ukur kuantitatif adalah alat ukur ini biasanya hanya berfokus pada jangka pendek
sehingga berpotensi memberikan kesalahpahaman bagi pengguna informasi. Maka dari itu, perusahaan
membutuhkan alat ukur kualitatif sebagai pelengkap analisis yang dihasilkan dari data kuantitatif.
Target kinerja satu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan yang lain dikarenakan strategi dan
prioritas yang berbeda. Manajemen dapat mengevaluasi kinerjanya dengan cara membandingkan
kinerja perusahaan dengan periode sebelumnya, kompetitor atau membandingkannya dengan rata-rata
industri. Tindakan korektif akan diambil apabila terdapat variance yang signifikan antara kinerja saat
ini dengan target. Auditor internal dapat berperan dalam fungsi evaluasi dengan cara memberikan
rekomendasi serta saran apabila diperlukan.
2.4 Pengembangan Hipotesis
Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (15) menyatakan bahwa auditor internal berperan dalam
meningkatkan kinerja perusahaan, kesimpulan yang sama dikemukakan oleh Tugiman (7) dan Sari
(16). Namun demikian penelitian-penelitian tersebut dilakukan pada organisasi bermotif profit, untuk
itu penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan objek penelitian berupa institusi kependidikan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis dibawah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
H1: Auditor internal berperan positif dalam meningkatkan kinerja universitas
Hipotesis ini memiliki lima sub variable untuk mengukur variable independent, yaitu:
1. Pengaturan aktivitas audit internal
2. Nature of work
3. Perencanaan audit
4. Pelaksanaan audit
5. Proses komunikasi hasil audit
Kelima subvariable tersebut mencerminkan siklus audit, sehingga dianggap dapat memperlihatkan
peran dari auditor internal.
III. Metodologi Penelitian
3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi eksplanatif, yaitu
penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengalaman. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah rumusan masalah deskriptif dan asosiatif, karena ada variabel-
variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk kemudian disajikan gambaran secara
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti.
3.2 Sasaran dan Target Penelitian
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, peneliti memilih universitas dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Universitas swasta yang berada di kawasan Bandung Raya (Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi).
b. Universitas swasta tersebut memiliki fungsi audit internal secara independen
Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh empat universitas swasta yang akan digunakan sebagai
sampel penelitian.
3.3 Model Penelitian
Data yang digunakan peneliti adalah data primer. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian sensus dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey menggunakan
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
kuesioner yang bersifat tertutup. Sejumlah pertanyaan maupun pernyataan diberikan lalu kemudian
responden diminta untuk memilih satu jawaban dari alternatif jawaban yang diberikan. Jawaban
tersebut diharapkan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Kuisioner yang berjumlah 37
pertanyaan dan pernyataan disusun berdasarkan standar internasional praktik audit internal yang
dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors. Peneliti menggunakan skala Likert dengan skor 1-
4, skala 3 (normal) ditiadakan untuk menghindari kecenderungan responden memilih jawaban netral
(17).
Tabel 3.1 Skala Likert
Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak setuju 2
Setuju 3 Sangat Setuju 4
Responden yang dipilih adalah anggota SPI serta auditee dari universitas swasta tersebut.
Penyebaran kuesioner akan dilakukan selama 5 (lima) bulan dari bulan September 2016 – Januari
2017. Data yang dihimpun dari hasil kuesioner tersebut kemudian dibandingkan dengan landasan teori
yang relevan atau yang dituangkan kedalam indikator-indikator penelitian.
3.4 Teknik Analisis
Analisis data menggunakan pengujian analisis deskriptif dan asumsi klasik yang dilanjutkan dengan
pengujian regresi linier.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil pengumpulan data kuisioner menunjukan bahwa hanya tiga dari empat universitas yang
dianggap memiliki data yang cukup untuk dapat menggambarkan keadaan universitas, dimana tingkat
prosentase pengembalian kuisioner dari satu sample yang dieliminasi tersebut berada dibawah 10%.
Untuk itu data yang diolah hanyalah data yang berasal dari Universitas Jenderal Achmad Yani di kota
Cimahi dan Universitas Telkom yang berlokasi di kota Bandung serta Universitas X yang berlokasi di
kota Bandung.
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
Uji validitas yang dilakukan mengindikasikan bahwa ada 2 butir pertanyaan (Q2 dan Q13) yang
tidak valid, sehingga pertanyaan tersebut dikeluarkan dari sample, sedangkan uji reliabilitas
menunjukan cronbach’s alpha 0,936.
4.1 Subvariable 1: Pengaturan Aktivitas Audit Internal
Dalam International Standards for The Professional Practice of Internal Auditing, IIA mengatur
standarnya kedalam 2 standar yaitu: attribute standard dan performance standard. Untuk kebutuhan
penelitian ini, penulis hanya berfokus pada performance standards, dimana standar ini menunjukan
aktivitas audit internal mulai dari pengaturan aktivitas audit internal sampai tahap pengkomunikasian
hasil kepada auditee.
Sub-variable pertama yang mencerminkan variable X adalah pengaturan aktivitas audit internal.
Subvariable ini mencerminkan fase pertama dari proses kegiatan audit. Terdapat 9 indikator yang
mencerminkan subvariable ini, akan tetapi setelah melalui proses pengolahan data, hanya 8 pertanyaan
yang dianggap valid.
4.2 Subvariable 2: Nature of Work
Nature of work menunjukan bahwa aktivitas audit internal mengharuskan auditor untuk bisa
melakukan proses evaluasi dan berkontribusi terhadap peningkatan tata kelola organisasi, manajemen
risiko serta proses pengendalian dengan menggunakan proses yang sistematis. Ada enam pertanyaan
yang diajukan untuk bisa menilai dimensi ini, akan tetapi ada satu butir pertanyaan yang tidak valid
sehingga dikeluarkan dari sample. Untuk itu hanya lima pertanyaan yang diolah lebih lanjut.
4.3 Subvariable 3: Perencanaan Audit
Sebelum melaksanakan aktivitas audit, ketua tim audit diwajibkan untuk membuat perencanaan audit terlebih
dahulu untuk menentukan tujuan, ruang lingkup, waktu pelaksanaan serta mengalokasikan sumber daya yang
tersedia. Ada dua pertanyaan yang diajukan untuk dapat menilai indikator ini. Berdasarkan hasil uji statistik,
kedua pertanyaan tersebut valid.
4.4 Subvariable 4: Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit merupakan aktivitas inti dari audit internal. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala bagian audit internal, setiap proses audit melibatkan visitasi yang berarti diperlukan kunjungan
lapangan untuk setiap aktivitas audit yang dilakukan. Meskipun ada beberapa universitas yang sudah
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
menerapkan self-audit, auditor internal tetap melakukan visitasi untuk memastikan self audit
dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
4.5 Subvariable 5: Proses Komunikasi Hasil Audit
Proses komunikasi hasil audit kepada auditee dilakukan setelah aktivitas audit dan review selesai serta telah
dilaporkan kepada rektor. Berdasarkan hasil wawancara dengan masing-masing auditor internal universitas
swasta yang termasuk kedalam sample, komunikasi hasil audit dilakukan secara tertulis dan lisan.
Pengkomunikasian secara tertulis dilakukan melalui pendistribusian laporan hasil audit kepada masing-masing
fakultas, sedangkan komunikasi secara lisan dilakukan oleh Rektor dan auditor internal melalui mekanisme rapat
pimpinan. Hal ini dimaksudkan agar pimpinan fakultas segera menanggapi hasil audit dan melaksanakan
rekomendasi tim audit internal sesegera mungkin.
4.6 Variable X (Peran Audit Internal) dan Variable Y (Kinerja Universitas)
Data diolah dengan menggunakan model regresi linier. Berdasarkan hasil uji normalitas, data tidak terdistribusi
secara normal sehingga diperlukan treatment lebih lanjut. Dikarenakan data membentuk grafik substansial
positive skewness, maka transformasi dengan menggunakan logaritma 10 dilakukan.
Berdasarkan hasil regresi linier, nilai F-statistic sebesar 122,273 dengan probabilitas 0,000 dengan
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable peran auditor internal dan
variable kinerja universitas pada penelitian ini dapat digunakan untuk menjelaskan variable kinerja universitas
pada model penelitian. Nilai adjusted R-square sebesar 66,9% menunjukan bahwa 66,9% variasi kinerja
universitas dapat dijelaskan oleh variable peran audit internal, sedangkan 33,1% dijelaskan oleh sebab-sebab lain
diluar model.
Tabel 4.1
Hasil Uji Signifikansi F dan Koefisien Determinasi
Uji Signifikansi F Koefisien Determinasi
F Statistik 122,273 R-squared 0,675
Prob (F Statistic) 0,000 Adjusted R-Square 0,669
5. Kesimpulan , Implikasi dan Limitasi
5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa auditor internal berperan dalam meningkatkan kinerja universitas Hal ini
sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tugiman (7) dan Anggraeni (15).
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
5.2 Implikasi
Audit internal di universitas berperan dalam meningkatkan kinerja universitas, akan tetapi dalam pelaksanaannya
manajemen kurang mengoptimalkan fungsi audit internal. Berdasarkan hasil obervasi, jumlah auditor internal
yang dimiliki universitas kurang memadai. Hal ini perlu untuk ditindaklanjuti untuk memastikan kualitas dari
laporan audit internal. Sebagai implikasi, di masa yang akan datang, universitas perlu untuk mengkaji
kemungkinan penerapan fungsi audit internal sebagai fungsi konsultan sehingga audit internal menambah value
perusahaan secara maksimal.
5.3 Keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya
Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan penelitian-penelitian yang
sejenis berikutnya bisa meminimalisir keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa
keterbatasan dalam penelitian ini serta saran untuk penelitian berikutnya:
1. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya universitas swasta di Bandung Raya, sehingga diharapkan
penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar.
2. Responden yang dipilih adalah auditor yang diwakili oleh SPI dan auditee yang diwakili oleh jajaran
pimpinan universitas. Di lapangan peneliti mengalami kendala dimana jajaran pimpinan universitas
kurang menguasai istilah dalam audit, sehingga diperlukan wawancara lebih lanjut. Disebabkan karena
keterbatasan waktu, wawancara tidak dapat dilakukan kepada seluruh auditee.
3. Dikarenakan adanya hubungan antara peran audit internal dengan kinerja universitas, maka penelitian
mengenai penerapan audit modern dapat dilakukan di universitas, sebagai pengembangan dari
penelitian ini.
Daftar Pustaka
1. Zakaria Z, Devi Selvaraj S, Zakaria Z. Internal auditors: their role in the institutions of higher
education in Malaysia. Manag Audit J [Internet]. 2006;21(9):892–904. Available from:
http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/02686900610704993
2. Blackmore JA. A critical evaluation of academic internal audit. Qual Assur Educ [Internet].
2004;12(3):128–35. Available from:
http://www.emeraldinsight.com/10.1108/09684880410548753
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
3. Anderson U. Assurance and consulting services research opportunities in internal auditing.
Institute of Internal Auditors Research Foundation; 2003.
4. Halimah, Radiah, Rohana, Kamaruzman. The effectiveness of Internal audit in Malaysian
public sector. J Mod Account. 2009;
5. Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah nomor 152 Tahun 2000. Nomor 152
Tahun 2000 2000.
6. BAN-PT. Buku 2-Standar Dan Prosedur Akreditasi Sarjana. 2009.
7. Tugiman H. Pengaruh peran auditor internal, serta faktor-faktor pendukungnya terhadap
peningkatan pengendalian internal dan kinerja perusahaan. J Akunt. 2002;34–48.
8. Anonymous. Internal audit best practices defined. Intern Audit. 1999;56(1):11.
9. Walz A. Adding value. Intern Audit. 1997;51.
10. B S, M D, J S. Internal auditing: audit internal sawyer. 2005.
11. S L, Jovanovi D. No Title. Empir Res Intern Audit position Co Serbia. 2011;LVI (191):123–
41.
12. Aid A-S. The role of the Audit Committees in Corporate Governance in Saudi Arabia. 2010.
13. Dixon G, Goodall G. the Quality Assurance Review: Is Your Internal Audit Function
Effective? Intern Audit [Internet]. 2007;22(2):3–6. Available from:
http://search.proquest.com/docview/214386960?accountid=25704
14. Zecheru V. Internal Audit – Managerial Control Relation. 2014;15(1):106–15.
15. Anggraini. Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Peningkatan Pengendalian
Internal dan Kinerja Perusahaan. 2008.
16. Kasus S, Perbankan P, Kota D. PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN (Studi Kasus Pada Perbankan Di Kota Gorontalo) Eka Noviana
Sari. (78).
17. Garland R. The Mid-Point on a Rating Scale: Is it Desirable? Mark Bull. 1991;2:66–70.
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konferensi Ilmiah Akuntansi 2-3 Maret 2017 IV
2-3 Maret 2017
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]