isbd

20
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Manusia hidup di dunia ini tidak bisa lepas dari ketergantungan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Ketergantungan itu juga didominasi banyak sekali faktor yang mempengaruhi dan yang paling besar berhubungan dengan manusia pasti adalah ketergantungan manusia akan sains dan teknologi tentang bagaimana cara untuk memanfaatkannya tersebut. Tak lepas tentang bagaimana cara memanfaatkan alam ini, maka manusia pun banyak yang mempelajari akan sains dan teknologi dengan berharap dapat menciptakan suatu alat yang canggih dan mutakhir untuk mengolah kekayaan alam di dunia ini agar dapat mempermudah kehidupannya. Namun,tanpa disadari karena begitu rakusnya manusia, semua alat yang serba modern pun dibuat yang mana alat tersebut tanpa arus banyak menggunakan tenaga manusia itu sendiri dalam mengolah alam ini dan tanpa disadari pula alat-alat yang serba canggih, mutakhir dan modern tersebut ternyata banyak membuat suatu kerusakan. Diakui atau tidak ternyata semua sains yang ditemukan dan dipelajari serta teknologi yang diciptakan manusia di dunia ini membawa dapat membawa dampak yang positif dan negatif. Mahasiswa sebagai generasi penerus tentu saja tidak luput dari hal itu karena mahasiswa adalah pengguna sains dan teknologi terbesar. 1

Upload: arumtrividiati

Post on 18-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lll

TRANSCRIPT

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Manusia hidup di dunia ini tidak bisa lepas dari ketergantungan dalam menjalani

kehidupan di dunia ini. Ketergantungan itu juga didominasi banyak sekali faktor yang

mempengaruhi dan yang paling besar berhubungan dengan manusia pasti adalah ketergantungan

manusia akan sains dan teknologi tentang bagaimana cara untuk memanfaatkannya tersebut.

Tak lepas tentang bagaimana cara memanfaatkan alam ini, maka manusia pun banyak

yang mempelajari akan sains dan teknologi dengan berharap dapat menciptakan suatu alat yang

canggih dan mutakhir untuk mengolah kekayaan alam di dunia ini agar dapat mempermudah

kehidupannya.

Namun,tanpa disadari karena begitu rakusnya manusia, semua alat yang serba modern

pun dibuat yang mana alat tersebut tanpa arus banyak menggunakan tenaga manusia itu sendiri

dalam mengolah alam ini dan tanpa disadari pula alat-alat yang serba canggih, mutakhir dan

modern tersebut ternyata banyak membuat suatu kerusakan. Diakui atau tidak ternyata semua

sains yang ditemukan dan dipelajari serta teknologi yang diciptakan manusia di dunia ini

membawa dapat membawa dampak yang positif dan negatif. Mahasiswa sebagai generasi

penerus tentu saja tidak luput dari hal itu karena mahasiswa adalah pengguna sains dan teknologi

terbesar.

Perkembangan sains dan tekonologi ini salah satunya berefek pada nilai-nilai kebudayaan

yang ada dalam diri mahasiswa. Banyak masyarakat awam bahkan kaum terpelajar seperti

mahasiswa yang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, padahal kesenian hanyalah

sebagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam

kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan

ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya. Secara tidak sadar nilai-nilai kebudayaan

Indonesia sudah ditinggalkan karena telah bercampur dengan kebudayaan barat yang masuk ke

negara Indonesia dan makin meluas lewat adanya sains dan teknologi.

1.2. Rumusan Masalah

Apa pengaruh sains dan teknologi dalam kehidupan mahasiswa?

1

1.3. Tujuan Pemasalahan

Tujuan dari permasalahan ini adalah :

1. Mengkaji dan mengetahui secara mendalam tentang pengaruh yang diberikan oleh

sains dan teknologi dalam kehidupan mahasiswa dari berbagai aspek.

2. Dapat memberikan solusi untuk meminimalisir pengaruh sains dan teknologi bagi

kehidupan mahasiswa.

2

Bab II

Pembahasan

2.1. Sains

Sains berasal dari bahasa latin ‘scientia’ atau ‘scire’ yang berarti tahu. Menurut Oxford

dictionaries, science means “the intellectual and practical activity encompassing the systematic

study of the structure and behaviour of the physical and natural world through observation and

experiment: the world of science and technology”

Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, sains berarti :

1. Ilmu pengetahuan pada umumnya; (nomina)

2. Pengetahuan sistematis alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika,

kimia, geologi, zoologi, dsb; ilmu pengetahuan alam; (nomina)

3. Pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji

coba yg mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang

diselidiki, dipelajari, dsb (nomina)

Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah

mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak

dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains

membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis

yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang

pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan

dunianya.

Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah

yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains

terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain

sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi,

bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu

dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).

3

Tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Maksud dari ilmu sains adalah: Ilmu yang

dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara

sistematis dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga

pengetahuan yang ditemukan tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara tepat. Dalam

memperoleh pengetahuan yang merupakan penjelasan terhadap fenomena-fenomena alam

maupun sosial ada etika yang harus di taati yaitu :

1. Objektif. Dalam praktek objektif artinya secara terus menerus memperbaiki pengukuran

agar semakin akurat dan kemudian meminta kepada rekan sejawat untuk me-review.

2. Metode. Masing-masing disiplin ilmu pengetahuan mengembangkan seperangkat teknik-

teknik dalam mengumpulkan dan mengolah data. Namun, secara umum metode

penelitian berasumsi bahwa:

a) Realitas harus ditemukan

b) Observasi langsung untuk menemukannya.

c) Penjelasan material dari fenomena yang dapat diobservasi harus selalu memadai

sedangkan penjelasan metafisik tidak perlu.

3. Dapat dipercaya. Sesuatu yang benar di Rusia benar pula di Amerika. Tidak pernah ada

“fisika orang Venezuela”,” kimia orang Amerika” atau “geologi orang Kenya“(Bernard,

1994 :3)

2.2. Teknologi

Kata teknologi mulai digunakan pada abad ke 17. Secara etimologi, kata teknologi

berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu kata ‘techne’ dan ‘logos’. Techne artinya seni (art)

atau keterampilan, logos artinya kata-kata yang terorganisasi atau wacana ilmiah yang

mempunyai makna (Poedjiadi, 1987: 19). Fischer (1975) dalam Alit (1994) memberikan definisi

bahwa teknologi merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan masyarakat dalam mengadakan

benda untuk memperolehkenyamanan dan keamanan bagi diri manusia itu sendiri.

Menurut Oxford dictionaries technology adalah ‘the application of scientific knowledge for

practical purposes, especially in industry: advances in computer technology’

Menurut kamus besar bahasa Indonesia teknologi berarti :

1. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan

4

2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi

kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia

Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi

merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan

semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan

manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan

konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide

dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.

Dari pandangan semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang

dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu yang

dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau mengimplementasikannya.

Penciptaan teknologi ini didorong oleh ciri otomatisme dari fenomena teknik kehidupan masa

kini yang menginginkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah, sama dengan sains,

penggunaan teknologi dan hasilnya juga memberikan kontribusi yang besar dari kesejahteraan

hidup manusia disegala aspek kehidupan.

Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu: teknologi

tradisional, teknologi madya, dan teknologi modern. Ciri-ciri teknologi tradisional, antara lain:

bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja), menggunakan keterampilan setempat,

menggunakan alat setempat, menggunakan bahan setempat, berdasarkan kebiasaan atau

pengamatan. Ciri- ciri teknologi madya, antara lain: padat karya, dapat dikerjakan oleh

keterampilan setempat, menggunakan alat setempat, berdasarkan alat penelitian. Dan ciri-ciri

teknologi modern, antara lain: padat modal, mekanis elektris, menggunakan bahan impor, dan

berdasarkan penelitian mutakhir. Dari segi penggunaannya, teknologi ada yang bersifat

individual dan ada pula teknologi yang bersifat kolektif. Tipe teknologi pertama dapat kita

jumpai pada obeng, tang dan sepeda. Prinsip mana tipe teknologi ini adalah sebagai alat atau

kepanjangantangan manusia. Tangan kita, jelas sulit untuk mencabut paku atau menancapkan

mur.Karena itu dibuatlah obeng dan tang untuk memudahkan pekerjaan. Demikian pula sepeda

adalah alat untuk mempercepat perjalanan kita.Sedangkan teknologi yang bersifat kolektif adalah

teknologi yang dalam penggunaannya harus dilakukan secara bersama-sama. Televisi, baru bisa

5

kita nikmati setelah dikelola secara kolektif. Ada acara yang disajikan. Harus ada stasiun televisi

yang menyiarkan acara tersebut Penyusunan acara dan penyiaran acara televisi tersebut oleh

stasiun televisi sudah tentu melibatkan banyak orang. Teknologi yang bersifat kolektif ini juga

dapat dijumpai pada pabrik- pabrik yang menghasilkan satu barang. Dalam proses pembuatan

mobil misalnya, secanggih apa pun sebuah teknologi yang dipergunakan harus melibatkan

banyak orang. Ada sebagian orang yang memasang bagian tertentu dan sebagian lainnya

mengecat; sementara yang lain melakukan finishing. Dengan kata lain,dalam proses teknologi

yang bersifat kolektif tersebut terkaiterat dengan soal manajemen atau suatu sistem produksi. 

Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber

daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara

lebih umum dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu system penggunaan berbagai

sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan

2.3. Hubungan Sains dan Teknologi

Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari

sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222)

berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain,

teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu

sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya

mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu

terhadap lainnya.

Poedjiadi (1987: 18) menyatakan perkembangan teknologi dimulai dari usaha coba-coba

atau trial and error, kemudian mulai abad ke- 18 perkembangan teknologi memerlukan dukungan

teori dan penemuan sains untuk melandasi pengetahuan praktisnya.

Sedangkan hubungan sains dan teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222)

menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang

perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup

teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.

6

Sains dan teknologi merupakan dua hal yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Oleh karena itu hubungan antara keduanya dapat kita lihat seperti berikut ini :

a) Sains ( matematika dan ilmu pegetahuan ) memegang peran penting dalam era teknologi

maju yang sarat perubahan, persaingan, dan kompleksitas.

Contoh : “Jarak peluru kendali yang diluncurkan dari pesawat”

b) Sains ( matematika ) meningkatkan kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru.

Contoh : DNA

c) Sains dan teknologi saling memajukan secara searah. Kemajuan sains memajukan

teknologi ; juga sebaliknya, kemajuan teknologi memungkinkan temuan baru dalam sains

dan teknologi.

Contoh : Dalam Sains: kelebihan lemak,sedot lemak.

Dalam Teknologi : Pesawat luar angkasa.

d) Sains dan teknologi akan maju berkembang jika ada kebutuhan

2.4. Pengaruh Sains dan Teknologi bagi Kehidupan Mahasiswa

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa sains dan teknologi merupakan hasil segala potensi

yang ada pada diri setiap pribadi-pribadi yang khas dengan cara menciptakan karya seni, sains,

dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempermudah kehidupan. Maka,

berdasarkan tujuannya seharusnya sains dan teknologi memberikan dampak positif bagi

mahasiswa sebagai pengguna sains dan teknologi, seperti:

a) Dapat digunakan oleh mahasiswa dalah tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

seluruh masyarakat (dalam segala aspek kehidupan)

b) Memudahkan dalam memecahkan masalah

c) Dapat memudahkan pekerjaan

d) Sumber pembelajaran untuk mahasiswa

e) Memfasilitasi proses pertukaran ilmu antar mahasiswa

7

f) Membuat mahasiswa semakin kreatif dalam menciptakan sesuatu

Namun ternyata, dalam praktik pemanfaatan sains dan teknologi ada berbagai

penyimpangan yang dilakukan. Pada akhirnya hal ini membuat sains dan teknologi juga

berdampak buruk bagi kehidupan mahasiswa yang menyalahgunakannya, seperti:

a) Melunturnya nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini

menjadi ciri khas dan kebanggaan

b) Merusakan lingkungan (contohnya: merusak lapisan ozon; menyebabkan polusi udara, air

dan tanah; menyebabkan terjadinya pemanasan global; dan merusak ekosistem laut)

c) Merusak mental dan budaya mahasiswa (contohnya: munculnya fenomena pergaulan dan

seks bebas; penggunaan narkoba; pernikahan dini; dan berbagai penyakit moral lainnya)

2.5. Penyebab dan Bentuk-bentuk Penyimpangan Sains dan Teknologi di Kalangan

Mahasiswa

Pada satu sisi, perkembangan sains dan teknologi yang sangat cepat itu memang telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Tidak diragukan lagi

kemajuan sains dan teknologi telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan

kenyamanan bagi kehidupan umat manusia, termasuk bagi kalangan mahasiswa.

Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan sains dan teknologi ternyata juga cukup banyak

membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai

kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu dampak yang dibawa kemajuan iptek tersebut.

Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan

kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.

Dampak negatif ini tidak datang dengan sendirinya melainkan karena adanya penyimpangan-

penyimpangan dalam penggunaan sains dan teknologi itu sendiri. Berikut ini adalah penyebab

penyimpangan sains dan teknologi pada mahasiswa :

Rasa keingintahuan yang terlalu besar

Rasa keingintahuan yang terlalu besar menyebabkan mahasiswa lebih ingin tahu tentang

informasi – informasi yang lebih detail. Rasa keingintahuan ini pada akhirnya dapat

menyalahi norma yang berlaku. Contohnya saat mencari tugas yang diberikan oleh dosen,

mahasiswa bisa lupa waktu karena terlalu sibuk dengan tugasnya.

8

Kecanduan (addicted) terhadap teknologi

Teknologi yang menyebabkan addicted. Semakin lama, pengguna merasa tidak bisa

meninggalkan teknologi tersebut. Karena pengguna merasa tertarik dan tidak pernah

merasa bosan saat menggunakannya. Rasa addicted ini dapat mengakibatkan mahasiswa

meninggalkan kewajibannya yaitu belajar. Contohnya saat perkuliahan berlangsung

mahasiswa lebih tertarik untuk mengutak-atik ponselnya daripada mendengarkan dosen.

Keinginan untuk mencapai sesuatu secara instan

Kebanyakan orang ingin sesuatu yang serba instan atau cepat. Teknologi semakin lama

juga berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan teknologi yang cangih

mahasiswa dapat menggunakannya secara leluasa, mudah dan cepat. Keinstanan ini

menyebabkan kecurangan – kecurangan dalam kehidupan mahasiswa. Contohnya

mahasiswa yang secara diam – diam menyontek dengan menggunakan internet dalam

mengerjakan ujian.

Kurangnya pengawasan orang tua dan kesadaran mahasiwa

Kurangnya pengawasan orang tua mengakibatkan mahasiswa dapat menyalahgunakan

teknologi dengan hal – hal yang tidak baik dan kurangnya kesadaran mahasiswa juga

mengakibatkan mahasiswa tidak dapat mengatur waktunya dengan baik dan efisien.

Contohnya orang tua yang tidak mengawasi penggunaan internet sehingga akhinya

mahasiswa membuka situs-situs yang tidak mendidik.

Banyaknya pihak merugikan

Banyaknya pihak – pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan menipu melalui

iklan – iklan atau dengan memberi informasi yang tidak benar kepada pengguna

teknologi. Contohnya penipuan dengan berkedok SMS dari kerabat yang terlibat dalam

sebuah kecelakaan dan meminta transfer uang ke rekening bank untuk biaya

pengobatannya.

Berikut adalah bentuk penyimpangan di kalangan mahasiswa

1. Bermain handphone saat jam kuliah

2. Berkata- kata kasar, bergosip tentang universitas, senior, atau dosen di jejaring social

3. Mengakses situs pornografi

9

4. Pakaian mahasiswa yang kurang sopan, karena terpengaruh budaya barat.

5. Tutur bahasa menjadi kurang sopan, terbawa bahasa internet

6. Kecanduan pada situs porno

7. Terlalu mengekspos data pribadi di jejaring social

8. Pertemanan di jejaring social tidak terkendali, bisa sampai terjadi penculikan, dsb.

9. Bermain laptop saat jam kuliah

10

Bab IV

Penutup

3.1. Solusi

Guna meghadapi perkembangan sains dan teknologi yang semakin cepat, maka

mahasiswa harus dibekali dengan :

1. Pendidikan yang mengajarkan bagaimana menggunakan sains dan teknologi secara tepat

agar memberikan manfaat bagi mahasiswa. Contohnya seperti mata kuliah komunikasi IT

2. Pendidikan yang menekankan pada nilai-nilai kebudayaan agar mahasiswa dapat

memilah baik-buruk sains dan teknologi bagi kehidupannya. Contohnya seperti

matakuliah ISBD

3. Kesadaran diri dari mahasiswa untuk memilah yang baik dan yang buruk

4. Pengawasan yang tepat dari orang tua terhadap pergaulan serta penggunaan internet

5. Membatasi dan memblokir akses pada link situs-situs yang tidak mendidik mahasiswa

3.2. Kesimpulan

Sains dan teknologi dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan mahasiswa.

Pengaruh itu dapat berupa pengaruh positif dan negatif terhadap mahasiswa. Pengaruh tersebut

diantaranya sebagai berikut:

1. Pengaruh positif

a) Dapat digunakan oleh mahasiswa dalah tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup seluruh masyarakat (dalam segala aspek kehidupan)

b) Memudahkan dalam memecahkan masalah

c) Dapat memudahkan pekerjaan

d) Sumber pembelajaran untuk mahasiswa

e) Memfasilitasi proses pertukaran ilmu antar mahasiswa

f) Membuat mahasiswa semakin kreatif dalam menciptakan sesuatu

2. Pengaruh negatif

a) Dapat merusak mental dan moral mahasiswa sebagai generasi muda penerus

bangsa

11

b) Dapat merubah gaya hidup dan kebudayaan yang ada dalam diri mahasiswa

terutama dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul

c) Dapat menimbulkan kerusakan lingkungan seperti: pemanasan global, polusi

udara, air, dan tanah, dan lain-lain

Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains dan teknologi haruslah di dasari dengan sikap

tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan

meningkatkan pengaruh positif dari sains dan teknologi itu sendiri. Hal itu dapat dilakukan

dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai kebudayaan yang ada.

3.2. Saran

Sebaiknya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak hanya mendalami

pengetahuannya tentang sains dan teknologi saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai

kebudayaan untuk menetralisir pengaruh buruk dari sains dan teknologi agar sains dan teknologi

dapat memberikan manfaat yang nantinya akan berguna untuk membangun bangsa dan negara.

12

Daftar Pustaka

Keraf, S. A. & Dua, M. 200 1. Ilmu Pengetahuan.: Sebuah Tinjauan Kritis. Yogyakarta:

Kanisius.

http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/

http://anneahira.com/pengaruh-hp-terhadap-prestasi-belajar.htm

http://chairulanwar06.blogspot.com/2011/12/dampak-internet-mempengaruhi_13.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilm

http://minamini.wordpress.com/2010/08/31/pengaruh-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-

terhadap-kehidupan-manusia/

http://pgsd.fkip.uns.ac.id/?p=341

http://susilofy.wordpress.com/2010/10/15/pengertian-sains-teknologi-masyarakat/

13