isbd - penggunaan dan penyalahgunaan obat-obatan di bidang kesehatan

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang tentu memerlukan obat-obatan dalam hidupnya, terlebih untuk merawat dan menyembuhkan penyakit, bahkan penyakit yang ringan sekalipun terkadang perlu disembuhkan secepatnya dengan obat, misalnya flu. Karena telah diketahui bahwa penyakit-penyakit ringan tersebut terdapat bakteri yang menyebabkan infeksi. Selain itu obat-obatan juga diperlukan untuk membebaskan gejala tertentu, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Tidak hanya itu, obat-obatan juga selalu mengalami pembaharuan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sayangnya, saat ini obat-obatan yang semakin ‘maju’ itu tidak hanya digunakan untuk hal-hal positif, tetapi juga disalahgunakan untuk hal-hal negatif. Secara alami, setiap orang memang tidak suka dan akan selalu menghindarkan diri dari rasa sakit, tertekan, susah, dan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan. Mereka juga berhak untuk menyelesaikan dan mengatasinya, bahkan tidak sedikit orang yang mencari jalan keluar dengan memanfaatkan obat-obatan demi menghilangkan rasa sakit dan menghilangkan ketegangan-ketegangan yang sedang dihadapi. Dan hal ini nyatanya bukanlah hal yang dibuat- buat karena hal ini sebenarnya adalah kenyataan yang sangat rentan terjadi, bahkan dalam masyarakat dan lingkungan sekitar kita.

Upload: hirumamori

Post on 05-Jul-2015

1.295 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap orang tentu memerlukan obat-obatan dalam hidupnya, terlebih untuk

merawat dan menyembuhkan penyakit, bahkan penyakit yang ringan sekalipun

terkadang perlu disembuhkan secepatnya dengan obat, misalnya flu. Karena telah

diketahui bahwa penyakit-penyakit ringan tersebut terdapat bakteri yang

menyebabkan infeksi. Selain itu obat-obatan juga diperlukan untuk membebaskan

gejala tertentu, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Tidak hanya itu, obat-

obatan juga selalu mengalami pembaharuan seiring dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sayangnya, saat ini obat-obatan yang semakin ‘maju’ itu

tidak hanya digunakan untuk hal-hal positif, tetapi juga disalahgunakan untuk hal-hal

negatif.

Secara alami, setiap orang memang tidak suka dan akan selalu menghindarkan

diri dari rasa sakit, tertekan, susah, dan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan.

Mereka juga berhak untuk menyelesaikan dan mengatasinya, bahkan tidak sedikit

orang yang mencari jalan keluar dengan memanfaatkan obat-obatan demi

menghilangkan rasa sakit dan menghilangkan ketegangan-ketegangan yang sedang

dihadapi. Dan hal ini nyatanya bukanlah hal yang dibuat-buat karena hal ini

sebenarnya adalah kenyataan yang sangat rentan terjadi, bahkan dalam masyarakat

dan lingkungan sekitar kita.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk lebih mengetahui dan mendalami

hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penyalahgunaan obat-obatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penggunaan obat-obatan?

2. Apakah kaitan obat-obatan dengan kesehatan?

3. Mengapa ada orang yang melakukan penyalahgunaan obat-obatan?

4. Apa saja macam-macam obat yang biasa disalahgunakan?

5. Apakah akibat dari penyalahgunaan obat-obatan?

6. Apakah solusi untuk meminimalisasi penyalahgunaan obat-obatan?

Page 2: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

1.3 Tujuan

Makalah ini didasarkan pada kenyataan bahwa tidak hanya angka penggunaan

obat-obatan yang tinggi, tetapi angka penyalahgunaan obat-obatan juga tinggi. Oleh

karena itu, secara garis besar makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca

dapat lebih memahami dan mengetahui informasi dan wawasan mengenai :

a. Hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan.

b. Hal-hal yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan.

1.4 Manfaat

Selain mempunyai tujuan tersendiri, makalah ini juga diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca. Manfaat yang dapat diperoleh pembaca,

antara lain:

a. Pembaca dapat mengetahui aspek positif dari obat-obatan.

b. Pembaca dapat mengetahui aspek negatif dari obat-obatan.

Page 3: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

BAB II

KERANGKA KONSEP

Sesuai dengan indikasi penyakitTersedia setiap saat dengan harga yang terjangkauDiberikan dengan dosis yang tepatCara pemberian dengan interval waktu yang tepatLama pemberian yang tepatObat yang diberikan harus efektif, dengan mutu yang terjamin dan aman

Penyalahgunaan pemakaian

Obat Bebas

Obat Bebas

Terbatas

Obat Keras

Narkotika

Psikotropika

Obat Wajib Apotek

Obat-Obatan

Pembelian obat tanpa

resep

Penggunaan

Akibat pemakaianHalusinogenGangguan sistem sarafGangguan metabolisme tubuhGangguan fungsi organMati

Orang dewasaAnak remaja

PenyebabMengurangi stressMendapatkan perasaan nyamanMenghindari realita dan tanggung jawab

Solusi

PemerintahMemberi penyuluhan pada masyarakatMembatasi penjualan obat-obatanMenegakkan hukumMelakukan pengawasan yang ketat

KeluargaMelakukan pengawasan Meningkatkan intensitas komunikasiMeluangkan waktu untuk keluargaMemberikan kasih sayang

Page 4: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

Obat adalah sediaan atau panduan bahan yang digunakan untuk

mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka

penetapan diagnosis, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, perbaikan

badan atau bagian badan, dan kontrasepsi.

Produk obat (obat jadi) adalah sediaan (paduan bahan-bahan) yang siap

digunakan sebagai obat. Pengembangan bentuk sediaan obat diawali dari

pengembangan bahn baku obat yang telah dibuktikan khasiat dan keamanannya.

Melalui proses formulasi, bahan baku yang telah memenuhi persyaratan standart

dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sesuai untuk mencapai bentuk

sediaan yang diinginkan.

Tahapan proses pengembangan produk obat:

1. Standardisasi bahan baku

2. Perancangan bentuk sediaan, formulasi, teknik pembuatan, dan standard mutu

3. Perancangan kemasan dan penandaan

4. Perancangaan proses produksi

5. Produksi

6. Kontrol kualitas dan standardisasi produk

7. Pendaftaran (registrasi)

Obat-obatan di Indonesia dalam peredarannya dibedakan menjadi:

1. Obat bebas

Obat bebas dapat dibeli bebas tanpa resep dokter di apotek dan toko

obat berijin. Kemasan terkecil sediaan obat bebas ditandai lingkaran

berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh obat bebas

antara lain:

a. Obat jadi yang hanya mengandung vitamin A,B,C,D dalam dosis yang

lazim.

b. Obat sakit kepala dan penurun demam yang hanya mengandung

acetosal dan paracetamol dalam dosis yang lazim.

c. Obat diare yang hanya mengandung norit, kaolin, pectine atau

atapulgite.

d. Obat maag yang hanya mengandung Aluminium hydroxide atau

magnesium hydroxide.

Page 5: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

e. Obat batuk yang hanya mengandung bahan alam atau sari bahan alam

yang aman seperti jahe, cengkeh, daun sirih, madu, minyak pepermint.

f. Obat kulit yang hanya mengandung asam salisilat, kamfer, mentol,

sulphur, peru balsam, zinc oxide, calamine.

2. Obat bebas terbatas

Obat bebas terbatas dapat dibeli bebas tanpa resep dokter di apotek dan

toko obat berijin sesuai dengan batasan yang ditetapkan. Kemasan terkecil

sediaan obat bebas terbatas ditandai lingkaran berwarna biru dengan garis

tepi berwarna hitam. Ciri-ciri obat bebas terbatas biasanya terdapat

tulisan Awas! Obat Keras! Baca Aturan Pakai!

3. Obat keras

Obat keras hanya dapat dibeli dengan resep dokter, kemasan terkecil

ditandai dengan lingkaran berwarna merah tua dengan garis tepi berwarna

hitam, dengan huruf K warna hitam tertulis di dalam lingkaran. Kemasan

sediaan obat keras harus disertai tanda “Harus Dengan Resep Dokter”.

4. Narkotika

Narkotika termasuk kelompok obat keras yang dapat menimbulkan

efek ketergantungan (addiction), hanya dapat dibeli dengan resep dokter,

penggunaannya dibatasi di bawah pengawasan dokter. Pemakaian obat-

obat narkotika harus dicatat jenis, jumlah dan alamat pengguna, dilaporkan

kepada dinas kesehatan setempat setiap bulan. Di Indonesia hanya

diproduksi oleh PT Kimia Farma.

5. Psikotropika

Psikotropika adalah zat / obat, alam atau sintetik, bukan narkotika,

yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf

pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan

perilaku. Termasuk dalam kategori obat, pemakaiannya dibatasi hanya

dengan resep dokter, sama seperti narkotika penggunaannya setiap bulan

harus dilaporkan ke dinas kesehatan.

Page 6: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

6. Obat wajib apotek

Obat wajib apotek adalah obat-obatan yang wajib ada tersedia di

apotek, obat-obatan ini dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker.

Page 7: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KASUS

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan juga memberikan pengaruh

terhadap bidang obat-obatan. Dengan adanya obat-obatan baru yang telah diciptakan,

Penyakit-penyakit yang timbul pun dapat diatasi. Tentunya para dokter sangat

terbantu untuk menyembuhkan pasiennya. Namun, selain memberikan dampak positif

penciptaan obat-obatan yang baru juga memberikan dampak negatif. Beberapa

dampak negatif yang timbul antara lain adalah penyalahgunaan obat bius, obat

penenang, dan obat-obatan yang bersifat candu. Sekarang pada masyarakat banyak

ditemukan kasus-kasus yang sehubungan dengan penyalahgunaan obat-obatan. Salah

satunya adalah pembelian obat-obatan tanpa resep oleh konsumen. Padahal penderita

tidak mengetahui kegunaan, aturan pakai, dosis dan indikasi dari obat tersebut. Sering

pula ditemukan penyalahgunaan obat-obatan yang bersifat sebagai penenang dan

candu. Antara lain yaitu penggunaan obat penenang, narkotika dan psikotropika.

Kasus-kasus yang ditemukan sering terjadi pada anak-anak remaja dan pada orang

dewasa. Apa yang menyebabkan hal ini sering ditemukan pada anak-anak di usia

remaja dan pada orang-orang dewasa? Tindakan apa saja yang sebaiknya dilakukan

pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah dan mengurangi kasus-kasus

penyalahgunaan obat-obatan termasuk pembelian obat tanpa resep?

3.2 SOLUSI

Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi

penyalahgunaan obat-obat antara lain:

1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat karena masyarakat harus

diberikan informasi mengenai bahayanya penggunaan obat yang tidak pada

tempatnya.

2. Membatasi penjualan obat-obatan khususnya obat-obatan terlarang dan obat-

obatan yang bersifat keras.

3. Menegakkan hukum yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan.

4. Melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap peredaran obat-obatan.

5. Memberikan dedikasi kepada masyarakat mengenai bahayanya pembelian

obat tanpa resep terutama mengenai efeknya.

Page 8: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

Dari pihak keluarga, solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan

mengurangi penyalahgunaan obat-obat antara lain:

1. Memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap tingkah laku dan kondisi

anak.

2. Meningkatkan intensitas komunikasi antar anggota keluarga.

3. Meluangkan waktu untuk melakukan penyegaran (refreshing) seperti piknik,

rekreasi, dll.

4. Memberikan kasih sayang yang cukup dan saling memperhatikan antar

anggota keluarga.

Untuk menjamin keamanan dan ketepatan penggunaan obat serta

pengamannya dalam peredaran, berdasarkan undang-undang yang berlaku di

Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

1. Obat Bebas (B)

2. Obat Bebas Terbatas (T)

3. Obat Keras (K)

4. Obat Narkotika (N) UU. No.22 tentang Narkotika/ 1997

5. Obat Psikotropika (K) UU. No. 5 tentang Psikotropika/ 1997

6. Obat Keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter (Obat Wajib Apotek)

Sedangkan untuk penyediaan obat di rumah sakit umum kelas a,b,c/d, rumah

sakit khusus, rumah sakit jiwa, puskesmas dan pos obat desa diatur melalui penetapan

Daftar Obat Esensial Nasional Indonesia (Kep. Men. Kes. No. 216 /Men. Kes /SK /III

/1995).

3.3 Penggunaan obat-obatan

Pemakaian obat dikatakan rasional jika memenuhi kriteria:

1. Sesuai dengan indikasi penyakit

2. Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau

3. Diberikan dengan dosis yang tepat

4. Cara pemberian dengan interval waktu yang tepat

5. Lama pemberian yang tepat

6. Obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu yang terjamin dan aman

Page 9: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

3.4 Kaitan obat-obatan dengan kesehatan

Tujuan penggunaan obat-obatan:

1. Mencegah penyakit

2. Mengatasi atau mengurangi gejala penyakit

3. Menghilangkan rasa sakit

4. Menyembuhkan atau menghilangkan penyakit

5. Memperbaiki atau memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia

6. Menetapkan diagnosa

3.5 Penyalahgunaan obat-obatan

Penyalahgunaan obat-obatan adalah suatu penggunaan obat yang dapat

menimbulkan keadaan yang tak terkuasai oleh individu dan dilakukan di luar

pengawasan medis, atau yang dapat menimbulkan keadaan yang

membahayakan/mengancam masyarakat.

Penyalahgunaan obat-obatan sebenarnya merupakan salah satu ‘bencana

manusia’ yang universal, karena pada kenyataannya tidak ada satu negara pun di

dunia ini yang terlepas dari ‘bencana’ ini. Mengapa orang melakukan penyalahgunaan

obat-obatan? Motivasi dan penyebabnya bisa bermacam-macam. Berikut merupakan

beberapa penyebab yang sering dijadikan alasan:

a. Ada orang-orang yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan rasa

tertekan (stres dan ketegangan hidup) karena konflik-konfilk yang timbul. Hal

ini biasanya berkaitan dengan masalah ekonomi, keluarga, perasaan dan

lingkungan sekitar.

b. Ada orang-orang yang bertujuan untuk sekadar mendapatkan perasaan

nyaman, menyenangkan.

c. Ada orang-orang yang memakainya untuk lari dari realita dan tanggung jawab

kehidupan.

3.6 Beberapa obat-obatan yang sering kali disalahgunakan penggunaannya

Obat Penenang adalah depresan yang tergolong pada kelompok obat yang

disebut benzodiazepine. Obat-obat ini diresepkan oleh para dokter untuk mengurangi

stres, kecemasan, untuk membantu orang tidur dan kegunaan kedokteran lainnya.

Biasanya obat-obat ini berbentuk kapsul atau tablet.

Beberapa orang menyalahgunakan obat penenang karena efeknya yang memabukkan.

Page 10: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

Berbagai nama lainnya: valium, rohypnol, mogadon, librium, lexotan, ativan, BK, pil

anjing, pil koplo, dll.

Narkotika (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang

Narkotika) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,

dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan kedalam golongan-

golongan :

1. Narkotika Golongan I

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,

dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi

menimbulkan ketergantungan, (Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja).

2. Narkotika Golongan II

Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir

dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan

ketergantungan (Contoh: morfin, petidin).

3. Narkotika Golongan III

Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi

atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh: kodein).

Narkotika yang sering disalahgunakan adalah Narkotika golongan I Opiat:

morfin, herion (putauw), petidin, candu, ganja atau kanabis, marihuana, hashis,

kokain, yaitu serbuk kokain, pasta kokain, daun koka.

Psikotropika (Menurut Undang-undang RI No.5 tahun 1997 tentang

Psikotropika). Yang dimaksud dengan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah

maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif

pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental

dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam golongan-golongan sebagai berikut:

1. Psikotropika Golongan I

Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi

amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh: ekstasi,

shabu, LSD).

Page 11: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

2. Psikotropika Golongan II

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam

terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat

mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh: amfetamin,

metilfenidat atau ritalin).

3. Psikotropika Golongan III

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam

terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh: pentobarbital,

Flunitrazepam).

4. Psikotropika Golongan IV

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam

terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh: diazepam,

bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam,

seperti pil BK, pil Koplo, Rohip, Dum, MG).

Psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain :

1. Psikostimulansia: amfetamin, ekstasi, shabu.

2. Sedatif dan hipnotika (obat penenang, obat tidur): MG, BK, DUM, pil

koplo

3. Halusinogenika: Iysergic acid dyethylamide (LSD), mushroom.

3.7 Akibat dari penyalahgunaan obat-obatan

1. Halusinogen dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan pendarahan pada otak

2. Opiat atau opiodat mengganggu menstruasi pada perempuan serta impotensi

dan konstipasi kronik pada pria

3. Inhalasia menyebabkan gangguan pada fungsi jantung, otak, dan liver

4. Amfetamin menyebabkan pengguna menjadi hiperaktif, mudah emosi, tak

punya rasa malu, susah tidur, hipertensi, detak jantung cepat, rasa takut,

mudah lelah

5. Over Dosis zat aditif mengakibatkan pupil mata sangat kecil, pernafasan satu-

satu dan koma, diserta nausea ( mual ), kadang-kadang timbul edema paru

( paru-paru basah ), nyeri tulang, kejang, keluar air mata terus menerus,

rhinorhea, berkeringat, cemas, gelisah, dan gemetar

Page 12: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

6. Alkohol mengganggu sistem saraf. Orang yang banyak minum alkohol akan

mabuk sehingga tidak peka akan keadaan sekitarnya. Ia akan berkata tanpa

kesadaran sehingga perkataanya tidak masuk akal untuk diajak berkomunikasi.

Gangguan metabolisme tubuh yang berdampak pada kegagalan jantung atau

kelainan jantung hal itu disebabkan karena lemak tertimbun pada pembuluh

darah arteri sehingga dapat menghambat aliran darah dan kerja jantung

meningkat .

Page 13: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disusun kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan obat-obatan harus memenuhi kriteria yang benar agar tidak

menimbulkan efek samping.

2. Penyalahgunaan obat disebabkan oleh banyak faktor, terutama faktor

lingkungan.

3. Obat-obat yang sering disalahgunakan antara lain obat penenang, narkotika,

dan psikotropika.

4. Penyalahgunaan obat menimbulkan banyak kerugian bagi pengunanya baik

dari segi kesehatan maupun kehidupan sosialnya.

5. Solusi untuk meminimalisasi penyalahgunaan obat harus dimulai dari diri

sendiri dan tentunya perlu dukungan dari pihak keluarga.

Page 14: Isbd - Penggunaan Dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Di Bidang Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/penggunaan%20obat%20dan%20penyajian

20data.pdf

http://www.pitoyo.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=360

http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/528-obat-dan-perannya-dalam

pelayanan-kesehatan

http://farmasi-istn.blogspot.com/2008/01/pengertian-obat.html

http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&id=131&It

mid=63

http://www.ptphapros.co.id/article.php?&m=Article&aid=17&lg

http://farmasi-istn.blogspot.com/2008/01/cara-penggunaan-obat-yang-benar.html

http://sman42.multiply.com/recipes/item/1/

ROGRAM_KESEHATAN_MENTAL_DAN_PENYALAHGUNAAN_OBAT_DAN

_BAHAN_BERBAHAYA

http://www.g-excess.com/id/kesehatan/narkoba.html

http://lead.sabda.org/kecanduan_dan_penyalahgunaan_obat_obatan

http://indonesia.go.id

Tom, Kus, Tedi,, (1999) Bahaya NAPZA Bagi Pelajar , Bandung :Yayasan Al-Ghifari

The Indonesian Florence Nightingale Foundation, (1999), Kiat Penanggulangan

dan Penyalahgunaan Ketergantungan NAPZA, Jakarta

Allen K.M. (1996) Nursing Care of the Addicted Client. Philadelphia: Lippincott

Stuart Sundeen (1998) Principles and Practice of Psychiatric Nursing , St Louis:

Mosby Year Book

Smith, CM., (1995) Community Health Nursing; Theory and Practice.Philadelphia:

W.B.Saunders Company