ira vitriany-tugas uts pli.pdf

15
1 PARIWISATA BERKELANJUTAN DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT MAKALAH Diajukan untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Disusun Oleh : Ira Vitriany Program Studi Destinasi Pariwisata Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2015

Upload: iravitriany

Post on 01-Feb-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

1

PARIWISATA BERKELANJUTAN DALAM MENINGKATKAN

EKONOMI MASYARAKAT

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

Disusun Oleh :

Ira Vitriany

Program Studi Destinasi Pariwisata

Jurusan Kepariwisataan

Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung

2015

Page 2: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

i

PARIWISATA BERKELANJUTAN DALAM MENINGKATKAN

EKONOMI MASYARAKAT

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester

Disusun Oleh :

Ira Vitriany

Program Studi Destnasi Pariwisata

Jurusan Kepariwisataan

Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung

2015

Page 3: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

i

ABSTRAKSI

Pariwisata Menyumbangkan nilai Positif bagi Perekonomian Negara juga

Masyarakat Lokal Khususnya, semakin dikembangkannya Sustainable Tourism

semakin pula berkembang pengetahuan masyarakat untuk berempati terhadap

alam dengan bagaimana memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan dengan

seefisien mungkin guna menyisakan untuk masa depan. Pada Pariwisata

Berkelanjutan ini memiliki prinsip bagaimana Alam tidak dirusak namun

memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Makalah ini berisikan Latar belakang dan Tinjauan Pustaka mengenai

Sustainable Development, Sustainable Tourism serta di berikan pada Contoh

Kegiatan Sustainable Tourism yaitu Ekowisata di Tangkahan Sumatra Utara dan

Ventanilla, Oaxaca.

Tujuan dari Penulisan ini adalah untuk memberikan Pemahaman mengenai

Pariwisata Berkelanjutan serta memberikan contoh yang terjadi di Dalam Negeri

dan Luar Negeri.

Kata Kunci : Pariwisata, Perkembangan, Berkelanjutan, Ekonomi, Masyarakat,

dan Ekowisata.

Page 4: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan

karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pariwisata

Berkelanjutan dalam meningkatkan Ekonomi Masyarakat” dimana makalah

ini membahas latar belakang, tinjauan pustaka, Pembahasan dan Kegiatan

Ekowisata di Tangkahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara dan Ekowisata di

Ventanilla Oaxaca, juga berdasrkan teori teori yang sudah ada sebelumnya serta

Kesimpulan. Dalam penulisan Makalah ini dilibatkan berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulisan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan

saran serta kritik yang membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan pembuatan Makalah selanjutnya. Akhir

kata semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandung, 11 November 2015

Penulis

Page 5: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

BAB II Tinjauan Pustaka

1. Sustainable Tourism .......................................................................................... 2

BAB III Pembahasan

3.1 Sustainable memberikan dampak Ekonomi yang baik .................................. 5

3.1.1 Ekowisata Tangkahan Kabupaten Langkat ...................................... 5

3.1.2 Ekowisata Ventanilla Oaxaca ......................................................... 6

BAB IV Penutup

Kesimpulan ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

Page 6: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakanng

Pariwisata Memiliki Kontribusi terhadap Pemerintah tak lain ikut juga

berkontribusi terhadap Masyarakat Local Khususnya apabila dalam kegiatan

tersebut terdapat unsur pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya Sustainable

Develpment yang mengglobal saat ini, Pariwisata turut bergabung dengan

mengembangkan konsep Sustainable Tourism dimana seluruh kegiatan

kepariwisataan nya tetap memperhatikan keseimbangan Alam, Lingkungan,

Budaya dan Ekonomi.

Sesuai dengan Resolusi SMU-PBB ke-55 tahun 2000, tujuan utama WSSD

adalah mengevaluasi pelaksanaan Agenda 21 (10 tahun pelaksanaan

pembangunan berkelanjutan) dan menghidupkan kembali komitmen global

mengenai pembangunan berkelanjutan dengan cara mengidentifikasi

keberhasilan dan hambatan serta mencari upaya untuk memfasilitasi

keberhasilan dan mengatasi hambatan. Indonesia merupakan salah satu negara

berkembang yang mengeluarkan Agenda 21 Indonesia nasional mengenai

strategi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal dan nasional serta

memiliki Agenda 21 Sektoral yang dapat dijadikan dasar di dalam

meningkatkan pelaksanaan agenda pembangunan berkelanjutan yang Pro

Poor, Pro Job, Pro Growth, dan Pro Environtment.

1.2 Rumusan Masalah

Pariwisata yang berkelanjutan pada Praktiknya tidak harus mengorbankan

aspek ekonomi dan bahkan lebih dari itu, bahwa kegiatan pariwisata dapat

memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar.

Page 7: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Sustainable Tourism

Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim,1990) bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi

manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk

mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa

mendatang.

Menurut Hakim (2004), ekowisata sebagai konsep pariwisata

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan memiliki karakteristik yang berbeda

dibanding dengan obyek pariwisata lainnya, yaitu : wisata yang bertanggung

jawab pada konservasi lingkungan; wisata yang berperan dalam usaha–usaha

pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal; dan wisata yang menghargai budaya

lokal.

Terdapat Prinsip-prinsip dasar, Tujuan, dan Syarat menurut Streetrn(1977),

Pearce et al.(1989), WCED (1987), IUCN (1991) dalam Sharpey,2000:8 dikutip

dari Sri (2007) yaitu :

Prinsip-prinsip dasar

1. pendekatan hoistik

2. Futurity

3. keseimbangan

Tujuan pembangunan

1. memperbaiki kualitas hidup semua orang : pendidikan, harapan hidup,

kesempatan yang mungkin dipenuhi

2. kebutuhan dasar yang diharapkan, terkonsentrasi pada alam yang

menyediakan pendapatan yang lebih dari sekarang

3. percaya diri kebebasan politik dan pembuat kebijakan tingkat lokal sesuai

dengan kebutuhan masyarakat lokal

4. pembangunan yang beragam

Page 8: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

3

Tujuan yang berkesinambungan

1. tingkat populasi yang meminimalkan menipisnya persediaan sumberdaya

alam yang tidak bisa diperbaharui

2. penggunaan sumberdaya alamyang dapat diperbaharui secara

berkelanjutan

3. polusi yang dihasilkan memperhitungkan daya dukung lingkungan

Syarat pembangunan berkelanjutan

1. mengadopsi paradigma sosial baru yang sesuai dengan kehidupan

berkelanjutan

2. sistem politik dan ekonomi nasional dan internasional ditujukan untuk

pembangunan dan penggunaan sumberdaya yang wajar

3. pengembangan secara terus menerus sistemteknologi yang dapat

memberikan solusi bagi masalah masalah lingkungan

4. memberi fasilitas kepada perkumpulan global yang terintegrasi dalam

pembanunan kepada politik tingkat lokal nasional internasional.

Menurut Jafari dan Parris (1997) lingkungan Fisik memainkan peran

signifikan dalm membentuk dan dibentuk oleh Pariwisata. Hal ini menyatakan

bahwa segalanya saling bergantung.

Dalam upaya penerapan Sustainable tourism terdapa konsep ekowisata

yang mana harus harus dapat memenuhi kriteria pelestarian, pendidikan,

pariwisata, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Sri (2007) Salah satu bentuk dalam pembangunan pariwisata

adalah dengan menerapkan Community Based Tourism (CBT) sebagai pendekatan

pembangunan. Definisi CBT yaitu: 1) bentuk pariwisata yang memberikan

kesempatan kepada masyarakat lokal untuk mengontrol dan terlibat dalam

manajemen dan pembangunan pariwisata, 2) masyarakat yang tidak terlibat

langsung dalam usaha-usaha pariwisata juga mendapat keuntungan, 3) menuntut

Page 9: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

4

pemberdayaan secara politis dan demokratisasi dan distribusi keuntungan kepada

communitas yang kurang beruntung di pedesaan.

Untuk itu ada beberapa prinsip dasar CBT yang disampaikan Suansri

(2003:12) dalam gagasannya yaitu:

1) mengakui, mendukung dan mengembangkan kepemilikan komunitas

dalam industri pariwisata,

2) mengikutsertakan anggota komunitas dalam memulai setiap aspek,

3) mengembangkan kebanggaan komuni tas ,

4) mengembangkan kualitas hidup komunitas,

5) menjamin keberlanjutan lingkungan,

6) mempertahankan keunikan karakter dan budaya di area lokal,

7) membantu berkembangnya pembelajaran tentang pertukaran budaya

pada komunitas,

8) menghargai perbedaan budaya dan martabat manusia,

9) mendistribusikan keuntungan secara adil pada anggota komunitas,

10) berperan dalam menentukan prosentase pendapatan (pendistribusian

pendapatan) dalam proyek yang ada di komunitas.

Page 10: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sustainable Tourism memberikan dampak peningkatan Ekonomi

Sustainable Development yang kini menjadi fokus disegala bidang

mendorong berkembangnya pemeliharaan pemeliharaan lingkungan yang

mengacu pada Green economy. Pada pariwisata berkelanjutan melihat pada

prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pariwisata Berkelanjutan ini harus mampu meningkatkan ekonomi

masyarakat dengan pengembangan pengembangan usaha skala kecil oleh

masyarakat lokal.

Untuk itu terdapat dua contoh wilayah yang menerapkan Sustainable

Tourism dengan permulaan membentuk Community Based Tourism (CBT) yaitu

Ekowisata Tangkahan di Sumatera Utara dan Ekowisata Ventanilla Oaxaca.

3.1.1 Ekowisata Tangkahan

Tangkahan memiliki Keindahan Bentukan Alam dengan karakter hutan

hujan Tropis yang terletak di Hutan Tangkahan tepatnya di Desa Namo Sialang,

Kec. Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Dari hasil Observasi Fieltrip penulis menemukan bahwa Kawasan

ekowisata Tangkahan dulunya merupakan pusat penebangan liar (illegal loging)

di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Rutkita sembiring yaitu sebagai

Ketua Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) yang sempat merasakan nikmat dari

hasil Illegal Logging memaparkan bahwa Penebangan Liar merupakan

pendapatan utama bagi masyarakat sekitar. Pada Tahun 2001 Masyarakat di desa

Namo sialang dan Sei Serdang diberikan sosialisasi mengenai bagaimana

menghasilkan nilai ekonomi tanpa harus merusak Hutan, Suatu Sikap inisiatif

yang hebat dari para penggagas dengan kondisi yang memadai dan banyak

Tantangan namun kemudian Masyarakat setuju untuk mengembalikan kawasan

Tangkahan sebagai kawasan wisata yang ramah lingkungan dengan terbentuknya

Page 11: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

6

Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) merupakan lembaga lokal yang

dipercaya untuk mengelola ekowisata dan bekerja sama dengan pihak taman

nasional, sekaligus membentuk peraturan desa.

Peraturan desa ini merupakan peraturan desa pertama di Indonesia yang

disusun oleh masyarakat, untuk mengatur tentang konservasi dan kehidupan sosial

secara langsung, sebelum diadopsi di berbagai daerah di Indonesia khususnya

daerah Sumatra. Lebih jauh lagi, LPT mengadakan MOU dengan balai Taman

Nasional Gunung Leuser (TNGL) pada 22 april 2002. LPT yang juga masyarakat

Desa namo sialang dan sei serdang dipercaya mengelola kawasan seluas 17,500

ha dari luas 1.094.762 untuk dijadikan kawasan ekowisata serta bertanggung

jawab penuh untuk menjaga keamanan dan kelestarian TNGL.

Dalam Operationalnya para Ranger yaitu sebutan dari anggota LPT

membentuk beberapa Tim yaitu Guide, Asisten, Divisi SAR, Divisi Konservasi

dan Divisi Interpreter. Selain itu masyarakatpun turut berkontribusi dengan

menyediakan Homestay dan Penyedia Souvenir.

LPT mencoba mengembangkan Pariwisata dengan membentuk English

Club sebagai bekal bahasa bagi masyarakat juga menyusun Rencana Pemberian

Pendidikan Guide kepada Masyarakat sekitar, Homering atau pemetaan Kawasan

Tangkahan, serta Reset Perubahan perilaku satwa Liar.

Seluruh Kegiatan yang akan dilakukan kawasan di Tangkahan ini perlu

registrasi terlebih dahulu di Tangkahan Visitor Center yang mana sebagai satu-

satunya pintu masuk ke Tangkahan dan Taman Nasional yang dikelola oleh LPT.

Kawasan Tangkahan memiliki Konservasi yang ada yaitu Conservation

Responses Unit (CRU). CRU ini khusus di Fokuskan pada Gajah. Pada mulanya

Gajah yang ada adalah Gajah-gajah liar yang seering terlibat Konflik dengan

Masyarakat namun sekarang Gajah tersebut dijadikan sebagai Penjagaan dan

Perindungan masyarakat sekitar juga dijadikan atraksi wisata pada pagi hari yaitu

kegiatan memandikan gajah. Alhasil Tangkahan kini sangat Populer bagi

wisatawan Mancanegara khususnya dari Eropa. Sehingga di tahun terakhir yaitu

Page 12: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

7

2014 telah mencapai 4000 wisatawan yang berkunjung ke Tangkahan. Menurut

Ranger setempat yaitu dalam satu tahun LPT dapat menghasilkan ±8 milyar.

3.1.2 Ekowisata Ventanilla Oaxaca

Ventanilla yang berlokasi di Oaxaca di bagian pasific selatan Mexico

tepatnya di Kota Santa Maria Tonameca yang berada diantara 2 destinasi utama

Mexico yaitu Huatulco dan Puerto escondido.

Ekploitasi Penyu menjadi prioritas utama Pemerintah dalam Larangan

pemburuan pada tahun 1992 yang mana menjadi mata pencaharian masyaraka

daerah pantai di daerah tersebut. pelarangan tersebut memiliki arti yang memaksa

masyarakat untuk mencari sumber mata pencaharian yang baru yaitu ekowisata.

dari sini lah para masyarakat memulai wisata lagoon, pada tahun 1995

"cooperativa de servicios Ecoturisticos la Ventanilla S.C de R.L." yaitu organisasi

non pemerintahan yang mengusung Ekowisata dibentuk. yang terdiri dari ketua,

sekertaris, bendahara dan divisi kewaspadaan pada illegal Wildlife exploitation.

pada tahun 1997 badai Pauline dan badi rick menimpa daerah tersebut

menyebabkan kerusakan lingkunga, sosial, dan ekonomi yang sangat parah.

sebelum nya pohon mangrove tumbuh sekitar 35 m di ventanilla namun sebagian

besar rusak akibat badai. sejak saat itu masyarakat memutuskan aktif dalam

rehabilitasi hutan mangrove. disamping itu, ekowisata telah menangani dan

masyarakat meminta pemerintahan serta non pemerintahan untuk mendukung.

dalam kebutuhan Wildlife yang berkelanjutan masyarakat endaftarkann sebagai

sebuah Unit of management and sustainable use of Wildlife dengan nama UMA

(unidad de Manejo y Aprovechamiento Sustenable de la vida silvestre).

Pelayanan (bidang perdagangan, restauran, dan hotel) berkontribusi

sebesar 19,3% perekonomian daerah dan merupakan sumber utama pendapatan

bagi masyarakat disana. pada tahun 2001. Huatulco menarik 226568 turis yang

jumlah pengeluarannya sekitar 2010844990 dollars yang mana Ventanilla selalu

menjadi destinasi pertama yang dikunjungi dimana turis dapat mengunjungi

penangkaran penyu yang di lindungi, rusa, danau Mangrove serta buaya dan

burung.

Page 13: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

8

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Manusia membutuhkan alam, alam merupakan suatu sumber kehidupan

manusia. Oleh karena itu Sustainable development perlu di mengerti dan dilihat

oleh setiap orang khususnya bidang pariwisata. Salah satunya dengan perlibatan

masyarakat yaitu Community based Tourism (CBT). CBT ini memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk turut ikut serta dalam pengembangan

pariwisata, serta mebua usaha usaha yang memberikan keuntungan.

Page 14: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

9

DAFTAR PUSTAKA

Foucat, V.S Avila. Community-based Ecotourism management moving towards

sustainability, in ventanilla, Oaxaca, Mexico. dalam Ocean&Coastal

Management 45 (2002) 511-529. United Kingdom: Elsevier Science Ltd.

Hakim, Luchman. Dasar – dasar Ekowisata. 2004. Bayumedia Publishing.

Malang;

Muhammad attar, dkk. Analisis potensi dan arahan strategi kebijakan

pengembangan desa ekowisata di kecamatan bumiaji-kota batu. journal of

indonesian Tourism and Development studies. E-ISSN : 2338-1647.

Universitas Brawijaya.

Nurhayati, endah sri. 2007. community based tourism CBT sebagai pendekatan

pembangunan pariwisata berkelanjutan. dalam jurnal masyarakat,

kebudayaan, dan politik VOL.20-no.3/2007-07.

Panduan dasar Pelaksanaan ekowisata. UHJAK/2009/PI/H/9.

Suansri, Potjana, Community Based Tourism Handbook (Thailand: REST Project,

2003).

Page 15: ira Vitriany-tugas UTS PLI.pdf

10