ips dasar
DESCRIPTION
aaaaaaTRANSCRIPT
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.
Sedangkan lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia
yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.
2.2 Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)
Pada lingkungan alam terjadi adanya interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan serta segala unsur
abiotik, seperti tanah, batu-batuan, air, udara, dan lain sebagainya. Dalam lingkungan
alam digolongkan menjadi empat kategori, yaitu fenomena yang terjadi di udara atau
atmosfir, fenomena dalam lapisan bumi, fenomena dalam perputaran air, dan fenomena
dalam lingkungan makhluk hidup. Keempat hal tersebut yang terjadi dalam lingkungan
alam.
2.2.1 Fenomena di udara atau gejala atmosfir
Fenomena di udara adalah peristiwa yang terjadi pada lapisan atmosfir yang
meliputi dua aspek, yaitu iklim dan cuaca.
a. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dari suatu wilayah yang relatif luas dengan
kurun waktu tertentu. Pada umumnya para ahli meteorologi dan klimatologi
membagi iklim berdasarkan sifat-sifat tertentu, seperti berdasarkan garis lintang,
klasifikasi iklim Koppen dan iklim Junghuhn.
Iklim berdasarkan garis lintang
Berdasarkan garis lintang bumi terbagi dalam lima wilayah iklim, yaitu :
4
1. Wilayah iklim ekuator
2. Wilayah iklim tropika
3. Wilayah iklim sub tropika
4. Wilayah iklim sedang
5. Wilayah iklim kutub
Klasifikasi iklim Koppen
Vladimir Koppen mengklasifisikan iklim berdasarkan cuaca dengan
menggunakan sistem huruf, yang terdiri dari 2 sampai 3 huruf. Huruf pertama
menunjukkan penggolongan berdasarkan curah hujan dan suhu.
1. A Iklim Tropika, mempunyai suhu rata-rata tiap bulan di atas 18℃ atau
64,40℃ serta mempunyai kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi
2. B Iklim Kering, proses penguapan air melebihi curah hujan, sehingga tidak
ada persediaan air serta tidak ada sungai yang mengalir terus menerus
3. C Iklim Sedang Hangat, suhu bulanan rata-rata di atas -3℃ sampai kurang
dari 18℃. Iklim ini mempunyai musim winter dan summer
4. D Iklim Salju, suhu rata-rata terdingin mencapai -3℃ dan suhu terpanas
melebihi 10℃
5. E Iklim Es, suhu rata-rata terpanas kurang dari 10℃
Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, kekeringan, dan kebekuan
wilayah. Bagi iklim A, C, dan D huruf keduanya,
1. f = lembab, curah hujan cukup merata, dan tidak ada musim kering
2. w = periode musim kering terdapat pada musim dingin (winter)
3. s = periode musim kering terdapat pada musim panas (summer)
4. m = ada musim kering walau pendek (hanya di iklim A)
Iklim B, huruf keduanya yaitu :
1. S = iklim stepa, curah hujan pada daerah lintang rendah antara 380 mm -
760 mm
2. W = iklim gurun, curah hujan tahunan kurang dari 250 mm
Iklim E, huruf keduanya, yaitu :
1. F = iklim salju abadi
2. H = iklim salju di pegunungan tinggi
5
Contoh dari gabungan 2 kelompok huruf tersebut di atas adalah :
1. Af = iklim hujan tropika
2. BW = iklim gurun
3. Cf = iklim hujan sedang yang lembab sepanjang musim
4. Dw = iklim hutan salju dingin, yang kering pada saat musim dingin
5. EF = iklim salju abadi
Iklim Junghuhn
Membagi daerah iklim berdasarkan ketinggian di atas permukaan air laut
secara vertikal dan vegetasi yang tumbuh.
1. Daerah keinggian 0 meter sampai 700 meter di atas permukaan air laut
diklasifikasikan daerah panas. Pada umumnya banyak tanaman padi, tebu,
jagung, kelapa dengan suhu rata-rata tahunan 22℃.
2. Daerah 700 meter sampai 1500 meter di atas permukaan laut, disebut daerah
sedang. Suhunya 15℃ sampai 22℃. Tanaman di daerah ini karet, kina,
kopi, dan sayur-sayuran.
3. Daerah ketinggian 1500 meter sampai 2500 meter di atas permukaan laut,
dikena daerah sejuk. Suhunya 11℃ sampai 15℃. Tanamannya yang sesuai
pinus, kina, dan holtikultura.
4. Daerah ketinggian 2500 meter hingga 4000 meter di atas permukaan air
laut, dikenal sebagai daerah dingin yang suhunya kurang dari 11℃. Di sini
banyak ditumbuhi lumut.
5. Daerah ketinggian melebihi 4000 meter di atas permukaan laut dikenal
sebagai daerah salju abadi.
b. Cuaca adalah keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu dan dapat berubah
setiap saat. Selain itu, cuaca merupakan jalinan unsur suhu udara, tekanan udara,
kelembapan udara, angin, awan dan curah hujan.
2.2.2 Fenomena dalam lapisan bumi atau gejala litosfer
Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga pembentuk
permukaan bumi (tenaga geologi). Tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi disebut
tenaga endogen, sedangkan yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Adapun
yang termasuk tenaga endogen yaitu :
6
1. Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi. Magma adalah campuran batuan dalam keadaan cair, liat, serta
sangat panas. Aktivitas magma disebabkan karena tingginya suhu magma dan
banyaknya gas yang terkandung di dalamnya.
2. Tektonisme
Tektonisme adalah gerak yang bekerja dari dalam bumi dan berasal dari proses
radioaktif di dalam magma dengan arah vertikal maupun mendatar yang
mengakibatkan perubahan letak lapisan bumi. Gerak tektonisme tersebut dibedakan
lagi menjadi gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
a. Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yeng relatif
lambat, dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam
gerak epirogenetik, yaitu :
Epirogenetik positif, yaitu turunnya daratan sehingga seolah-olah permukaan
air laut naik
Epirogenetik negatif, yaitu gerakan naiknya daratan sehingga seolah-olah
permukaan air laut turun
b. Gerak orogenetik adalah gerakan yang relatif lebih cepat dari gerak epirogenetik.
Gerak ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
Lipatan, yaitu gerakan tekanan horizontal yang menyebabkan lapisan kulit
bumi menjadi terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah
lipatan (sinklin). Bentuk-bentuk lipatan bermacam-macam ada lipatan tegak,
lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan rebah, dan lipatan isoklin.
Patahan, yaitu gerakan tekanan horizontal dan vertikal yang bekerja relatif
cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi menjadi retak atau patah.
Bentuk-bentuk patahan bermacam-macam ada yang berbentuk lembah
(graben), tanah naik (horst), menyerupai tangga (flexur), dan sesar.
3. Gempa
Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari
dalam lapisan-lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum,
sedangkan pusat gempa di permukaan bumi disebut episentrum. Menurut terjadinya
gempa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
7
a. Gempa Tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan yang
panjang di dalam bumi. Di Indoesia gempa ini sering terjadi di laut.
b. Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi
c. Gempa Runtuhan adalah gempa yang disebabkan runtuhnya tanah atau dinding goa.
Sedangkan yang termasuk tenaga eksogen atau tenaga yang berasal dari luar
permukaan bumi yaitu :
1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses penghancuran massa batuan baik secara fisika, kimiawi,
dan biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas :
a. Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah
struktur kimiawi batuan tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah
bagian-bagian yang lebih kecil
b. Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan
c. Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme atau
makhluk hidup.
d. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa batuan
disertai perubahan struktur kimiawi batuan yang terlapukan dan pelapukan ini
berlangsung dengan bantuan air dan didorong oleh temperatur yang tinggi
2. Erosi
Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk
tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh zat pengangkut yang
bergerak di permukaan bumi. Dari pengertian itu ada dua proses utama dalam erosi
yaitu :
a. Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut dengan
pengikisan
b. Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat
disebut pengendapan atau sedimentasi
Sedangkan berdasarkan kecepatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan
erosi yang dipercepat (erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana
proses penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya.
8
Berdasarkan zat pelarut atau penyebabnya erosi dapat dibagi menjadi lima
macam, yaitu :
a. Erosi Air
Proses pengikisan adalah bahwa air harus mengalir, baik di dalam tanah (air
tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan tanah setelah
terjadi hujan dan mengangkut benda-benda padat. Erosi air terbagi atas :
Erosi Percikan
Erosi Lembar
Erosi Alur
Erosi Parit
b. Erosi Angin (korasi)
Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angina disebut deflasi. Erosi angina
terjadi di daerah-daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil
dan pasir, jika melintas bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah
digosok dan dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam angina,
sehingga sedikit demi sedikit batuan tersebut terkikis.
c. Erosi Es (gletser)
Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak.
Gletsyet terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya
selalu tertutup es seperti pegunungan Himalaya dan Alpina
d. Erosi Air Laut (abrasi)
Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau
erosi air laut. Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun
mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang yang ada di pantai.
e. Maswassting
Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses
terjadinya masswasting hampir sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap
pelepasan masa batuan atau tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang
terkikis, dan pengendapan batuan tersebut di suatu tempat (sedimentasi)
9
2.2.3 Fenomena dalam perputaran air atau gejala hidrosfer
Hidrosfer berasal dari hidros = air dan sphare = daerah atau bulatan. Hidrosfer
dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat atau bagian
bumi berupa air dalam bentuk cair dan zat-zat lain yang larut di dalamnya. Air di bumi
memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran
yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi berupa gerakan air menuju
atmosfer yang diimbangi dengan turunnya hujan dan salju. Siklus air dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu :
a. Siklus kecil adalah air laut yang menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan
hujan, lalu jatuh ke laut
b. Siklus sedang adalah air laut menguap, mengalami kondensasi dan angin membawa
air, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah,
selokan, sungai, dan ke laut lagi
c. Siklus besar adalah air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-
kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai
salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali
ke laut
Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis
dan klimatologis, antara lain :
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Evapotranspirasi
d. Kondensasi
e. Adveksi
f. Presipitasi
g. Run off (aliran permukaan
h. Infiltrasi
i. Perkolasi
10
Bumi ini memiliki berbagai jenis daerah perairan, yang meliputi :
1. Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan (baik yang
berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai, dan limpasan dari air tanah) dan
bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Berdasarkan sumber asal
air, sungai dapat dikelompokkan menjadi :
a. Sungai hujan, yaitu sumber utama airnya berasal dari air hujan dan bersifat
sementara (pada musim penghujan saja).
b. Sungai es atau salju yang mencair, yaitu sungai yang sumber utamanya berasal dri
es atau salju yang mencair.
c. Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber utamanya berasal dari gletser dan
mata-mata air.
Selain di atas, engelompokan sungai berdasarkan keadaan airnya (kestabilan),
yaitu :
a. Sungai permanen adalah sungai yang keadaan airnya relatif stabil atau tetap baik
saat musim kemarau maupun musim penghujan.
b. Sungai periodik adalah sungai yang keadaan airnya tidak tetap atau hanya berair
pada musim hujan.
2. Air tanah
Air tanah adalah air tawar yang terdapat dalam lapisan-lapisan dalam tanah, di
mana air masuk ke dalam tanah melaluibproses peresapan melalui tanah dan batu-
batuan.
3. Danau
Danau adalah bagian permukaan bumi yang merupakan sebuah cekungan yang
relatif luas dan digenangi air. Air danau dapat berasal dari air hujan, air tanah, dan
mata air. Berdasarkan cara terbentuknya, danau dapat dibagi menjadi :
a. Danau vulkanik
b. Danau tektonik
c. Danau tektovulkanik
d. Danau bendungan
e. Danau karst
f. Danau glasial
11
Sedangkan berdasarkan macam airnya, dapat dibedakan menjadi danau air asin
dan danau air tawar.
4. Rawa
Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara yang cukup besar yang merupakan
tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa dilihat dari genangan airnya dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Rawa yang airnya selalu tergenang
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
5. Laut
Laut adalah massa air yang memisahkan benua atau pulau yang satu dengan benua
atau pulau lain. Luas laut kira-kira dua pertiga dari luas permukaan bumi. Berdasarkan
proses terjadinya laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Laut transgresi, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif
baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut atau turunnya daratan secara
perlahan-lahan, sehingga sebagian daratan tergenangi air.
b. Laut ingresi, yaitu laut yang terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan
vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan.
c. Laut regresi, yaitu laut yang menyempit akibat proses sedimentasi lumpur yang
dibawa sungai.
Sedangkan berdasarkan letaknya, dibagi menjadi laut tepi, laut tengah, dan laut
pedalaman
Di dasar laut, sebenarnya terdapat relief yang hampir sama dengan di daratan.
Macam-macam relief di dasar laut antara lain :
Paparan benua (continental shelf )
Punggung laut (ridge)
Palung laut (trench)
Cekungan laut (basin)
Selain itu, terdapat gerakan air laut yang meliputi arus laut, gelombang laut, dan
pasang surut air laut.
a. Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan
teratur.
12
b. Gelombang laut adalah alunan permukaan air yang umumnya ditimbulkan oleh
tiupan angin di atas laut karena perbedaan tekanan antara lereng terhadap angin dan
lereng bayangan angin.
c. Pasang surut air laut adalah naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang
akibat pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara Bumi dan Bulan, Bumi dan
Matahari, atau Bumi dengan Bulan dan Matahari.
2.2.4 Fenomena dalam lingkungan makhluk hidup atau gejala biosfer
Biosfer merupakan di mana makhluk hidup tinggal. Pada gejala biosfer membahas
tentang tumbuhan, hewan, dan manusia. Ketiga aspek tersebut saling berpengaruh.
Manusia menjadi penentu corak pengaruh yang menyebabkan timbulnya perbedaan
dalam jumlah, jenis, persebaran serta ekosistem atau tempat tinggal dari tumbuhan
maupun hewan. Persebaran flora dan fauna di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya :
a. Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu
samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka dataran yang
besar itu menjadi terpisah membentuk benua-benua yang baru. Keanekaragaman flora
fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam
membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang
disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
b. Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik
flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk
fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan
dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga
berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda
menyebabkan flora dan fauna berbeda pula.
c. Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa
tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan
iklim sebagai berikut.
13
Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
d. Faktor biotik
Makhluk hidup seperti manusia dan hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh
yang cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia. manusia juga
mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan
perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia
berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.Selain itu faktor hewan
juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora.
1. Tumbuhan atau flora
Berikut ini merupakan persebaran flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan
dalam beberapa bioma.
a. Bioma Tundra (padang lumut)
Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan
suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.
b. Bioma taiga
Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin
dan musim panas yang sangat pendek.
c. Bioma Hutan Iklim Sedang
Pada bioma hutan iklim sedang terletak pada kawasan subtropis dengan iklim semi
selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai
musim dingin.
d. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya
sangat banyak dan bervariasi. Bioma Savana (Padang Rumput)
e. Bioma savana
Beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan iklim kering yang terbentang dari
kawasan tropika sampai subtropik. Daerah tropika sampai subtropika dengan curah
hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut mempunyai tingkat
kesuburan sangat rendah..
14
f. Bioma Gurun
Bioma gurun dicirikan dengan kondisi iklim musim kering yang sangat ekstrim
dengan suhu udara yang tinggi.
2. Hewan atau fauna
Alfred Russel Wallace adalah tokoh yang sangat terkenal dalam membahas
persebaran flora dan fauna dunia sehingga sering disebut sebagai bapak biogeografi
dunia. Alfred Russel Wallece pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di dunia
dalam beberapa provinsi atau bagian wilayah, yaitu :
a. Provinsi Zoogeografi Paleartic
b. Provinsi Zoogeografi Neartic
c. Provinsi Zoogeografi Neotropical
d. Provinsi Zoogeografi Ethiopian
e. Provinsi Zoogeografi Oriental
f. Provinsi Zoogeografi Australia
g. Provinsi Zoogeografi Oceanic
h. Provinsi Antartik
2.3 Fenomena Manusia
2.3.1 Lingkungan Sosial
Manusia merupakan pusat perhatian utama dalam geografi. Segala aktivitas
manusia itu turut mengubah bentuk permukaan Bumi melalui pemilihan tempat tinggal
dan pembangunan struktur pada permukaannya. Manusia itu senantiasa berkompetisi
antar sesamanya utuk mngendalikan permukaan Bumi.
Anda harus memahami keadaan manusia di Bumi dari segi populasi,
keanekaragaman budaya dalam hal karakteristiknya, penyebarannya, dan
perpindahannya. Begitu pula tentang hal yang menyangkut pola-pola dan jaringan kerja
dalam hal ketergantungan ekonomi di permukaan Bumi.
Pengetahuan lainnya yang harus anda pahami adalah dalam hal tempat tinggal
manusia menyangkut berbagai proses,pola, dan fungsinya. Sedangkan hal lainnya
adalah bagaimana kerjasama atau pertentangan antar berbagai kekuatan yang terjadi di
antara mereka dimasa lalu, masa kini dan kemungkinannya di masa depan
mempengaruhi pembagian dan pengontrolan permukaan bumi.
15
Kompetensi untuk menguasai wilayah permukaan Bumi baik yang luas maupun
yang sempit merupakan suatu sifat bawaan universal di antara berbagai komunitas
manusia dan telah menghasilkan baik kerjasama yang produktif maupun terjadinya
pertentangan yang sepanjang waktu yang mengakibatkan terjadinya kerusakan. Kita
perlu memahami sifat dan sejarahnya dari kekuatan kerjasama dan pertentangan di atas
Bumi dan pengejawantahan keruangan dari kekuatan-kekuatan ini dalam hal pembagian
wilayah permukaan bumi secara politik atau ekonomi dan atas dasar lainnya.
Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan seseorang untuk memahami
bagaimana dan mengapa berbagai kelompok yang berbeda telah membagi,
mengorganisasi, dan menyatukan wilayah-wilayah di permukaan Bumi.
Berbagai pembagian adalah beberapa region di permukaan Bumi dimana kelompok
manusia menguasainya untuk alasan politik (wilayah kekuasaan), administrasi, ekonomi
dan bahkan atas dasar agama. Setiap region ini biasanya memiliki sebuah wilayah,
nama, dan perbatasan. Di masa lampau pernah sekelompok kecil manusia yang berada
pada teritorial sangat luas sekali membagi ruang berdasarkan nilai budaya dan tujuan
kehidupannya. Sementara pada era perkotaan sekarang ini masyarakat idustri membagi
wilayahnya untuk berbagai keperluan dengan mengharapkan suatu tempat tinggal
berupa lingkungan yang aman dengan memenuhi berbagai standar untuk hidup yang
baik Kedua contoh ini dihubungkan untuk menggambarkan pembagian Bumi oleh
kelompok-kelompok manusia yang berbeda.
Sering pertentangan yang terjadi mengenai bagaimana membagi dan
mengorganisasi bagian-bagian dari ruang Bumi menyangkut penguasaan sumber-
sumber daya seperti dasar samudera dan benua antartika di Kutub selatan, menguasai
rute-rute strategis seperti terusan Suez dan terusan Panama, atau pendominasian
manusia seperti kolonialisasi Afrika dan Asia oleh Eropa. Berbagai hal seperti alasan
bahasa, agama, ideologi politik, kebangsaan, dan unsur ras telah mendorong terjadinya
konflik mengenai bagaimana wilayah dan sumberdaya itu akan dikembangkan,
pemanfaatan lingkungan daratan dan lautan merefleksikan pembagian permukaan Bumi
menjadi bagian-bagian yang dikuasai oleh berbagai kelompok kepentingan politik dan
ekonomi.
Persekutuan antar berbagai bangsa untuk tujuan-tujuan pertahanan, politik,
ekonomi dan perdagangan membuktikan bentuk lain dari pembagian permukaan Bumi
16
oleh manusia. Persekutuan ini antara lain dengan NATO, ASEAN, APEC, dan Uni
Eropa. Begitu pula berbagai perusahaan multinasional membagi ruang Bumi dan
berkompetensi untuk mengembangkan sumber daya, industri dan untuk tempat
penjualan produk barang dan jasa milik mereka.
Beberapa peristiwa pada waktu yang lalu telah menggambarkan pembagian
wilayah dan manusia yang menempatinya seperti dua perang dunia, perang regional
(perang Arab Israel), perang sipil di Amerika Serikat, perang kemerdekaan Republik
Indonesia, kerusuhan di perkotaan merupakan pengejawantahan perasaan dan kehendak
manusia untuk memegang teguh hak untuk membagi permukaan Bumi atas dasar cara
pandang nilai yang mereka pegang teguh.
Untuk lokal di sekitar kita, pembagian ruang dengan skala yang lebih kecil meliputi
penggunaan tanah untuk mendirikan bangun milik pemerintah, lapangan udara, sumber
air bersih, pertanian, pembangian wilayah administrasi untuk pendidikan, kesehatan dan
alasan lain-lainya merupakn contoh pembagian permukaan Bumi di sekitar kita.
Manusia berbagai salah satu unsur kekuatan biosfer menjadi penentu corak
pengaruh yang menyebabkan timbulnya perbedaan mereka dalam jumlah, jenis,
persebaran tempat tinggal, kualitas kehidupan di daerah tertentu, serta bentuk
permukaan bumi tempat mereka tinggal.
2.3.2 Lingkungan sosial budaya
1. Karakteristik lingkungan alam
Lingkungan tempat manusia berada di lingkungan masyarakat. Ia berperan berperan
baik sebagai individu, sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga dunia yang
terkait dengan struktur sosial dan sistem sosial. Juga, manusia memiliki peranan yang
dominan terhadap kehidupan sosial budaya.
Keterikatan manusia sebagai individu dengan masyarakat menyebabkan individu
mempunyai solidaritas tertentu dengan masyarakatnya. Solidaritas dari masyarakat
dapat kita rasakan apabila kita dekat dan mampu berinteraksi dengan masyarakatnya.
Orang yang pernah berjasa di lingkungan masyarakat atau individu yang memiliki
kepribadian kharismatik akan merasakan sebagai anggota masyarakat. Sebaliknya
individu yang sering menyimpang dari kebiasaan, norma dan aturan masyarakat,
17
individu tersebut akan merasakan hukuman sosial dari warga masyarakatnya, berupa
dikucilkan dari lingkunganya.
Bentuk kelompok yang universial, yang menjadi dasar terbentuknya kelompok atau
masyarakat yang lebih luas yaitu keluarga. Dalam hal ini keluarga inti terdiri dari suami,
istri, dengan anak – anaknya. Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga mempunyai
fungsi yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Seorang
individu dilahirkan , diperbesarkan, diperkenalkan, dengan norma, nilai, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, kepribadian seorang terutama kepribadian dasar terbentuk
dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok pertama dan utama yang dikenal oleh
seorang individu.
Perkembangan kelompok baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh individu yang menjadi pendukungnya. Perkembangan sosial,
ekonomi, budaya kelompok merupakan ungkapan pengaruh individu-individu yang
mendukung kelompok. Kelompok itu akan menjadi kelompok liberal, sosialis,
pancasialis dan seterusnya sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan kreativitas individu-
individu yang mendukungnya. Bahkan bagi pribadi-pribadi tertentu yang memiliki
kekuatan yang luar biasa (kharis matik) dapat mempengaruhi kelompok sedemikian,
sehingga dapat menjadi pedoman bagi anggota-anggota lainnya.
a. Struktur sosial budaya
Struktur sosial budaya adalah keseluruhan jalinan unsur-unsur sosial banyak.
Struktur sosial budaya suatu masyarakat meliputi berbagai kelompok yang terdiri
dari orang banyak dan termasuk pranata-pranata (lembaga-lembaga) sosial tempat
orang banyak berpartisipasi. Partisipasi orang pada pranata-pranata sosial dapat
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu jenis kelamin, umur, dan kekerabatan.
b. Perubahan sosial budaya
Seiring dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
umat manusia pun dalam tatanan sistem sosial pun akan mengalami perubahan.
Perubahan itu sendiri adalah suatu keadaan yang menujukkan perbedaan antara
situasi sebelum dan sesudahnya. Misalnya setelah ditemukan alat-alat transportasi,
manusia yang tadinya terikat nilai-nilai tradisional maka setelah dingunakan alat-
alat transportasi dapat memilih nilai-nilai baru sebagai nilai alternatif yang
menguntungkan.
18
c. Faktor – faktor perubahan
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ada dua, yaitu faktor-faktor yang
berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internar factors), yang disebut faktor
endogen. Sedangkan faktor yang kedua yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar
masyarakat (external factors), yang disebut faktor eksogen.
1. Faktor-faktor yang berasal dalam masyarakat
a. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
Bertambah penduduk yang besar menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada sendi kehidupan kemasyarakatan. Berkurangnya jumlah
penduduk juga mendorong terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan.
b. Perubahan struktur sosial
Salah satu perubahan struktur sosial yang sedang terjadi yaitu perubahan
struktur keluarga dari struktur tradisional menuju struktur keluarga modern
c. Perubahan nilai dan sikap
Nilai adalah suatu yang baik, yang diinginkan dan dicita-citakan dan
dianggap penting oleh warga masyarakat. Sedangkan sikap adalah
kecenderungan untuk melakukan atau tidak melakukan hal-hal tertentu terhadap
manusia, benda, keadaan, motivasi untuk menilai dunia sekitarnya dalam
katagori baik atu buruk dan kesiapan mental seseorang dalam menanggapi
(Soerjono Soekanto, 1983)
d. Penemuan baru
Penemuan-penemuan baru atau inovasi terjadinya perubahan sosial dan
kebudayaan. Inovasi secara luas dapat berarti proses pembaruan penggunaan
sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan baru tenaga kerja, dan
penggunaan teknologi baru yang semuanya dapat mengakibatkan adanya sistem
ekonomi dan teknologi.
e. Konflik dan revolusi
Konflik dan revolusi dapat mempengaruhi perubahan sosial dan kebudayaan.
Konflik adalah pertentangan dalam masyarakat yang dapat mengakibatkan
perubahan sosial dan kebudayaan. Revolusi adalah perubahan sendi-sendi pokok
kehidupan manusia terjadi secara cepat baik yang direncanakan ataupun tidak.
19
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat
a. Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial dan
kebudayaan suatu masyarakat.
b. Peperangan
Peperangan antara negara pun dapat menimbulkan perubahan sosial dan
kebudayaan.
c. Pengaruh kebudayaan lain
Saat ini sudah mulai adanya dampak dari budaya asing terhadap budaya
lokal. Dampak tersebut sebagai konsekuensi globalisasi dari media massa
elektronik dan cetak.
d. Hubungan manusia dengan lingkungan sosial
Keluarga, teman, tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antarbangsa
merupakan lingkungan sosial budaya. Lingkungan tersebut akan berpengaruh
terhadap perubahan dan perkembangan hidup manusia. Kapan dan di mana pun kita
berada selalu berhungan dengan lingkungan sosial budaya.
Dengan semakin majunya, yaitu dengan ditemukannya alat-alat komunikasi dan
elektronik memungkinkan dapat merangsang perubahan terhadap kepribadian
manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok, bahkan sebagai anggota
dari masyarakat.
Manusia lahir ke dunia sebagai suatu individu. Ia merupakan suatu kesatuan
sistem rohani dan jasmani. Dalam diri manusia sebagai individu terdapat potensi-
potensi kejiwaan yang dapat di kembangkan. Sedangkan untuk perkembangkan
pontensi-potensi secara wajar diperlikan pertumbuhan jasmani yang sesuai dan
wajar pula. Untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan, manusia tidak dapat
melepaskan diri dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Manusia tidak dapat
melepaskan diri dari kondisi fisik, kondisi sosial dan kondisi budaya disekitarnya.
2.4 Kemajemukan Agama, Ras, dan Etnik
2.4.1 Kemajemukan Agama
Kemajemukan agama adalah hal yang tidak bisa dihindari terutama di Indonesia.
Untuk menjaga hubungan yang harmonis, setiap orang harus saling menghormati antar
20
agama yang berbeda dan setiap orang berhak memeluk agama sesuai dengan keyakinan
masing-masing berdarkan pancasila dan UUD 45. Seperti kita tahu Indonesia adalah
negara yang majemuk di mana kemajemukannya meliputi beberapa hal seperti
kemajemukan agama, ras, dan etnik. Namun pada kenyataannya, ternyata banyak terjadi
cela-mencela antar umat beragama bahkan ada yang menimbulkan aksi anarkis di
masyarakat. Tentunya hal ini menjadi keprihatinan semua pihak sehingga perlu berbagai
macam upaya untyuk menjaga kerukunan umat beragama.
1. Pentingnya Toleransi Beragama
Kemajemukan agama akan berdampak pada hubungan antar umat agama.
Sayangnya tidak semua orang paham akan pentingnya toleransi antar umat beragama.
Kebanyakan orang masih menganggap bahwa agama mereka adalah yang paling
benar. Semua agama pasti mengajarkan hal yang baik. Untuk itu kita harus menjaga
agar hubungan antar sesama manusia dapat berlangsung dengan baik. Manfaat
toleransi beragama adalah antara lain menghindari terjadinya perpecahan dan
memperkokoh silaturahmi.
2. Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama
Ada banyak cara untuk membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama
dalam rangka menyikapi kemajemukan agama di Indonesia. Pertama-tama kita garus
membangkitkan pengakuan dan kesadaran, kewajiban dan kebutuhan bersama serta
cara-cara dan dasar-dasar untuk membangkitkan proses komitmen dan penyadaran.
Kita juga harus menyadari bahwa kemajemukan agama bukanlah hal yang negatif,
justru hal ini memotivasi kita untul saling terbuka, menghargai, mengakui, berdialog,
dan memahami satu sama lain. Lakukan hal-hal kecil misalnya menyapa,
mengundang, dan segala bentuk interaksi lainnya. Selain itu, membiarkan pemeluk
agama lain beribadah sesuai dengan agamanya. Oleh karena itu, perbedaan bukan kita
jadikan sebagai jurang pemisah, melainkan digunakan sebagai alat persatuan.
2.4.2 Kemajemukan Ras
Persebaran dan jenis - jenis ras di Indonesia. Berikut ini adalah jenis – jenis ras yang ada
di Indonesia berdasarkan zaman :
21
1. Zaman Es
Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat
(berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur
(berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut
adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari
Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua
ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur).
2. Tahun 2000 SM sampai Awal Abad ke-20
a. Ras Negroid
Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam,
bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia,
mendiami Papua.
b. Ras Weddoid
Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh
sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan,
mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
c. Melayu Tua (Proto Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang,
bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa
bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan,
Sulawesi, dan NTB.
d. Melayu Muda (Deutro Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang
agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang
melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan
Sulawesi.
2.4.3 Kemajemukan Etnik
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.
Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda
tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
22
agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik
yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun
selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik
tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
1. Pengaruh Keragaman Suku Bangsa terhadap Integritas Bangsa
Faktor disintegrasi bangsa di antaranya ialah negara yang berbentuk kepulauan
yang dipisahkan oleh lautan, sehingga akan memunculkan sikap ingin menguasai
daerah sendiri dan tidak mau diatur. Kemudian keberagaman suku, ras, agama bisa
memicu disintegrasi bangsa, karena setiap golongan pasti mempunyai budaya, watak,
dan adat yang berbeda dan yang pasti mereka masing-masing mempunyai ego
kesukuan sehingga akan mudah konflik dengan suku-suku yang lain. Faktor
disintegrasi yang lain ialah rasa ketidakadilan yang memicu pemberontakan kepada
yang berbuat tidak adil.
Kemajemukan bangsa Indonesia yang meliputi bahasa, budaya, suku, agama dan
ras, bisa menjadi daya integrasi maupun disintegrasi bangsa kita. Seperti yang kita
ketahui, dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia kita dapat berkomunikasi
antar suku dan ras sehingga hubungan akan terjalin dengan baik dan dapat mempererat
persaudaraan sebagai satu bangsa besar yaitu bangsa Indonesia.
Ke dua, kemajemukan bangsa kita juga dapat menjadi daya disintegrasi bangsa
karena dengan keragaman itu, rentan sekali terhadap konflik antar suku dan daerah,
terutama masalah agama seperti yang terjadi akhir-akhir ini di kawasan timur
Indonesia. Selain faktor kemajemukan budaya, penyebab disintegrasi bangsa
Indonesia juga terpicu oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus di
pulau jawa, sehingga menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan dari daerah lain,
sehingga timbul keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI.
Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal
yaitu Bhinneka Tunggal Ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita
mempunyai ideologi yang sama yaitu pancasila. Sedangkan yang menjadi faktor
disintegrasi bangsa adalah kurang adanya rasa nasionalisme yang tinggi, kurangnya
rasa toleransi sesama bangsa, campur tangan pihk asing dalam masalah bangsa.
2. Membentuk Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa
23
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan
persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas
berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa
Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah
air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas
bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan
yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa
persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia. Membiasakan bersahabat dan
saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong
royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa
Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam
kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa,
dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah
keluarga.
b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui
musyawarah.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan
pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air.
3. Politik Bhinneka Tunggal Ika dalam Keragaman Budaya Indonesia
24
Bila kita mengingat para pejuang dan pemikir multikulturalisme, pluralisme, atau
kesetaraan hak seperti Bhiku Parekh, Lawrence Blum, Voltaire, Nelson Mandela, Nur
Kholis Majid, atau John Lennon sekalipun, sebenarnya secara tidak sadar pun kita
memiliki impian yang sama dengan mereka. Impian tersebut adalah keharmonisan
dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam
kehidupan manusia telah berdampak pada perpecahan antara satu sama lain. Toleransi
yang dibawa oleh Voltaire telah tercacati oleh perilaku manusia itu sendiri.
Disintegrasi terjadi dimana-mana, diskriminasi ras serta agama pun selalu hadir di
dalam kelompok masyarakat yang kompleks, masyarakat yang beragam.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya, ras,
etnis, dan agama yang paling besar di dunia telah menunjukkan kegagalan dalam
menciptakan masyarakat yang integratif. Bahkan semboyan yang mengedepankan
persatuan dan kesatuan (Bhinneka Tunggal Ika) pun justru menimbulkan masalah-
masalah baru di dalamnya. Konflik antar identitas (agama, suku, etnis) terjadi dimana-
mana, gerakan separatis bermunculan, dan diskriminasi ras, agama, dan kepercayaan
pun hadir mewarnainya.
2.5 Berbagai Region
Region (wilayah) merupakan konsep yang dipakai untuk mengidentifikasi dan
membagi atau mengorganisasi wilayah-wilayah di permukaan bumi untuk berbagai
tujuan. Untuk lebih memahami pengertian region sebaiknya Anda pahami terlebih
dahulu mengenai perbedaan pemahaman lanschaft dan landscape. Pemahaman
lanschaft pada mulanya oleh Alfred Hettner di Jerman diartikan sebagai suatu wilayah
di permukaan bumi yang memiliki sifat fisis yang karakteristik sebagai suatu
individualitas tertentu, yang dapat dibedakan dari wilayah lain disekitarnya. Kemudian
konsep tersebut diperluas tidak hanya terbatas pada keadaan fisis saja, melainkan juga
termasuk tumbih-tumbuhan, binatang dan manusianya.
Berbeda halnya dengan pemahaman landscape di Amerika Serikat dan Britania saat
itu. Konsep landscape berarti bentuk luar dari permukaan bumi di bawah armosfir, atau
dapat disebut permukaan bumi. Pengertian lanscape dapat dipandang sebagai obyek
material wilayah yang terbatas atau dapat dikatakan sebagai suatu bentangan (bentang
25
alam dan bentang budaya) saja tetapi seperti yang kita lihat dari hasil pemotretan foto
udara.
Untuk menghindarkan pengertian yang kabur terhadap kedua konsep tersebut maka
menurut Sumaatmadja (1988:42) digunakan konsep region. Selanjutnya dalam
Sumaatmadja dikatakan bahwa “Region berarti suatu wilayah yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan diri dari region-region lain
disekitarnya”. Region ini memiliki ukuran yang bervariasi, dapat meliputi wilayah yang
sangat luas maupun wilayah terbatas. Karakter terpenting yang harus dimilikinya yaitu
terdapatnya homogenetas tertentu yang khas. Karakteristik yang khas ini dapat berupa
aspek fisis maupun kultural.
Dengan demikian, menurut Dickinson (dalam Sumaatmadja, 1998), “Suatu region
adalah suatu komplek keruangan atau komplek teritorial yang terdiri dari penyebaran
gejala-gejala yang berbeda sesamanya, yang mengungkapkan suatu keseluruhan aspek
tertentu sebagai ruang geografi”. Dari pengertian diatas, region dapat pula dibedakan
sebagai berikut :
1. Pengertian internasional : region dapat meliputi beberapa negara yang
mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya : wilayah Asia
Tenggara, wilayah Asia Timur, wilayah Amerika Utara, Amerika Latin dan
sebagainya.
2. Pengertian nasional : region merupakan sebagian dari negara, tetapi bagian
tersebut mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya : pantai timur
Sumatera, Pantai Utara Jawa, dataran tinggi Bandung dan sebagainya.
Adakalanya beberapa konsep region saling tumpang tindih atau sangat khusus
merujuk ke hal yang lebih spesifik. Yang dimaksud tumpang tindih ialah terhadap suatu
konsep region bisa digunakan tidak hanya berdasarkan satu fungsi melainkan bisa untuk
banyak fungsi. Dengan menggunakan konsep region ini seakan–akan dibuatkan sekat-
sekat untuk membagi bumi sesuai dengan maksud regionisasi yang dilakukan.
Region dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu region formal dan region
fungsional. Apa yang dimaksud region formal dan region formal, secara lebih rinci akan
diuraikan sebagai berikut.
26
2.5.1 Region formal
Region formal disebut juga region uniform dan bersifat statis, yaitu suatu wilayah
yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan termasuk kedalamnya kenampakan
fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, penggunaan lahan dsb. Anda
dapat membagi bentuk permukaan bumi berdasarkan topografi nya, misalnya menjadi
wilayah pegunungan (wilayah ini merupakan kesatuan kenampakan yang sama yaitu
bentuk bergunung-gunung, sejauh kenampakan muka bumi bergunung itu masih
terkait atau relatif sam, maka sejauh atau seluas itu pula wilayah pegunungan
tersebut).
Region dapat ditandai pula oleh bentuk-bentuk kenampakan lahan dengan pola
umum dari aktivitas pertanian, industri, pemukiman, perkebunan atau bentuk lahan
lain yang relatif tetap seperti lembah sungai yang dibatasi oleh daerah alirannya.
Region formal berdasarkan kenampakan budaya, misalnya di Jawa Barat dapat Anda
bedakan wilayah Parahyangan dengan Pantura (Pantai Utara Jawa). Pada kedua contoh
region ini kita dapat membedakan bagaimana karakter masyarakatnya yang berbeda,
baik dari aspek budaya maupun kehidupan sosialnya.
Pembagian wilayah secara politik atau administratif pun dapat Anda kelompokkan
menjadi wilayah formal, misalnya negara, propinsi, kabupaten atau kecamatan dan
seterusnya.
2.5.2 Region Fungsional
Region fungsional disebut juga region nodal. Region fungsional bersifat dinamis
dibandingakan dengan region formal, yaitu ditandai oleh adanya gerakan dari pusat
dan ke pusat. Pusat tersebut disebut node. Sejauh mana node dapat menarik daerah
sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, maka sejauh itulah batas region
nodalnya.
Contoh sederhana dapat anda amati pada masyarakat tradisional atau pra-industri,
dimana pada pusat perkampungan penduduk adapat memenuhi kebutuhannyasecara
mandiri. Lahan pedesaan dapat menyediakan berbagai kebutuhan penduduk seperti
makanan, bahan bakar dan pakaian sederhana. Perkampungan merupakan pusat tempat
27
dibuatnya berbagai keputusan yang menyangkut kehidupan warga kampung, dan
perkampungan pun merupakan pusat pergerakan manusia atau penduduk kampung dan
hewan sebagai alat bantu pembajakan lahan pertanian dan setiap pagi dan pulang di
siang atau sore harinya.
Pada masyarakat maju, jumlah penduduk lebih banyak dan menyebar. Lokasi
pasar, sekolah, pusat kesehatan umumnya terkonsentrasi dalam satu tempat tertentu.
Tempat tertentu tersebut merupakan region nodalnya. Para petani menjual hasil
panennya di pasar, anak-anak ke sekolah, ibu-ibu berbelanja ke wilayah pusat
perbelanjaan, para karyawan pabrik pergi setiap hari kerja ke wilayah pusat industri.
Suatu region nodal terdapat empat unsur penting sebagai berikut :
1. adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia;
2. adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara
terorganisir;
3. wilayah yang makin meluas;
4. adanya jaring-jaring rute tempat tukar menukar berlangsung.
Pada region nodal terdapat fungsi suatu tempat sebagai sirkulasi. Pada wilayah
tersebut terdapat aktivitas yang diorganisir dan umumnya bersifat lebih dinamis seperti
gerakan orang, barang, berita atau pesan. Karena itu dalam region nodal meliputi
wilayah di sekitar titik pusat. Region formal tidak memiliki inti (core), walaupun
dalam beberapa hal memiliki heartland area (wilayah jantung). Heartland area adalah
daerah yang kenampakan dari suatu kriteria tertentu sangat jelas kenampakannya.
Pusat kegiatan berkembang karena adanya kebutuhan manusia, baik kebutuhan
biologis maupun kebutuhan sosial. Kebutuhan tersebut sangat beragam dan seluruhnya
tidak dapat dipenuhi oleh produksi sendiri. Karena itu manusia membutuhkan manusia
lain. Contoh petani menghasilkan padi, akan tetapi mereka juga membutuhkan
pakaian, barang bangunan dan kebutuhan lainnya. Mereka perlu kerjasama atau saling
tukar menukar barang dengan orang lain yang berbeda produksinya. Timbulah
pertukaran atau proses jual beli pada masyarakat modern. Tempat jual beli itu
umumnya tempat-tempat yang dapat dengan mudah dijangkau dari berbagai tempat.
Dalam proses interaksi itu ada berbagai aturan, dimana baik si penjual maupun si
pembeli harus sepakat dan mematuhinya. Sehingga terjadi kepuasan berbagai pihak.
Dengan demikian dalam region nodal tidak hanya terlibat sejumlah orang tetapi juga
28
barang, jasa, transportasi dan berbagai aturan sehingga membentuk suatu sistem yang
saling menunjang. Misalnya, Kota Cirebon di Jawa Barat merupakan suatu wilayah
pertemuan lalu lintas darat antara wilayah timur kea rah Jakarta atau ke arah Bandung,
daerah ini akan sangat terasa sekali pada saat menjelang dan sesudah hari raya idul
fitri dengan arus lalu lintas yang padat dan macet. Wilayah tersebut dinamakan
wilayah fungsional (nodal) bagi pengendalian kelancaran arus lalu lintas.
Luas wilayah fungsional dapat saja lebih luas dari pada wilayah formal, misalnya
wilayah Bopuncur yaitu wilayah Bogor, Puncak, dan Cianjur yang merupakan wilayah
fungsional yang berfungsi sebagai daerah konservasi. Wilayah cekungan sedimen
tersier di Pulau Sumatera merupakan wilayah fungsional karena memiliki cadangan
minyak terbesar di Indonesia. Wilayah hutan tropika merupakan wilayah fungsional
karena berfungsi sebagai paru-paru dunia. Wilayah Ujung Kulon merupakan wilayah
fungsional bagi perlindungan satwa langka tropikal seperti badak bercula satu.