ips dasar

40
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manusia dan Lingkungan Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif. Sedangkan lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill. 2.2 Fenomena Fisik (Lingkungan Alam) Pada lingkungan alam terjadi adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan serta segala unsur abiotik, seperti tanah, batu-batuan, air, udara, dan lain sebagainya. Dalam lingkungan alam digolongkan menjadi empat kategori, yaitu fenomena yang terjadi di udara atau atmosfir, fenomena dalam lapisan bumi, fenomena dalam perputaran air, dan fenomena dalam lingkungan makhluk hidup. Keempat hal tersebut yang terjadi dalam lingkungan alam.

Upload: satrio-kurnia-angriawan

Post on 27-Oct-2015

130 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

aaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: IPS Dasar

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia dan Lingkungan

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya

yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,

perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan

lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.

Sedangkan lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari

penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara

timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia

yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.

2.2 Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)

Pada lingkungan alam terjadi adanya interaksi antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan serta segala unsur

abiotik, seperti tanah, batu-batuan, air, udara, dan lain sebagainya. Dalam lingkungan

alam digolongkan menjadi empat kategori, yaitu fenomena yang terjadi di udara atau

atmosfir, fenomena dalam lapisan bumi, fenomena dalam perputaran air, dan fenomena

dalam lingkungan makhluk hidup. Keempat hal tersebut yang terjadi dalam lingkungan

alam.

2.2.1 Fenomena di udara atau gejala atmosfir

Fenomena di udara adalah peristiwa yang terjadi pada lapisan atmosfir yang

meliputi dua aspek, yaitu iklim dan cuaca.

a. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dari suatu wilayah yang relatif luas dengan

kurun waktu tertentu. Pada umumnya para ahli meteorologi dan klimatologi

membagi iklim berdasarkan sifat-sifat tertentu, seperti berdasarkan garis lintang,

klasifikasi iklim Koppen dan iklim Junghuhn.

Iklim berdasarkan garis lintang

Berdasarkan garis lintang bumi terbagi dalam lima wilayah iklim, yaitu :

Page 2: IPS Dasar

4

1. Wilayah iklim ekuator

2. Wilayah iklim tropika

3. Wilayah iklim sub tropika

4. Wilayah iklim sedang

5. Wilayah iklim kutub

Klasifikasi iklim Koppen

Vladimir Koppen mengklasifisikan iklim berdasarkan cuaca dengan

menggunakan sistem huruf, yang terdiri dari 2 sampai 3 huruf. Huruf pertama

menunjukkan penggolongan berdasarkan curah hujan dan suhu.

1. A Iklim Tropika, mempunyai suhu rata-rata tiap bulan di atas 18℃ atau

64,40℃ serta mempunyai kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi

2. B Iklim Kering, proses penguapan air melebihi curah hujan, sehingga tidak

ada persediaan air serta tidak ada sungai yang mengalir terus menerus

3. C Iklim Sedang Hangat, suhu bulanan rata-rata di atas -3℃ sampai kurang

dari 18℃. Iklim ini mempunyai musim winter dan summer

4. D Iklim Salju, suhu rata-rata terdingin mencapai -3℃ dan suhu terpanas

melebihi 10℃

5. E Iklim Es, suhu rata-rata terpanas kurang dari 10℃

Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, kekeringan, dan kebekuan

wilayah. Bagi iklim A, C, dan D huruf keduanya,

1. f = lembab, curah hujan cukup merata, dan tidak ada musim kering

2. w = periode musim kering terdapat pada musim dingin (winter)

3. s = periode musim kering terdapat pada musim panas (summer)

4. m = ada musim kering walau pendek (hanya di iklim A)

Iklim B, huruf keduanya yaitu :

1. S = iklim stepa, curah hujan pada daerah lintang rendah antara 380 mm -

760 mm

2. W = iklim gurun, curah hujan tahunan kurang dari 250 mm

Iklim E, huruf keduanya, yaitu :

1. F = iklim salju abadi

2. H = iklim salju di pegunungan tinggi

Page 3: IPS Dasar

5

Contoh dari gabungan 2 kelompok huruf tersebut di atas adalah :

1. Af = iklim hujan tropika

2. BW = iklim gurun

3. Cf = iklim hujan sedang yang lembab sepanjang musim

4. Dw = iklim hutan salju dingin, yang kering pada saat musim dingin

5. EF = iklim salju abadi

Iklim Junghuhn

Membagi daerah iklim berdasarkan ketinggian di atas permukaan air laut

secara vertikal dan vegetasi yang tumbuh.

1. Daerah keinggian 0 meter sampai 700 meter di atas permukaan air laut

diklasifikasikan daerah panas. Pada umumnya banyak tanaman padi, tebu,

jagung, kelapa dengan suhu rata-rata tahunan 22℃.

2. Daerah 700 meter sampai 1500 meter di atas permukaan laut, disebut daerah

sedang. Suhunya 15℃ sampai 22℃. Tanaman di daerah ini karet, kina,

kopi, dan sayur-sayuran.

3. Daerah ketinggian 1500 meter sampai 2500 meter di atas permukaan laut,

dikena daerah sejuk. Suhunya 11℃ sampai 15℃. Tanamannya yang sesuai

pinus, kina, dan holtikultura.

4. Daerah ketinggian 2500 meter hingga 4000 meter di atas permukaan air

laut, dikenal sebagai daerah dingin yang suhunya kurang dari 11℃. Di sini

banyak ditumbuhi lumut.

5. Daerah ketinggian melebihi 4000 meter di atas permukaan laut dikenal

sebagai daerah salju abadi.

b. Cuaca adalah keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu dan dapat berubah

setiap saat. Selain itu, cuaca merupakan jalinan unsur suhu udara, tekanan udara,

kelembapan udara, angin, awan dan curah hujan.

2.2.2 Fenomena dalam lapisan bumi atau gejala litosfer

Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga pembentuk

permukaan bumi (tenaga geologi). Tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi disebut

tenaga endogen, sedangkan yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Adapun

yang termasuk tenaga endogen yaitu :

Page 4: IPS Dasar

6

1. Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari

dalam perut bumi. Magma adalah campuran batuan dalam keadaan cair, liat, serta

sangat panas. Aktivitas magma disebabkan karena tingginya suhu magma dan

banyaknya gas yang terkandung di dalamnya.

2. Tektonisme

Tektonisme adalah gerak yang bekerja dari dalam bumi dan berasal dari proses

radioaktif di dalam magma dengan arah vertikal maupun mendatar yang

mengakibatkan perubahan letak lapisan bumi. Gerak tektonisme tersebut dibedakan

lagi menjadi gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

a. Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yeng relatif

lambat, dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam

gerak epirogenetik, yaitu :

Epirogenetik positif, yaitu turunnya daratan sehingga seolah-olah permukaan

air laut naik

Epirogenetik negatif, yaitu gerakan naiknya daratan sehingga seolah-olah

permukaan air laut turun

b. Gerak orogenetik adalah gerakan yang relatif lebih cepat dari gerak epirogenetik.

Gerak ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.

Lipatan, yaitu gerakan tekanan horizontal yang menyebabkan lapisan kulit

bumi menjadi terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah

lipatan (sinklin). Bentuk-bentuk lipatan bermacam-macam ada lipatan tegak,

lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan rebah, dan lipatan isoklin.

Patahan, yaitu gerakan tekanan horizontal dan vertikal yang bekerja relatif

cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi menjadi retak atau patah.

Bentuk-bentuk patahan bermacam-macam ada yang berbentuk lembah

(graben), tanah naik (horst), menyerupai tangga (flexur), dan sesar.

3. Gempa

Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari

dalam lapisan-lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum,

sedangkan pusat gempa di permukaan bumi disebut episentrum. Menurut terjadinya

gempa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu

Page 5: IPS Dasar

7

a. Gempa Tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan yang

panjang di dalam bumi. Di Indoesia gempa ini sering terjadi di laut.

b. Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi

c. Gempa Runtuhan adalah gempa yang disebabkan runtuhnya tanah atau dinding goa.

Sedangkan yang termasuk tenaga eksogen atau tenaga yang berasal dari luar

permukaan bumi yaitu :

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran massa batuan baik secara fisika, kimiawi,

dan biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas :

a. Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah

struktur kimiawi batuan tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah

bagian-bagian yang lebih kecil

b. Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan

c. Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme atau

makhluk hidup.

d. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa batuan

disertai perubahan struktur kimiawi batuan yang terlapukan dan pelapukan ini

berlangsung dengan bantuan air dan didorong oleh temperatur yang tinggi

2. Erosi

Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk

tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh zat pengangkut yang

bergerak di permukaan bumi. Dari pengertian itu ada dua proses utama dalam erosi

yaitu :

a. Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut dengan

pengikisan

b. Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat

disebut pengendapan atau sedimentasi

Sedangkan berdasarkan kecepatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan

erosi yang dipercepat (erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana

proses penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya.

Page 6: IPS Dasar

8

Berdasarkan zat pelarut atau penyebabnya erosi dapat dibagi menjadi lima

macam, yaitu :

a. Erosi Air

Proses pengikisan adalah bahwa air harus mengalir, baik di dalam tanah (air

tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan tanah setelah

terjadi hujan dan mengangkut benda-benda padat. Erosi air terbagi atas :

Erosi Percikan

Erosi Lembar

Erosi Alur

Erosi Parit

b. Erosi Angin (korasi)

Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angina disebut deflasi. Erosi angina

terjadi di daerah-daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil

dan pasir, jika melintas bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah

digosok dan dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam angina,

sehingga sedikit demi sedikit batuan tersebut terkikis.

c. Erosi Es (gletser)

Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak.

Gletsyet terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya

selalu tertutup es seperti pegunungan Himalaya dan Alpina

d. Erosi Air Laut (abrasi)

Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau

erosi air laut. Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun

mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang yang ada di pantai.

e. Maswassting

Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses

terjadinya masswasting hampir sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap

pelepasan masa batuan atau tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang

terkikis, dan pengendapan batuan tersebut di suatu tempat (sedimentasi)

Page 7: IPS Dasar

9

2.2.3 Fenomena dalam perputaran air atau gejala hidrosfer

Hidrosfer berasal dari hidros = air dan sphare = daerah atau bulatan. Hidrosfer

dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat atau bagian

bumi berupa air dalam bentuk cair dan zat-zat lain yang larut di dalamnya. Air di bumi

memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran

yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi berupa gerakan air menuju

atmosfer yang diimbangi dengan turunnya hujan dan salju. Siklus air dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu :

a. Siklus kecil adalah air laut yang menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan

hujan, lalu jatuh ke laut

b. Siklus sedang adalah air laut menguap, mengalami kondensasi dan angin membawa

air, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah,

selokan, sungai, dan ke laut lagi

c. Siklus besar adalah air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-

kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai

salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali

ke laut

Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis

dan klimatologis, antara lain :

a. Evaporasi

b. Transpirasi

c. Evapotranspirasi

d. Kondensasi

e. Adveksi

f. Presipitasi

g. Run off (aliran permukaan

h. Infiltrasi

i. Perkolasi

Page 8: IPS Dasar

10

Bumi ini memiliki berbagai jenis daerah perairan, yang meliputi :

1. Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan (baik yang

berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai, dan limpasan dari air tanah) dan

bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Berdasarkan sumber asal

air, sungai dapat dikelompokkan menjadi :

a. Sungai hujan, yaitu sumber utama airnya berasal dari air hujan dan bersifat

sementara (pada musim penghujan saja).

b. Sungai es atau salju yang mencair, yaitu sungai yang sumber utamanya berasal dri

es atau salju yang mencair.

c. Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber utamanya berasal dari gletser dan

mata-mata air.

Selain di atas, engelompokan sungai berdasarkan keadaan airnya (kestabilan),

yaitu :

a. Sungai permanen adalah sungai yang keadaan airnya relatif stabil atau tetap baik

saat musim kemarau maupun musim penghujan.

b. Sungai periodik adalah sungai yang keadaan airnya tidak tetap atau hanya berair

pada musim hujan.

2. Air tanah

Air tanah adalah air tawar yang terdapat dalam lapisan-lapisan dalam tanah, di

mana air masuk ke dalam tanah melaluibproses peresapan melalui tanah dan batu-

batuan.

3. Danau

Danau adalah bagian permukaan bumi yang merupakan sebuah cekungan yang

relatif luas dan digenangi air. Air danau dapat berasal dari air hujan, air tanah, dan

mata air. Berdasarkan cara terbentuknya, danau dapat dibagi menjadi :

a. Danau vulkanik

b. Danau tektonik

c. Danau tektovulkanik

d. Danau bendungan

e. Danau karst

f. Danau glasial

Page 9: IPS Dasar

11

Sedangkan berdasarkan macam airnya, dapat dibedakan menjadi danau air asin

dan danau air tawar.

4. Rawa

Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara yang cukup besar yang merupakan

tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa dilihat dari genangan airnya dapat

dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

a. Rawa yang airnya selalu tergenang

b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang

5. Laut

Laut adalah massa air yang memisahkan benua atau pulau yang satu dengan benua

atau pulau lain. Luas laut kira-kira dua pertiga dari luas permukaan bumi. Berdasarkan

proses terjadinya laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Laut transgresi, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif

baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut atau turunnya daratan secara

perlahan-lahan, sehingga sebagian daratan tergenangi air.

b. Laut ingresi, yaitu laut yang terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan

vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan.

c. Laut regresi, yaitu laut yang menyempit akibat proses sedimentasi lumpur yang

dibawa sungai.

Sedangkan berdasarkan letaknya, dibagi menjadi laut tepi, laut tengah, dan laut

pedalaman

Di dasar laut, sebenarnya terdapat relief yang hampir sama dengan di daratan.

Macam-macam relief di dasar laut antara lain :

Paparan benua (continental shelf )

Punggung laut (ridge)

Palung laut (trench)

Cekungan laut (basin)

Selain itu, terdapat gerakan air laut yang meliputi arus laut, gelombang laut, dan

pasang surut air laut.

a. Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan

teratur.

Page 10: IPS Dasar

12

b. Gelombang laut adalah alunan permukaan air yang umumnya ditimbulkan oleh

tiupan angin di atas laut karena perbedaan tekanan antara lereng terhadap angin dan

lereng bayangan angin.

c. Pasang surut air laut adalah naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang

akibat pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara Bumi dan Bulan, Bumi dan

Matahari, atau Bumi dengan Bulan dan Matahari.

2.2.4 Fenomena dalam lingkungan makhluk hidup atau gejala biosfer

Biosfer merupakan di mana makhluk hidup tinggal. Pada gejala biosfer membahas

tentang tumbuhan, hewan, dan manusia. Ketiga aspek tersebut saling berpengaruh.

Manusia menjadi penentu corak pengaruh yang menyebabkan timbulnya perbedaan

dalam jumlah, jenis, persebaran serta ekosistem atau tempat tinggal dari tumbuhan

maupun hewan. Persebaran flora dan fauna di Indonesia disebabkan oleh beberapa

faktor, diantaranya :

a. Kondisi geologi

Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu

samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka dataran yang

besar itu menjadi terpisah membentuk benua-benua yang baru. Keanekaragaman flora

fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam

membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang

disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).

b. Iklim

Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik

flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk

fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan

dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga

berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda

menyebabkan flora dan fauna berbeda pula.

c. Ketinggian tempat

Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa

tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan

iklim sebagai berikut.

Page 11: IPS Dasar

13

Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).

Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)

Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)

Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)

d. Faktor biotik

Makhluk hidup seperti manusia dan hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh

yang cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia. manusia juga

mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan

perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia

berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.Selain itu faktor hewan

juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora.

1. Tumbuhan atau flora

Berikut ini merupakan persebaran flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan

dalam beberapa bioma.

a. Bioma Tundra (padang lumut)

Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan

suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.

b. Bioma taiga

Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin

dan musim panas yang sangat pendek.

c. Bioma Hutan Iklim Sedang

Pada bioma hutan iklim sedang terletak pada kawasan subtropis dengan iklim semi

selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai

musim dingin.

d. Bioma Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya

sangat banyak dan bervariasi. Bioma Savana (Padang Rumput)

e. Bioma savana

Beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan iklim kering yang terbentang dari

kawasan tropika sampai subtropik. Daerah tropika sampai subtropika dengan curah

hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut mempunyai tingkat

kesuburan sangat rendah..

Page 12: IPS Dasar

14

f. Bioma Gurun

Bioma gurun dicirikan dengan kondisi iklim musim kering yang sangat ekstrim

dengan suhu udara yang tinggi.

2. Hewan atau fauna

Alfred Russel Wallace adalah tokoh yang sangat terkenal dalam membahas

persebaran flora dan fauna dunia sehingga sering disebut sebagai bapak biogeografi

dunia. Alfred Russel Wallece pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di dunia

dalam beberapa provinsi atau bagian wilayah, yaitu :

a. Provinsi Zoogeografi Paleartic

b. Provinsi Zoogeografi Neartic

c. Provinsi Zoogeografi Neotropical

d. Provinsi Zoogeografi Ethiopian

e. Provinsi Zoogeografi Oriental

f. Provinsi Zoogeografi Australia

g. Provinsi Zoogeografi Oceanic

h. Provinsi Antartik

2.3 Fenomena Manusia

2.3.1 Lingkungan Sosial

Manusia merupakan pusat perhatian utama dalam geografi. Segala aktivitas

manusia itu turut mengubah bentuk permukaan Bumi melalui pemilihan tempat tinggal

dan pembangunan struktur pada permukaannya. Manusia itu senantiasa berkompetisi

antar sesamanya utuk mngendalikan permukaan Bumi.

Anda harus memahami keadaan manusia di Bumi dari segi populasi,

keanekaragaman budaya dalam hal karakteristiknya, penyebarannya, dan

perpindahannya. Begitu pula tentang hal yang menyangkut pola-pola dan jaringan kerja

dalam hal ketergantungan ekonomi di permukaan Bumi.

Pengetahuan lainnya yang harus anda pahami adalah dalam hal tempat tinggal

manusia menyangkut berbagai proses,pola, dan fungsinya. Sedangkan hal lainnya

adalah bagaimana kerjasama atau pertentangan antar berbagai kekuatan yang terjadi di

antara mereka dimasa lalu, masa kini dan kemungkinannya di masa depan

mempengaruhi pembagian dan pengontrolan permukaan bumi.

Page 13: IPS Dasar

15

Kompetensi untuk menguasai wilayah permukaan Bumi baik yang luas maupun

yang sempit merupakan suatu sifat bawaan universal di antara berbagai komunitas

manusia dan telah menghasilkan baik kerjasama yang produktif maupun terjadinya

pertentangan yang sepanjang waktu yang mengakibatkan terjadinya kerusakan. Kita

perlu memahami sifat dan sejarahnya dari kekuatan kerjasama dan pertentangan di atas

Bumi dan pengejawantahan keruangan dari kekuatan-kekuatan ini dalam hal pembagian

wilayah permukaan bumi secara politik atau ekonomi dan atas dasar lainnya.

Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan seseorang untuk memahami

bagaimana dan mengapa berbagai kelompok yang berbeda telah membagi,

mengorganisasi, dan menyatukan wilayah-wilayah di permukaan Bumi.

Berbagai pembagian adalah beberapa region di permukaan Bumi dimana kelompok

manusia menguasainya untuk alasan politik (wilayah kekuasaan), administrasi, ekonomi

dan bahkan atas dasar agama. Setiap region ini biasanya memiliki sebuah wilayah,

nama, dan perbatasan. Di masa lampau pernah sekelompok kecil manusia yang berada

pada teritorial sangat luas sekali membagi ruang berdasarkan nilai budaya dan tujuan

kehidupannya. Sementara pada era perkotaan sekarang ini masyarakat idustri membagi

wilayahnya untuk berbagai keperluan dengan mengharapkan suatu tempat tinggal

berupa lingkungan yang aman dengan memenuhi berbagai standar untuk hidup yang

baik Kedua contoh ini dihubungkan untuk menggambarkan pembagian Bumi oleh

kelompok-kelompok manusia yang berbeda.

Sering pertentangan yang terjadi mengenai bagaimana membagi dan

mengorganisasi bagian-bagian dari ruang Bumi menyangkut penguasaan sumber-

sumber daya seperti dasar samudera dan benua antartika di Kutub selatan, menguasai

rute-rute strategis seperti terusan Suez dan terusan Panama, atau pendominasian

manusia seperti kolonialisasi Afrika dan Asia oleh Eropa. Berbagai hal seperti alasan

bahasa, agama, ideologi politik, kebangsaan, dan unsur ras telah mendorong terjadinya

konflik mengenai bagaimana wilayah dan sumberdaya itu akan dikembangkan,

pemanfaatan lingkungan daratan dan lautan merefleksikan pembagian permukaan Bumi

menjadi bagian-bagian yang dikuasai oleh berbagai kelompok kepentingan politik dan

ekonomi.

Persekutuan antar berbagai bangsa untuk tujuan-tujuan pertahanan, politik,

ekonomi dan perdagangan membuktikan bentuk lain dari pembagian permukaan Bumi

Page 14: IPS Dasar

16

oleh manusia. Persekutuan ini antara lain dengan NATO, ASEAN, APEC, dan Uni

Eropa. Begitu pula berbagai perusahaan multinasional membagi ruang Bumi dan

berkompetensi untuk mengembangkan sumber daya, industri dan untuk tempat

penjualan produk barang dan jasa milik mereka.

Beberapa peristiwa pada waktu yang lalu telah menggambarkan pembagian

wilayah dan manusia yang menempatinya seperti dua perang dunia, perang regional

(perang Arab Israel), perang sipil di Amerika Serikat, perang kemerdekaan Republik

Indonesia, kerusuhan di perkotaan merupakan pengejawantahan perasaan dan kehendak

manusia untuk memegang teguh hak untuk membagi permukaan Bumi atas dasar cara

pandang nilai yang mereka pegang teguh.

Untuk lokal di sekitar kita, pembagian ruang dengan skala yang lebih kecil meliputi

penggunaan tanah untuk mendirikan bangun milik pemerintah, lapangan udara, sumber

air bersih, pertanian, pembangian wilayah administrasi untuk pendidikan, kesehatan dan

alasan lain-lainya merupakn contoh pembagian permukaan Bumi di sekitar kita.

Manusia berbagai salah satu unsur kekuatan biosfer menjadi penentu corak

pengaruh yang menyebabkan timbulnya perbedaan mereka dalam jumlah, jenis,

persebaran tempat tinggal, kualitas kehidupan di daerah tertentu, serta bentuk

permukaan bumi tempat mereka tinggal.

2.3.2 Lingkungan sosial budaya

1. Karakteristik lingkungan alam

Lingkungan tempat manusia berada di lingkungan masyarakat. Ia berperan berperan

baik sebagai individu, sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga dunia yang

terkait dengan struktur sosial dan sistem sosial. Juga, manusia memiliki peranan yang

dominan terhadap kehidupan sosial budaya.

Keterikatan manusia sebagai individu dengan masyarakat menyebabkan individu

mempunyai solidaritas tertentu dengan masyarakatnya. Solidaritas dari masyarakat

dapat kita rasakan apabila kita dekat dan mampu berinteraksi dengan masyarakatnya.

Orang yang pernah berjasa di lingkungan masyarakat atau individu yang memiliki

kepribadian kharismatik akan merasakan sebagai anggota masyarakat. Sebaliknya

individu yang sering menyimpang dari kebiasaan, norma dan aturan masyarakat,

Page 15: IPS Dasar

17

individu tersebut akan merasakan hukuman sosial dari warga masyarakatnya, berupa

dikucilkan dari lingkunganya.

Bentuk kelompok yang universial, yang menjadi dasar terbentuknya kelompok atau

masyarakat yang lebih luas yaitu keluarga. Dalam hal ini keluarga inti terdiri dari suami,

istri, dengan anak – anaknya. Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga mempunyai

fungsi yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Seorang

individu dilahirkan , diperbesarkan, diperkenalkan, dengan norma, nilai, dan lain

sebagainya. Oleh karena itu, kepribadian seorang terutama kepribadian dasar terbentuk

dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok pertama dan utama yang dikenal oleh

seorang individu.

Perkembangan kelompok baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya tidak dapat

dilepaskan dari pengaruh individu yang menjadi pendukungnya. Perkembangan sosial,

ekonomi, budaya kelompok merupakan ungkapan pengaruh individu-individu yang

mendukung kelompok. Kelompok itu akan menjadi kelompok liberal, sosialis,

pancasialis dan seterusnya sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan kreativitas individu-

individu yang mendukungnya. Bahkan bagi pribadi-pribadi tertentu yang memiliki

kekuatan yang luar biasa (kharis matik) dapat mempengaruhi kelompok sedemikian,

sehingga dapat menjadi pedoman bagi anggota-anggota lainnya.

a. Struktur sosial budaya

Struktur sosial budaya adalah keseluruhan jalinan unsur-unsur sosial banyak.

Struktur sosial budaya suatu masyarakat meliputi berbagai kelompok yang terdiri

dari orang banyak dan termasuk pranata-pranata (lembaga-lembaga) sosial tempat

orang banyak berpartisipasi. Partisipasi orang pada pranata-pranata sosial dapat

dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu jenis kelamin, umur, dan kekerabatan.

b. Perubahan sosial budaya

Seiring dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

umat manusia pun dalam tatanan sistem sosial pun akan mengalami perubahan.

Perubahan itu sendiri adalah suatu keadaan yang menujukkan perbedaan antara

situasi sebelum dan sesudahnya. Misalnya setelah ditemukan alat-alat transportasi,

manusia yang tadinya terikat nilai-nilai tradisional maka setelah dingunakan alat-

alat transportasi dapat memilih nilai-nilai baru sebagai nilai alternatif yang

menguntungkan.

Page 16: IPS Dasar

18

c. Faktor – faktor perubahan

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ada dua, yaitu faktor-faktor yang

berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internar factors), yang disebut faktor

endogen. Sedangkan faktor yang kedua yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar

masyarakat (external factors), yang disebut faktor eksogen.

1. Faktor-faktor yang berasal dalam masyarakat

a. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk

Bertambah penduduk yang besar menyebabkan terjadinya perubahan-

perubahan pada sendi kehidupan kemasyarakatan. Berkurangnya jumlah

penduduk juga mendorong terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan.

b. Perubahan struktur sosial

Salah satu perubahan struktur sosial yang sedang terjadi yaitu perubahan

struktur keluarga dari struktur tradisional menuju struktur keluarga modern

c. Perubahan nilai dan sikap

Nilai adalah suatu yang baik, yang diinginkan dan dicita-citakan dan

dianggap penting oleh warga masyarakat. Sedangkan sikap adalah

kecenderungan untuk melakukan atau tidak melakukan hal-hal tertentu terhadap

manusia, benda, keadaan, motivasi untuk menilai dunia sekitarnya dalam

katagori baik atu buruk dan kesiapan mental seseorang dalam menanggapi

(Soerjono Soekanto, 1983)

d. Penemuan baru

Penemuan-penemuan baru atau inovasi terjadinya perubahan sosial dan

kebudayaan. Inovasi secara luas dapat berarti proses pembaruan penggunaan

sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan baru tenaga kerja, dan

penggunaan teknologi baru yang semuanya dapat mengakibatkan adanya sistem

ekonomi dan teknologi.

e. Konflik dan revolusi

Konflik dan revolusi dapat mempengaruhi perubahan sosial dan kebudayaan.

Konflik adalah pertentangan dalam masyarakat yang dapat mengakibatkan

perubahan sosial dan kebudayaan. Revolusi adalah perubahan sendi-sendi pokok

kehidupan manusia terjadi secara cepat baik yang direncanakan ataupun tidak.

Page 17: IPS Dasar

19

2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat

a. Perubahan lingkungan alam

Perubahan lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial dan

kebudayaan suatu masyarakat.

b. Peperangan

Peperangan antara negara pun dapat menimbulkan perubahan sosial dan

kebudayaan.

c. Pengaruh kebudayaan lain

Saat ini sudah mulai adanya dampak dari budaya asing terhadap budaya

lokal. Dampak tersebut sebagai konsekuensi globalisasi dari media massa

elektronik dan cetak.

d. Hubungan manusia dengan lingkungan sosial

Keluarga, teman, tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antarbangsa

merupakan lingkungan sosial budaya. Lingkungan tersebut akan berpengaruh

terhadap perubahan dan perkembangan hidup manusia. Kapan dan di mana pun kita

berada selalu berhungan dengan lingkungan sosial budaya.

Dengan semakin majunya, yaitu dengan ditemukannya alat-alat komunikasi dan

elektronik memungkinkan dapat merangsang perubahan terhadap kepribadian

manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok, bahkan sebagai anggota

dari masyarakat.

Manusia lahir ke dunia sebagai suatu individu. Ia merupakan suatu kesatuan

sistem rohani dan jasmani. Dalam diri manusia sebagai individu terdapat potensi-

potensi kejiwaan yang dapat di kembangkan. Sedangkan untuk perkembangkan

pontensi-potensi secara wajar diperlikan pertumbuhan jasmani yang sesuai dan

wajar pula. Untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan, manusia tidak dapat

melepaskan diri dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Manusia tidak dapat

melepaskan diri dari kondisi fisik, kondisi sosial dan kondisi budaya disekitarnya.

2.4 Kemajemukan Agama, Ras, dan Etnik

2.4.1 Kemajemukan Agama

Kemajemukan agama adalah hal yang tidak bisa dihindari terutama di Indonesia.

Untuk menjaga hubungan yang harmonis, setiap orang harus saling menghormati antar

Page 18: IPS Dasar

20

agama yang berbeda dan setiap orang berhak memeluk agama sesuai dengan keyakinan

masing-masing berdarkan pancasila dan UUD 45. Seperti kita tahu Indonesia adalah

negara yang majemuk di mana kemajemukannya meliputi beberapa hal seperti

kemajemukan agama, ras, dan etnik. Namun pada kenyataannya, ternyata banyak terjadi

cela-mencela antar umat beragama bahkan ada yang menimbulkan aksi anarkis di

masyarakat. Tentunya hal ini menjadi keprihatinan semua pihak sehingga perlu berbagai

macam upaya untyuk menjaga kerukunan umat beragama.

1. Pentingnya Toleransi Beragama

Kemajemukan agama akan berdampak pada hubungan antar umat agama.

Sayangnya tidak semua orang paham akan pentingnya toleransi antar umat beragama.

Kebanyakan orang masih menganggap bahwa agama mereka adalah yang paling

benar. Semua agama pasti mengajarkan hal yang baik. Untuk itu kita harus menjaga

agar hubungan antar sesama manusia dapat berlangsung dengan baik. Manfaat

toleransi beragama adalah antara lain menghindari terjadinya perpecahan dan

memperkokoh silaturahmi.

2. Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama

Ada banyak cara untuk membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama

dalam rangka menyikapi kemajemukan agama di Indonesia. Pertama-tama kita garus

membangkitkan pengakuan dan kesadaran, kewajiban dan kebutuhan bersama serta

cara-cara dan dasar-dasar untuk membangkitkan proses komitmen dan penyadaran.

Kita juga harus menyadari  bahwa kemajemukan agama bukanlah hal yang negatif,

justru hal ini memotivasi kita untul saling terbuka, menghargai, mengakui, berdialog,

dan memahami satu sama lain. Lakukan hal-hal kecil misalnya menyapa,

mengundang, dan segala bentuk interaksi lainnya. Selain itu, membiarkan pemeluk

agama lain beribadah sesuai dengan agamanya. Oleh karena itu, perbedaan bukan kita

jadikan sebagai jurang pemisah, melainkan digunakan sebagai alat persatuan.

2.4.2 Kemajemukan Ras

Persebaran dan jenis - jenis ras di Indonesia. Berikut ini adalah jenis – jenis ras yang ada

di Indonesia berdasarkan zaman :

Page 19: IPS Dasar

21

1. Zaman Es

Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat

(berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur

(berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut

adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari

Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua

ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur).

2. Tahun 2000 SM sampai Awal Abad ke-20

a. Ras Negroid

Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam,

bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia,

mendiami Papua.

b. Ras Weddoid

Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh

sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan,

mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).

c. Melayu Tua (Proto Melayu)

Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang,

bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa

bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan,

Sulawesi, dan NTB.

d. Melayu Muda (Deutro Melayu)

Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang

agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang

melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan

Sulawesi.

2.4.3 Kemajemukan Etnik

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.

Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda

tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,

Page 20: IPS Dasar

22

agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik

yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun

selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik

tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.

1. Pengaruh Keragaman Suku Bangsa terhadap Integritas Bangsa

Faktor disintegrasi bangsa di antaranya ialah negara yang berbentuk kepulauan

yang dipisahkan oleh lautan, sehingga akan memunculkan sikap ingin menguasai

daerah sendiri dan tidak mau diatur. Kemudian keberagaman suku, ras, agama bisa

memicu disintegrasi bangsa, karena setiap golongan pasti mempunyai budaya, watak,

dan adat yang berbeda dan yang pasti mereka masing-masing mempunyai ego

kesukuan sehingga akan mudah konflik dengan suku-suku yang lain. Faktor

disintegrasi yang lain ialah rasa ketidakadilan yang memicu pemberontakan kepada

yang berbuat tidak adil.

Kemajemukan bangsa Indonesia yang meliputi bahasa, budaya, suku, agama dan

ras, bisa menjadi daya integrasi maupun disintegrasi bangsa kita. Seperti yang kita

ketahui, dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia kita dapat berkomunikasi

antar suku dan ras sehingga hubungan akan terjalin dengan baik dan dapat mempererat

persaudaraan sebagai satu bangsa besar yaitu bangsa Indonesia.

Ke dua, kemajemukan bangsa kita juga dapat menjadi daya disintegrasi bangsa

karena dengan keragaman itu, rentan sekali terhadap konflik antar suku dan daerah,

terutama masalah agama seperti yang terjadi akhir-akhir ini di kawasan timur

Indonesia. Selain faktor kemajemukan budaya, penyebab disintegrasi bangsa

Indonesia juga terpicu oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus di

pulau jawa, sehingga menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan dari daerah lain,

sehingga timbul keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI.

Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal

yaitu Bhinneka Tunggal Ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita

mempunyai ideologi yang sama yaitu pancasila. Sedangkan yang menjadi faktor

disintegrasi bangsa adalah kurang adanya rasa nasionalisme yang tinggi, kurangnya

rasa toleransi sesama bangsa, campur tangan pihk asing dalam masalah bangsa.

2. Membentuk Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa

Page 21: IPS Dasar

23

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan

persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas

berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa

Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah

air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas

bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan

yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat

menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia.

Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa

persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia. Membiasakan bersahabat dan

saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong

royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa

Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam

kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu

kesatuan wilayah.

Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa,

dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah

keluarga.

b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk

menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya.

c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui

musyawarah.

Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.

Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan

pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air.

3. Politik Bhinneka Tunggal Ika dalam Keragaman Budaya Indonesia

Page 22: IPS Dasar

24

Bila kita mengingat para pejuang dan pemikir multikulturalisme, pluralisme, atau

kesetaraan hak seperti Bhiku Parekh, Lawrence Blum, Voltaire, Nelson Mandela, Nur

Kholis Majid, atau John Lennon sekalipun, sebenarnya secara tidak sadar pun kita

memiliki impian yang sama dengan mereka. Impian tersebut adalah keharmonisan

dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam

kehidupan manusia telah berdampak pada perpecahan antara satu sama lain. Toleransi

yang dibawa oleh Voltaire telah tercacati oleh perilaku manusia itu sendiri.

Disintegrasi terjadi dimana-mana, diskriminasi ras serta agama pun selalu hadir di

dalam kelompok masyarakat yang kompleks, masyarakat yang beragam.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya, ras,

etnis, dan agama yang paling besar di dunia telah menunjukkan kegagalan dalam

menciptakan masyarakat yang integratif. Bahkan semboyan yang mengedepankan

persatuan dan kesatuan (Bhinneka Tunggal Ika) pun justru menimbulkan masalah-

masalah baru di dalamnya. Konflik antar identitas (agama, suku, etnis) terjadi dimana-

mana, gerakan separatis bermunculan, dan diskriminasi ras, agama, dan kepercayaan

pun hadir mewarnainya.

2.5 Berbagai Region

Region (wilayah) merupakan konsep yang dipakai untuk mengidentifikasi dan

membagi atau mengorganisasi wilayah-wilayah di permukaan bumi untuk berbagai

tujuan. Untuk lebih memahami pengertian region sebaiknya Anda pahami terlebih

dahulu mengenai perbedaan pemahaman lanschaft dan landscape. Pemahaman

lanschaft pada mulanya oleh Alfred Hettner di Jerman diartikan sebagai suatu wilayah

di permukaan bumi yang memiliki sifat fisis yang karakteristik sebagai suatu

individualitas tertentu, yang dapat dibedakan dari wilayah lain disekitarnya. Kemudian

konsep tersebut diperluas tidak hanya terbatas pada keadaan fisis saja, melainkan juga

termasuk tumbih-tumbuhan, binatang dan manusianya.

Berbeda halnya dengan pemahaman landscape di Amerika Serikat dan Britania saat

itu. Konsep landscape berarti bentuk luar dari permukaan bumi di bawah armosfir, atau

dapat disebut permukaan bumi. Pengertian lanscape dapat dipandang sebagai obyek

material wilayah yang terbatas atau dapat dikatakan sebagai suatu bentangan (bentang

Page 23: IPS Dasar

25

alam dan bentang budaya) saja tetapi seperti yang kita lihat dari hasil pemotretan foto

udara.

Untuk menghindarkan pengertian yang kabur terhadap kedua konsep tersebut maka

menurut Sumaatmadja (1988:42) digunakan konsep region. Selanjutnya dalam

Sumaatmadja dikatakan bahwa “Region berarti suatu wilayah yang memiliki

karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan diri dari region-region lain

disekitarnya”. Region ini memiliki ukuran yang bervariasi, dapat meliputi wilayah yang

sangat luas maupun wilayah terbatas. Karakter terpenting yang harus dimilikinya yaitu

terdapatnya homogenetas tertentu yang khas. Karakteristik yang khas ini dapat berupa

aspek fisis maupun kultural.

Dengan demikian, menurut Dickinson (dalam Sumaatmadja, 1998), “Suatu region

adalah suatu komplek keruangan atau komplek teritorial yang terdiri dari penyebaran

gejala-gejala yang berbeda sesamanya, yang mengungkapkan suatu keseluruhan aspek

tertentu sebagai ruang geografi”. Dari pengertian diatas, region dapat pula dibedakan

sebagai berikut :

1. Pengertian internasional : region dapat meliputi beberapa negara yang

mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya : wilayah Asia

Tenggara, wilayah Asia Timur, wilayah Amerika Utara, Amerika Latin dan

sebagainya.

2. Pengertian nasional : region merupakan sebagian dari negara, tetapi bagian

tersebut mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya : pantai timur

Sumatera, Pantai Utara Jawa, dataran tinggi Bandung dan sebagainya.

Adakalanya beberapa konsep region saling tumpang tindih atau sangat khusus

merujuk ke hal yang lebih spesifik. Yang dimaksud tumpang tindih ialah terhadap suatu

konsep region bisa digunakan tidak hanya berdasarkan satu fungsi melainkan bisa untuk

banyak fungsi. Dengan menggunakan konsep region ini seakan–akan dibuatkan sekat-

sekat untuk membagi bumi sesuai dengan maksud regionisasi yang dilakukan.

Region dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu region formal dan region

fungsional. Apa yang dimaksud region formal dan region formal, secara lebih rinci akan

diuraikan sebagai berikut.

Page 24: IPS Dasar

26

2.5.1 Region formal

Region formal disebut juga region uniform dan bersifat statis, yaitu suatu wilayah

yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan termasuk kedalamnya kenampakan

fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, penggunaan lahan dsb. Anda

dapat membagi bentuk permukaan bumi berdasarkan topografi nya, misalnya menjadi

wilayah pegunungan (wilayah ini merupakan kesatuan kenampakan yang sama yaitu

bentuk bergunung-gunung, sejauh kenampakan muka bumi bergunung itu masih

terkait atau relatif sam, maka sejauh atau seluas itu pula wilayah pegunungan

tersebut).

Region dapat ditandai pula oleh bentuk-bentuk kenampakan lahan dengan pola

umum dari aktivitas pertanian, industri, pemukiman, perkebunan atau bentuk lahan

lain yang relatif tetap seperti lembah sungai yang dibatasi oleh daerah alirannya.

Region formal berdasarkan kenampakan budaya, misalnya di Jawa Barat dapat Anda

bedakan wilayah Parahyangan dengan Pantura (Pantai Utara Jawa). Pada kedua contoh

region ini kita dapat membedakan bagaimana karakter masyarakatnya yang berbeda,

baik dari aspek budaya maupun kehidupan sosialnya.

Pembagian wilayah secara politik atau administratif pun dapat Anda kelompokkan

menjadi wilayah formal, misalnya negara, propinsi, kabupaten atau kecamatan dan

seterusnya.

2.5.2 Region Fungsional

Region fungsional disebut juga region nodal. Region fungsional bersifat dinamis

dibandingakan dengan region formal, yaitu ditandai oleh adanya gerakan dari pusat

dan ke pusat. Pusat tersebut disebut node. Sejauh mana node dapat menarik daerah

sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, maka sejauh itulah batas region

nodalnya.

Contoh sederhana dapat anda amati pada masyarakat tradisional atau pra-industri,

dimana pada pusat perkampungan penduduk adapat memenuhi kebutuhannyasecara

mandiri. Lahan pedesaan dapat menyediakan berbagai kebutuhan penduduk seperti

makanan, bahan bakar dan pakaian sederhana. Perkampungan merupakan pusat tempat

Page 25: IPS Dasar

27

dibuatnya berbagai keputusan yang menyangkut kehidupan warga kampung, dan

perkampungan pun merupakan pusat pergerakan manusia atau penduduk kampung dan

hewan sebagai alat bantu pembajakan lahan pertanian dan setiap pagi dan pulang di

siang atau sore harinya.

Pada masyarakat maju, jumlah penduduk lebih banyak dan menyebar. Lokasi

pasar, sekolah, pusat kesehatan umumnya terkonsentrasi dalam satu tempat tertentu.

Tempat tertentu tersebut merupakan region nodalnya. Para petani menjual hasil

panennya di pasar, anak-anak ke sekolah, ibu-ibu berbelanja ke wilayah pusat

perbelanjaan, para karyawan pabrik pergi setiap hari kerja ke wilayah pusat industri.

Suatu region nodal terdapat empat unsur penting sebagai berikut :

1. adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia;

2. adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara

terorganisir;

3. wilayah yang makin meluas;

4. adanya jaring-jaring rute tempat tukar menukar berlangsung.

Pada region nodal terdapat fungsi suatu tempat sebagai sirkulasi. Pada wilayah

tersebut terdapat aktivitas yang diorganisir dan umumnya bersifat lebih dinamis seperti

gerakan orang, barang, berita atau pesan. Karena itu dalam region nodal meliputi

wilayah di sekitar titik pusat. Region formal tidak memiliki inti (core), walaupun

dalam beberapa hal memiliki heartland area (wilayah jantung). Heartland area adalah

daerah yang kenampakan dari suatu kriteria tertentu sangat jelas kenampakannya.

Pusat kegiatan berkembang karena adanya kebutuhan manusia, baik kebutuhan

biologis maupun kebutuhan sosial. Kebutuhan tersebut sangat beragam dan seluruhnya

tidak dapat dipenuhi oleh produksi sendiri. Karena itu manusia membutuhkan manusia

lain. Contoh petani menghasilkan padi, akan tetapi mereka juga membutuhkan

pakaian, barang bangunan dan kebutuhan lainnya. Mereka perlu kerjasama atau saling

tukar menukar barang dengan orang lain yang berbeda produksinya. Timbulah

pertukaran atau proses jual beli pada masyarakat modern. Tempat jual beli itu

umumnya tempat-tempat yang dapat dengan mudah dijangkau dari berbagai tempat.

Dalam proses interaksi itu ada berbagai aturan, dimana baik si penjual maupun si

pembeli harus sepakat dan mematuhinya. Sehingga terjadi kepuasan berbagai pihak.

Dengan demikian dalam region nodal tidak hanya terlibat sejumlah orang tetapi juga

Page 26: IPS Dasar

28

barang, jasa, transportasi dan berbagai aturan sehingga membentuk suatu sistem yang

saling menunjang. Misalnya, Kota Cirebon di Jawa Barat merupakan suatu wilayah

pertemuan lalu lintas darat antara wilayah timur kea rah Jakarta atau ke arah Bandung,

daerah ini akan sangat terasa sekali pada saat menjelang dan sesudah hari raya idul

fitri dengan arus lalu lintas yang padat dan macet. Wilayah tersebut dinamakan

wilayah fungsional (nodal) bagi pengendalian kelancaran arus lalu lintas.

Luas wilayah fungsional dapat saja lebih luas dari pada wilayah formal, misalnya

wilayah Bopuncur yaitu wilayah Bogor, Puncak, dan Cianjur yang merupakan wilayah

fungsional yang berfungsi sebagai daerah konservasi. Wilayah cekungan sedimen

tersier di Pulau Sumatera merupakan wilayah fungsional karena memiliki cadangan

minyak terbesar di Indonesia. Wilayah hutan tropika merupakan wilayah fungsional

karena berfungsi sebagai paru-paru dunia. Wilayah Ujung Kulon merupakan wilayah

fungsional bagi perlindungan satwa langka tropikal seperti badak bercula satu.