landasan teori pembelajaran ips di sekolah...

21
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa (PBS) yaitu kegiatan siswa yang direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar (Mulyati, 2000). Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropolgi dan tata Negara. IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua bahan kajian yaitu pengetahuan social dan sejarah. Bahan kajian sosiologi mencakup antropolgi, sosiologi, geografi, ekonomi dan tata Negara. Bahan kajian sejarah menurut perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini. (Dik Das Men, 199: 14). Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPS, anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, karena itu proses belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang dekat dengan siswa. Penyajian objek nyata atau gambar diharapkan dapat mendorong siswa merefleksikan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran IPS, yaitu :

Upload: vuongduong

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut

kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa (PBS) yaitu kegiatan siswa yang

direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar

(Mulyati, 2000).

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan

sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi,

sosiologi, antropolgi dan tata Negara. IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua

bahan kajian yaitu pengetahuan social dan sejarah. Bahan kajian sosiologi

mencakup antropolgi, sosiologi, geografi, ekonomi dan tata Negara. Bahan kajian

sejarah menurut perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga

masa kini. (Dik Das Men, 199: 14).

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPS,

anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, karena itu proses

belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang dekat

dengan siswa. Penyajian objek nyata atau gambar diharapkan dapat mendorong

siswa merefleksikan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

pembelajaran IPS, yaitu :

Page 2: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

10

1. Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat,

belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya

sendiri).

2. Inkuiri Sosial

3. Konstruktivisme

4. Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (salingtemas)

5. Pemecahan masalah

6. Pembelajaran sosial yang bermuatan nilai

Pembelajaran IPS dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti

pengamatan, pengujian/penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui

tugas baca, wawancara narasumber, simulasi/bermain peran, nyanyian,

demonstrasi dan peragaan model.

Kegiatan pembelajaran lebih diarahkan pada pengalaman belajar langsung

dari IPS pengajaran (mengajar). Guru berperan sebagai fasilitator sehingga siswa

lebih aktif berperan dalam proses belajar. Guru harus memberikan peluang seluas-

luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang

mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif.

B. Pengertian Metode Karyawisata

Pengertian metode tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud,

sedangkan karyawisata adalah bepergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan.

Page 3: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

11

Menurut Mahfudh Salahudin, metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran, sehingga tujuan dapat dicapai,

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah :

a. Merupakan salah satu komponen dari proses pendidikan.

b. Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat Bantu mengajar.

c. Merupakan kebulatan dalam satu system pendidikan.

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan, dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan pesyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat, kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat. Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran, semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi.

Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang IPS salah satunya dengan cara mengajak para siswa ke suatu

tempat, seperti daerah pegunungan, perkebunan, pesawahan, ataupun museum,

yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaanya karena di alam

semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh karenanya harus kita

lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah.

Dalam mempelajari metode karyawan tersebut di atas akan membuat para

siswa tertarik mata pelajaran tersebut, khususnya mata pelajaran IPS. Dari

beberapa pengertian di atas, jelaslah bahwa metode adalah suatu teknik

penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa, agar siswa dapat menangkap

Page 4: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

12

pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan baik. Dalam

memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah

filsafat pendidikan, tujuan pelajaran yang hendak dicapai, anak didik yang

kondusif, dan bahan pelajaran yang akan disampaikan. Jadi metode menentukan

prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan.

Metode bukan suatu tujuan, melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya, dapat di IPS pahami bahwa tujuan yang hendak dicapai

dalam setiap kegiatan mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi, metode nama yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu. Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan, hal ini disebabkan karena Sarjana

dan pendidik belum berhasil dibandingkan dengan metode lainnya untuk

mencapai tujuian pengajaran. Variasi-variasi yang terdapat dalam tuntutan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai. Apakah tujuan itu

berhubungan dengan tingkah laku dalam aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik.

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa, memberi kesempatan terjadinya

feed back, menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya. Suatu hal yang tidak dapat

disangka lagi, bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam pendidikan

Page 5: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

13

dan pengajaran, karena metode merupakan sarana dari segala macam agar tercapai

hasil yang memuaskan. Tanpa metode, maka hasil kerja tidak akan teratur dan

berjalan dengan baik.

Jadi dalam memberikan pelajaran IPS dan perubahan-perubahan yang

diinginkan harus memperhatikan faktor usia, lingkungan, sifat bahan pelajaran,

minat, dan kemampuan anak didik. Maka salah satu cara untuk mengefektifkan

dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan metode karyawisata.

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah), hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran, hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk berekreasi saja, tetapi untuk belajar penggunaan teknik atau metode

karyawisata adalah “cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaran”.

Objek dari karyawisata ini dapat dilakukan di perkebunan, pabrik,

bengkel, dan sebagainya. Metode karyawisata mempunyai sinonim kata, antara

lain widya wisata dan study tour. Tujuan dari karyawisata antara lain adalah

untuk memperluas wawasan.

Metode karyawisata IPS jauh memberikan lebih memberikan pengalaman

luas kepada siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPS

tidak berarti harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya

Page 6: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

14

yang banyak, tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman

sekolah atau kebun sekolah.

Ketika kita melakukan karyawisata IPS, seluruh pancaindra kita fungsikan.

Selama kegiatan karyawisata berlangsung, sebaiknya kita hanya berperan sebagai

pembimbing atau nara sumber, biarkanlah para siswa mengamati, mengukur,

menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri, dan supaya hasil lebih maksimal

diperlukan guru pembimbing lebih dari satu orang.

C. Pelaksanaan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran IPS

Karyawisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah yang

baik, di antaranya : persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

a. Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapakan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang

perlu dibicarakan bersama, diantaranya :

1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.

2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila

dirumuskan pertanyaan-pertanyaan berkenan dengan Pembelajaran IPS

dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.

3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.

4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki

aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya

Page 7: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

15

membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang

jelas. Misalnya ada yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan,

bertanya, mencatat, dan lain-lain.

5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak.

6. Waktu karyawisata supaya ditetapkan.

b. Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya

melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas

dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya

mengecek tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan

atas belum.

c. Tindak Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok

tertentu belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya

semua orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam

tindak lanjut ini perlu ada presentasi atau laporan, kelompok ini diikuti dengan

tanya jawab dan diskusi.

Page 8: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

16

Bahkan ada kalanya seseorang mendemontrasikan hasil penelitiannya.

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka,

apakah karya wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat ? kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata

1. Kelebihan Metode Karyawisata

a. Lingkungan menyediakan berbagai hal menarik yang dapat dipelajari

siswa, metode karyawisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.

b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan

dan kebutuhan di masyarakat, dengan memahami dan menghayati aspek-

aspek kehidupan yang ada di lingkungannya dapat dimungkinkan

terjadinya pembentukan pribadi siswa seperti cinta lingkungan.

c. Kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, tidak membosankan dan

menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih giat belajar dan bermakna

(meaningful learning) sebab hanya siswa dihadapkan dengan keadaan

yang sebenarya.

d. Pengajaran dengan metode karyawisata dapat lebih merangsang kreatifitas

juga aktifitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya

menggunakan cara seperti mengamati, bertanya, membuktikan sesuatu,

menguji fakta, dan sebagainya.

Page 9: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

17

e. Siswa dapat berpartisIPSsi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

para petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalami dan menghayati

langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh di

sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat

khusus atau keterampilan mereka.

f. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber

informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang

dihadap, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya,

atau mencoba teorinya kedalam praktek (Suhardjono 2004 : 85 dalam

http//mariaulfah 15.multiply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)

mengungkapkan bahwa metode karyawisata (fiel-trip) memiliki

keuntungan (a) memberikan informasi teknis, kepada peserta secara

langsung, (b) memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik

dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarya, (c) memberikan

kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih

berhasil, (d) memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana

peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.

2. Kekurangan Metode Karyawisata

a. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.

b. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.

c. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.

d. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang

tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.

Page 10: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

18

e. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas darIPSda

tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi tambahan.

f. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan

mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

g. Jika terlalu sering dilaksanakan, akan dapat mengganggu rencana

pelajaran.

h. Jika pelaksanaan karyawisata itu terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan

minat siswa terhadap karyawisata, sehingga tujuannya tidak tercapai.

Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut (Suhardjono 2004 : 85

dalam http//mariaulfah 15.multiply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)

adalah : (a) memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat

latihan, (b) kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau

kantor yang akan dikunjungi, (c) biaya transportasi dan akomodasi mahal.

E. Indikator Metode Karyawisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karyawisata adalah sebagai berikut :

a. Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b. Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

3) Mengembangkan kerjasama siswa

Page 11: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

19

4) Memudahkan siswa memahami materi pembelajaran IPS tentang

sumber daya alam.

c. Tujuan dan sasaran metode karyawisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

F. Penerapan Metode Karyawisata Pada Pembelajaran IPS di SDN

Kutamanis

Penerapan Metode Karyawisata pada pembelajaran IPS kelas IV SDN

Kutamanis dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa

diharapkan semua siswa terlibat aktif baik fisik maupun mental sehingga para

siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna, mudah diingat dan secara tidak

langsung dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Peneliti memilih metode karyawisata dalam meningkatkan minat dan hasil

belajar siswa dengan berbagai pertimbangan yang dapat dijadikan dasar dalam

pemilihan metode tersebut. Beberapa pertimbangan tersebut antara lain metode

yang di IPS kan guru masih klasikal yaitu menggunakan metode ceramah atau

terpusat pada guru sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang

disampaikan guru. Disamping itu siswa kelas IV khususnya siswa laki-laki

banyak yang dikatakan malas untuk mengikuti pelajaran, tak sedikit banyak guru

yang mengeluh dengan kelakuan para siswa ketika berada di dalam kelas sewaktu

proses belajar mengajar berlangsung.

Oleh sebab itu, peneliti berkesimpulan bahwa dalam proses belajar

mengajar sesekali siswa perlu diajak ke luar kelas untuk meninjau tempat tertentu

Page 12: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

20

atau objek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau

memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataan dan tentu saja untuk

mengurangi kebosanan siswa selama belajar di dalam kelas.

Metode karyawisata IPS jauh memberikan lebih pengalaman luas kepada

siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPS tidak

berarti harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya yang

banyak, tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman

sekolah atau kebun sekolah. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam penerapan

metode karyawisata diharapkan segala yang diingginkan oleh peneliti yaitu untuk

mengurangi kebosanan siswa dengan metode yang sama serta dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode karyawisata:

a. Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama

dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama, diantaranya :

1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.

2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan ditanyakan. Ada baiknya apabila

dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPS

dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.

3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.

Page 13: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

21

4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki

aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya

membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas.

Misalnya ada yang harus bertanya (bertanya bergantian) mencatat, dan lain-

lain.

5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus

yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk

diskusi kelak.

6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan.

b. Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya

melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan dilaporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.

c. Tindak Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini

Page 14: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

22

perlu ada prestasi atau laporan kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

dikusi.

G. Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

1. Pengertian Motivasi

Dalam kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan

memberi arah kegiatan belajar sehingga dapat diharapkan tercapainya tujuan.

Bahkan sudah umum orang menyebut kata motivasi untuk menunjukkan mengapa

seseorang melakukan sesuatu.

”Motif dapat dibatasi sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tecapainya suatu tujuan. Ini berarti, motif itulah yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar individu melakukan suatu tindakan. Kemudian dari kata motif ini dapat dikembangkan menjadi motivasi”. (Sardiman 2004 : 73)

Untuk memperjelas pengertian motivasi, berikut ini akan diuraikan beberapa

pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Pasaribu dan Simanjuntak (1993:50)

mengartikan ”motivasi sebagai suatu tenaga (dorongan alasan kemauan) dalam

diri yang menyebabkan kita berbuat/ betindak yang diarahkan pada tujuan yang

hendak di capai”. Sedangkan menurut Tabrani Rusyan (1994:99) bahwa

”Motivasi adalah penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan di dasari

adanya suatu kebutuhan”. Selain itu Muhibbin Syah (1995:136) mengatakan

bahwa pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme (baik

manusia maupun hewan) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam

pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku

secara terarah.

Page 15: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

23

Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip Sardiman A.M.(2004:73-74)

bahwa ”Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga

elemen penting.

Bahwa Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu mansuia. Perkembangan terjadinya perubahan energi di dalam sistem

”neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena mengangkut

perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri

manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

a. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa (feeling), afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi

dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

b. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang komplek. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala jiwa, perasaan, dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau

melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau

keinginan.

Motivasi juga mempunyai arti kekuatan pendorong yang ada dalam diri

Page 16: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

24

seseorang individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam rangka

mencapai tujuan (Mansur, 1987:42). Sedangkan menurut Uzer Usman (1999:28)

memotivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

Selanjutnya Abu Ahmadi (1992:140) mengatakan bahw motivasi adalah sesuatu

kekuatan dalam diri organisme itu bertindak atau berbuat.

Usman Effendi dan Juhaya S. Praja (1993:60) mendefinisikan motivasi

sebagai berikut :

Motivation is an energizing of the organisme that serves to direct that organism

toward the good or goals of certain class. Jadi motivasi diartikan sebagai suatu

kondisi (kekuatan/ dorongan) yang menggerakan organisme (individu) untuk

mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu atau dengan kata

lain motivasi itu akan menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar individu

berbuat, bertindak atau bertingkah laku.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah usaha

untuk menyediakan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Walaupun motivasi tumbuh di dalam diri individu, tetapi dalam perkembangannya

dapat dirangsang oleh faktor dari luar.

2. Indikator Motivasi

Meskipun motivasi itu merupakan suatu kekuatan dan tidak dapat diamati

secara langsung. Tetapi tidak berarti merupakan suatu substansi yang dapat

diamati, hanya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi beberapa

indikatornya dalam item-item tertentu, yang menurut Abin Syamsudin (1995:28)

Page 17: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

25

indikator motivasi adalah :

a. Durasi Kegiatan

Penggunaan waktu secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar

mengajar sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam belajar,

sehingga dapat memberikan nilai positif terhadap peningkatan kreativitas

belajarnya. Kemampuan siswa dalam menggunakan waktu belajar akan di dorong

dengan adanya kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan akan ilmu pengetahuan

ditentukan oleh tinggi rendahnya motivasi yang dimilki oleh siswanya.

b. Frekuensi kegiatannya

Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa pada dasarnya dapat dilihat dari

frekuensi dalam melakukan kegiatan belajarnya yang dapat diamati secara

langsung maupun tidak langsung. Frekuensi kegiatan yang dimaksud disini adalah

kemampuan siswa menggunakan waktunya untuk kegiatan belajar. Ini berarti

siswa yang memiliki motivasi akan melakukan sebagian besar waktunya untuk

kegiatan belajar.

c. Persistensi

Bagi siswa yang mengetahui dan memahami tujuan belajar serta

menjadikannya sebagai motivasi untuk memperoleh prestasi yang setinggi-

tingginya akan bergairah dan bersemangat dalam belajarnya. Sebaliknya bagi

siswa yang tidak mengetahui tujuan belajar dan tidak menjadikannya sebagai

motivasi akan tampak kurang bergairah dalam belajarnya.

d. Ketabahan, keuletan dan kemampuan menghadapi rintangan dan kesulitan

untuk mencapai tujuan

Page 18: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

26

Dengan menumbuhkan kesadaran pada diri siswa bahwa setiap usaha

pencapaian prestasi dan tujuan belajar yang setinggi-setingginya akan selalu

menghadapi yang merupakan tantangan yang harus dihadapi. Dalam hal ini siswa

dituntut untuk bekerja keras demi tercapainya prestasi belajar yang

diharapkannya. Bagi siswa yang memiliki motivasi, masalah motivasi, masalah

dan kesulitan belajar akan dijadikan sebagai tantangan, sehingga dituntut untuk

bekerja keras dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya bagi

siswa yang tidak memiliki motivasi, masalah dan kesulitan belajar sering

mengakibatkan kemalasan untuk belajar.

e. Tingkat Aspirasi

Tingkat aspirasi siswa dalam belajar,baik yang berkenaan dengan maksud,

rencana, cita-cita dan sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan belajar

mengajar adalah dasar bagi pencapaian belajar yang optimal. Siswa yang memiliki

motivasi belajar yang tinggi untuk pencapain hasil belajarnya akan didasarkan

kepada kebutuhannya, sehingga dalam belajar akan bersungguh-sungguh dan

bertumpu pada tujuan yang ingin dicapainya.

f. Devosi dan Pengorbanan

Usaha untuk meraih prestasi belajar yang optimal jelas memerlukan

ketekunan dan pengorbanan, baik aspek tenaga, waktu, pikiran, keuangan, dan

lain-lain.

Dengan memiliki motivasi belajar yang tinggi, para siswa akan lebih

bersemangat dan bergairah untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar meski

mereka harus berkorban.

Page 19: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

27

g. Tingkat Kualifikasi dan Prestasi

Tingkat kualifikasi dan prestasi siswa akan diperoleh ketika siswa

memasuki lembaga pendidikan sekolah, ketika mengikuti proses belajar mengajar

dan ketika siswa menyelesaikan belajarnya pada lembaga sekolah tersebut.

Tingkatan kualifikasi dan prestasi belajar siswa berkaitan dengan hasil atau out

put yang diperoleh siswa dalam belajar mengajar, dan ketika siswa menyelesaikan

belajarnya pada lembaga sekolah tersebut. Tingkatan kualifikasi dan prestasi

belajar siswa berkaitan dengan hasil atau output yang diperoleh siswa dalam

proses belajar mengajar.

h. Arah Sikap

Arah sikap siswa terhadap kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh

kevaliditasan sasaran yang hendak dicapai sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan yang diharapkan oleh para siswa. Sikap siswa terhadap kegiatan belajar

merupakan reaksi terhadap sasaran kegiatan belajar mengajar yang hendak dicapai

secara sadar dan akan tergantung kepada rangsangan yang dihadapinya dalam

situasi belajarnya.

3. Macam-macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang.

Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

1) Motif-motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi

Page 20: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

28

itu ada tanpa dipelajari.

2) Motif-motif yang dipelajari yaitu motif-motif yang timbul karena

dipelajari.

Di samping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motivasi sebagai

berikut:

1) Cognitive Motive, yakni menyangkut kepuasan individual.

2) Self-expression, yakni sebagian dari perilaku manusia.

3) Self-enhancement, yakni melalui aktualisasi diri dan pengembangan

kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang.

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum, makan,

bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.

2) Motif-motif darurat, antara lain dorongan untuk menyelamatkan diri,

dorongan untuk membalas,untuk berusaha, untuk memburu.

3) Motif-motif objektif, yakni menyangkut kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

1) Momen timbulnya alasan, sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat

berlatih olah raga untuk menghahadapi suatu porseni di sekolahnya, tetapi

tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan seseorang tamu membeli

tiket karena tamu itu mau kembali ke Jakarta.

2) Momen pilih, yakni dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang

mengakibatkan persaingan di antara alternatif atau alasan-alasan itu.

Page 21: LANDASAN TEORI Pembelajaran IPS di Sekolah Dasara-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904554_chapter2x.pdf · A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... IPS yang diajarkan di SD

29

3) Momen putusan, yakni dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah

barang tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu alternatif.

4) Momen terbentuknya kemauan, yakni dorongan pada diri seseorang untuk

bertindak, melaksanakan putusan itu.

d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

1) Motivasi intrinsik, motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu.

2) Motivasi ekstrinsik, motif-motif yang aktif dan berfungsinya kerena

adanya perangsang dari luar.