ipc managerial guideline hospitals 2008

Upload: anonymous-oseire

Post on 10-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ipcn

TRANSCRIPT

616.9Ind

.p

Katalog Dalam Terbitan, Departemen Kesehatan RI

Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Direktorat JenderalBina Pelayanan Medik.Pedoman manajerial pencegahan dan pengendalianinfeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanankesehatan lainnya.--Jakarta : DepartemenKesehatan RI. Cetakan kedua. 20081. Judul I. COMMUNICABLE DISEASE CONTROLII. INFECTION CONTROL

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

ii

Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi diRumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya2007 Departemen Kesehatan Republik IndonesiaBekerjasama denganPerhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN)

Cetakan Pertama Tahun 2007Cetakan kedua Tahun 2008

15 cm x 21 cm

xviii + 51 halaman

ISBN 978-979-9254-14-6

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

iii

Hak Cipta Dilindungi Undang-undangDilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagianatau seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk apapun jugatanpa seizin penulis dan penerbit.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

iv

TIM PENYUSUN

K. Mohammad Akib. Dr, Sp.Rad, MARS(Ditjen Bina Yanmed Depkes RI )

Yosephine Lebang. Drg, M.Kes(Ditjen Bina Yanmed Depkes RI )

Sardikin Giriputro. Dr, Sp.P, MARS(RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)

Djatnika Setiabudi. Dr, SpA (K), MCTM(RSUP Dr. Hasan Sadikin)

Aziza Ariyani. Dr, SpPK(Perdalin RSUD. Pasar Rebo)

Costy Panjaitan. SKM, CVRN(Perdalin RS Jantung Harapan Kita)

Edha Barapadang. AMK(RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)

Saida Simanjuntak. SKp, MARS(Ditjen Bina Yanmed Depkes RI)

Fainal Wirawan. Dr, MM, MARS(Ditjen Bina Yanmed Depkes RI)

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

v

Halaman ini sengaja dikosongkan

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

vi

KONTRIBUTOR

Djoko Roeshadi. Dr, Sp.OT, FICS, DR, Prof (Perdalin Pusat)

Hendri Zafrul. Dr, M.Kes (RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)

Iman Firmansyah. Dr, Sp.PD (RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)

Noormartany. Dr, Sp.PK, M.Si (RSUP Dr Hasan Sadikin)

Suriah Tjegge. Hj.Dr,MHA (RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo)

Sultan Buraena. Dr,MS,Sp.OK (RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo)

Yusuf Pehulisa Sitepu. Drs, Apt, MM (RSUP H. Adam Malik)

Risman F. Kaban. Dr, Sp.OG (RSUP H. Adam Malik)

Hendro Wahjono. Dr.MSc,DMM,SpMK,DR (RSUP Dr Kariadi)

Astrid Sulistomo. Dr, MPH, SpOk (JHPIEGO IKK FKUI)

Bimo. Dr (JHPIEGO)

Dalima A.W. Astrawinata. Dr, SpPK, M.Epid (Perdalin RSCM)

Rita Sekarsari. SKp, MHSM (PPNI)

Eddy Sobri. H. Dr, Sp.PD (RSU Tanjung Pinang)

Puardi Djarius. Dr (Dinas Kesehatan Kota Batam)

Sri Mulyani. Dr, Sp.A (RSU Dr. H. Soewondo)

Lidia Restutiani. Dr (RSU Dr. H. Soewondo)

Chakrawati Hayuningsih. Dr, Sp.PK (RSU Tangerang)

Edi Sampurna. Dr, Sp.P, MM (RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu)

Riaunita Sumihar Hutapea. Dr (RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu)

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

vii

Zulkifli Malik.H. Dr, Sp.A (RSUD Dr. Arifin Achmad)

H.M.Yusuf. SKM (RSU Pangkal Pinang)

A.A.Sri Agung Adilatri. Ns (RSUP Sanglah)

Wiwiek Ekameini S. Dr (RSUD. Dr H. Abdul Moeloek)

Aziza Aziz. Dr, MARS (RSUD. Dr H. Abdul Moeloek)

Taufiqurrochman. Dr, Sp.KK, M.Kes (RSU Dr. Soedono)

Bimo Sasono. Dr, Sp.BO (RSU Dr. Soedono)

Bambang Edyono. Dr, MA (RSU Dr Kanujoso Djatiwibowo)

Niken Irwati. Drg, M.Kes (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Herie Firmaningsih. Dra, M.Kes (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Asih Widowati. Dr, MARS (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Liliana Lazuardi. Drg, M.Kes Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Luki Hartanti. Drg, M.Kes (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Ester Marini Lubis. Dr (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Wita Nursanthi Nasution. Dr (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Chandra Jaya. Dr (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Hutur JW Pasaribu. SE (Ditjen Bina Yanmed Depkes)

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atasrahmat-Nya Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksidi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya dapatdiselesaikan tepat pada waktunya.

Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalianinfeksi di rumah sakit sangat terkait komitmen pimpinan rumah sakit sertamemerlukan dukungan dari para klinisi di rumah sakit. Infeksi nosokomialpada prinsipnya dapat dicegah, walaupun mungkin tidak dapat dihilangkansama sekali. Untuk itu telah disusun Pedoman Manajerial Pencegahan danPengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan KesehatanLainnya yang aplikatif sehingga diharapkan penyelenggaraan pencegahandan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatanlainnya dapat dilakukan lebih optimal.

Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, dan kamimengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudianhari.

Tersusunnya pedoman ini merupakan kerjasama antara DepartemenKesehatan RI dengan Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin)dengan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu tim penyusun mengucapkan terima kasih dan harapan kami agarbuku ini dapat dipergunakan sebagai acuan dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, Desember 2008Tim Penyusun

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

ix

SAMBUTANDIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK

Akhir-akhir ini banyak bermunculan pelbagai macam penyakit infeksi atauemerging infectious disease seperti AIDS, SARS, Avian Influenza, dan lain-lain. Cara penularan penyakit-penyakit tersebut telah diketahui namunapabila pelayanan pada saat perawatan di rumah sakit tidak dilakukansesuai prosedur, akan menyebabkan malapetaka yang besar. Oleh karena itu,program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya yang melibatkan berbagai unsur mulai daripimpinan sampai petugas kesehatan itu sendiri menjadi sangat penting.

Seperti kita ketahui rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnyaharus mampu memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel dantransparan terhadap pasien. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen menjadi tantangan yang harus diantisipasi para

praktisi pelayanan kesehatan. Selain itu kita juga dituntut

memberikan

pelayanan yang profesional dengan diberlakukannya Undang-Undangtentang Praktik Kedokteran yang ditujukan bagi kepastian hukum baik bagipenerima pelayanan kesehatan maupun pemberi pelayanan kesehatan.

Saya menyambut baik terbitnya Pedoman Manajerial Pencegahan danPengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan KesehatanLainnya, dimana manajerial merupakan bagian penting yang perlu dijalankanagar teknis pencegahan dan pengendalian infeksi dapat diterapkan secaraoptimal di seluruh rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya diIndonesia tidak terkecuali rumah sakit umum maupun rumah sakit khususmilik Pemerintah maupun Swasta.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

x

Terima kasih saya ucapkan kepada segenap tim penyusun dan semua pihakyang telah membantu proses penyusunan pedoman ini.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

Jakarta,

Desember 2008

xi

SAMBUTAN KETUA UMUMPERHIMPUNAN PENGENDALIAN INFEKSI INDONESIA

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untukdilaksanakan di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya sebagaitempat pelayanan kesehatan disamping sebagai tolak ukur mutu pelayananjuga untuk melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga daririesiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke suatuRumah Sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Perlu diketahui bahwa keberhasilan program PPI di Rumah Sakit perluketerlibatan lintas profesional, Klinis, Perawat, Laboratorium, K3L, Farmasi,Gizi, IPSRS, Sanitasi dan House Keeping sehingga perlu wadah berupa KomitePPI. Dalam Komite PPI anggotanya saling bekerjasama dan dukungan darimanajerial untuk terlaksananya program PPI dengan baik. Bila Program PPIini terlaksana dengan baik maka mutu pelayanan Rumah Sakit akan terjaminbaik. Buku Pedoman ini akan membantu Direktur dan manajemen untukmembentuk komite PPI dalam rumah sakit. Diharapkan manajemen akanmenjalankan tugasnya dengan baik sesuai prosedur dan bertanggung jawablangsung dengan Direktur Rumah Sakit atau fasilitas pelayanan kesehatanlain. Komite PPI diharapkan membantu Rumah Sakit dalam menyiapkan dirimenghadapi Emerging Infectious Diseases.

PERDALIN sebagai organisasi profesi yang sangat peduli pada Pencegahan danPengendalian Infeksi selalu siap bekerjasama dengan Departemen Kesehatan

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xii

dan organisasi lainnya mengabdi kepada negara terutama pelaksanaanProgram PPI dalam Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

Surabaya, Februari 2008Perhimpunan Pengendalian Infeksi IndonesiaKetua Umum,

Prof. Dr. Djoko Roeshadi, dr, SpOT

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xiii

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xiv

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xv

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

Cost-effectivenessCSSD

EID

Good ClinicalGovernanceHouse keepingIADPILOIPSRSISKIP

: Pembiayaan yang efektif

: Central Sterilize Supply Department (Bagian SterilisasiSentral): Emerging Infectious Diseases (Penyakit infeksi yangbaru muncul): Penata laksanaan Klinikal yang baik

: Petugas kebersihan ruangan: Infeksi Aliran Darah Primer (BSI / Bloodstream Infection): Infeksi Luka Operasi (SSI / Surgical Site Infection): Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit: Infeksi Saluran Kemih (UTI / Urinary Tractus Infection): Isolation Precaution / Kewaspadaan Isolasi

IPCM

: Infection Prevention and Control Manual /Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Manual

IPCN

IPCLN

IPCOK3KPPIPatient safety

: Infection Prevention and Control Nurse / PerawatPencegahan dan Pengendalian dan Infeksi / PerawatKoordinator: Infection Prevention and Control Link Nurse / PerawatPenghubung Pencegahan dan Pengendalian Infeksi /Perawat Pelaksana Harian: Infection Prevention and Control Officer: Keselamatan dan Kesehatan Kerja.: Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: Keselamatan pasien

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xvi

PPIPerdalinPPIRSPPDSRe-EmergingDiseasesSMFSPO

Survey PointTPPIUPVAPWHO

: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit: Program Pendidikan Dokter Spesialis: Penyakit lama yang muncul kembali

: Staf Medis Fungsional: Standard Procedure Operational (Standar ProsedurOperasional): Daerah pengamatan: Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.: Universal Precaution (Kewaspadaan Baku): Ventilator Associated Pneumonia: World Health Organization

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.Lampiran 3.Lampiran 4.

Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik NomorHK.03.01/III/ 3744/08 tentang Pembentukan Komite danTim Pencegahan dan PengendalianPengendalian Infeksi di Rumah Sakit ...................................... 27Laporan pajanan ........................................................................... 28Daftar Tilik Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ............. 30Aktivitas Perbaikan Kualitas ....................................................... 32

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xviii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................Sambutan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik ..................................Sambutan Ketua Umum PERDALIN .........................................................................

ixxxii

SK Menteri Kesehatan RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 ............................... xivDaftar dan Istilah ............................................................................................................ xviDaftar Lampiran ............................................................................................................ xviii

Bab I. PENDAHULUAN .............................................................................................A. Latar Belakang ........................................................................................

11

B.C.

Tujuan .......................................................................................................Sasaran .....................................................................................................

34

BAB II. KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM ..........................................................A. Kebijakan .................................................................................................

55

B.

Dasar Hukum ..........................................................................................

6

BAB III. PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIDI RUMAH SAKIT DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

LAINNYA ...........................................................................................................A. Falsafah dan Tujuan .............................................................................

88

B.

Administrasi dan Pengelolaan ...........................................................

9

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xix

BAB IV. ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ..... 10A. Pimpinan dan Staf ................................................................................ 101. Direktur ............................................................................................... 122. Komite PPI .......................................................................................... 133. IPCO ...................................................................................................... 154. IPCN ...................................................................................................... 165. IPCLN .................................................................................................... 19

B.

Sarana dan Fasilitas Penunjang (Supporting System) ................. 20

1. Sarana Kesekretariatan .................................................................. 202. Dukungan Manajemen ................................................................. 203. Kebijakan dan SPO .......................................................................... 204. Pengembangan dan Pendidikan ................................................ 22

BAB V. MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN .................................. 24

Daftar Kepustakaan

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

xx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangatpenting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenaitu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutusesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan danpengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atauinfeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karenaperawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit. Angka infeksi nosokomialterus meningkat (Al Varado, 2000) mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) ataulebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Hasilsurvey point prevalensi dari 11 Rumah Sakit di DKI Jakarta yang dilakukanoleh Perdalin Jaya dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti SarosoJakarta pada tahun 2003 didapatkan angka infeksi nosokomial untuk ILO(Infeksi Luka Operasi) 18,9%, ISK (Infeksi Saluran Kemih) 15,1%, IADP (InfeksiAliran Darah Primer) 26,4%, Pneumonia 24,5% dan Infeksi Saluran Napas lain15,1%, serta Infeksi lain 32,1%.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan danpengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan,pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring danevaluasi.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

1

Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat pentingkarena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhirini muncul berbagai penyakit infeksi baru (new emerging, emerging diseasesdan re-emerging diseases).

Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakandatangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakanpencegahan serta pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain ituinfeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat dikendalikan tetapi jugadapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai denganprosedur yang berlaku.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RIbersama World Health Organization (WHO) ke rumah sakit - rumah sakit diPropinsi / Kabupaten / Kota disimpulkan bahwa Komite Pencegahan danPengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS) selama ini belum berfungsioptimal sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkanbahwa anggota Komite belum memahami dengan baik tugas, kewenangan,serta tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahandan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Direktorat Bina PelayananMedik Spesialistik menyusun Pedoman Manajerial Pencegahan danPengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan KesehatanLainnya merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting untukmendapat dukungan dan komitmen dari pimpinan rumah sakit dan seluruhpetugas.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

2

Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RumahSakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya ini mengacu kepadaStandar Pelayanan Rumah Sakit tahun 2006, Panduan Pencegahan Infeksiuntuk Fasilitas Pelayanan dengan Sumber Daya Terbatas tahun 2004 danHandbook Infection Control for Health Care Worker tahun 2004. Pedomanini harus dapat diterapkan di semua rumah sakit tanpa membedakankepemilikan, kelas, besar kecil rumah sakit atau kekhususan dari rumahsakit itu sendiri. Setiap rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatanlainnya direkomendasikan dapat menciptakan sendiri Manual Pencegahandan Pengendalian Infeksi (IPCM / Infection Prevention and Control Manual)dengan berdasarkan pada dokumen yang ada, dan dimodifikasi sesuaidengan fasilitas, kemampuan sumber daya manusia, lingkungan di wilayahkerja masing-masing.

B. Tujuan

1. Tujuan UmumMeningkatkan mutu layanan rumah sakit dan fasilitas pelayanankesehatan lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, yang dilaksanakanoleh semua departemen / unit di rumah sakit dan fasilitas pelayanankesehatan lainnya, meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko, clinicalgovernance, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Tujuan Khusus

-

Sebagai pedoman bagi direktur rumah sakit dan fasilitas pelayanankesehatan lainnya dalam membentuk organisasi, menyusun serta

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

3

melaksanakan tugas, program, wewenang dan tanggung jawabsecara jelas.

-

-

-

Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara efektif dan efisiendalam pelaksanaan PPI.Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya secara bermakna.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.

C. Sasaran

Pimpinan, Pengambil Kebijakan di Rumah Sakit dan Fasilitas PelayananKesehatan Lainnya di seluruh Indonesia tanpa kecuali.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

4

BAB IIKEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM

Visi, misi dan tujuan dari pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakitdan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan bagian dari visi, misi,tujuan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya itu sendiri yangperlu dirinci secara spesifik dalam lingkup pencegahan dan pengendalianinfeksi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sehingga dalampelaksanaannya dapat saling sinergis, integratif, tidak duplikatif, efektif danefisien. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya juga merupakan bagian dari penerapan standarpelayanan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sehinggakeberhasilannya dapat ditampilkan untuk kelengkapan akreditasi rumah sakitdan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

A. Kebijakan

1.

2.

3.

Semua rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya harusmelaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman ManajerialPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan FasilitasPelayanan Kesehatan Lainnya dan pedoman PPI lainnya yangdikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.

Direktur rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnyamembentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) dan

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

5

Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (TPPI) yang langsung beradadibawah koordinasi direktur.

4.

5.

Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yangjelas sesuai dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan PengendalianInfeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.

Untuk lancarnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, maka

setiap rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya wajibmemiliki IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) purna waktu.

B. Dasar Hukum

1.

2.

3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentangKesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, TambahanLembaran Negara RI Nomor 3495).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentangPraktik Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4431).

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentangPedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.

4.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor 159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit.

5.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor 986/Menkes/Per/XI/1992 tentang Persyaratan KesehatanLingkungan Rumah Sakit.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

6

6.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan.

7.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi RumahSakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan.

8.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan RumahSakit.

9.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan MinimalRumah Sakit.

10. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor 1165.A./Menkes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi RumahSakit.

11. Surat

Edaran

Direktur

Jenderal

Bina

Pelayanan

Medik

Nomor HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite dan TimPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

7

BAB IIIPELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAHSAKIT DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA

A. Falsafah dan Tujuan

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu standar mutu pelayanandan penting bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung rumahsakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pengendalian infeksi harusdilaksanakan oleh semua rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatanlainnya untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung darikejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness.

Kriteria pendukung :

1.

2.

3.

Ada pedoman tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanankesehatan lainnya yang meliputi tujuan, sasaran, program, kebijakan,struktur organisasi, uraian tugas Komite dan Tim PPI.

Terdapat cakupan kegiatan tertulis mengenai program PPI memuatpengaturan tentang pencegahan, kewaspadaan isolasi, surveilans,pendidikan dan latihan, kebijakan penggunaan antimikroba yangrasional dan kesehatan karyawan.

Pelaksanaan program PPI dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secaraberkala.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

8

4.

Kebijakan dan prosedur dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun untuk

disempurnakan.

B. Administrasi dan Pengelolaan

Pelaksanaan PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnyaharus dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan fungsional semuadepartemen / instalasi / divisi / unit di rumah sakit dan fasilitas pelayanankesehatan lainnya sesuai dengan falsafah dan tujuan PPI.

Kriteria pendukung :

1.

2.

3.

4.

5.

Ada kebijakan pimpinan rumah sakit untuk membentuk pengelolakegiatan PPI yang terdiri dari Komite dan Tim PPI di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Komite PPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama /Direktur.

Tim PPI bertanggung jawab langsung kepada Komite PPI.

Pengelola PPI melibatkan departemen / instalasi / divisi / unit yang adadi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Ada kebijakan tentang tugas, tanggung jawab dan kewenanganpengelola PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

9

BAB IVORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapatmencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentukberdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapatmenyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif danefisien. Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal.

A. Pimpinan dan Staf

Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite dan Tim PPI diberikewenangan dalam menjalankan program dan menentukan sikappencegahan dan pengendalian infeksi.

Kriteria :

1.

Komite PPI disusun minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.

Ketua sebaiknya dokter (IPCO / Infection Prevention and Control Officer),mempunyai minat, kepedulian dan pengetahuan, pengalaman,mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau epidemiologiklinik.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

10

Sekretaris sebaiknya perawat senior (IPCN / Infection Prevention andControl Nurse), yang disegani, berminat, mampu memimpin, dan aktif.

Anggota yang dapat terdiri dari: Dokter wakil dari tiap SMF (Staf Medis Fungsional). Dokter ahli epidemiologi. Dokter Mikrobiologi / Patologi Klinik. Laboratorium. Farmasi. Perawat PPI / IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) CSSD Laundry. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS-RS). Sanitasi. House keeping. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Petugas kamar jenazah.

2. Tim PPI terdiri dari Perawat PPI / IPCN dan 1 (satu) dokter PPI setiap 5(lima) Perawat PPI.

3. Rumah sakit harus memiliki IPCN yang bekerja purna waktu, denganratio 1 (satu) IPCN untuk tiap 100 - 150 tempat tidur di rumah sakit.

4. Setiap 1000 tempat tidur sebaiknya memiliki 1 (satu) ahli EpidemiologiKlinik.

5. Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection Preventionand Control Link Nurse) dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinyainfeksi.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

11

DIREKTUR UTAMA / DIREKTUR

KOMITE PPI

DIREKTORAT

DIREKTORAT

DIREKTORAT

KOMITE

TIM PPI

Ket. :

Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya dapat mengacu

pada struktur organisasi di rumah sakit yang dimodifikasisesuai dengan keadaan setempat.

A.1. DIREKTUR

Tugas Direktur

1.

2.

3.

4.

5.

Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.

Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadappenyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksinosokomial.

Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana danprasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan.

Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksinosokomial.

Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalianinfeksi nosokomial berdasarkan saran dari Komite PPIRS.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

12

6.

7.

8.

Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasionaldan disinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Komite PPIRS.

Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggappotensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuaikebutuhan berdasarkan saran dari Komite PPIRS.

Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.

A.2. KOMITE PPI

Kriteria Anggota Komite PPI :

1.

2.

Mempunyai minat dalam PPI.

Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite PPI :

1.

2.

3.

4.

5.

Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.

Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapatdipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.

Membuat SPO PPI.

Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan programtersebut.

Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalahatau KLB infeksi nosokomial.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

13

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan carapencegahan dan pengendalian infeksi.

Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.

Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsipPPI dan aman bagi yang menggunakan.

Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihanuntuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM)rumah sakit dalam PPI.

Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.

Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepadaDirektur.

Berkoordinasi dengan unit terkait lain.

Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotikayang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kumandan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar-luaskan dataresistensi antibiotika.

Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.

Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodikmengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuaikebijakan manajemen rumah sakit.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

14

17.

18.

Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunandan pengadaan alat dan bahan kesehatan, reno-vasi ruangan, carapemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsipPPI.

Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karenapotensial menyebarkan infeksi.

19.

Melakukan

pengawasan

terhadap

tindakan-tindakan

yang

menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveilans proses.

20.

Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan

penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya.

A.3. IPCO / Infection Prevention and Control Officer

Kriteria IPCO :

1.

2.

3.

Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.

Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Memiliki kemampuan leadership.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

15

Tugas IPCO :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.

Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.

Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensiantibiotika.

Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilansinfeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.

Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yangberhubungan dengan prosedur terapi.

Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.

Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami

pencegahan dan pengendalian infeksi.

A.4. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)

Kriteria IPCN :

1.

2.

3.

Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.

Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.

Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

16

4.

5.

Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan convident.

Bekerja purna waktu.

Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksiyang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitaspelayanan kesehatan lainnya.

Memonitor pelaksanaaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi.

Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.

Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatantentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPImemperbaiki kesalahan yang terjadi.

Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegahpenularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.

Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberikonsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yangdiperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.

Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadaplimbah, laundry, gizi, dan lain-lain dengan mengunakan daftar tilik.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

17

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Memonitor kesehatan lingkungan.

Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yangrasional.Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilansinfeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatanlainnya.

Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI.

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhanPPI.

Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai denganprinsip PPI.

Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakittentang PPIRS.

Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjungdan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang dimasyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.

Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi,mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

18

A.5. IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)

Kriteria IPCLN :

1.

2.

3.

Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.

Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.

Memiliki kemampuan leadership.

Tugas IPCLN :IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubungbertugas :

1.

2.

3.

4.

Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien diunit rawat inap masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepadaIPCN ketika pasien pulang.

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhanpencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangandi unit rawatnya masing-masing.

Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksinosokomial pada pasien.

Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing,konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum faham.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

19

5.

Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalammenjalankan Standar Isolasi.

B.

Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang (Supporting System)

B.1. Sarana Kesekretariatan

Ruangan Sekretariat dan tenaga sekretaris yang full time.Komputer, printer dan internet.Telepon dan Faksimili.Alat tulis kantor.

B.2. Dukungan Manajemen

Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa :

a.

b.

Penerbitan Surat Keputusan untuk Komite dan Tim PPIRS.

Anggaran atau dana untuk kegiatan :

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.Untuk pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporandan rapat rutin.Insentif / Tunjangan / Reward untuk Komite PPIRS.

B.3. Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional

Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional yang perlu dipersiapkanoleh rumah sakit adalah :

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

20

1.

Kebijakan Manajemen

a.

Ada kebijakan kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :

-----

-----

kebersihan tanganpenggunaan alat pelindung diri (APD)peralatan perawatan pasienpengendalian lingkunganpemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaanlinenkesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatanpenempatan pasienhygiene respirati / Etika batukpraktek menyuntik yang amanpraktek untuk lumbal punksi

b. Ada kebijakan tentang pengembangan SDM dalam PPI.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Ada kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yangmelibatkan tim PPI.

Ada kebijakan tentang penggunaan antibiotik yang rasional.

Ada kebijakan tentang pelaksanaan surveilans.

Ada kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yangmelibatkan tim PPI.

Ada kebijakan tentang kesehatan karyawan.

Ada kebijakan penanganan KLB.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

21

i.

j.

Ada kebijakan penempatan pasien.

Ada kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,Pneumonia, VAP.

2.

Kebijakan TeknisAda SPO tentang kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :

Ada SPO kebersihan tanganAda SPO penggunaan alat pelindung diri (APD)Ada SPO penggunaan peralatan perawatan pasienAda SPO pengendalian lingkunganAda SPO pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaanlinenAda SPO Kesehatan karyawan / Perlindungan petugaskesehatanAda SPO penempatan pasienAdaSPO hygiene respirasi / Etika batukAda SPO praktek menyuntik yang amanAda SPO praktek untuk lumbal punksiUpaya-upaya pencegahan infeksi dan rekomendasinya.

B.4. Pengembangan dan Pendidikan

1.

Tim PPI

-

-

Wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjutPPI.Memiliki sertifikat PPI.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

22

-

-

Mengembangkan diri mengikuti seminar, lokakarya dansejenisnya.Bimbingan teknis secara berkesinambungan.

2. Staf Rumah Sakit

-

-

-

-

Semua staf rumah sakit harus mengetahui prinsip-prinsippencegahan dan pengendalian infeksi.Semua staf rumah sakit yang berhubungan denganpelayanan pasien harus mengikuti pelatihan PPI.Rumah sakit secara berkala melakukan sosialisasi / simulasiPPI.Semua karyawan baru, mahasiswa, PPDS harus mendapatkanorientasi PPI.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

23

BAB VMONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN.Dilakukan setiap hari dalam hal pengumpulan data untuk surveilansmempergunakan check list.Ada formulir bantu surveilans.

B. Evaluasi

Dilakukan oleh Tim PPIRS dengan frekuensi minimal setiap bulan.Evaluasi oleh Komite PPI minimal setiap 3 bulan.

C. Laporan

Membuat laporan tertulis kepada Direktur setiap bulan.Membuat Laporan rutin : harian, mingguan, bulanan, 3 bulan, 6 bulan, 1tahun, maupun insidentil atau KLB.

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

24

LAMPIRAN

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

25

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

26

LAMPIRAN 1

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

27

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

28

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

29

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

30

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

31

Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes. Lainnya

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Ajic Am J. Infection Control, 26:277-88, 1999.2. Barbara M. Soule. The APIC curriculum for Infection ControlPractice Volume 1, Kendall/Hunt Publishing Company.3. Departemen Kesehatan RI, Standar Pelayanan Rumah Sakit, 1999.4. Departemen Kesehatan RI JHPIEGO, Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan dengan Sumber Daya Terbatas, 2004.5. Graham AJ. Ayliffe. et.al. Control of Hospital Infection APractical Hand Book Fourth Edition; Arnold London, 2001.6. Handbook Infection Control for Health Care Worker, 2004.7. Horan-Murphy E. et.al. APIC/CHICA-CANADA infection controland epidemiology: Professional and practice standards.8. Linda J. Taylor, T,JR Babb Hospital Acquired Infection Principlesand Prevention Third Edition, Plant A Tree, 19999. Pottinger JM. Basics of Surveillance-AN Overviev. Practical.Healthcare Epidemiology. Infection Control and Hospital Epidemiology. Vol 18 No 710. Turner G.T., Kolenc M.K., Docken., Job Analysis 1996 : InfectionControl Professional. AJIC American Journal of Infction Control1999.