ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

23
1 IPA SMK KELAS XIA By: Ir. Purwo Sutanto BAB I LIMBAH DAN SAMPAH Standar Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi limbah Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian limbah. 2. Siswa dapat menyebutkan karakteristik limbah dan faktor yang memengaruhi kualitas limbah. 3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam limbah. 4. Siswa dapat menjelaskan sumber-sumber penghasil sampah. 5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam contoh limbah padat, cair dan gas beserta sumbernya. 6. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi suatu limbah. 7. Siswa dapat menjelaskan limbah berbahaya dan beracun serta limbah industri beserta sumbernya. A. Limbah dan Sampah Menurut ketentuan umum UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Limbah berbeda dengan sampah. Menurut UU No. 18, tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Dari kedua pengertian ini, maka limbah memiliki cakupan lebih luas, dan sampah merupakan bagian dari cakupan limbah ini. Dapat juga dikatakan sampah adalah limbah padat. Dalam pembicaraan berikutnya tidak dibedakan secara kusus antara istilah limbah dan sampah. Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah. Limbah dan sampah dapat memengaruhi kualitas lingkungan hidup, oleh karena itu perlu pengelolaan. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Mekanisme pengelolaan sampah telah diatur secara spesifik dalam UU No. 18, tahun 2008, sedang pengelolaan limbah diatur dalam UU No. 32 tahun 2009, dan juga peraturan lain seperti peraturan pemerintah, Permen, dan Perda. 1. Kualitas Limbah Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah sangat merugikan bagi kita semua, sehingga perlu penanganan limbah yang serius. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada karakteristik limbah. Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari kandungan pencemar dalam limbah. Kandungan pencemar dalam limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin sedikit parameter dan semakin kecil konsentrasi, menunjukkan peluang pencemar terhadap lingkungan semakin kecil. Limbah yang diproduksi pabrik berbeda satu dengan yang lain, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri pula. Karakteristik ini diketahui berdasarkan parameternya. Apabila limbah masuk ke dalam lingkungan, ada beberapa kemungkinan yang diciptakan. Kemungkinan pertama, lingkungan tidak mendapat pengaruh yang berarti; kedua, ada pengaruh perubahan tapi tidak menyebabkan pencemaran; ketiga, memberi perubahan/pengaruh dan menimbulkan pencemaran. Tidak memberi pengaruh terhadap lingkungan karena volume limbah kecil dan parameter pencemar yang terdapat di dalamnya sedikit dengan konsentrasi kecil. Karena itu andaikata masuk pun dalam lingkungan ternyata lingkungan mampu menetralisirnya. Ada berbagai bahan pencemar yang menimbulkan perubahan kualitas lingkungan namun tidak menimbulkan pencemaran, Artinya : lingkungan itu memberikan toleransi terhadap perubahan serta tidak menimbulkan dampak negatip. Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor, yaitu : volume air limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Penetapan standar kualitas limbah

Upload: kristianus-smakk

Post on 28-May-2015

3.497 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Ipa Kelas X SMK

TRANSCRIPT

Page 1: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

1

IPA SMK KELAS XIA

By: Ir. Purwo Sutanto

BAB I

LIMBAH DAN SAMPAH

Standar Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi limbah

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini,

1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian limbah.

2. Siswa dapat menyebutkan karakteristik limbah dan faktor yang memengaruhi kualitas limbah.

3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam limbah.

4. Siswa dapat menjelaskan sumber-sumber penghasil sampah.

5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam contoh limbah padat, cair dan gas beserta

sumbernya.

6. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi suatu limbah.

7. Siswa dapat menjelaskan limbah berbahaya dan beracun serta limbah industri beserta

sumbernya.

A. Limbah dan Sampah

Menurut ketentuan umum UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Limbah berbeda

dengan sampah. Menurut UU No. 18, tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah

adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Dari

kedua pengertian ini, maka limbah memiliki cakupan lebih luas, dan sampah merupakan

bagian dari cakupan limbah ini. Dapat juga dikatakan sampah adalah limbah padat. Dalam

pembicaraan berikutnya tidak dibedakan secara kusus antara istilah limbah dan sampah.

Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan

timbulan sampah. Limbah dan sampah dapat memengaruhi kualitas lingkungan hidup, oleh

karena itu perlu pengelolaan. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Mekanisme pengelolaan sampah telah diatur secara spesifik dalam UU No. 18, tahun 2008,

sedang pengelolaan limbah diatur dalam UU No. 32 tahun 2009, dan juga peraturan lain

seperti peraturan pemerintah, Permen, dan Perda.

1. Kualitas Limbah

Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah sangat merugikan bagi

kita semua, sehingga perlu penanganan limbah yang serius. Tingkat bahaya keracunan

yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada karakteristik limbah. Kualitas limbah

menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari kandungan pencemar dalam limbah.

Kandungan pencemar dalam limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin sedikit

parameter dan semakin kecil konsentrasi, menunjukkan peluang pencemar terhadap

lingkungan semakin kecil.

Limbah yang diproduksi pabrik berbeda satu dengan yang lain, masing-masing

memiliki karakteristik tersendiri pula. Karakteristik ini diketahui berdasarkan

parameternya. Apabila limbah masuk ke dalam lingkungan, ada beberapa kemungkinan

yang diciptakan. Kemungkinan pertama, lingkungan tidak mendapat pengaruh yang

berarti; kedua, ada pengaruh perubahan tapi tidak menyebabkan pencemaran; ketiga,

memberi perubahan/pengaruh dan menimbulkan pencemaran.

Tidak memberi pengaruh terhadap lingkungan karena volume limbah kecil dan

parameter pencemar yang terdapat di dalamnya sedikit dengan konsentrasi kecil. Karena

itu andaikata masuk pun dalam lingkungan ternyata lingkungan mampu menetralisirnya.

Ada berbagai bahan pencemar yang menimbulkan perubahan kualitas lingkungan namun

tidak menimbulkan pencemaran, Artinya : lingkungan itu memberikan toleransi terhadap

perubahan serta tidak menimbulkan dampak negatip.

Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor, yaitu : volume air limbah, kandungan

bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Penetapan standar kualitas limbah

Page 2: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

2

harus dihubungkan dengan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan dipengaruhi berbagai

komponen yang ada dalam lingkungan itu seperti kualitas air, kepadatan penduduk, flora

dan fauna, kesuburan tanah, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.

Adanya perubahan konsentrasi limbah menyebabkan terjadinya perubahan

keadaan badan penerima. Semakin lama badan penerima dituangi limbah, semakin tinggi

pula konsentrasi bahan pencemar di dalamnya. Pada suatu saat badan penerima tidak

mampu lagi memulihkan keadaannya. Zat-zat pencemar yang masuk sudah terlalu banyak

dan mengakibatkan tidak ada lagi kemampuannya menetralisirnya. Atas dasar ini perlu

ditetapkan batas konsentrasi air limbah yang masuk dalam lingkungan badan penerima.

Dengan demikian walau dalam jangka waktu seberapa pun lingkungan tetap

mampu mentolerirnya. Toleransi ini menunjukkan kemampuan lingkungan untuk

menetralisasi ataupun mengeliminasi bahan pencemaran sehingga perubahan kualitas

negatif dapat dicegah. Dalam hal inilah perlunya batasan-batasan konsentrasi yang disebut

dengan standar kualitas limbah.

Pada jangka waktu yang cukup jauh akan timbul kesulitan menetapkan perubahan

kualitas, karena periode waktu yang demikian jauh. Dengan konsentrasi limbah tertentu,

tidak terjadi perubahan kualitas lingkungan. Artinya perubahan kualitas lingkungan tidak

muncul dalam waktu relatif pendek bila hanya berdasarkan standar kualitas limbah.

Perubahan hanya dapat dipantau pada masa-masa 20 atau 25 tahun yang akan datang.

Dengan demikian maka standar kualitas lingkungan perlu ditetapkan sebagai bagian dari

penetapan kualitas limbah. Sebagai air limbah diukur dengan parameter standar kualitas

limbah dan sebagai badan penerima diukur dengan standar kualitas lingkungan.

2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Limbah

Kualitas limbah dapat diukur pada dua tempat yaitu, pada titik sebelum dan sesudah

bercampur dengan badan penerima. Penetapan kualitas limbah ini perlu mendapat

penegasan karena beberapa hal yang mendasari yaitu: bila limbah tidak dibuang ke tempat

umum, dibuatkan tempat tersendiri dan tidak bercampur dengan badan penerima.

Biasanya hal seperti ini terjadi untuk limbah air.

Faktor yang memengaruhi kuantitas dan kualitas limbah adalah :

a. Volume

Air Kualitas limbah ditentukan dari banyaknya parameter dalam limbah dan

konsentrasi setiap parameter. Semakin banyak volume air yang bercampur dengan

limbah semakin kecil konsentrasi pencemar. Badan penerima yang menerima limbah

sering tidak mendapat pengaruh.

b. Kualitas Air

Badan penerima mengandung

bahan/senyawa tertentu sebelum

menerima buangan. Kualitas tersebut

menetapkan arah penggunaan air.

Adanya bahan pencemar yang sama,

tidak akan memengaruhi konsentrasi

bahan dalam air penerima. Tetapi bila

konsentrasi bahan pencemar dalam

limbah lebih besar dari konsentrasi

bahan pencemar dalam badan penerima

(kemungkinan juga tidak ada), maka

konsentrasi bahan pencemar setelah

bercampur akan menjadi lebih kecil.

Sejauh mana konsentrasi tersebut dapat

ditoleransi sesuai dengan standar kualitas

lingkungan agar kualitas lingkungan

tidak mengalami perubahan sebagai yang

telah distandarkan.

Page 3: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

3

c. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dalam

suatu lokasi tertentu turut memengaruhi

tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini

dikaitkan dengan tingkat kesadaran

penduduk dalam memelihara lingkungan

yang sehat dan bersih. Buangan air rumah

tangga, padatan berupa sampah yang

dibuang ke sungai, air cucian kamar mandi

maupun buangan tinja akan memengaruhi

tingkat kandungan BOD, COD dan bakteri

coli dalam air sungai. Semakin padat

penduduk suatu lingkungan semakin

banyak limbah yang harus dikendalikan.

e. Lingkungan

Lingkungan seperti hutan, perkebunan, peternakan, alam yang luas memengaruhi

kondisi badan penerima. Dalam keadaan tertentu badan-badan pencemar akan

ternetralisasi secara alamiah. Lintasan air sungai yang panjang dengan turbulensi yang

keras akan memengaruhi tingkat penyerapan oksigen ke dalam air. Adanya sinar

matahari yang langsung masuk dalam badan penerima terjadi fotosintesis hingga

sejumlah bakteri tertentu akan terancam. Adanya tumbuhan tertentu dalam badan

penerima akan menetralisasi senyawa pencemar sebab sesuai dengan kondisi

pertumbuhan. Phosphat dalam air buangan menyuburkan tumbuh-tumbuhan tertentu,

tapi tumbuhan itu sendiri akan merusak lingkungan.

f. Frekuensi Pembuangan Limbah

Limbah dari suatu pabrik ada kalanya tidak tetap volumenya. Untuk beberapa pabrik

tertentu limbah airnya mengalir dalam jumlah yang sama setiap hari, tetapi ada lain

yang mengalirkan limbah pada jam-jam (waktu) tertentu bahkan pada satu minggu atau

satu bulan. Bercampurnya limbah air pada jumlah yang berbeda-beda mengakibatkan

konsentrasi bahan pencemar pada badan penerima bervariasi. Kondisi ini menunjukkan

bahwa standar kualitas lingkungan juga mengalami perubahan sesuai dengan limbah

yang diterima.

3. Macam-macam Limbah dan Sampah

Berdasar sifat alamiahnya, limbah

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Limbah organik, yaitu limbah yang berasal

dari makhluk hidup atau bagian dari makhluk

hidup. Limbah ini mudah rusak atau dapat terurai

(biodegradable) oleh mikroorganisme pengurai

dan atau faktor alam lainnya, baik secara fisikawi

maupun kimiawi. Contohnya sisa makanan dari

restoran, batang padi setelah dipanen, tandan

kosong kelapa sawit, guguran daun, bangkai

hewan, tulang, kain perca katon, minyak goreng

bekas, serpihan kayu, dan lain-lain.

b. Limbah anorganik, yaitu limbah yang berasal

dari selain makhluk hidup. Limbah anorganik sulit

bahkan ada yang tidak dapat diuraikan

(nonbiodegradable) oleh mikroorganisme maupun

faktor alam. Contohnya logam bekas, karet bekas,

plastik bekas, serpihan kaca, asap kendaraan, sisa

oli sintetik, dan lain-lain.

Limbah berdasar wujudnya dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu:

a. Limbah padat (limbah yang

berwujud padat). Contoh : kaleng, plastik, kertas,

Page 4: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

4

daun, dll.

b. Limbah cair (limbah yang berwujud cair). Contoh : cairan sisa pengolahan produk dari

industri, sisa BBM, sisa minyak goreng, sisa pestisida, dll.

c. Limbah gas (limbah yang berwujud gas). Contoh : gas karbonmonoksida, gas

dinitrogen monoksida, uap aseton, uap klorin, uap belerang, asap kendaraan, asap

rokok, dll.

Dalam ilmu sanitasi dan kesehatan lingkungan, macam limbah dibedakan menjadi :

a. Garbage adalah sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk. Contoh :

limbah rumah tangga, restoran, dll.

b. Rubbish adalah bahan yang tidak mudah membusuk. Rubbish dibedakan menjadi :

1) Limbah yang mudah terbakar.

2) Limbah yang tidak mudah terbakar.

a. Ashes adalah segala jenis abu. Contoh: hasil pembakaran kayu, batu bara di rumah

tangga maupun industri.

b. Industrial waste adalah benda-benda padat sisa yang merupakan sampah hasil industri.

Contoh : potongan – potongan logam, kayu, kertas, kain, plastik, sisa kaleng, dan lain-

lain yang tidak dapat digunakan.

c. Dead animal adalah segala jenis bangkai terutama yang besar. Contoh : bangkai ayam,

ular, kucing dan tikus.

d. Street sweeping adalah segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan,

karena dibuang oleh pengendara mobil maupun masyarakat yang tidak bertanggung

jawab.

Limbah ada yang dikategorikan bahan

berbahaya dan beracun (B3). Bahan

berbahaya dan beracun adalah setiap bahan

yang karena sifat atau konsentrasi,

jumlahnya, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dapat mencemarkan

dan/atau merusakkan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia

serta makhluk hidup lain. Limbah bahan

berbahaya dan beracun adalah sisa usaha

dan/atau kegiatan yang mengandung bahan

berbahaya dan/atau beracun yang karena

sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau

jumlahnya, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat

membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk

hidup lain. Contoh limbah yang termasuk B3 adalah sisa pestisida, limbah radioaktif, sisa

bahan kimia, sisa obat-obatan, sisa bibit penyakit menular, dan lain-lain

4. Sumber Limbah atau Sampah

Menurut UU No. 18 tahun 2008, sampah dikelompokkan terdiri atas:

a. sampah rumah tangga;

b. sampah sejenis sampah rumah tangga; dan

c. sampah spesifik.

Sampah rumah tangga adalah

sampah yang berasal dari kegiatan sehari-

hari dalam rumah tangga, tidak termasuk

tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis

sampah rumah tangga adalah sampah

yang berasal dari kawasan komersial,

kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas

sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas

lainnya. Sampah spesifik meliputi:

a. sampah yang mengandung bahan

berbahaya dan beracun;

b. sampah yang mengandung limbah

bahan berbahaya dan beracun;

Page 5: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

5

c. sampah yang timbul akibat bencana;

d. puing bongkaran bangunan;

e. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau

f. sampah yang timbul secara tidak periodik.

Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan

timbulan sampah. Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa sumber penghasil sampah,

antara lain :

a. Sampah dari Pemukiman Penduduk

Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengelolaan makanan, perlengkapan rumah

tangga bekas, kertas, kardus, sampah halaman dll

b. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan

Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya.

Untuk sampah yang berupa pestisida dan pupuk buatan merupakan sampah khusus yang

perlu perlakuan secara khusus pula supaya tidak mencemari lingkungan

c. Sampah dari Perdagangan dan Tempat Umum

Daerah perdagangan seperti : toko, pasar, warung, swalayan yang juga merupakan tempat

umum, menghasilkan jenis sampah yang berupa sisa-sisa makanan (garbage), sampah

kering, sisa-sisa bahan bangunan

d. Sampah dari Sarana Layanan Masyarakat

Sampah sarana layanan masyarakat antara lain tempat hiburan, jalan umum, tempat

layanan kesehatan, gedung pertemuan dan sarana penemuan yang lain.

e. Sampah dari Industri

Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia

serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik).

Sampah industri yang berupa bahan kimia dan beracun memerlukan perlakuan khusus

sebelum dibuang

Sumber sampah diatas tersebut adalah hasil samping dari aktivitas manusia, kecuali itu

terdapat sumber sampah/limbah dari proses-proses alam, antara lain akibat aktivitas gunung

berapi, banjir, tanah longsor dan aktivitas alam lainnya.

Faktor pendorong aktivitas manusia yang menghasilkan limbah antara lain :

a. Industrialisasi (limbah pabrik, pertambangan, transportasi )

b. Modernisasi (peningkatan jenis sampah).

c. Migrasi /Urbanisasi (perluasan lokasi sampah)

1) pembukaan hutan untuk pemikiman dan sarana transportasi

2) penimbunan sampah.

d. Pertambahan penduduk yang pesat (meningkatnya kebutuhan tempat tinggal).

Peningkatan jumlah sampah, belum tentu berpengaruh pada jenis sampah.

Kegiatan Tugas mandiri 1

Buatlah pengamatan sederhana di sekitar Anda, cermati sampah atau limbah yang ada, kemudian

catatlah dalam abel berikut ini !

No Lokasi Jenis Limbah/Sampah

ULANGAN HARIAN 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat !

1. Apakah yang dimaksud dengan limbah, apa pula yang dimaksud dengan sampah?

2. Apa yang dimaksud dengan sampah anorganik, berikan contohnya !

3. Siapakah yang dimaksud dengan penghasil sampah?

4. Bagaimana kemungkinan pengaruh limbah atau sampah terhadap lingkungan ?

5. Apa saja yang memengaruhi kualitas limbah?

Page 6: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

6

B. Sifat-Sifat Limbah

1. Limbah Padat

Limbah padat atau sampah, istilah ini

diberikan kepada barang-barang atau

bahan-bahan buangan rumah tangga atau

pabrik yang tidak digunakan lagi atau

tidak terpakai dalam bentuk padat.

Sampah juga merupakan campuran dari

berbagai bahan baik yang tidak berbahaya

seperti sampah dapur maupun bahan-

bahan berbahaya yang banyak dibuang

oleh pabrik dan rumah tangga yang dapat

digunakan kembali atau didaur ulang

maupun yang tidak dapat didaur ulang.

Limbah/sampah menurut sifatnya dapat berbentuk bahan yang dapat dihancurkan

oleh organisme hidup (degradable compound) dan bahan yang tidak dapat dihancurkan

(non-degradable compound). Bahan-bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh organisme

biasanya mengalami akumulasi dalam komponen-komponen lingkungan dan akan

menimbulkan gangguan kesehatan.

Dampak negatif dari sampah tersebut dapat terjadi di tempat penampungan

sementara (TPS) yang terdapat di setiap wilayah seperti di setiap satuan pemukiman,

pasar dan sebagainya maupun di tempat penampungan akhir (TPA). Dampak negatif di

TPS biasanya dalam bentuk bau yang kurang sedap karena terjadi penguraian secara

anaerob, kumpulan lalat di atas sampah yang dapat menimbulkan berjangkitnya penyakit

dan penurunan estetika. Tempat penampungan sampah akhir dalam bentuk penimbunan

sampah terbuka akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar karena selain bau

yang tidak sedap yang berasal dari penguraian secara anaerob dari komponen-komponen

sampah, seperti gas H2S, NH3, CH4 juga dapat terjadi rembesan dari proses “leaching”

logam-logam berbahaya ke dalam air tanah atau sumber air.

Dengan meningkatnya populasi penduduk di setiap daerah/kota maka jumlah

sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga makin meningkat. Hal ini menjadi masalah

besar bagi kota-kota besar yang padat penduduknya seperti Jakarta, Surabaya dan lain-

lainnya untuk menangani masalah yang dihasilkan setiap hari.

Secara umum komposisi sampah di setiap kota hampir sama yaitu:

Jenis Sampah

Jumlah

Kertas dan katun ± 35 %

Logam ± 7 %

Gelas ± 5 %

Sampah halaman dan dapur ± 37 %

Kayu ± 3 %

Plastik, karet, dan kulit ± 7 %

Lain-lain ± 6 %

Untuk menanggulangi dampak negatif akibat penumpukan sampah itu dapat

dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse,

Recycle. Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk. Hal

ini dapat dilakukan bila ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola lama yaitu membawa

keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang dibawa ke

rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu bila setiap orang menggunakan kembali

saputangan daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak

menggunakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang

tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton

sampah yang akan tereduksi per bulan dan beberapa hasil hutan yang dapat diselamatkan.

Reuse, adalah program pemakaian kembali sampah yang sudah terbentuk seperti

penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban

untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali

dan sebagainya.

Page 7: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

7

Recycle agak berbeda dengan kedua program sebelumnya. Dalam hal ini sampah

sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dapat direcycle

atau didaur-ulang seperti kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi

atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur-

ulang menjadi kompos (pupuk). Proses daur-ulang ini juga dapat mengubah sampah

menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi.

Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di

Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air

limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah

mengalami pengeringan.

Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang

berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian,

yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan

kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.

Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai

cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan

dibakar. Perlakuan limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis sebagian besar

dilakukan sebagai berikut:

a. Ditumpuk pada Areal Tertentu

Penimbunan limbah padat pada areal tertentu membutuhkan areal yang luas dan

merusakkan pemandangan di sekeliling penimbunan. Penimbunan ini mengakibatkan

pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya, karena adanya reaksi kimia yang

rnenghasilkan gas tertentu. Dengan penimbunan, permukaan tanah menjadi rusak dan

air yang meresap ke dalam tanah mengalami kontaminasi dengan bakteri tertentu yang

mengakibatkan turunnya kualitas air tanah. Pada musim kemarau timbunan mengalami

kekeringan dan ini mengundang bahaya kebakaran.

b. Pembakaran

Limbah padat yang dibakar menimbulkan

asap, bau dan debu. Pembakaran ini

menjadi sumber pencemaran melalui udara

dengan timbulnya bahan pencemar baru

seperti hidrokarbon, karbon monoksida,

bau, partikel dan sulfur dioksida.

c. Pembuangan

Pembuangan tanpa rencana sangat

membahayakan lingkungan. Di antara

beberapa pabrik membuang limbah

padatnya ke sungai karena diperkirakan

larut ataupun membusuk dalam air. Ini

adalah perkiraan yang keliru, sebab setiap pembuangan bahan padatan apakah

namanya lumpur atau buburan, akan menambah total solid dalam air sungai.

Sumber limbah padat di antaranya adalah pabrik gula, pulp dan rayon, plywood,

pengawetan buah, ikan dan daging dan lainlain. Secara garis besar limbah padat dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1.Limbah padat yang mudah terbakar.

2.Limbah padat yang sukar terbakar

3.Limbah padat yang mudah membusuk

4.Limbah berupa debu

5.Lumpur

6.Limbah yang dapat didaur ulang

7.Limbah radio aktip

8.Limbah yang menimbulkan penyakit

9.Bongkaran bangunan

Berdasarkan klasifikasi limbah padat serta akibat-akibat yang ditimbulkannya

sistem pengelolaan dilakukan menurut:

1.Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.

2.Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.

3.Limbah padat yang tidak dapat ditimbun.

Page 8: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

8

Di dalam pengolahannya dilakukan melalui tiga cara yaitu pemisahan, penyusutan

ukuran dan pengomposan. Dimaksud dengan pemisahan adalah pengambilan bahan

tertentu kemudian diolah kembali sehingga mempunyai nilai ekonomis. Penyusutan

ukuran bertujuan untuk memudahkan pengolahan limbah selanjutnya. Dengan ukuran

lebih kecil akan lebih mudah membawa atau membakar pada tungku pembakaran. Jadi

tujuannya adalah pengurangan volume maupun berat. Pengomposan adalah proses

melalui biokimia yaitu zat organik dalam limbah dipecah sehingga menghasilkan humus

yang berguna untuk memperbaiki struktur tanah.

2. Limbah Cair

Limbah cair bersumber dari pabrik yang

biasanya banyak menggunakan air dalam

sistem prosesnya. Di samping itu ada pula

bahan baku mengandung air sehingga dalam

proses pengolahannya air harus dibuang. Air

terikut dalam proses pengolahan kemudian

dibuang misalnya ketika digunakan untuk

pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.

Air ditambah bahan kimia tertentu

kemudian diproses dan setelah itu dibuang,

Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu,

misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja, sebagian besar air digunakan untuk

pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu

dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.

Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup

besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan

laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya

harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian

dalam ketel. Air pencuci ini juga harus dibuang.

Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air

dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah

yang relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai

dan lain-lain. Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air

terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.

Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun

mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna

keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan

berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan ciri

yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau

yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.

Sedangkan identifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia

air di mana air telah mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam

konsentrasi yang melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di

antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak

kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro plating,

plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging dan lain-lain.

Jumlah limbah yang

dikeluarkan masing-masing industri

ini tergantung pada banyak produksi

yang dihasilkan, serta jenis produksi.

Industri pulp dan rayon

menghasilkan limbah air sebanyak

30 m3 setiap ton pulp yang

diproduksi. Untuk industri ikan dan

makanan laut limbah air berkisar

antara 79 m3 sampai dengan 500 m

3

per hari; industri pengolahan crumb

rubber limbah air antara 100 m3 s/d

2000 m3 per hari, industri

Page 9: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

9

pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala

menengah.

Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi,

limbah industri, limbah domestik (rumah tangga). Limbah infiltrasi adalah limbah yang

meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal perkebunan

hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam tanah yang disebut

juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila

air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah.

Air cucian dari setiap rumah tangga berkumpul dan menyatu pada parit-parit kota

mengalir menuju parit yang lebih besar kemudian ke sungai bercampur dengan segala

macam limbah mulai dari detergen, busa sampho, kaporit dan karbol serta cucian bekas

kotoran lainnya. Kaporit dan larutan karbol serta detergen merupakan racun bagi bakteri

pembusuk dalam air sungai. Apabila konsentrasinya semakin tinggi maka bahan-bahan

organik sukar membusuk sehingga menambah endapan dalam dasar parit dan parit

akhirnya cepat tersumbat. Limbah cair berasal dari rumah tangga ( domestik ) maupun

Industri. Air limbah domestik terdiri atas :

a. Tinja ( faeces ),yang mengandung mikroba pathogen

b. Air seni (urine), pada umumnya mengandung nitrogen dan Posfor campuran air seni

dan tinja disebut Excreta.

c. Grey water atau air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi

Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun

anorganik, yaitu ;

a. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari

kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.

b. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam

dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.

c. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan

kulit dan industri cat.

d. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri

pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam).

Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat

membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Karakteristik limbah cair meliputi

sifat fisika, kimia dan biologi. Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari

konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah

terhadap lingkungan. Pemahaman tentang karakteristik dapat diketahui melalui

pengambilan sampel, misalnya : limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH 6 dan

mengandung kadar besi 5 mg/l. Kedua nilai itulah yang disebut parameter. Konsentrasi

yang dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.

a. Karakteristik Kimia Limbah Cair

Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik dalam

tingkat keracunan maupun bahaya yang ditimbulkan. Semakin besar konsentrasi bahan

pencemar dalam air semakin terbatas fungsi/penggunaan air. Karakteristik kimia terdiri

dari kimia anorganik dan kimia organik. Secara umum sifat limbah cair ini dipengaruhi

oleh kedua macam kandungan bahan kimia tersebut.

1) Keasaman Air

Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman mengidentifikasikan tinggi

rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air buangan yang mempunyai pH

tinggi atau rendah menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh

mikroorganisme air yang diperlukan. Demikian juga makhluk lain, misalnya ikan

tidak dapat hidup. Air yang mempunyai pH rendah membuat air bersifat korosif

terhadap bahan konstruksi seperti besi. Buangan yang bersifat alkalis (basa)

bersumber dari buangan mengandung bahan anorganik seperti senyawa karbonat,

bikarbonat dan hidroksida. Buangan asam berasal dari bahan kimia yang bersifat

asam, misalnya buangan mengandung asam khlorida, asam sulfat dan lain-lain.

2) Alkalinitas Tinggi rendahnya alkalinitas air ditentukan senyawa karbonat, bikarbonat, garam

hidroksida, kalium, magnesium dan natrium dalam air. Semakin tinggi kesadahan

suatu air semakin sulit air membuih. Penggunaan air untuk ketel selalu diupayakan

Page 10: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

10

air yang mempunyai kesadahan rendah karena zat tersebut dalam konsentrasi tinggi

menimbulkan terjadinya kerak pada dinding dalam ketel maupun pada pipa

pendingin. Oleh sebab itu untuk menurunkan kesadahan air dilakukan pelunakan

air. Pengukuran alkalinitas air adalah pengukuran kandungan ion CaCO3, ion Ca,

ion Mg, bikarbonat, karbonat dan lain-lain.

3) Chlorida Chlorida banyak dijumpai dalam pabrik industri kaustik soda. Bahan ini berasal

dari proses elektrolisa, penjernihan garam dan lain-lain. Chlorida merupakan zat

terlarut dan tidak menyerap. Sebagai Chlor bebas berfungsi desinfektans, tapi

dalam bentuk ion yang bersenyawa dengan ion natrium menyebabkan air menjadi

asin dan merusak pipa-pipa instalasi.

4) Phosphat Kandungan phosphat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan organisme

lainnya. Phosphat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang mengandung

senyawa phosphat. Dalam industri kegunaan phosphat terdapat pada ketel uap

untuk mencegah kesadahan. Maka pada saat penggantian air ketel, buangan ketel

ini menjadi sumber phosphat. Pengukuran kandungan phosphat dalam air limbah

berfungsi untuk mencegah tingginya kadar phosphat sehingga tidak merangsang

pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dalam air. Sebab pertumbuhan subur akan

menghalangi kelancaran arus air. Pada danau suburnya tumbuh-tumbuhan airakan

mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dan kesuburan tanaman lainnya.

5) Sulfur Sulfat dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat dapat terjadi

secara proses alamiah. Pada industri kaustik soda ion sulfat terdapat sewaktu

pemurnian garam. Ion sulfat oleh bakteri direduksi menjadi sulfida pada kondisi

anaerob dan selanjutnya sulfida berubah menjadi hidrogen sulfida. Dalam suasana

aerob hidrogen sulfida teroksidasi secara bakteriologis menjadi sulfat. Dalam

bentuk H2S bersifat racun dan berbau busuk. Pada proses digester lumpur gas H2S

yang bercampur dengan metan CH4 dan CO2 akan bersifat korosif. H2S akan

menghitamkan air dan lumpur yang bila terikat dengan senyawa besi membentuk

Fe2S.

6) Nitrogen

Nitrogen merupakan salah satu

nutrien yang terdapat dalam protein

yang merupakan komposisi utama

plankton. Dalam plankton terdapat

50 % protein atau 7–10 % nitrogen.

Sebagai indikator polusi yaitu

nitrogen anorganik seperti nitrit,

nitrat atau amoniak. Amoniak

merupakan hasil tambahan

penguraian protein tanaman atau

hewan, atau dalam kotorannya. Jika

ada amoniak dalam air, kemungkinan

kotoran hewan telah masuk, urea

dalam urine terurai atau pupuk yang terurai. Apabila dalam perairan di bagian dasar

amoniak diubah menjadi nitrat oleh bakteri, maka akan terdapat nitrit dalam air.

Nitrogen dalam air limbah pada umumnya terdapat dalam bentuk organik dan

oleh bakteri berubah menjadi amonia. Dalam kondisi aerobik dan dalam waktu

tertentu bakteri dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat. Nitrat dapat

digunakan oleh algae dan tumbuh-tumbuhan lain untuk membentuk protein

tanaman dan oleh hewan untuk membentuk protein hewan. Perusakan protein

tanaman dan hewan oleh bakteri menghasilkan amonia. Nitrit menunjukkan jumlah

Page 11: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

11

zat nitrogen yang teroksidasi. Nitrit merupakan hasil reaksi dan menjadi amoniak

atau dioksidasi menjadi nitrit. Kehadiran nitrogen ini sering sekali dijumpai sebagai

nitrogen nitrit.

Kotoran yang dibuang ke perairan akan meningkatkan jumlah amoniak dan

pembuangan industri dan kotoran hewan juga akan meningkatkan konsentrasi

nitrat. Adanya nitrat di perairan dapat mengakibatkan :

a) turunnya oksigen terlarut

b) populasi ikan yang menurun

c) berbau busuk

d) mempunyai rasa tidak enak

Kandungan nitrogen dalam air sebaiknya di bawah 0,30 ppm. Apabila di atas

0,30 ppm akan menyebabkan ganggang tumbuh subur. Kandungan nitrat yang

mencapai 45 ppm akan berbahaya untuk diminum, karena nitrat ini akan berubah

menjadi nitrit dalam saluran pencernaan dan menimbulkan keracunan sampai

kematian. Ganggang yang tumbuh subur, sisa ganggang yang membusuk akan

menghabiskan oksigen dalam air. Air menjadi tidak enak rasanya dan berbau.

Maka dari itu ganggang juga dapat dijadikan indikator pencemaran.

7) Logam Berat dan Beracun

Logam berat pada umumnya seperti cuprum (tembaga), perak, seng, cadmium, air

raksa, timah, chromium, besi dan nikel. Metal lain yang juga termasuk metal berat

adalah arsen, selenium, cobalt, mangan dan aluminium. Cadmium ditemukan

dalam buangan industri tekstil, elektro plating, pabrik kimia. Chromium dijumpai

dalam 2 bentuk yaitu chrom valensi enam dan chrom valensi tiga. Chrom valensi

enam ditemukan pada buangan pabrik aluminium dan cat, sedang chrom trivalen

ditemukan pada pabrik tekstil, industri gelas dan keramik. Logam ini dalam

konsentrasi tertentu membahayakan bagi manusia.

a) Merkuri (Hg)

Merkuri banyak ditemukan di alam dalam bentuk gabungan dengan elemen

lainnya. Melalui proses fisik, kimia dan biologi yang kompleks, merkuri dapat

tersebar di tanah, air, udara dan organisme hidup. Karena sifat-sifatnya baik

kimia maupum fisik, merkuri banyak digunakan dalam keperluan ilmiah dan

industri. Sifat-sifat merkuri adalah :

(1) satu-satunya logam yang terbentuk cair pada suhu kamar (25oC) dan

mempunyai titik beku terendah diantara logan lainnya.

(2) kisaran suhu merkuri dalam bentuk cair sangat lebar yaitu 396oC

(3) merupakan konduktor yang terbaik diantara logam lainnya

(4) banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen

yang disebut amalgama ( lloy).

(5) merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua

makhluk hidup.

(6) Merkuri diproduksi dengan cara pembakaran merkuri sulfide (HgS) di udara,

dengan reaksi sebagai berikut : HgS + O2 -------> Hg + SO2

(7) Bentuk-bentuk merkuri yang terdapat di alam adalah sebagai berikut :

(a) merkuri anorganik, seperti merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida

(HgO).

(b) komponen merkuri organik atau organomerkuri, seperti fenil merkuri

asetat, metil merkuri dan etil merkuri.

Kegunaan merkuri antara lain :

(1) dalam industri khlor alkali, dimana khlorin (Cl2) dan soda kaustik (NaOH)

diproduksi dengan cara elektrolisis larutan garam NaCl. Kedua bahan kimia

tersebut diproduksi dalam jumlah tinggi tiap tahunnya.

(2) produksi alat-alat listrik, contoh lampu uap merkuri yang banyak digunakan

untuk penerangan jalan maupun pabrik karena mempunyai biaya instalasi

dan operasi yang lebih rendah daripada lampu pijar, dan dapat dioperasikan

pada voltase tinggi.

(3) sebagai fungisida, merkuri digunakan untuk membunuh jamur dalam cat,

kertas dan industri pertanian. Merkuri ditambahkan dalam cat sebagai

pengawet lateks dan mencegah lapuk yang dapat digunakan di daerah-daerah

lembab. Pada cat yang digunakan kapal, sering ditambahkan merkuri oksida

Page 12: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

12

sebagai anti jamur atau fenil merkuri asetat sebagai anti lapuk. Industri

pertanian menggunakan komponen organomerkuri sebagai pelapis benih

untuk mencegah pertumbuhan kapang.

(4) sebagai katalis dalam proses industri kimia. Berbagai proses pembuatan

plastik menggunakan merkuri sebagai katalis pada industri vinil khlorida

yang berfungsi sebagai bahan dasar plastik.

(5) digunakan dalam thermometer dan alat-alat pencatat suhu karena bentuknya

yang cair dan konduktivitas listriknya besar.

Air buangan yang berasal

dari industri, sering

menyebabkan pencemaran

lingkungan yang dapat

mengkontaminasi ikan-ikan

dan organisme air lainnya.

Dalam tubuh manusia dapat

mengandung logam merkuri

yang dikarenakan

mengkonsumsi organisme air

yang terkontaminasi maupun

sayuran-sayuran. FDA

menetapkan batasan kandungan merkuri maksimum dalam air adalah 0,005 ppm.

Pada dasarnya semua komponen merkuri dalam jumlah cukup akan

berdampak racun terhadap tubuh. Masing-masing komponen merkuri mempunyai

perbedaan daya racun dan waktu retensinya dalam tubuh. Komponen merkuri

dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya melalui transformasi

biologi. Dapat menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakan sel.

Merkuri menyebabkan kerusakan tubuh yang bersifat permanent.

Pencegahan terjadinya pencemaran merkuri mengalami kesulitan karena

sifat-sifat merkuri yaitu merkuri bersifat volatile yang mencemari udara, mudah

menyebar karena bentuknya yang cair, dapat mengalami translokasi di dalam

tanaman dan hewan dan dapat diubah oleh mikroorganisme perairan menjadi

komponen metal merkuri yang sangat beracun.

b) Kadmium (Cd)

Kadmium (Cd) banyak digunakan untuk lapisan logam, campuran logam, zat

warna, baterai dan sebagainya. Manusia dapat terkontaminasi oleh kadmium

melalui pencernaan makanan dan pernapasan. Nilai ambang batas cadmium baik

berbentuk logam ataupun oksida ialah 0,05 mg/m3. Kadmium merupakan salah

satu jenis logam berat yang berbahaya karena berisiko tinggi terhadap pembuluh

darah. Pengaruhnya pada manusia pada jangka waktu panjang dapat terakumulasi

pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Keracunan akut oleh cadmium

menimbulkan gejala sesak napas, sakit kepala dan menggigil, serta melalui

pernapasan dapat menyebabkan pleuneria.

c) Kromium (Cr)

Digunakan untuk campuran besi dalam pembuatan baja yang tahan karat dan

berkekuatan tinggi. Senyawa krom dapat menimbulkan pengisapan kabut asam,

jika terkena kulit menyebabkan iritasi (bisul bernanah) dan iritasi saluran

pernapasan di dalamnya serta kanker paru.

listrik dan ini mempercepat terjadinya korosi.

d) Besi dan Mangan

Besi dan mangan yang teroksida dalam air berwarna kecoklatan dan tidak larut,

menyebabkan penggunaan air menjadi terbatas. Air tidak dapat digunakan untuk

keperluan rumah tangga dan industri. Kedua macam bahan ini berasal dari larutan

batu-batuan yang mengandung senyawa Fe atau Mn seperti pyrit, kematit, mangan

dan lain-lain. Dalam limbah industri, besi berasal dari korosi pipa-pipa air,

material logam sebagai hasil reaksi elektro kimia yang terjadi pada permukaan. Air

yang mengandung padatan larut mempunyai sifat mengantarkan

e) Timbal (Pb)

Penggunaan timbal antara lain dalam produksi baterai penyimpan untuk

mobil, pelapis kabel, pipa, bahan kimia, pewarna dan lain-lainnya. Keracunan

Page 13: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

13

timah hitam (plumbum) dapat menyebabkan sakit pada sendi, kepala, anemia,dan

terjadi paralysis pada urat syaraf. Terjadi demikian karena disaat Pb terhirup

dalam wujud debu maupun asap maka akan terserap oleh aliran darah dan

terakumulasi di sumsum tulang. Timbal (Pb) dapat mencemari baik di air, udara

maupun tanah.

Sifat-sifat timbal adalah sebagai berikut :

(1) mempunyai titik air rendah

(2) merupakan logam lunak sehingga mudah diubah menjadi bentuk lain

(3) dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung jika kontak dengan udara lembab

(4) timbal dapat membentuk alloy dengan logam lainnya

(5) densitas timbal lebih timggi dibandingkan logam lainnya kecuali emas dan

merkuri

Kegunaan timbal, antara lain :

(1) digunakan dalam produksi baterai penyimpan untuk mobil (AKI). Merupakan

penggunaan timbal terbesar. Baterai terdiri dari timbal dioksida ( PbO2 ).

(2) Untuk produk-produk logam seperti amunisi, pelapis kabel, pipa dan solder.

(3) Sebagai bahan kimia dan pewarna digunakan sebagai pewarna cat, pelindung

yang terdapat dalam berbagai warna.

(a) timbal putih (Pb(OH )2.2PbCO3 )

(b) timbal merah (Pb3O4 )

(c) timbal kuning( PbCrO4)

(d) PbO yang ditambahkan ke dalam glase (pelapis keramik) dapat

menyebabkan efek mengkilap pada keramik.

Keracunan timbal di dalam tubuh menyebabkan penghambatan enzim untuk

pembentukan haemoglobin oleh ion-ion Pb2+

Tabel. Kategori Pencemaran Pb di dalam orang dewasa.

Kategori Pb dalam darah

(µg/100ml ) Keterangan

A

(normal)

< 40 Normal tanpa pencemaran Pb pada

konsentrasi abnormal

B

(dapat diterima)

40 – 80 Absorbsi meningkat karena polusi Pb

pada tingkat abnormal, tetapi masih

belum berbahaya

C

(berlebihan)

80 – 120 Absorbsi meningkat karena polusi Pb

yang berlebihan sering disertai gejala

ringan, kadang-kadang berat

D

(berbahaya)

> 120 Absorbsi pada tingkat berbahaya

dengan gejala ringan dan berat, serta

efek samping yang lama

f) Fosfor

Fosfor juga terkandung dalam protein dan zat-zat organik lainnya. Adenosin

trifosfat terdapat dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan

energi. Dalam ekosistem perairan, fosfor ada dalam tiga bentuk yaitu :

(1) senyawa fosfor anorganik, seperti otofosfat

(2) senyawa organik dalam protoplasma

(3) senyawa organik terlarut, terbentuk karena kotoran atau tubuh organisme yang

terurai

Pada umumnya air mengandung fosfat anorganik terlarut, yang akan

diabsorbsi oleh fitoplankton dan tanaman lain. Jika tanaman dan hewan mati maka

bakteri akan menguraikan dan mengembalikan fosfor ke dalam air sebagai zat

organik terlarut. Fosfor merupakan faktor pembatas/nutrient pembatas dalam

eutrofikasi. Walaupun konsentrasi nitrat tinggi, tetapi kalau konsentrasi nitrat

rendah maka percepatan eutrofikasi dapat ditekan. Fosfor memasuki air melalui

kotoran, limbah, sisa pertanian, kotoran hewan dan sisa tanaman dan hewan yang

mati.

8) Fenol Istilah fenol dalam air limbah tidak hanya terbatas pada fenol (C6H5 – OH) tapi

bermacam-macam campuran organik yang terdiri dari satu atau lebih gugusan

Page 14: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

14

hidroxil. Fenol yang dengan konsentrasi 0,005/liter dalam air minum menciptakan

rasa dan bau apabila bereaksi dengan chlor membentuk chlorophenol. Sumber

fenol terdapat pada industri pengolahan minyak, batubara, pabrik kimia, pabrik

resin, pabrik kertas, tekstil.

9) Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak ditemukan mengapung di atas permukaan air meskipun

sebagian terdapat di bawah permukaan air. Lemak dan minyak merupakan senyawa

ester dari turunan alkohol yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen.

Lemak sukar diuraikan bakteri tapi dapat dihidrolisa oleh alkali sehingga

membentuk senyawa sabun yang mudah larut. Minyak pelumas yang berasal dari

minyak bumi dipakai dalam pabrik dan terbawa air cucian ketika dibersihkan.

Adanya minyak dan lemak di atas permukaan air merintangi proses biologi dalam

air sehingga tidak terjadi fotosintesis.

10) Karbohidrat dan Protein

Karbohidrat dalam air buangan diperoleh dalam bentuk sellulosa, kanji, tepung

dextrin yang terdiri dari senyawa karbon, hidrogen dan oksigen, baik terlarut

maupun tidak larut. Pada protein yang berasal dari bulu binatang seperti sutra

dengan unsur persenyawaan yang cukup kompleks mengandung unsur nitrogen.

Baik protein maupun karbohidrat mudah rusak oleh mikroorganisme dan bakteri.

11) Zat Warna dan Surfaktan

Timbulnya dalam air buangan adalah karena adanya senyawa organik yang larut

dalam air. Zat aktif permukaan ini (surfaktan) sangat sukar berurai oleh aktivitas

mikroorganisme. Demikian juga zat warna yang merupakan senyawa aromatik

sukar berurai. Di antara zat warna ini ada yang mengandung logam berat seperti

chrom atau tembaga.

b. Karakteristik Fisika Limbah Cair

Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu: padatan,

kekeruhan, bau, temperatur, daya hantar listrik dan warna. Padatan terdiri dari bahan

padat organik maupun anorganik yang larut, mengendap maupun suspensi. Bahan ini

akan mengendap pada dasar air yang lama kelamaan menimbulkan pendangkalan pada

dasar badan penerima.

Akibat lain dari padatan ini menimbulkan tumbuhnya tanaman air tertentu dan

dapat menjadi racun bagi makhluk lain. Banyak padatan menunjukkan banyaknya

lumpur terkandung dalam air.Kekeruhan menunjukkan sifat optis air yang

menyebabkan pembiasan cahaya ke dalam air. Kekeruhan membatasi pencahayaan ke

dalam air.

Sekalipun ada pengaruh padatan terlarut atau partikel yang melayang dalam air

namun penyerapan cahaya ini dipengaruhi juga bentuk dan ukurannya. Kekeruhan ini

terjadi karena adanya bahan yang terapung dan terurainya zat tertentu seperti bahan

organik, jasad renik, lumpur tanah liat dan benda lain yang melayang ataupun terapung

dan sangat halus sekali. Nilai kekeruhan air dikonversikan ke dalam ukuran SiO2

dalam satuan mg/L. Semakin keruh air semakin tinggi daya hantar listrik dan semakin

banyak pula padatannya.

Sumber Limbah dan Karakteristiknya

Karakteristik Sumber Limbah

1. Fisika:

a. Warna

b. Bau

c. Padatan

d. Temperatur

2. Kimia:

a. Organik

1) Karbohidrat

2) Minyak dan Lemak

3) Pestisida

4) Fenol

b. Anorganik

a. Bahan organik buangan industri dan domestik.

b. Penguraian limbah dan buangan industri.

c. Sumber air, buangan industri dan domestik.

Buangan domestik dan industri.

1) Buangan industri, perdagangan dan domestik.

2) Buangan industri, perdagangan dan domestik.

3) Buangan hasil pertanian.

4) Buangan industri

Page 15: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

15

1) Alkali

2) Chlorida

3) Logam Berat

4) Nitrogen

5) pH

6) Phospor

7) Sulfur

8) Bahan Beracun

3. Biologi:

Virus

1) Sumber air, buangan domestik, infiltrasi air

tanah, buangan ketel

2) Sumber air, buangan domestik, pelemakan air.

3) Buangan industri.

4) Limbah pertanian dan domestik.

5) Limbah industri.

6) Limbah industri, domestik dan alamiah.

7) Limbah industri, domestik.

8) Perdagangan, limbah industri.

Limbah domestik

Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganik yang menguraikan zat organik

menghasilkan gas tertentu. Di samping itu bau juga timbul karena terjadinya reaksi

kimia yang menimbulkan gas. Kuat tidaknya bau yang dihasilkan limbah tergantung

pada jenis dan banyak gas yang ditimbulkan.

Temperatur air limbah memengaruhi badan penerima bila terdapat perbedaan

suhu yang cukup besar. Temperatur air limbah akan memengaruhi kecepatan reaksi

kimia serta tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas

kimiawi biologis pada benda padat dan gas dalam air. Pembusukan terjadi pada suhu

yang tinggi dan tingkatan oksidasi zat organik jauh lebih besar pada suhu yang tinggi.

Daya hantar listrik adalah kemampuan air untuk mengalirkan arus listrik dan

kemampuan tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada saat

pengukuran. Konduktivitas arus listrik mengalirkan arusnya tergantung pada mobilitas

ion dan kadar yang terlarut. Senyawa anorganik merupakan konduktor kuat

dibandingkan dengan senyawa organik. Pengukuran daya hantar listrik ini untuk

melihat keseimbangan kimiawi dalam air dan pengaruhnya terhadap kehidupan biota.

Warna timbul akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, di samping

adanya bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat. Bau

disebabkan karena adanya campuran dari nitrogen, fospor, protein, sulfur, amoniak,

hidrogen sulfida, carbon disulfida dan zat organik lain. Kecuali bau yang disebabkan

bahan beracun, jarang merusak kecepatan manusia tapi mengganggu ketenangan

bekerja.

c. Sifat Bioligis

Sifat biologis meliputi mikroorganisme yang ada dalam limbah cair.

Mikroorganisme ini memiliki jenis yang bervariasi, hampir dalam semua bentuk air

limbah dengan konsentrasi 105-10

8 organisme/ml. Mikroorganisme yang ditemukan

banyak dalam bentuk sel tunggal yang bebas atau berkelompok dan mampu

melakukan proses-proses kehidupan. Bahan-bahan organik yang terdapat dalam air

akan diubah oleh mikroorganisme menjadi senyawa kimia yang sederhana, sehingga

dekomposisi zat-zat tersebut dalam jumlah besar akan menimbulkan bau busuk.

Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi

proses biologis dan penting untuk mengevaluasi kualitas air.

Bakteri Pencemar seperti Escherechia coli, Streptokokus fecal dan clostridium

perfrimens digunakan sebagai indikator polusi kotoran karena terdapat dalam jumlah

besar di dalam kotoran manusia dan hewan.

1) Escherichia coli

Merupakan salah satu bakteri koliform dan hidup secara normal di dalam kotoran

manusia maupun hewan, maka dari itu bakteri ini disebut dengan koliform fecal. E.

coli bersifat gram negatif, berbentuk batang dan tidak membentuk spora. Air yang

memenuhi syarat sebagai air minum tidak boleh mengandung bakteri golongan coli

dalam 100 ml contoh air yang dianalisa.

2) Streptococcus fecal

Suatu bakteri yang bersifat gram positif, berbentuk bulat atau kokus yang terdapat

dalam bentuk tunggal atau membentuk rantai memanjang. Streptokokus fecal

berbeda dengan streptokokus lainnya dikarenakan bakteri ini hidup dalam saluran

pencernaan hewan berdarah, panas, tahan terhadap asam dan dapat tumbuh pada

suhu 45 oC.

Page 16: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

16

3) Clostridium perfringens

Merupakan bakteri yang bersifat gram positif berbentuk batang dan membentuk

spora. Bakteri ini bersifat anaerobik, walaupun masih dapat bertahan pada kondisi

aerobik Clostridium perfringens merupakan bakteri pathogen yang menyebabkan

keracunan.

3. Limbah Gas

Sejumlah bahan pencemar anorganik

berbentuk gas masuk ke atmosfer sebagai hasil

dari aktivitas manusia. Gas-gas tersebut antara

lain CO, SO2, NO, dan NO2 yang jumlahnya

relatif sedikit dibandingkan gas CO2 di atmosfer.

Gas pencemar anorganik lainnya adalah NH3,

N2O, N2O5, H2S, Cl2, HCl, dan HF. Sejumlah gas

tersebut masuk ke atmosfer sebagai akibat dari

aktivitas manusia. Macam-macam emisi gas

limbah suatu industri yang perlu diperhatikan

pada umumnya berupa particulate matters (asap,

debu, kabut, dan bahan lain yang tidak

berdiameter 0,001 – 200 UM ), yang melayang-layang di udara.

Secara alami NOx (campuran NO dan NO2) masuk ke atmosfer melalui halilintar,

proses-proses biologis dan sumber-sumber zat pencemar. NOx dengan konsentrasi tinggi

sangat merusak kualitas udara. NO, secara biokimia dapat berikatan dengan haemoglobin dan

mengurangi efisiensi transpor oksigen. Bagi tanaman, pemaparan 10 ppm NO menyebabkan

menurunnya kecepatan fotosintesis yang bersifat reversibel.

NO2 lebih toksik bagi manusia. Pada konsentasi 50-100ppm dalam waktu beberapa

menit sampai satu jam, menyebabkan inflamasi jaringan paru-paru. Pada konsentrasi 150-200

ppm menyebabkan bronchiolities fibrosa obliterons. Kematian biasanya terjadi dari 2-10 hari

setelah subyek terpapar 500 ppm atau lebih. Pada akhirnya NO2 hilang dari atmosfer sebagai

asam nitrit, nitrat atau sebagai nitrogen organik. Asam ini akan terbawa oleh air hujan

membentuk hujan asam.

Fluor, hidrogen fluorida, dan senyawa fluorida menguap lainnya dihasilkan dalam

industri aluminium, dan hidrogen fluorida dari konversi fluoropatit (batu karang fosfat)

menjadi asam fosfat, pupuk super fosfat, dan produk-produk fosfor lainnya.

Hidrogen fluorida merupakan gas yang sangat berbahaya, bersifat korosif bahkan

bereaksi dengan kaca. Menyebabkan iritasi pada jaringan tubuh, dan saluran

napas.Pemaparan dari HF pada tingkat satu perseribu dapat berakibat fatal. Toksisitas akut

dari fluor lebih berbahaya dari HF. Pemaparan secara kronik dari fluorida dengan konsentrasi

tinggi dapat menyebabkan fluorosis, suatu gejala bercak-bercak pada gigi dan kondisi

pathological tulang.

Gas klor (Cl2) tidak terdapat sebagai bahan pencemar dalam jumlah yang cukup besar di

atmosfer tetapi sangat berbahaya pada daerah setempat. Gas ini banyak digunakan dalam

industri kimia, industri plastik, dan dalam pengolahan air limbah. Klorin sangat toksik dan

menyebabkan iritasi membran mocus (selaput lendir). Hidrogen klorida (HCl) dihasilkan dari

berbagai sumber. Ensinerasi (pembakaran) plastik seperti PVC melepaskan HCl ke atmosfer.

Gas ini berbahaya bagi manusia terutama mengganggu pernapasan.

Tugas Individu

Buatlah pengamatan di lokasi-lokasi yang kamu anggap sebagai penghasil sampah. Catatlah jenis

sampah/limbah yang ada. Lengkapi pengamatan Anda dengan deskripsi pengaruh limbah

terhadap lokasi tersebut, misalnya cara penanganan, kuantitas/kualitas limbah, bau yang muncul,

estetika, perilaku penghasil sampah, dll!

No Lokasi Jenis Limbah/ Sampah Deskripsi Pengaruh Limbah di Lokasi

Page 17: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

17

Ulangan Harian 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah in dengan singkat dan tepat !

1. Sebutkan sumber-sumber penghasil sampah dalam kehidupan sehari-hari !

2. Bagaimana limbah penanganan sampah yang tidak bernilai ekonomis?

3. Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif penumpukan sampah? Jelaskan!

4. Bagaimana cara mengidentifikasi kualitas limbah cair?

5. Apa yang dimaksud dengan limbah infiltrasi ? apa saja yang terdampak limbah ini?

6. Sebutkan dampak tingginya kadar nitrat di perairan !

7. Sebutkan yang termasuk air limbah domestik ( rumah tangga ) !

8. Jelaskan pengaruh lapisan permukaan air yang terkena minyak!

9. Bagaimana kaitan antara sifat limbah cair dengan nilai keasamannya?

10. Dampak apa yang ditimbulkan bila limbah cair banyak mengandung phosphat?

4. Limbah Berbahaya dan Beracun

Pada umumnya limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan

proses produksi, baik pada rumah tangga, industri, pertambangan, perkebunan dan

sebagainya. Bentuk limbah yang dihasilkanpun bervariasi dapat berupa cair, padat, gas. Dari

limbah yang dihasilkan tersebut ada yang bersifat baracun atau berbahaya dan dikenal

dengan Limbah Bahan Berbahaya dan Baracun.

Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi,

dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,

dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia

dan makhluk hidup lain. Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut

Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

Limbah yang termasuk berbahaya dan beracun (B3) mempunyai sifat baik secara

langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan

membahayakan kesehatan manusia. Beberapa karakteristik limbah berbahaya dan beracun

antara lain :

1. Mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan

suhu dan tekanan yang tinggi dengan cepat.

2. Mudah terbakar adalah limbah yang apabila berdekatan dengan api akan mudah terbakar

dalam waktu lama.

3. Mengandung racun, yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

4. Bersifat reaktif, yaitu limbah yang mudah menyebabkan kebakaran karena melepaskan

atau menerima oksigen.

5. Menyebabkan infeksi. Limbah ini misal berasal dari limbah laboratorium yang terinfeksi

penyakit atau limbah yang mengandung bibit penyakit.

6. Bersifat Korosif. Merupakan limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau

merusak/melapukkan baja. Limbah ini memiliki pH < 2,0 ( bersifat asam ) dan pH > 12,5

( bersifat basa ).

Banyak limbah berbahaya yang berupa

baterai keras yang diproduksi dengan jumlah

jutaan setiap tahunnya. Juga pestisida racun

hama yang banyak digunakan dibidang

petanian dan perkebunan. Apabila digunakan

sesuai dengan takaran mungkin tidak

berbahaya, tapi tanpa disadari racun hama

yang terbuat dari bahan-bahan kimia organik

akan terdekomposisi baik oleh peristiwa

alami maupun peristiwa kimiawi dari

tumbuhan yang disemprot pestisida tersebut. Sisa pestisida yang ada dipermukaan daun akan

terbawa air hujan dan terinfiltrasi kedalam tanah dan mengalir ke sungai yang akan meracuni

air sungai.

5. Limbah Industri

Pada dasarnya fungsi industri mengolah input menjadi output. Sebagai input meliputi

bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja mesin dan tenaga ahli dan lain-lain. Sebagai

output industri diklasifikasikan produk utama, sampingan dan limbah yang dapat diuraikan

Page 18: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

18

menjadi limbah bernilai ekonomis dan nonekonomis. Penyelidikan sumber pencemaran

dapat dilaksanakan pada input, proses maupun pada output-nya dengan melihat jenis dan

spesifikasi limbah yang diproduksi.

Pencemaran yang ditimbulkan industri karena ada limbah keluar pabrik mengandung

bahan beracun dan berbahaya. Bahan pencemar keluar bersama bahan buangan melalui

media udara, air dan bahan padatan. Bahan buangan yang keluar dari pabrik masuk dalam

lingkungan dapat diidentifikasi sebagai sumber pencemar.

Sebagai sumber pencemar perlu diketahui jenis bahan pencemar yang keluar, jumlah

dan jangkauannya. Antara pabrik satu dengan yang lain berbeda jenis, dan jumlahnya

tergantung pada penggunaan bahan baku, sistem proses, dan cara kerja karyawan dalam

pabrik. Untuk mengidentifikasi industri sebagai pencemar maka perlu diketahui jenis

industrinya, bahan baku, sistem proses dan pengolahan akhir.

Sesuai dengan sifatnya, limbah

industri digolongkan menjadi 3, yaitu:

limbah padat, limbah cair, dan limbah

gas/asap. Limbah padat adalah limbah

yang sesuai dengan sifat benda padat

merupakan sampingan hasil proses

produksi. Pada beberapa industri tertentu

limbah ini sering menjadi masalah baru

sebab untuk proses pembuangannya

membutuhkan satu pabrik pula. Limbah

penduduk kota menjadikan kota

menghadapi problema kebersihan. Menurut sifat dan bawaan limbah mempunyai

karakteristik baik fisika, kimia maupun biologi. Sifat setiap jenis limbah tergandung dari

sumber limbah.

Ada industri tertentu menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang sukar

dibedakan. Ada beberapa hal yang sering keliru mengidentifikasi limbah cair, yaitu buangan

air yang berasal dari pendinginan. Sebuah pabrik membutuhkan air untuk pendinginan

mesin, lalu memanfaatkan air sungai yang sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain.

Karena kebutuhan air hanya untuk pendinginan dan tidak untuk lain-lain, tidaklah tepat bila

air yang sudah tercemar itu dikatakan bersumber dari pabrik tersebut.

Limbah gas/asap adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik

mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan

pencemaran yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara

basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.

Sumber limbah industri adalah :

1) Bersumber langsung dari kegiatan industri, yaitu limbah yang dihasilkan bersamaan

dengan proses produksi sedang berlangsung, dimana produk dan limbah hadir pada saat

yang sama.

2) Secara tidak langsung dari kegiatan industri. Limbah ini dihasilkan sebelum proses

maupun sesudah proses produksi. Misal, pencucian kayu balok pada pabrik Plywood

merupakan limbah tidak langsung. Sebelum bahan baku diproses pada mesi-mesin,

seringkali harus dibersihkan terlebih dahulu, dan akibat dari kegiatan tersebut

menghasilkan limbah. Berbagai hasil produksi pabrik yang dikonsumsi ditengah-tengah

masyarakat, setelah habis masa penggunaannya barang tersebut dibuang sebagai limbah

meskipun bukan lagi menjadi tanggung jawab pengusaha industri yang mengelolanya.

Limbah yang dikembalikan ke pabrik untuk digunakan sebagaimana pada awal

prosesnya disebut dengan pendayagunaan kembali (Reuse).

6. Bahan Lain yang Berbahaya dalam Pabrik

Di samping pada bahan pencemar yang lepas ke

udara terdapat pula bahan tertentu yang tersimpan

ataupun masih dalam proses di pabrik. Bahan ini

karena sifat fisis dan kimianya cukup berbahaya bagi

lingkungan apabila terlepas dengan sengaja ataupun

tidak sengaja. Sifat racun suatu bahan belum tentu

sama dengan sifat bahaya. Bahan yang bersifat racun

belum tentu menimbulkan/merupakan bahaya apabila

Page 19: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

19

bahan tersebut digunakan secara tepat.

Sifat racun menunjukkan efek biologis atau kemampuan untuk melukai tubuh, sedang

sifat bahaya menunjukkan kemungkinan kerugian. Bahan semacam ini banyak digunakan

sebagai bahan penolong ataupun bahan utama pabrik kimia. Juga banyak diperoleh sebagai

hasil jadi atau sampingan.

Tingkat bahaya yang ditimbulkan sebagai racun sangat membahayakan bagi manusia

karena menimbulkan bermacam-macam gangguan seperti: merusakkan kulit, menyulitkan

pernafasan, akut maupun kronis, bahkan dapat mematikan. Di samping itu mempunyai daya

ledak, mudah terbakar, mudah menyala, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan

sangat herhati-hati.

Bensena, siklo hexanol, asam sulfat, amonium hidroksida, amonium sulfat, amonium

nitrat, hidrogen karbon dioksida, belerang dioksida dan lain-lain yang terdiri dari 90 macam

bahan, telah diklasifikasikan sebagai B3. Oleh sebab itu pengawasan dan pengamanan

terhadap bahan ini harus ditingkatkan dari waktu ke waktu menyangkut sifat fisis dan kimia.

Berbahaya dan beracun yang dimaksudkan karena dapat mematikan seketika atau pun

beberapa lama, dapat secara biologis, dapat berakumulasi dalam lingkungan dan terakhir tidak

bisa terdegradasi.

Besarnya resiko kerusakan lingkungan akibat bahan tersebut telah banyak terbukti seperti

tragedi Chernobyl di Uni Soviet ataupun Bhopal di India. Kerusakan yang ditimbulkannya

selain mengancam kehidupan manusia juga akan mengancam biota lainnya baik dalam jangka

panjang maupun pendek. Kehadiran bahan beracun dan berbahaya sebagai limbah seperti mata

rantai yang tak berujung. Bahan ini dalam bentuknya sesuai dengan sifatnya harus tersimpan

secara baik. Lokasi penyimpanan dan wadahnya juga harus memenuhi kriteria tertentu sesuai

dengan klasifikasi yang ditetapkan.

Barang-barang tersebut bila hendak dipindahkan/diangkut untuk kebutuhan proses

industri membutuhkan angkutan tersendiri, mungkin dibutuhkan desain khusus alat

pengangkut sampai kepada proses, sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi untuk

kemudian dikonsumsi oleh industri hilir atau konsumen langsung. Oleh pihak industri maupun

konsumen untuk sebagian terbuang sebagai limbah. Sebagai limbah yang ekonomis dapat

didaur ulang dan sebagai limbah nonekonomis akan dibuang melalui proses pangolahan.

Ditinjau dari sudut pengawasan dan pengamanan bahan ini pengelolaannya harus

dilaksanakan mulai dari pengadaan sampai kepada distribusi. Mengingat seringnya terjadi

kecelakaan yang ditimbulkan bahan beracun dan berbahaya maka setiap pengusaha dianjurkan

untuk membuat label setiap jenis bahan tersebut. Label itu menunjukkan jenis bahan, sifat

kimia maupun fisikanya sehingga setiap orang dapat melihat dan membaca.

Bahan pencemar yang terkandung dalam limbah terdiri dari bahan beracun dan atau

berbahaya. Beracun artinya dapat membunuh manusia atau makhluk lain bila takarannya

melebihi ukuran yang disyaratkan. Sedangkan berbahaya masuk tubuh belum tentu beracun

tapi juga dapat merusakkan tubuh. Parameter limbah menunjukkan daya racun dan berbahaya

bila salah satu atau lebih dari sifat berikut ini dipenuhi, yaitu:

1.Bahannya sendiri bersifat racun

2.Mudah terbakar dan menyala

3.Mudah meledak/Bahan peledak

4.Korosif/Iritatif

5.Radio aktif

6.Membahayakan ekosistem

Ada beberapa bahan kimia yang sangat besar

manfaatnya dan digunakan sehari-hari tapi mempunyai

daya racun yang cukup tinggi, misalnya racun yang

digunakan untuk membunuh tikus, serangga, nyamuk,

dan racun lainnya sejenis pestisida. Sebagai bahan

organik yang siap pakai senantiasa diberikan tanda-

tanda peringatan ataupun catatan pada

pembungkus/packing sehingga merupakan petunjuk bagi si pemakai.

Bahan yang mudah menyala dan terbakar disebabkan bereaksi dengan oksigen bila dekat

dengan sumber panas pada suhu atau tekanan tertentu akan menimbulkan ledakan maupun api.

Misalnya amonia (NH3) berbentuk gas tidak berwarna, baunya khas: Disimpan dalam keadaan

cair pada tekanan 10 atmosfir. Titik leleh: minus 77°C dan titik didih: minus 33°C. Akan

Page 20: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

20

menyala sendiri pada suhu 629°C. Gas ini memengaruhi kulit, pencernaan dan pernafasan.

Meledak dari wadahnya bila terkena nyala api.

Terjadinya pencemaran karena perlakuan yang tidak semestinya terhadap bahan tersebut,

mulai dari penanganan awal sampai kepada distribusi. Kontak dengan hawa panas, wadah

terbuka, kebocoran dan tercecer menyebabkan bahan ini terbuang dengan media pencemar

udara ataupun air.

Tugas Kelompok

Lakukan kunjungan ke industri tertentu, yang memungkinkan Anda dapat mengamati unit

pengelolaan limbahnya. Lakukan pengamatan dan deskripsikan bagaimana kondisi limbah yang

ada, potensi bahaya limbah, dan cara pengelolaannya! Susun deskripsi Anda menjadi sebuah

berita yang siap disajikan di Mading sekolah!

No Lokasi Industri Deskripsi Limbah dan Pengelolaannya

Ulangan Harian 3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah in dengan singkat dan tepat !

1.Apa yang dimaksud limbah berbahaya dan beracun (B3) ?

2. Sebutkan 6 karakteristik limbah berbahaya dan beracun ( B3 ) !

3. Bagaimana cara mengidentifikasi limbah di industri?

4. Sebutkan dari mana saja sumber limbah industri !

5. Sebutkan 5 contoh limbah B3 !!

UJI KOMPETENSI 1

A. Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban a, b, c, d atau e yang dianggap paling benar!

1. Potensi bahaya limbah selalu dipengaruhi oleh….

a. asal limbah

b. tempat limbah

c. jenis limbah

d. wujud limbah

e. bentuk limbah

2. Potensi pencemaran limbah/sampah tidak dipengaruhi oleh….

a. berat limbah

b. bentuk limbah

c. volume limbah

d. jumlah limbah

e. jenis limbah

3. Potensi pencemaran limbah/sampah tidak dipengaruhi oleh….

a. berat limbah

b. bentuk limbah

c. volume limbah

d. jumlah limbah

e. jenis limbah

4. Kualitas dan kuantitas limbah cair salah satunya ditentukan oleh kepadatan penduduk. Namun

dari aspek ini bisa diperkecil dengan cara…

a. meningkatkan kemajuan taraf hidup.

b. mengurangi jumlah penduduk

c. meningkatkan kualitas pendidikan

d. memperbaiki lingkungan

e. memperbaiki perilaku manusia.

Page 21: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

21

5. Salah satu cara memperbaiki kemampuan alam dalam menangani limbah yang ada adalah…

a. meningkatkan kemajuan taraf hidup.

b. mengurangi jumlah penduduk

c. meningkatkan kualitas pendidikan

d. memperbaiki lingkungan

e. mengurangi volume pembuangan limbah.

6. Dalam sebuah tempat sampah umum di dalamnya terdapat bahan buangan yang terdiri dari;

kertas koran, plastik, kaleng susu, daun, sisa makanan, sisa susu segar, dan botol air mineral.

Yang termasuk sampah anorganik adalah….

a. kertas koran, daun dan sisa makanan.

b. kaleng susu, plastik, botol air mineral.

c. sisa air mineral, daun, sisa susu segar.

d. kaleng susu, daun, sisa susu segar.

e. sisa makanan, daun, sisa susu segar.

7. Dalam sebuah tempat sampah umum di dalamnya terdapat bahan buangan yang terdiri dari;

kertas koran, plastik, kaleng susu, daun, sisa makanan, sisa susu segar, dan botol air mineral.

Yang termasuk limbah organik adalah….

a. kaleng susu, plastik, sisa air mineral.

b. sisa air mineral, daun, sisa susu segar.

c. kertas koran, daun, sisa susu segar dan sisa makanan.

d. kaleng susu, daun, sisa susu segar.

e. sisa makanan, daun, sisa susu segar.

8. Masuknya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup

oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun disebut dengan ….

a. pencemar lingkungan

b. zat pencemar lingkungan

c. pencemaran lingkungan

d. polutan

e. populasi

9. Yang tidak termasuk limbah industri adalah ….

a. kaleng

b. rongsokan CPU

c. kain perca

d. plastik

e. pestisida

10. Berikut ini yang termasuk limbah dari industri tahu ….

a. ampas kedele

b. air cucian peralatan

c. air rendaman kedele

d. sisa minyak goreng

e. uap perebusan

11. Kalau di jalanan kita menemukan botol minuman mineral yang masih sedikit berisi air

mineral, maka pernyataan di bawah ini yang salah adalah….

a. kita telah menemukan sampah street sweeping.

b. kita telah menemukan limbah street sweeping.

c. kita telah menemukan sampah rubbish.

d. kita telah menemukan industrial waste.

e. kita telah menemukan limbah anorganik.

12. Batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar yang terdapat dalam air dan air

tetap dapat digunakan sesuai dengan kriterianya ….

a. bahan limbah cair

b. baku air tercemar

c. baku mutu air

d. batas kualitas air

e. batas kadar air

13. Salah satu contoh tingkat pencemaran yang menyebabkan sakit kronis adalah ….

a. pencemaran nuklir

b. pencemaran Hg di Minamata

c. pencemaran debu

Page 22: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

22

d. asap menyebabkan perih di mata

e. gas buangan kendaraan bermotor

14. Pasir dan lumpur merupakan contoh dari ….

a. padatan terendap

b. padatan tersuspensi

c. koloid

d. padatan terlarut

e. minyak dan lemak

15. Padatan yang menyebabkan kekeruhan air dan tidak dapat mengendap secara langsung

disebut dengan ….

a. sediment

b. padatan tersuspensi

c. padatan terlarut

d. padatan terendap

e. partikel padatan

16. Kandungan bakteri patogen dalam air, menunjukkan bahwa terjadi pencemaran secara

biologis. Seperti bakteri Shigella dysentriae yang dapat menyebabkan penyakit ….

a. disentri

b. tifus

c. kolera

d. paratifus

e. hepatitis

17. Rawa yang banyak bahan organik menyebabkan kandungan oksigen airnya ….

a. seimbang dengan bahan organik

b. dinamakan BOD

c. akan berlipat ganda

d. berkurang

e. semakin banyak

18. Timbal merupakan polutan udara yang berbahaya karena debu timbal akan terserap oleh

aliran darah dan terakumulasi dalam ….

a. persendian tulang

b. tulang pipa

c. sumsum tulang

d. hati

e. ginjal

19. Contoh sumber pencemaran air non domestik adalah ….

a. rumah tangga

b. rumah makan

c. kantor

d. hotel

e. sisa bahan pertanian

20. Limbah industri yang mengandung logam berat sangat berbahaya jika sampai dibuang ke

perairan. Pernyataan dibawah ini yang berkaitan dengan potensi bahaya tersebut, yang tidak

benar adalah...

a. potensi bahaya tidak bisa mengenai manusia jika tidak bersinggungan langsung dengan air

yang tercemar.

b. potensi bahaya bisa mengenai manusia walaupun tidak bersinggungan langsung dengan air

yang tercemar.

c. potensi bahaya bisa mengenai hewan di perairan tersebut.

d. potensi bahaya bisa mengenai semua kehidupan di perairan tersebut.

e. potensi bahaya hanya bisa mengenai tumbuhan di perairan tersebut.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat !

1. Sebutkan macam-macam pencemaran berdasarkan bahan pencemarnya !

2. Sebutkan macam-macam padatan berdasarkan besar partikelnya dan kelarutannya !

3. Apakah yang dimaksud dengan limbah, apa pula yang dimaksud dengan sampah?

4. Berikan dua contoh hasil pemecahan komponen secara anaerobik yang menghasilkan bau

tidak enak !

5. Bagaimana kemungkinan pengaruh limbah atau sampah terhadap lingkungan ?

6. Jelaskan beberapa aktivitas yang merupakan sumber pencemaran radioaktif !

Page 23: Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah

23

7. Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif penumpukan sampah? Jelaskan!

8. Pencemaran tanah dapat terjadi karena pencemaran secara langsung. Jelaskan !

9 Jelaskan dampak yang ditimbulkan akibat pemanasan global !

10. Sebutkan dampak tingginya kadar nitrat di perairan !